Anda di halaman 1dari 19

PROSES EVOLUSI BERDASARKAN PETUNJUK DAN PENYEBABNYA

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Evolusi


Dosen Pengampu : Dr. Romy Faisal Mustofa., M.Pd
Mufti Ali., M.Pd
Dita Agustian., M.Pd

Disusun oleh :
Dini Oktavia Melani 182154088
Ayu Mulyani 182154110

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt, atas segala rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Proses Evolusi Berdasarkan Petunjuk dan Penyebabnya”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah Evolusi, Jurusan Pendidikan Biologi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya.
Dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan dan
petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Bapak Dr. Romy Faisal., M.Pd, Bapak Mufti Ali., M.Pd, dan Bapak Dita
Agustian., M.Pd selaku dosen matakuliah Evolusi yang telah memberikan
bimbingan kepada kami.
2. Rekan sekelompok yang telah membantu dan bekerja sama dalam
menyelesaikan makalah ini.
3. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Biologi yang senantiasa
memberikan semangat.
4. Orang tua yang selalu mendukung dan memberi semangat.
Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan
maka penyusun memohon kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki
makalah ini.

Tasikmalaya, 18 Oktober 2020

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB 1 ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah ......................................................................................... 1
D. Manfaat Makalah ....................................................................................... 2
BAB II .................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Evolusi ......................................................................................................... 3
B. Bukti-buktinya adalah sebagai berikut: .................................................. 3
1. Bukti dari paleontologi ............................................................................. 3
2. Bukti dari taksonomi ................................................................................ 5
3. Bukti dari anatomi perbandingan ............................................................. 6
4. Bukti dari embriologi perbandingan ......................................................... 6
5. Bukti dari Biokimia .................................................................................. 7
6. Bukti dari Fisiologi Perbandingan ............................................................ 8
C. Faktor yang Mempengaruhi Evolusi........................................................ 9
1. Perkawinan tak acak .................................................................................. 10
2. Migrasi ....................................................................................................... 10
3. Hanyutan genetik ....................................................................................... 10
4. Seleksi alam ............................................................................................... 10
5. Mutasi ........................................................................................................ 11
6. Rekombinasi dan seleksi............................................................................ 14
BAB III ................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................ 15
A. Kesimpulan ............................................................................................... 15
B. Saran ......................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... iii

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Evolusi adalah proses kompleks pewarisan sifat organisme yang
berubah satu generasi ke generasi lainnya dalam kurun waktu jutaan tahun.
Teori evolusi salah satu toeri yang masih hangat dipertentangkan hingga
saat ini. Banyak teori yang dikemukakan para ahli, tetapi tampaknya belum
ada satu pun teori yang dapat menjawab semua fakta dan fenomena tentang
sejarah perkembangan makhluk hidup. Meskipun berada dalam 1 spesies,
tidak ada satu individu pun di muka bumi ini yang sama persis dengan
individu lain. Hal ini disebabkan karena adanya variasi. Variasi individu
dalam suatu populasi umumnya terjadi pada seluruh organisme yang
bereproduksi secara seksual. Adanya variasi memberikan keuntungan
makhluk hidup untuk dapat bertahan hidup Evolusi dapat dilihat dari dua
segi yaitu sebagai proses historis dan cara bagaimana proses itu terjadi.
Sebagai proses historis evolusi itu telah dipastikan secara menyeluruh dan
lengkap sebagaimana yang telah dipastikan oleh ilmu tentang suatu
kenyataan mengenai masa lalu yang tidak dapat disaksikan oleh mata. Hal
ini berarti bahwa evolusi itu ada dan merupakan suatu kenyataan yang telah
terjadi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut,
1. Apa saja bukti dari proses evolusi?
2. Apa saja faktor penyebab evolusi?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penulis merumuskan tujuan
makalah sebagai berikut,
1. Untuk mengetahui bukti-bukti dari evolusi
2. Untuk mengetahui faktor penyebab evolusi

1
2

D. Manfaat Makalah
Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang Proses Evolusi
Berdasarkan Petunjuk dan Penyebabnya serta pengembangannya
dimasa depan.
2. Bagi pembaca
Dapat menambah pengetahuan dan pemikiran tentang Proses Evolusi
Berdasarkan Petunjuk dan Penyebabnya serta dapat memberikan saran
dan masukan dalam penyusunan makalah ini apabila terdapat
kekeliruan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Evolusi
Evolusi merupakan penurunan dengan modifikasi, gagasan bahwa spesies
yang ada merupakan keturunan spesies nenek moyang yang berbeda dari
spesies masa kini, secara sempit juga didefinisikan sebagai perubahan dalam
komposisi genetic suatu populasi dari generasi ke generasi.
Evolusi biologi meninggalkan tanda-tanda yang dapat diamati, yang
merupakan bukti pengaruh pada kehidupan di masa lalu dan sekarang. Proses
evolusi berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Untuk mengamati sebuah
proses evolusi, para ilmuwan mengumpulkan berbagai petunjuk evolusi berupa
bukti-bukti yang telah diamati.
B. Bukti-buktinya adalah sebagai berikut:
1. Bukti dari paleontologi
Paleontologi adalah bidang sains yang mempelajari tentang fosil.
Fosil adalah sisa atau jejak yang terawetkan dari suatu organisme yang
hidup di masa lalu. Fosil menunjukkan bahwa organisme masa lalu
berbeda dari organisme masa kini dan bahwa banyak spesies yang sudah
punah. Fosil menunjukan perubahan evolusioner yang terjadi seiring
waktu pada berbagai kelompok organisme.
Keinginan manusia untuk mengetahui organisme pada masa lampau
disalurkan melalui pengamatan fosil yang sudah dilakukan sejak zaman
Yunani Kuno. Sebagai contoh, bukti dari cabang biokimia, biologi
molekuler dan biologi sel menempatkan prokariota sebagai nenek moyang
semua kehidupan dan memperkirakan bahwa bakteri mendahului semua
kehidupan eukariota dalam catatan fosil. Fosil tertua yang diketahui adalah
prokariota. Contoh lain penampakan kronologis dari kelas-kelas hewan
vertebrata yang berbeda-beda dalam pencatatan fosil. Fosil ikan adalah
fosil yang paling tua dari semua vertebrata lain, disusul kemudian oleh
amfibi, diikuti oleh reptilia, kemudian burung dan mamalia. Urutan ini
sesuai dengan sejarah keturunan vertebrata sebagaimana diungkapkan oleh
banyak jenis bukti yang lain. Sebaliknya, ide bahwa semua spesies
diciptakan satu demi satu pada waktu yang hamper sama seharusnya kelas
vertebrata muncul pada catatan fosil dalam bebatuan dalam umur yang

3
4

sama, ternyata berlawanan dengan apa yang sesungguhnya diamati oleh


para ahli paleontology.
Pandangan Darwinian mengenai kehidupan juga memperkirakan
bahwa transisi evolusioner harus meninggalkan tanda-tanda dalam catatan
fosil. Para ahli paleontologi telah menemukan banyak bentuk transisi yang
menghubungkan fosil yang lebih tua dengan spesies modern. Sebagai
contoh, serangkaian fosil mendokumentasikan perubahan bentuk dan
ukuran tengkorak yang terjadi ketika mamalia berevolusi dari reptilia.
Hampir setiap tahun, ahli paleontologi menemukan kaitan atau hubungan
penting lainnya antara bentuk modern dengan nenek moyangnya. Dalam
skala waktu yang lebih lama, fosil mendokumentasikan asal-usul
kelompok-kelompok utama organisme. Salah satu contohnya adalah
catatan fosil setasea awal, ordo mamalia yang mencakup paus, lumba-
lumba dan porpoise. Setasea paling awal hidup 50-60 juta tahun silam.
Catatan fosil mengindikasikan bahwa sebelum masa itu, kebanyakan
mamalia bersifat terrestrial (hidup di darat). Walaupun saintis telah lama
menyadari bahwa paus dan setasea lain pastilah berawal dari mamalia
darat, dahulu baru sedikit temuan fosil yang mengungkapkan bagaimana
struktur tangkai setasea berubah seiring waktu, sehingga pada akhirnya
tungkai belakang hilang dan sirip terbentuk. Beberapa dasawarsa terakhir,
serangkaian fosil yang menakjubkan telah ditemukan di Pakistan, Mesir
dan Amerika Utara. Fosil-fosil tersebut mendokumentasikan transisi dari
kehidupan di darat menjadi kehidupan di laut.
5

Organisme berbeda dari yang ada saat ini, termasuk paus masa kini,
dan semua organisme itu sekarang sudah punah. Secara kolektif, fosil-fosil
tersebut dan juga fosil lainnya yang ditemukan terlebih dahulu
mendokumentasikan pembentukan spesies-spesies baru dan awal-mula
satu kelompok mamalia utama baru, setasea.
2. Bukti dari taksonomi
Taksonomi adalah cabang dari biologi yang berhubungan dengan
penamaan dan klasifikasi spesies yang didasarkan pada skema yang lebih
formal. Skema tersebut terdiri dari tingkatan klasifikasi yang bermacam-
macam, setiap tingkatan lebih luas cakupannya dibandingkan dengan
tingkatan yang di bawahnya.
Sistem taksonomi ini dipelopori oleh Carolus Linnaeus seorang ahli
botani Swedia. Beliau bekerja dengan mencari keseragaman di antara
keanekaragaman. Tujuan utama dari Linnaeus adalah "untuk kemuliaan
dan keagungan Tuhan". Tetapi ironisnya, seabad kemudian sistem
taksonominya ternyata menjadi titik fokus pendapat Darwin mengenai
evolusi.
Linnaeus memakai suatu sistem untuk pengelompokan spesies yang
mirip ke dalam jenjang suatu kategori yang semakin umum. Sebagai
contoh, spesies yang mirip dikelompokkan ke dalam genus yang sama,
genus yang mirip dikelompokkan ke dalam famili yang sama dan
selanjutnya. Kingdom>filum>kelas>ordo>famili>genus>spesies.
6

3. Bukti dari anatomi perbandingan


Kemiripan dalam ciri khusus yang dihasilkan dari leluhur yang sama
disebut homologi, dan tanda-tanda anatomis seperti itu disebut dengan
struktur homolog. Contoh lainnya adalah organ vestigial yang merupakan
sisa-sisa historis dari struktur yang memiliki fungsi penting pada
leluhurnya. Misalnya pada paus masa kini tidak memiliki tungkai belakang
tetapi sisa tulang pelvis dari kaki leluhur daratnya yang berkaki empat.
Organ vestigial bisa mendukung konsep “use dan disuse” yang
dikemukakan oleh Lammark. Organ vestigial juga merupakan bukti evolusi
melalui seleksi alam. Dimana organisme akan cenderung diuntungkan jika
organ yang tidak digunakan tereduksi, karena tubuh organisme akan merugi
jika harus terus menyediakan darah, zat-zat makanan dan ruang bagi organ
yang tidak lagi memiliki fungsi penting. Gambar di bawah ini menjelaskan
tentang alat gerak manusia, kadal, kucing, ikan paus, kelelawar, katak dan
burung memiliki bentuk rangka yang sama, naumn berbeda fungsinya.

4. Bukti dari embriologi perbandingan


Organisme yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat akan
mengalami tahapan yang sama dalam perkembangan embrionya. Sebagai
7

contoh embrio vertebrata akan mengalami tahapan dimana mereka memiliki


kantung insang dan rongga tulang belakang. Pada tahapan perkembangan
ikan, salamander, kura-kura, ayam, babi, sapi, kelinci dan manusia lebih
banyak kesamaan dari pada perbedaan. Baru pada tahapan selanjutnya
menjadi semakin bervariasi dan memiliki ciri khas dari kelasnya masing-
masing. Misalnya pada ikan, kantung insang akan berkembang menjadi
insang, sedangkan pada vertebrata lain akan dimodifikasi menjadi fungsi-
fungsi yang lain, seperti saluran eustachius yang menghubungkan telinga
tengah dengan tenggorokan pada manusia. Embriologi perbandingan sering
kali membentuk homologi pada beberapa struktur, seperti kantung insang
yang menjadi sedemikian berubah pada perkembangan selanjutnya,
sehingga asal mulanya yang sama tidak lagi terlihat dengan jelas saat
membandingkan dengan bentuknya yang telah berkembang secara lengkap.

5. Bukti dari Biokimia


Bukti evolusi berdasarkan bidang biokimia adalah jika dua spesies
memiliki pustaka gen dan protein dengan urutan monomer yang sangat
bersesuaian itu menandakan bahwa mereka berasal dari nenek moyang yang
sama.
8

6. Bukti dari Fisiologi Perbandingan


Fisiologi adalah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari tentang
fungsi dari alat-alat tubuh. Ada faktor tak terkendali dalam membuat
hubungan evolusioner dengan cara mengevaluasi kemiripan. Ternyata tidak
semua tingkat kemiripan diwariskan dari nenek moyang yang sama. Spesies
dari cabang yang berbeda bisa saja pada kenyataannya mirip satu sama
lainnya jika mereka memiliki peranan lingkungan yang mirip dan seleksi
alam telah membentuk adaptasi yang analog. Hal seperti ini disebut evolusi
konvergensi, dan kemiripan akibat konvergensi disebut dengan analogi.

Contohnya tumbuhan Ocotillo dari daerah barat Amerika Utara


(gambar kiri) terlihat mirip dengan tumbuhan allauidia (gambar kanan) yang
ditemukan di Madagaskar.
9

C. Faktor yang Mempengaruhi Evolusi


Para pakar lain, yang merupakan seorang professor matematika
dari Inggris, Godfrey Harold Hardy dan juga seorang dokter dari
Jerman, Wilhelm Weinberg, juga memiliki pendapat sendiri mengenai
proses evolusi ini.
Mereka secara terpisah mempublikasikan hasil analisis mereka tentang
keseimbangan gen dalam populasi. Dari pemikiran mereka ini,
dikenallah Hukum Hardy - Weinberg.
Hukum Hardy -Weinberg ini menyatakan bahwa frekuensi alel
atau gen di dalam populasi dapat tetap stabil dan tetap berada pada
keseimbangan dari satu generasi ke generasi, dengan syarat :
1. Jumlah populasi yang besar
2. Perkawinan terjadi secara acak atau random
3. Tidak terjadi mutasi maju atau pun mutasi balik
4. Tidak ada seleksi
5. Tidak ada migrasi

Namun, jika kondisi ini tidak terjadi, maka dimungkinkan


terjadinya perubahan alel atau gen dalam populasi tersebut yang
berujung pada kondisi yang disebut sebagai evolusi ini. Para ahli
evolusi menggunakan Hukum Hardy -Weinberg ini untuk mengamati
apakah suatu perubahan frekuensi alel telah terjadi pada suatu populasi.
10

Hal inilah yang kemudian menjadi tanda terjadinya mikroevolusi.


Mikroevolusi ini kemudian mmebentuk makroevolusi atau yang lebih
dikenal sebagai evolusi dalam pengertian umum. Hingga saat ini,
diketahui beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan
keseimbangan frekuensi gen atau alel di dalam suatu populasi. Hal ini
juga dikenal sebagai faktor yang mempengaruhi evolusi.Faktor yang
menyebabkan evolusi ini, meliputi :

1. Perkawinan tak acak


Kenyataannya, secara alami tidak ada perkawinan yang benar -
benar acak. Perkawinan secara umum dipengaruhi oleh faktor pilihan.
Sebagai contoh, secara naluriah burung merak betina akan memilih
merak jantan yang memiliki bulu ekor besar dan indah. Begitu pun
manusai yang akan cenderung mengembangbiakan hewan atau
tanaman yang bagus dan menguntungkan.
2. Migrasi
Ketika individu meninggalkan populasi atau emigrasi, maka ia
akan membawa alel keluar, begitu pun sebaliknya. Hal ini yang
kemudian berpotensi menghasilkan alel baru. Pergerakan alel antar
populasi inilah yang disebut sebagai alel gen. Artinya, migrasi
menyebabkan terjadi varias sifat dalam populasi.
3. Hanyutan genetik
Ketika sebagian anggota populasu terpisah dari populasi besar
atau pun kawin hanya dengan antar populasi mereka, maka frekuensi
alel akan berubah. Perubahan dari frekuensi alel akibat adanya populasi
kecil yang memisah dari populasi besar inilah yang disebut sebagai
hanyutan genetik.

4. Seleksi alam
Seleksi alam adalah terjadi perubahan pada suatu lingkungan
hidup. Perubahan inilah yang kemudian berpotensi mengakibatkan
evolusi. Sebab, ketika menghadapi perubahan ini, organisme mungkin
11

akan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan


mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Kemungkinan lain, organisme tersebut tidak mampu menyesuaikan diri
dengan lingkungannya yang baru dan kemudian akan mati atau pindah
ke daerah lain yang tidak mengalami perubahan lingkungan.

5. Mutasi
Mutasi adalah sautu bentuk perubahan materi genetik yang
bersifat menurun. Mutasi ini bisa terjadi pada semua organisme dan
merupakan sumber dari adanya variasi hereditas. Ketika ada beberapa
gen yang bermutasi, maka akan mengakibatkan terjadinya perubahan
frekuensi gen.
Mutasi menjadi bahan mentah evolusi, karena untuk bisa
bertahan dari seleksi alam, populasi harus memiliki variasi genetik yang
tinggi. dengan adanyamutasi, maka dapat terbentuk spesies baru yang
adaptif, memiliki peningkatan daya fertilitas dan viabilitas, dan lainnya
Macam-macam Mutasi
a. Mutasi berdasarkan tempat terjadinya
1) Mutasi kecil (point mutation)
Mutasi kecil adalah perubahan yang terjadi pada susunan
molekul (ADN) gen. lokus gen sendiri tetap. Mutasi jenis ini yang
menimbulkan perubahan alel. Mutasi gen diartikan sebagai suatu
perubahan atau pergantian pasangan basa, misalnya pasangan A-T
diganti G-C. Peristiwa semacam ini disebabkan terjadi satu basa purin
ataupun pirimidin digantikan senyawa lain yang analog semacam
azaguanin atau bromouracil.
2) Mutasi besar (gross mutation)
Mutasi besar adalah perubahan yang terjadi pada struktur
dari kromosom. Aberasi adalah istilah khusus untuk mutasi kromosom.
Selanjutnya istilah aberasi dipakai untuk mutasi kromosom, sedang
istilah mutasi, khusus mutasi gen saja.
b. Mutasi berdasarkan macam sel yang mengalami mutasi
1) Mutasi somatis (mutasi vegetatif)
12

Mutasi somatis adalah mutasi yang terjadi pada sel soma


(tubuh). Bila perubahan pada sel somatis demikian besar, sel-sel dapat
mati, dan kalau dapat bertahan hidup memiliki kelainan atau tak
berfungsi secara normal. Bila sel somatis tidak meliputi daerah luas
yang kurang penting, tidak membahayakan. Tetapi bila meliputi
daerah luas atau alat yang amat penting dapat membahayakan bahkan
dapat mematikan.
Perubahan yang terjadi ketika sel somatis sedang giat
membelah, seperti dalam embrio dapat mengakibatkan karakter
abnormal waktu lahir, tetapi tidak diturunkan pada generasi
berikutnya. Makin muda jaringan yang mengalami perubahan genetis
makin luas akibat keabnormalan yang ditimbulkan. Sebaliknya makin
dewasa jaringan itu ketika mengalami mutasi makin sempit daerah
yang mengalami keabnormalan sehingga dapat ditoleransi.
Dalam bidang pertanian mutasi vegetatif banyak dipakai
meninggikan produksi dan mutu, seperti terhadap apel, anggur, dan
jeruk. Dibuat perubahan induksi pada suatu cabang pohon dewasa
(misalnya dengan colchicine). Lalu cabang distek atau dicangkok,
dan dibiakkan secara vegetatif pula. Secara alamiah perubahan
vegetatif pada tumbuhan dapat menimbulkan beraneka (belang)
pada endosperm (biji), daun, dan mahkota bunga, misalnya pada
ercis, dan Bungan pukul 4.
2) Mutasi nutfah (germinal mutation, mutasi gametis/generatif)
Mutasi germinal adalah mutasi yang terjadi pada sel
germinal (yang terdapat di dalam gonad). Hal ini terjadi pada makhluk
hidup bersel banyak. Bila perubahan berlangsung pada gamet, maka
akibat yang diakibatkannya begitu hebat dan gametpun segera mati.
Kadang mengakibatkan gamet tidak mampu melakukan pembuahan
dengan wajar, sehingga tak diteruskan pada keturunannya. Tetapi bila
perubahan tidak begitu hebat dan gamet dapat melakukan pembuahan,
terjadi generasi baru yang menerima perubahan bahan genetik
tersebut.
13

Gonad terkena langsung radiasi atau diberi bahan kimia


seperti gas mustard, kemungkinan besar mengalami perubahan
genetis pada gamet. Namun kalau radiasi terjadi pada bagian tubuh
lain, suatu saat gonad menerima akibat radiasi secara tidak langsung
itu. Bila radiasi menimbulkan ionisasi, akan terjadi ionisasi berantai
pada jaringan dan akhirnya mencapai inti sel gamet.
Makin dekat bagian tubuh yang kena radiasi kegonad,
makin besar kemungkinan gamet menerima perubahan genetis.
Sebaliknya semakin jauh bagian tubuh yang kena radiasi dari gonad,
makin kecil kemungkinan gamet menerima perubahan genetik itu.
c. Mutasi berdasarkan faktor penyebabnya
1) Mutasi alami (spontan)
Mutasi alami adalah mutasi yang terjadi secara alami tanpa
dibuat dan disengaja manusia. Penyebab mutasi alamiah antara lain
sinar kosmos, bantuan radioaktif, sinar ultraviolet matahari, sesuatu
yang tidak jelas dalam metabolism sehingga terjadi kekeliruan dalam
sintesis bahan genetik, dan radiasi ionisasi internal dari bahan
radioaktif yang mungkin terkandung dalam jaringan (lewat makanan
atau minuman yang terkena pencemaran zat radioaktif).
Sinar kosmos berasal dari angkasa luar, meradiasi bumi
dengan partikel berenergi tinggi, yakni foton, positron (bagian dari
sinar b) meson, dan proton. Sebagian besar sinar kosmos itu, bersama
sinar ultraviolet dari matahari, disaring lapisan ionosfer bumi dan
mencapai bumi kurang dari 100 erg saja. Sinar kosmos sementara itu
memiliki daya pancar yang tinggi sehingga dapat menembus masuk
sel tubuh dan mencapai susunan molekul bahan genetik dalam inti sel.
Sinar ini sama diterima tubuh, baik yang di dalam maupun di luar
rumah. Dapat juga dijumpai dalam tambang sampai ratusan meter
kebawah. Intensitasnya meningkat dengan kenaikan dari permukaan
laut, dan makin tinggi pula makin dekat dengan kutub.
Unsur radioaktif seperti torium, uranium, radium, dan
isotope K tersebar luas di permukaan bumi. Jumlah yang diterima
14

penduduk bergantung pada daerah yang bersangkutan. Pada beberapa


daerah dapat lebih tinggi kadarnya dibandingkan dengan daerah yang
lain. Beberapa zat radioaktif alam tersebut dapat masuk ke tubuh lewat
makanan, minuman, atau pernafasan.
Sinar ultraviolet dari matahari tidak bersifat radioaktif, dan
daya tembusnya hanya beberapa mm kedalam kulit. Karena itu kalau
terjadi mutasi atau aberasi hanya terbatas pada daerah kulit saja, dan
tidak tidak sampai diwariskan kepada keturunan karena tidak
mencapai gamet.
Menurut penelitian Neel dan Schull, perubahan spontan
pada orang rata-rata untuk 1 lokus tertentu 1 : 100.000 telur atau
sperma. Lebih kurang 30% perubahan spontan oleh radiasi alam (sinar
kosmos, sinar ultraviolet) akan melipatduakan jumlah perubahan
spontan.
2) Mutasi buatan
Mutasi buatan merupakan mutasi yang sengaja dibuat oleh
manusia, biasanya diarahkan kepada tujuan-tujuan tertentu, misalnya
bidang budidaya, perakitan bibit, dan lain-lain. Mutasi buatan tidak
selalu berakibat buruk. Banyak sekali jasa bahan radioaktif terhadap
kesejahteraan hidup manusia, terutama mengembangkan keturunan
baru tanaman. Mutasi buatan yang dilakukan pada gandum,
buncis,tomat,padi, jagung ternyata dapat meningkatkan mutu atau
tahan terhadap suatu jenis hama.
.
6. Rekombinasi dan seleksi
Bagian paling penting dari mekanisme evolusi ini adalah adanya
rekombinasi gen. Rekombinasi gen ini bisa terjadi melalui perkawinan
sehingga reproduksi seksual menjadi faktor penting dalam proses
evolusi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Evolusi merupakan suatu proses perubahan yang terjadi pada
mahluk hidup secara perlahan dan dalam waktu yang lama dari mahluk
hidup yang tidak adptif menjadi mahluk hidup yang adaptif. Teori evolusi
adalah salah satu teori yang masih hangat dipertentangkan hingga saat ini.
Banyak teori yang dikemukakan para ahli, tetapi tampaknya belum ada satu
pun teori yang dapat menjawab semua fakta dan fenomena tentang sejarah
perkembangan makhluk hidup Ada banyak alasan yang dapat digunakan
untuk membuktikan bahwa evolusi memang terjadi. Bukti-bukti evolusi
yang dikemukakan pada makalah ini hanya beberapa contoh yang mungkin
akan mudah dimengerti. Evolusi dapat dibuktikan mulai dari bukti skala
kecil seperti pada pemuliaan anjing atau tumbuhan, homologi antara suatu
bagian dari organisme hingga menyangkut pada masalah yang lebih luas
seperti pembandingan data sistematik. Data-data yang ada saling
mendukung bahwa suatu proses yang universal telah berlangsung, yaitu
proses evolusi abiotik maupun proses evolusi biotik. Kedua-duanya
bekerjasama ataupun saling mempengaruhi hingga terbentuknya bumi
sekarang. Data-data modern seperti data genetika (DNA) dan data biokimia
yang menunjukkkan betapa kesamaan yang besar antara organisme eukariot
mulai dari tanaman hingga manusia merupakan fakta yang sangat
meyakinkan mengenai proses evolusi.

B. Saran
Dalam mempelajari materi Proses Evolusi Berdasarkan Petunjuk dan
Penyebabnya ini diharapkan telah mengetahui konsep-konsep dasar tentang
Evolusi

15
DAFTAR PUSTAKA

Ristasa, Rusna. Syulasmi, Ammi. T, Fransiska Sudargo. Saefuddin. Sutarno. Nano.


Djuita. Nina Ratna. (2013). Evolusi dan Sistematika Mahluk Hidup.
In:sejarah Perkembangan Teori Evolusi Mahluk Hidup. Universitas
Terbuka, Jakarta, pp. 1-77. ISBN 9790110219. Dapat diakses melalui
link:http://repository.ut.ac.id/4251/

Pamungkas, Bambang. 2011. Evolusi : Pemahaman Teori dan Bukti Evolusi.


Alamat website http://biologimediacentre.com/evolusi-pemahaman-teori-
dan-bukti-evolusi/

iii

Anda mungkin juga menyukai