PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup pada perairan tawar, asin ataupun keduanya. Ikan merupakan hewan
termasuk lamprey dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes,
800 spesies termasuk hiu dan pari), dan sisanya tergolong ikan bertulang keras
(kelas Osteichthyes).
Sistem pernafasan yang dimiliki oleh jenis ikan (pisces) adalah insang.
lembap. Air yang membawa O2 masuk melalui mulut ikan dan akan
dikeluarkan melalui operkulum. Saat mulut ikan membuka, air masuk dan
Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup insang yang disebut
operkulum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh
operkulum. Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat
02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele.
B. Rumusan Masalah
bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari system anatomi beberapa jenis
C. Tujuan Praktikum
Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah untuk mengetahui
bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari system anatomi beberapa jenis
mengetahui bentuk, struktur, susunan, tipe dan letak dari system anatomi
A. Pisces
Ikan adalah organisme yang dapat berenang sehingga mampu berpindah-
pindah secara aktif dan termasuk golongan nekton. Pisces adalah sebutan
umum yang dipakai untuk ikan atau sebutan nama superkelas, dan nama ini
diambil dari kata latin. Ikan bernafas dengan menggunakan insang, bergerak
dengan menggunakan sirip dan hidup di dalam air. Secara umum tubuh ikan
terdiri atas tiga bagian utama yaitu caput (kepala), truncus (badan), dan caudal
(ekor). Organ-organ luar yang mudah terlihat meliputi mulut, lubang hidung
Agnata, ikan dari kelas ini belum mempunyai rahang, kelas Chondrichthyes
yaitu ikan yang bertulang rawan dan kelas Ostheichthes yaitu semua ikan yang
B. Kelas Osteichtyes
tersusun atas tulang sejati dan sudah mempunyai gigi, tubuhnya terdiri atas
kepala, badan, dan ekor, pada kepala terdapat fovea nasalis yang tidak
banyak saraf pembau, celah insang terdapat di sisi kiri dan kanan faring, dan
terlindung oleh tutup insang, tubuh terlindungi oleh kulit yang transparan dan
bagi ikan, dan terbentuk melalui proses osifikasi, alat geraknya berupa sirip
suhu lingkungannya (poikiloterm), jantung terdiri dari dua ruang, satu reambi
dan satu bilik. Osteichthyes dapat dibagi menjadi beberapa ordo: Ganoidea:
ikan golongan ini bertulang sejati dan bertulang rawan (Rahmawati, 2014).
B. Morfologi Ikan
Morfologi ikan terdiri dari Kepala, bagian dari ujung mulut terdepan
hingga ujung tutup insang paling belakang. Pada bagian ini terdapat mulut,
rahang atas dan bawah, gigi, hidung, mata, insang dan sebagainya. Beberapa
tipe utama posisi mulut ikan antara lain terminal, sub terminal, inferior dan
superior. Badan, bagian badan mulai dari belakang tutup insang sampai
belakang anus, terdapat sirip, baik yang tunggal maupun yang berpasangan.
Sirip punggung, sirip ekor dan sirip dubur disebut sirip tunggal. Sirip dada dan
sirip perut disebut sirip berpasangan. Ikan-ikan yang memiliki dua sirip
punggung, bagian depannya terdiri dari duri dan yang kedua terdiri dari duri di
bagian depan diikuti oleh jari-jari yang lunak dan umumnya bercabang. Pada
ikan bersirip punggung tunggal, jari-jari bagian depan tidak bersekat dan
dubur hingga ujung sirip ekor terbelakang, dimana pada bagian ini terdapat
anus, sirip dubur dan sirip ekor. Tipe-tipe utama sirip ekor ikan antara lain
bentuk membulat, bersegi, bentuk sabit, becagak dan meruncing (Laily, 2006).
punggung (Dorsal fin) keras dan terdapat garis berwarna hitam keabu-abuan
agak pucat. Sirip dada (Pectoral fin) hitam keabu-abuan agak pucat. Sirip perut
(Ventral fin) hitam keabu-abuan agak pucat. Sirip anus (Anal fin) keras hitam
keabu-abuan agak pucat. Sirip ekor (Caudal fin) garis melintang yang ujungnya
atau keabuan-abuan pucat. Perut (Abdomen) jika ditekan agak lembek. darah
yang terdapat dalam insang sedangkan pada saat air keluar melalui insang
dari udara, sehingga dapat hidup dalam air yang kandungan oksigennya sedikit.
merupakan proses penting dalam respirasi ikan karena proses tersebut adalah
menggerakkan operkulum lebih cepat ketika mengalami stress dan akan lebih
(Putra, 2014).
B. Pembahasan
hidup di air dan secara sistematik ditempatkan pada Filum Chordata dengan
dari air dan sirip digunakan untuk berenang. Ikan hampir dapat ditemukan
hampir di semua tipe perairan di dunia dengan bentuk dan karakter yang
berlendir serta mempunyai bagian tubuh yang jelas antara kepala, badan, dan
ekor. Ukuran ikan bervariasi mulai dari yang kecil sampai yang besar.
Kebanyakan ikan berbentuk torpedo, pipih, dan ada yang berbentuk tidak
teratur.
banyak jenis ikan dengan karakter morfologi yang berbeda-beda. Hal ini
bentuk tubuh ikan berkaitan erat dengan habitat dan cara hidupnya.
Mulut lele dilengkapi gigi, gigi nyata, atau hanya berupa permukaan
yang kasar dimulut bagian depan. Lele juga memiliki 4 pasang sungut yang
luar, sepasang sungut mandibular dalam, dan sepasang sungut maxilar. Ikan ini
mempunyai alat olfaktori dideket sungut yang berfungsi untuk perabaan dan
penciuman serta penglihatan lele yang kurang berfungsi baik. Mata lele
berbentuk kecil dan tepi orbital yang bebas. Ikan lele mempunyai bentuk tubuh
memanjang, agak bulat,dan tidak bersisik. Badan lele pada bagian tengahnya
berbentuk pipih kesamping (compressed). Sirip ekor ikan lele membulat dan
tidak bergabung dengan sirip punggung maupun sirip anal. sirip perut
membulat dan panjangnya mencapai sirip dubur. Sirip dada lele dilengkapi
organ dalam ikan lele (Oreokromis clarias). Hasil pengamatan terlihat organ
ikan lele terdiri dari insang, hati, empedu, jantung, ginjal, usus dan juga anus.
Insang ikan lele memperlihatkan struktur yang berbeda dengan insang pada
karang. Menurut Putra (2014), struktur ini terbentuk sebagai pola adaptasi dari
dapat hidup dalam air yang kandungan oksigennya sedikit. Bukaan operkulum
merupakan proses penting dalam respirasi ikan karena proses tersebut adalah
dan akan lebih sering muncul ke permukaan air sebagai upaya untuk
mendapatkan udara.
(Decapterus sp.). hasil pengamatan terlihat badan memanjang dan agak gepeng
Memiliki 2 sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus dan juga sirip
ekor. Kegunaan sirip pada ikan adalah dapat membantu pergerakan ikan di
dalam air. Pengamatn sectio terlihat struktur anatomi ikan terdiri atas insang,
kebiruan. Ekor merupakan tipe persegi, dimana pada sirip ekor terdapat garis
dimiliki ikan nila adalah hitam keabu-abuan pada bagian punggungnya dan
semakin terang pada bagian perut ke bawah. Ikan nila juga memiliki mata yang
besar dan menonjol. Spesies tersebut memiliki linea lateralis (gurat sisi) yang
terputus menjadi dua bagian. Bagian pertama terletak dari atas sirip dada
hingga tubuh, dan bagian kedua terletak dari tubuh hingga ekor. Jenis sisik
yang dimiliki spesies tersebut adalah ctenoid dengan tipe mulut terminal.
V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
ketiga jenis ikan terdiri dari kepala (caput), badan (truncus) dan ekor (caudal).
Bagian ekor ikan lele (Oreokromis clarias) berbentuk membulat, mulutnya
bertipe inferior serta tidak memiliki sisik. Bagian ekor ikan nila (Oreocromis
niloticus) berbentuk persegi dengan tipe mulut terminal serta mempunyai sisik
bertipe ctenoid. Bagian ekor ikan lajang (Decapterus sp.) berbentuk bercagak
dengan tipe mulut sub terminal. Pengamatan section tiap jenis ikan terdiri dari
jantung, hati, empedu, usus, ginajal, anus serta insang. Insang ikan lele berbeda
B. Saran
Saran yang dapat saya ajukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
jelas lagi.
3. Untuk praktikan agar dapat melakukan praktikum dengan baik sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Laily, N., 2006, Identifikasi Jenis-Jenis Ikan Teleostei yang Tertangkap Nelayan di
Wilayah Perairan Pesisir Kota Semarang , Skripsi, Universitas Negeri
Semarang, Semarang.
Marliani, N., 2015, Spesies Ikan Bertulang Keras (Ostheichethes) Hasil
Tangkapan Nelayan di Kawasan Pante Raja Kabupaten Pidie Jaya,
Prosiding Seminar Nasional Biotik, Aceh.
Mujalifah, Hari, S. dan Saimul, L., 2018, Kajian Morfologi Ikan Nila dalam
Habitat Air Tawar dan Air Payau, Jurnal Ilmiah Biosainstropis, 3(3): 12
Pertiwi, S.L., Zainuddin. dan Erdiansyah, R., 2017, Gambaran Histologi Sistem
Respirasi Ikan Gabus (Channa striata), Jimvet, 1(3): 292
Putra, D.F., 2014, Perubahan Struktur Morfologi dan Gambaran Mikroanatomi insang
Ikan Lele, Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang.
Universitas Negeri Semarang, Semarang.