PENGUJIAN BAHAN - 2
PENGUJIAN BAHAN PADA PERKERASAN JALAN
BERASPAL
CV. Madi Hermadi
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
SUB TOPIK
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
A. Pendahuluan
B. Pengujian Aspal
C. Pengujian Agregat
D. Pengujian Campuran Beraspal
A. PENDAHULUAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
◼ SAMPLE MEWAKILI
◼ DI LOKASI PENGHAMPARAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
TUJUAN PENGENDALIAN:
B. PENGUJIAN ASPAL
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Tujuan: Mendapatkan contoh aspal yang memadai dari segi metoda, jumlah, alat dan
kemasan agar mewakili populasi tertentu.
Tahapan Pengambilan Contoh Aspal dari Kemasan Drum
Kemasan
drum dipilih
secara acak
Aspal yg
diambil 5
cm di bawah
permukaan
Kemasan
DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PENGAMBILAN CONTOH ASPAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Tujuan: Mendapatkan contoh aspal yang memadai dari segi metoda, jumlah, alat dan
kemasan agar mewakili populasi tertentu.
Dari Tangki berpengaduk/Sirkulasi:
▪ Setiap tangki 1 contoh
▪ Diambil boleh dari bagian mana saja
▪ Dari kran pengeluaran atau dengan
tabung/kaleng celup
▪ Kemasan contoh kaleng bersih
Dari Tangki tidak berpengaduk/Sirkulasi:
▪ Setiap tangki 3 contoh
▪ Diambil dari bagian atas, tengah dan bawah
▪ Dari kran pengeluaran atau dengan
tabung/kaleng celup
▪ Kemasan contoh kaleng bersih
Tujuan: Mengetahui tingkat kegetasan aspal yang mengindikasikan tingkat ketahanan aspal
terhadap retak.
1) Lapisi bagian sisi cetakan daktilitas dengan campuran talk-
gliserin, dan letakkan di atas plat dasar yang juga sudah lapisi
talk-gliserin.
2) Tuangkan benda uji ke dalam cetakan berlebih.
3) Dinginkan benda uji dan cetakan pada suhu ruang selama 30 - 40
menit. Uji Daktilitas
4) Rendam di dalam bak perendam 25oC selama 30 menit,
5) Ratakan benda uji dengan spatula panas.
6) Rendam benda uji dan cetakan pada suhu 25oC selama 85 – 90
menit.
7) Lepaskan benda uji dari plat dasar dan sisi -sisi cetakan.
8) Pasang benda uji pada mesin uji dan jalankan mesin penarik
dengan kecepatan 5 cm/menit hingga benda uji putus.
9) Bacalah nilai daktilitas sebagai jarak penambahan panjang benda
uji pada saat putus (cm)
Tujuan: Mengetahui nilai elastic recovery (elastisitas setelah pengembalian) aspal yang
dimodifikasi elastomer
1) Lapisi bagian sisi cetakan elastic recovery dengan campuran talk-gliserin, dan letakkan di
atas plat dasar yang juga sudah lapisi talk-gliserin.
2) Tuangkan benda uji ke dalam cetakan berlebih.
3) Dinginkan benda uji dan cetakan pada suhu ruang selama 30 - 40 menit.
4) Rendam di dalam bak perendam 25 oC selama 30 menit,
5) Ratakan benda uji dengan spatula panas.
6) Rendam benda uji dan cetakan pada suhu 25oC selama 85 – 90 menit.
7) Pasang benda uji pada mesin penguji dengan cara mengaitkan masing-masing lubangnya;
8) Atur kedudukan benda uji sedemikian rupa sehingga jarum penunjuk jarak 0 (nol) cm;
9) Selama pengujian, benda uji harus berada dalam cairan sedikitnya 2,5 cm di bawah
permukaan cairan dan di atas dasar bak perendam. Selain itu, selama pengujian Uji zelstic Recovery
temperatur cairan harus selalu pada temperatur 25 ± 0,5 oC;
10) Tarik benda uji dengan kecepatan konstan 5 cm/menit ± 5% hingga menunjukkan
perpanjangan 20 cm;
11) Matikan mesin penarik dan biarkan selama 5 menit.
12) Potong benda uji pada bagian tengahnya dengan menggunakan gunting;
13) Biarkan selama satu jam untuk memberi kesempatan benda uji mengerut;
14) Geser balik kedua sisi benda uji sehingga kedua ujung benda uji yang telah dipotong
bersentuhan.
15) Hitung nilai elastic recovery benda uji.
DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
PENGUJIAN TITIK NYALA ASPAL KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Rotational Viscometer
❖ Pencampuran 0,17 ± 0,02 PaS= 151-156 oC (Aspal Pen 60), 158-163 oC (Asret)
❖ Pemadatan = 0,28 ± 0,03 PaS = 146-151 oC (Aspal Pen 60), 164-169 oC (Asret)
DIREKTORAT BINA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN
PENGUJIAN PENURUNAN BERAT DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
ASPAL
Tujuan: Mendapatkan aspal setelah mengalami short term aging (penuaan selama konstruksi)
dan mengukur kadar minyak ringan
C. PENGUJIAN
AGREGAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
JENIS-JENIS PENGUJIAN AGREGAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
1) Pengambilan Contoh
2) Penyiapan Benda uji
3) Gradasi
4) Agregat Lolos Saringan No. 200
5) Abrasi
6) Setara Pasir
7) Berat Jenis dan Penyerapan Air
8) Kelekatan Terhadap Aspal
9) Bentuk Partikel
10) Tekstur Permukaan
KERING
Tujuan: Mengetahui gradasi masing-masing fraksi agregat
Berat Benda Uji Minimum
PENGELUPASAN AGREGAT-ASPAL
Tujuan: Mengetahui angka persentase luas permukaan agregat yang terselimuti
aspal
AGREGAT KASAR
Tujuan: Menentukan persentase butir pecah yang terkandung pada contoh
agregat kasar
KASAR
Tujuan: Mengetahui persentase dari butiran agregat kasar berbentuk pipih, lonjong, atau
pipih dan lonjong
Pengujian dilakukan menggunakan proportional caliper device 1:5
D. PENGUJIAN
CAMPURAN BERASPAL
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
Oven Timbangan
Penangas Air
Cetakan Pengeluar Benda Uji Kompor
1) Agregat (Panas) 2) Aspal (Panas) 3) Temp. pencampuran 4) Temp. pemadatan 5) Masukan dalam cetakan
6) Pemadatan benda uji 7) Benda uji 8) Berat kering 9) Berat dalam air
KA O 5.8 %
Kepadatan 2.377 t/m 3
V MA 15.72 %
V IMmarshall 3.37 %
V IMprd 2.09 %
V FB 78.61 %
Stabilitas 1388 kg
Kelelehan 3.66 mm
Stab. sisa %
10) Berat SSD 11) Rendam di Temp 60 °C 12) Uji stabilitas dan flow Rasio f iler 1.38
1) Benda uji 2) Timbang piknometer 3) Masukan benda uji 4) Isi air 5) Pengisapan
kosong dan timbang secukupnya
6) Tambah air 7) Simpan dalam air dengan 8) Timbang Pikno+benda 9) Piknometer+air pada 10) Berat
(tanda batas) temp. 25 °C uji+air temp. 25 °C Piknometer+air