Anda di halaman 1dari 7

PENDAPATAN PERKAPITA INDONESIA TAHUN 2011

Pendapatan perkapita warga Indonesia tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 3,7 juta

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pendapatan per kapita masyarakat Indonesia sepanjang
2011 mencapai Rp30,8 juta atau sekitar US$3.542,9. Angka ini naik sekitar Rp3,7 juta
dibandingkan setahun sebelumnya sebesar Rp27,1 juta.

Pelaksana Tugas Kepala BPS, Suryamin, dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Senin, 6
Februari 2012, mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama kuartal IV-2011 masih
banyak terkonsentrasi di tiga provinsi utama yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Kegiatan ekonomi di sektor sekunder dan tersier juga masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.
Sementara itu, kegiatan ekonomi sektor primer lebih banyak diperankan oleh daerah-daerah di
luar Jawa.

Selama 2011, BPS melaporkan lapangan usaha yang banyak tumbuh berasal dari sektor
pengolahan sebesar 24,3 persen, pertanian 14,7 persen, perdagangan, hotel, restoran 13,8 persen,
dan sektor bisnis lainnya 47,2 persen.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2011 mencapai target pemerintah
yaitu sebesar 6,5 persen. Ekonomi Indonesia tahun lalu banyak ditopang oleh kegiatan ekspor
dan impor, masing-masing sebesar 13,6 persen dan 13,3 persen. Sementara itu, dari investasi
hanya berkontribusi sebesar 8,8 persen.

PENDAPATAN PERKAPITA INDONESIA TAHUN 2012


Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan produk domestik bruto (PDB) per kapita masyarakat
Indonesia atas harga berlaku sepanjang tahun 2012 mencapai Rp 33,3 juta atau US$ 3.562,6.

Pendapatan masyarakat tersebut meningkat 9,53% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp


30,4 juta atau US$ 3.498,2.
Dengan kata lain, masyarakat Indonesia memperoleh pendapatan per bulan sebesar Rp 2,775 juta
atau setara Rp 92.500 per hari.

Kepala BPS Suryamin dalam keterangan pers di kantornya, Selasa (5/2/2013) mengatakan, PDB
Indonesia pada kuartal IV-2012 masih didominasi oleh Pulau Jawa. Provinsi DKI Jakarta masih
menjadi pengkontribusi PDB terbesar diikuti Jawa Timur dan Jawa Barat.
Secara kuantitatif, BPS melaporkan kegiatan di sektor sekunder dan tersier masih terkonsentrasi
di Pulau Jawa. Sementara kegiatan primer lebih banyak dkikontribusi daerah-daerah di luar
Jawa.

BPS sebelumnya melaporkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2012 mencapai 6,23%.
Sumber pertumbuhan berasal dari pengeluarkan konsumsi rumah tangga yang mencapai 5,28%.
pembentukan modal tetap bruto 9,81%.
"Karena investasi kaitannya dengan produktivitas," kata Suryamin seraya menambahkan
pengeluaran konsumsi pemerintah turun 1,25% dibandingkan setahun sebelumnya.

PENDAPATAN PERKAPITA INDONESIA TAHUN 2013


Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita 2013
mencapai Rp 36,5 juta. Kepala BPS Suryamin menuturkan, ada laju peningkatan sebesar 8,88
persen dibanding PDB per kapita tahun 2012 yang sebesar Rp 33,5 juta.

Suryamin menjelaskan, kenaikan ini disebabkan realisasi PDB Indonesia sepanjang 2013 yang
mengalami peningkatan. "Hal ini meningkatkan PDB per kapita kita pada tahun lalu menjadi Rp
36,5 juta. Sedangkan di 2012 dan 2011, realisasi PDB per kapita masing-masing sebesar Rp 33,5
juta dan Rp 30,7 juta," kata dia di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (5/2/2014).

Sepanjang 2013, PDB Indonesia tercatat sebesar Rp 9.084 triliun Atas Dasar Harga Berlaku
(ADHB). Sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan (tahun 2000) adalah Rp 2.770,3 triliun.
Untuk kuartal-IV 2013 sendiri PDB ADHB sebesar Rp 2.367,9 triliun, dan ADHK sebesar Rp
699,9 triliun. Angka ini naik dibanding kuartal-IV 2012, di mana PDB ADHB sebesar Rp
2.092,4 triliun dan ADHK sebesar Rp 662,1 triliun.

Suryamin menyebut, kenaikan PDB ini menyumbang peningkatan pendapatan per kapita.
Namun, jika diukur dengan dollar AS, maka PDB terlihat mengalami penurunan. "Memang ada
penurunan kalau dihitung pakai dollar AS, karena ada pelemahan nilai tukar rupiah," kata
Suryamin.

Sepanjang 2013, PDB per kapita orang Indonesia sebesar 3.499,9 dollar AS. Sedangkan pada
2012 mencapai 3.583,2 dollar AS, dan pada 2011 sebesar 3.525,2 dollar AS.

Di sisi lain, Produk Nasional Bruto (PNB) AHDB pada 2013 sebesar 3.391,6 dollar AS atau Rp
35,4 juta. Angka ini naik 8,72 persen dibanding realisasi 2012 yang sebesar Rp 32,5 juta.
PENDAPATAN PERKAPITA INDONESIA TAHUN 2014
Situs Inilah.com sempat memberitakan bahwa Pendapatan Perkapita Indonesia pada tahun
2014 adalah sebesar 4.700 dollar Amerika (USD) per tahun, atau jika di konversikan ke angka
rupiah maka hitungan kasarnya akan muncul angka Rp 60.000.000,- / tahun atau sekitar Rp
5.000.000,- / bulan (dalam kurs rupiah bergerak stabil di kisaran angka 12.765,- per satu dollar
Amerika).

Apakah Anda sudah berpenghasilan Rp 5 juta rupiah per bulan? Terdengar mengesankan, tetapi
angka ini saya ragukan secara pribadi. Silakan baca sumber beritanya di
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2143803/pendapat-perkapita-indonesia-us4700, (silakan
copy link berikut tetapi situs tersebut tidak mencantumkan sumber data yang diperoleh dalam
artikel beritanya. Kalaupun benar data tersebut bahwa rata-rata penduduk Indonesia sudah
berpenghasilan Rp 5.000.000,-/bulan (dengan rumus perhitungan total pendapatan nasional
dibagi jumlah total penduduk), maka yang terjadi adalah kesenjangan ekonomi di masyarakat
Indonesia bagaikan jurang. Dalam arti ada penduduk yang sangat kaya sehingga menutupi
jumlah yang berpendapatan kurang, sedangkan mayoritas penduduk tetap berpenghasilan rendah
sehingga bisa muncul angka pendapatan per kapita USD 4.700,- per tahun di 2014.

Dan satu lagi, masih kalaupun benar pendapatan per kapita di Indonesia pada tahun 2014 adalah
USD 4.700,- / tahun atau USD 391,66 per bulan (sekitar 5 juta per bulan), tetap saja dalam
artikel diatas disebutkan bahwa pendapatan perkapita Indonesia masih teramat jauh jika
dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia, terlebih lagi Singapura. Negeri Jiran asal Ipin-
Upin itu memiliki Pendapatan Per Kapita hingga tiga kali lipat lebih banyak dari rakyat
Indonesia, sementara negara yang jauh lebih kecil yakni Singapura, lebih banyak hingga 11 kali
lipat.

"Pendapatan per kapita Indonesia hanya US$4.700. Sedangkan Malaysia US$ 13.000 dan
Singapura US$ 51.000 per tahun," jelas Dewan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Indonesia
Mustafa Edwin Nasution. (sumber: inilah.com).

Jika artikel tersebut ditulis pada tanggal 11 Oktober 2014, maka sumber lain yang dirilis pada
tanggal 6 November 2014 oleh kompas.com menyebutkan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir,
PDB per kapita Indoensia telah meningkat dari 1.076 dollar AS menjadi 3.475 dollar AS
(sumber:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/11/06/143022626/Pendapatan.Per.Kapita.Indonesi
a.Makin.Tertinggal.Jauh.dari.Malaysia). Angka ini lebih rasional karena mereduksi klaim
sebelumnya di angka USD 4.700 menjadi hanya 3.475 dollar AS (berselisih 1.225 dollar). Yang
artinya pendapatan tahunan masyarakat Indonesia adalah sebesar 44.360.000,- per tahun atau
sebesar 3,7 juta rupiah per bulannya. Angka ini masih logis jika melihat kondisi upah buruh dan
PNS saat ini yang berkisar di angka tersebut (terutama khususnya kota-kota besar di Indonesia).

Grafik Pendapatan Per Kapita Indonesia dari tahun 2011 hingga 2014.

Tetapi mengingat Indonesia bersama Singapura, Malaysia, Korea dan China berada dalam garis
start yang sama sejak tahun 1960-an, maka pencapaian ini masih sangat rendah karena
pendapatan per kapita negara-negara tersebut jauh melebihi negara kita. Bahkan negara seperti
Vietnam sudah mulai menyusul angka perolehan ppk kita. Tugas pemerintah adalah membuat
bangsa ini maju dan makmur, bukan membiarkan negara larut dalam konflik politik dan sosial di
masyarakat. Akibatnya ekonomi menjadi terbengkalai. Tidak perlu menyalahkan bangsa lain
yang dianggap turut campur membuat negara ini kacau balau, cukup dimulai dari diri sendiri.
(#EdisiKritik)

PENDAPATAN PERKAPITA INDONESIA TAHUN 2015


Berikut ini adalah Pendapatan perkapita (GDP) negara di dunia berdasarkan IMF yang diambil
dari Wikipedia bahasa Inggris. Data disini tersimpan di Google Spreadsheet yang saya embeded.
Perbedaan mendasar, data ini menampilkan pendapatan GDP tiap negara dalam USD, Rupiah
Pertahun dan Rupiah perbulan dengan Data Nilai Tukar Realtime dari Google Finance.
Indonesia pada tahun 2015 masih diurutan 114 dengan GDP 3412 USD Dolar pertahun atau
sekitar 48 Juta pertahun dan setara dengan 4 Juta perbulan. Nah dari sini, kita bisa mengukur
apakah pendapatan kita termasuk diatas rata rata orang indonesia atau justru masih jauh dibawah
rata rata Orang Indonesia?

PENDAPATAN PERKAPITA INDONESIA TAHUN 2016


Perkapita Indonesia pada 2016 ini naik menjadi Rp47,96 juta per tahun atau mendekati Rp4 juta
per bulan di 2016. Namun, pada saat yang sama Indonesia masih harus menyelesaikan persoalan
ketimpangan dalam hal pendapatan untuk bisa keluar dari zona middle income trap. KEPALA
Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto mengungkapkan bahwa pendapatan

Pertumbuhan ekonomi pada 2016 yang mencapai 5,02% mencatatkan nilai Produk Domestik
Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp12.406,8 triliun. "Dengan jumlah
PDB Indonesia di 2016 sebesar Rp12.406,8 triliun, pendapatan per kapita di Indonesia mencapai
Rp47,96 juta atau senilai US$ 3.605,06 di 2016," terang Kecuk di Jakarta, Senin (6/2).

Realisasi PDB tersebut meningkat jika dibandingkan dengan PDB pada tahun-tahun sebelumnya.
Pada 2015, misalnya, PDB Indonesia mencapai US$3.374,49 atau senilai Rp45,14 juta.
Sedangkan pada 2014 nilai PDB Indonesia mencapai US$3.531,85 atau senilai Rp41,92 juta.

Kecuk menilai, meski jumlah tersebut naik dia melihat masih adanya ketimpangan yang cukup
tajam, khususnya di wilayah antara perkotaan dan pedesaan.

"Mungkin kalau kita sudah punya angka PDB per kapita per provinsi, ada perbedaan tajam
antara satu provinsi dengan provinsi lain, seperti antara Jakarta dan NTT. Jadi kita masih punya
PR bahwa ada ketimpangan, ini perlu perhatian," terangnya.

Salah satu hal yang perlu diperbaiki oleh pemerintah dalam menurunkan ketimpangan adalah
dengan memberikan akses yang lebih mudah untuk pendidikan, modal, kesehatan, lapangan
kerja, dan pembangunan infrastruktur. Khususnya adalah pemerataan antara wilayah Indonesia
Timur, Indonesia Tengah dan juga Indonesia Barat.

Untuk keluar dari pendapatan kelas menengah, Indonesia perlu memiliki pendapatan per kapita
sebesar US$13 ribu. Untuk menaikkan PDB, kata Kecuk, Indonesia harus mampu menaikkan
nilai PDB atas dasar harga berlaku yang dengan katalain seluruh industri harus bergerak
memberikan nilai tambah yang tinggi. "Khususnya adalah industri industri yang memiliki porsi
besar bagi pertumbuhan ekonomi yakni sektor pertanian, industri, perdagangan, dan kontruksi."
Dalam kesempatan yang berbeda Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution
mengungkapkan, dengan PDB 2016 naik sebesar 5,02% sedangkan penduduk bertambahnya
sekitar 2%, PDB perkapita Indonesia naik kira kira 3%. PDB menurut Darmin adalah cerminan
dari angka riil sehingga inflasi sudah dikeluarkan dari angka tersebut jadi sudah dikeluarkan
faktor dari dalamnya.

Darmin melihat saat ini manufaktur masih dalam kondisi yang belum begitu membaik sebab
masih di bawah pertumbuhan dari GDP. Sehingga untuk sektor ini memang memerlukan
penajaman dalam hal kebijakan. Tetapi di sisi lain sebetulnya investasi yang sudah dirancang
namun realisasinya belum mulai khususnya yang sektor - sektor besar terutama kilang
petrokimia dan lainnya.

"Tidak perlu stimulusl agi, sebenarnya mempertajam kebijakannya saja. Tahun ini kita harus
lebih fokus mempertajam di kebijakan manufaktur, pariwisata sehingga pertumbuhannya bisa
lebih tinggi," ungkap Darmin. OL-
TUGAS EKONOMI
TENTANG PENDAPATAN PERKAPITA
INDONESIA 2011-2016

DISUSUN OLEH:

NABILA APRILIONI SYAM

KELAS: XI IPS_B

SMAN 2 PKL. KURAS


KABUPATEN PELALAWAN
TA.2017 / 2018

Anda mungkin juga menyukai