Mengetahui
Dosen penanggung jawab
Drs. H. Hamka L, M. S
NIP. 196212311987021005
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam jenjang struktural makhluk hidup, tingkat organisasi biologisnya
tersusun dari bagian mikro dan makro. Bukan hanya pada makhluk hidup
namun juga semua bagian penyusun bima sakti ini tersusun atas unsur mikro
dan makro. Pengamatan pada bagian makro tidaklah terlalu sulit karena
dapat dilihat dengan mata kasar. Namun untuk mengamati bagian mikro
(kecil) atau 1 : 1 juta dari unsur makro tentu mustahil untuk dilihat tanpa alat
bantu.
Pada 1674 Antonie Van Leeuwenhoek menciptakan mikroskop dengan
kualitas lensa yang cukup baik, dengan menumpuk banyak lensa.
Leewenhoek telah membuat lebih dari 500 gambar mikroskop. Pada desain
dasar mikroskop Leewenhoek sebagian orang hanya menganggap itu
hanyalah kaca pembesar karena hanya terbuat dari satu lensa saja, bukan
mikroskop yang digunakan seperti sekarang (yang terdiri dari dua lensa).
Dibandingkan dengan mikroskop modern, mikroskop buatannya adalah
perangkat yang sangat sederhana, hanya menggunakan satu lensa, terpasang
dalam lubang kecil di piring kuningan yang membentuk tubuh
instrumen.Namun dengan keterampilan Leewenhoek dalam membuat
lensa,dia berhasil membuat mikroskop yang mampu memperbesra objek
sampai lebih dari 200 kali sehingga gambar yang dihasilkan lebih jelas dan
lebih terang.
Disiplin ilmu biologi merupakan salah satu disiplin ilmu yang sangat
memerlukan Mikroskop. Begitu banyak bagian penyusun makhluk hidup
bahkan makluk hidup kecil seperti virus dan bakteri yang tidak dapat di amati
tanpa mikroskop. Karena itu dilakukan praktikum dengan judul “Pengenalan
dan Penggunaan Mikroskop”, dengan tujuan agar mahasiswa terampil
menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk melihat
sediaan sederhana.
Mikroskop terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian optik yang terdiri
dari kondensor, lensa objektif,dan lensa okuler serta bagian mekanik yang
terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja preparat, mikrometer
dan makrometer, penjepit preparat,dan reflektor dan memilki fungsi yang
berbeda-beda. Dalam melakukan pengamatan dengan mikroskop kita harus
mengetahui bagian-bagiannya sehingga mempermudah dalam penggunaanya.
Menggunakan mikroskop juga harus diperhatikan cara membersihkan dan
menyimpan agar tidak terjadi kerusakan pada mikroskop.
B. Tujuan Praktikum
Mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan
aman untuk melihat sediaan sederhana.
C. Manfaat Praktikum
Adapun manfaat yang dapat diperoleh melalui praktikikum ini yaitu:
1. Mahasiswa dapat terampil menggunakan mikroskop biologi.
2. Membantu mahasiswa untuk mempercepat penguasaan penggunaan
mikroskop biologi.
3. Mahasiswa dapat menggunkan mikroskop biologi dengan cepat dan aman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan Mikroskop
a. Meletakkan mikroskop di atas meja kerja di tempat yang ada cahaya.
b. Membuka kotak peralatan, mengeluarkan cawan petri yang berisi kaca
benda dan kaca penutup.
c. Di atas meja kerja hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinya,
buku penuntun, catatan, dan bahan-bahan untuk praktikum.
2. Mengatur Cahaya ke Dalam Tubus
a. Memperhatikan keadaan ruangan, darimana arah datangnya cahaya
yang lebih terang. Mengarahkan cermin mikroskop ke sumber cahaya
tersebut. Membuka diafragma atau memutar lempeng pada posisi
lubang sedang. Mengatur posisi mikroskop yang memiliki kondensor
agar mendekati meja sediaan dan menggunakan cermin datar
b. Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek
menghadap ke meja sediaan sampai bunyi klsik.
c. Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-
10 mm atau tubus turun maksimal.
d. Meneropong lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan mata
kanan akan nampak medan bundar putih.
e. Mikroskop siap di pakai mengamati sediaan.
3. Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan
a. Memutar pengatur kasar atau makrometer dengan tangan ke arah empu
jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja sediaan mengecil,
kemudian melakukan yang sebaliknya.
b. Memasang kaca benda yang berisi sediaan diatas meja sediaan
sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada di tengah lubang
meja, menjepit kaca benda dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
c. Memperhatikan jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10
mm. Jika jarak itu besar, maka memutar makrometer menurunkan tubus
sambil melihat dari samping ujung objektif mendekati kaca benda
sampai maksimum 5-10 mm.
d. Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer
menaikkan tubus perlahan-lahan. Mengamati medan padang sampai
muncul bayangan. Mengulangi kembali mulai pada bagian c kalau
sudah ada bayangan tapi masih kabur, maka praktikan meneropong
terus sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan
tersebut jelas garis atau batasan-batasannya.
e. Memeriksa okuler (jenis pembesaran) dan objektif (jenis pembesaran),
kemudian menghitung pembesaran bayangan yang dilihat.
f. Mengeluarkan preparat dari meja sediaan apabila sudah diamati.
4. Membuat Preparat Sederhana
Serat kapuk dan bawang merah
a. Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan, kemudian
memegangnya serata mungkin.
b. Menetesi aquades satu tetes di tengah-tengah.
c. Menyayat tipis bawang merah setipis mungkin dan ambil sedikit
kapuk kemudian letakkan pada tetesan air.
d. Tangan yang sebelah memegang kaca penutup antara antara empu jari
dengan telunjuk dengan sisi atau pinggir yang berlawanan.
e. Menyentuhkan sisi dengan kaca penutup pada kaca benda dekat
tetesan aqudes kemudian melepaskannya sehingga tepat menutupi
tetesan air.
f. Memasang preparat buatan pada meja sediaan dan diamati.
5. Mengamati Perbesaran
a. Apabila pengamatan telah berhasil, bayangan yang nampak akan
dibesarkan lagi. Posisi preparat atau tubus jangan disentuh.
b. Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang
tegak lurus pada meja sediaan dan bunyi klik.
c. Meneropong sambil memutar micrometer sampai muncul bayangan
d. Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, perhatikan hal-
hal berikut :
1) Preparat tidak boleh tersimpan diatas meja sediaan, harus
dikeluarkan.
2) Menyimpan prepat dalam cawan petri dan memasukkan kedalam
kotak perlengkapan.
3) Membersihkan semua peralatan yang telah dipakai dengan kain
katun dan menyimpannya.
4) Menyimpan peralatan sendiri untuk dipakai dalam kegiatan
berikutnya.
5) Membuang sisa bahan yang sudah tidak digunakan lagi ditempat
sampah yang tersedia.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Mikroskop Biologi
a. Gambar Pembanding
Gambar manual Gambar pembanding Keterangan
1. Lensa okuler
1 2. Tabung
.
Mikr
oskop
2
14 3. Revolver
.
3 4. Lensa
13
4 Obyektif
12
5. Meja Benda
11 5
.
6. Kondensor
6 7. Diafragma
10 7
8. Cermin
8
9. Kaki
9 Mikroskop
10. Sendi
Inklinasi
11. Penjepit
Kaca
12. Lengan
Mikroskop
13. Mikrometer
14. Makrometer
2. Gambar preparat
a. Bawang Merah (Allium cepa)
No Nama
Gambar Keterangan
Bahan
1. Bawang
Merah 1. Nukleus
(Allium 2. Dinding sel
Cepa) 3. Sitoplasma
Gambar di
Gambar manual
mikroskop
5. Ruang antar
sel
Ga
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat
disimpulkan bahwa mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk
mengamati objek yang terlalu kecil, sehingga mudah untuk diteliti. Dengan
dilaksanakannya praktikum ini, mahasiswa sudah mengetahui komponen atau
bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya masing-masing dan mahasiswa
telah mampu dan terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan
aman untuk melihat sediaan sederhana.
Mikroskop terbagi atas dua bagian yaitu bagian optik dan bagian non-
optik, dimana bagian-bagian tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Dari
hasil pengamatan objek/ preparat, kenampakan sel terlihat berbeda dari tiap
jenis tumbuhan (objek/ preparat) yang berbeda. Perbedaan ini terlihat pada
letak inti sel dan bentuk sel.
B. Saran
1. Untuk praktikan:
Memperlakukan mikroskop secara hati-hati karena terdapat komponen-
komponen mikroskop yang mudah pecah sehingga memerlukan perlakuan
khusus. Serta kerjasama antar sesama anggota kelompok sehingga hasil
pengamatan yang optimal akan didapatkan. Tidak melanggar peraturan
yang telah di tetapkan.
2. Untuk asisten:
Agar kiranya memberikan arahan dan batasan yang jelas dalam setiap
kegiatan praktikum demi meminimalisir kesalahan-kesalahan selama
praktikum berlangsung.
3. Untuk Laboratorium:
Memaksimalkan kesedian alat dan bahan agar tidak mengganggu proses
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Bawono, A., Adi, K., Gerwono, R. 2014. Identifikasi fokus mikroskop digital
menggunakan metode otsu. Jurnal Berkala Fisika, vol. 17 No. 2.
Maftuchah., Aris, A., Agus, A. 2014. Teknik dasar analisis biologi molekuler.
Yogyakarta: DEEPUBLISH.
Tim Dosen Biologi. 2016. Penuntun Praktikum Biologi Dasar. Makassar: Jurusan
Biologi FMIPA UNM.
LAMPIRAN
Pertanyaan
1. Tulis nama bagian optik dari mikroskop?
2. Tulis nama bagian mekanik dari mikroskop?
3. Kalau bayangan dalam medan pandang digeser ke kiri depan, ke arah
manakah kaca benda/ sediaan harus digeser? Mengapa demikian?
4. Tulis pengaruh negatif terhadap mikroskop kalau lensa digosok dengan
kain atau kertas biasa/ kasar?
Jawaban :
1. Bagian optik dari mikroskop:
a. Kondensor
b. lensa objektif
c. lensa okuler
d. cermin
2. Bagian mekanik dari mikroskop :
a. Kaki mikroskop
b. Lengan atau pegangan mikroskop
c. Tiang mikroskop
d. Pengatur kondensor
e. Diafragma
f. Meja objek
g. Sengkeling
h. Penggerak mekanis
i. Lubang meja sediaan
j. makrometer
k. Pemutar halus (mikrometer) dan kasar (makrometer)
l. Penjepit kaca objek
m. Sumber cahaya
3. Apabila bayangan dalam medan pandangan akan digeser ke kiri – depan
maka kaca benda harus digeser ke arah kanan-belakang begitupun
sebaliknya karena sifat dari lensa ialah selalu terbalik (berlawanan arah).
Bayangan yang dihasilkan adalah diperbesar dan terbalik.
4. Pengaruh negatif terhadap mikroskop yang dapat ditimbulkan apabila
lensa digosok dengan kain kasar atau kertas biasa yaitu lensa mudah rusak
atau tergores sehingga objek yang kita amati kurang jelas garis dan
batasnya.