Anda di halaman 1dari 16

1.

Kedudukan Phanerogamae dalam


Biodiversitas

Phanerogamae adalah ilmu yang mempelajari


tentang tumbuhan tingkat tinggi, baik dari
morfologinya maupun fisiologinya. Salah satu ilmuan
yang terkenal dalam bidang phanerogamae adalah Erchler, beliau
adalah taksonom pertama yang memisahkan phanerogamae
menjadi dua type yakni angiospermae dan gymnospermae. Para
ahli membedakan keanekaragaman hayati (Biodiversitas)
menjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen,
keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.

1.1 Keanekaragaman gen


Keanekaragaman gen adalah
segala
perbedaan
yang
ditemui pada makhluk hidup
dalam satu spesies. Contoh
keanekaragaman tingkat gen
ini misalnya, tanaman bunga
mawar putih dengan bunga
mawar merah yang memiliki
perbedaan, yaitu berbeda
dari segi warna.

1.2 Keanekaragaman jenis


Keanekaragaman jenis adalah segala
perbedaan yang ditemui pada makhluk
hidup antar jenis atau antar spesies.
Perbedaan antar spesies organisme
dalam satu keluarga lebih mencolok
sehingga lebih mudah diamati daripada
perbedaan antar individu dalam satu
spesies (keanekaragaman gen).
Contohnya, dalam keluarga kacangkacangan dikenal kacang tanah, kacang
buncis, kacang hijau, kacang kapri, dan
lain-lain.

1.3 Keanekaragaman ekosistem


Keanekaragaman ekosistem adalah
segala perbedaan yang terdapat antar
ekosistem. Keanekaragaman
ekosistem ini terjadi karena adanya
keanekaragaman gen dan
keanekaragaman jenis (spesies).
Contoh keanekaragaman hayati
tingkat ekosistem misalnya: pohon
kelapa banyak tumbuh di daerah
pantai, pohon aren tumbuh di
pegunungan, sedangkan pohon palem
dan pinang tumbuh dengan baik di
daerah dataran rendah.

2. Tujuan dan dasar klasifikasi


tumbuhan
2.1. Tujuan Klasifikasi Tumbuhan
a. Mendeskripsikan

ciri-ciri

suatu

tumbuhan

untuk

membedakannya dengan tumbuhan dari jenis yang lain


b. Mengelompokkan tumbuhan berdasarkan persamaan
ciri-ciri yang dimiliki
c. Mengetahui hubungan kekerabatan antar tumbuhan
d. Mengetahui

evolusi

tumbuhan

atas

dasar

kekerabatannya
e. Memberi nama tumbuhan yang belum diketahui
namanya

1. Dasar Klasifikasi Tumbuhan


a)

Berdasarkan persamaan dan perbedaannya

b) Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi


c)

Berdasarkan Ciri Biokimia

d) Berdasarkan manfaatnya

2.2 Hirarki dan posisi takson


a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)

Kingdom
Divisi atau Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies

2.3 Klasifikasi sebagai produk dan proses


1. Klasifikasi sebagai produk
Klasifikasi bersifat dikotom, artinya setiap tahapan atau
proses klasifikasi didasarkan pada ciri ciri tertentu dan
sekelompok makhluk hidup dipisahkan ke dalam beberapa
golongan. Produk dari klasifikasi itu sendiri sangat
bergantung pada ciri ciri yang dijadikan dasar klasifikasi
dan pelaku klasifikasi itu sendiri. Berbagai produk
klasifikasi yang lebih spesifik diantaranya takson subkingdom, sub-divisi, sub-kelas, sub-ordo, dsb.

2. Klasifikasi sebagai proses


Proses dalam klasifikasi ialah proses pengelompokan
makhluk hidup berdasarkan golongannya. Klasifikasi
dibentuk dengan jalan mencandra objek atau makhluk hidup
yang diteliti dengan mencari persamaan ciri maupun
perbedaan yang dapat diamati. Mencandra berarti
mengidentifikasi, membuat deskripsi, dan memberi
nama.Langkah-langkah pembentukan klasifikasi makhluk
hidup mengikuti sistem tertentu. Itulah sebabnya klsasifikasi
makhluk hidup disebut pula sistematik.

2.4. ICBN dan hubungannya dalam hirarki takson


Nama ilmiah suatu tumbuhan selain harus mudah diingat harus
mudah dipahami dan mudah diucapkan, juga harus mempunyai
satu kesatuan arti yang spesifik dan berlaku secara universal. Hal
inilah yang merupakan prinsip dasar tatanama tumbuhan. Sampai
saat ini masih sering terjadi kekeliruan penulisan nama ilmiah.
Pemakaian tatanama tumbuhan diatur oleh International Code of
Botanical Nomenclature (ICBN) atau Kode Internasional
Tatanama Tumbuhan (KITT) yang kemudian menjadi Kode
Botani.
ICBN memiliki hubungan dalam hirarki takson karena ICBN
berperan dalam membantu memandu cara penulisan nama ilmiah
tumbuh-tumbuhan dan nama teknis tanaman budidaya yang
benar; dan menunjukkan perbedaan antara varietas dan kultivar
secara konsepsional sehingga pemakaiannya betul-betul
proporsional disertai dengan ketentuan ilmiah yang berlaku secara
internasional.

. Kategori Taksa Tumbuhan (ICBN))

2.4. Sistem Klasifikasi


Berdasarkan dasar-dasar klasifikasi, sistem klasifikasi
makhluk hidup dapat dibedakan menjadi sistem alamiah,
sistem artifisial (buatan) sistem filogenetik, dan sistem
modern.
1. Klasifikasi Sistem Alamiah
Klasifikasi sistem alamiah ialah klasifikasi untuk membentuk
takson-takson yang bersifat alamiah (sesuai kehendak alam).
Dasar yang digunakan adalah adanya persamaan sifat, terutama
sifat morfologinya. Klasifikasi sistem alamiah dikemukakan
pertama kali oleh Aristoteles. Ia mengelompokan di bumi ini
menjadi 2 kingdom, yaitu, hewan dan tumbuhan. Kemudian
hewan dikelompokan lagi berdasarkan persamaan habitat dan
perilakunya, sedangkan tumbuhan dikelompokan lagi
berdasarkan ukuran dan strukturnya

2. Klasifikasi Sistem Artifisial (Buatan)


Klasifikasi sistem Artisifal adalah klasifikasi untuk tujuan
praktis, misalnya berdasarkan kegunaannya. Berdasarkan
kegunaannya, tumbuhan dikelompokan menjadi tanaman
obat (jahe, kina, kayu putih, ginseng), tanaman hias (mawar,
melati, cempaka, anggrek), tanaman makanan pokok (padi,
jagung, gandum, ubi), tanaman sayuran (bayam, kangkung,
kacang panjang, kol), tanaman buah-buahan (jeruk, salak,
pepaya, apel), tanaman sandang (kapas), dan tanaman untuk
papan (jati, bambu, meranti).

3. Klasifikasi Sistem Filogenetik


Pada sistem filogenetik, klasifikasi didasarkan pada
jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar organisme
atau kelompok organisme, dengan melihat kesamaan
ciri morfologi, struktur anatomi, fisiologi dan etologi
(perilaku). Filogeni merupakan hubungan kekerabatan
antar organisme berdasarkan proses evolusinya.
Klasifikasi sistem filogenetik diperkenalkan sejak
munculnya teori evolusi yang dikemukakan oleh
Charles Darwin pada tahun 1859.

Klasifikasi Sistem Modern


Klasifikasi

sistem

modern

dibuat

berdasarkan hubungan kekerabatan organisme


(filogenetik), ciri-ciri gen atau kromosom, serta
ciri-ciri
modern,

biokimia.

Pada

selain

perbandingan

ciri-ciri

klasifikasi

sistem

menggunakan

dasar

morfologi,

struktur

anatomi, fisiologi, etologi, juga dilakukan


perbandingan struktur molekuler dari organisme
yang diklasifikasikan.

Anda mungkin juga menyukai