Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENGARUH PEMBANGUNAN MANUSIA , PERTUMBUHAN

EKONOMI, DAN PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI


INDONESIA
index
pertumbuhan tingkat
Tahun pembangunan pengangguran
ekonomi kemiskinan
manusia
2016 70.18 5.03 5.61 10.86
2017 70.81 5.07 5.5 10.64
2018 71.39 5.17 5.3 9.66
2019 71.92 5.02 5.23 9.22
2020 71.94 2.07 7.07 10.19
2021 72.29 3.7 6.49 9.71
2022 72.91 5.31 5.86 9.57

Ringkasan analiasis regresi berganada

Coefficientsa
Standardized
Koefisien Regresi Coefficients t hitung Sig.
Variabel B Beta
1 (Constant) 51,527 7,067 0,006
index pembangunan -0,717 -1,096 -6,405 0,008
manusia
pertumbuhan ekonomi 0,504 0,997 2,404 0,096
pengangguran 1,284 1,447 3,321 0,045
F hitung = 13,899
R Square = 0,933
Budhijana, R. B., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Index Pembangunan... ISSN: 2460-8114 (print)
2656-6168 (online)

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Index Pembangunan Manusia (IPM) dan


Pengangguran Terhadap Tingkat Kemiskinan Di Indonesia Tahun 2000-2017

R. Bambang Budhijana
STIE Indonesia Banking School
R.bambang.budhijana@ibs.ac.id

Abstract
Indonesia is a country that is still classified as a developing country, and poverty is a problem that is the
center of attention. The problem of poverty can be seen from the factors that influence it. These factors in-
clude slow economic growth, low human development index, and increasing unemployment. So, this study
aims to determine the effects of the factors mentioned above. This study uses a quantitative approach. The
data used in the form of secondary data in Indonesia from 2000 to 2017. Data analysis techniques in this
study using multiple linear regression analysis. The results showed that: (1) Economic Growth Variable
had no significant negative effect on Poverty Rate in Indonesia. (2) Human Development Variable Index
has a significant negative effect on Poverty Rate in Indonesia. (3) Unemployment Variable has a signifi-
cant positive effect on Poverty Rate in Indonesia.
Keywords: Developing Countries, Poverty, Economic Growth, Human Development Index, Unemployment

Abstrak
Indonesia adalah negara yang masih diklasifikasikan sebagai negara berkembang, dan kemiskinan adalah
masalah yang menjadi pusat perhatian. Masalah kemiskinan dapat dilihat dari faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Faktor-faktor ini termasuk pertumbuhan ekonomi yang lambat, indeks pembangunan
manusia yang rendah, dan meningkatnya pengangguran. Jadi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
efek dari faktor-faktor yang disebutkan di atas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Data
yang digunakan berupa data sekunder di Indonesia dari tahun 2000 hingga 2017. Teknik analisis data da-
lam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1)
Variabel Pertumbuhan Ekonomi tidak berpengaruh negatif signifikan terhadap Tingkat Kemiskinan di In-
donesia. (2) Indeks Variabel Pembangunan Manusia memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap
Tingkat Kemiskinan di Indonesia. (3) Variabel Pengangguran memiliki pengaruh positif signifikan ter-
hadap Tingkat Kemiskinan di Indonesia.
Kata Kunci: Negara Berkembang, Kemiskinan, Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pembangunan Manusia,
Pengangguran

1. Pendahuluan (0-14 tahun) mencapai 70,49 juta jiwa atau sekitar


Pertumbuhan ekonomi yang baik di suatu negara 26,6% dari total populasi. Untuk populasi yang ma-
dapat dikatakan baik jika tingkat pertumbuhan PDB suk kategori usia produktif (14-64 tahun) 179,13
lebih tinggi dari pertumbuhan penduduknya. Hal juta jiwa (67,6%) dan penduduk usia lanjut 65 ke
tersebut terjadi jika pertumbuhan PDB tersebut atas sebanyak 85,89 juta jiwa (5,8%). Dari proyeksi
berdampak baik kesejahteraan masyarakat. Karena tersebut, jumlah kelahiran pada tahun ini mencapai
makna pembangunan adalah meningkatkan taraf 4,81 juta jiwa sedangkan jumlah kematian 1,72 juta
hidup masyarakat melalui peningkatan produktivi- jiwa. Adapun rasio angka ketergantungan (usia
tas per kapita, investasi sumberdaya manusia, in- produktif terhadap usia nonproduktif) sebesar
vestasi fisik, kesempatan kerja (Mishkin : 2012). 47,9%, lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar
Indonesia, dengan laju pertumbuhan penduduk 48,1% dan juga turun dari posisi 2010 yang men-
pada tahun 2010 sebesar 1.46 % menjadi 1.27% capai 50,5%. (Bappenas: 2013).
pada tahun 2016. Di satu sisi mengalami penurunan Kemiskinan yang terjadi di negara berkembang
angka pertumbuhan penduduk, namun jika dilihat merupakan masalah yang cukup rumit, namun di
dari komposisi penduduk yang ada saat ini di atas beberapa negara berkembang telah berhasil
proyeksi penduduk sebelumnya. Berdasarkan melaksanakan pembangunan dalam segi hal
proyeksi Badan Perencanaan Pembangunan Na- produksi dan pendapatan nasional. Kondisi
sional (Bappenas) 2013 jumlah penduduk Indone- kemiskinan suatu negara atau daerah merupakan
sia pada 2018 mencapai 265 juta jiwa. Jumlah ter- cerminan dari tingkat kesejahteraan penduduk yang
sebut terdiri dari 133,17 juta jiwa laki-laki dan tinggal pada negara atau daerah tersebut
131,88 juta jiwa perempuan. Menurut kelompok (Christianto, 2013). Indonesia adalah negara yang
umur, penduduk yang masih tergolong anak-anak masih tergolong negara berkembang, dan
36
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 5, No. 1 April 2019: 36-44

kemiskinan merupakan masalah yang menjadi iskinan menjadi berkurang (Adi Widodo, 2011).
pusat perhatian.. Bukan hanya faktor pertumbuhan ekonomi, IPM
Keberagaman dalam merumuskan pandangan saja yang dapat berpengaruh terhadap tingkat kem-
terhadap kemiskinan dapat diartikan bahwa kem- iskinan di Indonesia. Faktor lain yang juga ber-
iskinan merupakan fenomena multidimensi. Fe- pengaruh terhadap tingkat kemiskinan adalah
nomena – fenomena ini yang sulit terdefinisi secara pengangguran. Didalam teori Lewis dijelaskan bah-
mutlak sebagai suatu pengertian khusus. Namun wa tujuan dari proses pembangunan khusus di-
demikian, World Bank menyatakan bahwa kem- tujukan bagi negara yang menghadapi masalah
iskinan tetap harus diukur dalam bentuk parameter kelebihan tenaga kerja. Lewis menganggap di
khusus sebagai gambaran untuk pengambilan ke- negara berkembang terdapat tenaga kerja yang ber-
bijakan penanggulangan kemiskinan. lebih, tetapi memilik masalah kekurangan modal
Tingkat kemiskinan di Indonesia dari tahun dan keluasan tanah yang terbatas (Sukirno, 2006).
2000 hingga tahun 2016 mengalami fluktuasi wala- Pengangguran memiliki hubungan yang sangat
pun mengalami trend yang cenderung menurun. erat dalam mempengaruhi tingkat kemiskinan. Baik
Permasalahan kemiskinan dapat ditinjau dari faktor negara berkembang maupun negara maju, pengang-
-faktor yang mempengaruhinya. Faktor itu dian- guran merupakan suatu keadaan yang keberadaann-
taranya pertumbuhan ekonomi yang lambat, indeks ya tidak terelakkan. Pengangguran memiliki
pembangunan manusia yang rendah, dan mening- keterbatasan yang pelu diperhatikan sebab
katnya jumlah pengangguran. Sebagaimana yang pengangguran sangat berpengaruh terhadap ter-
kita ketahui bahwa pertumbuhan ekonomi merupa- jadinya masalah kerawanan berbagai tindak krimi-
kan salah satu indikator keberhasilan dalam pem- nal, gejolak sosial, politik dan kemiskinan (Amalia,
bangunan. Sedangkan tujuan yang paling utama 2012).
dari suatu pertumbuhan ekonomi adalah mening- Berdasarkan latar belakang hal tersebut, maka
katkan kapasitas produksi. Peningkatan kapasitas diperlukan suatu kajian yang bertujuan untuk
produksi membutuhkan tambahan tenaga kerja se- mengeanalisis pengaruh Pertumbuhan Ekonomi,
hingga jumlah pengangguran turun dan tingkat IPM dan Pengangguran secara bersama-sama ter-
kemiskinan akan berkurang (Arifin dan Hadi, 2009; hadap tingkat kemiskinan di Indonesia periode
BPS, 2017). 2000-2017 .
Perkembangan PDB Indonesia tahun 2000 sam-
pai dengan tahun 2017 mengalami fluktuasi yang 2. Landasan Teori
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Indonesia meru- Faktor Demografi
pakan negara berkembang yang belum mencapai Sebagian besar negara di dunia fokus pada
kondisi steady state dimana suatu perekonomian pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu alat ukur
sudah berada dalam keadaan stabil dan tidak mu- keberhasilan pembangunan, namun akhir-akhir ini
dah terkena goncangan. Dalam hal ini peran terjadi perubahan pengukuran pertumbuhan
pemerintah sangatlah penting dalam mendorong ekonomi, yaitu melibatkan faktor demografi.
kemajuan pertumbuhan ekonomi. Indikator lain Faktor demografi yang menjadi pertimbangan yang
yang dapat kita liat adalah dengan menggunakan cukup penting adalah struktur umur, angkatan
pembangunan manusia. Pembanguan manusia kerja,jumlah penduduk serta angka harapan hidup
dapat dilakukan dengan melakukan investasi pada masyarakat. Banyaknya penduduk dengan usia
bidang – bidang seperti pendidikan dan kesehatan muda akan menciptakan beban ekonomi yang
yang memberikan manfaat bagi penduduk miskin. tinggi, tetapi disisi lain sebagai sumber potensial
Murahnya fasilitas pendidikan dan kesehatan di- tenaga kerja, demikian juga dengan usia tua.
harapkan mampu meningkatkan produktivitas yang
dibarengi dengan meningkatnya pendapatan. Kuali- Faktor demografi dan Pertumbuhan Ekonomi
tas sumber daya manusia dapat diketahui dengan Masalah demografi penduduk di suatu negara
melihat indeks kualitas hidup atau indeks pem- telah banyak diperdebatkan sejak adanya teori
bangunan manusia. Rendahnya indeks pem- Malthus tahun 1798. Teori Malthus lebih
bangunan manusia akan berakibat pada rendahnya menekankan pada pertumbuhan populasi dan
produktivitas kerja seseorang. Produktivitas yang masalah ketersediaan pangan, sedangkan teori
rendah berdampak pada pendapatan dan mengaki- pasca Malthus menyiratkan dampak cukup besar
batkan jumlah kemiskinan bertambah. populasi dan pertumbuhan ekonomi, pandangan
Peningkatan IPM setiap tahunnya menyebabkan ekonomi modern pertumbuhan ekonomi dan faktor-
naiknya produktivitas kerja seseorang. Produktivi- faktor yang mempengaruhinya.
tas naik berdampak pada pendapatan dan mengaki-
batkan tingkat kemiskinan di indoensia mengalami Teori Pertumbuhan Ekonomi
trend yang cenderung menurun. Apabila IPM men- Prof. Simon Kuznets mendefinisikan pertum-
galami peningkatan dapat diduga bahwa tingkat buhan ekonomi sebagai suatu kenaikan kapasitas
kesejahteraan masyarakat juga mengalami pening- dalam jangka panjang dari negara yang bersangku-
katan. Jika kesejahteraan meningkat tingkat kem- tan untuk menyediakan berbagai macam jenis ba-
37
Budhijana, R. B., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Index Pembangunan... ISSN: 2460-8114 (print)
2656-6168 (online)
rang - barang ekonomi dalam jumlah yang banyak menyebar di golongan penduduk miskin. Pertum-
kepada penduduknya. Adanya kemajuan atau buhan penduduk dan kebutuhan investasi terjadi di
penyesuaian - penyesuaian teknologi, institusional banyak negara hal ini dilakukan karena kek-
(kelembagaan), dan ideologi terhadap berbagai hawatiran yang berkembang mengenai pertum-
tuntutan keadaan yang ada menentukan kenaikan buhan penduduk dan tingkat pengangguran yang
kapasitas itu sendiri (Boediono, 1999). Pertum- meningkat, seperti kasus yang terjadi di beberapa
buhan ekonomi merupakan salah satu indikator negara Afrika (Asongu, 2013). Menurut Asongu,
keberhasilan pembangunan dalam suatu penduduk Afrika diproyeksikan meningkat dua kali
perekonomian. Kemajuan suatu perekonomian lipat pada tahun 2036 dari tahun 2009, banyak pen-
ditentukan oleh besarnya pertumbuhan yang di- dukung memilikinya, jika kebijakan investasi yang
tunjukan oleh perubahan output nasional. Adanya ketat tidak dilakukan, masalah sosio-ekonomi
perubahan output dalam perekonomian merupakan terkait meningkatnya pengangguran dan penurunan
analisis ekonomi jangka pendek. Secara umum te- pendapatan per kapita secara signifikan dapat
ori tentang pertumbuhan ekonomi dapat di ke- memotivasi keresahan sosial, brain drain dan / atau
lompokan menjadi dua, yaitu teori pertumbuhan migrasi ilegal. Hal yang sama dapat saja terjadi di
ekonomi klasik dan teori pertumbuhan ekonomi Indonesia, mengingat saat ini pertumbuhan
modern. Pada teori pertumbuhan ekonomi klasik, penduduk Indonesia masih cukup tinggi.
analisis di dasarkan pada kepercayaan dan efektivi- Pandangan masyarakat Afrika mengenai hubungan
tas mekanisme pasar bebas. Teori ini merupakan populasi dan investasi (Asongu, 2013), hubungan
teori yang dicetuskan oleh para ahli ekonom klasik investasi-investasi (Asongu, 2014b) dan literatur
antara lain Adam Smith, David Ricardo. Hal terse- mainstream mengenai penilaian pengaruh variabel
but menjadikan pertumbuhan ekonomi dicirikan kebijakan moneter terhadap aktivitas ekonomi Starr
dengan 3 hal pokok, antara lain: a). Laju pertum- (2005) dan Nogueira, (2009) dalam Diep (2015).
buhan perkapita dalam arti nyata (riil); b). Distri- Dalam konteks riset yang dilakukan, pertumbuhan
busi atau persebaran angkatan kerja menurut sektor penduduk dengan menggunakan model Asongu,
kegiatan produksi yang menjadi sumber penghasi- memerlukan uji akar dan kointegrasi unit yang
lannya; c). Pola sebaran penduduk. Teori lain menguji sifat stasioner dan hubungan jangka pan-
yang menjelaskan pertumbuhan ekonomi adalah jang (equilibrium).
teori ekonomi modern. Teori pertumbuhan Harrod-
Domar merupakan salah satu teori pertumbuhan Hubungan Indeks Pembangunan Manusia Ter-
ekonomi modern, teori ini menekankan arti pent- hadap Kemiskinan
ingnya pembentukan investasi bagi pertumbuhan UNDP (United Nations Development Pro-
ekonomi. Semakin tinggi investasi maka akan se- gramme) pertama kali memperkenalkan Indeks
makin baik perekonomian, investasi tidak hanya Pembangunan Manusia (IPM). Indeks pem-
memiliki pengaruh terhadap permintaan agregat bangunan manusia adalah pengukuran per-
tetapi juga terhadap penawaran agregat melalui bandingan dari harapan hidup, melek huruf, pen-
pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Dalam didikan dan standar hidup untuk semua negara di
perspektif yang lebih panjang investasi akan seluruh dunia. Indeks Pembangunan Manusia di-
menambah stok kapital (Yotopoulus, 1997; Boedi- anggap sebagai gambaran dari hasil program pem-
ono, 1999). bangunan yang telah dijalankan pemerintah pada
tahun sebelumnya. IPM mengukur dan menunjuk-
Pertumbuhan Pertumbuhan Ekonomi Terhadap kan kemajuan program pembangunan di awal dan
Kemiskinan akhir dalam suatu periode tersebut. IPM menjelas-
Teori trickle-down effect Arthur Lewis (1954) kan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil
dijelaskan bahwa kemakmuran yang diperoleh oleh pembangunan seperti memperoleh pendapatan,
sekelompok masyarakat akan sendirinya menetes fasilitas kesehatan, pendidikan, dan sebagainya
ke bawah sehingga menciptakan lapangan kerja dan (Sinaga, 2009; Mankiw, 2016).
berbagai peluang ekonomi yang pada gilirannya Didalam teori pertumbuhan baru dijelaskan
akan menumbuhkan berbagai kondisi demi tercip- pentingnya peranan dari pemerintah terutama da-
tanya distribusi hasil-hasil pertumbuhan ekonomi lam meningkatkan pembangunan modal manusia
yang merata. Pada penelitian yang dilakukan (human capital), mendorong berbagai penelitian,
Wahyuniarti (2008) dijelaskan didalamnya bahwa dan pengembangan untuk meningkatkan produk-
pertumbuhan ekonomi sebagai indikator yang san- tivitas manusia. Hal ini dapat terlihat dari investasi
gat penting untuk melihat keberhasilan pem- pendidikan yang mampu meningkatkan kualitas
bangunan di suatu negara maupun daerah sebagai sumber daya manusia dibuktikan dengan mening-
syarat untuk mengurangi tingkat kemiskinan. katnya pengetahuan dan keterampilan seseorang.
Syarat keberhasilan pertumbuhan ekonomi adalah Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka
hasil dari pertumbuhan ekonomi tersebut dapat me- pengetahuan dan keterampilan mendorong pening-
nyebar disetiap golongan masyarakat, tidak hanya katan produktivitas orang tersebut. Perusahaan
menyebar di golongan penduduk kaya tetapi juga akan memperoleh imbal balik dengan ber-
38
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 5, No. 1 April 2019: 36-44

tambahnya jumlah tenaga kerja sehingga produk- jaannya demi mencari pekerjaan yang lebih baik
tivitas yang dihasilkan tinggi dan perusahaan tidak atau lebih sesuai dengan keinginannya; c).
berkeberatan memberikan gaji yang lebih tinggi Pengangguran Struktural yaitu pengangguran yang
bagi para pekerjanya. Di sektor informal seperti diakibatkan oleh pertumbuhan ekonomi. Tiga sum-
pertanian, peningkatan keterampilan dan keahlian ber utama yang menjadi penyebab berlakunya
akan mampu meningkatkan hasil produktivitas per- pengangguran struktural adalah perkembangan
tanian, karena dengan tenaga kerja yang terampil teknologi, kemunduran yang disebabkan oleh adan-
maka akan dapat bekerja secara efisien. Seseorang ya persaingan dari luar negeri atau daerah lain, dan
yang meiliki keahlian produktivitas yang tinggi kemunduran perkembangan ekonomi suatu kawa-
kesejahteraannnya akan meningkat. Hal ini bisa san sebagai akibat dari pertumbuhan yang pesat
dibuktikan dari peningkatan pendapatan maupun dikawasan lain; d). Pengangguran Konjungtur yaitu
konsumsinya. Rendahnya produktivitas kaum penganguran yang melebihi pengangguran alamiah.
miskin dapat disebabkan oleh rendahnya akses Pengangguran ini disebabkan oleh perubahan ge-
mereka untuk memperoleh pendidikan, kesehatan lombang (naik turunnya) kehidupan perekonomian.
dan sebagainya (Sinaga, 2009). Pada saat perekonomian mengalami masalah resesi
Azomahou dan Mishra (2008), pertumbuhan (kemunduran) dan masa depresi (kehancuran) yang
ekonomi memiliki hubungan negatif dengan berakibat pada pengurangan dalam permintaan
pertumbuhan penduduk di negara OECD namun agregat. Penurunan permintaaan agregat mengaki-
pertumbuhan penduduk memiliki hubungan positif batkan perusahaan mengurangi jumlah pekerja atau
untuk negara non OECD, hasil penelitian sesuai gulung tikar, sehingga muncul pengangguran
dengan Bloom dan Williamson (1998) pada negara konjungtur.
Asia Timur selama periode 1965 – 1990 dengan Selanjutnya Menurut UU No. 13 tahun 2003 ten-
menggunakan pendekatan struktur umur. Hal yang tang ketenagakerjaan di Indonesia dimana dijelas-
sama juga dilakukan oleh Mishra (2008), untuk kan jenis-jenis Pengangguran Berdasarkan Cirinya:
negara OECD dan non OECD. Penelitian yang a).Pengangguran Terbuka yakni terciptanya akibat
dilakukan Ashraf et al (2008), membuktikan bahwa penambahan pertumbuhan kesempatan kerja yang
ouput perkapita cenderung lebih tinggi secara cepat lebih rendah daripada pertumbuhan tenaga kerja,
pada saat harapan hidup mengalami peningkatan. akibatnya banyak tenaga kerja yang tidak mem-
Bloom (2004), angka harapan hidup berdampak peroleh pekerjaan. Menurut Badan Pusat Stsatistik
terhadap produktivitas pekerja. Acemoglu dan (BPS), pengangguran terbuka adalah adalah
Johnson (2007) mendapatkan temuan yang penduduk yang telah masuk dalam angkatan kerja
bertentangan dengan hasil penelitian sebelumnya, tetapi tidak memiliki pekerjaan dan sedang men-
menurut mereka peningkatan harapan hidup dapat cari pekerjaan, mempersiapkan usaha, serta sudah
mengurangi pertumbuhan ekonomi memiliki pekerjaan tetapi belum mulai bekerja; b).
Pengangguran Tersembunyi yakni terjadinya kare-
Hubungan Pengangguran Terhadap Kemiski- na kelebihan tenaga kerja dalam satu unit yang di-
nan perlukan. Padahal dengan mengurangi tenaga kerja
Pengangguran adalah seseorang yang sudah di- sampai jumlah tertentu tidak akan mengurangi
golongkan dalam angkatan kerja, yang secara aktif jumlah produksi. Pengangguran ini biasanya terjadi
sedang mencari pekerjaan pada suatu tingkat upah di sektor pertanian atau jasa. c). Pengangguran
tertentu, tetapi tidak dapat memperoleh pekerjaan Musiman yakni keadaan pengangguran yang terjadi
yang diinginkan. pada masa-masa tertentu dalam satu tahun. Pengan-
Menurut Sukirno (2000) pengangguran guran ini biasanya terjadi di sektor pertanian.
dibedakan menjadi empat jenis berdasarkan Petani akan mengganggur saat menunggu masa
penyebabnya antara lain: a). Pengangguran Alami- tanam dan kembali bekerja saat musim tanam atau
ah yakni pengangguran yang berlaku pada tingkat musim panen.; d).Setengah Menganggur yakni
kesempatan kerja penuh. Kesempatan kerja penuh keadaan dimana seseorang tidak bekerja secara op-
(full employment) adalah keadaan dimana timal dibawah jam kerja normal karena tidak adan-
seseorang sekitar 95 persen dari angkatan kerja ya lapangan pekerjaan. Menurut UU ini, jam kerja
mampu dan bersedia dalam suatu waktu sepe- normal untuk karyawan adalah 7jam dalam 1hari
nuhnya untuk bekerja. Pengangguran sebanyak 5 dan 40jam dalam seminggu. Sedangkan untuk kar-
persen inilah yang dinamakan sebagai penganggu- yawan dengan 5hari kerja dalam seminggu
ran alamiah; b). Pengangguran Friksional kewajiban kerja mereka 8 jam dalam sehari dan 40
yakni suatu jenis pengangguran yang sifatnya se- jam dalam seminggu.
mentara disebabkan adanya kendala waktu, infor- Pengaruh buruk dari pengangguran terhadap
masi, dan kondisi antara pencari kerja denga pen- kemiskinan menurut Sukirno, (2004) adalah penda-
erima lowongan pekerjaan. Mereka yang mengang- patan masyarakat berkurang karena tidak memiliki
gur bukan karena tidak memperoleh pekerjaan teta- pekerjaan yang pada akhirnya mengurangi tingkat
pi tindakan seorang pekerja meninggalkan peker- kemakmuran yang telah dicapai seseorang. Kese-

39
Budhijana, R. B., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Index Pembangunan... ISSN: 2460-8114 (print)
2656-6168 (online)
jahteraan masyarakat semakin menurun karena regresi linier berganda menggunakan IBM SPSS
menganggur tentunya akan meningkatkan peluang Statitics 19. Menurut Sugiyono (2013) bahwa ana-
mereka terjebak dalam kemiskinan karena tidak lisis regresi linier berganda bermaksud meramalkan
memiliki pendapatan. Bila pengangguran yang ter- bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel de-
jadi di suatu negara sangat buruk, hal ini dapat penden, bila dua atau lebih variabel independen
berdampak pada kekacauan politik, sosial, men- sebagai faktor prediktor di manipulasi (dinaik
imbulkan efek yang buruk bagi kesejahteraan turunkan nilainya). Jadi analisia regresi linier ber-
masyarakat dan prospek pembangunan ekonomi ganda akan di lakukan bila jumlah variabel inde-
dalam jangka panjang. pendennya minimal dua. Inti persoalan dari analisis
regresi adalah memperkirakan dan meramalkan
3. Metode Penelitian nilai X apabila variabel X sudah diketahui nilainya.
Objek Penelitian Hubungan variabel pertumbuhan ekonomi dan ting-
Didalam penelitian ini jenis dan sumber data kat kemiskinan terhadap ketimpangan pem-
yang digunakan adalah data sekunder yang berasal bangunan, untuk keperluan penelitian ini maka for-
dari Badan Pusat Statistik (BPS). Adapun data mulasi dimodifikasi sesuai dengan penelitian. Ada-
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini ada- pun formulasi regresi linear berganda dalam
lah data times series dari tahun 2000 sampai penelitian ini sebagai berikut:
dengan tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah variabel-variabel independen TK = ß0 + ß1 PE + ß2 IPM + ß3 INF + ß4 PG + µ
yang berupa Pertumbuhan Ekonomi, Indeks Pem-
bangunan Manusia (IPM), Inflasi, dan Penganggu- TK = Tingkat Kemiskinan
ran memiliki pengaruh terhadap variabel dependen PE = Pertumbuhan Ekonomi
yaitu Tingkat Kemiskinan. IPM = Indeks Pembangunan Manusia
INF = Tingkat Inflasi
Desain Penelitian PG = Pengangguran
Sekaran & Bougie (2013) mendefinisikan de- B0 = Konstanta
sain penelitian yaitu rancangan berupa pengum- ß1-ß4 = Koefisien regresi berganda
pulan, pengukuran, dan analisis data berdasarkan µ = Variabel pengganggu
pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun dengan
tujuan penelitian. Pernyataan tersebut didukung 4. Analisis dan Pembahasan
oleh Malhotra (2005) desain penelitian merupakan Hasil perhitungan dengan menggunakan model
rancangan yang disusun untuk melakukan sebuah penelitian dapat dilihat pada Tabel 1.
riset dengan memperoleh informasi yang dibutuh- Berdasarkan hasil model regresi berganda diatas
kan dalam memecahkan masalah didalam riset. maka full model dapat dituliskan sebagai berikut :

Data dan Sumber Data Y1 = β0 + β1 PE + β2 IPM + β3 PG + μ


Sumber data yang digunakan dalam penelitian Yit = 0,083 - 0,084PE - 0,062IPM + 1,323PG
ini berhubungan dengan jenis data yang diambil.
Peneliti mengharapkan data yang didapat sesuai Dimana:
dengan permasalahan yang dihadapi, sehingga Y1 = Tingkat Kemiskinan
mampu menjawab hipotesa yang telah dibentuk PE = Pertumbuhan Ekonomi
dan dapat menyelesaikan permasalahan penelitian. IPM= Indeks Pembangunan Manusia
Terdapat dua sumber data yang digunakan dalam PG = Pengangguran
penelitian yaitu data primer dan data sekunder. B0 = Konstanta
β1-β4= Koefisien regresi berganda
Model Analisis µ = Variabel pengganggu
Metode Pengumpulan Data
Jenis dan sumber data yang digunakan didalam Dari hasil pengujian di atas dapat dijelaskan hal-
penelitian ini adalah data sekunder, dimana sumber hal berikut:
datanya dikumpulkan melalui berbagai perantara 1. Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh
baik dari buku-buku, jurnal terdahulu maupun dari negatif dan tidak signifikan terhadap vari-
bukti yang telah ada. Sumber data yang digunakan abel Tingkat Kemiskinan
dalam penelitian ini adalah berbagai sumber yang Dari hasil pengujian diketahui bahwa
di cari melalui Badan Pusat Statistik (BPS) serta koefisien regresi Pertumbuhan Ekonomi
dari buku-buku, jurnal terdahulu, dan website yang memiliki nilai sebesar –0,084 dengan tanda
dapat mendungkung jalannya penelitian ini dengan negatif. Artinya, setiap penambahan per satu–
baik. satuan variabel Pertumbuhan Ekonomi maka
tingkat kemiskinan akan menurun sebesar 8,4
Metode Analisis Data %. Pertumbuhan ekonomi berpengaruh nega-
Metode analisis yang digunakan adalah modal tive, namun kendati demikian ditemukan bah-
40
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 5, No. 1 April 2019: 36-44

Tabel 1. Hasil Regresi Model Penelitian Tahun 2000 – 2017

Sumber: Hasil olahan data

wa hasil analisis adaklah tidak signifikan atau iskinan akan menurun sebesar 6,2%.
tidak nyata terhadap variabel tingkat kemiski- Dari hasil pengujian diketahui bahwa IPM
nan sehingga hipotesis 1 dalam penelitian ini terbukti berpengaruh negative dan nyata atau
tidak terbukti berpengaruh. signifikan terhadap variabel tingkat kemiski-
Pertumbuhan ekonomi tidak berpengaruh ter- nan sehingga hipotesis 2 dalam penelitian ini
hadap variabel tingkat kemiskinan dapat di- berpengaruh. Hasil ini sesuai dengan teori
jelaskan karena pertumbuhan ekonomi terse- pertumbuhan baru dimana didalam teori per-
but belum efektif dalam mengurangi tingkat tumbuhan baru, ditekankan pentingnya peran-
kemiskinan. Artinya, pertumbuhan tersebut an pemerintah terutama dalam meningkatkan
belum menyebar disetiap golongan pendapa- pembangunan modal manusia. Pembangunan
tan, termasuk di golongan penduduk miskin. manusia identik dengan pengurangan kem-
Secara langsung, hal ini berarti pertumbuhan iskinan. Investasi di bidang pendidikan dan
itu belum terjadi di sektor-sektor dimana kesehatan akan lebih berarti bagi penduduk
penduduk miskin bekerja yaitu sektor per- miskin dibandingkan penduduk yang tidak
tanian atau sektor yang padat kerja sehingga miskin, karena bagi penduduk miskin aset
pertumbuhan ekonomi tersebut tidak utama adalah tenaga kasar mereka. Adanya
mempengaruhi tingkat kemiskinan se- fasilitas pendidikan dan kesehatan murah
bagaimana penelitian Yanti (2011). akan sangat membantu meningkatkan
Hal tersebut juga didukung oleh Barika produktivitas dan pada gilirannya meningkat-
(2013) yang menjelaskan bahwa pertum- kan pendapatan (Lanjouw, 2001).
buhan ekonomi tidak berpengaruh terhadap Indeks pembangunan manusia memuat tiga
kemiskinan mengindikasikan bahwa pertum- dimensi penting dalam pembangunan yaitu
buhan ekonomi yang ada lebih banyak di- terkait dengan aspek pemenuhan kebutuhan
topang oleh konsumsi daripada investasi atau akan hidup panjang umur (longevity) dan
modal. Pertumbuhan ekonomi yang tidak sig- hidup sehat (healthy life), untuk mendapatkan
nifikan tersebut mencerminkan kurangnya pengetahuan (the knowledge) dan mempu-
kualitas pertumbuhan ekonomi yang ada ka- nyai akses kepada sumberdaya yang bisa me-
rena masih tidak mampu dalam mengurangi menuhi standar hidup.
tingkat kemiskinan. Hasil ini memperkuat penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Nurmainah (2013), dan
2. IPM berpengaruh negatif dan signifikan Noor Zuhdiyaty (2017) mengatakan bahwa
terhadap variabel Tingkat Kemiskinan indeks pembangunan manusia berpengaruh
Koefisien regresi variabel Indeks Pem- negatif dan signifikan terhadap tingkat kem-
bangunan Manusia memiliki nilai sebesar - iskinan.
0,062 dengan tanda negatif. Artinya setiap Hasil perhitungan di atas menunjukkan bah-
penambahan per satu - satuan variabel Indeks wa, Model 1 pada Tabel di atas. variabel per-
Pembangunan Manusia maka tingkat kem- tumbuhan populasi berdampak negatif ter-
41
Budhijana, R. B., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Index Pembangunan... ISSN: 2460-8114 (print)
2656-6168 (online)
hadap pertumbuhan ekonomi, di Indonesia, antara tingkat pengangguran, luasnya kem-
hal ini bertentangan dengan teori Solow, iskinan, dan distribusi pendapatan yang tidak
penduduk sebagai salah satu faktor produksi merata.
untuk menciptakan output dalam Tingginya angka pengangguran, secara
perekonomian ternyata tidak terjadi di Indo- ekonomi berpotensi mengurangi kesempatan
nesia. Kenyataan yang berbeda tersebut dapat dalam peningkatan produktivitas regional,
disebabkan pertumbuhan penduduk yang ter- dan secara social mencerminkan semakin
jadi justru menjadi beban pembangunan kare- besarnya beban bagi masyarakat. Dengan
na rasio penduduk lebih banyak usia muda demikian secara perlahan masyarakat akan
dan menyebabkan angka ketergantungan terdorong pada kelompok penduduk miskin.
yang tinggi, dan hal inilah yang terjadi di In- Selain itu pedoman yang digunakan sebagai
donesia selama kurun waktu tersebut. Hasil acuan adalah pendapat dari Sadono (2004)
penelitian ini sesuai dengan penelitian Song, yang menyatakan bahwa efek buruk dari
Sijia (2013), Azomahou dan Mishra (2008). pengangguran adalah mengurangi pendapatan
Lain halnya dengan variabel angka harapan masyarakat yang pada akhirnya mengurangi
hidup berdampak positif terhadap pertum- tingkat kemakmuran yang dicapai seseorang.
buhan ekonomi, kondisi menunjukkan adanya Banyak penelitian empiris yang menunjukkan
perbaikan dari standar hidup serta kesehatan bahwa sumber utama kemiskianan adalah
masyarakat yang cenderung mengalami ke- pengangguran.
naikan dari waktu ke waktu., kondisi ini
sesuai dengan penelitian Ashraf et al (2008). 5. Kesimpulan, Saran, dan Keterbatasan
Pada Model 2, variabel angka harapan hidup Kesimpulan
dan rasio pekerja terhadap penduduk menun- Dari hasil penelitian yang dilakukan untuk
jukkan dampak positif terhadap pertumbuhan mengkaji pengaruh variabel-variabel independen
ekonomi, sesuai dengan penelitian Ashraf et yaitu Pertumbuhan Ekonomi, IPM, dan Penganggu-
al (2008) dan Bloom et al (2004). Keadaan ran terhadap variabel dependen tingkat kemiskinan
ini menunjukkan bahwa variabel angka hara- di Indonesia tahun 2000 - 2016, berdasarkan hasil
pan hidup berimplikasi terhadap pertum- analisis yang diperoleh maka dapat ditarik kes-
buhan ekonomi. Sedangkan rasio pekerja ter- impulan sebagai berikut:
hadap jumlah penduduk menunjukkan se- 1. Pertumbuhan ekonomi, IPM, dan penganggu-
makin banyak penduduk yang bekerja akan ran secara bersama (simultan) berpengaruh
berdampak positif terhadap pertumbuhan terhadap tingkat kemiskinan. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia, secara tidak langsung ekonomi berpengaruh negatif terhadap
pekerja Indonesia saat ini berkontribusi ter- variabel tingkat kemiskinan meskipun tidak
hadap penciptaan output nasional. signifikn. Artinya kenaikkan Pertumbuhan
Ekonomi akan diikuti dengan penurunan
3. Pengangguran berpengaruh positif dan kemiskinan walaupun masih belum
signfikan terhadap variabel Tingkat Kem- menghasilkan nilai hasil yang signifikan.
iskinan 2. IPM berpengaruh negatif terhadap variabel
Koefisien regresi variabel Pengangguran tingkat kemiskinan. IPM yang semakin
memiliki nilai sebesar 0.0927 dengan tanda berkualitas akan mampu mengurangi tingkat
positif. Artinya apabila setiap penambahan kemiskinan. Pengangguran berpengaruh posi-
per satu-satuan variabel Pengangguran maka tif terhadap variabel tingkat kemiskinan di-
maka tingkat kemiskinan akan meningkat mana saat pengangguran tinggi tingkat kem-
sebesar 0,0927%. Dari hasil pengujian di atas iskinan juga tinggi.
diketahui, pengangguran terbukti ber-
pengaruh positif dan nyata atau signifikan Saran
terhadap variabel tingkat kemiskinan sehing- Beberapa hal yang dapat peneliti sarankan
ga hipotesis 4 dalam penelitian ini terbukti. terkait dengan kajian ini di antaranya diperlukan
Seperti yang diketahui bahwa pengangguran penelitian selanjutnya yang diharapkan mampu
akan menimbulkan berbagai masalah seperti mengungkap, menambah dan melengkapi apa saja
ekonomi dan sosial, yang berakibat pada tid- faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat
ak adanya pendapatan yang akhirnya dapat kemiskinan khususnya di Indoensia dengan rentang
menyebabkan kesejahteraan masyarakat se- waktu yang lebih panjang.
makin merosot.
Semakin menurunnya kesejahteraan akibat Keterbatasan Penelitian
menganggur, dapat mengakibatkan peluang Penelitian yang dilakukan ini tentunya tidak ter-
terjebak dalam kemiskinan. Pendapat ini lepas dari keterbatasan dari berbagai aspek. Ada-
sesuai dengan Arsyad (2010) yang menya- pun keterbatasan penelitian sebagai berikut :
takan bahwa ada hubungan yang erat sekali Penelitian yang dilakukan hanya menggunakan
42
Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Perbankan, Vol 5, No. 1 April 2019: 36-44

tahun pengamatan yang tidak terlalu panjang Review, 12(3), 419-455


Pemilihan objek penelitian hanya terhadap Bloom,D.E., Canning, D., & Sevilla, J (2004). “The
kepemilikan data yang baik sehingga hasil Demoraphic Dividend : a New Perspective
penelitian dapat menjadi bias. on The Economics Consequences of Popula-
tion Change”. World Development, 32(1), 1-
Daftar Referensi 13
Acemoglu, D., & Johnson, S (2007). “Disease and Bougie, & Sekaran. (2013).”Research Methods for
Development: The Effect of Life Expectancy Business: A skill Building Approach”. New
on Economic Growth”. Journal of Political York: John wiley@Sons. Edisi 5,
Economy, 115(6) Christianto, T. (2013). Determinan dan Karakteris-
Adi Widodo, d. (2011). Analisis Pengaruh Penge- tik Kemiskinan di Provinsi Riau. VII.
luaran Pemerintah Di Sektor Pendidikan Dermoredjo, P. S. (2003). Produksi Domestik Bru-
Dan Kesehatan Terhadap Pengentasan Kem- to, Harga, dan Kemiskinan, Media Ekonomi
iskinan MelaluiPeningkatan Pembangunan dan Keuangan Indonesia (Vol. 51).
Manusia di Jawa Tengah. Jurnal Dina- Dewi, N. K. (2016). Analisis Faktor - Faktor Yang
mika Ekonomi Pembangunan, I, 25 - 42. Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Kabu-
Amalia, F. (2012). Pengaruh Pendidikan, Pengang- paten/ Kota Di Provinsi Bali. E-Jurnal
guran, dan Inflasi Terhadap Tingkat Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, 63
Kemiskinan di Kawasan Timur Indonesia - 68.
(KTI) 2001-2010. http:// Duwila, U. (2016). Pengaruh Pendidikan, Pengang-
journal.unj.ac.id/unj/index.php/econosains/ guran, dan Inflasi Terhadap Tingkat
article/view/629,15 8-167. Kemiskinan di Kawasan Timur Indonesia
Arianti, A. Y. (2012). Analisis Pengaruh PDRB, (KTI). Cita Ekonomika Jurnal Ekonomi, X.
Pengangguran, Pendidikan, dan Kesehatan Diep, Vo Tan & Hoai, Nguyen Trong (2016),
Terhadap Kemiskinan Di Jawa Tengah “Demographic Factors and Economic
Tahun 2004 - 2009. DIPONEGORO JOUR- Growth : The BI-Directional Causality in
NAL OF ECONOMICS, I. South East Asia”. The Ninth Vietnam Econo-
Arifin, Imamul, Hadi dan Gina. (2009). Membuka mists Annual Meeting Da Nang City, 11-12th
Cakrawala Ekonomi. Grafindo August 2015
Arsyad, L. (2010). Ekonomi Pembangunan. Yogya- Ekananda, Mahyus (2016). Analisis Ekonometrika
karta: UPP STIM YKPN. Data Panel. Mitra Wacana Media, Jakarta
Ashraf, Q., Lester, A., & Weil, D.N (2008). “When Fatimah Umamit. (2009) https://
Does Improving Health Raise GDP?. Nation- www.kompasiana.com/
al Bureau of Economic research dzulfiansyafrian/54ff4395a333119e4c50f8af/
(No.w14449). kemiskinan-struktural-peran-dan-kegagalan-
Asongu, A Simplice (2015). “Long Term Effcet of negara?page=all
Population Growth on Aggregate Investment Ghozali, I. (2002). Aplikasi Analisis Multivariate
Dynamics: Selected Country for Africa”. Af- dengan program SPSS. Semarang: Universi-
rican Journal of Economic and Mangement tas Diponegoro.
Stuides, Vol. 6 Issues; 3, pp.225-250. Gujarati, D. (2003). Ekonometrika Dasar. (Z.
__________________(2011). How Would Popula- Sumarno, Trans.) Jakarta: Erlang-
tion Growth Affect Investment in The Fu- ga.Gujarati. (2004). “Basic Econometrics”,
ture ? Asymetric Panel Causality Evidence Fourth Edition. New York: The McGraw-
for Africa. African Governance and Develop- Hill.
ment Institute, MRPA. Higgins, M & Williamson, J.G (1997). Age Struc-
Azomahou, T., & Mishra, T. (2008). “Age Dynam- ture Dynamics in Asia and Dependence on
ics and Economic Growth: Revisiting the Ferign Capital”. Population and Develop-
Nexus in a Nonparametric Setting”. Econom- ment Review, 23(2), 261-293
ics Letters, 99(1), 67-71 Kelley, A. C., & Schmidt, R.M (1995). “Aggregate
Barika. (n.d.). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Population and Economic Growth Correla-
Pengeluaran Pemerintah, dan Inflasi tions: The Role of The Components of Demo-
Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi Se graphic Change”. Demography, 32(4), 543-
Sumatra. Jurnal Ekonomi dan 555
Perencanaan Pembangunan, 27 - 36. Kuncoro, M. (2004). Otonomi dan Pembangunan
Boediono. (1999). Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Daerah Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan
Ekonomi No.4: Teori Pertumbuhan Ekonomi. Peluang. Jakarta: Erlangga.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Kuznets, S. (1955). “Economic Growth and Income
Bloom, D.E.,& Williamson, J.G.(1998). Inequality,”. American Economic Review.
“Demographic Transitions and Economic in Lanjouw. (2001). Poverty, Education and Health in
Emerging Asia”. The World Bank Economic Indonesia. Who Benefits from public spend-
43
Budhijana, R. B., Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Index Pembangunan... ISSN: 2460-8114 (print)
2656-6168 (online)
ing? tar. Jakarta: PT Raja Grafindo Perkasa.
Lewis, O. (1996). "The Culture of Poverty". In G. Sebayang, R. d. (2013). Faktor - Faktor Yang
Gmelch and W. Zenner, eds. Urban Life. Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan di
Waveland Press. Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Economia, IX.
Mahsunah, D. (2013). Analisis Pengaruh Jumlah Sinaga, R. K. (2009). Dampak Investasi Sumber
Penduduk, Pendidikan, dan Pengangguran Daya ManusiaTerhadap Pertumbuhan
Terhadap Kemiskinan di Jawa Timur. Jurnal Ekonomi Dan Kemiskinan di Indonesia.
Mahasiswa Unesa. Ejournal Economics.
Manurung, P. R. (2006). Pengantar Ilmu Ekonomi Sindi Paramita Sari, D. A. (2016). Analisis PDRB,
(Mikrokonomi dan Makronomi) (Vol. III). Tingkat Pendidikan, dan Tingkat Penganggu-
Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas ran Terhadap Tingkat Kemiskinan di Provinsi
Indonesia. Sumatera Selatan Periode 2004 - 2013. I-
Martiyan Ramdani (2015) “DETERMINAN KEM- Economic, II.
ISKINAN DI INDONESIA TAHUN 1982 Song, Sijia (2013), “Demographic Changes and
-2012”. Economic Grwoth: Empirical Evidence from
Mubyarto. (2004). Kemiskinan, Pengangguran, dan Asia”. Illinois Wesleyan University
Ekonom Indonesia. Jurnal Dinamika Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan
Masyarakat, III. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Mudrajad, K. (1997). Ekonomi Pembangunan, Te- Bandung: Alfabeta.
ori, Masalah, dan Kebijakan, Edisi Ketiga. Sukirno, Sadono, 2006, Ekonomi Pembangunan,
Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Jakarta:Kencana
M. Iqbal. 2015. Regresi Data Panel (2) “Tahap An- Sukirno, Sadono. 2004. Pengantar Teori Mak-
alisis” Muhson Ali. (2015). “Teknik Analisis roekonomi. Jakarta: PT Raja Grafindo Per-
Kuantitatif. “.Malhotra. 2005. “Riset sada.
Penelitian”. Gramedia Pustaka Utama. Jakar- Sukirno, Sadono. (2000). Makroekonomi Modern:
ta Perkembangan Pemikiran Dari Klasik Hing-
Mankiw, (2016). “Macroeconomic”, W.H. Free- ga Keynesian Baru. Raja Grafindo Pustaka.
man & Co, 9th Edition. Suliswanto, Muhammad Sri Wahyudi. 2010.
Mishkin, Frederic S, (2012). “The Economy of Pengaruh Produk Domestik Bruto (PDB)
Money, Banking and Financial Market”. dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Pearson Education, 2012 Terhadap Angka Kemiskinan Di Indonesia.
Ranganathan, Shyam, et all (2015), “The Demo- Jurnal Ekonomi Pembangunan
graphic Transition and Economic Growth : Suryawati, C. (2005, September 03). Memahami
Implication for Development Policy”. Pal- Kemiskinan Secara Multidimensional. JPMK,
grave Communications, palgrave-journals. 08.
Noor Zuhdiyaty, D. K. (2017, Februari 2). Analisis Suryowati, P. M. (2018). Aplikasi Metode Com-
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kem- mon Effect, Fixed Effect, dan Random Effect
iskinan di Indonesia Selama Lima Tahun Ter- Untuk enganalisis Faktor-Faktor
akhir (Studi Kasus Pada 33 Provinsi). yangmempengaruhi Tingkat Kemiskinan ka-
JIBEKA, 11, 27 - 31. bupaten / Kota Di Jawa Tengah dan Daerah
Nurmainah, S. (2013). Analisis Pengaruh Belanja Istimewa Yogyakarta. Jurnal Statistika Indus-
Modal Pemerintah Daerah,Tenaga Kerja, dan tri dan Komputasi.
Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Per- Tarigan, R. (2004). Perencanaan Pembangunan
tumbuhanEkonomi dan Kemiskinan (Studi Wilayah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kasus 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Wahyuniarti, H. S. (2008). Pengaruh Pengupahan
Jawa Tengah). Jurnal Bisnis dan Ekonomi Sebagai Langkah Strategis Stabilitas Dalam
(JBE), XX, 131 - 141. Hubungan Industrial.
Prastisto, A. (2004). Cara Mudah Mengatasi Statis- Widarjono, A. (2013). Ekonometrika Pengantar dan
tik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS. Aplikasinya: Disertai Panduan Eviews.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Programme, U. N. (1995). The Economics of De- Wiguna, V. I. (2013). Analisis Pengaruh PDRB,
mocracy: Financing Human Development in Pendidikan, dan Pengangguran Terhadap
Indonesia. Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah 2005 -
Puspita, D. W. (2015). Analisis Determinan Kem- 2010.
iskinan di Provinsi Jawa Ten- Todaro P. Michael and Smith C. Stephen,(2011).
gah.JEJAK. Economic Develpment, Eleventh Edition, Ad-
RA Annur, 2013. Faktor-faktor yang dison Wesley, New York.
mempengaruhi kemiskinan di kecamatan Je- Wijayanto, R. D. (2010). Analisis Pengaruh PDRB,
kulo dan Mejobo Kabupaten Kudus. Pendidikan, dan Pengangguran Terhadap
Sadono, S. (2004). Makro Ekonomi Teori Pengan-
44

Anda mungkin juga menyukai