Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRATIKUM PEMERIKSAAN E-COLI PADA BAKSO KOJEK

DENGAN MEDIA LB DAN NB

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 3

AGNES SANOMASI DACHI (173313010064)

NADIA KHAIRUNNISAH RITONGA (173313010045)

TRACY YOLITA BR SIGALINGGING (173313010052)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHTAN MASYARAJAT

UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

MEDAN

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saat ini aneka jenis makanan yang berkembang semakin beragam, begitu juga dengan

jajanan pinggiran seperti bakso kojek. Saat ini banyak bakso kojek yang beredar di pasaran,

sekolah bahkan kampus. Namun tidak semua bakso kojek yang beredar di pasaran

memenuhi standar yang ditetapkan. Hal ini dapat terjadi karena banyak bakso kojek

yang terkontaminasi oleh cemaran fisik, kimia, maupun mikroba. Hampir semua bahan

pangan tercemar oleh berbagai mikroorganisme dari lingkungan sekitarnya. Banyak

jenis mikroba yang terdapat pada bahan pangan salah satunya adalah

Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli (E. coli) adalah bakteri yang hidup di dalam usus

manusia untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Bakteri ini umumnya tidak berbahaya

namun ada jenis E.coli tertentu yang menghasilkan racun dan menyebabkan diare parah.

Seseorang dapat terpapar bakteri E. coli yang berbahaya karena mengonsumsi makanan dan

minuman yang terkontaminasi. Paparan E. Coli ini dapat menimbulkan gejala berupa sakit

perut, diare, mual, dan muntah. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri E. coli ini akan

berdampak lebih parah jika terjadi pada anak-anak dan lansia. Oleh karena itu perlu

mengetahui apakah bahan pangan bakso yang berdar di sekitar kampus terhindar E.coli atau

tidak. Pemeriksaan E.coli pada bakso kojek dalam praktikum ini menggunakan media Lb dan

Nb. Lb atau Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform

dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk

Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya
sedangkan Nb atau Nutrient broth adalah media cair yang disiapkan untuk menumbuhkan

berbagai macam bakteri di laboratorium.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apakah terdapat bakteri E.coli pada sampel bakso kojek?

b. Bagaimanakah cara pemeriksaan E.coli pada bakso kojek dengan menggunakan

media Lb dan Nb?

1.3. Tujuan

a. Untuk mengetahui adanya bakteri E.coli pada bakso kojek.

b. Untuk mengetahui cara pemeriksaan E.coli pada bakso kojek dengan menggunakan

media Lb dan Nb.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Media Pertumbuhan Mikroba

Mikroorganisme harus dibiakkan di laboratorium pada bahan nutrien yang berperan


penting untuk pertumbuhan dan perkembangbiakannya. Susunan bahan nutrien, baik bahan alami
maupun sintetik/buatan, yang dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri.
Media berfungsi untuk menumbuhkan bakteri, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji sifat-sifat
fisiologi dan perhitungan jumlah bakteri, dimana dalam proses pembuatannya harus disterilisasi
dan menerapkan metode aseptis untuk menghindari kontaminasi pada media. Macam nutrien
yang digunakan tergantung dari macam bakteri yang dibiakkan.
Untuk menciptakan keadaan lingkungan yang tepat secara sintetis sebagai pengganti
keadaan alam, maka diperlukan persyaratan tertentu agar bakteri dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik dalam media. Persyaratan tersebut yaitu:
1. Media harus mengandung semua unsur hara yang diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bakteri.
2. Media harus mempunyai tekanan osmosis, tegangan permukaan dan pH yang sesuai dengan
kebutuhan bakteri.
3. Media harus dalam keadaan steril, artinya sebelum ditanami bakteri yang dimaksud tidak
ditumbuhi oleh mikroba lain.

2.2. Bentuk media


Bentuk media ditentukan oleh ada tidaknya penambahan zat pemadatan, seperti agar-
agar, gelatin dan sebagainya. Ada tiga bentuk media, yaitu:
1. Media padat,

Dimana pada media digunakan bahan pemadat, misalnya agar-agar. Jumlah tepung
agar yang ditambahkan tergantung kepada jenis mikroba yang dibiakkan. Bila mikroba
memerlukan kadar air tinggi maka jumlah tepung agar harus rendah/sedikit, tetapi bila kadar
air harus rendah makan penambahan tepung agar harus lebih banyak. Media padat umumnya
dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur dn akadang-kadang mikroalgae. Media ini terdiri
dari tiga macam bentuk, yaitu:
a. Bentuk lempeng, media dibekukan di dalam cawan pertri.
b. Bentuk miring, media dibekukan dalam keadaan miring di dalam tabung reaksi.
c. Bentuk tegak, media dibekukan dalam keadaan tegak dalam tabung.
2. Media cair,
Yaitu bila ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat. Umumnya dipergunakan
untuk pembiakan mikroalgae, kadang-kadang bakteri dan ragi.
3. Media semi padat atau semi cair,
Yaitu bila penambahan zat pemadat hanya 50% atau kurang. Umumnya diperlukan untuk
pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerobik atau
fakultatif, atau untuk pemeriksaan pergerakkan bakteri.

2.3. Kondisi fisik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan

Untuk berhasilnya kultivasi berbagai tipe bakteri, dibutuhkan suatu kombinasi nutrien serta
lingkungan fisik yang sesuai, seperti;
1. Suhu
2. Atmosfer gas
3. Keasaman atau kebasaan (pH)

2.4. Jenis Media

1. Lactose Broth
Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform
dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth)
untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya.
Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri.
Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme
koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform.
Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.
2. Nutrient Broth
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama
dengan nutrient agar. Nutrient broth dibuat dengan cara sebagai berikut:
1.Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/akuades.
2.Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan yang dibuat pada langkah pertama.
3.Atur pH sampai 7,0.
4.Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.
5.Sterilisasi dengan autoklaf.

3. EMBA (Eosin Methylene Blue Agar)


Media Eosin Methylene Blue mempunyai keistimewaan mengandung laktosa dan
berfungsi untuk memilah mikroba yang memfermentasikan laktosa seperti S. aureus, P.
aerugenosa, dan Salmonella. Mikroba yang memfermentasi laktosa menghasilkan koloni dengan
inti berwarna gelap dengan kilap logam. Sedangkan mikroba lain yang dapat tumbuh koloninya
tidak berwarna. Adanya eosin dan metilen blue membantu mempertajam perbedaan tersebut.
Namun demikian, jika media ini digunakan pada tahap awal karena kuman lain juga tumbuh
terutama P. Aerugenosa dan Salmonella sp dapat menimbulkan keraguan. Bagaiamanapun media
ini sangat baik untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan tersebut adalah E.coli. Agar EMB
(levine) merupakan media padat yang dapat digunakan untuk menentukan jenis bakteri coli
dengan memberikan hasil positif dalam tabung. EMB yang menggunakan eosin dan metilin
bklue sebagai indikator memberikan perbedaan yang nyata antara koloni yang meragikan laktosa
dan yang tidak. Medium tersebut mengandung sukrosa karena kemempuan bakteri koli yang
lebih cepat meragikan sukrosa daripada laktosa. Untuk mengetahui jumlah bakteri coli umumnya
digunakan tabel Hopkins yang lebih dikenal dengan nama MPN (most probable number) atau
tabel JPT (jumlah perkiraan terdekat), tabel tersebut dapat digunakan untuk memperkirakan
jumlah bakteri coli dalam 100 ml dan 0,1 ml contoh air.

BAB III

METODE KERJA
3.1. Waktu dan Tempat

Waktu: senin, 19 oktober 2020

Selasa, 20 oktober 2020

Kamis, 22 oktober 2020

Tenpat: di Laboratorium Biomolekuler Fakultas Kedokteran Universitas Prima Indonesia

3.2. Alat dan Bahan

3.2.1. Alat

 Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube)

 Cawan Petri (Petri Dish)

 Ose / Jarum Inokulum (inoculating loop)

 Mikropipet (Micropippete) dan Tip

 Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)

 Beaker Glass

 Gelas ukur (Graduated Cylinder)

 Batang L (L Rod) disebut juga spreader

 Tabung Durham (Durham Tube)

 Termometer (thermometer

 Autoklaf (Autoclave)

 Oven

 Hot plate stirrerdan Stirre bar

 Pembakar Bunsen (Bunsen Burner)


 Inkubator (Incubator)

 Penangas air (Water bath)

 Timbangan digital / neraca digital

 Biological Safety Cabinet / Laminar Air Flow

 Colony counter

 Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)

 Mikroskop stereo (Zoom Stereo Microscope)

3.2.2. Bahan

 Lb:10gr

 Nb:10gr

 EMBA:10,8

 Aquades:300ml untuk melarutkan

 Agar:1

 Alumunium voil

3.3. Cara Kerja

Senin, 19 oktober 2020


1. Langkah awal, cawan petri dan tabung reaksi di masukkan dalam autoklaf untuk

disterilkan terlebih dahulu.

2. Timbang 10 gr sampel bakso kojek menggunakan timbangan digital lalu masukkan ke

gelas kimia lalu tambahkan aquades sebanyak 30 ml.

3. Lalu dibuat agar sebagai media perumbuhan nya bakteri e.coli, di dinginkan di dalam

Laminar air flow selama 15 menit

4. Sampel dimasukkan ke media Lb di dalam tabung reaksi. Langkah-langkah pembuatan media Lb

adalah pertama menimbang media Lactosa broth sebanyak 10 gr dimasukkan dalam gelas

kimia 1000 ml lalu tambahkan aquades sebanyak 30ml untuk menghomogenkan

campuran media tersebut menggunakan magnetic stirrer setelah itu dimasukan

kedalam botol schoot, dan mensterilisasi media tersebut menggunakan

autodave.

5. Lalu cairan yang berasal dari media Lb dimasukkan ke media Nb yang berada di cawan

petri. pembuatan media Nb adalah pertama menimbang media Nutrient broth sebanyak

10 gr dimasukkan dalam gelas kimia 1000 ml. lalu tambahkan aquades sebanyak 30ml

untuk menghomogenkan campuran media tersebut menggunakan magnetic stirrer

setelah itu dimasukan kedalam botol schoot, dan mensterilisasi media

tersebut menggunakan autodave.

6. Ujung tabung dipanaskan di spiritos lalu ditutup menggunakan kapas dan lakban.

7. Sampel yang dimasukkan ke Nb dan Lb diinkubasi 18-24 jam dengan suhu 37 derajat

celcius.

Selasa, 20 oktober 2020


1. Sampel bakso dimasukkan ke media agar-agar.

2. Lalu media dimasukkan ke inkubasi selama 36-48 jam dengan suhu 37 derajat celcius.

Kamis, 22 oktober 2020

1. Melihat media agar-agar yang sudah diinkubasi ke colony counter.

2. Dari hasil diketahui bahwa sampel bakso kojek negatif bakteri E.coli.

3. Selanjutnya sisa dari wadah yang digunakan selama proses penelitian disterilkan kembali

menggunakan autoclave.
3.4 Pelaksanaan

Langkah awal, cawan petri dan tabung reaksi di masukkan dalam autoklaf untuk disterilkan

terlebih dahulu.

Lalu bakso kojek, di potong dan timbang dengan berat 10 gram menggunakan timbangan digital.
Lalu dibuatnya agar sebagai media perumbuhan nya bakteri e.coli, di dinginkan di dalam

Laminar air flow selama 15 menit.

Sampel di masukkan kedalam media Lb, lalu di masukkan kedalam oven selama satu malam.

Lalu, cairan yang berasal berasal dari media Lb dimasukkan ke media Nb dengan bentuk zig zag

untuk melihat keberadaan E.Coli, lalu kembali dimasukkan kedalam Oven.


Hasil akhirnya, tidak ditemukan bakteri E.Coli pada bakso kojek pada media Lb dan Nb.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa jajanan bakso kojek negative E.coli


Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/30463311/

LAPORAN_MIKROBIOLOGI_PEMERIKSAAN_MAKANAN.docx

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/69262/fulltext.pdf?

sequence=1&isAllowed=y

https://www.alodokter.com/e-coli

Anda mungkin juga menyukai