3. Strukut jantung pada buaya memiliki 2 atrium dan ventrikel 2, namun terdapat
lubang antara ventrikel kanan dengan kiri, (foramen panizae) apa manfaat dari
lubang tersebut?
Jawaban:
Foramen panizae memiliki manfaat untuk membantu kelancaran sirkulasi darah sistemik
buaya pada saat dia menyelam dan katup khusus yang menutup jalan darah ke arteri
pulmoner berkontraksi dan mencegah darah menuju ke paru-paru. Darah yang masuk
ventrikel kanan akan langsung bergerak ke ventrikel kiri melalui Foramen Panizzae.
5. Jelaskan tipe-tipe gigi bisa pada ular, sehingga dapat dikatagorikan sangat
mematikan, berbahaya, mematikan dalam jangka lama. sertakan gambarnya.
Jawaban:
1. Aglyphous ( Tidak Berbahaya)
Kata “glyph” diturunkan dari bahasa Yunani “Gluphe” yang berarti sebuah pahatan
atau saluran beralur. Sedangkan kata “agylph” berarti “tanpa saluran beralur”. Ular ini
tidak mempunyai taring dengan dengan rongga beralur untuk menyuntikkan bisa.
Ular bergigi Aglyphous (lacking grooves) tidak mempunyai gigi yang berfungsi
khusus, setiap gigi mempunyai bentuk dan seringkali ukuran yang sama. Walaupun
ukurannya berbeda, seperti pada ular ular pemakan burung, gigi mereka tidak berbeda
dalam hal bentuk. Ular Aglyphous bukanlah ular yang berbisa. Jenis ini bisa ditemukan
di keluarga python seperti python molurus.
2. Opisthoglyphous (Berbahaya)
Ular bergigi Opisthoglyphous memiliki venom lemah yang di suntikkan oleh
sepasang gigi yang ukurannya lebih besar dan pajang yang terletak di belakang
“maxillae” dimana pada umumnya menekuk kebelakang dan berhunungan dengan
kantong bias. Karena kedua taring bisa ini tidak terletak disusunan gigi depan bagian
mulut, maka disebut dengan ular bertaring belakang. rear-fange. Untuk menyuntikkan
bisa-nya, ular ini harus memasukkan mangsa lebih jauh didalam mulut terutama untuk
jenis mangsa yang kecil. Ular bertaring belakang ini ditemukan pada jenis ular
family Colubridae
3. Proteroglyphous (Mematikan)
Ular bergigi Proteroglyphous maxillae telah diperpendek dan beberapa bantalan gigi
kecuali bagian taring depan dan benar-benar dilipat di sekitar saluran racun yang
membentuk jarum berongga. Karena taring hanya sebagian kecil dari satu inci panjang,
bahkan dalam spesies terbesar ular ini harus bertahan, setidaknya sesaat, saat mereka
menyuntikkan racun mereka, yang paling beracun dari semua ular. Beberapa ular kobra
meludahpenyembur telah memodifikas ujung taringnya memungkinkan mereka untuk
menyemprot racun di mata penyerang. Bentuk gigi ditemukan pada keluarga elapids.
Misalnya Ular cobra
6. Berikan contoh reptile yang menjadi puncak predator yang ada di Indonesia dan
berikan alasannya
Jawaban:
Buaya Muara
Buaya Muara (Crocodylus porosus) adalah jenis buaya paling ganas yang tersebar di
hampir semua wilayah Indonesia. Buaya ini memiliki habitat di muara sungai di mana air
asin dan tawar menyatu. Buaya Muara memiliki panjang 2,5 hingga 3,3 meter ketika
dewasa, bahkan ada yang sampai sepanjang 12 meter seperti yang ditemukan di Sangatta,
Kalimantan Timur.
Kenapa menurut saya Buaya Muara terdapat dalam puncak predator di reptile karena
buaya ini memiliki rahang yang sangat kuat. Giginya yang sangat tajam juga bisa
mengoyak apa saja yang ada di depannya. Buaya Muara aktif saat siang maupun malam
hari. Mereka akan memangsa apa saja hewan yang ditemui mulai dari amfibi, reptil,
burung, bahkan mamalia besar seperti sapi atau kerbau. Dalam kasus-kasus tertentu
buaya ini juga kerap menyambar manusia yang kebetulan berada di pinggiran sungai.
7. Adakah jenis reptile yang dapat terbang? berikan contohnya
Jawaban: