Anda di halaman 1dari 11

1.

Ordo Caecilia (Gymnophiona)


Ordo Caecilia Gymnophiona mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak
mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak
bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi,
tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor. Di
bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini
menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas
dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam
tanah atau di lingkungan akuatik. Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara internal. Ordo
Gymnophiona mempunyai 5 famili. yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae,
Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaitu
Dermophinae, Caecilinae dan Typhlonectinae. Famili yang ada di Indonesia adalah Ichtyopiidae.
Anggota famili ini mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata relatif
berkembang. Reproduksi dengan oviparous. Larva berenang bebas di air dengan tiga pasang
insang yang bercabang yang segera hilang walaupun membutuhkan waktu yang lama di air
sebelum metamorphosis. Anggota famili ini yang ditemukan di Indonesia adalah Ichtyophis sp.,
yaitu di propinsi DIY.
Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu :
a. Rhinatrematidae

Rhinatrema bivittatum
Ciri-ciri :
Memiliki ekor, dan mulut tidak tersembunyi di bagian bawah kepala. Mereka bertelur di rongga
dalam tanah. Larva memiliki insang eksternal, dan tinggal di seepages sampai mereka
metamorfosa. Habitat Di tanah yang lembab dan sampah daun. Tersebar di Asia Tenggara, tidak
menyeberangi garis Wallace
b. Ichtyopiidae

Ichthyophis sp
Ciri-ciri :
Seperti cacing, kulit lembab yang muncul sempit tersegmentasi.
Mata kecil, ditutupi dengan kulit, dan persepsi visual mereka terbatas untuk menentukan
antara terang dan gelap.
Mampu mengambil oksigen baik melalui kulit dan paru-paru.
Memiliki ekor pendek, dan kloaka (pembukaan reproductory dan usus umum) dekat
dengan ujung tubuh.
Dua tentakel sensor kecil yang hadir di kepala yang mungkin membantu dalam
menemukan sumber makanan.
Habitat dan penyebaran : Di tanah yang lembab dan sampah daun. Terbentang dari Florida dan
utara Mexico sampai selatan
Keunikan : Mampu mengambil oksigen baik melalui kulit dan paru-paru.
c. Uraeotyphilidae

Uraeotyphlus peters
Ciri-ciri :
Berukuran relatif kecil mulai dari 23 cm sampai 30 sentimeter panjangnya. Memiliki ekor
dan tengkorak memiliki struktur yang relatif kompleks. Mulut yang tersembunyi di bawah
moncong

Habitat dan penyebaran : Di tanah hutan hujan tropis. tersebar di wilayah pegunungan di Jawa
d. Scolecomorphiidae

Ciri-ciri :
Mata melekat pada dasar sepasang tentakel di bawah moncong. Hanya memiliki annuli primer,
bersegmen.
Keunikan : Tidak memiliki stapes tulang di telinga tengah.
Habitat dan Penyebaran : Berada di bawah tanah. Tersebar di Florida dan Mexico Utara
e. Caecilidae.

Caecilia cf. pachynema
Ciri-ciri :
Tubuh menyerupai cacing, dan ada pula spesies yang lebih besar dengan panjang sampai
menyerupai ular. Ekor pendek dan kloaka dekat akhir tubuh. Kulit halus dan biasanya gelap-
matte, tetapi beberapa spesies memiliki kulit berwarna-warni. Mata kecil tertutup oleh kulit
untuk perlindungan.
Habitat : Kebanyakan tinggal dan bersembunyi dalam tanah





2. Ordo Urodela
Urodela disebut juga caudata. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang,
mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan
antara kepala, leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas
dengan paru-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata
mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di
darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara,
Asia Tengah, Jepang dan Eropa.
Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu
a. Sirenidea,
Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae,

Ambystoma maculatum
Ciri-ciri :
Hanya dalam satu malam, ratusan hingga ribuan salamander dapat membuat jalan ke
kolam untuk kawin.
Betina biasanya menjaga sekitar 100 telur yang melekat pada tanaman
Telur berbentuk bulat, jelas, rumpun jeli seperti yang biasanya 2,5-4 inci (6,3-10 cm)
lama
Hewan dewasa hanya tinggal di dalam air selama beberapa hari, maka telur menetas
dalam 1 sampai 2 bulan.
Pelapisan Jelly mencegah telur salamander dari kekeringan, namun
menghambat oksigendifusi (diperlukan untuk perkembangan embrio).
Habitat dan penyebaran : Amerika Utara dan sekitarnya.




b. Cryptobranchoidea
sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu :
1) Family Cryptobranchidae

Megalobatrachus sp
Ciri-ciri :
Ukuran tubuh mencapai hingga 1,44 meter (4.7 kaki), makan pada ikan dan udang-udangan, dan
telah dikenal hidup selama lebih dari 50 tahun di penangkaran. Salamander Raksasa
Cina (davidianus Andrias) dapat mencapai panjang 1,8 meter
Habitat dan penyebaran : Ditemukan di sungai-sungai dan kolam di Amerika Serikat, Cina,
dan Jepang.
2) Family Hynobiidae.

Hynobius kimurae
Ciri-ciri :
Salamander dari keluarga Cryptobranchidae adalah memanjang (panjang dapat melebihi
1,5 meter).
Fosil mencapai ukuran yang lebih besar bahkan, panjang tubuhnya melebihi 2 meter
Metamorfosis sebagian, insang eksternal yang hilang pada hewan dewasa dan ekor tetap
lateral dikompresi dan finlike.
Habitat dan penyebaran : Umumnya ditemukan tinggal di cekungan di bawah batu di sungai.
Terseber di Florida dan utara Mexico sampai selatan Kanada


c. Salamandroidea.
Sub ordo Salamandroidea memiliki 6 famili yaitu :
1) Amphiumidae,

Amphiuma tridactylum
Ciri-ciri :
Tubuh memanjang, warna umumnya abu-abu-hitam. Memiliki kaki, namun sangat kecil. Panjang
tubuh bisa sampai 116 cm (46), panjang kaki sampai sekitar 2 cm (0,79 in).
Habitat : Menghabiskan sebagian besar waktu di daerah bervegetasi badan permanen air yang
bergerak lambat, seperti rawa, kolam dan danau.
2) Plethodontidae

Eurycea guttolineata
Ciri-ciri
Warna bervariasi dari kuning ke perunggu
Ada tiga garis hitam yang jelas, yang menunjukkan panjang hewan.
3) Proteidae,

Proteus bavaricus
Ciri-ciri :
Bersifat nocturnal. Bentuk tubuh memanjang, penurunan jumlah digit, mata berhenti
berkembang dan kurangnya pigmentasi di kulit.
Habitat : Tinggal di gua-gua di Semenanjung Balkan
4) Ambystomatidae,

Dicamptodon aterrimus
Ciri-ciri :
Memiliki 3 pasang insang eksternal di belakang kepala mereka dan di atas celah insang. Larva
memiliki ekor sirip yang memanjang dari belakang kepala ke ekor. Kaki tumbuh segera setelah
menetas, dengan empat jari pada lengan, dan lima jari di hindlegs. Mata sepasang yang lebar.
Selama metamorfosis, insang larva menghilang, seperti halnya sirip. Ekor, kulit, dan anggota
badan menjadi lebih tebal, dan mengembangkan kelopak mata. paru-paru sepenuhnya
dikembangkan, memungkinkan untuk keadaan yang terestrial.
Habitat :
Setelah dewasa mereka menghabiskan sebagian besar hidup mereka bawah tanah atau di gua.
5) Dicamptodontidae

Dicamptodon tenebrosus
Ciri-ciri :
Ukuran tubuh sampai 30 cm (12 in) panjang, dan ditemukan di bagian baratAmerika Serikat dan
Barat Selatan British Columbia. Ukuran mirip dengansalamander (Ambystomatidae.
Habitat dan penyebaran : Anggota keluarga ini dapat di darat maupun di perairan ketika telah
dewasa. Ditemukan di bagian barat Amerika Serikat dan Barat Selatan British Columbia



6) Salamandridae.

Salamandra salamandra
Ciri-ciri :
Umumnya memiliki pola warna-warna cerah dan kontras. Memiliki empat anggota badan
berkembang dengan baik, dengan empat jari kaki pada forelimbs, dan (dalam banyak kasus) lima
jari pada hindlimbs. Ukuran berbeda-beda dari 7 cm (2,8 in) sampai 30 sentimeter (12 in)
panjangnya.

3. Ordo Anura
Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini
mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai
leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal
ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput
diantara jari-jarinya. Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang
cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran
besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di
perairan yang tenang dan dangkal. Ordo Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu:
Ascaphidae Leiopelmatidae
Bombinatoridae Discoglossidae
Pipidae Rhinophrynidae
Megophryidae Pelodytidae
Pelobatidae Allophrynidae
Bufonidae Branchycephalidae
Centrolenidae Heleophrynidae
Hylidae,Leptodactylidae Myobatrachidae
Pseudidae Rhinodermatidae
Sooglossidae Arthroleptidae
Dendrobatidae Hemisotidae
Hyperoliidae Microhylidae,
Ranidae Rachoporidae
Ada 5 Famili yang terdapat di Indonesia, khususnya di sumatera barat. yaitu Bufonidae,
Megophryidae, Ranidae, Microhylidae dan Rachoporidae
a. Bufonidae
Famili ini sering disebut kodok sejati. Ciri-siri umumnya yaitu kulit kasar dan berbintil,
terdapat kelenjar paratoid di belakang tympanum dan terdapat pematang di kepala.
Mempunyai tipe gelang bahu arciferal. Sacral diapophisis melebar. Bufo mempunyai
mulut yang lebar akan tetapi tidak memiliki gigi. Tungkai belakang lebih panjang dari
pada tungkai depan dan jari-jari tidak mempunyai selaput. Fertilisasi berlangsung secara
eksternal. Famili ini terdiri dari 18 genus dan kurang lebih 300 spesies. Beberapa contoh
famili Bufo yang ada di Indonesia antara lain: Bufo asper, Bufo biporcatus, Bufo
melanosticus dan Leptophryne borbonica.
b. Megophryidae
Ciri khas yang paling menonjol adalah terdapatnya bangunan seperti tanduk di atas
matanya, yang merupakan modifikasi dari kelopak matanya. Pada umumnya famili ini
berukuran tubuh kecil. Tungkai relatif pendek sehingga pergerakannya lambat dan
kurang lincah. Gelang bahu bertipe firmisternal. Hidup di hutan dataran tinggi. Pada fase
berudu terdapat alat mulut seperti mangkuk untuk mencari makan di permukaan air.
Adapun contoh spesies anggota famili ini adalah Megophrys montana dan
Leptobranchium hasselti.
c. Ranidae
Famili ini sering disebut juga katak sejati. Bentuk tubuhnya relatif ramping. Tungkai
relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk membantu berenang.
Kulitnya halus, licin dan ada beberapa yang berbintil. Gelang bahu bertipe firmisternal.
Pada kepala tidak ada pematang seperti pada Bufo. Mulutnya lebar dan terdapat gigi
seperti parut di bagian maxillanya. Sacral diapophysis gilig. Fertilisasi secara eksternal
dan bersifat ovipar. Famili ini terdiri dari 36 genus. Adapun contoh spesiesnya adalah:
Rana chalconota, Rana hosii, Rana erythraea, Rana nicobariensis, Fejervarya
cancrivora, Fejervarya limnocharis, Limnonectes kuhli, Occidozyga sumatrana
d. Microhylidae
Famili ini anggotanya berukuran kecil, sekitar 8-100 mm. Kaki relatif panjang
dibandingkan dengan tubuhnya. Terdapat gigi pada maxilla dan mandibulanya, tapi
beberapa genus tidak mempunyai gigi. Karena anggota famili ini diurnal, maka pupilnya
memanjang secara horizontal. Gelang bahunya firmisternal. Contoh spesiesnya adalah:
Microhyla achatina.
e. Rachoporidae
Famili ini sering ditemukan di areal sawah. Beberapa jenis mempunyai kulit yang kasar,
tapi kebanyakan halus juga berbintil. Tipe gelang bahu firmisternal. Pada maksila
terdapat gigi seperti parut. Terdapat pula gigi palatum. Sacral diapophysis gilig.
Berkembang biak dengan ovipar dan fertilisasi secara ekstern

















1. Duellman, W. E. and L. Trueb. 1986. Biology of Amphibians. McGraw Hill Book
Company. New York
2. Eprilurahman, 2007. Frogs and Toads of Daerah Istimewa Yogyakarta,
Indonesia.International Seminar Advances in Biological Science. Fakultas Bilogi UGM

Anda mungkin juga menyukai