Anda di halaman 1dari 4

Kodok sawah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Kodok Sawah

Klasifikasi ilmiah
Kingdom: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Amphibia
Ordo: Anura
Famili: Ranidae
Genus: Fejervarya
Bolkay, 1915
Spesies: F. cancrivora
Nama binomial
Fejervarya cancrivora
(Gravenhorst, 1829).

Kodok sawah ialah sejenis katak yang banyak hidup di sawah-sawah, rawa, parit dan
selokan, sampai ke rawa-rawa bakau. Nama ilmiahnya Fejervarya cancrivora, dan dalam
bahasa Inggris dikenal sebagai marsh frog, rice-field frog atau crab-eating frog; nama yang
terakhir diberikan karena kegemaran kodok ini memangsa ketam sawah (Lat. cancer ketam,
vorare makan, memangsa).

Orang Jawa menyebutnya sebagai kodok ijo, karena banyak juga di antaranya yang berwarna
kehijauan. Nama daerah yang lain di antaranya adalah kodok cina (Btw.) dan bangkong
dingdang (Sd.).

Daftar isi
 1 Pemerian
 2 Habitat dan Penyebaran
 3 Bahan bacaan
 4 Pranala luar

Pemerian
Kodok yang bertubuh kecil sampai agak besar, gempal, dengan kaki yang kuat dan paha yang
berotot besar. Hewan jantan dewasa sekitar 60 mm dan betina dewasa sekitar 70-80 mm;
namun yang terbesar bisa sampai dengan 120 mm SVL (snout to vent length, dari moncong
ke anus). Spesimen yang kecil agak sukar dibedakan dari kodok tegalan (F. limnocharis).

Punggung berwarna lumpur kecoklatan, dengan bercak-bercak gelap tidak simetris.


Terkadang terdapat warna hijau lumut terang pada spesimen-spesimen yang besar. Sisi tubuh
dan lipatan paha dengan bercak-bercak hitam. Tangan dan kaki kerap bercoreng-coreng.
Bibir berbelang hitam.

Terdapat lipatan-lipatan kulit tipis memanjang di atas punggung, serupa jalur bintil atau
pematang. Kaki dengan selaput renang yang penuh sampai ke ujung jari, kecuali pada jari
kaki keempat. Bintil metatarsal tunggal, terdapat di sisi dalam (pangkal jari pertama) kaki,
memanjang bentuknya.

Habitat dan Penyebaran

Kodok yang sering dijumpai di daerah berawa, khususnya dekat lingkungan buatan manusia:
kebun yang becek, sawah, saluran air; namun agak jarang di aliran sungai. Juga merupakan
satu-satunya jenis amfibia modern yang mampu hidup di daerah yang berair payau dan hutan
bakau.

Kebanyakan aktif di waktu gelap dan pagi hari, di siang hari kodok ini berlindung di balik
rerumputan atau celah di pematang atau tebing saluran air; dan tiba-tiba melompat ke air
apabila hendak terpijak. Pada malam hari, terutama sehabis hujan turun, kodok jantan
berbunyi-bunyi memanggil betinanya dari tepi air: …dododododok.. dododok, dengan ritme
cepat. Namun alih-alih berbunyi bersama, kodok-kodok jantan ini saling menyendiri. Serupa
halnya dengan kodok batu (Limnonectes macrodon), kodok ini sering dicari orang untuk
diambil pahanya yang gemuk, untuk dijadikan masakan swike (swie kee, ayam air) yang lezat
di restoran tionghoa.

Kodok sawah menyebar luas mulai dari Indochina, Hainan, Semenanjung Malaya sampai ke
Filipina, Borneo, Sulawesi, dan Nusa

Klasifikasi dan Morfologi Katak ( Rana pipiens ) – Katak ( Kodok ) atau juga sering
disebut bullfrog merupakan salah satu hewan yang termasuk kedalam amfibi yang memiliki
daya hidup di dua macam yaitu pada daratan dan juga perairan. Selain itu, katak ini juga
termasuk kedalam hewan bertulang belakang yang sangat tergantung suhu lingkungan, dan
juga memiliki bentuk kulit yang tidak beraturan, ada juga yang beraturan,licin serta juga tidak
memiliki sisik.

Berdasarkan dari beberapan sumber dan juga penelitian yang sudah dilaksanakan katak atau
kodok ini dapat di lakukan berdasarkan taksonomi, klasifikasi dan morfologinya berdasarkan
tingkatannya yaitu sebagai berikut :

Klasifikasi Katak atau Kodok

Kingdom : Chordata

Kelas : Amphibia

Sub kelas : Anaumorpha

Sub ordo : Diplasiocoela

Ordo : Ranidae

Spesies : Rana catesbeina Shaw, Rana Pipiens Linn dan juga lainnya tergantung dengan
varietesnya

Morfologi katak atau kodok

Katak atau kodok ini memiliki bentuk sangat beragam dan juga bervariasi tergantung denga
varietesnya. Secara umumnya bentuk katak ini memiliki kaki empat, berukuran pendek, leher
tidak jelas, tidak memiliki ekor, mata besar bulat berwarna kecoklatan hingga kehitaman, dan
juga memiliki mulut relatif besar.
Memiliki tungkai belakang panjang dibandingkan dengan tungkai bagian depan, selain itu
tungkai bagian depan terdiri dari 4 bagian jari sedagkan bagian belakang memiliki 5 bagian
jari. Bagian kulit pada katak ini sangat bervariasi dan juga beragam mulai dari warna
kecoklatan bintik – bintik, kehijauan muda, kemerahan dan juga warna kombinasi lainnya.

Sedangkan ukuran badan pada katak ini juga sangat beragam berdasarkan varietesnya, salah
satunya di Indonesia katak ini memiliki ukuran mencapai 10 mm hingga 280 mm sedangkan
katak yang berada di pulau sumatra mencapai 20 hingga 300 mm.

Kebiasaan kehidupan katak ( amphibi )

Berdasarkan kebiasaan hidup hewan amphibi ini dapat di bedakan menjadai empat bagian
yaitu :

 Teresterial, yang dapat hidup di hutan saja dan juga memanfaatkan genangan air atau kolam
yang memiliki kelembapan tingg untuk meletakan telurnya.
 Arboreal, yang hidup di pohon dan dapat berkembangbiak di genagan air pada lubang yang
ada di pohon tersebut, serta juga genangan danau, kolam dan juga sungai.
 Aquatik, yang hidup hanya di air saja mulai dari anakan hingga dewasa dan juga bahkan
sampai menelur bahkan meletakan telurnya.
 Fossorial, yang hidup di lubang – lubang tanah jenis ini sangat jarang sekali di temukan dan
jenis ini tergolong dalam suku Microhylidae.

Manfaat katak atau Kodok ( Hewan amphibi )

 Sebagai olahan makanan atau layak dikonsumsi


 Sebagai bahan penelitian
 Sebagai pemberantas hama secara biologis
 Sebagai bahan buat pengobatan
 Memiliki kandungan gizi tinggi

Sumber data : Eastel, 2006, Arie, 1997 dan Garzimek 1974

Anda mungkin juga menyukai