Anda di halaman 1dari 3

PERBANDINGAN TINGKAT PENGANGGURAN, KEMAKMURAN DAN KESEJAHTERAAN DI INDONESIA DENGAN BEBERAPA NEGARA LAIN

PENGANGGURAN
Pengangguran terbuka di Indonesia mencapai 8,59 juta orang atau .7,41 persen dari total angkatan kerja yang mencapai 116 juta. Sebenarnya, dibandingkan dengan keadaan pada bulan-bulan sebelumnya, jumlah itu terus menurun. Pada Februari 2009 misalnya, angka pengangguran terbuka masih mencapai 8,14 persen. Pada Agustus 2009, turun menjadi 7,87 persen. Angka pengangguran di Brunei sekitar 5,1 persen. Menurut Dewan Ekonomi Brunei (DEB), sekitar seperempat dari tamatan sekolah antara tahun 2004-2008 akan sulit mendapatkan pekerjaan. Selama ini, 75 persen angkatan kerja di Brunei bekerja di pemerintahan. Sedangkan pengangguran di Singapura kuartal I-2010 secara tahunan turun menjadi 2,2 persen dari posisi Desember 2009 sebesar 2,3 persen. Level terbaru ini merupakan terendah dalam dua tahun terakhir. Penurunan terjadi akibat rebound yang cukup cepat dari pelemahan ekonomi global. Pengusaha membuka lapangan kerja lebih banyak pada kuartal I-2010. Total penyerapan tenaga kerja naik menjadi 36.500 pegawai atau lebih tinggi target awal sebesar 34 ribu. Sementara, tingkat pemutusan hubungan kerja (PHK) sudah kembali pada level sebelum krisis global. 2.400 pekerja telah di-PHK pada kuartal I-2010, Pada tiga bulan pertama 2009, jumlah PHK mencapai rekor tertinggi sebesar 12.760 pekerja namun tenaga kerja Singapura mengalami kenaikan signifikan setelah Singapura membuka dua casino resorts tahun ini. Kedua tempat peristirahatan yang memiliki fasilitas judi ini membuka ribuan lapangan kerja baru. Berdasarkan survei Otoritas Moneter Singapura (MAS), 19 ekonom memprediksi tingkat pengangguran akhir 2010 sebesar dua persen. Ekonomi Singapura tumbuh 38,6 persen pada triwulan I-2010 dibandingkan kuartal I-2009 (year on year/yoy).Melihat tingginya aktivitas ekonomi, Pemerintah Singapura merevisi target pertumbuhan 2010 hingga dua kali. Menurut saya, pengangguran di Indonesia tergolong banyak dibanding negara yang lainnya, terutama Singapura padahal letak negaranya dekat. Seharusnya pemerintah Indonesia lebih memperhatikan BLK agar banyak

masyarakat ahli yang siap kerja dan dibarengi dengan penyediaan lapangan kerja yang memadai.

TINGKAT KEMAKMURAN DAN KESEJAHTERAAN


Dari data Bank Dunia yang dikeluarkan pada 1 Juli 2009, Malaysia menduduki urutan ke 79 dengan GNP per kapita sebesar US$ 13.740 per tahun. Disisi lain Indonesia menduduki urutan ke 146 dengan GNP per kapita sebesar US$ 3.830 per tahun. Nilain Indonesia ini setara dengan Rp 38 juta lebih per tahun. Data GNP per kapita, Malaysia mempunyai nilai 3,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan GNP Indonesia. Hal ini bisa diartikan penduduk Malaysia secara rata-rata lebih sejahtera dan makmur dari penduduk Indonesia. Belum lagi bila melihat populasi penduduk Malaysia pada 2008 sejumlah 25 juta orang. Sedangkan Indonesia sebesar 240 jutaan orang atau 10 kali lipat dari penduduk Malaysia. Perbandingan lain bisa dilakukan pada besar volume ekonomi secara nasional, ternyata Indonesia lebih besar dibandingkan Malaysia. Artinya, kekuatan ekonomi, Indonesia jauh lebih berpengaruh dibandingkan Malaysia, hal ini wajar karena luasan wilayah Indonesia yang kaya raya. Produk domestik bruto (PDB) Indonesia berada di urutan ke-19 mengalahkan negara-negara yang sudah maju seperti Belgia, Swiss, Swedia, Norwegia, Denmark dan bahkan Arab Saudi. Indonesia hanyadi bawah China, India, Australia dan Meksiko. PDB Indonesia sebesar US$ 514 miliar atau sekitar Rp 5000 triliunan. Kekuatan ekonomi Malaysia berada di bawah Indonesia, Thailand, Afrika Selatan, Israel dan Nigeria sekalipun. Malaysia hanya berada di urutan ke 42 dengan total PDB sebesar US$ 194 miliar atau hampir Rp 2000 triliunan. Namun, Singapura dan Malaysia memimpin pemulihan kesejahteraan global ke level sebelum krisis karena jumlah jutawan meningkat sekitar 14% pada 2009 menurut Boston Consulting Group. Jumlah keluarga jutawan naik menjadi 11,2 juta, kata penelitian yang dikeluarkan kemarin oleh badan yang berbasis di Boston tersebut. Singapura mencatat peningkatan sebesar 35%, diikuti oleh Malaysia, Slowakia dan China. Menurut saya kesejahteraan di Singapura paling tinggi karena memimpin kesejahteraan global ke level sebelum krisis, dan Indonesia jika dilihat

secara realistis tanpa melihat angka PDB dan lainnya masih belum sejahtera.

Anda mungkin juga menyukai