Anda di halaman 1dari 8

Available at http://jurnal.stie-aas.ac.id/index.

php/jie
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 953-960

Analisis Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Pengentasan Kemiskinan di


Indonesia (2016-2019)
Bariyyatin Nafi’ah
Magistes Sains Ekonomi Islam Universitas Airlangga
Email korespondensi: bariyyatinnafiah13@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Zakat, Infaq, Shadaqah, Indeks Penbangunan Manusia (IPM), Inflasi
terhadap pengentasan Kemiskinan di Indonesia (periode Tahun 2016-2019). Data yang digunakan pada
penelitian ini adalah data sekunder dan metode yang digunakan yaitu analisis regresi data panel menggunakan
Random Effect Model dengan bentuan program Eviews 9 untuk memperoleh gambaran antar satu variabel
dengan variabel yang lainnya. Penelitian ini terdiri dari 34 Provensi yang ada di indonesia selama 4 tahun yakni
dari tahun 2016- 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ZIS memiliki pengaruh terhadap
pengentasan kemiskinan sedangkan IPM dan Inflasi tidak perpengaruh signifikan terhadap pengentasan
Kemiskinan. Berdasarkan pada hasil regresi dengan menggunakan rendom effect mode yang terlihat pada tabel,
diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,679005 memiliki arti bahwa ZIS, IPM dan Inflasi
berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan sebesar 67, 9 %. Sedangkan sisanya 30,3 % dipengaruhi oleh hal yang
lain yang tidak di analisis pada penelitian ini.

Kata Kunci : Kemiskinan, Zakat Infaq Shadaqah (ZIS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan inflasi.

Abstract
This study aims to analyze Zakat, Infaq, Sadaqah, Human Development Index (HDI), Inflation on poverty
alleviation in Indonesia (2016-2019 period). The data used in this study are secondary data and the method used
is panel data regression analysis using the Random Effect Model with the form of the Eviews 9 program to obtain
an overview between one variable and another. This study consists of 34 proventions in Indonesia for 4 years,
from 2016 to 2019. The results of this study indicate that the ZIS variable has an influence on poverty alleviation
while HDI and inflation have no significant effect on poverty alleviation. Based on the regression results using
the rendom effect mode shown in the table, it is known that the coefficient of determination of 0.679005 means
that ZIS, HDI and inflation have an effect on the poverty rate by 67.9%. While the remaining 30.3% is influenced
by other things that are not analyzed in this study.

Keyword: Poverty, Zakat Infaq Sadaqah (ZIS), Human Development Index (HDI) and inflation.

Saran sitasi: Nafi’ah, B. (2021). Analisis Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Pengentasan Kemiskinan di
Indonesia (2016-2019). Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 953-960.
doi:http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i2.2206

DOI: http://dx.doi.org/10.29040/jiei.v7i2.2206

1. PENDAHULUAN pertumbuhan ekonomi. Namun, kondisi di negara-


Pertumbuhan ekonomi dan kemiskinan negara yang berkembang termasuk di Indonesia
merupakan suatu indikator yang penting untuk dapat pertumbuhan ekonomi yang dicapai ternyata juga
melihat keberhasilan pembangunan suatu negara. diiringi dengan munculnya permasalahan
Setiap negara akan selalu bekeja keras agar dapat meningkatnya jumlah penduduk yang hidup dibawah
mencapai pertumbuhan ekonomi yang optimal dan garis kemiskinan.
menurunkan angka kemiskinan. Setiap negara Kemiskinan merupakan salah satu masalah
diseluruh negara syarat utama bagi terciptanya yang selalu dihadapi oleh manuisa. Masalah
penurunan angka kemiskinan ialah dengan kemiskinan itu sama tuanya dengan usia kemusiaan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 954
itu sendiri dengan usia kemanusiaan itu sendiri dan mempunyai kemiskinan yang terus naik dari tahun
implikasi permasalahannya dapat melibatkan ketahun. Dalam mengurangi kemiskinan, pemerintah
keseluruhan aspek kehidupan manusia, meskipun telah menggulirkan berbagi bentuan atau isentif
seringkalai kehadirannya tidak disadari sebagai suatu berupa dana maupun program, seperti halnya program
masalah untuk sebagian manusia yang bersangkutan. penanggulangan kemiskinan dan perkotaan (P2KP),
Bagi mereka yang tergolong miskin, kemiskinan bantuan beras untuk rakyat miskin (Raskin), program
merupakan suatu yang nyata ada dalam kehidupan Nasional pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM)
mereka sehari-hari, karena mereka itu merasakan dan dan bantuan lainnya. Namun demikian, upaya tersebut
menjalani sendiri bagaimana mereka hidup dalam tidak dapat memberikan suatu dampak yang berbarti
kemiskinan. Secara siangkat kemiskinan itu dapat karena insentif seperti BLT hanya bersifat konsumtif
disefinisikan sebagai suatu standar tingkat hidup yang dan sebagai suatu kenikmatan sesaat sehingga akan
rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi mengakibatkan ketergantungan masyarakat miskin
pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan terhadap bantuan padahal harapan dari adanya
dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam program tersebut tidaklah demikian Indonesia
masyarakat yang bersangkutan. merupakan suatu negara yang berkembang yang
Permasalahan kemiskinan merupakan suatu memiliki jumlah penduduk mayoritas Islam terbesar
permasalahan yang masih dihadapi oleh seluh bangsa di dunia (Al Anshori, 2017)
didunia, terutama di Negara-negara yang masih Dalam pembangunan modern Indeks
seperti Indonesia. Kemiskinan sendiri merupakan Pembangunan Manusia berperan penting sebab
suatu permasalahan sosial yang sangat kompleks dan pembangunan manusia yang baik tentuanya akan
banyak faktor-faktor yang menjadi aspek dari menjadikan faktor-faktor produksi mampu untuk
penyebab kemiskinan pada suatu negara. Salah dimaksimalkan. Pendidikan yang baik akan mampu
satunya adalah kurangnya pendapatan karena sulit untuk berinovasi mengembangkan faktor-faktor
mendapatkan pekerjaan, pendidikan, kesehatan dan produksi yang ada. Selain itu pembangunan manusia
ketimpangan. Kemiskinan dapat diartikan dimana yang tinggi akan mengankibatkan jumlah penduduk
seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan akan tinggi pula sehingga akan menaikkan tinkat
kehidupan dasarnya seperti halnya makanan, pakian, konsusmi. Maka dalam hal ini tentnya juga akan
tempat tinggal, tingkat kesehatan dan pendidikan. mempermudah untuk menggalakkan pertumbuhan
ekonomi (Sukirno 2013).
20,00% Chart Title
Inflasi ialah salah satu indikator yang penting
untuk pengendaian ekonomi makro yang tentunya
10,00% berdampak luas kepada berbagai sektor ekonomi.
Dengan syarat dan batas-batas yang masih toleran
dengan adanya inflasi akan mendorong
0,00% perekonomian.
2016 2017 2018 2019
perkotaan pedesaan Tidak hanya pada sisi ekonomi seperti halnya
Gambar.1 Kemiskinan indonesia 2016-2019 inflasi, dalam segi agama juga terdapat Zakat, Infaq
Tabel diatas menunjukkan bahwa pada setiap dan shadaqah (ZIS) dimana zakat sendiri memiliki
peran yang sangat strategis dalam upaya untuk
tahunnya dari 2016- 2019 angka kemiskinan di
pengentasan kemiskinan atau pembangunan ekonomi.
indonesia baik di perkotaan atau pun di pedesaan
Pertumbuhan zakat merupakan salah satu paradigma
mengalami penurunan pada setiap tahunnya. Hal
tersebut tentunya merupakan suatu hal yang baik dalam kerangka islam (Khoute & Khouloud. 2020).
untuk negara Indonesia. Indonesia memiliki potensi yang besar dalam
Pemerintah indonesia menyadari bahwa penghimpunan dana zakat. Demografi Indonesia yang
pembangunan nasional merupakan salah satu upaya mayoritas penduduknya beragama Islam merupakan
untuk menjadi tujuan masyarakat adil dan makur. kondisi yang memberikan peluang besar untuk
Sejalan dengan tujuan tersebut, maka berbagai mengembangkan dan mengelola dana zakat tersebut. (
Ridwan, Laila. 2019). Begitu halnya dengan infaq dan
kegiatan pembangunan telah diarahkan kepada
shodaqah. Maka dari uraian diatas dalam penelitian
pembangunan daerah khususnya daerah yang relatif
ini peneliti mengambil penelitian yang akan berjudul

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 955
”ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT Menurut Tadoro (1994) menyatakan bahwa
MEMPENGARUHI PENGENTASAN variasi kemiskinan di negara yang berkembang
KEMISKINAN DI INDONESIA (2016- 2019)” disebabkan oleh antara lain: 1) perbedaan geografis,
jumlah penduduk dan tingkat pendapatan 2)
2. KAJIAN TEORI perbedaan sejarah, dimana dalam hal ini sebagian
Kemiskinan dijajah oleh Negara yang berlainan. 3) perbedaan
Kemiskinan menurut Badan Statistik merupakan kekayaan sumber daya alam dan kualitas sumber daya
ketidakmampuan memenuhi standar minimum manusiaya, 4) perebedaan peranan sektor swasta dan
kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makan Negara 5) perbedaan struktur industrinya: 6)
maupun non makan. Kemiskinan jika dilihat dari perbedaan derajat ketergantungan pada kekuatan
ketimpangan sosial, karena ada orang yang telah dapat ekonomi dan politik negara lain dan 7) perbedaan
memenuhi kebutuhan dasar minimumnya akan tetapi pebangian kekuasaan struktur politik dan
masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan kelembangaan dalam negeri.
masyarakat disekitarnya (lingkungannya). Semakin Pengaruh Zakat, Infaq dan Shadaqah (ZIS)
besar ketimpangan pendapatan antara golongan atas terhadap kemiskinan
dan golongan dibawah maka akan semakin banyak Zakat,infaq dan shadaqah merupakan salah
jumlah penduduk yang dikatagorukan sebagai satu sumber dari penerimaan negara yang penting,
penduduk miskin, sehingga kemiskinan akan relatif selain hal tersebut ZIS merupakan suatu alat bantu dari
erat hubungannya dengan masalah distribusi bantuan sosial mandiri yang menjadi suatu kewajiban
pendapatan. moral bagi orang kaya untuk membatu yang miskian,
Faisal Basri mengemukakan bahwa salah salah sehingga kemiskinan dan kemelaratan dapat
satu prasyarat dari keberhasilan pada program- terhapuskan dari masyarakat.
program pembangunan sangat tergantung pada Al- Qardhawi (2002) mengatakan bahwa
ketepatan pengidentifikasian pada target area dan tujuan mendasar dari ibadah zakat adalah untuk
tanrget group. Dalam pelaksanaan perogram menyelesaikan berbagai macam persoalan sosial
pengentasan nasib orang miskian, keberhasilanya seperti halmya pengangguran, kemiskinan dan lain-
yakni bergantung kepafa langkah awal dari formuslasi lain. Sistem distribusi pada zakat merupakan solusi
kebijakan, yakni mengindentifikasi siapa yang terhadap suatu persolan-persoalan tersebut dengan
sebenarnya si “miskin” tersbeut dan dimana ia berada. memberikan suatu bantuan kepada orang yang miskin
Maka dengan memperhatikan prifil pada kemiksinan, tanpa memandang etnis, ras, warna kulit dan atribut-
diharapkan kebijakan yang disususn dalam atribut keduniawian lainnya.
mengentaskan orang miskin akan lebih terarah dan Membayar zakat merupakan wujud pelaksanaan
lebih tepat sasaran. Demikian pula, akan dapat ibadah guna menghindarkan diri dari kekufuran
dievalusi apakah kebijakan-kebijakan pemerintah sekaligusuntuk mengeliminir munculnya sifat iri dan
yang diaplikasikan selama ini dapat mendukung atau dengki ketika si miskin melihat kelompok masyarakat
malah bertentangan dengan usaha dalam mengurangi kaya. Sejumlah penelitian juga telah menjelaskan
jumlah penduduk miskin (Basri, 1995: 178). adanya korelasi zakat dan keadilan sosial yaitu
Kemiskinan dalam artian luas merupakan sebagai mendeskripsikan Islam mensyariatkan zakat dengan
keterbatasan yang disandang oleh seseorang, sebab tujuan meratakan jaminan sosial (keadilan sosial).
sebuah karya, sebuah komunitas atau bahkan sebuah Karena zakat adalah dana yang dipungut dari si kaya
negara yang menyebabkan terjadinya untuk diberikan kepada si miskin. Jadi tujuan zakat
ketidaknyamanan dalam suatu kehidupan, sangat jelas untuk mendistribusikan harta di
terancamnya hal keadilan, terancamnya posisi tawar masyarakat dengan cara sedemikan rupa sehingga
(bargaining) dalam pergaulan dunia dan pada jangka tidak seorang pun umat Islam yang tinggal dalam
yang lebih panjang akan dapat mengakibatkan keadaan miskin dan menderita (Baehaqi 2005). Oleh
hilangnya generasi, serta suramnya masa depan karenanya apabila ketaatan membayar zakat ini
bangsa dan negara. Negara-negara maju dalam berlangsung komperehensif maka zakat akan dapat
mengukur tingkat pertumbuhan ekonominya adalah menjadi potensi ekonomi sebagai sumber dana
lebih menekankan pada keualitas hidup yang pembangunan bagi terbangunnya sarana dan
dinyatakan dengan suatu perubahan lingkungan hidup. prasarana sosial ekonomi yang dibutuhkan umat.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 956
Bahkan sangat mungkin zakat dapat didayagunakan barangbersifat menyeluruh, jika hanya beberapa jenis
untuk mendukung program-program bagi peningkatan barang saja maka tidak dikatan inflasi kecuali jika
kualitas sumber daya manusia. kenaikan harga pada satu barang meluas dan berimbas
Pengaruh IPM terhadap kemiskinan pada kenaikan barang-barang lainnya ( Boediono,
Indeks pembangunan manusia merupakan 2008)
terdapat tiga indikator komposit yang digunakan Inflasi merupakan salah satu indikator
untuk dapat mengukur pencapaian rata-rata suatu makroekonomi yang sangat mempengaruhi aktivitas
negara dalam pembangunan manusia ialah: lama perekonoian. Inflasi yang terlalu tinggi akan
hidup, pendidikan dan standar hidup yang diukur menganggu kestabilan pereokonomian dan akan
dengan pengeluaran perkapita yang telah disesuaikan menurunkan nilai mata uang yang pada akahirnya
menjadi paritas daya beli. Maka dengan demikian akan menekan daya beli masyarakat. Sebaliknya,
melakukan investasi pendidikan akan mampu inflasi yang terlalu rendah merupakan indikator daya
meningkatkan suatu kualitas sumber daya manusia beli masyarakat yang akan menekan laju pertumbuhan
yang diperhatikan dengan meningkatnya suatu ekonomi. (Sukirno, 2013: 339)
pengetahuan dan keterampilan dari seseorang. Menurut Keynes inflasi terjadi karena suatu
Seakin tingkat pendidikan seseorang, maka masyarakat ingin hidup diluar batas kemampuan
pengetahuan dan keahlian akan meningkat sehingga ekonominya. Maka dengan kata lain proses perebutan
akan mendorong suatu peningkatan produktivitas bagian rezeki diantara kelompok-kelompok sosial
kerjanya ketika terjadi suatu peningkatan pada yang menginginkan bagian yang lebih besar dari pada
produktivitas otomatis akan dapat meningkatkan yang dapat disediakan masyarakat sehingga proses
pendapatannya dan secara tidak langsung mengurangi perebutan ini pada akhirnya diterjemahkan menjadi
kemiskinan. Perusahaan akan memperoleh hasil yang keadaan dimana permintaan masyarakat akan barang-
akan lebih banyak didapat dengan mempekerjakan barang selalu melebihi jumlah barang-barang yang
tenaga kerja dengan produktivitas yang tinggi, tersedia (inflationary gap).
sehingga suatu perusahaan akan dapat memberikan
gaji yang lebih tinggi kepada karyawan atau yang 3. METODE PENELITIAN
bersangkutan. Di sektor informal seperti halnya Pada penelitian ini jenis dan sumber datayang
pertanian,peningkatan keterampilan dan keahkian digunakan aialah data sekunder yang berasal dari
tenaga kerja akan mampu untuk meningkatkan hasil Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Amil Zakat
pertanian karena tenaga kerja yang terampil mampu Nasional (BAZNAS). Adapun data sekunder yang
bekerja lebih efisien. Pada akhirnya seseorang yang digunakan daa penelitian ini adalah data cross setion
memiliki produktivitas yang tinggi akan dapat dari 34 Provensi yang ada di Indonesia dan data time
memperoleh kesejahteraan yang lebih baik, yang series dari tahun 2016 sampai dnegan tahun 2019 atau
diperintahkan melalui peningkatkan pendapatan lebih sering disebut dengan data Panel.
maupun konsumsinya. Rendahnya produktivitas pada Metode analisis yang digunkan dalam penelitian
kaum miskin dapat disebabkan oleh rendahnya akses ini merupakan metode analisis data panel sebagai alat
mereka untuk memperoleh pendidikan (Rasidin K dan untuk pengolahan data menggunakan Eviews9.
Bonar , 2004) Metode analisis data panel ialah kombinasi antara
Pembangunaan manusia di indonesia identik deret waktu (time series) dengan analisis deret hitung
dengan pengurangan kemiskina (saputra, 2011). (cross section), (Widarjono, 2013). Terdapat bentuk
Investasi pada bidang pendidikan kesehatan akan regresi untuk data panel pada penelitian ini adaah
lebih berarti bagi penduduk miskin dibandingkan sebagai berikut:
penduduk tidak miskin, karena bagi penduduk miskin TK = β0 + β1 ZIS + β2 IPM + β3INF + µ
aset utama ialah tenaga kasar, adanya suatu fasilitas Keterangan :
pendidikan dan kesehatan akan dapat membantu untuk TK = Tingkat Kemiskinan
meningkatkan suatu produktivitas yang pada akhirnya ZIS = Zakat Infaq dan Shadaqah
akan meningkatkan suatu pendapatan. IPM = Indeks Pembangunan Manusia
INF = Tingkat Inflasi
Pengaruh Inflasi terhadap kemiskinan
β0 = Konstanta
Inflasi adalah kecendrungan harga-harga barang β1 β2 β3 = Koefisien regresi berganda
naik secara terus menerus. Kenaikan harga-harga µ = variabel penganggu
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534
Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 957
Dalam estimasi model analisis regresi data panel Uji langrange merupakan pengujian statistik
dapat dilakukan dengan tiga pendekatan ialah dengan untuk memilih apakah model common effect atau
menggunakan Commond Effect Model, Fixed Effect Random effect yang paling tepat untuk digunakan.
Model dan Rendom Effect Model. (Wijayanto, 2013) Pada hasil uji langrange diatas menunjukkan hasil chi-
squares dengan penelitian probabilitas 0,000. Nilai
4. HASIL DAN PEMBAHASAN probabilitas yang diperoleh lebih kecil dari 0,05
Tabel. 1 sehingga dengan ini H0 ditolak dan H1 diterima.
Hasil Pengujian Uji Chow Test Maka dari hasil penelitian tersebut menunjukkan
Redundant Fixed Effects Tests bahwa mode yang tepat untuk digunakan adalah
Equation: Untitled random effect.
Test cross-section fixed effects Dari hasil pengujian chow test, hausman test dan
Effects Test Statistic d.f. Prob. lagrenge multiplier menunjukkan bahwa estimasi
Cross-section F 58.208133 (33,99) 0.0000 yang paling tepat untuk digunakan dalam penelitian
Cross-section Chi-
ini ialah dengan estimasi Random Effect Model
square 410.130818 33 0.0000
(REM).
Pada hasil pengujian yang dilakukan dengan
Tabel. 4
menggunakan uji chow diatas diperoleh nilai
Hasil Estimasi Random Effect Models
probabilitasnya chi- squarenya sebesar 0.000 < α 5%,
Dependent Variable: KEMISKINAN
hal ini menunjukkan bahwaH0 ditolak dan H1
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
diterima. Jadi kesimpulan dari hasil tersebut diperoleh
Date: 11/27/20 Time: 14:48
dengan model fixed effect yang lebih cepat untuk
Sample: 2016 2019
digunakan dibandingkan dengan common effect
Periods included: 4
models.
Cross-sections included: 34
Tabel. 2 Total panel (balanced) observations: 136
Hasil Pengujian Uji Hausman Test Swamy and Arora estimator of component variances
Correlated Random Effects - Hausman Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
Test
Equation: Untitled C 31290705 3041794. 10.28693 0.0000
Test cross-section random effects ZIS 4.87E-05 3.50E-06 13.88428 0.0000
Chi-Sq. Chi-Sq. IPM -154.7464 358.7131 -0.431393 0.6669
Test Summary Statistic d.f. Prob. INFLASI 552350.2 718674.5 0.768568 0.4435
Cross-section random 0.000000 3 1.0000 Effects Specification
* Cross-section test variance is invalid. Hausman S.D. Rho
statistic set to zero. Cross-section random 8333789. 0.9365
Dari hasil pengujian pada uji hausman dapat Idiosyncratic random 2169666. 0.0635
dilihat bahwa probabilitas yang dihasilkan yakni Weighted Statistics
sebesar 1.0000 yang artinya lebih besar dari alfa 0,05 Mean dependent
(1.0000 >0,05%. Maka dengan ini H1 diterima dan H0 R-squared 0.679005var 5437972.
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil dari Adjusted
estimasi terakhir model yang tepat untuk digunkan R-squared 0.671709 S.D. dependent var 3772480.
ialah dengan model Random Effect. S.E. of 6.17E+1
Tabel.3 Uji Langrange Multiplier Test regression 2161505. Sum squared resid 4
Lagrange Multiplier Tests for Random Effects F-statistic 93.07367 Durbin-Watson stat 1.221429
Null hypotheses: No effects Prob(F-
Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) statistic) 0.000000
and one-sided
Unweighted Statistics
(all others) alternatives
Test Hypothesis Mean dependent 4212747
R-squared 0.120799var 3
Cross-section Time Both
Sum
Breusch-
Pagan 178.1829 1.799400 179.9823 squared
(0.0000) (0.1798) (0.0000) resid 9.51E+15 Durbin-Watson stat 0.079217

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 958
Uji Koefisien Regresi secara bersama-sama (Uji F) positif dan signifikan secara statistik dengan
Pada tabel 3. Diketahuai bahwa nilai f hitung kemikinan, namun dalam hal negara yang
statistik sebesar 93.07367 dan probabilitasnya sebesar berpenghasilan rendah, hubungan antara inflasi dan
0,000. Pada tingkat singnifikansi α : 5% maka kemiskinan adalah negatif secara signifikan pada
koefisien f statistik pada hasil uji tersebut signifikan spesifikasi tertentu. Hasil studi InHazoor (Muhammad
karena p = 0,000 < 0,05. Berdasarkan pada hasil Sabir dan SafdarHussain Tahir 2012) mengungkapkan
pengujian di atas maka dapat disimpulkan bahwa, inflasi berdampak positif terhadap kemiskinan di
secara bersama atau simultan mengatakan bahwa Pakistan (1981-2010). (Eliana Cardoso (1992) dalam
Zakat, infaq, shodaqah (ZIS), Indek Pembangunan artikelnya yang berjudul "Inflasi dan Kemiskinan",
Manusia Dan Inflasi berpengaruh terhadap dengan wilayah penelitian di tujuh negara Amerika
kemiskinan sehingga hipotesis 1 dalam penelitian ini Latin (Argentina, Kolombia, Kosta Rika, Chili,
terbukti. Meksiko, Peru dan Uruguay) dengan data dari tahun
Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) 1977 hingga 1989, dengan menggunakan metode
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. regresi linier, diperoleh kesimpulan bahwa inflasi
C 31290705 3041794. 10.28693 0.0000 menyebabkan kemiskinan pada umumnya melalui
ZIS 4.87E-05 3.50E-06 13.88428 0.0000 upah riil (upah riil), bukti empiris menunjukkan
IPM -154.7464 358.7131 -0.431393 0.6669 bahwa kenaikan upah lebih lambat daripada kenaikan
INFLASI 552350.2 718674.5 0.768568 0.4435 harga karena inflasi di Amerika Latin. (Sudarlan,
2015) mengatakan bahwa inflasi berdampak positif
Pada uji t bertujuan untuk mengetahuai pengaruh dan signifikan terhadap angka kemiskinan dan tidak
variabel indipenden yaitu ZIS, IPM, INFLASI berpengaruh pada kesenjangan kemiskinan dan
terhadap variabel dependen yakni Kemiskinan. Dari keparahan kemiskinan.
output diatas dapat dilihat dari nilai probability dari Uji Koefisien determinan (Uji R2)
masing-masing variabel bebas yang digunakan. Dari Pada uji Adjusted R2 ditunjukkan menilai
oautput tersebut diperoleh hasil bahwa koefisien seberapa besar suatu kemampuan variabel independen
regresi variabel ZIS sebesar 4,87 dan probabilitas menjelaskan variabel dependen. Pada penelitain ini,
0,0000. Pada tingkat signifikansi α : 5% maka koefisien yang digunakan adalah determinasi yang
koefisien regresi karena p = 0,0000 > 0,05. dan IMP telah disesuaikan Adjusted R2. Hal tersebut
diperoleh hasil koefisien regresi sebesar -154,7464 dikarenakan R2 merupakan suatu koefisien yang telah
dan probabilitas 0,6669. Pada tingkat signifikansi α : dikoreksi sehingga akan naik atau turun seiring
5% maka koefisien regresi karena p = 0,6669 > 0,05. dengan penambahan variabel baru dalam model.
memiliki nilai probability yang lebih besar dari alfa Berdasarkan pada hasil regresi dengan
(0,05) dari hasil data tersebut menunjukkan bahwa menggunakan rendom effect mode yang terlihat pada
IPM memiliki pengaruh terhadap variabel Y tabel, diketahui bahwa nialai koefisien determinasi
(Kemiskinan ). Sedangkan pada variabel inflasi sebesar 0,679005 memiliki arti bahwa ZIS, IPM dan
diperoleh hasil koefisien sebesar 5523502 Pada Inflasi berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan
tingkat signifikansi α : 5% maka koefisien regresi sebesar 67, 9 %. Sedangkan sisanya 30,3 %
karena p = 0,4435 > 0,05. hal tersebut juga dipengaruhi oleh hal yang lain yang tidak di analisis
menunjukkan bahwa tidak memiliki pengaruh pada penelitian ini.
terhadap variabel Y (Kemiskinan). Dari hasil tersebut
menunjukkan hal yang sama seperti yang telah 5. PENUTUP
dilakukan oleh khariril 2018 yang mengasilkan inflasi Pada penelitian yang telah dilakukan dengan uji
memiliki pengaruh yang posfitif terhadap kemiskinan. persamaan model dengan menggunakan commen
Begitu juga yang penelitian yang dilakukan oleh effect model, fixed effect model dan random effect
(Yolanda,2017) mendapatkan hasil yang signifikan model, uji chow, uji hausman dan uji lagrang, uji
dan positif inflasi terhadap kemiskinan. Hasil regresi data panel dengan mengguanakan random
penelitian yang menyatakan bahwa inflasi dapat untuk effect model. Dari hasil penlitian tersebut
mempengaruhi kemikinan ialah (shahidur,2012) menunjukkan bahwa ZIS, IMP dan INFLASI
mereka mengemukakan bahwa meskipun dalam menunjukkan bahwa ZIS berpengaruh signifikan
kebanyakan kasus inflasi menunjukkan korelasi yang terhadap pengentasan kemiskinan sedangkan IPM dan

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 959
Inflasi berpengaruh tidak berpengaruh terhadap Made, Kembar Sri Budhi. 2013. Analisis Faktor-
pengentasan kemiskinan. Berdasarkan pada hasil faktor yang Berpengaruh Terhadap Pengentasan
regresi dengan menggunakan rendom effect mode Kemikinan di Bali: Analisis FEM Data Panel.
yang terlihat pada tabel, diketahui bahwa nilai Vol. 6 No.1
koefisien determinasi sebesar 0,679005 memiliki arti Makiko,I.H. 2014. The Human Development Index:
bahwa ZIS, IPM dan Inflasi berpengaruh terhadap Asearchfor a measure of human values.
tingkat kemiskinan sebesar 67, 9 %. Sedangkan Dissertation, Published by ProQuest LLC.
sisanya 30,3 % dipengaruhi oleh hal yang lain yang Muhammad, Seed Meo, Vina Javad Khan dkk. 2018.
tidak di analisis pada penelitian ini. Asymmetric impact of infation and
unemployment on poverty in pakistan: new
6. DAFTAR PUSTAKA evidence from asymmentric ARDL
Ahmed, Fahme Mohd Ali, Zakariah Abd Rashid, Faud cointegration.Journal Of Social Work and
Johari. Dkk. 2015. The Effectiveness of Zakat in Developmen.
Reducing Poverty Incident: An Analysis in Oye,D.2012. Inflasi dan Kemiskinan di Nigeria :
Kelaten, Malaysia. Asian Social Science.Vol 11 Peran ICT di Kemiskinan Pengurangan.
No.21. DOI. 10.5539/ass.v11n21p355 Universitas Jurnal Manajemen dan Ilmu Sosial.
Basari, Faisal dan jossy Moeis dan Yando Zakaria. 2, 21-28
1995. Penanggulangan Kemiskinan Di Indonesia. Powers, E.T. 1995. Inflation, Unemployment and
Dalam Faisal Basari, Perekonomian Indonesia Revisited. Federal Bank of Cleveland, Economic
Menjelang Abad XXI. P. 177 Commentary
Boediono. 2008. Ekonomi Moneter. Seri Sinopsis Ridwan, Muhtadi. Laila M. Pimada, Nur aswani.
Pengantar ilmu Ekonomi No.5 (Edisi 3 ed). 2019. Zakat Distribution and Macroeconomic
Yogyakarta: BPFE Performance: Empirical Evidence of Indonesia.
Elizabeth A.S.2007. The Human Development Index: International Journal of Supply Chain
A History. Political Economy Research Management Vol. 8 No. 3
Intitute,University of Massachusetts,Amherst. Sudarlan,2015. Contribution of Human Development
Easterly, W.and Fisher, S. 2001. Inflation and poor. Index on Per Capita Income Growth and Poverty
Journal of Money, Credit and Banking, 33(2). Alleviation in Indonesia. International Journal of
Elizabeth A.S.2007. The Human Development Index: Scientific & Technology Research
A History. Political Economy Research Sukirno. 2013. Makroekonomi Teori Pengantar.
Intitute,University of Massachusetts,Amherst. Jakarta: Rajawali Pers.
Ikhsan, Khairil Ihsan. 2018. Analisis Pengaruh UMP, Shahidur,R.,Talukdar, M.2012. The Effect of Inflation
INFLASI dan Pengangguran Terhadap on Poverty in Developing Countries: A Panel
Kemiskinan di Provensi Aceh. Jurnal Data Analysis.Thesis of Texas Tech University
Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sasadegh Bakhtiari, Hossein Meisami. 2010. An
Unsyiah. Vol. 3 No. 3 empirical investigation of the effects of health
Joko,S. 2014. Impact οf Economic Growth, Inflation and eduction on income distribution and poverty
and Minimum Wage on Poverty in Java. Media in Islamic Countries. International Journal of
Ekonomi and Teknologi Informasi, 22. Social Economis. Vol. 37 No. 4. DOI
Karim, Adiwarman A. 2011. Bank Islam Analilsis 10.1108/03068291011025255
Fiqih dan Keuangan, edisi 4. Jakarta : PT. Sudarlan,2015. Contribution of Human Development
Rajawali Pers Index on Per Capita Income Growth and Poverty
Khoutem Ben Jedidia & Khouloud Guerboui. 2020. Alleviation in Indonesia. International Journal of
Effects of Zakat on the Economic Growth in Scientific & Technology Research
selected Isamic Countries : empirical evidence. Todaro, Michael. 1994, Pembangunan Ekonomi di
International Journal of Development Issues. Dunia Ketiga, Edisi Kedua, Terjemahan Haris
1446-8956. DOI 10.1108/IJDI-05-2020-0100 Munandar. Jakarta: Erlangga.

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534


Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 7(02), 2021, 960
Todaro, Michael. 2000, Pembangunan Ekonomi di Yasir, Aziz. Fadillah Mansor, Shujaa Waqr dan
Dunia Ketiga, Edisi Kedua, Terjemahan Haris Luqman Haji Abdullah. 2020. The nexus
Munandar. Jakarta: Erlangga. between zakat and poverty reduction, is the
Wongdesmiwati. (2009). Pertumbuhan Ekonomi dan effective ultilization of zakat necessary for
Pengentasan Kemiskinan di Indonesia : Analisis achieving SDGs: A multidimensional poverty
Ekonometrika .Retrieved November 28, 2017. index approach. DOI:10.1111/aswp.12212
Wulandari, F. H. (2015). Pengaruh Pertumbuhan Yolanda. 2017. Analysis of Fectors Affecting
Ekonomi, Inflasi, Pengangguran, dan Pendidikan Inflation and ist Impact on Human Development
Terhadap Kemiskinan di Indonesia Tahun 2008 - Index and Poverty in Indonesia. Lecturer of
2012. E-Journal UAY. Econommic.Borobudur University, Indonesia.
Yanti, N. (2011). Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Vol. XX, pp. 38-56
Inflasi, dan Tingkat Kesempatan Kerja Terhadap www. bps.go.id diakses pada 20 November 2020
Tingkat Kemiskinan di Indonesia Tahun 1999 - www. BAZNAS.go.id diakses pada 20 November
2009. http://repository.upnyk.ac.id/1662/, 1-57. 2020

Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, ISSN: 2477-6157; E-ISSN 2579-6534

Anda mungkin juga menyukai