Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PRAKTIKUM BIODIVERSITAS HEWAN

RANGKUMAN PISCES, REPTIL DAN AVES

Oleh : Mohammad Alaika Rahmatullah (17620112)

1. PISCES
1.1. Definisi

Pisces disebut hewan poikiloterm karena suhu tubuh tidak tetap (berdarah
dingin), yaitu terpengaruh suhu disekelilingnya. Ikan bernafas dengan insang
(operculum) dan dibantu oleh kulit, tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi
untuk menentukan arah dan posisi berenang. Pada ikan jantung terdiri atas satu
serambi dan satu bilik, dan tubuh terdiri atas kepala dan badan. Ikan berenang dengan
bantuan sirip. Jumlah sirip pada berbagi jenis ikan berbeda-beda.(Campbell, 2004)
1.2. Taksonomi Pisces
Secara taksonomi, ikan tergolong kelompok paraphyletic yang hubungan
kekerabatannya masih diperdebatkan. Berdasarkan tulang penyusunnya, kelas pisces
dibedakan atas Agnatha, Chonrichtyes, dan Osteichtyes. Ciri- ciri kelas Agnatha
adalah mulut tanpa rahang ( bentuk bulat ) ,tubuh gilig/ silindris tubuh halus tanpa
sisik, rangka tubuh dari tulang rawan, tidak memiliki sirip berpasangan, cekung
hidung hanya satu, terdapat pada bagian medial, dan insang terletak dalam kantong
insang dengan celah insang di sisi lateral tubuh (Brotowidjoyo,1995).

Klasifikasi pisces berdasarkan kelasnya antara lain (Ibeas, 1963):


a. Agnatha
- Ciri-ciri : Tanpa rahang, mulut bulat, tubuh gilik,/silindris, tanpa sisik,
lubang hidung 1, mediodorsal, rangka dari tulang rawan, insang dalam
kantong, celah insang lateral tubuh, tanpa sirip berpasangan
- Terdiri dari 2 Ordo :
*Myxiniformes, Ciri-ciri: Mulutnya dikelilingi oleh 3-4 tentakel, celah
nsang berjumlah 6-14 pasang, contoh: Eptatretus stouti
*Pteromizontiformes, Ciri-ciri: Mulut berbentuk bulat, didalamnya ada
gigi seperti parut, celah insang hannya tujuh pasang, Contoh: Petromyzon
marinus
b. Chondroictyes
- Ciri-ciri : Kulit keras tertutup sisik placoid kecil dan memiliki beberapa
kelenjar mucosa, sisip tunggal/median dan berpasangan yang disokong
dengan duri sisik, sirip pelvis pada jantan dengan clasper, skleton
bertulang rawan bukan tulang sejati, cranium disatukan oleh orbital,
terdapat notochord, vertebrae banyak lengkap dan terpisah, mulut ventral
dengan banyak gigi yang dilapisi enamel, nostril 2 (atau 1), tidak
berhubungan dengan rongga mulut, terdapat rahang atas dan bawah,
intestinum dengan katup spiral, hati 2 ruang (1 auriacel dan 1 ventrikel)
- Pada kelas Chondroictyes terdiri dari 2 subkelas yaitu:
a. Subkelas Elasmorbhanci
Terdri atas dua ordo yaitu:
a) Ordo Squaliformes Ciri-ciri: Celah insang terdapat pada sisi
lateral, memilki celah insang 5-7 pasang, mempunyai spirakulum dan
kolaka, bagian sisi depan sirip dada tidak berlekatan dengan bagian
lateral kepala. Contoh: Squalus acanthias.
b) Ordo Rajiformes Ciri-ciri: Celah insang terdapat pada sisi bawah,
Memilki celah insang 5-7 pasang, Mempunyai spirakulum dan kolaka,
Bagan sisi depan sirip dada berlekatan dengan bagian lateral kepala.
Contoh: Raja erinacca
b. Subkelas Helocephali
Subkelas Holocephali terdri atas satu ordo yaitu
ordo Chimaeriformes. Ciri-ciri : Celah insang sepasang, pada sisi
lateral, tidak memilki spirakulum, tidak memilki sisik placoid,
Anterior sirip dada tidak melekat pada lateral kepala
c. Osteichtyes
- Ciri-ciri : Rangka dari tulang jati, mulut pada ujung moncong, sirip
berpasangan, cekung hidung (favea nasalis)satu pasang dan pada
umumnya tidak bermuara dalam rongga mulut, jenis sisik eycloid, stenoid,
ganoid, rhomboid gelembung renang (pneumatocist)
- Pada kelas Osteichtyes terdiri dari 3 subkelas antara lain
a. Subkelas Sarcopterygii
Subkelas ini terdiri dari 2 ordo yaitu:
a) Ordo Coelocanthiformes (Crassopterygii) Ciri-cirinya: Elemen-
elemen tulang dalam pangkal siripnya mempunyai elemen-elemen
tulang pada tangkai tetrapoda (scapula, humerus, radius, ulna, dan
carpalia), lubang hidung bermuara dalam rongga mulut. Contoh:
Latimeria chalumuae
b) Ordo Dipteriformes (Dipnoi) Ciri-cirinya: Ikan berparu paru,
sisik bermodifikasi menjadi tulang-tulang dermal yang menutup
kepala, rahang dan lengkung dada. Sisik yang lain bertipe sikloid,
mempunyai tutup insang, mempunyai gelembung udara,
mempunyai kloaka. contoh : lepidosiren
b. Subkelas Brachiopterygii
Subkelas Brachiopterygii ini mempunyai satu ordo yaitu: ordo
Polypteriformes.Ciri-cirinya adalah mempunyai sirip banyak.
Contohnya : Polypterus bichir.
c. Subkelas Actinopterygii
Subkelas Actinopterygii ini dibedakan atas 15 ordo yaitu: Ordo
Acipenseriformes, Amiiformes, Lepidossteiformes, Clupeiformes,
Scopeliformes, Cypriniformes, Anguilliformes (Apodes),
beloniformes, Syngnathiformes, Oppiocephalifprmes,
Symbranchiformes, perciformes, Pleuronectiformes, Echeneiformes,
Tetraodontiformesa
2. REPTIL
2.1. Definisi
Reptilia merupakan hewan vertebrata berdarah dingin (Poikilothermic) yang
dapat menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan sekitarnya. Reptilia tidak dapat
mengatur suhu internal layaknya hewan mamalia yang berdarah panas
(Homoiothermic) sehingga mereka bergantung pada lingkungan sekitar untuk dapat
mengatur suhu tubuh mereka. Berjemur di bawah sinar matahari merupakan upaya
reptilia dalam menghangatkan diri dan meningkatkan metabolisme tubuh, sedangkan
untuk mendinginkan suhu tubuh, reptilia biasanya berpindah ke tempat yang teduh
atau berpindah ke kawasan perairan (Taylor dan O’Shea, 2004).
Tubuh reptilia tertutup oleh sisik yang tesusun oleh keratin dan berbentuk rata
maupun berduri. Fungsi sisik dari tubuh reptilia adalah untuk mengatur sirkulasi air
yang memungkinkan agar reptilia terhindar dari ancaman dehidrasi saat jauh dari
wilayah perairan (McDiarmid dkk.,2012). Reptilia tidak memiliki telinga eksternal
dan rambut maupun bulu. Pada umumnya reptilia merupakan hewan karnivora. Jenis
kura-kura dan beberapa jenis kadal seperti iguana merupakan herbivora, sedangkan
chameleon merupakan jenis reptil pemakan serangga atau insektivora (O’Shea dan
Halliday, 2001). Sistem reproduksi reptilia adalah ovipar dan sebagian ovivipar,
contoh pada jenis ular boa (Boa constrictor) yang merupakan salah satu jenis ular
dengan reproduksi ovivipar (Goin dan Goin, 1971).
2.2. Taksonomi
Reptil merupakan salah satu jenis hewan yang sangat beragam dan sering di
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bahkan tidak jarang pula yang menjadikan reptil
sebagai hewan peliharaan. Reptil terbagi menjadi empat ordo, yaitu ordo Crocodylia,
Rhynchocephalia, Squamata, dan Testudines. Berikut adalah pembagian dan ciri-ciri
ordo pada kelas reptilian
a. Ordo Chelonia (testudinata)
Ciri ciri ordo chelonia adalah bagian dorsalnya dilindungi oleh karapaks, dan
plastron. Bagian rahang tidak terdapat gigi tetapi ia dilapisi dengan zat tanduk,
Bagian rusuk bersatu dengan perisai dorsal. habitatnya pada wilayah daratan,
laur dan air tawat. Berkembangbiak dengan cara ovipar dengan cara
meletakkan telurnya pada lubang yang dibuat oleh hewan betina.
Contoh: Chelonia myotas (penyu), Chelydra serpentina (kura-kura air tawar).
b. Ordo Squamata
Ordo ini dibagi menjadi dua, yaitu :
(a) Subordo Lacertilia
Ciri - ciri subordo Lacertilia adalah memiliki lidah yang bercabang, ada
yang berkaki dan adapula yang tidak, tubuhnya memiliki panjang sekitar
30 cm. Contoh : Hemidactylus turcicus (tokek), Lacerta
sp (kadal), Chameleo chameleon (bunglon), Drao sp, Varanus
komodoensis (komodo).
(b) Subordo Ophidia / Serpentes
Ciri - ciri dari Sub Ordo Ophidia adalah tubuhnya yang panjang dan tidak
memiliki kaki, memiliki bisa dan taring, tidak memiliki kelopak mata dan
hanya dilindungi oleh membran. Lidahnya bercabang dan panjang.
memiliki organ Jacobson pada hidung untuk membaui mangsanya. Cara
makan hewan ini dengan menelan bulat – bulat mangsanya. Contoh
: Phyton reticulates (ular piton), Phyton molurus, Naja sp (kobra), Natrix
sp (ular air), Anaconda sp.
c. Ordo Crocodilia
Ciri - ciri Ordo Crocodilia adalah kulitnya yang tebal dan memiliki rusuk
abdominal. bagian tubuh memajnag dan memiliki rahang serta gigi yang kuat.
habitatnya pada air tawar maupun laut. Melakukan perkembangbiakan secara
ovipar. kakinya berjumlah 4 buah dan jari – jarinya berkuku. Contoh:
Crocodylus sp, Alligator sp.
d. Ordo Rhynchocephalia
Ciri-ciri dari ordo Rhynchocephalia yaitu bentuk tubuh seperti bunglon,
panjang bisa mencapai kira-kira 75 cm, mempunyai ekor tebal,pada sisi depan
terdapat sisik tebal/duri, mata besar ,kelopak tidak bergerak, celah cloaka
melintang (Phalagiootremata), pada tengkorak terdapat 2 Fossa (Lekuk Pipi)
Contoh: Sphenodon punctatus
3. AVES
3.1. Definisi
Aves adalah hewan yang paling dikenal orang, karena dapat dilihat di mana-
mana, aktif pada siang hari dan unik dalam hal memiliki bulu sebagai penutup tubuh.
Dengan bulu itu tubuh dapat mengatur suhu dan terbang. Dengan kemampuan
terbang itu aves mendiami semua habitat. Warna dan suara beberapa aves merupakan
daya tarik mata dan telinga manusia. Banyak diantaranya mempunyai arti penting
dalam ekonomi, sebagian merupakan bahan makanan sumber protein. Beberapa
diantaranya diternakkan. Kata aves berasal dari kata latin dipakai sebagai nama Klas,
sedang Ornis dari kata Yunani dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang
mempelajari burung-burung (Jasin, 1984: h. 74).
3.2. Ciri-ciri Aves
Menurut (Jasin, 1984: h. 74-75) aves memiliki ciri-ciri umum diantaranya
adalah :
1. Tubuh terbungkus oleh bulu.
2. Mempunyai dua pasang anggota (extremitas), anggota anterior (sepasang)
mengalami modifikasi sebagai sayap, sedang sepasang anggota posterior
disesuaikan untuk hinggap dan berenang (web) masing-masing kaki berjari 4
buah, cakar terbungkus oleh kulit yang menanduk dan bersisik.
3. Skeleton kecil dan baik, kuat dan penulangannya sempurna, pada mulut
terdapat bagian yang terproyeksi sebagai paruh atau sudu (cocor) yang
terbungkus oleh lapisan zat tanduk pada burung yang terdapat pada masa ini
tidak bergigi, tempurung kepala memiliki sebuah condylus occipitalis,
lehernya sangat fleksibel, tulang pembentuk pelvicus bersenyawa dengan
sejumlah vertebrae tapi sebelah ventral terbungka; tulang sternum membesar
dan biasanya memiliki suatu cuatan sebelah median, jumlah vertebrae ekor
sedikit dan mengalami pemadatan.
4. Cor terdiri atas 4 ruangan yakni dua auriculus dan dua ventricula hanya archus
aorticus aorticus kanan yang masih ada, erythrocynya berinti, berbentuk oval
dan convex.
5. Respirasi dilakukan dengan paru-paru yang kompak yang menempel pada
costae dan berhubungan dengan kantung udara (saccus pneumaticus) yang
meluas pada alat-alat dalam, memiliki kotak suara atau syrinx pada dasar
trachea.
6. Tidak memiliki vesica urinaria; zat-zat ekskresi setengah padat; pada hewan
betina biasanya hanya memiliki ovarium kiri dan oviduct kiri
7. Memiliki 12 nervi cranialis.
8. Suhu tubuh tetap (homoiothermis).
9. Fertilisasi terjadi di dalam tubuh.
Aves mempunyai beberapa mekanisme yang mengatur pertukaran panas
dengan lingkungan. Vasodilatasi dan vasokontriksi mempengaruhi pertukaran panas
dan bisa juga mempengaruhi suhu regional di dalam tubuhnya. Kekuatan atau daya
insulasi lapisan bulu atau rambut tergantung pada berapa banyak udara diam yang
terjerat dalam lapisan tersebut. Dengan demikian, sebagian besar mamalia dan burung
darat bereaksi terhadap keadaan dingin dengan menegakkan bulu (Campbell, 2004: h.
105).
Hampir setiap bagian dari anatomi burung yang khas termodifikasi dalam
beberapa hal untuk meningkatkan kemampuan terbang. Tulang-tulang burung
memiliki struktur internal yang menyerupai sarang lebah, yang membuat mereka kuat
namun ringan. Adaptasi lain yang mengurangi berat burung adalah tidak adanya
beberapa organ. Burung betina, misalnya memiliki satu ovarium. Selain itu, burung
modern juga tidak bergigi, suatu adaptasi yang mengurangi bobot kepala(Campbell,
2004: h. 260).
Struktur dan fisiologi burung diadaptasikan dalam berbagai cara untuk
penerbangan yang efisien. Yang paling utama di antara semua ini adalah sayap.
Meskipun sekarang sayap itu memungkinkan burung terbang jarak jauh untuk
mencari makanan yang cocok dan berlimpah, mungkn saja sayap itu dahulu timbul
sebagai adaptasi yang membantu mereka meloloskan diri dari pemangsa (Kimball,
2009: h. 939).
Menurut (Ali, 2011) berdasarkan susunan anatomis bulu dibagi 3 meliputi :
1. Filoplumae, Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya
bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan
tampak terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak.
2. Plumulae, Berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan
detail.
3. Plumae, Bulu yang sempurna.

3.3. Taksonomi Aves


Aves adalah kelas dari Filum Chordata dengan ciri pokok memiliki bulu yang
berfungsi untuk terbang, menjaga suhu tubuh, menarik pasangan, dan perlindungan
bagi tubuhnya. Klasifikasi aves lengkap sebelumnya ada 27 ordo pada aves. Saat ini
jumlah ordo pada aves ada 40 ordo berdasarkan Catalogue of Life yang
terbaru. Berikut adalah uraian terkait macam-macam ordo pada aves
a. Ordo Accipitriformes
Ordo Accipitriformes adalah kelompok burung dengan ciri-ciri paruh tajam
dan melengkung yang dilengkapi dengan cere (membran dari pangkal rahang
atas burung dimana lubang hidung terbuka); sayap panjang dan lebar dengan
4-6 bulu di bagian tepi luarnya; dapat terbang lama tanpa mengepakkan sayap;
memiliki kaki dan cakar kuat; karnivora; diurnal (aktif siang hari).
Sebelumnya kelompok ini masuk ke dalam ordo Falconiformes, namun
dipisahkan berdasarkan karakter DNA-nya yang cukup jauh dengan ordo
Falconiformes. Contoh spesies ordo accipitriformes:
- Accipiter trivirgatus (Elang alap Jambul)
- Pernis ptilorhynchus (Sikep-madu Asia)
- Aquila gurneyi (Rajawali Kuskus)
- Spizaetus bartelsi (Elang Jawa)
b. Ordo Anseriformes
Ordo Anseriformes Falconiformes adalah ordo dari aves dengan ciri-ciri
sayap berkembang baik; tidak memiliki gigi pada rahang; memiliki
pygostylus; tulang sternum memiliki carina sterni; paruh besar, lebar dan
tertutup lapisan tanduk yang tipis; bagian tepi paruh memiliki lamela; lidah
berdaging; tungkai pendek dan berselaput renang; ekor pendek; waktu muda
memiliki bulu seperti kapas. Contoh spesies ordo anseriformes:
- Dendrocygna guttata (Belibis Totol)
- Anas gracilis (Itik Kelabu)
- Cygnus atratus (Angsa Hitam)
c. Ordo Apodiformes
Ordo Apodiformes adalah kelompok burung yang memiliki ciri-ciri bertubuh
kecil; ukuran tungkai sangat kecil; bentuk sayap runcing; ukuran paruh kecil
serta lunak dan ada yang langsing dengan lidah berbentuk bulu panjang.
Contoh spesies ordo apodiformes:
- Collocalia vanikorensis (Walet Polos)
- Hirundapus caudacutus (Kapinis jarum Asia)
- Hemiprocne longipennis (Tepekong Jambul)
d. Ordo Apterygiformes
Ordo Apterygiformes adalah ordo aves yang tidak bisa terbang dengan ciri-
ciri tulang coracoid dan scapula kecil; tidak bisa terbang; terestrial; bulu
seperti rambut dan tidak memiliki aftershaft; sayap rudimenter; paruh panjang
dan ramping; lubang hidung di ujung paruh; leher dan tungkai pendek;
tungkai dengan empat buah jari; tulang sternum tidak memiliki carina sterni.
Contoh spesies ordo Apterygiformes:
- Apteryx australis (burung kiwi)
e. Ordo Bucerotiformes
Ordo Bucerotiformes adalah kelompok burung dengan ciri-ciri paruh besar
dan kokoh tulang vertebrae bagian axis dan atlas menyatu; 18% jantan lebih
besar daripada betina; monogami. Contoh ordo spesies bucerotiformes:
- Berenicornis comatus (Rangkong Jambul)
- Buceros rhinoceros (Rangkong Cula Badak)
- Rhinoplax vigil (Rangkong Gading)
f. Ordo Caprimulgiformes
Ordo Caprimulgiformes adalah kelompok burung dengan ciri-ciri memiliki
paruh dengan ukuran kecil dan lunak; bentuk mulut lebar, tepi paruh di bagian
atas ditutupi dengan bulu-bulu peraba yang berbentuk seperti rambut-rambut
kaki; bulu-bulunya halus; ukuran kaki kecil dan lunak; aktif di malam hari
(nocturnal); pemakan serangga (insektivora). Contoh spesies ordo
caprimulgiformes:
- Batrachostomus stellatus (Paruh kodok Bintang)
- Eurostopodus mystacalis (Taktarau Kumis)
- Caprimulgus indicus (Cabak Kelabu)
g. Ordo Cariamiformes
Ordo Cariamiformes adalah kelompok burung yang sebelumnya masuk ke
dalam ordo Gruiformes namun dipisahkan karena ada perbedaan pada
morfologi dan genetiknya. ordo ini terdiri dari famili Cariamidae yang hanya
ada dua spesies dan ordo aves yang telah punah yakni famili Phorusrhacidae,
Bathornithidae, Idiornithidae dan Ameghinornithidae. Contoh spesies ordo
cariamiformes:
- Cariama cristata
- Chunga burmeisteri
h. Ordo Casuariiformes
Ordo Casuariiformes adalah ordo aves dengan ciri-ciri bentuk tubuh besar;
tidak bisa terbang; terestrial; kepala berbulu tipis; bulu memiliki aftershaft
yang panjang; bentuk sayap kecil dan rudimenter; tungkai memiliki tiga buah
jari; tulang sternum tidak memiliki carina sterni. Contoh spesies ordo
casuariiformes:
- Casuarius casuarius (Kasuari Gelambir Ganda)
- Casuarius bennetti (Kasuari Kerdil)
i. Ordo Charadriiformes
Ordo Charadriiformes adalah ordo dari aves yang memiliki ciri-ciri sayap
berkembang baik; tidak memiliki gigi pada rahang; memiliki pygostylus;
tulang sternum memiliki carina sterni; kaki panjang dan langsing; jari kaki
berselaput renang; bulu tebal; paruh panjang dan melengkung ke bawah / atas.
Contoh spesies ordo charadriiformes:
- Irediparra gallinacea (Burung sepatu Jengger)
- Charadrius veredus (Cerek Asia)
- Larus ridibundus (Camar Kepala-hitam)
- Sterna hirundo (Dara laut)
j. Ordo Ciconiiformes
Ordo Ciconiiformes adalah ordo dari aves dengan ciri-ciri sayap berkembang
baik; tidak memiliki gigi pada rahang; memiliki pygostylus; tulang sternum
memiliki carina sterni; leher dan tungkai panjang; jari-jari tidak berselaput;
paruh lurus atau bengkok; suka hidup di air; penyebaran bulu di sebagian betis
tidak terdapat bulu. Contoh spesies ordo ciconiiformes:
- Ardea cinerea (Cangak Abu)
- Ardeola speciosa (Blekok Sawah)
- Leptoptilos javanicus (Bangau Tongtong)
- Phoenicopterus sp. (Famingo)

Anda mungkin juga menyukai