Anda di halaman 1dari 7

Alga Mikroskopis

1. Topik :
Alga Mikroskopis
2. TUJUAN :
1) Mengetahui ada tidaknya alga mikroskopis dalam air gallon, air parit dan kolam hijau.
2) Mengidentifikasi jenis-jenis alga mikroskopis yang ditemukan yang dilihat menggunakan
mikroskop.
3) Membandingkan dari tiga jenis air yang manakah yang banyak terdapat alga mikroskopis.
3. Landasan Teori
Algae merupakan organisme eukariotik yang mengandung klorofil dan bersifat autotrof,
alga memiliki ukuran yang sangat beragam. Algae termasuk dalam kingdom Protista (organisme
eukariotik uniseluler) dan memiliki divisi Chlorophyta (memiliki klorofil). Terdiri dari 1 sel
(unicellular) dan banyak sel (multicellular) ada yang berukuran mikroskopis (blue-green
algae/cyanobacteria) dan juga terdapat algae yang berukuran makroskopis (Pirrhophyta,
Euglenophyta, Rhodophyta, Phaeophyta, Chrysophyta dan Chlorophyta). Algae memiliki klorofil
namun tidak selalu berwarna hijau karena bisa saja memiliki pigmen lain seperti karotenoid
(jingga), phycoeritrin (merah) dan xantofill. Terkadang warna-warna pigmen lain ini lebih
dominan sehingga menutupi warna hijau klorofil dan akibatnya Algae tidak berwarna hijau
(Singleton dan Sainsbury, 2006).
Reproduksinya dapat secara aseksual yakni pembelahan sel dan fragmentasi serta secara
seksual dengan isogami, anisogami, oogami. Algae termasuk organisme tingkat rendah yang
belum mempunyai diferensiasi jaringan. Pada umumnya algae melakukan proses fotosintesa,
sehingga dapat menggunakan energi cahaya matahari untuk sintesa bahan-bahan organik dan
sitoplasma sel dari CO2 dan H2O dan zat-zat organik. Hampir semual algae memiliki klorofil,
tetapi tidak semuanya berwarna hijau karena tertutup oleh pigmen-pigmen lainnya.
Arti penting algae antara lain sebagai fitoplankton, untuk stabilisasi dan perbaikan sifat
fisik tanah yakni algae tanah, sebagai pupuk yakni algae merah dan algae coklat, serta sebagai
sumber vitamin yakni ganggang hijau yang mengandung vitamin B1, C dan K dalam jumlah
yang cukup besar. Di bidang pertanian algae jenis Laminaria sp. digunakan untuk pupuk
6

pertanian. Spirogyra dan Chara braunii dalam bidang sains digunakan sebagai bahan percobaan
fotosintesis, sedangkan beberapa ganggang merah seperti Eucheuma spinosum dan Agardhiella
digunakan sebagai dasar pembentukan gel untuk media biakan mikrobiologis serta fase padat
pada elektroforesis gel.
Thallophyta (Tumbuhan Talus) merupakan tumbuh-tumbuhan yang memiliki ciri utama
tubuh yang berbentuk talus. Talus itu ialah tumbuh-tumbuhan yang belum dapat dibedakan
dalam bagian utamanya, yang disebut akar, batang, dan daun. Tubuh yang berupa talus itu,
mempunyai struktur dan bentuk dengan variasi yang sangat besar, dari yang terdiri atas satu sel
(uniseluler) yang berbentuk bulat sampai yang terdiri atas banyak sel (multiseluler) dengan
bentuk yang kadang-kadang telah mirip kormusnya tumbuhan tingkat tinggi. Sel yang menyusun
tubuh telah memperlihatkan diferensiasi yang jelas, dalam protoplasnya tampak nyata satu inti
atau lebih dan plastida dengan bentuk yang beraneka ragam.
Perkembangbiakan terjadi baik dengan cara seksual maupun aseksual. Pembentukan
spora dalam organ-organ yang dinamakan sporangium umum terjadi pada warga divisi ini.
Perkembangbiakan seksual terjadi melalui peleburan gamet-gamet yang terbentuk dalam organorgan yang disebut gametangium. Istilah-istilah yang bertalian dengan cara perkembangbiakan
seksual pada tumbuhan talus seperti misalnya : isogami, anisogami, gametangiogami, dan
oogami, mencerminkan adanya perbedaan sifat gamet yang beraneka ragam.
Mengenai cara hidupnya dapat ditemukan 3 cara yang berbeda, yaitu hidup secara
autotrof, dapat mengadakan asimilasi dengan fotosintesis, ada yang hidup secara heterotrof, dan
dengan ada yang suatu simbiosis.
Berdasar ciri-ciri utama yang menyangkut cara hidupnya, divisi Thallophytha dibedakan
dalam 3 anak divisi, yaitu :
1. Ganggang (Algae)
2. Jamur (Fungi)
3. Lumut Kerak (Lichenes)
7

Tumbuhan Ganggang atau lebih dikenal dengan nama alga ini merupakan tumbuhan talus
yang hidup di air, baik air tawar maupun laut, setidak-tidaknya selalu menempati habitat yang
lembab/basah. Yang hidup di air ada yang bergerak aktif ada yang tidak. Jenis-jenis yang hidup
bebas di air, terutama yang tubuhnya bersel tunggal dan dapat bergerak aktif merupakan
penyusun plankton, tepatnya fitoplankton. Yang melekat pada sesuatu yang ada di dalam air,
misalnya batu atau kayu, disebut bentos. Jenis-jenis yang dapat bergerak aktif mempunyai alat
untuk bergerak yang berupa bulu cambuk atau flagel. Flagel pada ganggang berjumlah satu atau
lebih. Jika jumlahnya lebih dari satu, flagel itu dikatakan isokon bila sama panjangnya,
heterokon bila panjangnya tidak sama. Flagel yang menurut arah gerak terdapat di bagian
belakang yang disebut flagel yang opistokon. Selain itu, pada ganggang spora dan ametnya pun
lazimnya dapat bergerak aktif dengan perantaraan flagel pula. Spora yang dapat bergerak aktif
itu disebut zoospora. Spora dan gamet suatu jenis ganggang sering kali sama bentuk dan
ukurannya, dan berbeda dalam jumlah flagelnya.
Walaupun tumbuh ganggang menunjukkan keanekaragaman yang sangat besar, tetapi
semua selnya selalu jelas mempunyai inti dan plastida, dan dalam plastidanya terdapat zat-zat
warna derivat klorofil, yaitu klorofil-a atau klorofil-b atau kedua-duanya. Selain derivat-derivat
klorofil terdapat pula zat-zat warna lain, dan zat warna lain inilah yang justru kadang-kadang
lebih menonjol dan menyebabkan kelompok-kelompok ganggang tertentu diberi nama menurut
warna tadi. Zat-zat (pigmen) tersebut berupa :

Fikosianin : warna biru

Klorofil : warna hijau

Fikosantin : warna pirang/coklat

Fikoeritrin : warna merah

Karoten : warna keemasan

Xantofil : warna kuning

Terutama karna adanya derivat-derivat klorofil itu,

tumbuhan ganggang dapat

berasimilasi dengan fotosintesis, jadi ganggang itu bersifat autrotrof. Ganggang yang heterotrof,
yang hidup sebagai parasit dan bersifat patogen jarang terdapat.
Ganggang merupakan sumberdaya nabati berbagai bahan kebutuhan hidup manusia. Ada
yang langsung dimakan sebagai sayuran, misalnya beberapa jenis ganggang hijau, ada yang
menghasilkan agar-agar (berbagai jenis ganggang merah), ada yang menghasilkan bahan obat
(beberapa jenis ganggang pirang dan ganggang merah), ada pula yang menghasilkan berbagai zat
yang berguna, seperti: soda, manit, yodium, dan lain-lain.
Ganggang dapat dibedakan dalam 6 filum, yaitu :
1. Chlorophyta (Alga Hijau)
2. Phaeophyta (Alga Coklat/Pirang)
3. Rhodophyta (Alga Merah)
4. Chrysophyta (Alga Keemasan)
5. Phyrophyta (Alga Api)
6. Euglenophyta (Alga Berflagel)
Berikut merupakan ciri umum dari semua filum ganggang diatas, yaitu sbb :
Ciri-ciri
Pigmen

Chlorophyta Phaeophyta
Rhodophyta Chrysophyta Phyrophyta Euglenophyta
Klorofil a danKlorofil a dan b, Klorofil a danKlorofil a danKlorofil a danKlorofil a dan
b,

karoten,karoten,

dan xantofil fukosantin


Habitat

danb, karotenoid,b, karoten, dan c,


fikosianin,

xantofil

karoten,b, karoten, dan

dan xantofil xantofil

xantofil
fikoeritrin
90% hidup diPantai, air laut, Air tawar dan Air tawar danKebanyakan Hidup
air tawar danair tawar

air laut

air laut

dilaut,

tawar,

di

air

dalam

10% hidup di

sebagian kecilkolam/tempat

air laut

di air tawar
9

yang

Cadangan

Pati

Laminosin

makanan
Bentuk talus Benang,

Bahan

agar-Leukosin

berlumpur
pati

danPati

manitol
agar
Benang / sepertiBenang

minyak
/Benang,

lembaran,

tumbuhan tingkatseperti

lembaran, bola bulat, dan adaada flagel/bulu

bola

tinggi

Reproduksi Aseksual
(zoospora)
dan

yangLonjong

tumbuhan

yang

tingkat tinggi

berbentuk

Aseksual

Aseksual

Aseksual

seperti garpu
Membelah
Pembelahan

(zoospora

(spora

(zoospora

diri

biner

Selulosa

Pati

seksualberflagel dua danhaploid)

(konjugasi)

Ada

danberflagel

fragmentasi) danseksual
seksual

cambuk

banyak)

dan

(persatuan selseksual

(isogami/oogami) spermatium

(konjugasi)

dan
Dinding sel Selulosa
Peranan

karpogonium)
asamManan
danKersik/silika

Selulosa,

alginat
Fitoplankton Fitoplankton
dalam

xilan
Bahan

agar-Plankton,

dalam ekosistemagar dan sup produsen

ekosistem air,air, asam alginat


bahan

untuk

makanan

makanan,

industri

farmasi,
Contoh

perairan laut

Bahan

alat

dipenyadap
suara,
pembuat cat,
pernis,

dan

dan

piringan

Chlorella,

pupuk
Turbinaria,

Gracilaria,

Navicula,

hitam
Perodinium, Euglena

Ulva,

Fucus,

Gelidium,

Pinnularia,

Ceratium

Spirogyra

Sargassum

Eucheuma

Synura

10

viridis,
Gracilis

dan

4. Alat dan Bahan


Praktikum Alga Mikroskopis

Alat

Bahan

1. Mikroskop (2)

1. Air kolam hijau

2. Kaca preparat (5)

2. Air parit

3. Kaca Penutup (5)

3. Air Galon

4. Pipet (5)
5. Cawan petri (5)
6. Alkohol
7. Tisu

5.
8. Kamera
9. Kertas HVS, penggaris, jangka, pensil

Cara kerja
Cara Kerja Praktikum Alga Mikroskopis
1) Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan.
2) Bersihkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum dengan alkohol, agar tidak
terkontaminasi oleh bakteri.
3) Letakkan air kolam, air parit dan air gallon ke masing-masing cawan petri yang sudah
dipersiapkan dan sudah diberi pipet satu per satu.
11

4) Siapkan mikroskop dan atur pencahayaannya dengan baik.


5) Masukkan air kolam hijau ke dalam kaca preparat menggunakan pipet lalu tutup dengan
kaca penutup.
6) Taruh kaca preparat ke dalam meja preparat.
7) Amati objek menggunakan mikroskop tersebut.
8) Catat, gambar dan dokumentasikan hasil objek yang di temukan.
Daftar Pustaka
Tjitrosoepomo, Gembong. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press,
2009.
Campbell, Neil A, J.B Reece dan L.G Mitchell. 2003. Biologi Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
Fried, George H., Hademenos, George J. 2005. Teori dan Soal-Soal Biologi Edisi Kedua. Jakarta,
2005.
Abbott, I.A., 2001. Unpublished manuscript.
Magruder, W.H., and J.W. Hunt, 1979. Seaweeds of Hawaii. Oriental Publ. Co., Honolulu,
Hawaii.
Russell, D. J. and G. H. Balazs, 2000. Identification manual for dietary vegetation of the
Hawaiian green turtle, Chelonia mydas. NOAA TM-NMFS-SWFSC-294. 49 pp.

12

Anda mungkin juga menyukai