Anda di halaman 1dari 3

DEMAM TYPHOID

No.Dokumen :
No.Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
UPTD
Renasti Bakkara, SKM
Puskesmas NIP.196712311991032029
Kartini
1. Pengertian Suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman typhoid
2. Tujuan Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosa dan
terapi kasus Demam Typhoid
Tingkat Kemampuan 4A
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Kartini No
tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
5. Alat dan 1. Sphygmomanometer/ Tensimeter
Bahan 2. Stetoskop
3. Handscoon
4. Status Pasien/Family folder
5. Formulir resep
6. Formulir eksternal
6. Prosedur 1. Anamnesis (Subjective)
a. Menanyakan apakah ada panas, berapa lama dan bagaimana pola
panas
b. Menanyakan apakah keluhan sakit kepala (pusing-pusing) yang
sering dirasakan di area frontal, nyeri otot, pegal-pegal
c. Menanyakan apakah ada insomnia, anoreksia dan mual
muntah.Selain itu, keluhan dapat pula disertai gangguan
d. Menanyakan apakah ada gangguan gastrointestinal berupa
konstipasi dan meteorismus atau diare, nyeri abdomen dan BAB
berdarah
e. Menanyakan apakah terjadi kejang demam pada anak-anak
2. Pemeriksaan Fisik (Objective)
a. Suhu tinggi
b. Bau mulut karena demam lama
c. Bibir kering dan kadang pecah-pecah
d. Lidah kotor dan ditutup selaput putih (coated tongue), jarang
ditemukan pada anak.
e. Ujung dan tepi lidah kemerahan dan tremor
f. Nyeri tekan regio epigastrik (nyeri ulu hati)
g. Hepatosplenomegali
h. Bradikardia relatif (peningkatan suhu tubuh yang tidak diikuti oleh
peningkatan frekuensi nadi)
i. Penurunan kesadaran ringan
Pemeriksaan Penunjang
a. Darah perifer lengkap berupa leukopeni (<5000 per mm3),
limfositosis relatif, monositosis, aneosinofilia dan trombositopenia
ringan
b. Pemeriksaan serologi Widal dengan titer O 1/320 diduga kuat
diagnosisnya adalah demam tifoid.
3. Penegakan Diagnosis (Assesment)
Diagnosa
Demam Typhoid
Diagnosis Banding
a. Demam Berdarah Dengue
b. Malaria
c. Leptospirosis
4. Penatalaksanaan (Plan)
a. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
1. Istirahat tirah baring dan mengatur tahapan mobilisasi
2. Diet tinggi kalori dan tinggi protein
3. Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tertulis
4. Kontrol dan monitor tanda vital (Tekanan Darah, Nadi, Suhu,
Kesadaran) kemudian dicatat dengan baik di Rekam Medis
Pasien
b. Terapi simptomatik untuk menurunkan demam (antipiretik) dan
mengurangi keluhan gastrointestinal
c. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik. Antibiotik lini pertama
untuk demam tifoid adalah Kloramfenikol (4x500mg selama 10
hari), Ampisilin atau Amoksisilin (3x500mg selama 10 hari - aman
untuk penderita yang sedang hamil), atau Trimetroprim-
Sulfametoxazole Kotrimoksazol( 2x960mg selama 7-10 hari)
d. Memberikan edukasi mengenai pengobatan dan perawatan,diet,
pentahapan mobilisasi, serta tanda-tanda kegawatan
Kriteria Rujukan
e. Telah mendapat terapi selama 5 hari namun belum tampak
perbaikan
f. Demam tifoid dengan tanda-tanda kedaruratan
g. Demam tifoid dengan tanda-tanda komplikasi dan fasilitas tidak
mencukupi

7. Diagram Alir
Anamnese Pemeriksaan Fisik
(Subjective) (Objective)

Penegakkan Diagnosis Pemeriksaan Penunjang


(Assessment)

Penatalaksanaan
(Plan)

8. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan

9. Unit Terkait 1. Ruang Pemeriksaan/Tindakan


2. Ruang Farmasi

2/3
10. Dokumen -
Terkait
11. Rekaman No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
historis diberlakukan
perubahan

3/3

Anda mungkin juga menyukai