LAPORAN PRAKTIKUM
oleh
Dedi Koswara 182154042
Kelas A
Kelompok 5
A. Tujuan
Melihat bentuk sel, rangkaian sel, sifat gram (graf negatif dan gram positif)
Mengidentifikasi dan mendeterminasi bakteri berdasarkan sifat-sifat biokimiawinya
B. Tinjauan Pustaka
Pewarnaan gram
Pewarnaan gram termasuk pewarnaan differensiasi, karena dapat membedakan bakteri
yang bersifat gram positif dan gram negatif. Menurut Bassiri (2020) ”Pengamatan bakteri dengan
mikroskop cahaya konvensional menghasilkan informasi yang relatif sedikit. Ini karena
kurangnya kontras ditambah dengan ukuran sel bakteri yang kecil. Penggunaan noda yang
bereaksi secara kimia dengan bahan sel akan meningkatkan kontras antara sel dan latar belakang.
Noda adalah zat warna yang terdiri dari ion berwarna (kromofor) dan ion counter untuk
menyeimbangkan muatan. Pewarnaan bagian kromofor dari kompleks pewarna ke komponen
seluler merupakan reaksi pewarnaan. Bergantung pada pewarna, kromofor dapat bermuatan
positif (kationik) dan memiliki afinitas untuk ion negatif atau bermuatan negatif (anionik)
dengan afinitas untuk ion positif ”.
Uji Biokimiawi
Pengamatan bakteri dilakukan dengan cara mengamati morfologinya, pertumbuhan pada
berbagai medium dan perlu juga diteliti sifat-sifat biokimiawinya. Menurut Kaiser (2019)“Untuk
mengidentifikasi bakteri, kita harus sangat bergantung pada pengujian biokimia. Jenis-jenis
reaksi biokimia yang dialami setiap organisme bertindak sebagai "cap jempol" untuk
identifikasi”.
Tes Oksidasi
Menurut Tankeswhar (2013)”Untuk membantu mengidentifikasi Neisseria, Pasteurella,
Vibrio, dan Pseudomonas. Tes ini digunakan untuk menentukan keberadaan sitokrom oksidase
bakteri”.
Tes Katalase
Menurut Tankeswhar (2013)”Untuk membedakan Staphylococci (katalase positif) dari
Streptococci (uji katalase negatif)”.
Tes Indol
Menurut Tankeswhar (2013)”Tes ini digunakan untuk menentukan kemampuan suatu
organisme untuk memecah tryptophan untuk membentuk senyawa indole. Digunakan
membedakan batang gram negatif terutama E. coli di laboratorium mikrobiologi”.
Tes Urease
Menurut Tankeswhar (2013)”Tes Urease digunakan untuk menentukan kemampuan
suatu organisme untuk menghasilkan urease (enzim) yang menghidrolisis urea. Tes ini dilakukan
untuk membantu mengidentifikasi Proteus, Morganella, Yersinia enterocolitica, dan Helicobacter
pylori”.
C. Skema Kerja
1. Pewarnaan Gram
a. Alat
1) Mikroskop cahaya
2) Gelas benda
3) Jarum ose
b. Bahan
1) Crystal violet (Gram A)
2) Larutan iodine (Gram B)
3) Alkohol 96% (Gram C)
4) Safranin (Gram D)
5) Minyak immerse
6) Isolat murni bakteri tanah
c. Skema
Pulasan bakteri dibuat diatas objek gelas, dikeringkan dan difiksasi dengan api. Cat
crystal violet (Gram A) diteteskan dan di diamkan 30-60 detik. Sisa cat dibuang dan dicuci
dengan air mengalir. Larutan iodine (Gram B) diteteskan dan di diamkan selama 1-2 menit.
Dicuci dengan air mengalir, kemudian di decolorisasi (diberi larutan peluntur) dengan alkohol
(Gram C) (kira-kira 20 detik, hati-hati jangan sampai berlebihan yang mengakibatkan kesalahan
hasil). Dicuci dengan air mengalir, ditambahkan larutan safranin (Gram D) selama 10-20 detik.
Dicuci kembali dengan air mengalir, diangin-anginkan dan diamati di bawah mikroskop dengan
perbearan kuat (1000x) menggunakan minyak immersi.
2. Pewarnaan Gram
a. Alat
1) Buku panduan determinasi bakteri : Bergey” Manual of Determinative Bavteriology (Holt
et al., 2000)
2) Jarum ose
3) Pipet volume steril
b. Bahan
1) Isolasi murni bakteri tanah dalam NA miring dan NB (nutrien cair)
2) Reagen untuk tet oksidase: tetramethyl-paraphenyldiamine
3) Reagen untuk test katalase: 10% atau 30% H₂O₂
4) Bahan untuk test O-F: media O-F yang mengandung 0,15% karbohidrat, paraffin cair.
5) Bahan untuk test sitrat: Simmons Citrate Agar yang mengandung indikator Brom Thymol
Blue- BTB
6) Bahan untuk test dekarboksilase lisin: media Lysin Iron Agar (LIA) yang mengandung
Lisin dan indikator Brown Cresol Purple-BCP, media tanpa Lisin
7) Media Nutrien Agar (NA)
8) Gelatin
9) Media TSIA
10) Bahan untuk test pembentukan indol: media Tryptone Water, reagen Kovacs
11) Bahan untuk tes MR-VP: media MR-VP, larutan 40& KOH, larutan 5% alpha naphtol
12) Bahan untuk tes Urease: media Urea Broth, indikator Phenol Red.
c. Skema
1) Tes Oksidase
Diletakkan 2-3 tetes larutan tetramethyl-paraphenyldiamine pada keras saring. Ambillah
suspensi isolat murni bakteri dalam nutrien cair dan inokulasikan pada kertas saring yng
telah ditetes reagen. Amati dan laporkan hasil pengujian, reaksi positif terjadi jika timbul
warna ungu tua atau hitam setelah didiamkan selama beberapa menit. Kadangkala perubahan
warna memakan waktu lebih lama sampai 1030 menit. Bandingkan dengan kontrol (tanpa
inokulasi bakteri).
2) Tes Katalase
Diletakkan 1-2 tetes 10 % atau 30% H2O2 pada gelas benda dan tambahkan 1 ose atau 2-3
tetes suspensi isolat murni bakteri. Amati, katalase positif ditandai oleh pembentukan buih
seketi'ka. Bandingkan dengan kontrol (tanpa inokulasi bakteri).
8) Tes Indol
Diinokulasikan 1 tabung media Air Tryptone dengan 2 tetes isolat murni bakteri dan 1
tabung media untuk kontrol (tanpa inokulasi bakteri). Inkubasikan pada suhu kamar selama
24 jam. Setelah inkubasi, Setiap-tabung ditambah 10 tetes reagen Kovacs. Terbentuknya
warna merah / merah muda pada lapisan larutan reagen yang menentukan pembentukannya
indol. Bandingkan dengan kontrol.
D. Hasil Pengamatan
PEWARNAAAN GRAM
No Gambar Keterangan
1 Proses fiksasi bakteri dengan cara
melewatkannya pada api bunsen.
UJI OKSIDASE
No Gambar Keterangan
1 Penyiapan stick oksidase
TEST IDOL
No Gambar Keterangan
1 1 tabung media tryptone water yang
telah ditetesi 2 tetes isolat murni
diinkubasikan selama 24 jam pada
suhu kamar.
TEST UREASE
No Gambar Keterangan
1 Isolat bakteri diambil menggunakan jarum
ose yang telah dibakar terlebih dahulu
menggunakan api bunsen.
E. Pembahasan
Pewarnaan Gram
Selain mikroskopik, bakteri juga hampir tidak berwarna atau transparan dan kontras
dengan air. Sehingga melihat dan mengamati bakteri dalam kedaan hidup sangat sulit. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bakteri. Ini merupakan
salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi. Hal itu untuk
mempermudah proses identifikasi bakteri.
Bakteri dapat dibedakan melalui teknik pewarnaan gram. Teknik pewarnaan gram
tersebut dapat menghasilkan warna merah dan ungu. Bakteri gram negatif ditandai dengan
pewarnaan ungu sedangkan yang positif berwarna merah. Hal ini bertujuan untuk memberikan
warna pada bakteri pada akhirnya dapat diidentifikasi dengan mudah. Selain itu, ada endospore
yang bisa diwarnai. Endospora adalah organisme yang dibentuk dalam kondisi yang stres karena
kurang nutrisi, yang memiliki kemungkinan untuk tetap berlanjut di lingkungan sampai kondisi
menjadi baik Pada praktikum proses pewarnaan gram olesan bakteri yang terfiksasi dikenai
larutan-larutan berikut dalam urutannya yaitu kristal violet, larutan yodium, alkohol , dan
safranin atau beberapa pewarna tandingan lain yang sesuai. Bakteri yang diwarnai dengan
metode gram ini dibagi menjadi dua kelompok. Salah satu di antaranya, bakteri gram positif,
mempertahankan zat pewarna ungu kristal. Di gunakan untuk pengecatan differensial,
menggunakan beberapa jenis zat, di gunakan untuk mengelompokkan bakteri, seperti pengecatan
gram atau pengecatan acid-fast, bakteri gram negatif, kehilangan ungu kristal ketika dicuci
dengan alkohol, dan sewaktu diberi pewarna tandingan dengan warna merah safranin, tampak
berwarna merah.
Bakteri dapat diidentifikasi dengan mengetahui reaksi biokimia dari bakteri tersebut.
Dengan menanamkan bakteri pada medium, maka akan diketahuisifat-sifat suatu koloni bakteri.
Sifat-sifat suatu koloni tersebut ialah sifat-sifatyang ada sangkut pautnya dengan bentuk,
susunan, permukaan, pengkilatan, dan sebagainya. Reaksi biokimiawi pada bakteri dapat
dilakukan dengan beberapa uji diantaranya adalah.
Uji Oksidase
Dilakukan untuk mengetahui apakah bakteri dapat menguraikan enzim oksidase atau
tidak. Uji oksidase bertujuan untukmenentukan bakteri enterik atau non enterik. Enzim sitokrom
oksidase akan berubah menjadi bentuk tidak aktif dengan mereduksi sitokrom c. Enzim ini akan
menjadi bentuk aktifnya kembali jika terjadi transfer elektron ke molekul oksigen. Keberadaan
oksigen pada enzim oksidase akan mereduksi substan-substanorganik diantaranya substan yang
terdapat pada oxidase test strip yang mengandung N, N dimetil1,4 fenilen diammonium diklorida
dan 1 naftol. Reaksi tersebut akan menghasilkan molekul indophenol blue yang mengakibatkan
warna test strip akan berwarna biru violet. Reaksi ini merupakan reaksi positif untuk bakteri non
enterik sedangkan pada bakteri enterik tidak terjadi perubahan warna.
Uji katalase
Dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya enzim katalase pada bakteri. Pengujian ini
menggunakan H2O2 3% karena H2O2 merupakan salah satu hasil respirasi aerobic bakteri,
dimana hasil respirasi tersebut justru dapat menghambat pertumbuhan bakteri karena bersifat
toksik bagi bakteri itu sendiri sehingga komponen ini harus dipecah agar tidak bersifat toksik
lagi. Pada saat melakukan respirasi salah satu komponen yang dihasilkan bakteri adalah H2O2.
Bakteri yang memiliki kemampuan memecah H2O2 dengan enzim katalase segera membentuk
suatu sistem pertahanan dari toksik H2O2 yang dihasilkan sendiri. Dan dalam praktikum jika
timbul gelembung maka reaksinya + dan jika tidak ada gelembung reaksinya-.
Uji O-F
Uji ini bertujuan untuk menentukan kemampuan mikroba untuk memetabolisme
karbohidrat secara oksidatif dan fermentatif. Mikroorganisme yang melakukan metabolisme
karbohidrat ditunjukan oleh perubahan warna media yang awalnya berwarna hijau, akan berubah
menjadi kuning.
Uji sitrat
Digunakan untuk melihat mikrobia menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber
karbon dan energi. Digunakan medium Simmon-sitrat yang berupa medium padat. Perubahan
warna dari hijau menjadi biru menunjukan bahwa mikroorganisme mampu menggunakan sitrat
sebagai satu-satunya umber karbon.
Metil Red
adalah indikator asam-basa yang berubah menjadi merah dalammedium yang sedikit
asam. Jadi, jika metil merah ditambahkan pada mediumbiakan yang mengandung glukosa yang
di dalamnya organisme telah tumbuhselama 18 sampai 24 jam, warna merah menunjukkan
bahwa asam organik telahterbentuk sebagai akibat fermentasi glukosa. Metil merah adalah suatu
indicator yang akan menunjukan warna merah bila pH ada di bawah 4. Hasil test positifditandai
dengan terbentuknya warna merah, sedangkan warna kuning menunjukanhasil negative
Uji Urease
Bertujuan untuk mengetahui kemampuan bakteri mengubah urea menjadi amoniak.
Media untuk uji urease menggunakan Urea Base Agar. Hasil positif ditunjukkan dengan adanya
perubahan warna media dari warna kuning menjadi merah muda.
F. Kesimpulan
Ketika akan melakukan identifikasi bakteri kita dapat melakukan pengamatan morfologi
sel bakteri tersebut dan untuk memepermudah pengamatan maka dilakukanlah proses pewarnaan
gram supaya bakteri yang diamati dapat terlihat dengan lebih jelas. Setelah pengamatan
morfologi dilakukan pengamatan sifat-sifat biokimiawi dengan beberapa uji diantaranya adalah
uji oksidase, uji katalase, uji O-F, uji sitrat, uji dekarboksilase lisin,, uji hidrolisi gelatin, uji H2S
dan fermentasi gula-gula, uji idol, uji MR (Methyl Red), uji VP (Voges Proskauer), uji urease.
G. Daftar Pustaka
Kaiser, Garry (2019). Using Biochemical Testing to Identify Bacteria. Department of Education
Open Textbook Pilot Project, the UC Davis Office of the Provost, the UC Davis Library, the
California State University Affordable Learning Solutions Program, and Merlot. We also
acknowledge previous National Science Foundation support under grant numbers 1246120,
1525057, and 1413739. Unless otherwise noted, LibreTexts content is licensed by CC BY-
NC-SA 3.0
Truckee Meadows Community College (2020). General Biochemical Tests. Dandini Boulevard
Reno, Nevada
PERTANYAAN
1. Mengapa untuk identifikasi bakteri pengecatan gram perlu dilakukan?
Bakteri dapat dilihat dengan mikroskop cahaya tanpa pewarnaan/ pengecatan atau dengan
pewarnaan/ pengecatan. Pada umumnya pengamatan bakteri tanpa pengecatan akan lebih sulit
dibandingkan dengan pengamatan bakteri yang telah dilakukan pengamatan. Dengan pengecatan
juga dapat dilihat struktur sel mikroba lebih seksama dan dapat membedakan bakteri gram positif
atau negatif
2. Mengapa hasil akhir pengecatan berbeda pada berbagai bakteri sehingga dapat dikelompokan ke
dalam bakteri gram positif dan bakteri gram negatif?
Bakteri Gram positif mengikat cat utama (crystal violet) dengan kuat sehingga tidak dapat
dilunturkan oleh cat peluntur dan tidak diwarnai lagi oleh cat lawan (safranin), hal ini disebabkan
karena sifat dinding sel dan sitoplasmanya, yang mempunyai afinitas kuat terhadap kompleks
crystal violet dan iodine (jodium). Bakteri Gram negatif tidak mengikat cat utama secara kuat,
sehingga dapat dilunturkan o!leh peluntur dan dapat diwarnai oleh cat lawan.
3. Pengamatan apa saja yang bisa digunakan sebagai parameter untuk mengidentifikasi dan
mendeterminasi bakteri tak dikenal
Pada identifikasi bakteri mula-mula diamati morfologi sel individual secara mikroskopik
dan pertumbuhannya pada bermacammacam medium. Karena suatu bakteri tidak dapat
dideterminasi hanya berdasarkan sifat-sifat morfologinya saja, maka perlu diteliti pula sifat-sifat
biokimiawi dan faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya. Bakteri-bakteri yang
morfologinya sama mungkin berbeda dalam kebutuhan nutrisi dan persyaratan ekologi lainnya
4. Jelaskan mekanisme reaksi biokimiawi yang anda uji dalam praktikum ini
Mikroba tumbuh dan berkembang biak dengan menggunakan berbagai bahan yang terdapat
di lingkungannya. Nutrien yang terdapat di lingkungan sekelilingnya terdiri dari molekul sederhana
seperti H2S dan NH atau molekul organik yang kompleks seperti protein dan polisakarida. Mikroba
mengoksidasikan nutrien ini untuk memperoleh energi dan prekursor untuk sintesis dinding sel,
membran dan flagella. Penggunaan nutien tergantung aktivitas metabolisme mikroba. Percobaan-
percobaan dalam uji biokimiawi mencakup berbagai uji untuk mengetahui aktivitas metabolisme
mikroba. Pengamatan aktivitas metabolisme diketahui dari kemampuan mikroba untuk
menggunakan dan menguraikan molekul kompleks, seperti zat pati, lemak, protein dan asam
nukleat. Selain itu pengamatan juga dilakukan pada molekul yang sederhana seperti asam amino
dan sakarida. Hasil dari berbagai uji ini digunakan untuk pencirian dan identifikasi mikroba
Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi sel isolat murni bakteri:
Jeni mikroba Bentuk Pewarnaa Uji Uji Uji Uji Uji Uji Uji H2S Uji Uji Uji Uji
sel n gram oksidase katalae O-F sitrat karbokilae hidrolisi dan indol MR VP urease
lisin s gelatin fermentai
gula
Pseudomona batang negatif + - - - - -
s aeruginosa
E. coli batang negatif - - + + - -
E. coli ETEC batang negatif - - + + - -
Edwardsiella Batang negatif - + + + - -
tarda
Klebsiella batang negatif + - - + +/- +
pneumoniae
Klebsiella batang negatif + - + + - +
oxytoca
Citrobacter batang negatif +/- + + + - -
diversus
Enterobacter batang negatif +/- + + + - -
diversus
Enterobacter batang negatif + - - + - -
aerogenesis
Shigella batang negatif - - - + - -
dysenteriae
Salmonella batang negatif - - - + - -
paratyphosa
A
Salmonella batang negatif - + - + - -
typhi
Salmonella batang negatif + + - + - -
paratyphosa
B
Citrobacter batang negatif + + - + - -
freundii
Serratia batang negatif + - - + +/- -
marcescens
Prateus batang negatif + + - + - +
mirabilis
Providencia batang negatif + - + + - +
rettgeri
Klebsiella batang negatif - - - - - -
ozoaneae