Anda di halaman 1dari 5

Family, Genus, spesias beserta ciri-ciri kodok yang ada di Sumatera

1. Bufonidae
Ciri-ciri :  Ciri utama dari bufonidae adalah kulitnya yang berbintil-bintil dan adanya
kelenjar parotid di belakang mata. Kelenjar parotid berbentuk tonjolan agak panjang ke
arah belakang. Kelenjar ini dapat mengeluarkan cairan bufotoxin yang membuat gatal
dan iritasi hewan lain. Bufonidae merupakan katak yang tidak memiliki gigi, mereka juga
memiliki kaki depan yang agak pendek dan kurang baik dalam melompat.Bufonidae
memiliki organ bidder yang tidak dimiliki oleh katak dari famili lain. Organ bidder
terletak di depan ginjal dan dimiliki baik katak jantan maupun betina. Organ bidder pada
jantan merupakan penyebab terjadinya perubahan jenis kelamin dari jantan ke betina.
Testis katak jantan yang dipotong akan memicu perkembangan organ bidder menjadi
ovarium yang menghasilkan telur. Dalam keadaan alami, organ bidder dapat berkembang
menjadi ovarium dalam kondisi ekstrim tertentu. Pada betina organ ini tidak begitu
diketahui fungsinya.
Genus :
a. Duttaphrynus
kepala dengan tonjolan tulang yang menonjol, seperti canthal, preorbital,
supraorbital, dan punggung postorbital, serta punggung orbitotimpani
pendek. Moncongnya pendek dan tumpul; ruang interorbital lebih luas
dari kelopak mata atas; timpanum sangat kecil, tidak setengah dari
diameter mata, dan umumnya tidak jelas. Jari pertama kodok ini
melampaui jari kedua; jari-jari kaki setengah berselaput dengan tuberkel
subartikular tunggal, dua tuberkulum metatarsal sedang, dan tidak ada
lipatan tarsal. Artikulasi tarsometatarsal mencapai mata, atau antara mata
dan ujung moncong. Fitur permukaan atas adalah kutil yang tidak teratur
dan berpori jelas dengan parotoid yang menonjol. Bentuknya elips dan
dua, atau dua setengah, kali selama lebarnya. Kodok di atas berwarna
coklat dan di bawah kuning, dilapisi marmer dengan warna coklat. Laki-
laki memiliki kantung vokal subgular dan biasanya 3 panjang.
Spesies : Duttaphrynus melanostictus, Duttaphrynus sumatranus, Duttaphrynus
beddomii, Duttaphrynus atukoralei, Duttaphrynusbrevirostris
b. Leptophryne
Kodok berukuran kecil dan ramping, memiliki kelenjar paratoid
yang kecil terkadang tidak terlihat jelas. Ujung jari tangan dan
kaki agak membengkak, jari kaki ke-3 dan ke-5 membentuk
selaput sampai ke benjolan subartikuler. Kulitnya tertutup
oleh bintil berupa butir kecil-kecil. Jantan dewasa berukuran
antara 20-30 mm dan betina dewasa antara 25-40 mm.
Terdapat 2 jenis pola warna kulit pada kodok ini. Pola warna
pertama terdapat tanda berbentuk jam pasir berwarna hitam
serta warna merah dan kuning pada bagian punggung. Pola
warna kedua terdapat bintik-bintik kuning yang tersebar pada
bagian punggung. Berudu berukuran kecil berwarna hitam.
Spesies : Leptophryne javanica sp, Leptophryne barbonica,
Leptophryne cruentata
2. Ranidae
Ciri-ciri :
Ranidae memiliki ciri khas berupa kulit yang halus dan lembab, kaki yang kuat, serta
kaki belakang yang berselaput untuk membantunya berenang. Katak dari famili ini
umumnya hidup tidak jauh dengan perairan, namun ada juga yang hidup di pohon dan
mengubur diri dalam tanah. Mereka akan bertelur di air dan menetas menjadi kecebong
yang kemudian mengalami metamorfosis menjadi katak.
Genus :
a. Fejervarya
ukuran tubuh kecil, pendek dan bentuk kepala yang meruncing, selaput renang
setengah, tympanum terlihat dengan jelas, berwarna coklat dengan bintik-bintik gelap
dan memiliki kaki belakang kuat dan panjang
Spesies : Fejervarya limnocharis, Fejervarya iskandari, Fejervarya cancrivora 

b. Rana

Katak mempunyai kulit yang licin karena memiliki kelenjar dan tidak memiliki sisik,
juga mempunyai sepasang kaki untuk melompat dan berenang. Katak juga mempunyai
dua lubang hidung yang berhubungan dengan rongga mulut. Katak mengalami
perkembangbiakkan secara metamorfosis. Lubang telinga katak yang merupakan alat
pendengaran pada katak terlihat sangat kecil dan tidak mempunyai daun telinga.

Spesies: Rana erythraea ,Ranidae Rana,Rana baramica Ranidae, Rana nicobariensis dan
Rana hosii

3. Rhacophoridae

Rhacophoridae umumnya hidup arboreal (hidup di tegakan hutan) menuntut katak ini
menjadi satwa yang bermorfometri khas, yakni berpostur tubuh agak gepeng dan
mempunyai bantalan penempel di setiap ujung jari katak. Katak ini memiliki ukuran yang
bervariasi mulai dari 15 mm hingga 120 mm. Katak ini memiliki piringan di ujung
jarinya (toe discs) untuk membantunya menempel di pepohonan. Mereka memiliki mata
dengan pupil horisontal dan umumnya bertubuh terang. Beberapa jenis memiliki selaput
jari (web) yang lebar yang memungkinkan katak ini dapat melayang di udara seperti
menggunakan parasut. Rhacoporidae umumnya melakukan amplexus (kawin) di pohon
dengan jantan menempel di punggung si betina yang berukuran lebih besar. Terkadang
ditemukan beberapa jantan membuahi satu ekor betina dalam satu waktu. Telur-telurnya
akan ditempelkan di daun atau dahan pohon di atas perairan dan dibungkus dengan busa
serta dilapisi cairan seminal. Busa ini akan mengeras dalam beberapa waktu dan
memberikan perlindungan bagi perkembangan embrio dalam telur. Kecebong yang telah
menetas akan langsung jatuh ke dalam air di bawahnya.

Genus :

a. Philautus
Katak dari genus Phiautus memiliki perkembangbiakan yang unik, telur akan
menetas dalam bentuk katak kecil tanpa melalui fase kecebong. Umumnya telur
menempel pada dedaunan namun ada juga jenis yang mengubur telurnya di dalam
tanah. Spesies : Philautus amabilis, Philautus polymorphus, Philautus thamyridion
dan Philautus ventrimaculatus.
4. Dicroglossidae
Ciri-ciri :
Berbentuk gemuk, otot kaki belakang besar dan bulat serta kaki umumnya dengan ujung
jari yang membulat, jari-jari kaki depan umumnya tidak berselaput, sedangkan selaput
jari kaki belakang umumnya separuh atau melebar hingga ke ujung jari. Familia ini
kebanyakan ditemukan di sekitar sungai-sungai kecil dan sungai tidak mengalir di dalam
hutan sekunder
Genus :
a. Limnonectes
Katak ini disebut bertaring karena memiliki tonjolan tulang di rahang bawah. Taring
yang dimiliki jenis katakini bukan berarti gigi taring yang sebenarnya, sebab tak
memiliki akar gigi atau ciri-ciri gigi lainnya. Bentuk adaptasi katak-katak dengan
‘gigi taring’ ini diantaranya adalah spesies katak bertaring dengan kaki berselaput
tebal untuk beradaptasi dengan arus sungai yang deras. Sementara yang lain
berselaput tipis, sesuai dengan lingkungan darat. Yang unik, terdapat jenis katak yang
melakukan fertilisasi internal, meletakkan telurnya jauh dari air dan mengawasinya

Spesies : Limnonectes acanthi, Limnonectes arathooni, Limnonectes asperatus,


Limnonectes bannaensis dan Limnonectes blythii 

5. Megophryidae
Ciri-ciri :
Famili Megophryidae dikenal dengan sebutan katak serasah karena umumnya
memiliki warna seperti sampah daun. Katak-katak ini berukuran kecil mulai dari 2
hingga 12,5 cm dan umumnya hidup di lantai hutan. Terdapat 9 genus dan 180 jenis
dalam famili Megophryidae. Katak ini dapat ditemukan mulai dari India, Pakistan,
dan Asia Tenggara.
Mereka memiliki morfologi dan warna yang serupa dengan daun-daun yang
berguguran, ini merupakan bentuk kamuflase untuk melindungi diri dari pemangsa.
Bila dilihat dari atas, tubuhnya mirip dengan daun-daun kering yang telah
berguguran. amili megophryidae merupakan hewan nocturnal. Mereka aktif di malam
hari dan makan berupa serangga-serangga kecil yang dapat ditangkapnya. Katak ini
kurang pandai dalam melompat, kebanyakan lebih memilih berjalan daripada
melompat. Salah satu ciri utama katak ini adalah lidahnya yang bentuknya
menyerupai dayung.
Genus :
a. Megophrys

Memiliki perpanjangan mirip tanduk di ujung mata dan hidungnya, sehingga sering disebut
sebagai bangkong bertanduk. Berudu dari megophryidae dapat ditemukan di berbagai
lingkungan, mulai dari aliran sungai, kolam, dan genangan air lain di hutan. Spesies :
Megophrys nasuta, Megophrys aceras, Megophrys ligayae, Megophrys auralensis  dan
Megophrys longipes

b. Leptobrachella

Leptobrachella adalah katak kecil yang tidak mudah terlihat karena mereka terkamuflase
dengan baik di tanah. Namun, panggilan iklan mereka keras, dan mereka bisa berlimpah di
sepanjang aliran. Berudu Leptobrachella tidak biasa dalam penampilan vermiform atau
seperti belut. Transisi dari batang silindris yang sempit ke ekor yang kuat hampir mulus, dan
sirip ekor sangat rendah. Bentuk tubuh ini diinterpretasikan sebagai adaptasi dari gaya hidup
fosil: berudu Leptobrachella hidup di dasar kerikil sungai kecil. Di Leptobrachella mjobergi,
tempat pengamatan yang lebih rinci telah dilakukan, kecebong memiliki kepala dan batang
yang tidak biasa bergerak. Meskipun kecebong yang lebih kecil tampaknya menggunakan
ruang interstisial yang ada, kecebong yang lebih besar dapat secara aktif masuk melalui
kerikil. Spesies : Leptobrachella mjobergi, Leptobrachella natunae, Leptobrachella
nokrekensis, Leptobrachella alpina dan Leptobrachella bondangensis

6. Microhylidae

Ciri-ciri :

Microhylidae memiliki ciri khas berupa tubuh yang membulat, kepala agak kecil, dan mulut
yang sempit. Karena cirinya itulah, famili microhylidae disebut sebagai kelompok katak
mulut sempit. Bila dilihat sekilas, katak ini memiliki proporsi kepala dibandingkan badan
yang lebih kecil dibandingkan katak jenis lain. Katak ini memiliki ukuran tubuh yang cukup
kecil, mula dari 1 cm hingga 10 cm. Katak dalam famili ini memiliki habitat yang luas dan
beragam. Beberapa hidup di pohon, beberapa hidup di gurun yang gersang, atau di dekat
perairan, namun paling banyak ditemukan di lantai hutan yang lembab. Mereka sering
ditemukan bersembunyi di bawah serasah daun untuk menghindari pemangsa. Seperti katak
jenis lain, mereka merupakan hewan nokturnal atau aktif di malam hari. Di siang hari mereka
akan bersembunyi, dan ketika malam tiba mereka baru akan aktif mencari makan. Makanan
katak ini adalah rayap, semut, dan serangga kecil lain yang dapat dilahap mulutnya yang
sempit.

Genus :

a. Kaloula
Warna punggung coklat gelap dengan bintil-bintil berwarna hitam, ciri khusus
terdapat pada bagian punggung dekat kaki yang terdapat corak berwarna coklat
kekuningan, dan di punggung didekat tangan terdapat corak coklat muda, tekstur kulit
kasar berbintil-bintil, selaput renang ada pada jari kaki, habitatnya disekitar hutan.
Memiliki panjang kepala 15 mm, lebar kepala 25 mm, panjang lengan 10 mm,
panjang tangan 14 mm, panjang kaki 45 mm, panjang jari kaki 14 mm, panjang badan
40 mm dan lebar badan 28 mm
Spesies : Kaloula baleata, Kaloula pulchra, Kaloula assamensis, Kaloula  borealis
dan Kaloula  conjuncta

Anda mungkin juga menyukai