Anda di halaman 1dari 26

Zoologi vertebrata

REPTIL
dosen pengampu : laili rahmi , M.Pd.
Cantika(196510182)
ira wantiana (196510528)
niken indrata marselina(196510514)
qoriatul pitriana(196510560)
yeni safitri ( 196510181 )
Pengertian reptil
Kata Reptilia berasal dari
kata reptum yang berarti melata.
Reptilia merupakan kelompok
hewan darat pertama yang
sepanjang hidupnya bernafas
dengan paru-paru.
CIRI –CIRI REPTIL
• Kulit reptile sangat keras, kering, dan bersisik. Kulit yang keras disebabkan
adanya zat kapur (zat kitin) seperti pada kura-kura.
• Hewan ini berdarah dingin. Suhu tubuh berubah-ubah bergantung suhu
lingkungan (poikilothermis).
• Reptil tidak bisa menghasilkan panas tubuh sendiri. Mereka harus berjemur di
bawah matahari untuk menghangatkan diri.
• Ia bergerak menggunakan perut (melata), seperti ular dan juga menggunakan
kakinya seperti buaya, komodo, biawak, kadal, dan penyu.
• Tubuh di tutupi kulit kering bertanduk (tidak licin), biasanya dilengkapi sisik
atau kuku, dan kelenjar di permukaannya.
• Memiliki dua pasang anggota badan, masing-masing dengan lima jari yang
pada bagian ujungnya terdapat cakar dan dapat digunakan untuk berlari,
merayap atau memanjat. Anggota badan menyerupai dayung pada penyu,
memendek pada kadal, dan tidak ada anggota badan pada beberapa jenis kadal
dan semua jenis ular.
• Kerangka terdiri dari tulang keras, tengkorak dilengkapi rongga oksipital
• Jantung terdiri dari empat ruang yang belum
terpisah sempurna, dua serambi dan vertikel yang
sebagian saling terpisah, satu pasang berkas aorta,
sel darah merah oval bikonkaf dengan inti.
• Respirasi dengan paru-paru, pada kura-kura air
dilengkapi dengan respirasi kloaka.
• Terdapat 12 pasang saraf cranial.
• Fertilisasi internal, menggunakan organ kopulasi,
telurnya besar mengandung kuning telur yang
terbungkus cangkang licin atau berkulit, biasanya
telur ditetaskan tetapi pada beberapa jenis ular dan
kadal embrio berkembang didalam tubuh betina.
CIRI-CIRI KHUSUS.
• Jenis hewan ini mempunyai kulit yang bersisik dan kering yang
terbuat dari sebuah zat tanduk yang fungsi nya untuk melindungi
dari kekeringan.
• Jenis hewan ini berjalan dengan melata yang dimana semua tubuh
menelungkup ke permukaan tanah, sedangkan pada bangsa ular
bergerak dengan mengerutkan otot di kedua sisi tulang belakang
yang secara bergantian.
• Reptil memiliki dua pasang kaki dan pada tiap kaki memiliki cakar.
Sedangkan pada hewan penyu kakinya memipih yang berbentuk
kayuh untuk membantu ketika sedang berenang.
• Reptil ini berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar) pada penyu
dan bertelur melahirkan (ovovivipar) pada ular boa. Fertilisasi secara
internal, alat kelamin jantan disebut sebagai hemipenis.
KARAKTERISTIK REPTIL
Bentuk tubuh bervariasi, ada yang sangat pendek dan ada yang
memanjang. Tubuh ditutupi oleh tonjolan epidermal berupa sisik
dengan penambahan lempeng tulang dari lapisan dermal.
Tungkai berpasangan, biasanya dengan lima jari dan teradaptasi untuk
memanjat berlari atau berenang, kecuali pada ular dan beberapa kadal

Skeletonnya tersusun atas keras, tulang rusuk dilengkapi sternum


( kecuali pada ular) membentuk rongga/ keranjang dada yang
lengkap, tengkorak memiliki satu kondilus oksipital
Bernapas dengan paru-paru, tidak ada insang, kloaka digunakan untuk
respirasi pada beberapa hewan, adanya lengkung branchi pada fase
embrio. Oleh karena itu, reptile yang hidup di sungai atau laut harus
muncul ke permukaan agar bisa bernapas.
Peredaran darah tertutup dan ganda. Jantung dengan 3 ruang (2
atrium, 1 ventrikel), khusus pada ordo Crocodilia 4 ruang dan
terdapat foramen panizzae. Memiliki satu pasang lengkung aorta..
Alat ekskresi berupa sepasang ginjal metanephros, hasil ekskresinya
berupa asam urat terutama sisa nitrogen
Sistem saraf dilengkapi dengan lobus optik pada bagian dorsal otak,
12 pasang saraf cranial pada tambahan saraf terminalis
Alat kelamin terpisah, fertilisasi internal
Telur ditutupi oleh cangkang kapur atau keras, selaput
ekstraembrionik (amnion, korion dan allantois) , tidak ada fase larva
yang hidup di air
Hewan ektothermal, memiliki beberapa kebiasaan untuk menjaga
suhu tubuhnya
Dua lubang hidung pada moncongnya. Mata besar lateral, mempunyai
kelopak mata atas dan bawah. Membrane niktitans tembus cahaya.
Lubang telinga tetutup oleh lipatan kulit.
 
Klasifikasi reptil
1.Ordo Squamata atau Ophidia (bangsa ular)
Squmata yaitu salah satu jenis hewan reptil yang pada umumnya
memiliki kulit bersisik. Ordo Squamata yaitu ordo terbesar dari kelas
reptil.
Adapun ciri-ciri umum anggota ordo Squamata antara lain tubuhnya
ditutupi oleh sisik yang terbuat dari bahan tanduk. 
Sisik ini mengalami pergantian secara periodik yang disebut molting. 
Sebelum mengelupas, stratum germinativum membentuk lapisan kultikula
baru di bawah lapisan yang lama.
Pada Subordo Ophidia, kulit/ sisiknya terkelupas secara keseluruhan,
sedangkan pada Subordo Lacertilia, sisiknya terkelupas sebagian. 
Bentuk dan susunan sisik-sisik ini penting sekali sebagai dasar klasifikasi
karena polanya cenderung tetap. 
Pada ular sisik ventral melebar ke arah transversal, sedangkan pada tokek
sisik mereduksi menjadi tonjolan atau tuberkulum. 
Anggota squamata memiliki tulang kuadrat, memiliki ekstrimitas
kecuali pada Subordo Ophidia, Subordo Amphisbaenia, dan beberapa
spesies Ordo Lacertilia. 
Perkembangbiakan ordo squamata secara ovovivipar atau ovipar
dengan vertilisasi internal. 
Persebaran Squamata sangat luas, hampir terdapat di seluruh dunia
kecuali Arktik, Antartika, Irlandia, Selandia Baru, dan beberapa
pulau di Oceania.
Ordo ini terbagi atas 3 subordo, yaitu diantaranya :
Subordo Lacertilia
Subordo Serpentes
Subordo Amphisbaenia
*SUBORDO LACERTILIA/ SAURIA
•Subordo Lacertilia umumnya adalah hewan pentadactylus dan bercakar, dengan sisik yang bervariasi. 
•Sisik tersebut terbuat dari bahan tanduk namun ada pula yang sisiknya termodifikasi membentuk
tuberkulum. 
•Dan sebagian lagi menjadi spina. 
•Sisik-sisik ini dapat mengelupas. 
•Pengelupasannya berlangsung sebagian dalam artian tidak semua sisik mengelupas pada saat yang
bersamaan
•Ciri lain yang membedakan dari Subordo Ophidia adalah rahang bawahnya yang bersatu pada rahang atas
pada bagian yang disebut satura. 
•Selain itu pada Lacertilia mereka memiliki kelopak mata dan lubang telinga. 
•Selain itu pada beberapa anggota Subordo Lacertilia, ada yang dapat melepaskan ekornya. Contohnya pada
Mabouya sp
•Lidah Lacertilia panjang dan adapula yang bercabang. 
•Pada beberapa spesies lidah ini dapat ditembakkan untuk menangkap mangsa seperti pada Chameleon sp.

Dari kesemua famili anggota lacertilia, terdapat 4 famili yang ada di indonesia, yaitu 
•Agamidae
•Gekkonidae
•Scincidae
•Varanidae.
*SUBORDO SERPENTES/
OPHIDIA
famili yang terdapat di Indonesia antara lain:
1. Typhlopidae
2. Boidae
3. Hydropiidae
4. Elapidae
5. Colubridae
6. Viperidae
7. Pythonidae
8. Xenopeltidae
*SUBORDO AMPHISBAENIA
• Subordo Amphisbaenia merupakan bagian dari Ordo Squamata yang
tidak berkaki namum memiliki kenampakan seperti cacing karena
warnanya yang semu merah muda dan sisiknya yang tersusun seperti
cincin. Kelangkaanya dan kehidupnya yang meliang menjadikan sedikit
keterangan yang bisa diketahui dari subordo ini.
• Subordo Amphisbaenia tidak berkaki namum mempunyai suatu
kenampakan seperti cacing karena pada warnanya yang agak merah
muda dan sisiknya yang tersusun seperti cincin. Karena hidupnya
kerap menghabiskan waktu di bawah tanah, yang sehingga sedikit
sekali informasi yang bisa di peroleh dari hewan reptil ini. Kepalanya
yang bersatu dengan lehernya, tengkorak terbuat dari tulang keras,
mempunyai gigi median pada bagian rahang atasnya tidak mempunyai
telinga luar dan matanya yang tersembunyi oleh sisik dan kulit. Bentuk
tubuhnya memanjang dan pada bagian ekornya hampir menyerupai
kepalanya. contoh : dari hewan ini yakni wormlizards.
2. Ordo Crocodilia (bangsa buaya)
Bangsa buaya yaitu salah satu jenis
dari ordo ini. Ordo crocodilian ini
memiliki sebuah sisik yang tebal dan
terbuat dari sebuah keratin yang
diperkuat dengan sebuah lempengan
tulang yang disebut dengan skuta
yang sebagai pelindung. Berbeda
dengan ular, sisik pada hewan buaya
ini rontok satu persatu. Buaya juga
memiliki otot yang kuat pada
ekornya. Pada Kepala ordo
crocodilian ini berbentuk piramida,
keras dan kuat yang disertai dengan
gigi yang runcing yang berfungsinya
untuk mencabik-cabik mangsanya.
Contoh : dari ordo ini yaitu Buaya Air
Tawar, Buaya Air Asin dan berbagai
jenis bangsa buaya lainnya.
(-)Famili Alligatoridae
Famili Alligatoridae memiliki ciri-ciri bentuk moncongnya yang tumpul dengan
deretan gigi pada rahang bawah tepat menancap pada gigi yang terdapat pada
rongga pada deretan rahang atas sehingga pada saat moncongnya mengatup
hanya deretan gigi pada rahang atasnya saja yang terlihat.dapat mencapai umur
maksimal hingga 75 tahun. Tahan terhadap suhu rendah.memiliki lempeng
tulang pada punggung dan bagian perut bawah memiliki sisik dari bahan tanduk
yang lebar.yang berjumlah lebih dari 6 sisik.
(-)Famili Crocodylidae
Ciri-ciri Famili Crocodilidae adalah moncongnya meruncing dengan bentuk yang
hampir segitiga dan pada saat mengatup, kedua deret giginya terlihat dengan
jelas. Kedua tulang rusuk pada ruas tulang belakang pertama bagian leher
terbuka lebar. Terdapat pula baris tunggal sisik balakang kepala yang melintang
yang tidak lebih dari 6 buah di bagian tengkuk.
(-)Famili Gavialidae
Famili Gavialidae memiliki bentuk moncong yang memanjang dan pada saat
moncong tersebut menangkup, kedua deret gigi yaitu yang berada di rahang atas
dan rahang bawah terlihat berseling. Ujung moncongnya melebar dan bersegi 8.
sekilas bentuknya mirip dengan Tomistoma schlegelii.
3. ORDO CHELONIA (BANGSA KURA-KURA)
Ordo chelonian yaitu salah satu jenis hewan reptilian yang
memiliki cangkang. Terdiri dari dua subordo:
1. Subordo Cryptodira
Subordo Cryptodira
Subordo Cryptodira merupakan kura-kura darat, semi akuatik dan
ada pula yang akuatik.
Keistimewaan dari anggota subordo ini adalah kepalanya dapat
ditarik ke dalam cangkang membentuk huruf S, mempunyai 12
sisik plastral, dan 9-8 tulang plastral.
Pada sebangsa kura-kura, jumlah sisik, keping maupun susunan
tulang sangat penting artinya terutama dalam mengidentifikasi
jenisnya
Karapaks Subordo Cryptodira bermacam-macam, mulai dari tipis
hingga tebal, dengan warna dan bentuk yang bermacam-macam
pula (cembung, kotak, bulat, tebal) sesuai dengan lingkungan hidup
masing-masing jenisnya.
Subordo Cryptodira dibagi dalam beberapa super family
diantaranya : 
1. Superfamilia Testudinoidea meliputi 2 family yaitu :
Geoemydidae , Emydidae
2. Superfamilia Trionychoidea
3. Superfamilia Chelonioidea
*Superfamilia Testudinoidea

(-) Famili Geoemydidae


• Adapun jenis-jenis anggota famili ini yang ada di indonesia antara lain 
• Batagur baska
• Callagur borneoensis
• Geoemyda japonica
• Malayemys subtrijuga
• Notochelys platinota
• Orlitia borneensis
• Siebenrockiella crassicollis
• Coura amboinensis
• Cyclemys dentata 
• Heosemys spinosa.
(-) Famili Emydidae
• Di indonesia, beberapa jenis kura-kura anggota famili ini merupakan hewan import yang
diperdagangkan bebas, misalnya Trachemys scripta ( kura-kura brazil).
*Superfamilia Trionychoidea

Adapun beberapa jenis anggota super famili ini yang


berada di indonesia adalah 
• Amyda cartilaginea (bulus)
• Dogania subplana ( labi-labi hutan)
• Pelodiscus sp
• Chitra chitra (manlai/labi-labi bintang)
• Pelochelys bibroni ( labi-labi irian)
• Pelochelys cantori ( antipa/labi-labi raksasa)
• Charettochelys insculpta ( moncong babi).
*Superfamilia Chelonioidea
(-)Famili Cheloniidae
Adapun contoh spesies anggota famili ini antara
lain
• Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea)
• Penyu Sisik ( Eretmochelys imbricata)
• Penyu hijau (Chelonia mydas)
• Penyu tempayan (Caretta caretta)
(-)Famili Dermochelyidae

• Satu-satunya anggota dari famili ini yang


masih tersisa adalah Penyu Belimbing. 
2. Subordo Pleurodira
Sub-ordo Pleurodira merupakan kura-kura akuatik dengan ciri memiliki leher yang panjang. Kepalanya dapat dilipat
ke samping badan namun tidak dapat ditarik ke dalam tempurungnya. Karapaks biasanya berbentuk oval dan
berwarna gelap, memiliki 13 sisik plastral dan 9-11 tulang plastral. Pelvisnya bersatu dengan tempurung/cangkang.
Merupakan hewan karnivora, pemakan siput, kura-kura, dan amphibi (Zug, 1993).
Subordo Pleurodira dibagi menjadi 3 Famili yaitu:
• famili Chelidae
• famili Pelomedusidae
• famili Podocnemididae
Contoh dari Subordo Pleurodira antara lain : Chelodina oblonga, Eydura subglobosa (Famili Chelidae), dan
Pelomedusa subrufa (Famili Pelomedusidae)
• Famili Chelidae
Famili ini terdiri dari kurang lebih 17 genus dan 54 spesies. 
Famili ini dapat dikenali dari lehernya yang tidak dapat dimasukkan ke dalam perisainya, dan bagian perisainya
mempunyai keping intergular. 
Famili ini dianggap lebih primitif daripada kura–kura yang dapat menyembunyikan lehernya dalam perisai. 
Diperkirakan nenek moyangnya telah ada sejak 223 juta tahun yang lalu, berdasarkan fosil–fosil dari Genus Chelodina,
Elseya, dan Emydura. 
Genus Chelodina dikenali dari kaki depan dengan empat kuku, keping intergular yang tidak berhubungan dengan tepi
perisai yang relatif panjang. 
Genus ini dibagi menjadi dua, yakni 
• kura–kura dengan leher panjang dan kepala yang juga relatif panjang 
• kura–kura dengan panjang leher sedang dan kepala relatif pendek dan lebih besar
4. ORDO RYNCHOCHEPHALIA (BANGSA TUATARA)

Jenis reftil yang ini merupakan ordo terakhir dari kelas reptil.
Hewan yang termasuk ke dalam ordo ini yaitu Tuatara dan satu
satunya spesies yang termasuk ke dalam ordo ini. Dikabarkan
bahwa hewan tuatara ini sudah hidup sejak zaman dinosaurus.
Tuatara ini berasal dari pulau lepas pantai di Selandia Baru.
Merupakan kelompok reptile primitive yang kadang-kadang disebut
sebagai fosil hidup. 
Bentuk tubuhnya mirip anggota-anggota lacertilian pada umumnya,
tetapi berbeda dengannya terutama karena tengkoraknya bersifat
diosit(mempunyai 2 cekungan di daerah temporal).
Gigi-gigi terdapat pada prunaicilla, maxilla, palatinum, dan dentale. 
Tulang-tulang gostralia(tulang-tulang perut) berkembang baik. 
Celah kloaka melintang. 
Diatap kepala terdapat mata parietal dengan lensa dan retina. 
Pada hewan muda, mata parietal tampak lebih jelas karena kulit
yang menutupnya bening, tetapi pada saat dewasa kulit tersebut
menebal. 
Alat ini di duga peka terhadap panas dan cahaya. 
Ordo ini mencakup satu familia, yaitu Sphenodontidae dengan
spesies Sphenodon punctatus.
 
PERBANDINGAN MORFOLOGI ANTAR
ORDO DARI KELAS REPTIL
Ordo ini memiliki tubuh yang ditutupi sisik epidermis
bertanduk yang secara periodic mengelupas sebagian
Morfologi Ordo
atau keseluruhan. Osteodem biasanya tidak ada tapi Squamata atau
pada beberapa jenis Squamata terdapat pada kepala
dan temat lain. Kepala pada dasarnya tipe diapsid. Ophidia (bangsa
Arcade bawah tidak sempurna atau tidak ada arkade
atas juga sering demikian. Tidak memiliki tulang
ular
kuadratojugal (penghubung tulang kuadrat dan jugal)
sehingga memungkinkan terjadinya gerakan kinetis
(pergerakan tengkorak akibat posisi tulang kuadrat).
Ordo squamata umumnya bertubuh panjang dan
tidak memiliki kaki, ciri-ciri ini dimiliki oleh
beberapa jenis kadal (misalnya kadal-pensil Burton)
dan juga wormlizards (kadal cacing). Jika ular tidak
memiliki kelopak mata yang dapat di buka-tutup dan
matanya selalu terbuka selama hidupnya, sub ordo
lainnya memiliki kelopak mata dan pada umumnya
memiliki taring, serta berbisa.
MORFOLOGI ORDO CROCODILIA (BANGSA
BUAYA)
Bangsa buaya yaitu salah satu jenis dari ordo ini.
Ordo crocodilian ini memiliki sebuah sisik yang
tebal dan terbuat dari sebuah keratin yang
diperkuat dengan sebuah lempengan tulang yang
disebut dengan skuta yang sebagai pelindung.
Berbeda dengan ular, sisik pada hewan buaya ini
rontok satu persatu. Buaya juga memiliki otot
yang kuat pada ekornya. Pada Kepala ordo
crocodilian ini berbentuk piramida, keras dan
kuat yang disertai dengan gigi yang runcing yang
berfungsinya untuk mencabik-cabik mangsanya.
Contoh : dari ordo ini yaitu Buaya Air Tawar,
Buaya Air Asin dan berbagai jenis bangsa buaya
lainnya.
Tubuh memanjang, berkulit tebal, rusuk
abdominal, serta memiliki rahang dan gigi yang
kuat, merupakan ciri-ciri reptil dalam ordo ini.
Biasanya, mereka hidup di air tawar dan payau,
serta berkembang biak secara ovipar. Contoh
reptil pada ordo Crocodilia, yaitu buaya.
Morfologi Ordo Chelonia atau Testudinata
Spesies pada ordo ini memiliki tubuh bulat pipih dan
umumnya relative besar, terbungkus oleh perisai. Perisai
sebelah dorsal cembung yang disebut carapace, dan perisai
sebelah ventral datra yang disebut plastron. Kedua bagian
perisai itu digabungkan pada bagian lateral bawah,
dibungkus oleh kulit dengan lapisan zat tanduk tebal, tidak
mempunyai gigi, tetapi rahang berkulit tanduk sebagai
penggantinya. Tulang kuadrat pada kranium mempunyai
hubungan bebas dengan rahang bawah, sehingga rahang
bawah mudah digerakkan. Tulang belakang toraks dan
tulang costae (rusuk) biasanya menjadi satu dengan perisai,
termasuk hewan ovipar. Telurnya diletakkan dalam lubang
pasir atau tanah. Ekstrimitas sebagai alat gerak baik didarat
atau di air.
Reptil yang hidup di darat, air tawar, hingga laut. Mereka
tidak memiliki gigi, namun rahangnya dilapisi oleh zat
tanduk. Tulang punggungnya menyatu dengan rusuk dan
membentuk suatu pelindung. Reptil pada Ordo Testudinata
berkembang biak secara ovipar dan ovovivipar. Contoh dari
ordo ini ialah kura-kura.
MORFOLOGI ORDO RHYNCHOCEPHALIA

Tuatara ini berasal dari pulau lepas pantai di


Selandia Baru. Ciri-ciri pada tuatara ini sendiri yakni
memiliki duri yang berderet di sepanjang tulang
belakang dan memiliki mata ketiga yang berfungsi
untuk mengenali suatu perbedaan antara gelap dan
terang.
Yang masih hidup sampai sekarang mempunyai
bentuk serupa kadal, berkulit tanduk dan bersisik,
bergranula, punggungnya berduri pendek. Tulang
rahangnya mudah digerakkan. Contoh yang masih
hidup di Australia : Sphenodon punctatum (tuatara).

Anda mungkin juga menyukai