Anda di halaman 1dari 21

SUKU BRASSICACEAE, MORINGACEAE

DAN MIMOSACEAE


MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Etnobotani
yang dibina oleh Bapak Sulisetijono





Oleh:
Otavia Dewi Kartikasari
NIM : 309342417629
OIIering: GB








The Learning University












UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Oktober 2011
Suku Brassicaceae
1. Kubis
a. Lokasi: Desa Junrejo, Batu
b. Bagian yang digunakan: daun

c. Urutan Sistematik
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Capparales
Famili : Brassicaceae (suku sawi-sawian)
Genus : Brassica
Spesies : rassica oleracea var. capitata L.
d. Deskripsi tanaman
Daun ini tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau bulatan pipih,
yang disebut krop. Pertumbuhan awal ditandai dengan pembentukan daun
secara normal. Namun semakin dewasa daun-daunnya mulai melengkung
ke atas hingga akhirnya tumbuh sangat rapat.
e. Kajian Etnobotani
Kubis untuk mengobati gatal akibat jamur candida (candidiasis); jamur dikulit
kepala, tangan dan kaki; kadar kolesterol darah tinggi; radang sendi (artritis);
melindungi tubuh dari sinar radiasi, seperti sinar x-ray,
komputer, microwave dan televisi berwarna; antidote pada mabuk alkohol
(hangover), racun di hati; menghilangkan keluhan prahaid (premenstrual
sindrom); meningkatkan produksi ASI; mencegah tumor membesar; mencegah
kanker kolon dan rektum,
I. Kandungan Fitokimia
vitamin A, vitamin c, vitamin E, tiamin, riboIlavin, nicotinamide,
betakaroten, sulIoraIan, indol, serat, kalium, kalsium, histidine, lemak,
protein, zat besi, IosIor, sodium, asetaminophen, asam Ierulat,
isothichyanate, Ilavonoid.

2. Bunga Kol
a. Lokasi: Junrejo, Batu
b. Bagian yang digunakan: bunga

c. Urutan Sistematik
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : CruciIerae
Genus : Brassica
Spesies : Brassica oleracea var. botrytis L.
Sub var : cauliIlora DC

d. Deskripsi tanaman
Bunganya yang tersusun dari rangkaian bunga kecil bertangkai pendek,
berwarna putih atau kuning (tergantung jenis), padat, dan berdaging tebal.
Budidayanya memerlukan lebih banyak perhatian sehingga tidak banyak
petani yang menanamnya. Bunga kol membutuhkan tanah yang subur dan
cukup mendapat air, tetapi tidak tergenang. Jenis tanah yang sesuai adalah
tanah loam berpasir dan ber-pH antara 5,5-6,5. Selain itu, bunga kol
menyukai daerah yang bersuhu antara 20-25C. Suhu yang terlalu rendah
atau terlalu tinggi akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan
bunganya terganggu. Sedangkan suhu optimum untuk pertumbuhan dan
perkembangannya adalah 17C.
e. Kajian Etnobotani
Meningkatkan pembuangan racun ke luar tubuh, menurunkan risiko stroke
dan serangan jantung dengan cara mengendalikan kadar homosistein
darah, mengurangi risiko kanker, mengontrol kadar gula darah.
I. Kandungan Fitokimia
Vitamin B6, vitamin C, asam Iolat, sulIoraIan, indol.

3. Sawi hijau
a. Lokasi: Gondang Legi (rumah Endang)
b. Bagian yang digunakan: daun

c. Urutan sistematik:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Capparales
Famili: Brassicaceae
Genus: Brassica
Spesies: rassica rapa var. parachinensis L.
d. Deskripsi tumbuhan
Herba semusim yang mudah tumbuh. Perkecambahannya epigeal. Sewaktu
muda tumbuh lemah, tetapi setelah daun ketiga dan seterusnya akan
membentuk setengah roset dengan batang yang cukup tebal, namun tidak
berkayu. Daun elips, dengan bagian ujung biasanya tumpul. Warnanya
hijau segar, biasanya tidak berbulu. Bunganya kecil, tersusun majemuk
berkarang. Mahkota bunganya berwarna kuning, berjumlah 4. Benang
sarinya 6, mengelilingi satu putik. Buahnya menyerupai polong tetapi
memiliki dua daun buah dan disebut siliqua.
e. Kajian Etnobotani
Untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk.
Penyembuh penyakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki Iungsi
ginjal, serta memperbaiki dan memperlancar pencernaan.
I. Kandungan Fitokimia
protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin
C.

4. Sawi daging
a. Lokasi: desa Junrejo, Batu
b. Bagian yang digunakan: daun

c. Urutan Sistematik
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Capparales
Famili: Brassicaceae (suku sawi-sawian)
Genus: Brassica
Spesies: rassica funcea (L.) Czern.
d. Deskripsi tanaman
Sawi (Brassica juncea) merupakan tanaman semusim yang berdaun
lonjong, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop.
e. Kajian Etnobotani
Menjaga kesehatan tulang, menurunkan risiko kanker dan membantu
mengatasi kanker, meningkatkan kekebalan tubuh, mengatasi lendir
(dahak, ingus, dll.) berlebihan, menggiatkan Iungsi organ pencernaan dan
meningkatkan pembuangan racun dari dalam tubuh.
I. Kandungan Fitokimia
Betakaroten, vitamin B-kompleks, vitamin C,serat, IosIor, kalsium,
magenesium, asam oksalat, asam nikotinat, roriIamada dan roriIona

5. Sawi putih
a. Lokasi: Desa Junrejo, Batu
b. Bagian yang digunakan: daun
c. Urutan Sistematik
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Capparales
Famili: Brassicaceae
Genus: Brassica
Spesies: rassica chinensis L.
d. Deskripsi tanaman
memanjang, seperti silinder dengan pangkal membulat seperti peluru.
Warnannya putih. Daunnya tumbuh membentuk roset yang sangat rapat
satu sama lain.
e. Kajian Etnobotani
Mencegah osteoporosis, mencegah penyakit jantung, mencegah kolesterol,
menjaga kornea mata agar selalu sehat, mencegah anemia, dapat
melindungi kulit, menyembuhkan luka serta daya tahan tubuh melawan
inIeksi dan stress, mencegah diabetes mellitus, mencegah kanker,
mencegah penyakit gondok
I. Kandungan Fitokimia
vitamin B-kompleks, vitamin K , vitamin C, Vitamin E, betakaroten ,
serat, IosIor, kalsium, magenesium, kalsium, niasin, asam oksalat, asam
nikotinat, Iolat, Indol
Isotiosianat, Goitrogen, roriIamada dan roriIona

6. Sawi langit
a. Lokasi: jalan simpang bogor, di samping
Gedung SPA, jalan Terusan Ambarawa,
samping FMIPA
b. Bagian yang digunakan: seluruh tanaman
c. Urutan Sistematik
Kingdom
Divisi
Kelas
Ordo
Family
Genus
Species
:
:
:
:
:
:
:
Plantae
Magnoliophyta
Magnoliopsida
Asterales
Compositae
'ernonia
'ernonia cinerea Less
d. Deskripsi tanaman
Herba. Batang tegak, permukaan berambut halus dan bercabang banyak.
Akar tunggang, berwarna coklat. Daun tunggal, duduk berseling, bagian
bawah membentuk roset, bentuk daun bulat memanjang, daun beringgit
tidak teratur, kedua permukaan daun berambut halus dan bertangkai
pendek. Bunga berwarna ungu, biji keras bentuk bulat panjang.
e. Kajian Etnobotani
Dapat mengobati demam, batuk dan panas, disentri, hepatitis, lelah tidak
bersemangat(neurasthenia), kejang lambung, kejang perut, insomnia, bisul,
gigitan ular, luka terpukul, keseleo.
I. Kandungan Fitokimia dan eIek Iarmakologis
BersiIat pahit, manis, sejuk, penenang (sedative). Kandungan kimia
tanaman ini belum banyak diketahui.

7. Sawi tanah
a. Lokasi: dekat gedung biologi, kimia UM, jalan Simpang Bogor
b. Bagian yang digunakan: seluruh tanaman, segar atau kering.

c. Urutan Sistematik
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Capparales
Famili: Brassicaceae
Genus: Nasturtium
Spesies: asturtium montanum
d. Deskripsi tanaman
Terna, tumbuh liar di tepi saluran air, di ladang dan di tempat-tempat yang
tanahnya agak lembab sampai setinggi 1.300 m dari permukaan laut.
Berbatang basah, tinggi sampai 55 cm. Daun bentuk bulat telur, atau bulat
memanjang, ujung melancip, tepi bergerigi atau beringgit, tunggal, duduk
tersebar. Bunga kecil warna kuning, tersusun dalam tandan pada ujung-
ujung batang. Buah berupa buah lobak, bila masak membuka dengan 2
katub.
e. Kajian Etnobotani
Mengobati: Radang saluran naIas, Batuk, TBC, Panas, Campak,
Reumatik; Sakit tenggorokan, Hepatitis, Bisul, Memar, Luka berdarah;
Gigitan ular, Kencing berkurang;
I. Kandungan Fitokimia dan eIek Iarmakologis
Rasa pedas, "hangat", penurun panas, anti racun, peluruh air seni,
mencairkan dahak (mucolitik), anti bakteri. Kandungan Kimia: RoriIone,
roriIamide, 6 crystalline substans (2 substansi netral dan 4 asam organik)
dan beberapa turunan decyanated.

8. Selada
a. Lokasi: Beji, Junrejo, Batu
b. Bagian yang digunakan: daun

c. Urutan Sistematik
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Capparales
Famili: Brassicaceae
Genus: Lactuca
Spesies: Lactuca sativa L.
d. Deskripsi tanaman
Daun berwarna hijau, lebar, berbentuk roset, ujung bulat.
e. Kajian Etnobotani
Memperbaiki pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh dengan cara
menciptakan kondisi basa, mengatasi anemia, memperbaiki vitalitas seks,
memperkecil risiko kanker.
I. Kandungan Fitokimia
Serat, kalium, kalsium, IosIor, magnesium, sulIoraIan, betakaroten,
vitamin E.

9. Selada air
a. Lokasi: Beji, Junrejo, Batu
b. Bagian yang digunakan: daun

c. Urutan Sistematik
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Capparales
Famili: Brassicaceae (suku sawi-sawian)
Genus: Nasturtium
Spesies: asturtium officinale L. R. Br.
d. Deskripsi tanaman
Tumbuhnya menjalar seperti tanaman kangkung dan bisa di tanam di
rawa-rawa. Berdaun hijau kecil, batang berongga, tangkai panjang tanpa
dahan
e. Kajian Etnobotani
Menggiatkan peremajaan sel, mengurangi risiko keropos tulang, mengatasi
hipertensi, mengurangi risiko kanker kolon, rektum, dan kelenjar gondok,
memperkuat tulang, gigi, serta kesehatan saraI otot dan darah, antioksidan
untuk imuniti / sistem kekebalan tubuh, detoksiIikasi racun tubuh, bahan
senyawa anti kanker, melidungi paru-paru dari bahaya nikotin (perokok
aktiI/pasiI), melawan kanker paru-paru, kanker mulut dan tenggorokan,
menghambat terbentuknya NKK dalam tembakau, penangkal radang
selaput lendir pada saluran pernaIasan, masker wajah dan bisa juga
dijadikan lalap, salad dan masakan
I. Kandungan Fitokimia
Vitamin B, vitamin C, betakaroten, serat, kalsium, IosIor, zat besi,
magnesium, potassium, ropanol, dan phytonutrient,

10.Lobak
a. Lokasi: Mantung
b. Bagian yang digunakan

c. Urutan Sistematik
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Capparales
Famili: Brassicaceae (suku sawi-sawian)
Genus: Raphanus
Spesies: #aphanus sativus var. hortensis L.
d. Deskripsi tanaman
Lobak termasuk perdu semusim dengan tinggi mencapai 1 meter, akar tunggang
yang berubah bentuk dan Iungsi menjadi umbi yang besar. Umbi tersebut tumbuh
memanjang ke bawah seperti wortel, bentuknya lebih bulat dan berwarna putih
bersih. Ada lobak dengan varietas lain yang berwarna merah dan hitam. Bagian
umbi yang dekat dengan permukaan tanah dan terkena sinar matahari biasanya
akan berubah warna menjadi agak kehijauan. Tumbuhan ini berasal dari Asia
Selatan.
e. Kajian Etnobotani
Mengobati perut kembung, disentri, sembelit, sering sendawa, radang saluran
naIas, gondokan, batuk, batuk rejan, mengatasi inIluenza, tekanan darah tinggi,
penyakit jantung, TBC paru-paru, asma, keracunan gas arang, singkong, dan
jamur makanan, mencegah kanker, batu ginjal, pengerasan hati, lukar bakar,
bisul, eksim, haluskan kulit, dan kurangi naIsu makan berlebihan, mengobati
bisul, mengobati eksim mengobati luka bakar akibat air panas,
I. Kandungan Fitokimia
banyak mengandung enzim diastase, vitamin A, B1, B2, E, niasin, minyak
atsiri, kolin, serat kasar, kalsium, kalium, IosIor, sulIur, zat besi, silicon, raphain,
dan asam oksalat. Daunnya mengandung minyak atsiri, vitamin A dan C dan
bijinya mengandung 30-40 persen minyak lemak dan minyak atsiri. Zat-zat
tersebut mengandung antibiotik terhadap beberapa jenis bakteri dan antioksidan.

Suku Moringaceae
1. Kelor
a. Lokasi: jalan Terusan Ambarawa, samping kantin FMIPA
b. Bagian yang digunakan: Akar, daun, biji

c. Urutan Sistematik
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Dilleniidae
Ordo: Capparales
Famili: Moringaceae
Genus: Moringa
Spesies: oringa oleifera Lam
d. Deskripsi tanaman
Tumbuhan perdu yang dapat memiliki ketingginan batang 7 -11 meter. Di jawa,
Kelor sering dimanIaatkan sebagai tanaman pagar karena berkhasiat untuk obat-
obatan. Pohon Kelor tidak terlalu besar. Batang kayunya getas (mudah patah) dan
cabangnya jarang tetapi mempunyai akar yang kuat. Daunnya berbentuk bulat
telur dengan ukuran kecil-kecil bersusun majemuk dalam satu tangkai. Kelor
dapat berkembang biak dengan baik pada daerah yang mempunyai ketinggian
tanah 300-500 meter di atas permukaan laut. Bunganya berwarna putih kekuning
kuningan dan tudung pelepah bunganya berwarna hijau. Bunga kelor keluar
sepanjang tahun dengan aroma bau semerbak. Buah kelor berbentuk segi tiga
memanjang yang disebut klentang (Jawa). Sedang getahnya yang telah berubah
warna menjadi coklat disebut blendok (Jawa). Pengembangbiakannya dapat
dengan cara stek.
e. Kajian Etnobotani
Untuk Obat: Sakit kuning (Lever), Reumatik/encok/Pegal linu, Rabun ayam;
Sakit mata, Sukar buang air kecil, Alergi/biduren, Cacingan; Luka bernanah;
Untuk Ritual: dipercaya dapat menngusir makhluk halus
I. Kandungan Fitokimia
Akar dan daun kelor mengandung zat yang berasa pahit , getir dan pedas. Biji
kelor juga mengandung minyak dan lemak.

Suku Mimosaceae
1. Putri Malu
a. Lokasi: di depan gedung kimia, Jln.Ters.Ambarawa. Junrejo
b. Bagian yang digunakan: daun, akar, seluruh tanaman, segar atau yang
dikeringkan.

c. Urutan Sistematik
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Fabales
Famili: Fabaceae
UpaIamili: Mimosoideae
Genus: imosa
Spesies: M. pudica
d. Deskripsi tanaman
bentuk daun kecil-kecil tersusun majemuk, bentuk lonjong dengan ujung
lancip, warna hijau (ada yang warna kemerah-merahan), memiliki duri di
batangnya. Tanaman ini kadang berbunga juga, bentuk bunganya bulat
seperti bola, warna merah muda, bertangkai. Ciri khas tumbuhan ini
adalah tumbuhan ini sensitiI sekali dengan sentuhan sehingga daunnya
akan mengatup begitu disentuh
e. Kajian Etnobotani
Untuk mengatasi susah tidur (Insomnia), bronchitis kronik, hepatitis, batuk
berdahak , rematik, radang mata akut, kencing batu, panas tinggi pada
anak-anak, dan herpes. Akar dan bijinya berkhasiat untuk merangsang
muntah.
I. Kandungan Fitokimia
tanin, mimosin, dan asam pipekolinat


2. Putri malu besar (baret)
a. Lokasi: jalan Terusan Ambarawa, Jalan Candi II, Junrejo
b. Bagian yang digunakan: daun

c. Urutan Sistematik
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Mimosaceae
Genus: Mimosa
Spesies: imosa invisa Mar.
d. Deskripsi tanaman
Habitus herba, semak, menjalar. Batang persegi empat, bercabang, berambut,
berduri ternpel, ungu kehijauan. Daun majemuk, anak daun panjang 3-8 mm,
lebar 1-1,5 mm, tepi rata, ujung runcing, pertulangan tidak jelas, hijau. Bunga
bongkol, panjang 5 mm, di ketiak daun, berjumlah satu sampai tiga, benang
sari delapan, mahkota bentuk tabung, ungu. Buah polong, berambut, panjang 1,5-
5 cm, lebar 5 mm. Biji bulat, permukaan licin, keras, kuning kecoklatan. Akar
tunggang, putih.
e. Kajian Etnobotani
Daun Mimosa invisa berkhasiat sebagai obat sukar tidur dan obat kencing manis.
I. Kandungan Fitokimia
Herba Mimosa invisa mengandung saponin, Ilavonoida dan tanin.

3. Akasia
a. Lokasi: di tepi jalan belakang gedung teknik, jln. Semarang
b. Bagian yang digunakan: batang, daun, dan akar

c. Urutan sistematik:
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Mimosaceae
Genus: Acacia
Spesies: cacia auriculiformis A. Cunn. ex Benth.
d. Deskripsi tanaman:
Tumbuhan dikotil yang berakar tunggang berwarna putih kotor dan biji
berkeping dua berbentuk lonjong pipih. Batangnya berkambium dengan
bentuk bulat lurus dan bercabang banyak yang berkulit tebal agak kasar.
Tinggi mencapai 15 meter. Daun majemuk yang menyirip, dengan bentuk
lonjong dan tepi rata. Buah berupa polong-polongan berwarna hijau saat
masih muda dan berubah menjaadi coklat setelah tua.
e. Kajian etnobotani:
Batang akasia yang keras dan kuat dapat dimanIaatkan sebagai bahan
utama berbagai macam industri manuIaktur. Akarnya dapat mengobati
penyakit demam dan perut mulas.
I. Kandungan kimia: tanin

4. Sengon
a. Lokasi: Beji, Junrejo, Batu
b. Bagian yang digunakan: batang

c. Urutan Sistematik
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Mimosaceae
Genus: Enterolobium
Spesies: nterolobium cyclocarpum (Jacq.) Griseb.
d. Deskripsi tanaman
Pohon dapat mencapai tinggi 25 m dan diameter batang 15 cm. Batang tak
berbanir, bulat memanjang agak lurus, Daur yang paling baik pada
umumnya kurang dari 10 tahun untuk menghindari busuk akar.
e. Kajian Etnobotani
Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas,
peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api,
pulp, kertas dan lain-lainnya.
I. Kandungan Fitokimia: -

5. Petai cina (Lamtoro)
a. Lokasi: Jln. Candi II, Jln. Simpang bogor, Terusan Ambarawa
b. Bagian yang digunakan: batang, daun, buah

c. Urutan Sistematik
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Fabales
Famili: Mimosaceae
Genus: Leucaena
Spesies: Leucaena leucocephala (Lam.) de Wit
d. Deskripsi tanaman
Pohon atau perdu dengan tinggi mencapai 10m. Percabangan rendah,
banyak, dengan pepagan kecoklatan atau keabu-abuan, berbintil-bintil dan
berlentisel. Ranting-ranting bulat torak, dengan ujung yang berambut
rapat. Daun majemuk menyirip rangkap, sirip 310 pasang, kebanyakan
dengan kelenjar pada poros daun tepat sebelum pangkal sirip terbawah;
daun penumpu kecil, segitiga. Anak daun tiap sirip 520 pasang,
berhadapan, ujung runcing dan pangkal miring (tidak sama),
permukaannya berambut halus dan tepinya berjumbai. Bunga majemuk
berupa bongkol bertangkai panjang yang berkumpul dalam malai berisi 2-
6 bongkol; tiap-tiap bongkol tersusun dari 100-180 kuntum bunga,
membentuk bola berwarna putih atau kekuningan berdiameter 1221
mm, di atas tangkai sepanjang 25 cm. Bunga kecil-kecil, berbilangan
5; tabung kelopak bentuk lonceng bergigi pendek, lk 3 mm; mahkota
bentuk solet, lk. 5 mm, lepas-lepas. Benangsari 10 helai, lk 1 cm, lepas-
lepas. Buah polong bentuk pita lurus, pipih dan tipis, dengan sekat-sekat di
antara biji, hijau dan akhirnya coklat kering jika masak, memecah sendiri
sepanjang kampuhnya. Berisi 1530 biji yang terletak melintang dalam
polongan, bundar telur terbalik, coklat tua mengkilap.
e. Kajian Etnobotani
Sebagai makanan ternak, pohon peneduh, mempertanankan kesuburan
tanah dan mencengah erosi, sumber kayu bakar, sekat api, penahan angin,
jalur hijau, rambatan hidup bagi tanaman-tanaman yang melilit, biji sering
di olah menjadi makanan yang namanya botok, sebagai tanaman pengikat
nitrogen,
Untuk Obat: mengobati disentri, mengobati diabetes, mengobati cacingan,
meningkatkan gairah seksualitas, daun mengobati luka akibat tertusuk
bambu
I. Kandungan Fitokimia
Glukosida, mimosin, buah lamtoro juga terkandung beberapa zat penting
di antaranya protein, kalori, hidrat arang, kalsium, IosIor, vitamin A, B1 ,
C dan zat besi.

Anda mungkin juga menyukai