DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
MEDAN
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini aneka jenis makanan yang berkembang semakin beragam, begitu juga dengan
jajanan pinggiran seperti bakso kojek. Saat ini banyak bakso kojek yang beredar di pasaran,
sekolah bahkan kampus. Namun tidak semua bakso kojek yang beredar di pasaran
memenuhi standar yang ditetapkan. Hal ini dapat terjadi karena banyak bakso kojek
yang terkontaminasi oleh cemaran fisik, kimia, maupun mikroba. Hampir semua bahan
jenis mikroba yang terdapat pada bahan pangan salah satunya adalah
Escherichia coli. Bakteri Escherichia coli (E. coli) adalah bakteri yang hidup di dalam usus
manusia untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Bakteri ini umumnya tidak berbahaya
namun ada jenis E.coli tertentu yang menghasilkan racun dan menyebabkan diare parah.
Seseorang dapat terpapar bakteri E. coli yang berbahaya karena mengonsumsi makanan dan
minuman yang terkontaminasi. Paparan E. Coli ini dapat menimbulkan gejala berupa sakit
perut, diare, mual, dan muntah. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri E. coli ini akan
berdampak lebih parah jika terjadi pada anak-anak dan lansia. Oleh karena itu perlu
mengetahui apakah bahan pangan bakso yang berdar di sekitar kampus terhindar E.coli atau
tidak. Pemeriksaan E.coli pada bakso kojek dalam praktikum ini menggunakan media Lb dan
Nb. Lb atau Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform
dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth) untuk
Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya
sedangkan Nb atau Nutrient broth adalah media cair yang disiapkan untuk menumbuhkan
1.3. Tujuan
b. Untuk mengetahui cara pemeriksaan E.coli pada bakso kojek dengan menggunakan
PEMBAHASAN
Dimana pada media digunakan bahan pemadat, misalnya agar-agar. Jumlah tepung
agar yang ditambahkan tergantung kepada jenis mikroba yang dibiakkan. Bila mikroba
memerlukan kadar air tinggi maka jumlah tepung agar harus rendah/sedikit, tetapi bila kadar
air harus rendah makan penambahan tepung agar harus lebih banyak. Media padat umumnya
dipergunakan untuk bakteri, ragi, jamur dn akadang-kadang mikroalgae. Media ini terdiri
dari tiga macam bentuk, yaitu:
a. Bentuk lempeng, media dibekukan di dalam cawan pertri.
b. Bentuk miring, media dibekukan dalam keadaan miring di dalam tabung reaksi.
c. Bentuk tegak, media dibekukan dalam keadaan tegak dalam tabung.
2. Media cair,
Yaitu bila ke dalam media tidak ditambahkan zat pemadat. Umumnya dipergunakan
untuk pembiakan mikroalgae, kadang-kadang bakteri dan ragi.
3. Media semi padat atau semi cair,
Yaitu bila penambahan zat pemadat hanya 50% atau kurang. Umumnya diperlukan untuk
pertumbuhan mikroba yang banyak memerlukan kandungan air dan hidup anaerobik atau
fakultatif, atau untuk pemeriksaan pergerakkan bakteri.
Untuk berhasilnya kultivasi berbagai tipe bakteri, dibutuhkan suatu kombinasi nutrien serta
lingkungan fisik yang sesuai, seperti;
1. Suhu
2. Atmosfer gas
3. Keasaman atau kebasaan (pH)
1. Lactose Broth
Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi kehadiran koliform
dalam air, makanan, dan produk susu, sebagai kaldu pemerkaya (pre-enrichment broth)
untuk Salmonellae dan dalam mempelajari fermentasi laktosa oleh bakteri pada umumnya.
Pepton dan ekstrak beef menyediakan nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri.
Laktosa menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk organisme
koliform. Pertumbuhan dengan pembentukan gas adalah presumptive test untuk koliform.
Lactose broth dibuat dengan komposisi 0,3% ekstrak beef; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.
2. Nutrient Broth
Nutrient broth merupakan media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair. Intinya sama
dengan nutrient agar. Nutrient broth dibuat dengan cara sebagai berikut:
1.Larutkan 5 g pepton dalam 850 ml air distilasi/akuades.
2.Larutkan 3 g ekstrak daging dalam larutan yang dibuat pada langkah pertama.
3.Atur pH sampai 7,0.
4.Beri air distilasi sebanyak 1.000 ml.
5.Sterilisasi dengan autoklaf.
BAB III
METODE KERJA
3.1. Waktu dan Tempat
3.2.1. Alat
Beaker Glass
Termometer (thermometer
Autoklaf (Autoclave)
Oven
Colony counter
3.2.2. Bahan
Lb:10gr
Nb:10gr
EMBA:10,8
Agar:1
Alumunium voil
3. Lalu dibuat agar sebagai media perumbuhan nya bakteri e.coli, di dinginkan di dalam
adalah pertama menimbang media Lactosa broth sebanyak 10 gr dimasukkan dalam gelas
autodave.
5. Lalu cairan yang berasal dari media Lb dimasukkan ke media Nb yang berada di cawan
petri. pembuatan media Nb adalah pertama menimbang media Nutrient broth sebanyak
10 gr dimasukkan dalam gelas kimia 1000 ml. lalu tambahkan aquades sebanyak 30ml
6. Ujung tabung dipanaskan di spiritos lalu ditutup menggunakan kapas dan lakban.
7. Sampel yang dimasukkan ke Nb dan Lb diinkubasi 18-24 jam dengan suhu 37 derajat
celcius.
2. Lalu media dimasukkan ke inkubasi selama 36-48 jam dengan suhu 37 derajat celcius.
2. Dari hasil diketahui bahwa sampel bakso kojek negatif bakteri E.coli.
3. Selanjutnya sisa dari wadah yang digunakan selama proses penelitian disterilkan kembali
menggunakan autoclave.
3.4 Pelaksanaan
Langkah awal, cawan petri dan tabung reaksi di masukkan dalam autoklaf untuk disterilkan
terlebih dahulu.
Lalu bakso kojek, di potong dan timbang dengan berat 10 gram menggunakan timbangan digital.
Lalu dibuatnya agar sebagai media perumbuhan nya bakteri e.coli, di dinginkan di dalam
Sampel di masukkan kedalam media Lb, lalu di masukkan kedalam oven selama satu malam.
Lalu, cairan yang berasal berasal dari media Lb dimasukkan ke media Nb dengan bentuk zig zag
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
https://www.academia.edu/30463311/
LAPORAN_MIKROBIOLOGI_PEMERIKSAAN_MAKANAN.docx
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/69262/fulltext.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
https://www.alodokter.com/e-coli