Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • MEDAN

    Diunggah oleh

    Syahriadin Syam
    3 tayangan2 halaman
    Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7,07% pada kuartal II 2021 sebenarnya hanya 2,88-3,10% karena perhitungan didasarkan pada kontraksi 4,19% pada kuartal II 2020. Capaian ini belum sesuai target pertumbuhan 6-7-8% tahun 2021, dan ekonomi harus tumbuh minimal 10% pada kuartal III dan IV agar rata-rata capai target 6%.

    Deskripsi Asli:

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Laporkan Dokumen Ini
    Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7,07% pada kuartal II 2021 sebenarnya hanya 2,88-3,10% karena perhitungan didasarkan pada kontraksi 4,19% pada kuartal II 2020. Capaian ini belum sesuai target pertumbuhan 6-7-8% tahun 2021, dan ekonomi harus tumbuh minimal 10% pada kuartal III dan IV agar rata-rata capai target 6%.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    3 tayangan2 halaman

    MEDAN

    Diunggah oleh

    Syahriadin Syam
    Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7,07% pada kuartal II 2021 sebenarnya hanya 2,88-3,10% karena perhitungan didasarkan pada kontraksi 4,19% pada kuartal II 2020. Capaian ini belum sesuai target pertumbuhan 6-7-8% tahun 2021, dan ekonomi harus tumbuh minimal 10% pada kuartal III dan IV agar rata-rata capai target 6%.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    dari 2

    MEDAN, kaldera.

    id- Angka pertumbuhan ekonomi yang disebut-sebut tumbuh 7,07 persen di kuartal II 2021
    dibanding kuartal II 2020, sesungguhnya tidak signifikan. Sementara target pertumbuhan yang ingin dikejar
    pemerintah tahun 2021 ini 6-7-8 persen. Anggota Komisi XI DPR RI Gus Irawan Pasaribu menilai capaian itu
    masih jauh dari target.

    Sebelumnya, pemerintah selalu membanggakan capaian angka pertumbuhan itu. “Pengertian ekonomi RI tumbuh
    7.07 persen itu didasarkan dari perhitungan kuartal II 2020 yang tumbuh minus 4.19 persen. Jadi, sebetulnya
    pada kuartal II 2021 ekonomi tumbuh hanya 2,88-3,10 persen,” kata dia saat dimintai komentarnya, Sabtu
    (7/8/2021).

    Lebih detail, dia ini menjelaskan perhitungan yang sesungguhnya adalah angka pertumbuhan kuartal II 2021
    (7,07 persen) dikurangi angka pertumbuhan kuartal II 2020 (-4.19 persen), didapatlah angka 2,88 persen. Inilah
    capaian pertumbuhan yang sesungguhnya. “Memang ekonomi RI tumbuh positif di kuartal II tahun 2021 yaitu
    sebesar 2,88 persen. Namun, belum sesuai dengan target yang diharapkan, yaitu tumbuh 6-7-8 persen pada 2021
    ini,” ungkapnya.

    Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2021 adalah minus 0.92.persen. Pada kuartal II ini tumbuh
    plus 2.88-3.10 persen. Lalu, bagaimana dengan capaian pada kuartal III dan IV? Masih jadi tanda tanya besar.
    Kumulasi dari kuartal I + II + III + IV harus sama dengan 6-7-8 persen.

    Ekonomi RI harus tumbuh minimal 10 persen di kuartal III dan 10 persen di kuartal IV agar rata-rata ekonomi RI
    bisa tumbuh 6 persen di tahun 2021 ini. Melihat kenyataan terkini, ketua DPD Gerindra Sumut itu menilai
    Indonesia masih berat untuk mencapai target yang dipatok. (finta rahyuni)

    KONTEN SPONSOR

    Ingin Hidup 100 Tahun? Bersihkan Pembuluh Darah! Inilah Caranya


    Wanita 55 Tahun dengan Wajah Bayi: Dia Lakukan Ini sebelum Tidur

    Rambut Pasti Tumbuh Lebat! Tak Peduli Seberapa Parah Botak

     TOPIK

     DPR RI

     Gus Irawan

    Berita SebelumnyaKalah 1-3, Timnas Jepang Gagal Raih Perunggu


    Berita SelanjutnyaGoyang Spanyol, Tim Samba Brazil Pertahankan Emas Sepakbola Olimpade

    Anda mungkin juga menyukai