Kalau kita melihat pengangguran di perkotaan dan pedesaan di Indonesia, maka kita
dapat melihat bahwa pengangguran - secara signifikan - lebih tinggi di daerah perkotaan
dibandingkan dengan daerah pedesaan. Yang tidak kalah menariknya yaitu kesenjangan
antara pengangguran perkotaan dan pedesaan melebar selama empat tahun terakhir
karena pengangguran pedesaan telah menurun lebih cepat daripada pengangguran di
perkotaan. Penjelasan untuk tren ini adalah bahwa banyak orang pedesaan pindah ke
daerah perkotaan dalam rangka mencari peluang kerja.
Indonesia sedang mengalami proses urbanisasi yang cepat. Saat ini lebih dari setengah
jumlah penduduk Indonesia tinggal di daerah perkotaan. Di satu sisi, ini adalah
perkembangan positif karena urbanisasi dan industrialisasi diperlukan untuk tumbuh
menjadi negara yang berpenghasilan menengah (middle income country). Di sisi lain,
proses ini perlu disertai dengan penciptaan lapangan kerja yang memadai di kota-kota.
Oleh karena itu, investasi (baik domestik maupun asing) perlu meningkat di daerah
perkotaan yang sudah ada atau daerah urban yang baru. Dengan demikian, pemerintah
Indonesia harus membuat iklim investasi lebih menarik sehingga menghasilkan lebih
banyak investasi.
Indonesia adalah negara berpenduduk terpadat keempat di dunia (setelah Cina, India
dan Amerika Serikat). Selanjutnya, negara ini juga memiliki populasi penduduk yang
muda karena sekitar setengah dari total penduduk Indonesia berumur di bawah 30 tahun.
Jika kedua faktor tersebut digabungkan, indikasinya Indonesia adalah negara yang
memiliki kekuatan tenaga kerja yang besar, yang akan berkembang menjadi lebih besar
lagi ke depan, maka menekankan pentingnya penciptaan lapangan kerja dalam
perekonomian terbesar di Asia Tenggara.