Ordo Caecilia Gymnophiona mempunyai anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda. Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor. Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik. Fertilisasi pada Caecilia terjadi secara internal. Ordo Gymnophiona mempunyai 5 famili. yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae, Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili Caecilidae mempunyai 3 subfamili yaitu Dermophinae, Caecilinae dan Typhlonectinae. Famili yang ada di Indonesia adalah Ichtyopiidae. Anggota famili ini mempunyai ciri-ciri tubuh yang bersisik, ekornya pendek, mata relatif berkembang. Reproduksi dengan oviparous. Larva berenang bebas di air dengan tiga pasang insang yang bercabang yang segera hilang walaupun membutuhkan waktu yang lama di air sebelum metamorphosis. Anggota famili ini yang ditemukan di Indonesia adalah Ichtyophis sp., yaitu di propinsi DIY. Ordo Caecilia mempunyai 5 famili yaitu : a. Rhinatrematidae
Rhinatrema bivittatum Ciri-ciri : Memiliki ekor, dan mulut tidak tersembunyi di bagian bawah kepala. Mereka bertelur di rongga dalam tanah. Larva memiliki insang eksternal, dan tinggal di seepages sampai mereka metamorfosa. Habitat Di tanah yang lembab dan sampah daun. Tersebar di Asia Tenggara, tidak menyeberangi garis Wallace b. Ichtyopiidae
Ichthyophis sp Ciri-ciri : Seperti cacing, kulit lembab yang muncul sempit tersegmentasi. Mata kecil, ditutupi dengan kulit, dan persepsi visual mereka terbatas untuk menentukan antara terang dan gelap. Mampu mengambil oksigen baik melalui kulit dan paru-paru. Memiliki ekor pendek, dan kloaka (pembukaan reproductory dan usus umum) dekat dengan ujung tubuh. Dua tentakel sensor kecil yang hadir di kepala yang mungkin membantu dalam menemukan sumber makanan. Habitat dan penyebaran : Di tanah yang lembab dan sampah daun. Terbentang dari Florida dan utara Mexico sampai selatan Keunikan : Mampu mengambil oksigen baik melalui kulit dan paru-paru. c. Uraeotyphilidae
Uraeotyphlus peters Ciri-ciri : Berukuran relatif kecil mulai dari 23 cm sampai 30 sentimeter panjangnya. Memiliki ekor dan tengkorak memiliki struktur yang relatif kompleks. Mulut yang tersembunyi di bawah moncong
Habitat dan penyebaran : Di tanah hutan hujan tropis. tersebar di wilayah pegunungan di Jawa d. Scolecomorphiidae
Ciri-ciri : Mata melekat pada dasar sepasang tentakel di bawah moncong. Hanya memiliki annuli primer, bersegmen. Keunikan : Tidak memiliki stapes tulang di telinga tengah. Habitat dan Penyebaran : Berada di bawah tanah. Tersebar di Florida dan Mexico Utara e. Caecilidae.
Caecilia cf. pachynema Ciri-ciri : Tubuh menyerupai cacing, dan ada pula spesies yang lebih besar dengan panjang sampai menyerupai ular. Ekor pendek dan kloaka dekat akhir tubuh. Kulit halus dan biasanya gelap- matte, tetapi beberapa spesies memiliki kulit berwarna-warni. Mata kecil tertutup oleh kulit untuk perlindungan. Habitat : Kebanyakan tinggal dan bersembunyi dalam tanah
2. Ordo Urodela Urodela disebut juga caudata. Ordo ini mempunyai ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan. Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru. Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa. Urodella mempunyai 3 sub ordo yaitu a. Sirenidea, Sub ordo Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae,
Ambystoma maculatum Ciri-ciri : Hanya dalam satu malam, ratusan hingga ribuan salamander dapat membuat jalan ke kolam untuk kawin. Betina biasanya menjaga sekitar 100 telur yang melekat pada tanaman Telur berbentuk bulat, jelas, rumpun jeli seperti yang biasanya 2,5-4 inci (6,3-10 cm) lama Hewan dewasa hanya tinggal di dalam air selama beberapa hari, maka telur menetas dalam 1 sampai 2 bulan. Pelapisan Jelly mencegah telur salamander dari kekeringan, namun menghambat oksigendifusi (diperlukan untuk perkembangan embrio). Habitat dan penyebaran : Amerika Utara dan sekitarnya.
b. Cryptobranchoidea sub ordo Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu : 1) Family Cryptobranchidae
Megalobatrachus sp Ciri-ciri : Ukuran tubuh mencapai hingga 1,44 meter (4.7 kaki), makan pada ikan dan udang-udangan, dan telah dikenal hidup selama lebih dari 50 tahun di penangkaran. Salamander Raksasa Cina (davidianus Andrias) dapat mencapai panjang 1,8 meter Habitat dan penyebaran : Ditemukan di sungai-sungai dan kolam di Amerika Serikat, Cina, dan Jepang. 2) Family Hynobiidae.
Hynobius kimurae Ciri-ciri : Salamander dari keluarga Cryptobranchidae adalah memanjang (panjang dapat melebihi 1,5 meter). Fosil mencapai ukuran yang lebih besar bahkan, panjang tubuhnya melebihi 2 meter Metamorfosis sebagian, insang eksternal yang hilang pada hewan dewasa dan ekor tetap lateral dikompresi dan finlike. Habitat dan penyebaran : Umumnya ditemukan tinggal di cekungan di bawah batu di sungai. Terseber di Florida dan utara Mexico sampai selatan Kanada
c. Salamandroidea. Sub ordo Salamandroidea memiliki 6 famili yaitu : 1) Amphiumidae,
Amphiuma tridactylum Ciri-ciri : Tubuh memanjang, warna umumnya abu-abu-hitam. Memiliki kaki, namun sangat kecil. Panjang tubuh bisa sampai 116 cm (46), panjang kaki sampai sekitar 2 cm (0,79 in). Habitat : Menghabiskan sebagian besar waktu di daerah bervegetasi badan permanen air yang bergerak lambat, seperti rawa, kolam dan danau. 2) Plethodontidae
Eurycea guttolineata Ciri-ciri Warna bervariasi dari kuning ke perunggu Ada tiga garis hitam yang jelas, yang menunjukkan panjang hewan. 3) Proteidae,
Proteus bavaricus Ciri-ciri : Bersifat nocturnal. Bentuk tubuh memanjang, penurunan jumlah digit, mata berhenti berkembang dan kurangnya pigmentasi di kulit. Habitat : Tinggal di gua-gua di Semenanjung Balkan 4) Ambystomatidae,
Dicamptodon aterrimus Ciri-ciri : Memiliki 3 pasang insang eksternal di belakang kepala mereka dan di atas celah insang. Larva memiliki ekor sirip yang memanjang dari belakang kepala ke ekor. Kaki tumbuh segera setelah menetas, dengan empat jari pada lengan, dan lima jari di hindlegs. Mata sepasang yang lebar. Selama metamorfosis, insang larva menghilang, seperti halnya sirip. Ekor, kulit, dan anggota badan menjadi lebih tebal, dan mengembangkan kelopak mata. paru-paru sepenuhnya dikembangkan, memungkinkan untuk keadaan yang terestrial. Habitat : Setelah dewasa mereka menghabiskan sebagian besar hidup mereka bawah tanah atau di gua. 5) Dicamptodontidae
Dicamptodon tenebrosus Ciri-ciri : Ukuran tubuh sampai 30 cm (12 in) panjang, dan ditemukan di bagian baratAmerika Serikat dan Barat Selatan British Columbia. Ukuran mirip dengansalamander (Ambystomatidae. Habitat dan penyebaran : Anggota keluarga ini dapat di darat maupun di perairan ketika telah dewasa. Ditemukan di bagian barat Amerika Serikat dan Barat Selatan British Columbia
6) Salamandridae.
Salamandra salamandra Ciri-ciri : Umumnya memiliki pola warna-warna cerah dan kontras. Memiliki empat anggota badan berkembang dengan baik, dengan empat jari kaki pada forelimbs, dan (dalam banyak kasus) lima jari pada hindlimbs. Ukuran berbeda-beda dari 7 cm (2,8 in) sampai 30 sentimeter (12 in) panjangnya.
3. Ordo Anura Nama anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya. Membrana tympanum terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di perairan yang tenang dan dangkal. Ordo Anura dibagi menjadi 27 famili, yaitu: Ascaphidae Leiopelmatidae Bombinatoridae Discoglossidae Pipidae Rhinophrynidae Megophryidae Pelodytidae Pelobatidae Allophrynidae Bufonidae Branchycephalidae Centrolenidae Heleophrynidae Hylidae,Leptodactylidae Myobatrachidae Pseudidae Rhinodermatidae Sooglossidae Arthroleptidae Dendrobatidae Hemisotidae Hyperoliidae Microhylidae, Ranidae Rachoporidae Ada 5 Famili yang terdapat di Indonesia, khususnya di sumatera barat. yaitu Bufonidae, Megophryidae, Ranidae, Microhylidae dan Rachoporidae a. Bufonidae Famili ini sering disebut kodok sejati. Ciri-siri umumnya yaitu kulit kasar dan berbintil, terdapat kelenjar paratoid di belakang tympanum dan terdapat pematang di kepala. Mempunyai tipe gelang bahu arciferal. Sacral diapophisis melebar. Bufo mempunyai mulut yang lebar akan tetapi tidak memiliki gigi. Tungkai belakang lebih panjang dari pada tungkai depan dan jari-jari tidak mempunyai selaput. Fertilisasi berlangsung secara eksternal. Famili ini terdiri dari 18 genus dan kurang lebih 300 spesies. Beberapa contoh famili Bufo yang ada di Indonesia antara lain: Bufo asper, Bufo biporcatus, Bufo melanosticus dan Leptophryne borbonica. b. Megophryidae Ciri khas yang paling menonjol adalah terdapatnya bangunan seperti tanduk di atas matanya, yang merupakan modifikasi dari kelopak matanya. Pada umumnya famili ini berukuran tubuh kecil. Tungkai relatif pendek sehingga pergerakannya lambat dan kurang lincah. Gelang bahu bertipe firmisternal. Hidup di hutan dataran tinggi. Pada fase berudu terdapat alat mulut seperti mangkuk untuk mencari makan di permukaan air. Adapun contoh spesies anggota famili ini adalah Megophrys montana dan Leptobranchium hasselti. c. Ranidae Famili ini sering disebut juga katak sejati. Bentuk tubuhnya relatif ramping. Tungkai relatif panjang dan diantara jari-jarinya terdapat selaput untuk membantu berenang. Kulitnya halus, licin dan ada beberapa yang berbintil. Gelang bahu bertipe firmisternal. Pada kepala tidak ada pematang seperti pada Bufo. Mulutnya lebar dan terdapat gigi seperti parut di bagian maxillanya. Sacral diapophysis gilig. Fertilisasi secara eksternal dan bersifat ovipar. Famili ini terdiri dari 36 genus. Adapun contoh spesiesnya adalah: Rana chalconota, Rana hosii, Rana erythraea, Rana nicobariensis, Fejervarya cancrivora, Fejervarya limnocharis, Limnonectes kuhli, Occidozyga sumatrana d. Microhylidae Famili ini anggotanya berukuran kecil, sekitar 8-100 mm. Kaki relatif panjang dibandingkan dengan tubuhnya. Terdapat gigi pada maxilla dan mandibulanya, tapi beberapa genus tidak mempunyai gigi. Karena anggota famili ini diurnal, maka pupilnya memanjang secara horizontal. Gelang bahunya firmisternal. Contoh spesiesnya adalah: Microhyla achatina. e. Rachoporidae Famili ini sering ditemukan di areal sawah. Beberapa jenis mempunyai kulit yang kasar, tapi kebanyakan halus juga berbintil. Tipe gelang bahu firmisternal. Pada maksila terdapat gigi seperti parut. Terdapat pula gigi palatum. Sacral diapophysis gilig. Berkembang biak dengan ovipar dan fertilisasi secara ekstern
1. Duellman, W. E. and L. Trueb. 1986. Biology of Amphibians. McGraw Hill Book Company. New York 2. Eprilurahman, 2007. Frogs and Toads of Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia.International Seminar Advances in Biological Science. Fakultas Bilogi UGM