(DARING)
BLOK 3
SEMESTER 2
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
NIM
1
DAFTAR ISI
2
BAB 1
TATA TERTIB
3
kesempatan untuk mengikuti ujian susulan pada waktu dan menurut cara yang ditetapkan
oleh Penanggungjawab SL IMKG.
BAB 2
KEGIATAN PEMBELAJARAN SKILL’S LAB
MATERIAL KEDOKTERAN GIGI
4
BAB 3
PETUNJUK SKILL’S LAB
5
SL PERTEMUAN 1
Outline:
1. Memverbalkan manipulasi alginat
2. Memverbalkan manipulasi gipsum
3. Melakukan manipulasi alginat (acc)
4. Melakukan manipulasi gipsum
Tahapan :
(Instruksi SL : diverbalkan, dilakukan dan ditunjukkan pada instruktur)
Persiapan
a. Meja kerja dialasi dengan lap putih dan kertas koran.
b. Siapkan model studi yang akan dilakukan duplikasi. Rendam model studi yang akan diduplikasi
di dalam air sampai gelembung udara hilang (+ 5-10 menit)
c. Menyiapkan bubuk sesuai ukuran sendok cetak ( 25 gr untuk sendok cetak no 1&2) dan
meletakkan di bowl kecil.
d. Mengukur air sesuai ukuran sendok cetak (50 ml untuk sendok cetak no 1&2) dan menuang
ke dalam bowl besar.
e. Mencocokkan sendok cetak pada model studi RA (menggunakan ukuran 1 atau 2)
6
b. Aduk bahan cetak dan air dengan gerakan angka 8 sambil adonan ditekan ke tepian mangkuk
karet (vigourous 8 hand mixing) hingga adonan terlihat homogen (adonan sewarna, konsistensi
lunak dan permukaannya halus) sambil tetap memperhatikan working time dan setting time
bahan cetak.
c. Memasukkan adonan alginat ke dalam sendok cetak : Mengumpulkan adonan alginate pada
dinding bowl, mengambil dan menaruh adonan alginat pada sendok cetak RA pada bagian
posterior dan diratakan ke bagian anterior
d. Duplikasi model Rahang Atas :
1) Memasukkan sendok cetak pada model rahang atas
2) Posisikan gagang sendok cetak centris, tangan kiri memegang model studi rahang atas
dan tangan kanan ; menggunakan ujung jari tengah dan telunjuk masing-masing pada sisi
oklusal kiri dan kanan sendok cetak.
e. Setelah adonan mengeras (bila dicek dengan kuku jari, tidak memberi bekas kuku), lepaskan
sendok cetak dari model kerja.
f. Amati hasil cetakan anatomis, lihat porositas dan detail cetakan, apakah ada bagian yang terlalu
tertekan ataupun ada landmark anatomi yang tidak tercetak (misal:ridge, peripheral,
frenulum,).
7
Tahapan
(Instruksi SL : diverbalkan, dilakukan dan ditunjukkan pada instruktur)
Persiapan
a. Meja kerja dialasi dengan lap kerja dan kertas koran.
b. Menyiapkan gips tipe 3 100 gr dan meletakkan di bowl kecil.
c. Mengukur air 33 ml dan menuang ke dalam bowl besar
8
SL PERTEMUAN 2
Outline:
1. Menunjukkan hasil pengecoran gips pada pertemuan 1 (acc)
2. Memverbalkan pembuatan basis model kerja
3. Memverbalkan manipulasi malam merah
5. Melakukan manipulasi malam merah
6. Melakukan manipulasi gipsum
9
Tahapan kerja
(Instruksi SL : diverbalkan, dilakukan dan ditunjukkan pada insruktur)
1. Siapkan alat-alat pada meja dengan dialasi lap putih dan kertas koran bekas.
2. Buat outline form basis pada model RA dengan pensil.
3. Ulaskan bahan separator tipis-tipis pada palatum model rahang.
4. Menyiapkan malam merah dengan ukuran 30mm x 30mm (1 sheet dipotong menjadi 2 bagian)
5. Lunakkan malam merah diatas burner, perhatikan malam tidak langsung mengenai api burner.
6. Aplikasikan pada model RA yang telah diulasi bahan separator dan bentuklah basis sesuai
outline form.
7. Haluskan dengan kapas dan air sabun.
(Acc malam merah dilakukan pada pertemuan 3)
10
SL PERTEMUAN 3
Outline:
1. Menunjukkan hasil pekerjaan membuat pola basis malam merah (acc)
2. Memverbalkan manipulasi Akrilik (Flasking dan Wax Elimination)
Tahapan Kerja :
1. Melakukan blocking pada model kerja dengan gips tipe 3 ( 1 takar gips : 10 ml air)
2. Mengulasi dinding permukaan dalam kuvet dengan vaselin menggunakan kuas.
3. Mengaduk gips tipe 2 (8 takar:90 ml) dan mengisi kuvet bawah dengan adonan gips hingga penuh,
getarkan di atas vibrator.
4. Model rahang berisi model malam ditanamkan ke dalam kuvet dengan posisi bagian anterior sedikit
lebih tinggi dari bagian posterior. Rapikan gipsum sekeliling model rahang.
5. Mencobakan kuvet atas sebelum adonan gypsum mengeras. Kuvet atas harus rapat dengan kuvet
bawah.
6. Mengulasi permukaan gips dengan vaselin setelah adonan gips pada kuvet bawah mengeras (setting
time).
7. Memasang kuvet atas, kemudian isi dengan adonan gips tipe 2 dan digetarkan di atas vibrator, dilakukan
pengisian hingga penuh.
8. Memasang tutup kuvet kemudian di press hingga rapat.
11
9. Mengamati proses setting gips
Tahapan kerja :
1. Didihkan air dalam panci hingga 100⁰ C.
2. Celupkan kuvet dengan diikat tali, tunggu 5 menit.
3. Angkat kuvet, dibuka dan cairan malam dikeluarkan.
4. Bersihkan “Mold Space” (ruang yg terbentuk akibat mencairnya malam) dengan menyiramkan air
panas yang telah dicampur dengan deterjen. Sikat dengan lembut bila malam tidak hilang juga.
5. Bersihkan juga kuvet atas dari sisa-sisa malam.
12
SL PERTEMUAN 4
Outline:
1. Memverbalkan Packing Akrilik
2. Memverbalkan Proses Curing Akrilik
3. Memverbalkan Deflasking dan poles akrilik
PACKING AKRILIK
(Instruksi SL : diverbalkan)
Tahapan kerja :
1. Siapkan “Mold Space” , tepi gips yang tipis di bevel.
2. Olesi permukaan “Mold Space” dengan CMS menggunakan kuas dan tunggu hingga kering.
3. Ambil monomer dengan spuit dan siapkan monomer di dalam mangkuk porselen. Masukkan
bubuk polimer sedikit demi sedikit sampai terlihat seperti pasir basah dan getarkan mangkok
tersebut (kelebihan monomer akan naik ke permukaan). Taburi lagi polimer sampai tidak ada
kelebihan monomer.
4. Perhatikan fase-fase polimerisasi yang terjadi pada akrilik, yaitu :
1) Sandy stage : Adonan seperti pasir basah
2) Mushy stage : Adonan seperti Lumpur basah
13
3) Stringy stage: Butir-butir polimer mulai larut, monomer bebas meresap ke dalam
polimer. Adonan apabila disentuh dengan jari atau alat bersifat lekat, apabila
ditarik akan membentuk serat
4) Dough stage :Adonan bersifat plastis, tdk lekat ,mudah dibentuk
5) Rubbery stage : Kenyal seperti karet , banyak monomer yang menguap, terutama
pada permukaannya sehingga terjadi permukaan yang kasar.
6) Rigid stage :Kaku dan keras. Pada tahap ini adonan telah menjadi keras dan getas
pada permukaan, bagian dalam masih kenyal.
5. Bila telah mencapai fase “Dough Stage” ambil seluruh adonan dengan menggunakan semen
spatula dan letakkan di dalam “Mold Space”. Lapisi permukaan adonan dengan kertas
cellophane.
6. Pasang kuvet atas beserta tutupnya, dan lakukan pengepresan ringan (jarak antar kuvet 2
mm).
7. Buka kuvet atas dan buang kelebihan adonan dengan lecron.
8. Lakukan pengepresan kedua hingga kuvet rapat/Metal to metal contact (tekanan 1000 psi)
9. Buka kembali kuvet, lihat apakah ada porus, bila ada bagian tersebut ditusuk dengan sonde
dan diolesi monomer, potong jika masih ada kelebihan akrilik
10. Bila tidak ada lagi kelebihan akrilik dan porus dapat dilakukan pengepresan akhir (1500 psi)
dengan hidraulik press, tanpa kertas Cellophan.
11. Pindahkan pada hand press.
Cara kerja :
1. Rebus air di dalam panci ± 100⁰ C
2. Masukkan kuvet ( temperature akan turun )
3. Setelah air mendidih kembali, biarkan kuvet terendam dalam air mendidih (100⁰ C) selama 20
menit
4. Kuvet diangkat dan ditunggu 10 menit hingga suhu menurun
14
MENGELUARKAN MODEL AKRILIK DARI KUVET (DEFLASKING) DAN POLES AKRILIK
(Instruksi SL : diverbalkan)
15
SL PERTEMUAN 5
Outline:
1. Memverbalkan manipulasi material elastomer
2. Meverbalkan manipulasi inlay wax untuk membuat pola restorasi onlay
3. Membuat pola restorasi onlay
Tahapan
Prosedur Mencetak (dengan metode Putty-wash one step)
1. Sesuaikan posisi sendok cetak sebagian dengan gigi yang akan dicetak
2. Ambil material elastomer tipe putty base sebanyak satu sendok takar/ scoop, keluarkan dari
scoop dan diletakkan pada glas slab.
3. Ambil material elastomer tipe putty catalyst sebanyak satu sendok takar/ scoop, keluarkan dari
scoop dan diletakkan pada glas slab.
4. Keluarkan material light body base sebanyak 1 cm pada glas slab.
5. Keluarkan material light body catalyst sebanyak 1 cm sejajar material base.
6. Ambil material elastomer tipe putty base dan catalyst, manipulasikan dengan jari tangan
(tanpa menggunakan sarung tangan) hingga warna homogen ( mixing time: 30 detik )
7. Bentuk adonan menjadi silinder dan aplikasikan pada sendok cetak sebagian yang sudah
disesuaikan dengan posisi gig yang akan dicetak (kanan atau kiri)
8. Buat cekungan dengan cara menekan pada bagian tengahnya dengan jari
9. Manipulasi material light body base-catalyst dengan cara mencampur menggunakan spatula
elastomer hingga warna homogen.
10. Aplikasikan material elastomer light body pada material tipe putty yang sudah diberi cekungan
16
11. Aplikasikan sendok cetak yang telah terisi material cetak elastomerheavy dan light body pada
gigi yang akan dicetak dengan tekanan dan tahan hingga beberapa saat hingga setting
12. Keluarkan setelah material cetak mengeras.
13. Biarkan selama 30-60 menit untuk memberi waktu gas releasing
14. Lakukan prosedur pengecoran hasil cetakan dengan gips tipe 4 (1 takar: 11 ml).
Tahapan
1. Siapkan alat dan bahan diatas meja yang dialasi lap putih dan koran.
2. Ulasi model kerja dengan CMS, tunggu hingga kering.
3. Lunakkan inlay wax diatas burner.
4. Aplikasikan pada model die posterior (press method) dengan tekanan ringan-sedang
5. Potong kelebihan inlay wax
6. Bentuk sesuai anatomi gigi posterior dengan pisau model
7. Haluskan dengan kapas basah yang dihangatkan.
8. Kilapkan dengan menggunakan air sabun.
17
SL PERTEMUAN 6
Outline:
1. Menunjukkan pola inlay wax (acc)
2. Memverbalkan manipulasi GIC
3. Memverbalkan manipulasi komposit
Cara Kerja :
1. Ambil bubuk GIC 1 sendok takar, pereskan dan ditempatkan pada mixing pad.
2. Ambil liquid GIC dan teteskan pada mixing pad disamping bubuk GIC (posisi botol tegak lurus
dan ujung tip botol berjarak 1 cm dari mixing pad) sebanyak 1 tetes
3. Bagi bubuk dalam 2 bagian, aduk sedikit demi sedikit dengan gerakan memutar, kemudian
dilanjutkan dengan diaduk dengan gerakan melipat
4. Amati konsistensi dengan mengangkat spatula ; Adonan cukup kental, mengkilap, homogeny
dan tidak putus ketika diangkat dengan spatula.
18
5. Light curing
6. Etsa*
7. Bonding agent*
8. Komposit resin (dalam kemasan syringe)*
9. Chip Blower
Cara Kerja :
1. Siapkan alat dan bahan
2. Keringkan kavitas
3. Ulasi etsa tunggu dalam waktu 15 detik.
4. Bilas dengan air dan keringkan
5. Kemudian ulasi tipis- tipis dengan bonding agent dan ratakan
6. polimerisasikan dengan sinar light curing selama 10 detik.
7. Aplikasi komposit dengan teknik incremental ; ambil komposit resin sebanyak kurang lebih 2
mm dengan filling instrument, masukkan pada kavitas hingga ketinggian 2 mm, lakukan
kondensasi dengan bantuan semen stopper (boleh juga menggunakan burnisher), kemudian
tip light curing diletakkan diatas mold tegak lurus (jarak 1 mm) dengan adonan komposit, lalu
polimerisasikan selama 20 detik, ulangi prosedur tersebut hingga mold penuh, ratakan dan
haluskan kemudian polimerisasi menggunakan light curing
19
DAFTAR NAMA INSTRUKTUR SKILL’S LAB
1. Lalita El Milla, drg. M.Si
2. Delvi Fitriani, drg., M.Kes
3. Feni Istikharoh, drg.
4. Dini Rachmawati, drg., Sp.KGA
5. Endah Damayanti, drg., Sp.Ort
6. Yuliana Ratna Kumala, drg., Sp.KG
7. Miftakhul Cahyati, drg., Sp.PM
8. Neny Roeswahjuni, drg., Sp.Ort
9. Rahma Vidyanti Priyanto, drg., Sp.KG
10. Astika Swastirani, drg., M.Si
11. Kartika Andari Wulan, drg., Sp.Pros
20
DAFTAR ALAT Skill’s Lab IMKG Blok 3 (WAJIB DISEDIAKAN MAHASISWA)
Per kelompok :
34. Gergaji besi 1 buah per 1 kelompok
35. Kertas gosok berbagai ukuran 2 lbr per ukuran per 1 kelompok
36. Mata bur stone (hijau dan merah) @2 buah per kelompok
37. Mata bur fraser 2 buah per kelompok
Note :
1. Tulisan hitam wajib disediakan mahasiswa SL IMKG blok 3 pandemi
2. Tulisan merah tidak wajib blok 3 tetapi mungkin akan berguna di blok-blok selanjutnya
seperti prosto dan konservasi, sehingga disarankan dicicil untuk punya
3. Blok merah tidak perlu untuk masa pandemi ini
21