RAHMADANA
200906500018
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu negara yang saat ini sedang berkembang adalah
Indonesia. Sebagai bangsa yang sedang berkembang, Indonesia masih
dalam proses pembangunan ekonomi yang lebih kuat untuk mendorong
suatu bangsa maju. Tujuan dari pembangunan ekonomi ini adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat yang tinggal di tanah air.
Sebagai negara berkembang yang sedang berbenah, perekonomian
Indonesia niscaya memiliki masalah ekonomi makro, namun masah ini
merupakan isu utama dan membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah.
Pengangguran(%)
8
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Pengangguran(%)
Pertumbuhan Ekonomi
70
60
50
40
30
20
10
0
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20
30
25
20
15
10
0
00 01 02 03 04 05
20 20 20 20 20 20
C. Tujuan Penelitian
Adapun dari penelitian ini bertujuan:
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini:
1. Sebagai informasi ilmiah dan ilmu pengetahuan tentang pengaruh
pertumbuhan ekonomi dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
terhadap tingkat pengangguran di Indonesia.
2. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk para pengambil
kebijakan terkait masalah pengangguran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengangguran
1. Pengertian Pengangguran
Angkatan Kerja = Jumlah orang yang bekerja + Jumlah orang yang tidak bekerja
Jumlah Pengangguran
Tingkat pengangguran = ×100
Jumlah angkatan kerja
4. Dampak Pengangguran
Berikut dampak pengangguran terhadap perekonomian:
1. Penurunan output negara,
2. Penurunan taraf hidup yang ditunjukkan oleh pendapatan
perkapita,
3. Keterlambatan pembangunan; misalnya, jika produksi nasional
menurun, pendapatan (pajak) negara juga menurun, sehingga uang
untuk pembangunan infrastruktur berkurang
4. Menaikkan angka kemiskinan dimana tingginya tingkat
pengangguran berpengaruh pada tingkat kemiskinan.
B. Pertumbuhan Ekonomi
1. Definisi Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi menurut Sadono Sukirno (2010) adalah
perluasan kegiatan ekonomi yang menyebabkan peningkatan barang
dan jasa yang dihasilkan dalam masyarakat serta kemakmuran rakyat.
Dalam jangka panjang, isu pertumbuhan ekonomi dapat dianggap
sebagai isu ekonomi makro. Secara umum, peningkatan faktor
produksi tidak selalu mengarah pada peningkatan produksi barang dan
jasa dalam skala yang sama.
Pada dasarnya, pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan output agregat
(keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh kegiatan
perekonomian) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). PDRB
sendiri merupakan nilai total seluruh output akhir yang dihasilkan oleh
suatu perekonomian daerah, baik yang dilakukan oleh warga lokal
maupun warga asing yang bermukim di negara bersangkutan. Se-
hingga, ukuran umum yang sering diguna- kan untuk melihat laju
pertumbuhan ekonomi adalah persentase perubahan PDB untuk skala
nasional atau persentase perubahan PDRB untuk skala propinsi atau
kabupaten/kota.
Suatu perekonomian dapat dikatakan mengalami pertumbuhan
ekonomi jika jumlah barang dan jasa meningkat. Jumlah barang dan
jasa dalam perekonomian suatu negara dapat diartikan sebagai nilai
dari produk domestik bruto (PDB). Nilai PDB ini digunakan dalam
mengukur persentase pertumbuhan ekonomi suatu negara.
2. Faktor- faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi.
Menurut Sadono Sukirno (2002), faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan
ekonomi adalah:
a. Faktor sumber daya manusia
Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan
ekonomi juga dipengaruhi oleh SDM. SDM merupakan faktor
terpenting dalam proses pembangunan, cepat lambatnya proses
pembangunan tergantung kepada sejauh mana sumber daya
manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi
yang memadai untuk melaksanakan proses pembangunan.
b. Faktor sumber daya alam
Sebagian besar negara berkembang bertumpu kepada sumber
daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya.
Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin
keberhasilan proses pembangunan ekonomi, apabila tidak
didukung oleh kemampuan sumber daya manusianya dalam
mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud diantaranya kesuburan tanah, kekayaan
mineral, tambang, kekayaan hasil hutan dan kekayaan laut.
c. Faktor ilmu pengetahuan dan teknologi
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin
pesat mendorong percepatan proses pembangunan, pergantian
pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia
digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek
efisiensi, kualitas dan kuantitas. Serangkaian aktivitas
pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada akhirnya
berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian
d. Faktor budaya
Faktor budaya memberikan dampak tersendiri terhadap
pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat
berfungsi sebagai pembangkit atau pendorong proses
pembangunan tetapi dapat juga menjadi penghambat
pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan
diantaranya sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan
sebagainya.
e. Faktor sumber daya modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA
dan meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa
barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan
kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang
modal juga dapat meningkatkan produktifitas. Laju
pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai
hasil pembangunan nasional. Pendapatan perkapitanya
dipergunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran penduduk,
sebab semakin meningkat pendapatan perkapita dengan kerja
konstan semakin tinggi tingkat kemakmuran penduduk dan
juga produktivitasnya.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan
eksperimen. Penelitian kuantitatif yaitu data penelitian berupa angka-angka
dan analisis menggunakan statistik. Penelitian eksperimen (Experimental
Research) merupakan kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai
pengaruh suatu perlakuan/tindakan/treatment atau menguji hipotesis tentang
ada tidaknya pengaruh tindakan itu bila dibandingkan dengan tindakan lain.
Penelitian ini akan menjelaskan pengaruh antar variabel yang mempengaruhi
pengangguran di Indonesia.
B. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data sekunder merupakan sumber
data penelitian secara tidak langsung yang diperoleh melalui media perantara.
Data sekunder yang digunakan berbentuk data panel. Data panel yaitu data
kombinasi antara data runtut waktu (time series) dan data dari beberapa obyek
dalam satu waktu (cross section) (Arifianto, 2012). Sumber data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data dari Badan Pusan Statistik (BPS).
Data dalam penelitian ini yaitu data pertumbuhan ekonomi, data indeks
pembangunan manusia (IPM), data investasi dalam negeri, data investasi luar
negeri dan data pengangguran tahun 2000-2022, yang dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1. Data pengangguran Indonesia, berdasarkan tingkat pengangguran
terbuka (TPT) tahun 2000-2022 dalam satuan persen (%).
2. Data produk domestik regional bruto (PDRB) Indonesia, menurut
lapangan usaha atas dasar harga konstan tahun 2000- 2022 dalam
satuan persen (%).
3. Data indeks pembangunan manusia (IPM) Indonesia tahun 2011-2018
dalam satuan persen (%).
4. Data realisasi investasi penanaman modal dalam negeri menurut sektor
ekonomi tahun 2000-2022 dalam satuan juta US Dollar.
5. Data realisasi investasi penanaman modal luar negeri menurut sektor
ekonomi tahun 2000-2022 dalam satuan juta US Dollar.
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Terikat (Dependen)
Variable terikat (dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat. Karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2018).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pengangguran (Y), data
yang diperoleh yaitu dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di
Indonesia.
2. Variabel Bebas (Independen)
Variabel bebas (independen) adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahannya dan timbulnya variabel terikat
(dependen) (Sugiyono, 2018). Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia, investasi
dalam negeri dan investasi luar negeri.
D. Teknik Analisis Data
Menurut jenis data dan hipotesis sangat menentukan dalam ketepatan
pemilihan statistik alat uji. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan tahapan analisis regresi linier berganda, yang harus memenuhi
kriteria yaitu, uji F-test dan uji T-test.
E. Model Analisis
Penelitian ini menggunakan model analisis regresi berganda (multiple
regression analysis) yang pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel
independen (bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi atau melihat pengaruh
variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Model dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut (Maghfirah, 2018):
Y=α+β1PEt+β2IPMt+β3PMDNt+β4PMAt+ ԑ
Dimana:
Y : Pengangguran (%)
α : Konstanta
PE : Perumbuhan Ekonomi
IPM : Indeks Pembangunan Manusia
PMDN : Penanaman Modal Dalam Negeri
PMA : Penanaman Modal Asing
β1, β2, β3, β4: Koefesien Regresi
ԑ : Standar erorr
t : Waktu (Time series)
F. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis diperlukan dalam melakukan sebuah penelitian guna
melihat apakah hasil yang diperoleh sama dengan hipotesis yang di
kemukakan dalam penelitian ini, dalam pengujian hipotesis ini terdapat dua uji
yaitu sebagai berikut (Ghazali, 2016):
1) Uji Parsial (t-Statistik)
Uji t-Statistik pada dasarnya untuk menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel bebas secara individu dalam menerangkan
variabel terikat. Kriteria pengujian yang digunakan pada tingkat α =
5% sebagai berikut: a) Jika nilai prob. < 0,05 maka Ho ditolak, dapat
disimpulkan bahwa variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap
variabel terikat. b) Jika nilai prob. > 0,05 maka Ho diterima, variabel
bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
2) Uji F-Statistik
Uji F-Statistik dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh
variabel independen secara keseluruhan atau bersama-sama terhadap
variabel dependen. Untuk pengujian ini dilakukan hipotesa sebagai
berikut: a) Jika nilai prob F hitung < 0,05 maka Ho ditolak, artinya
secara bersama-sama ada pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen. b) Jika nilai prob F hitung > 0,05 maka Ho
diterima, artinya secara bersama-sama tidak ada pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen.
DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2022. Angkatan Kerja. Badan Pusat Statistik.
Mankiw, N.G. 2008. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: Salemba Empat.
Sukirno, Sadono. 2010. Makro Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sukirno, S. (2016). Makro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Latifah, N., dkk. (2017). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Indeks
Pembangunan Manusia Terhadap Tingkat Pengangguran Terbuka dan
Dampaknya Pada Jumlah Penduduk Miskin di Kota Manado. Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiens. 17(02).
Putra, W. (2018). Perekonomian Indonesia. Depok: Rajawali Pers.
Nurcholis, M. (2014). Analisis pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum
dan Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Tingkat Pengangguran di
Provinsi Jawa Timur Tahun 2008-2014. Jurnal Ekonomi Pembangunan.
12(1)
Mahihody, A. Y., dkk. (2018). Pengaruh Upah dan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Terhadap Pengangguran Di Kota Manado. Jurnal Berkala Ilmiah
Efisiensi. 18(3).
Purnama, N. I. (2014). Analisi Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Tingkat Pengangguran di Kota Medan Tahun 2000-2004. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis. 17(1)
Rahmawati, R. (2016). Pengaruh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tenaga
Kerja dan Pendidikan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi
Jawa Tengah. Surakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Muhamadiah.
Azizah, F. I. N. 2016. Analisis Pengaruh Jumlah Penduduk, Pertumbuhan
Ekonomi dan Inflasi Terhadap Pengangguran Terbuka di Kabupaten/
Kota Provinsi Jawa Tengah Periode 2010-2014. Yogyakarta: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.
Latumaerissa, J. R. (2015). Perekonomian Indonesia dan Dinamika Ekonomi
Global. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Pujoalwanto, B. (2014). Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: PT Graha Ilmu.
Alam, S. 2011. Economics 2A. Jakarta: Erlangga.
BPS. 2022. Indeks Pembangunan Manusia. Indonesia: Badan Pusat Statistik.
BPS. 2022. Pengangguran Terbuka. Badan Pusat Statistik.
BPS. 2022. Investasi dalam Negeri. Badan Pusat Statistik.
BPS. 2022. Investasi Luar Negeri. Badan Pusat Statistik
Del Rosa, Y., Agus, I., & Abdilla, M. (2019). Pengaruh Inflasi, Kebijakan
Moneter dan Pengangguran Terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis Dharma Andalas, 21(2), 183-293.
AyuBhakti, N. A., Istiqomah, I., & Suprapto, S. (2014). Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Di Indonesia
Periode 2008-2012. EKUITAS (Jurnal Ekonomi dan Keuangan), 18(4),
542-469.
Salim HS, Hukum Investasi di Indonesia, 161