Anda di halaman 1dari 94

Reptiles: Diapsid Amniotes (Reptil)

Kelompok 3
2021
ANGGOTA KELOMPOK

Cinthiya Fau Elly Hermawati Imron Hairul Saleh S. Nisa Sundari Nurrucita
182154050 182154051 182154068 182154117

Elvira Safitri Ghina Tsania Arsya Muhamad Nuralamsyah Rina Maryani


182154030 182154014 182154033 182154049
Pengertian
Reptil
Oleh : Muhamad Nuralamsyah
REPTILIA
Reptil (binatang melata, atau dalam bahasa Latin
"reptans" artinya 'melata' atau 'merayap') adalah
kelompok hewan vertebrata berdarah dingin dan
memiliki sisik yang menutupi tubuhnya.

Reptilia adalah tetrapoda (hewan dengan empat


tungkai) dan menelurkan telur yang embrionya
diselubungi oleh membran amniotik.
Ciri-ciri Reptil
Secara Umum
- Cinthiya Fau
Ciri-ciri Reptil Secara Umum

01 Kulit Ditutupi Sisik

02 Berkaki Empat dan Bertulang Belakang

03 Berdarah Dingin

04 Pertahanan Diri yang Unik

Cinthiya Fau
Ciri-ciri Reptil Secara Umum

05 Umumnya Bertelur Juga Melahirkan

06 Berkaki Empat dan Bertulang Belakang

Cinthiya Fau
FILOGENETIK
Amniota adalah klad vertebrata
tetrapoda yang terdiri dari reptil,
burung, dan mamalia yang
bertelur di darat atau
mempertahankan telur dibuahi di
dalam ibu.
Bukti molekuler menunjukan
bahwa mamalia (Synapsida)
terkait erat dengan amniote
leluhur. Garis keturunan ini
ditampilkan menggunakan garis
putus-putus. Semua amniote
lainnya (Diapsida, termasuk Aves)
adalah bagian dari garis
keturunan reptil, ditunjukkan
dalam garis-garis padat.
Class
Reptilia
Oleh : Muhamad Nuralamsyah
Klasifikasi Reptil

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Reptil (Sauropsida)
Subkelas : Diapsida (Ordo Rhynchocephalia, Ordo Squamata dan Ordo Crocodilia)
Subkelas : Anapsida (Ordo Chelonia/Ordo Testudinata)
Class Reprilia

Terdapat dua subclass dalam reptilia, yaitu :


• Subclass Diapsida
• Subclass Anapsida

Perbedan Subclass Diapsid dan Anapsid


Subclass Diapsida
• Hampir semua jenis reptil lainnya tergolong diapsid (termasuk kadal, buaya, dan ular)
• Karakter fisik utama secara diagnostik untuk diapsid adalah terdapat dua lubang di setiap sisi tengkorak, bukaan
temporalis atas dan bawah.

Subclass Anapsida
• Istilah Anapsida (tidak memiliki lengkungan) mengacu pada semua kelompok reptil yang tidak memiliki lubang
tengkorak di belakang mata.
• Subclass Anapsida berisi sebagian besar reptil leluhur yang primitif serta penyu dan kura-kura
SUBCLASS DIAPSIDA:
ORDO SQUAMATA

Salah satu jenis hewan reptil yang pada umumnya


memiliki kulit bersisik, Sisik ini mengalami pergantian
secara periodik yang disebut molting. Bentuk dan
susunan sisik-sisik ini penting sekali sebagai dasar
klasifikasi karena polanya cenderung tetap

Perkembangbiakan ordo squamata squamata hidup pada berbagai macam


secara ovovivipar atau ovipar habitat (Arboreal/aerial, terran , subterran,
dengan fertilisasi internal.
aquatic,)

Oleh: Ghina Tsania Arsya


Klasifikasi ordo
squamata

Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Superclass : Tetrapoda
Class : Reptilia
Subclass : Diapsida
Superordo : Lepidosauria
Ordo : Squamata
Subordo : Sauria
Serpentes
Sub Ordo Sauria: Lizard

• Sekitar 4.500 jenis kadal terdapat dalam subordo


ini
• memiliki dua pasang kaki
• Kelopak mata yang dapat digerakkan
• Hewan yang termasuk kedalam subordo ini
memiliki kelopak mata dan lubang telinga. Selain
itu, mereka juga memiliki lidah yang panjang dan
bisa dilontarkan untuk menangkap mangsa,
• Habitat dan persebaran, kebanyakan kadal
tinggal di atas tanah(terrestrial), sementara
sebagiannya hidup menyusup di dalam tanah
gembur atau pasir(fossorial). Sebagian lagi
berkeliaran di atas atau di batang pohon.
Sub Ordo Sauria: Lizard

Beberapa family yang terdapat dalam sub ordo ini


yaitu:
1. Family Gekkonidae
2. Family Iguanidae
3. Family Scincidae
4. Family Varanidae
5. Family Chamaeleonidae
Sub Ordo Sauria : Lizard
Family Gekkonidae

• Tokek, umumnya ditemukan pada dinding tempat tinggal manusia di


daerah semi tropic
• Mereka aktif di malam hari, Mata mereka yang besar, dengan pupil
yang berkontraksi ke celah sempit siang hari dan melebar di malam
hari,
• Cakram perekat pada jari-jarinya membantu menempel pada pohon
dan dinding.

Family Iguanidae
• Iguana memiliki tubuh yang kuat, leher pendek, dan kepala yang berbeda.
• Ciri khas dari iguana adalah memiliki jambul di bawah rahang mereka,
serta deretan sisik membentuk duri besar di tubuh bagian atasnya, yang
berjejer dari leher hingga pangkal ekor.
• Iguana juga memiliki organ tubuh mirip mata pada bagian atas kepalanya.
Organ tersebut berfungsi untuk menganalisis cahaya di sekitarnya, yang
terakhir memiliki lipatan lateral kulit didukung oleh tulang rusuk
Sub Ordo Sauria : Lizard

Family Scincidae

• tubuh memanjang, dengan pelindung osteoderm yang ketat


• Memiliki leher yang lebih pendek, badan yang lebih tebal dan padat,
serta lengan kaki yang lebih pendek (beberapa jenis bahkan tidak
punya lengan samasekali sehingga menyerupai ular). Sebagian besar
spesies dari family ini juga beraktivitas di dalam tanah,

Family Varanidae

• Badannya yang besar dengan sisik yang bulat di bagian dorsalnya


sedang di bagian ventral sisik melintang dan terkadang terdapat
lipatan kulit di bagian leher dan badannnya.
• Lehernya panjang dengan kepala yang tertutup oleh sisik yang
berbentuk polygonal.
• Anggota famili ini yang terbesar adalah komodo (Varanus
komodoensis) yang panjangnya dapat lebih dari 3 meter.
Sub Ordo Sauria : Lizard

Family Chamaeleonidae

• kadal yang terkenal mampu mengubah-ubah


warna atau pola warna pada kulit tubuhnya. Dan
seringkali disebut juga sebagai bunglon
• Memiliki lidah panjang dan lengket untuk
menangkap mangsa dan membawanya ke rahang.
• Kemampuan untuk menyamarkan/mengubah
warna kulit menyerupai lingkungan tempatnya
tinggal disebut mimikri.
• Memiliki mata yang dapat berputar dan dapat
melihat ke segala arah.
Sub Ordo Serpentes —The Snakes

Karakteristik:

• Ular tidak memiliki kelopak mata dan


bola mata tidak dapat digerakkan.
• Bentuk tubuh memanjang
• sangat mengandalkan indera penciuman
(Organ Jacobson)
• memiliki adaptasi tengkorak untuk
menelan mangsa besar
• Tidak memiliki telinga luar atau
membran timpani.
• Lidah panjang, bercabang dua dapat
dijulurkan keluar
Berdasarkan jenis taring, biasanya ular Vipera beruz Ophiophagus hannah
berbisa dibagi menjadi 5 family yaitu:

• Family Viperidae
• Family Elapidae
• Family Hydrophiidae
• Family Atractaspididae
• Family Colubridae
Hydrophis belcheri Atractaspis engaddensis

Gonyosoma oxycephalum
ORDO CROCODYLIA

1 2
Termasuk jenis reptil Crocodylia memiliki tiga famili yaitu
terbesar, contohnya pada Gavialidae, Alligatoridae dan
buaya muara dapat mencapai Crocodylidae.
panjang 10 m

3 4
Bentuk tubuh memanjang dan Dapat tumbuh hingga mencapai ukuran yang
kuat, tengkorak yang sangat besar dan beratnya dapat mencapai
kuat,memanjang dan otot-otot 1000 kg, bergerak cepat dan agresif
rahang yang masif yang tersusun
untuk dapat menganga dengan
lebar dan dapat ditutup dengan
kuat.
Family Alligatoridae

Karakteristik dari family ini yaitu bentuk


moncongnya yang tumpul dengan deretan gigi
pada rahang bawah tepat menancap pada gigi
yang terdapat pada rongga pada deretan rahang
atas sehingga pada saat moncongnya mengatup
hanya deretan gigi pada rahang atasnya saja
yang terlihat.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Crocodylia
Famili : Alligatoridae
Genus : Alligator
Spesies : Alligator missisipiensis
Family Crocodylidae

karakteristik dari family ini adalah


moncongnya meruncing dengan bentuk
yang hampir segitiga, dan pada saat
mengatup, ke dua deret giginya terlihat
dengan jelas.
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Crocodylia
Famili : Crocodylidae
Genus : Crocodylus
Spesies : Crocodylus niloticus
Family Gavialidae

Karakteristik dari family ini yaitu:


• Hewan semi-akuatik
• Memiliki moncong yang sangat sempit
dan memanjang, namun ujungnya
melebar.
• Pada saat moncong menangkup,
deretan gigi pada rahang atas dan
bawah tersusun berseling
Klasifikasi:
Kingdom : Animalia
• Pemangsa utama ikan
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Crocodylia
Famili : Gavialidae
Genus : Gavialis
Spesies : Gavialis gangeticus
Ordo
Rynchocephalia
HERE IS THE SLIDE
Ordo Rhynchocephalia
TITLE!
Ordo Rhynchocephalia memiliki tipe
tengkorak diapsid. Morfologinya mirip
dengan anggota lacertilia dan panjang
dewasanya mencapai 30 cm. anggota ordo ini
semuanya karnivora dan mencari makan di
malam hari. Habitat hidupnya di air atau di
daratan. Ordo Rhynchocephalia bereproduksi
secara ovipar dengan fertilisasi internal.
Anggota Ordo Rhynchocephalia mempunyai
satu familia yaitu Sphenodontidae dan hanya
satu genus Sphenodon. Genus ini terdiri dari
dua spesies yaitu Sphenodon punctatus dan
Sphenodon guntheri (Tuatara).
HERE IS THE SLIDE
Tuatara
TITLE!

Klasifikasi Ilmiah :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Rhynchocephalia
Famili : Sphenodontidae
Genus : Spenodon
Species : Sphenodon punctatus
Sphenodon guntheri
HERE IS THE SLIDE
Tuatara
TITLE!
Tuatara (genus Sphenodon) adalah reptilian yang mirip dengan kadal. Namun, mereka
bukan termasuk kadal. Tuatara adalah satu-satunya anggota yang masih hidup dari ordo
Rhynchocepalia, yakni bangsa reptile yang berkembang 200 juta tahun yang lalu. Tuatara
merupakan binatang endemik Selandia Baru. Tuatara dewasa mencapai panjang hingga
80 cm dengan berat sampai 1,3 kg. Warna tubuhnya biasanya kelabu kehijauan atau
kelabu kecokelatan. Tengkorak tuatara berbeda nyata dengan kadal. Bagian tengkorak
premaksila berada di depan-bawah nasal; tulang bagian prefrontal, frontal, dan
postfrontal terletak di atas rongga mata. Bagian tulang maksila terletak di bawah mata.
Tulang postorbital bersinggungan dengan pariental. Susunan gigi juga tidak sama
dengan kadal. Gigi tuatara terdiri dari 2 baris di bagian depan dan baris gigi terbanyak
berada di rahang bagian belakang, baik rahang atas maupun rahang bawah. Tuatara
hanya bertelur satu butir dalam satu kali berkembang biak. Pertumbuhan tuatara sangat
lama, paling lama daripada reptil yang lain. Perlu waktu antara 10-20 tahun untuk
mencapai usia dewasa. Keistimewaan yang dimiliki tuatara adalah pola yang menyerupai
mata di bagian atas tengkorak kepalanya, tepatnya di wilayah pariental. Susunan dari
organ ini mirip mata, dan diduga merupakan evolusi dari bagian mata. Fungsi alat indra
yang disebut "mata ketiga" tersebut adalah untuk mengukur dan mengatur intensitas
cahaya yang diperlukan oleh tuatara untuk berjemur atau beraktivitas.
Subclass Anapsida

ORDO TESTUDINES
Ciri-Ciri Ordo Testudines

A. Kura-kura
• Bisa hidup di darat dan di air tawar
• Memiliki kuku tajam pada keempat kakinya
• Dapat bersembunyi di dalam tempurung
• Dapat hidup hingga 80 – lebih dari 150 tahun

B. Penyu
• Sebagian besar hidupnya dihabiskan di dalam air laut
• Bentuk kaki mirip seperti dayung atau sirip
• Tidak dapat bersembunyi di dalam tempurung
• Dapat hidup antara 60 – 70 tahun
Ordo Testudines terbagi menjadi dua subordo: cryptodira dan
pleurodira.
Subordo Pleurodira

Chelidae

Kingdom : Animalia
Phylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Testudinata
Family : Chelidae
Genus : Chelodina
Spesies : Chelodina novaeguineae

• Chelidae ialah kura-kura berleher ular/ memiliki leher


yang panjang
• Kura-kura leher ular ini menyebar terutama di Papua
dan Australia serta di pulau-pulau sekitarnya, di
Amerika Selatan serta di Pulau Rote, Nusa Tenggara,
Indonesia.
Chelodina novaeguineae • Habitat kura-kura ini ialah perairan tawar.
Pelomedusidae

Kingdom : Animalia
Phylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Ordo : Testudinata
Family : Pelomedusidae
Genus : Pelomedusa
Spesies : Pelomedusa subrufa

• Tubuh bulat
• Ukuran tubuh 12 cm – 45 cm
• Makanan berupa serangga, moluska, dan cacing.
Pelomedusa subrufa • Habitat di air tawar
Subordo Cryptodira

Testudinidae
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Famili : Testudinoidae
Genus : Aldabrachelys
Spesies : Aldabrachelys gigantea K

• Ukuran kura-kura tersebut bisa mencapai 100 kg


• Memiliki usia yang panjang yakni bisa mencapai 255 tahun
Aldabrachelys gigantea K • Memiliki cangkang yang berbentuk kubah besar
• Rata-rata ukuran tubuh Aldabra jantan adalah 1,1 meter
sedangkan untuk Aldabra betina yaitu 0,9 meter
Geomydidae
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Famili : Geomydidae
Genus : Rhinoclemmys
Spesies : Rhinoclemmys pulcherrima

• Merupakan kura-kura yang terbanyak anggotanya dan hidup


di air tawar yang terutama di sungai-sungai. Meskipun sering
pula ditemui di daratan
Rhinoclemmys pulcherrima • Menyebar di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di
luar itu anggota suku ini juga ditemukan di Afrika bagian
utara, Eurasia dan Amerika tropis
Carettochelyidae
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Carettochelyidae
Genus : Carettochelys
Spesies : Carettochelys insculpta

• Habitat yang khas yang disenangi yaitu sungai, muara, laguna,


danau, rawa dan kolam yang sekelilingnya adalah hutan lebat
• Hidup di sejumlah sungai di daerah selatan Papua dan di
beberapa tempat di Queensland utara
Carettochelys insculpta • Panjang tubuh sekitar 70 cm dan berat lebih dari 20 kg
• Penyebaran ditemukan di daerah Australia utara, Irian Jaya
selatan, dan Papua Nugini selatan
• Hewan endemik Papua
Cheloniidae
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Cheloniidae
Genus : Chelonia
Spesies : Chelonia mydas

• Sepenuhnya hidup di lautan


Chelonia mydas • Kakinya berbentuk dayung
• Kepala, kaki, dan ekor yang tak dapat ditarik masuk ke
tempurungnya.
• Tersebar luas di samudera-samudera di seluruh dunia.
Chelydridae
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Order : Testudines
Family : Chelydridae
Genus : Chelydra
Spesies : Chelydra serpentine

• Kura-kura air tawar berekor panjang dan berkepala besar


• Menyebar di wilayah Amerika
Chelydra serpentine • Panjang kerapas dewasa mungkin bisa mencapai 50 cm
dan beratnya 4,5-16 kg
• Habitat yang umum adalah kolam dangkal, danau
dangkal, atau sungai. Beberapa mungkin menghuni
lingkungan payau seperti muara.
Dermochelydidae
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Dermochelydidae
Genus : Dermochelys
Spesies : Dermochelys coriacea

Dermochelys coriacea • Hidup di lautan-lautan besar hingga ke daerah dingin


• Penyu terbesar yang masih hidup
• Panjang tubuhnya sekitar 3 meter
• Beratnya mencapai sekitar 1 ton
Dermatemydidae

Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Dermatemydidae
Genus : Dermatemys
Spesies : Dermatemys mawii

Dermatemydidae merupakan kura-kura berukuran relatif besar


Dermatemys mawii dan hidup di sungai-sungai dan menyebar terbatas di wilayah
Amerika Tengah.
Kinosternidae
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Kinosternidae
Genus : Sternotherus
Spesies : Sternotherus odoratus

• Tersebar luas dan melimpah yang dapat ditemukan di


sepanjang pantai bagian timur Amerika Serikat dari negara
bagian timur laut hingga Florida
Sternotherus odoratus • Habitat spesies ini mencakup segala jenis perairan permanen
(aliran air dangkal, kolam, sungai atau danau jernih)
• Panjang kura-kura ini 8-14 cm
• Karapas berwarna cokelat atau hitam dan berbentuk bulat telur
halus.
Emydidae
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Family : Emydidae
Genus : Trachemys
Spesies : Trachemys scripta

• Termasuk kura-kura akuatik dan semi akuatik yang hidup di air


tawar di wilayah Eropa, Asia dan terutama di Amerika
Trachemys scripta • Memiliki cangkang yang keras
• Memiliki cakar pada kakinya
SISTEM
PEREDARAN
DARAH REPTIL
Nisa Sundari N
HERE IS THE SLIDE
JANTUNG PADA REPTIL
TITLE!

cor atau jantung yang terletak di bagian antero-ventral dari rongga


dada. Jantung reptilia dibagi menjadi dua bagian yaitu atrium dan satu
bagian ventriculus, kecuali pada kelompok crocodilia dan alligator, jantung
terdiri dari 4 bagian.
Sinus venosus pada sebagian besar reptilia telah bergabung dengan
atrium dextrum sehingga bagian tersebut merupakan bagian dari atrium
dextrum, kecuali pada bangsa kura-kura masih terlihat adanya sinus
venosus. Darah dari vena masuk ke dalam jantung melalui sinus venosus,
atrium dextra, ventriculum dextra, kemudian arteri pulmonalis dari paru-
paru. Selanjutnya darah kembali masuk ke bagian atrium sinestra, kemudian
ke ventriculum sinestra.
FORAMEN PANIZZAE

Pada umumnya, hewan berjenis reptil memiliki


jantung yang terbagi menjadi 4 ruang yakni dua bilik (2
ventrikel) dan dua serambi (2 atrium). Bilik kiri (ventrikel
kiri) dan bilik kanan (ventrikel kanan) terdapat sekat yang
tidak sempurna. Akibat sekat yang tidak sempurna ini,
maka darah yang ada di bilik kiri dan bilik kanan dapat
bercampur satu sama lain. Kondisi inilah yang
menyebabkan hewan reptil umumnya berdarah dingin.
Pengecualian pada jantung jenis alligator, antar sekat
ventrikel memiliki lorong kecil yang dinamakan foramen
panizzae.
HERE IS THE SLIDE
FUNGSI FORAMEN PANIZZAE
TITLE!

• Memastikan penyebaran oksigen yang memadai untuk


sistem pencernaan.

• Menjaga sirkulasi dan keharmonisan tekanan darah yang


ada pada jantung pada saat berenang

Sistem peredaran darah reptil dijuluki dengan sistem peredaran


darah ganda, karena peredaran darah pada hewan reptil akan
masuk ke jantung 2 kali.
Reptil juga dikenal memiliki peredaran darah yang tertutup. Peredaran
darah reptil secara garis besar terbagi menjadi peredaran darah besar
(panjang) dan peredaran darah kecil (pendek).
PEREDARAN DARAH REPTIL

1 2

Peredaran darah kecil Peredaran darah besar


atau pendek atau panjang
PEREDARAN DARAH BESAR

Jantung
1

2 Seluruh tubuh

Jantung 3
PEREDARAN DARAH KECIL

Jantung
1

2 Paru-paru

Jantung 3
PEREDARAN DARAH PADA REPTIL
Vena
Sinus
(darah
kaya Venosus
CO2)
Seluruh Tubuh (Pertukaran Atrium Kanan
O2 dan CO2, O2 dibebaskan
dan CO2 diikat)

Arkus
Ventrikel Kanan
Aortikus

Ventrikel Arteri
Kiri Pulmonalis
Di keluarkan dalam
Paru-Paru bentuk gas
Atrium (pertukaran O2 dan
Vena CO2)
Kiri Pulmona
Darah kaya CO2, CO2
lis diikat oleh pembuluh
(darah darah pada organ
kaya O2) pernafasan
POLA PEREDARAN DARAH REPTIL

Model Crocodillan Model Squamata Model Varanid


memiliki empat ruang memiliki tiga ruang mirip dengan model
yaitu 2 serambi (atrium) jantung yaitu 1 bilik squamata, namun
dan 2 bilik (ventrikel). (ventrikel) dan 2 terdapat perbedaan
Terdapat sekat antara 2 serambi (atrium) sedikit., yaitu cavum
arteri disebut foramen venosumnya sedikit
pannizae kecil.
Sistem
Pernapasan
Oleh : Muhamad Nuralamsyah
Sistem Pernafasan Reptil

Sistem Respirasi atau Sistem Pernafasan adalah system organ yang berfungsi untuk mengambil O 2 dari atmosfer ke
dalam sel-sel tubuh untuk mentranspor CO 2 yang dihasilkan sel-sel tubuh kembali ke atmosfer.

Menurut Hickman et al., 2001: 564 Reptil bernapas menggunakan paru-paru. Paru-paru pada reptil berkembang lebing
baik daripada hewan amphibi. Reptil secara khusus menggunakan paru-paru untuk pertukaran udara, dilengkapi oleh
membran paringeal pada beberapa hewan akuatik seperti kura-kura. Reptil menghirup udara kemudian dimasukkan
ke paru-paru melalui saluran torakalis yang besar yang diperoleh dengan cara mengembangkan rusuk dadanya (ular
dan kadal) atau menggerakkan organ-organ dalamnya (kurakura dan buaya). Reptil tidak memiliki otot diafragma.
Sistem Pernafasan Reptil

Sistem pernapasan pada hewan reptil dibantu oleh gerakan rongga dada. Tidak seperti sistem pernapasan
pada manusia, reptil tidal meiliki sekat diafragma dan pernapasan diatur oleh otot intercostae. Ketika otot
intercostae berkontraksi rongga dada membesar dan volume udara mengecil dan udara masuk melalui lubang
hidung dan selanjutnya diteruskan ke laring, trakea dan paru-paru. Ketika otok intercostae berelaksasi rongga
dada mengecil dan udara yang mengandung karbon dioksida akan keluar melalui lubang hidung.

Sama seperti paru-paru hewan mamalia, dinding alveoli reptil dikelilingi pembuluh kapiler yang berfungsi
sebagai tempat pertukaran udara. Pertukaran udara terjadi di alveoli kemudian oksigen akan diikat oleh
hemoglobin dalam sel darah merah. Pada beberapa spesies ordo Crocodilia reptil termasuk buaya, pernapasan
juga dibantu oleh otot-otot hati atau visera. Pada buaya, otot visera berhubungan langsung dengan tulang
rusuk. Pada saat otot visera berkontraksi rusuk akan bergerak ke depan dan menghisap udara masuk ke dalam
rongga dada. Gerakan pada otot visera ini sama seperti gerakan saat menarik piston.

Sebagian besar reptil tidak memiliki palatum (atap rongga mulut) sekunder. Hal ini mengakibatkan reptil harus
menahan napas ketika menelan makanan. Spesies lain seperti buaya telah berevolusi dan memiliki rongga
mulut sekunder yang memungkinkan mereka untuk tetap bernapas saat menyelam. Sementara itu, ular dapat
mengembangkan trakeanya menjadi lebih luas, dan memungkinkan ular dapat menelan mangsanya tanpa
merasakan sesak napas.
HEREIS
HERE ISTHE
THE SLIDE
TITLE!
SLIDE TITLE!

Berikut adalah mekanisme pernapasan reptil secara lebih ringkas :

Fase Inspirasi – Otot tulang rusuk berkontraksi –> rongga dada membesar –> paru-paru
mengembang –> O2 masuk melalui lubang hidung –> rongga mulut –> anak tekak –> trakea yang
panjang –> bronkiolus dalam paru-paru –> O2 diangkut darah menuju seluruh tubuh.

Fase Ekspirasi – Otot tulang rusuk berelaksasi –> rongga dada mengecil –> paru-paru mengecil –
> CO2 dari jaringan tubuh menuju jantung melalui darah –> paru-paru –> bronkiolus –> trakea
yang panjang –> anak tekak –> rongga mulut –> lubang hidung.
Sistem
Urogenital
Reptil
Organ Reproduksi Reptil

• Organ reproduksi reptil jantan adalah testis, berfungsi untuk


memproduksi sel sperma. Testis reptil berbentuk oval, berwarna
putih, berjumlah sepasang, dan terletak pada dorsal rongga
abdomen.
• Untuk kadal dan ular, salah satu testisnya terletak lebih maju ke
depan.
• Reptil jantan memiliki duktus mesonefrus, berfungsi sebagai
saluran reproduksi yang akan menuju kloaka.
• Sedangkan organ reproduksi reptil betina adalah ovarium. Ovarium
berfungsi untuk membentuk ovum (sel telur).
• Ovarium ini berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan ciri
adanya benjolan-benjolan pada bagian permukaannya. Ovarium
reptil terletak pada bagian ventra kolumna bertebratis.
• Saluran reproduksi reptil betina berupa oviduk panjang dan
bergelung. Bagian anteriornya terbuka ke rongga selom sebagai
ostium, sedangkan bagian posterior bermuara di kloaka.
Sistem Reproduksi Reptil

Jenis kelamin pada reptil terpisah antara hewan jantan dan hewan betina. Pada hewan
jantan,organ reproduksi terdiri atas testis, vas deferent dan bermuara di kloaka. Saluran
pengeluarannya menjadi satu dengan saluran pengeluaran dari ginjal metanephros. Semua
reptil, kecuali tuatara memiliki organ kopulasi yang fungsional. Strukturnya bervariasi pada
tiap kelompok hewan, tetapi semuanya memiliki jaringan ereksi yang merupakan bagian
terpenting dalam mekanisme fertilisasi internal. Organ kopulasinya berupa satu pasang
hemipenis. Pada kadal dan ular, hemipenis memanjang seperti ekor. Hanya satu hemipenis
yang akan masuk ke organ fertilisasi hewan betina, tetapi keduanya masuk secara bergantian.
Sistem Urinaria Reptil

Ginjal reptilian berjumlah sepasang, berukuran kecil,


sepanjang setengah rongga perut, permukaan berlobus,
terletak retroperitoneal di daerah pelvis. Dari sisi ventral
masing-masing ginjal keluar ureter, bersatu dulu dengan
duktus deferens, sedangkan pada betina bermuara
langsung ke dalam kloaka. Ginjal tidak berhubungan
dengan gonad.
Golongan ular dan buaya tidak mempunyai kantung urin.
Golongan kadal dan kura-kura mempunyai sebuah kantung
urin yang berkembang dengan baik. Kantung ini merupakan
suatu kantung tipis, tonjolan dari dinding ventral kloaka.
Sistem Otot
Reptil
- Cinthiya Fau
Sistem Otot Reptil
Fungsi Otot Reptil

01 Trapezius : untuk memperkuat bahu

02 Latissimus dorsi : untuk memperkuat punggung

03 Interkosta : untuk mengangkat rusuk

04 Rectus abdominis : untuk mengempiskan dinding perut

Cinthiya Fau
Fungsi Otot Reptil

05 Transverses : untuk menekan perut, menegangkan dan menarik dinding perut

06 External oblique : rotasi thoraks ke sisi yang berlawanan

07 Internal oblique : untuk rotasi thoraks ke sisi yang sama

08 Extensors : pergerakan pergelangan tangan

Cinthiya Fau
SISTEM SARAF PADA
REPTIL
Nisa Sundari N
OTAK

Otak pada reptile terdiri atas empat bagian. Kekhususanya terdapat tonjolan Otak
besar yang berkembang dengan baik sehiungga pusat saraf pembau jelas kelihatan. Otak
besar ini meluas ke atas sehingga menutupi otak tengah.
Reptil memiliki otak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral, 2
lobus optikus, serebellum, dan medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di bawah
hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan hipofisis.
Terdapat 12 pasang syaraf kranial. Pasangan-pasangan syaraf spinal menuju ke somit-somit
(ruas primer)tubuh
Organ jacobson adalah organ
khusus untuk penciuman yang ada
pada beberapa tetrapoda, sangat
berkembang pada kadal dan ular.
Rangsangan bau diterima oleh
organ Jacobson melalui lidah
hewan reptil.
ORGAN JACOBSON

Ular mengenali bau mangsa atau bau benda yang lain


dengan cara menjulurkan lidahnya. Pada saat lidahnya
menjulur kemudian ditarik kembali ke dalam mulut,
terdapat pertikel-pertikel yang menempel di
permukaan lidahnya. Kemudian partikel bau tersebut
dilewatkan melalui dua rongga kecil yang mengarah ke
organ Jacobson. Rongga yang mengarah ke organ
Jacobson dilapisi dengan jaringan sensitif yang
membantu daam proses keseluruhan proses penciuman
ular. Setelah partikel dilewatkan ke rongga dan organ
Jacobson, komposisi partikel dipecah dan dikirim ke
otak melalui serangkaian struktur saraf yang kompleks.
Otak kemudian menerjemahkan partikel- partikel ini
dan mengidentifikasi apakah partikel tersebut milik
mangsa, feromon dari ular yang lain atau bersumber
dari benda- benda yang dikenal atau tidak dikenal.
Lidah pada ualr bercabang karena disesuaikan dengan
fungsinya yaitu untuk menyalurkan partikel ke kedua
lubang yang mengarah ke organ Jacobson. Adanya dua
lubang itulah yang mengharuskan ular untuk
melewatkan partikel secara bersamaan ke dalam lubang
tersebut.
SISTEM RANGKA
PADA REPTIL
Sistem kerangka pada Reptilia dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu
endoskeleton dan eksoskeleton.
a. Eksoskeleton
Berasal dari epidermis, berupa sisik yang menanduk yang menyelubungi
seluruh permukaan tubuhnya dan tersusun seperti susunan genting
a. Endoskeleton
Terdiri dari skeleton aksial dan skeleton apendikular.
Skeleton Aksial

Terdiri dari tengkorak, kolumna


vertebralis, sternum dan rusuk

a) Tulang Tengkorak
Tulang Belakang

Kolumna vertebralis reptile terdiri atas lima bagian, yaitu


1. vertebrae servikalis (leher) ,
2. vertebrae torakalis (punggung),
3. vertebrae lumbalis (lumbar),
4. vertebrae sakralis (sakral atau pelvis),
5. vertebrae kaudalis berupa ekor
Tulang Dada dan Tulang Rusuk

Tulang dada berbentuk segi empat pipih tersusun atas tulang rawan yang mengalami kalsifikasi, tertanam
pada dinding ventral toraks
Skeleton Apendikular

Skeleton Apendikular dibagi


3 :
a. Tulang Gelang Bahu
b. Tulang Gelang Pinggul
c. Ekstremitas (Alat Gerak)

a. Tulang Gelang Bahu


Tulang Gelang Pinggul

Tulang-tulang ini berfungsi untuk mengait anggota


gerak belakang. Berbeda dengan gelang pektoral, gelang
pelvis tidak mempunyai komponen tulang dermal (tulang
membran). Pada tetrapoda, gelang pelvis terdiri dari
tulang ilium di sebelah dorsal yang bersendian dengan
satu atau lebih vertebra sakralis, tulang pubis di
anterior dan tulang iskhium di posterior. Pada
pertemuan ketiga tersebut terdapat asetabulum (suatu
lekukan tempat kepala femur). Satu atau kedua ventral
biasanya bersendian atau bersatu membentuk simfisis
pelvis
Ekstremitas (Alat Gerak)

Alat gerak Reptilia terdiri atas extremitas anterior (tungkai depan) dan posterior (tugkai belakang).
Tungkai Atas Terdiri dari :
 Humerus, berartikulasi dengan scapula pada cavitas glenoidalis, dan bagian distal berartikulasi
dengan ulna dan radius.
 Radius di bagian anterior berartikulasi dengan humerus dan ulna (di proksimal) serta dengan
pergelangan tangan arah ibu jan (distal)
 Ulna berartikulasi dengan humerus dan radius (di proksimal) serta dengan pergelangan tangan arah
kelingking (di distal)
 Manus tersusun oleh carpalia, metacarpalia dan phalanges
Tungkai Bawah Tediri dari :
 Os femorale, bersendi dengan acetabulum
 Tibia dan fibula di bagian proksimal bersendi dengan os femorale, dan di distal bersendi dengan
pergelangan kaki.
 Pes disusun oleh tarsalia, metatarsalia dan phalanges
Alat gerak anterior Alat gerak posterior
EKSKRESI DAN
OSMOREGULASI
REPTIL
EKSKRESI DAN OSMOREGULASI REPTIL

Ginjal
reptile
embrionik
sama

Ikan
dan
Amfibi
Organ ekskresi pada reptilia adalah dua ginjal kecil
metanephros. Pada subkelas Diapsida, sisa metabolisme
nitrogen dibuang dalam bentuk asam urat, pada kura-kura sisa
metabolisme utama yang diekskresikan adalah urea. Ginjal
pada reptil tidak bisa menghasilkan urine cair yang lebih pekat
dari pada cairan tubuh mereka. Hal ini karena tidak adanya
struktur khusus di nephros ginjal yaitu lengkung Henle,
sehingga beberapa reptil menggunakan usus besar dan kloaka
untuk membantu reabsorbsi air. Beberapa hewan juga bisa
mengambil dan menyimpan air dalam suatu kantung.
Kelebihan garam juga diekskresikan oleh beberapa reptil
melalui lubang hidung (nasal) dan kelenjar garam
Kebanyakan reptil
mengeluarkan asam urat.
Itu tidak beracun, dan
relatif tidak larut dalam
air, ia mengendap dalam
ekskresi sistem. Kandung
kemih atau dinding kloaka
menyerap kembali air, dan
asam urat dapat disimpan
dalam bentuk seperti
pastel
Pemanfaatan asam urat reptil

01 Untuk pengembangan embrio


di lingkungan terestrial,
karena asam urat
02 permukaan pernafasan internal
dan permukaan yang relatif
tidak terpapar mengurangi
nontoksik dapat kehilangan air yang
terkonsentrasi dalam menguap.
membran telur.
Sistem
Pencernaan
Oleh : Rina Maryani
Sistem Pencernaan Reptil

- Pencernaan reptil lengkap meliputi saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Reptil umumnya karnivora
(pemakan daging).
- Sistem pencernaan pada reptil dimulai dari rongga mulut. Bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan
bawah. Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua.
- Semua reptil memiliki gigi kecuali pada ordo testudinata. Pada saat jouvenil, reptil memiliki gigi telur untuk
merobek cangkang telur untuk menetas, yang kemudian gigi telur tersebut akan tanggal dengan sendirinya
hingga dewasa. Rahang reptil memiliki desain atau bentuk yang sesuai untuk meremukkan dan mencengkeram
kuat mangsanya. Otot pada rahang reptil lebih besar dan lebih panjang dari pada ikan atau amphibi sehingga
pergerakan secara mekanik rahang pada reptil lebih baik dari keduanya.
- Dari mulut, makanan akan diteruskan ke esofagus (kerongkongan), ventrikulus (lambung), intestinum.
Intestinum terdiri atas usus halus dan usus tebal. Di dalam intestinum, makanan dicerna secara kimiawi dan
terjadi proses penyerapan sari-sari makanan. Sisa makanan akan dikeluarkan melalui kloaka.
- Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati pada reptilia memiliki dua
lobus (gelambir dan berwarna kemerahan). Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas
berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.
Sistem Pencernaan Reptil

Sistem pencernaan Ular


- Karena ular terestrial , banyak perubahan terjadi pada
kelenjar dalam transisi dari amfibi ke reptil . Perubahan
dalam kelenjar mulut dan bantuan kelenjar racun ini
berguna untuk melumpuhkan mangsa dan menelan
mangsanya, kelenjar ludah ditemukan dalam ular
meliputi : palatine, lingual, sublingual dan labial gland.
- Anggota Squamata memiliki gigi pleurodont. Ular
berbisa memiliki gigi beralur atau tubular untuk
menginjeksi racun. Viper memiliki taring yang dapat
ditarik , gigi tubular ( solenoglyphous ).
- Mulut ular adalah rongga bukal/ buccal cavity
Sistem Pencernaan Reptil

Sistem pencernaan Ular


- Esofagus panjang dan dapa tmenutupi hingga setengah
panjang tubuh. Kerongkongan ular memiliki lipatan
lebih internal daripada reptil lain, yang memungkinkan
untuk menelan mangsanya yang besar secara utuh.
- Perut ular berbentuk huruf J di mana sel- sel perut
mensekresikan enzim pencernaan dan asam lambung
untuk menghancurkan protein. Makanan kemudian
melewati katup pilorus dan masuk ke dalam usus kecil.
- Usus kecil ular berbentuk tabung melingkar yang panjang
dan sempit di mana absorbsi nutrisi berlangsung.
- Di persimpangan dari usus kecil dan usus besar adalah
usus buntu.
Sistem Pencernaan Reptil

Sistem pencernaan Ular


- Pada ular terdapat organ hati dan pankreas
- Usus besar ular berotot dan strukturnya berdinding
tipis.
- Tedapat ruang kloaka. Ruang ini dibagi menjadi:
copradaeum untuk menerima kotoran dan urodaeum
untuk urin dan produk dari organ kelamin.
- Kloaka memainkan peran penting dalam reabsorpsi
air
- Pada ular tingkat pencernaan tergantung dari suhu
tubuh karena mereka adalah hewan berdarah dingin.
Manfaat
Reptil
Oleh : Rina Maryani
Manfaat Reptil

Manfaat Reptil bagi manusia diantaranya:


1. Sebagai hewan peliharaan
2. Sebagai bahan kerajinan tangan
3. Reptil dalam seni dan budaya
4. Untuk konsumsi
5. Untuk pengobatan
6. Membasmi hama tanaman

Manfaat Reptil bagi ekosistem:


1. Sebagai kontrol serangga dan hewan
pengerat
2. Pengendalian ikan
3. Sebahgai kontrol bangkai
4. Sebagai mangsa
5. Interaksi dengan manusia
Manfaat Reptil

Manfaat ular:
- Menurut sebagian besar masyarakat, daging ular
sendiri bermanfaat untuk meningkatkan libido /
gairah seks untuk para pria
- Ular juga bermanfaat untuk kecantikan terutama
untuk kulit.
- Menyembuhkan beberapa Jenis Penyakit. Beberapa
penyakit yang konon dapat disembuhkan dengan
mengkonsumsi daging ular :
1) Alergi berat
2) Tekanan darah tinggi
3) Stroke
4) Kanker
- Efektif untuk anti racun / radikal bebas
- Sumber nutrisi penting bagi tubuh. Daging ular
mengandung beberapa nutrisi yaitu: lemak,
karbohidrat, Protein, Kalori ( 93 kalori per 100 gr)
- Meningkatkan energi
Manfaat Reptil

Manfaat Buaya:
- Kulit buaya kini banyak dimanfaatkan oleh
pengrajin sebagai bahan untuk dibuat sebagai
aksesoris ataupun menjadi bahan kulit tas,
dompet, jaket, ikat pinggang, dan lainnya.
- Minyak buaya memiliki manfaat sebagai obat.
Manfaat minyak buaya yaitu sebagai obat untuk
penyakit jantung, malaria, paru-paru dan juga
dipercaya dapat menghaluskan kulit.
- Empedu buaya dipercaya dapat mengobati
penyakit asma, mencegah penyakit diabetes,
menambah nafsu makan, serta melancarkan
sistem sirkulasi darah.
- Pencinta seni banyak memburu tengkorak buaya
untuk dijadikan hiasan dirumah yang dijadikan
sebagaibarang unik.
- Gigi buaya dapat dimanfaatkan sebagai aksesoris.
Manfaat Reptil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai