Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

MIKROBIOLOGI DASAR
“ Pengenalan dan Pemakaian Mikroskop “

OLEH :

NAMA : ELINDA WARDANI


NIM : Q1A1 180 50
KELAS : B ( SHIFT 2 )
ASISTEN : PUTRI MEGAYANTI PADDA’

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2019
I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Mikroskop berasal

dari kata micro yang berarti kecil dan scpium yang berarti penglihatan jadi

Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda yang berukuran

sangat kecil. Mikroskop zaman dulu sangat sedarhana karena hanya memiliki satu

lensa, berbeda dengan mikroskop yang banyak digunakan sekarang yang

tergolong mikroskop majemuk yang terdiri atas dua lensa atau lebih.

Mikroskop merupakan suatu alat untuk membesarkan dan memperjelas

objek yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop terdiri dari dua

komponen, yaitu bagian mekanik dan bagian optik. Bagian mekanik terdiri dari

statif, tubus, revolver, meja benda, sekrup, pengatur tubus (halus dan kasar),

sekrup pengatur kondensor dan sekrup-sekrup pengatur meja benda. Sedangkan

bagian optik meliputi lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan cermin pengatur

cahaya.

Terdapat dua prinsip dasar yang berbeda pada mikroskop, yang pertama

mikroskop optik dan yang kedua mikroskop elektron. Mikroskop optik di bedakan

antara mikroskop biologi dan mikroskop stereo. Mikroskop biologi digunakan

untuk pengamatan benda-benda tipis dan transparan. Sedangkan mikroskop stereo

digunakan untuk pengamatan benda-benda yang tidak terlalu halus atau kecil,

dapat tebal maupun tipis, transparan maupun tidak. Berdasarkan uraian diatas
maka perlunya diadakan suatu praktikum mengenai pengenalan dan penggunaan

mikroskop.

1.2.Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal dan mengetahui cara

penggunaan mikroskop cahaya.


II . TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop adalah alat optik yang dirancang untuk mengamati benda

berukuran mikro yang tidak dapat diamati secara langsung oleh mata.

Pengembangan mikroskop dimulai abad 18 di Inggris. Ilmuwan memanfaatkan

sifat lensa cembung yang dapat digunakan untuk membesarkan objek. Sebuah

lensa cembung dapat menghasilkan bayangan nyata ataupun bayangan maya

bergantung letak benda terhadap pusat lensa. Lensa cembung pertama diletakkan

didekat objek untuk menghasilkan bayangan nyata dan diperbesar. Lensa

cembung kedua diletakkan di dekat mata sebagai lup yang mampu membuat

bayangan yang dihasilkan lensa pertama lebih besar dan bersifat maya, sehingga

dapat terlihat oleh mata (Dimyati 2015).

Kegiatan pelatihan modifikasi mikroskop okuler menjadi mikroskop

digital meliputi materi perancangan system, perancangan adapter kamera

serta uji sistem mikroskop digital yang meliputi uji citra dan pengujian

terhadap perangkat keras. Kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat

meningkatkan jumlah guru Fisika yang memahami dan mampu

mengimplementasikan model pembelajaran inovatif sesuai kurikulum di

tingkat SMA dan produk prototype mikroskop digital (Subali 2018).

Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati

benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata

telanjang. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti

kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara

memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga berkali-kali lipat. Bayangan


benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali dan

perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat seiring dengan

perkembangan teknologi. Ilmu yang mempelajari objek-objek berukuran sangat

kecil dengan menggunakan mikroskop disebut mikroskopi (Irhami, 2019).

Penyelidikan tentang objek-objek berukuran kecil dimulai sejak

ditemukannya mikroskop oleh ilmuan Belanda bernama Antony van

Leeuwenhoek (1632-1723). Berkat penemuan mikroskop tersebut, berbagai

penelitian tentang objek-objek mikroskopis mulai berkembang. Berbagai

penelitian itu kemudian berkembang semakin pesat sejalan dengan perkembangan

mikroskop. Perkembangan mikroskop ini mendorong berbagai penemuan di

bidang biologi, seperti penemuan sel, bakteri, dan partikel mikroskopis dan virus.

Penemuan virus melalui perjalanan panjang dan melibatkan penelitian dari banyak

ilmuwan. Sejarah penemuan virus dimulai pada tahun 1882 dengan adanya

penyakit yang menimbulkan bintik kekuningan pada daun tembakau (Kamiana et

al., 2019).

Ilmuwan memanfaatkan sifat lensa cembung yang dapat digunakan untuk

membesarkan objek. Sebuah lensa cembung dapat menghasilkan bayangan nyata

ataupun bayangan maya bergantung letak benda terhadap pusat lensa. Lensa

cembung pertama diletakkan didekat objek untuk menghasilkan bayangan nyata

dan diperbesar. Lensa cembung kedua diletakkan di dekat mata sebagai lup yang

mampu membuat bayangan yang dihasilkan lensa pertama lebih besar dan bersifat

maya, sehingga dapat terlihat oleh mata (Dimyati et al., 2015).


Praktikum biologi dengan menggunakan mikroskop sangat disenangi oleh

siswa. Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan dan menumbuhkan

kreativitas siswa dalam pembelajaran. Siswa terkagum-kagum dengan hasil

pengamatan melalui mikroskop, karena berbeda dengan yang diamati langsung

melalui kasat mata. Siswa dapat mengamati sel-sel atau jaringan hewan dan

tumbuhan dengan bantuan mikroskop. Kegiatan praktikum dapat menghasilkan

keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotoris siswa. Di samping itu juga dapat

mengembangkan sikap saintis dan meningkatkan sikap ketaqwaan siswa kepada

sang Maha Pencipta (Arianti, 2014).


III . METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat

Praktikum pengenalan alat-alat laboratorium di laksanakan pada hari

Jum’at, 27 September 2019 pukul 08.00 WITA sampai selesai, bertempat di

Laboratorium Proteksi Tanaman Unit Pendidikan, Fakultas Pertanian Universitas

Halu Oleo.

3.1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah: Mikroskop cahaya, kaca

preparat, kaca penutup, pensil.

Bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini adalah preparat

potongan kertas yang bertulis huruf “A”, dan huruf “d”.

3.3. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah :

1. Membersihkan mikroskop dari kotoran debu dan lain-lain.

2. Meletakkan potongan kertas berhuruf “A” pada kaca obyek dan tutup

dengan kaca penutup.

3. Mengamati dengan perbesaran 4x10 dan 10x10, apakah bayangan benda sama

atau terbalik?

4. Sambil memandang ke dalam lensa okuler, geser preparat dari kiri ke kanan,

dari atas ke bawah.


5. Mengerjakan seperti langkah nomor 1-3 namun menggunakan potongan kertas

huruf “d”.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Hasil praktikum yang di peroleh dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

4.1.1. Bagian-Bagian Mikroskop

1
2 10
3 11
4
5 12
6
13
7
14
8 9 15
16

Gambar 1. Gambar 2.
mikroskop sisi kanan mikroskop sisi kiri
Keterangan: KIRI

1. Lensa Okuler 9. Tombol On/Off

2. Tabung Mikroskop 10. Lengan Mikroskop

3. Revolver 11. Penjepit Preparat

4. Lensa Obyektif 12. Pengatur Meja Preparat

5. Kaca Preparat 13. Pengatur Mikro Kasar

6. Meja Preparat 14. Pengatur Mikro Halus

7. Diagfragma 15. Kaki Mikroskop

8. Pengaturan Cahaya 16. Sendi Inklinasi


4.2.2. Pengamatan preparat pada huruf “A” dan huruf “d”.

Sebelum pengamatan

A d

Setelah pengamatan

Perbesaran 4 x 10 Perbesaran 4 x 10

Perbesaran 10 x 10 Perbesaran 10 x 10
4.2. Pembahasan

Mikroskop merupakan alat yang dapat menghasilkan bayangan dari benda

yang di mikroskop menjadi lebih besar. Pembesaran ini tergantung pada berbagai

faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa (objektif f 1 dan okuler f 2, panjang

tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa okuler dan yang ketiga adalah

jarak pandang mata normal(sn).

Mengapa sifat mikroskop nyata terbalik dan di perbesar? Karena, Secara

garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang

mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula,

lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada

mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan

sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron

bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar,

dan diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan

huruf A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik

dengan yang diperbesar. Pembesaran mencerminkan berapa kali lebih besar

objeknya terlihat dibandingkan ukuran yang sebenarnya. Daya urai merupakan

ukuran kejelasan citra; yaitu jarak minimum dan titik yang dapat dipisahkan dan

masih dapat dibedakan sebagai dua titik berbeda dan terpisah.

Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada

gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk

memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya

memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali. Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat
dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan

perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus

mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai

pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali,

letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.

Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk

mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke

objek.

Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya

cahaya yang masuk dan mengenai preparat. Cermin, yaitu bagian yang berfungsi

untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan

cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut. Revolver, yaitu bagian yang

berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan. Tabung

Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan

lensa okuler mikroskop. Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk

tempat pengamat memegang mikroskop.

Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan

objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga

objek tetap ditempat yang diinginkan. Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian

yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk

pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.

Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau

menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari


gambaran objek yang diinginkan. Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi

sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan,

dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.

Bayangan maya adalah bayangan yang dihasilkan dari perpotongan

perpanjangan sinar-sinar cahaya. Sedangkan bayangan nyata adalah bayangan

yang terbentuk dari perpotongan langsung sinar-sinar cahaya. Sebagai contoh,

bayangan yang dihasilkan pada cermin datar merupakan bayangan maya karena

bayangan tersebut merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar cahaya.

Adapun contoh bayangan nyata terjadi pada bayangan yang dihasilkan oleh

proyektor pada layar.


V . PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah praktikan lakukan tentang cara

menggunakan mikroskop, saya dapat menarik suatu kesimpulan yaitu Mikroskop

merupakan alat yang digunakan untuk melihat benda dengan ukuran yang sangat

kecil, dimana mikroskop memiliki bagian-bagian yakni lensa okuler, tombol

On/Off, tabung mikroskop, lengan mikroskop, refolver, penjepit preparat, lensa

obyektif, pengatur meja preparat, kaca preparat, pengatur mikro kasar, meja

preparat, pengatur mikro halus, diagfragma, kaki mikroskop, pengaturan cahaya,

sendi inklinasi. Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan

lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan

sementara yang mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi

benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah

lensa okuler.

5.2. Saran

Saran saya pada praktikum ini adalah hati-hati dalam memperlakukan

mikroskop karena terdapat komponen-komponen yang mudah pecah sehingga

memerlukan kehati-hatian tinggi, serta diharapkam kerjasama antar sesama

anggota kelompok dengan baik, karena hasil pengamatan yang baik akan tercapai

jika ada komunikasi dan kerja sama diantara sesama anggota kelompok.
DAFTAR PUSTAKA

Arianti E. 2014. Mikroskop Sederhana dari Botol Plastik sebagai Alat


Pembelajaran pada Pengamatan Sel. Jurnal EduBio Tropika. (2)2 : 187-
250.
Dimyati M, Suktino dan Msturi. 2015. Pengaruh Penugasan Proyek Pembutan
Mikroskop Sederhana dari Barang Bekas terhadap Kreativitas Siswa
SMK. Jurnal Seminar Nasional Fisika. (4) : 1-4.
Irhami NS. 2019. Implementasi Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan
Gairah Siswa dalam Pembelajaran Biologi di Madrasah Aliyah Negeri 02
Banyuwangi. Jurnal Kependidikan. (7)1 : 30-42.
Kamiana AK, kesiman AWM dan Pradnyana AG. 2019. Penegembngan
Augmented Reality Book sebagai Media Pembelajaran Virus Berbasis
Android. Jurnal Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik
Informatika. (8)2 : 165-166.
Subali B, Yulianti I, Susilo, Ellianawati, Mosik dan Alvin. 2018. Implementasi
Model Pelatiahn Pembelajaran Ipa Berbasis Digital Image Creator For
Optical Microscope (Digicom) pada Guru Fisika Kabupaten Demak.
Unnes Physics Education Journal. (7)3 : 92-96.
Tasse MA, Astrianana N, Yamin Y, Laili S, Putu NKP dan Purnaning DI. 2019.
Penuntun Praktikum Mikrobiologi Dasar. Kendari. Universitas Halu
Oleo.
Wardhani RPS. 2019. Intisari Biologi Dasar. Yogyakarta. Diantra Krektif.

Anda mungkin juga menyukai