Anda di halaman 1dari 20

DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

ANALISIS PENGARUH PENDIDIKAN, TINGKAT PENGANGGURAN


TERBUKA DAN PENGELUARAN SUBSIDI TERHADAP TINGKAT
KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 1998-2018
ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF EDUCATION, OPEN
UNEMPLOYMENT RATE AND EXPENDITURE OF SUBSIDY ON POVERTY
RATE IN INDONESIA 1999-2018
1)
Alvianita Kristinawati, 2)Sudati Nur Sarfiah, 3)Rian Destiningsih
1,2,3
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar, Magelang, Indonesia
alvianita787@gmail.com
Abstrak
Salah satu tujuan negara melaksanakan pembangunan yaitu untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Namun, dalam proses pembangunan masih terdapat permasalahan yang dihadapi, salah satunya adalah masalah
kemiskinan. Kemiskinan diartikan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasar
hidupnya. Kemiskinan juga masih menjadi permasalahan di Indonesia, karena 10 tahun terakhir 2009-2018
tingkat kemiskinan mengalami penurunan namun penurunannya cenderung lambat. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh pendidikan, tingkat pengangguran terbuka dan pengeluaran subsidi terhadap tingkat
kemiskinan di Indonesia tahun 1999-2018. Penelitian ini menggunakan alat analisis Regresi Linier Berganda
time series tahun 1999-2018. Hasil uji t menunjukkan bahwa pendidikan dan pengeluaran subsidi berpengaruh
signifikan terhadap tingkat kemiskinan, sedangkan tingkat pengangguran terbuka tidak berpengaruh terhadap
tingkat kemiskinan di Indonesia. Hasil uji F menunjukkan bahwa pendidikan, tingkat pengangguran terbuka dan
pengeluaran subsidi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia.

Kata kunci: pendidikan, pengangguran, subsidi, tingkat kemiskinan

Abstract

The goal of a country is to realize a kind of people’s well-being. However, there is still a problem during
the development process, but one is poverty. Poverty is interpreted as a person;s inability to satisfy living
necessities. Poverty is still a problem in Indonesia. There has been a decline in poverty in the last decade
between 2009-2018, but the decline has progressed slowly. The purpose of this study is to identify educational
influences on proverty levels in Indonesia from 1999-2018, as well as open unemployement rates and
contributions to subsidies. In this work, we use a dual liner adjustment tool from 1999-2018. The test results
showed that subsidy education and spending had a significant impact on poor levels in Indonesia. F’s test
results show that education, open unemployment and subsidies have a significant impact on the proverty level in
Indonesia.

Key word: education, unemployment, susidies, poverty.

985
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

PENDAHULUAN masyarakat. Ketimpangan dan kemiskinan


Pada dasarnya suatu negara sangat tinggi apabila kekayaan hanya
melaksanakan pembangunan untuk dimiliki oleh satu orang saja (Kuncoro
mewujudkan kemakmuran masyarakat serta 2010:58). Masalah kemiskinan menjadi
mengubah struktur perekonomian yang salah satu tujuan utama dalam Sustainable
lebih baik. Pembangunan merupakan proses Development Goals (SDGs) yaitu No
yang melibatkan berbagai dimensi Poverty (Tanpa Kemiskinan). Seluruh dunia
kehidupan agar tercapai suatu perubahan bersepakat dan berkomitmen untuk
menjadi lebih baik termasuk pula memberantas masalah kemiskinan, termasuk
peningkatan dan percepatan pertumbuhan Indonesia. Di Indonesia, kemiskinan masih
ekonomi, pengurangan kesenjangan menjadi persoalan, terutama masalah
pendapatan serta pemberantasan kemiskinan ketimpangan yang semakin lebar. Sebagai
(Wulandari, 2013:1541). Namun, dalam salah satu anggota dari PBB, Indonesia juga
pembangunan ekonomi terdapat berkomiten untuk melaksanakan
permasalahan yang dialami oleh negara pembangunan sesuai dengan tujuan SDGs
yaitu tingginya angka pertumbuhan (Ishartono dan Santoso, 2016:160).
penduduk, ketimpangan pendapatan, Banyak faktor yang mempengaruhi
pengangguran dan kemiskinan. Seluruh dan saling berkaitan dengan masalah
negara di dunia (negara maju dan negara kemiskinan, seperti kurangnya lapangan
berkembang) masih menghadapi masalah kerja yang ada sehingga menyebabkan
kemiskinan. pengangguran, serta kualitas pendidikan dan
Kemiskinan didefinisikan sebagai kesehatan yang rendah. Di Indonesia,
keterbatasan ekonomi untuk mencukupi pemerintah pusat dan daerah bekerja sama
kebutuhan pokoknya. Kemiskinan dengan untuk memberantas masalah kemiskinan
ketimpangan pendapatan itu berbeda. dengan menerapkan kebijakan yang telah
Kemiskinan erat kaitannya dengan tolak ditetapkan, namun masih terjadi
ukur hidup minimum yang layak pada ketidaksesuaian antara strategi yang
kelompok tertentu, sedangkan ketimpangan direncanakan dengan realita yang terjadi
pendapatan mengarah pada tolak ukur hidup (Harlik dkk, 2013:110).
yang berbeda-beda tergantung pandangan

986
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2019


Gambar 1. Tingkat Kemiskinan di Indonesia tahun 1999-2018
Berdasarkan gambar 1. tingkat juta orang. Peningkatan tingkat kemiskinan
kemiskinan Indonesia pada tahun 1999 terjadi kembali pada tahun 2015 menjadi
sampai 2018 cenderung mengalami 11,13% setara dengan 28,51%, karena
penurunan. Tahun 1999 tingkat kemiskinan terjadi kenaikan harga BBM. Tahun 2016-
mencapai 23,43% setara dengan 47,97 juta 2018 tingkat kemiskinan mengalami
orang, karena sebagai akibat krisis ekonomi. penurunan kembali menjadi 9,66% setara
Pada tahun 2000 sampai 2005 tingkat dengan 25,67 juta orang. Secara nasional,
kemiskinan mengalami penurunan menjadi tingkat kemiskinan di Indonesia selalu
15,97% setara dengan 35,10 juta orang. mengalami penurunan dan pertama kalinya
Namun, pada tahun 2006 tingkat dapat berada di bawah 10%. Namun,
kemiskinan kembali meningkat sebesar penurunan tingkat kemiskinan selama 10
1,78% menjadi 17,75% setara dengan 39,30 tahun terakhir lambat kurang dari 1%.
juta orang, hal ini terjadi sebagai akibat dari Untuk mengatasi masalah kemiskinan
fenomena kenaikan harga dan inflasi yang perlu diperhatikan juga dalam menciptakan
cukup tinggi, terutama kenaikan harga BBM. sumber daya manusia berkualitas, dapat
Tingginya inflasi juga berpengaruh pada dilihat dari pendidikan yang akan
kenaikan garis kemiskinan, sehingga secara berpengaruh meningkatkan produktivitas.
otomatis tingkat kemiskinan akan Ketersediaan sarana pendidikan dan
meningkat. Pada tahun 2007 sampai 2014, kenaikan tingkat pendidikan penduduk yang
tingkat kemiskinan mengalami penurunan berkualitas dapat mencerminkan kesuksesan
hingga menjadi 10,96% setara dengan 27,73 dalam pembangunan (Giovanni, 2018:25).

987
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

Pengetahuan sumber daya manusia sangat menyebabkan produktivitasnya juga rendah,


dibutuhkan dalam proses produksi karena yang akhirnya berakibat pada sedikitnya
berpengaruh untuk meningkatkan pendapatan. Pendapatan yang diterima
pertumbuhan ekonomi daerah serta sedikit berpengaruh juga pada kemampuan
menciptakan keterampilan sumber daya masyarakat dalam mencukupi kebutuhan
manusia (Romer, 1996 dalam Hardinandar, hidupnya, termasuk kebutuhan akan
2019:3). Tingkat kemiskinan dapat pendidikan serta kesehatan dan akan terus
disebabkan karena tingkat pendidikan berputar seperti itu (the vicious cycle of
tenaga kerja yang rendah yang poverty) (Mustaqimah dkk, 2017:2).

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2019


Gambar 2. Pendidikan yang ditamatkan oleh Penduduk 15 tahun ke atas di Indonesia
tahun 1999-2018
Berdasarkan gambar 2. dapat dilihat dan Universitas jumlahnya lebih sedikit
bahwa penduduk berdasarkan pendidikan yang berarti bahwa di Indonesia kualitas
yang ditamatkan SMA, SMK, pendidikan masih rendah. World Bank
Akademi/Diploma dan Universitas dalam (2018), menyatakan bahwa Indonesia masih
kurun waktu tahun 1999-2018 selalu menghadapi masalah di bidang pendidikan
mengalami peningkatan dari 30,67 juta yaitu akses pendidikan yang belum merata
orang menjadi 75,49 juta orang. Walaupun sehingga kualitas pendidikan juga rendah.
terjadi peningkatan, bila dibandingkan Penduduk berdasarkan pendidikan tertinggi
dengan penduduk berdasarkan pendidikan yang ditamatkan (SMK, SMK
yang ditamatkan di bawah SMA/SMK, Akademi/Diploma dan Sarjana) setiap
penduduk berdasarkan pendidikan yang tahunnya memang mengalami peningkatan,
ditamatkan SMA, SMK, Akademi/Diploma akan tetapi juga menyumbang jumlah

988
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

pengangguran yang paling banyak di mempunyai pekerjaan tentunya tidak


Indonesia. mendapatkan pendapatan, tidak dapat
Pengangguran diartikan sebagai mencukupi kebutuhan hidupnya yang berarti
penduduk dalam usia kerja yang tidak akan mengurangi tingkat kesejahteraan dan
mempunyai pekerjaan dan sedang berusaha berpengaruh juga pada tingkat kemiskinan.
namun belum diperolehnya. (Sukirno, 2008 Dampak negatif dari pengangguran yaitu
dalam Probosiwi, 2016:91). Ditinjau dari menurunkan penghasilan masyarakat
segi ekonomi, penyebab pengangguran sehingga tingkat kesejahteraan yang telah
adalah tidak terserapnya tenaga kerja di dicapai akan menurun. Penurunan tingkat
pasar kerja karena keterbatasan lowongan kesejahteraan yang telah dicapai masyarakat
kerja yang ada serta ketidaksesuaian karena menjadi pengangguran akan
kompetensi tenaga kerja dengan kebutuhan memperbesar kesempatan mereka berada di
pasar kerja (Sukma dkk, 2019:271). bawah garis kemiskinan akibat tidak
Pengangguran berpengaruh juga terhadap memiliki penghasilan (Sukino, 2004 dalam
kemiskinan, karena ketika seseorang tidak Sa’adah dan Putu, 2016:134).

Sumber : Badan Pusat Statistik Indonesia, 2019


Gambar 3. Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia tahun 1999-2018
Berdasarkan gambar 3. tingkat lapangan kerja. Walaupun mengalami
pengangguran terbuka di Indonesia tahun penurunan, akan tetapi penurunannya
1999-2018 berfluktuatif, cenderung melambat. Penyebab masih banyaknya
mengalami penurunan 6,36% menjadi jumlah pengangguran yaitu kurang
5,34%. Penurunan tersebut karena dalam sesuainya kebutuhan tenaga kerja dengan
rentang waktu tahun 2015-2018 pemerintah kualitas tenaga kerja. Selain itu juga faktor
telah berhasil menciptakan 9,38 juta preferensi, dimana banyak penduduk

989
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

tamatan pendidikan tinggi yang terlalu menerapkan kebijakan tersebut


selektif dalam pekerjaan dan merasa (Mangkoesoebroto, 1993 dalam Misdawita
lowongan pekerjaan yang ada tidak cocok dan Arini, 2013:149). Salah satu
dengan keahlian yang dimiliki, sehingga pengeluaran pemerintah yaitu subsidi.
mereka lebih memilih untuk menganggur. Subsidi adalah bantuan pemerintah kepada
Dalam proses dan penanggulangan perusahaan atau masyarakat yang bertujuan
masalah pembangunan ekonomi, peran pemberian subsidi ini dapat mendorong
pemerintah sangat penting dan dibutuhkan. produksi dan konsumsi yang lebih tinggi
Peran dan kebijakan pemerintah dapat atau mendorong harga menjadi lebih rendah
dilihat dari sisi pengeluaran pemerintah. (Milton H. Spencer and Orley M. Amos
Jika pemerintah telah menentukan kebijakan (1993), dalam Misdawita dan Arini,
agar masyarakat membeli barang jasa, 2013:150).
pemerintah harus mengeluarkan biaya untuk

Sumber : Kementerian Keuangan Indonesia, 2019


Gambar 4. Realisasi Pengeluaran Subsidi di Indonesia tahun 1999-2018
Berdasarkan gambar 4. dapat dilihat melemahnya nilai tukar rupiah serta naiknya
bahwa selama kurun waktu tahun 1999 konsumsi LPJ 3 kg. Beberapa tahun terakhir
sampai 2018, realisasi pengeluaran subsidi belanja subsidi selalu membengkak, namun
terjadi peningkatan dari 1,23 triliun menjadi belum dapat membantu mengurangi tingkat
216,9 triliun. Besarnya pengeluaran kemiskinan.
pemerintah menunjukkan peran pemerintah Berdasarkan latar belakang yang telah
yang semakin meningkat. Peningkatan ini dipaparkan diatas, peneliti tertarik ingin
terjadi karena kenaikan subsidi BBM, melakukan penelitian mengenai pengaruh

990
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

pendidikan, tingkat pengangguran terbuka Variabel independen adalah variabel


dan pengeluaran subsidi di Indonesia yang mempengaruhi variabel dependen.
dengan judul: ANALISIS PENGARUH Dalam penelitian ini, variabel independen
PENDIDIKAN, TINGKAT yang digunakan adalah Pendidikan, Tingkat
PENGANGGURAN TERBUKA, DAN Pengangguran Terbuka, dan Pengeluaran
PENGELUARAN SUBSIDI TERHADAP Subsidi.
TINGKAT KEMISKINAN DI 2. Variabel Dependen
INDONESIA TAHUN 1999-2018. Variabel dependen adalah variabel
yang dipengaruhi oleh variabel independen
METODOLOGI PENELITIAN (bebas). Dalam penelitian ini variabel
Desain Penelitian dependen yang diteliti adalah adalah
Desain penelitian merupakan acuan Tingkat Kemiskinan.
yang digunakan dalam penelitian sehingga Teknik Pengumpulan Data
dapat dicapai tujuan penelitian yang telah Data yang digunakan dalam penelitian
tentukan (Sujarweni, 2015:41). Bentuk ini adalah data sekunder berupa data time
penelitian yang digunakan dalam penelitian series (runtut waktu). Data sekunder adalah
ini adalah penelitian deskriptif dengan data yang dikumpulkan dan dipublikasikan
pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif kepada masyarakat luas oleh lembaga
untuk menguji suatu kemungkinan dalam pengumpul data. Data time series (runtut
penelitian dan menjawab pertanyaan dari waktu) yaitu data berurutan disusun
subjek penelitian dengan dilakukan berdasarkan waktu dan variabel tertentu
pengumpulan data. Sedangkan pendekatan (Kuncoro, 2009:146). Data dalam penelitian
kuantitatif adalah pendekatan yang berawal ini adalah Tingkat Kemiskinan, Penduduk
dari data dan terdiri dari rumusan masalah, 15 tahun ke atas berdasarkan Pendidikan
penyusunan model, memperoleh data Tertinggi yang ditamatkan, Tingkat
kemudian mencari dan menguji solusi, Pengangguran Terbuka dan Pengeluaran
sehingga diperoleh hasil kemudian Subsidi di Indonesia dari tahun 1999-2018.
dilakukan analisis dan implementasi Data tersebut diperoleh dari Badan Pusat
(Kuncoro, 2007:1). Statistik (BPS), dan Kementerian Keuangan
Variabel Penelitian Indonesia.
Variabel yang digunakan dalam penelitian 1. Teknik Analisis Data
ini adalah : 1) Uji Asumsi Klasik
1. Variabel Independen (Variabel a. Normalitas
Bebas)
991
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

Jika residual berdistribusi masalah heteroskedastisitas


normal, maka uji t untuk mengetahui (Widarjono, 2018:126).
pengaruh variabel bebas (X) d. Autokorelasi
terhadap variabel terikat (Y) akan Untuk mengetahui apakah
valid. Ada beberapa metode yang terdapat variabel pengganggu
bisa digunakan untuk mendeteksi dengan variabel sebelumnya dalam
apakah residual mempunyai suatu model dilakukan uji
distribusi normal atau tidak, salah autokorelasi. Mendeteksi
satunya melalui uji Jarque-Bera. Jika autokorelasi dapat dilakukan dengan
nilai probabilitas statistik Jarque- menggunakan uji Lagrange
Bera > α yang digunakan, maka Multiplier (LM). Jika nilai
residual berdistribusi normal probabilitas > α yang digunakan
(Widarjono, 2018:50). maka tidak terdapat masalah
b. Multikolinieritas autokorelasi (Widarjono, 2018:144).
Adanya kemiripan diantara 2) Analisis Regresi Linier
variabel bebas (X) dalam suatu Berganda
model dapat mengakibatkan Untuk mengetahui pengaruh
hubungan yang sangat kuat sehingga lebih dari satu variabel bebas (X)
perlu dilakukan uji multikolinieritas. terhadap variabel terikat (Y)
Jika nilai VIF yang dihasilkan dilakukan analisis regresi berganda.
diantara 1-10 maka tidak terjadi Dalam penelitian ini menggunakan
multikolinieritas (Sujarweni, model Linier-log untuk menyamakan
2015:158). satuan dan mengurangi masalah
c. Heteroskedastisitas heteroskedastititas (Gujarati,
Heteroskedastisitas dilakukan 2003:181). Analisis regresi
untuk mengetahui ketidaksamaan digunakan untuk menguji benar
varian residual pada satu waktu tidaknya hipotesis yang diajukan
pengamatan ke pengamatan yang dalam suatu penelitian, dengan
lain. Uji heteroskedastisitas dapat model sebagai berikut:
dilakukan salah satunya dengan r i a l Unici a n c
a l Un݃c݃ a ͵
metode White. Dapat dilihat dari
Di mana :
nilai probabilitas Chi Squared > α
Y = Tingkat
yang digunakan, berarti tidak terjadi
Kemiskinan

992
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

a = konstanta digunakan dan t hitung < -t tabel dan


b1, b2, b3 = koefisien regresi t hitung > t tabel maka menolak Ho.
logX1 = Pendidikan c. Uji F
X2 = Tingkat Uji F dilakukan untuk
Pengangguran Terbuka mengetahui pengaruh secara
logX3 = Pengeluaran bersama-sama dari variabel bebas
Subsidi (X1, X2, X3) terhadap variabel
e = Standard error terikat (Y) (Sujarweni, 2015:162).
3) Uji Hipotesis Dapat dilakukan dengan cara
a. Koefisien Determinasi (R2) menentukan hipotesis, α yang
Digunakan untuk mengetahui digunakan dan F tabel sehingga
seberapa besar persentase variabel dapat disimpulkan jika probabilitas >
terikat (Y) yang diakibatkan oleh α yang digunakan dan F hitung < F
variabel bebas (X). Angka koefisien tabel maka menerima Ho dan jika
determinasi adalah di antara 1 dan 0. probabilitas < α yang digunakan dan
Nilai R2 yang mendekati 0 berarti F hitung > F tabel maka menolak Ho.
pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen kecil. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sedangkan nilai yang mendekati 1 Uji Asumsi Klasik
berarti pengaruh variabel independen 1. Uji Normalitas
terhadap variabel dependen besar
(Kuncoro, 2007:84).
8
Series: Residuals
7 Sample 1999 2018
Observations 20
b. Uji t 6

Mean -3.55e-15
5
Median -0.117462
Uji t dilakukan untuk 4 Maximum
Minimum
1.676810
-1.076048
3 Std. Dev. 0.701984
mengetahui pengaruh individu 2
Skewness
Kurtosis
0.890345
3.330574

variabel bebas (X) terhadap variabel 1


Jarque-Bera
Probability
2.733449
0.254941
0

terikat (Y) (Sujarweni, 2015:161).


-1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5

Dapat dilakukan dengan cara Sumber: Data diolah dengan Eviews 10


menentukan hipotesis, α yang Gambar 5. Hasil Uji Normalitas

digunakan dan t tabel sehingga dapat Berdasarkan hasil perhitungan dapat

disimpulkan jika probabilitas > α diketahui bahwa nilai probabilitas Jarque-

yang digunakan dan -t tabel < t Bera sebesar 0,254941, maka dengan

hitung < t tabel maka menerima Ho, probabilitas sebesar 0,254941 lebih besar

dan jika probabilitas < α yang dari tingkat signifikansi yang digunakan

993
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

yaitu α=5% dapat disimpulkan bahwa 2. Uji Multikolinieritas


residual model regresi berdistribusi normal.

Tabel 1. Hasil Uji Multikolinieritas

Variance Inflation Factors


Date: 03/18/20 Time: 16:03
Sample: 1999 2018
Included observations: 20

Coefficient Uncentered Centered


Variable Variance VIF VIF

LOGPENDIDIKAN_DI
TAMATKAN 1.199420 604.6104 3.398889
TPT 0.019379 40.00598 2.041779
LOGPENGELUARAN
_SUBSIDI 0.039415 33.04645 2.102249
C 19.28406 659.0826 NA

Sumber : Data diolah dengan Eviews 10


Hasil uji Multikolinieritas dapat 2.102249. Dengan nilai VIF dari
dilihat pada tabel 1. dalam ketiga variabel tersebut tidak
kolom Centered VIF. Nilai VIF ada yang lebih besar dari 10,
untuk variabel pendidikan maka dapat dikatakan bahwa
sebesar 3,398889, variabel tidak terjadi multikolinieritas
tingkat pengangguran terbuka pada kegita variabel bebas
sebesar 2,041779 dan variabel tersebut.
pengeluaran subsidi sebesar a. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedasticity Test: White

F-statistic 2.529212 Prob. F(9,10) 0.0823


Obs*R-squared 13.89553 Prob. Chi-Square(9) 0.1261
Scaled explained SS 10.36306 Prob. Chi-Square(9) 0.3219

Sumber : Data diolah dengan Eviews 10


Berdasarkan tabel 2. dapat White yaitu probabilitas Chi
diketahui nilai probabilitas Uji Squared sebesar 0,1261 dan
994
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

0,3219 lebih besar dari tingkat dengan kata lain bahwa model
signifikansi yang digunakan regresi memiliki varian residual
yaitu α = 5% maka dapat tetap (homoskedastisitas).
disimpulkan bahwa model b. Uji Autokorelasi
terbebas dari heteroskedastisitas
Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi
Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.475997 Prob. F(2,14) 0.1200


Obs*R-squared 5.225829 Prob. Chi-Square(2) 0.0733

Sumber: Data diolah dengan Eviews 10


Berdasarkan tabel 3. dapat digunakan yaitu α = 5% maka
diketahui bahwa nilai probabilitas dapat disimpulkan bahwa tidak
Chi Squared pada LM Test adalah terdapat autokorelasi antar
sebesar 0,0733 lebih besar dari residual pada model regresi.
tingkat signifikansi yang Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4. Hasil Uji Analisis Regresi
Dependent Variable: PERSENTASE_PENDUDUK_MISKIN
Method: Least Squares
Date: 03/18/20 Time: 15:53
Sample: 1999 2018
Included observations: 20

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LOGPENDIDIKAN_DITAMATK
AN -8.824008 1.095180 -8.057129 0.0000
TPT 0.055329 0.139208 0.397457 0.6963
LOGPENGELUARAN_SUBSIDI -1.043959 0.198531 -5.258412 0.0001
C 53.10333 4.391362 12.09268 0.0000

R-squared 0.964612 Mean dependent var 14.72600


Adjusted R-squared 0.957976 S.D. dependent var 3.731624
S.E. of regression 0.764970 Akaike info criterion 2.478896
Sum squared resid 9.362862 Schwarz criterion 2.678042
Log likelihood -20.78896 Hannan-Quinn criter. 2.517771
F-statistic 145.3757 Durbin-Watson stat 1.046070
Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Data diolah dengan Eviews 10


Berdasarkan hasil estimasi pada tabel ri ni U⺑i a n ⺑
n݃ U⺑݃ a ͵
tersebut dapat dituliskan persamaan sebagai
berikut:

995
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

r ݃i ⺑i akan meningkatkan tingkat


a ݃⺑
kemiskinan sebesar 0,0553
i ݃ ⺑݃ a ͵
persen, dengan asumsi variabel
Dari hasil estimasi tersebut dapat
pendidikan dan pengeluaran
diinterpretasikan sebagai berikut:
subsidi nilainya tetap.
1. Nilai konstanta sebesar
4. Koefisien regresi variabel X3
53,1033 artinya apabila
yaitu pengeluaran subsidi
variabel pendidikan, tingkat
sebesar -1,0439 artinya apabila
pengangguran terbuka dan
nilai variabel pengeluaran
pengeluaran subsidi nilainya
subsidi meningkat sebesar satu
tetap maka nilai variabel
satuan akan menurunkan
tingkat kemiskinan sebesar
tingkat kemiskinan sebesar
53,1033.
1,0439 persen, dengan asumsi
2. Koefisien regresi variabel X1
variabel pendidikan dan
yaitu pendidikan sebesar -
tingkat pengangguran terbuka
8,8240 artinya apabila nilai
nilainya tetap.
variabel pendidikan meningkat
Uji Statistik
sebesar satu satuan akan
1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
menurunkan tingkat
Berdasarkan tabel 4 diperoleh nilai
kemiskinan sebesar 8,8240
adjusted R2 sebesar 0,957976 yang berarti
persen, dengan asumsi variabel
bahwa tingkat kemiskinan dapat dijelaskan
tingkat pengangguran terbuka
oleh variabel pendidikan, tingkat
dan pengeluaran subsidi
pengangguran terbuka, dan pengeluaran
nilainya tetap.
subsidi sebesar 95,79% dan sisanya 4,21%
3. Koefisien regresi variabel X2
dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar
yaitu tingkat pengangguran
model regresi tersebut.
terbuka sebesar 0,0553 artinya
2. Uji t Statistik
apabila nilai variabel tingkat
Nilai t-tabel dapat diperoleh dari α =
pengangguran terbuka
5% ; df (n-k). Nilai t-tabel : (α = 0,05 ; df =
meningkat sebesar satu satuan
16) = 2,120
Tabel 5. Hasil Uji t

Variable t-Statistic Prob. t-tabel Kesimpulan

LOGPENDIDIKAN_DITAMAT -8.057129 0.0000 2.120 Signifikan

996
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

KAN
TPT 0.397457 0.6963 2.120 Tidak Signifikan
LOGPENGELUARAN_SUBSIDI -5.258412 0.0001 2.120 Signifikan

Sumber: Data diolah dengan Eviews 10


a. Pengaruh Pendidikan terhadap c. Pengaruh Pengeluaran Subsidi
Tingkat Kemiskinan tahun 1999- terhadap Tingkat Kemiskinan
2018 tahun 1999-2018
Dengan menggunakan uji t dua sisi Dengan menggunakan uji t dua sisi
maka α = 0,05 ; df = (n-k) = 20-4 = 16 maka maka α = 0,05 ; df = (n-k) = 20-4 = 16 maka
nilai t tabel = 2,120 dan nilai t hitung = - nilai t tabel = 2,120 dan nilai t hitung = -
8,057129 (tabel 4.). Dengan t hitung < -t 5,258412 (tabel 4.). Dengan t hitung < -t
tabel yaitu -8,057 < -2,120 dan nilai tabel yaitu -5,258 < -2,120 dan nilai
probabilitas uji t sebesar 0,0000 lebih kecil probabilitas uji t sebesar 0,0001 lebih kecil
dari nilai taraf signifikansi α = 5% maka dari nilai taraf signifikansi α = 5% maka
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima, atau dapat diartikan bahwa diterima, atau dapat diartikan bahwa
variabel pendidikan (X1) mempunyai variabel pengeluaran subsidi (X3)
pengaruh signifikan terhadap tingkat mempunyai pengaruh signifikan terhadap
kemiskinan (Y). tingkat kemiskinan (Y).
b. Pengaruh Tingkat Pengangguran 3. Uji F Statistik
Terbuka terhadap Tingkat F-tabelnya adalah df = (k-1, n-k) = (4-1, 20-
Kemiskinan tahun 1999-2018 4) = (3, 16) ; α = 5% = 3,24.
Dengan menggunakan uji t dua sisi Berdasarkan hasil estimasi diperoleh
maka α = 0,05 ; df = (n-k) = 20-4 = 16 maka nilai F-hitung sebesar 145,3757 lebih besar
nilai t tabel = 2,120 dan nilai t hitung = daripada nilai F-tabel sebesar 3,24 dan nilai
0,397457 (tabel 4.). Dengan t hitung < t probabilitas F-hitung sebesar 0,000000 lebih
tabel yaitu 0,397 < 2,120 dan nilai kecil dari 0,05 (α = 5%), sehingga Ho
probabilitas uji t sebesar 0,6963 lebih besar ditolak dan Ha diterima, maka dapat
dari nilai taraf signifikansi α = 5% maka disimpulkan bahwa variabel pendidikan,
dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan tingkat pengangguran terbuka dan
Ha ditolak, atau dapat diartikan bahwa pengeluaran subsidi secara bersama-sama
variabel tingkat pengangguran terbuka (X2) (simultan) berpengaruh signifikan terhadap
tidak mempunyai pengaruh signifikan tingkat kemiskinan di Indonesia.
terhadap tingkat kemiskinan (Y). Pembahasan

997
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

1. Pengaruh Pendidikan terhadap produktivitas akan meningkatkan


Tingkat Kemiskinan di Indonesia pendapatan yang akan
tahun 1999-2018 mempengaruhi kemampuan
Pendidikan mempunyai konsumsi mereka, sehingga dapat
pengaruh signifikan terhadap tingkat mengeluarkan mereka dari lingkaran
kemiskinan di Indonesia. kemiskinan.
Terwujudnya pertumbuhan dan 2. Pengaruh Tingkat
pembangunan berkelanjutan dapat Pengangguran Terbuka terhadap
dilihat dari penyerapan teknologi Tingkat Kemiskinan di Indonesia
baru dan pengembangan kemampuan tahun 1999-2018
negara yang didukung dengan Tingkat pengangguran terbuka
pendidikan penduduknya. tidak mempunyai pengaruh
Meningkatnya pendidikan dapat siginifikan terhadap tingkat
mengeluarkan mereka dari lingkaran kemiskinan di Indonesia. Menurut
setan kemiskinan, karena pendidikan Sukirno (2004:14), penghasilan yang
berkontribusi langsung terhadap diterima masyarakat menunjukkan
kesejahteraan melalui peningkatan kemakmuran yang telah dicapai.
pendapatan. Peningkatan pendidikan Terwujudnya penggunaan tenaga
juga akan dapat meningkatkan kerja penuh akan meningkatkan
produktivitas. (Todaro, 2011:448). penghasilan masyarakat. Sedangkan
Hasil penelitian ini sesuai dengan pengangguran akan menurunkan
yang dilakukan oleh Aziz, dkk penghasilan masyarakat dan
(2016), diperoleh hasil pendidikan berpengaruh juga pada kemakmuran
berpengaruh signifikan terhadap yang telah dicapai. Pengangguran
tingkat kemiskinan. juga akan menyebabkan berbagai
Berkualitas tidaknya sumber masalah ekonomi dan sosial serta
daya manusia dapat dilihat dari pengurangan pengeluaran
pendidikan, karena pendidikan masyarakat untuk memenuhi
merupakan investasi masa depan kebutuhan hidupnya karena
negara. Berkaitan dengan kualitas penghasilan yang diterima tidak
tenaga kerja, semakin tinggi mencukupi yang pada akhirnya akan
pendidikan seseorang maka mempengaruhi masalah kesehatan
produktivitasnya juga akan juga. Dampak negatif yang
meningkat. Peningkatan ditimbulkan dari pengangguran yaitu
998
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

kondisi politik sosial yang kacau dan terbuka paling banyak disumbang
berpengaruh terhadap kemakmuran oleh penduduk lulusan SMA/SMK
masyarakat serta pembangunan ke atas. Tahun 2018, tingkat
ekonomi. pengangguran yang disumbang oleh
Hasil penelitian ini menarik penduduk lulusan SMA/SMK ke
untuk dibahas karena berbeda atas sebesar 65,89% hal ini karena
dengan teori. Hasil penelitian ini tidak sesuainya kemampuan dan
sesuai dengan penelitian yang keterampilan tenaga kerja dengan
dilakukan oleh Endrayani dan Dewi yang dibutuhkan di pasar kerja dan
(2016) yang menyatakan bahwa masih banyak penduduk tamatan
pengangguran tidak berpengaruh pendidikan tinggi yang selektif
signifikan terhadap tingkat dalam pekerjaan karena mereka
kemiskinan di Provinsi Bali. Hal ini menganggap lowongan kerja yang
dikarenakan orang yang menganggur ada tidak sesuai dengan keahlian
belum tentu miskin dan tidak yang dimiliki sehingga lebih
seterusnya miskin, selama mereka memilih menganggur dan tidak
mampu untuk mencukupi kebutuhan bekerja sama sekali namun mereka
pokoknya. Berdasarkan data BPS masih dapat memenuhi kebutuhan
(2019) tahun 2001-2005, 2011 dan hidupnya karena tergantung kepada
2013 menunjukkan bahwa ketika orang tua atau keluarganya sehingga
tingkat pengangguran terbuka peningkatan pengangguran ini tidak
meningkat, pada tahun yang sama berpengaruh terhadap tingkat
tingkat kemiskinan justru mengalami kemiskinan di Indonesia.
penurunan, sedangkan pada tahun 3. Pengaruh Pengeluaran Subsidi
2006 ketika tingkat pengangguran terhadap Tingkat Kemiskinan di
terbuka menurun, tingkat Indonesia tahun 1999-2018
kemiskinan justru mengalami Pengeluaran subsidi
peningkatan, hal ini berarti bahwa mempunyai pengaruh signifikan
pengangguran dan kemiskinan tidak terhadap tingkat kemiskinan di
mempengaruhi secara langsung dan Indonesia. Dengan adanya subsidi
peningkatan atau penurunan tingkat maka diharapkan akan adanya akses
kemiskinan tidak hanya dipengaruhi masyarakat terutama berpenghasilan
oleh tingkat pengangguran terbuka. rendah untuk menjangkau kebutuhan
Di Indonesia, tingkat pengangguran pokok atau kebutuhan minimalnya
999
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

(Yunarto dalam Halim, 2016:241). sumber daya manusia yang


Hasil penelitian ini sesuai juga berkualitas. Sumber daya manusia
dengan penelitian yang dilakukan yang berkualitas akan mampu
oleh Khairi dan Aidar (2018) yang bersaing di pasar kerja, sehingga
menunjukkan bahwa variabel subsidi dapat memperoleh pekerjaan. Jika
mampu menjelaskan pengaruhnya diimbangi dengan jumlah lapangan
terhadap kemiskinan, subsidi mampu kerja yang ada, sumber daya
mengurangi tingkat kemiskinan. Di manusia yang berkualitas dapat
Indonesia pemberian subsidi terserap sehingga dapat menurunkan
bertujuan untuk menjaga harga tingkat pengangguran. Masalah
kebutuhan pokok agar tetap stabil, pengangguran dapat menyebabkan
pengurangan ketimpangan dan masyarakat tidak mampu
membantu masyarakat miskin, memaksimalkan kesejahteraannya
peningkatan produktivitas, menjaga karena penghasilan yang diterima
ketersedian kebutuhan pokok dengan tidak mencukupi untuk memenuhi
harga terjangkau serta peningkatan kebutuhan pokoknya sehingga akan
kualitas produk yang berdayasaing terjebak dalam kemiskinan.
dan permodalan usaha mikro, kecil Pemerintah Indonesia mengeluarkan
dan menengah (UMKM). Sehingga kebijakan melalui pengeluaran
dapat disimpulkan bahwa subsidi subsidi yang tujuannya untuk
berpengaruh terhadap tingkat meringankan beban masyarakat
kemiskinan di Indonesia. miskin dan dapat menjaga daya beli
4. Pengaruh Pendidikan, Tingkat masyarakat serta menjaga stabilitas
Pengangguran Terbuka dan harga terutama kebutuhan pokok.
Pengeluaran Subsidi terhadap Selain itu, kebutuhan akan
Tingkat Kemiskinan di Indonesia pendidikan, karena dengan
tahun 1999-2018 pendidikan yang tinggi, semakin
Pendidikan, tingkat tinggi pula kesempatan untuk
pengangguran terbuka, dan mendapatkan pekerjaan sehingga
pengeluaran subsidi secara bersama- tidak menjadi pengangguran dan
sama berpengaruh terhadap tingkat dapat memenuhi kebutuhan
kemiskinan di Indonesia tahun 1999- hidupnya.
2018. Pendidikan memegang
peranan penting dalam menciptakan KESIMPULAN
1000
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

1. Pendidikan mempunyai pengaruh 2018. Dengan pendidikan yang


signifikan terhadap tingkat tinggi harapannya dapat
kemiskinan di Indonesia tahun 1999- meningkatkan kesempatan kerja
2018. Semakin tinggi pendidikan, sehingga tidak menjadi
maka produktivitasnya juga akan pengangguran dan dapat memenuhi
meningkat. Peningkatan kebutuhan hidupnya. Didukung juga
produktivitas akan meningkatkan dengan peran pemerintah untuk
pendapatan, yang akan membantu masyarakat miskin
mempengaruhi kemampuan melalui subsidi.
konsumsi sehingga dapat keluar dari
lingkaran kemiskinan. SARAN
2. Tingkat pengangguran terbuka tidak 1. Pemerintah perlu melakukan
mempunyai pengaruh signifikan evaluasi dan pemantauan dari
terhadap tingkat kemiskinan di pendistribusian bantuan pendidikan
Indonesia tahun 1999-2018 Hal ini agar tepat sasaran dan tepat waktu
disebabkan karena orang yang serta melakukan pemerataan
menganggurbelum tentu miskin dan pembangunan akses pendidikan di
tidak selamanya miskin selama seluruh wilayah Indonesia terutama
mampu memenuhi kebutuhan di daerah terpencil.
hidupnya dan terdapat perbedaan 2. Tingkat pengangguran terbuka
dalam hubungan pengangguran dan mengalami penurunan, namun masih
kemiskinan. banyak disumbang oleh lulusan
3. Pengeluaran subsidi mempunyai SMA/SMK ke atas karena
pengaruh signifikan terhadap tingkat ketidaksesuaian antara pengetahuan
kemiskinan di Indonesia tahun 1999- dan keterampilan yang dimiliki
2018. Pemberian subsidi diarahkan dengan kebutuhan pasar kerja. Oleh
untuk membantu masyarakat miskin karena itu, diharapkan pemerintah
dan bertujuan untuk menjaga dapat meningkatkan kualitas tenaga
stabilitas harga kebutuhan pokok. kerja melalui pelatihan dan
4. Pendidikan, tingkat pengangguran pengembangan keterampilan serta
terbuka dan pengeluaran subsidi diimbangi juga dengan penambahan
secara bersama-sama mempunyai penciptaan lapangan kerja baru agar
pengaruh signifikan terhadap tingkat tenaga kerja dapat terserap di pasar
kemiskinan di Indonesia tahun 1999- kerja dan untuk masyarakat, harus
1001
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

memiliki kesadaran melek wirausaha atas menurut Pendidikan


Tertinggi yang Ditamatkan dan
karena jika seluruh angkatan kerja
Jenis Kegiatan Selama
ingin menjadi PNS atau karyawan Seminggu yang lalu 1997-2018.
Jakarta: Badan Pusat Statistik.
maka sulit diciptakan lapangan kerja
baru. Dengan menjadi seorang _________________________. 2019.
Tingkat Pengangguran Terbuka
wirausaha harapannya juga dapat 1999-2018. Jakarta: Badan Pusat
menciptakan lapangan kerja baru. Statistik.
3. Pengeluaran subsidi yang mengalami _________________________. 2019.
peningkatan diharapkan lebih tepat Jumlah Penduduk Miskin,
Persentase Penduduk Miskin
sasaran dengan cara pemerintah dan Garis Kemiskinan 1999-
memberikan kriteria untuk penerima 2018. Jakarta: Badan Pusat
Statistik.
subsidi dan dibutuhkan keakuratan
data mengenai penduduk miskin di Endrayani, Ni Ketut Eni dan Made
Heny Urmila Dewi. 2016.
Indonesia, sehingga tidak terlalu Analisis Faktor-faktor yang
membebani APBN karena masih Mempengaruhi Tingkat
Kemiskinan Kabupaten/Kota di
banyak masyarakat mampu yang Provinsi Bali. E-Jurnal Ekonomi
menikmati bantuan dari pemerintah. dan Bisnis Universitas Udayana
Vol. 5 No. 1 Hal. 63-88.
4. Pemerintah Indonesia perlu
mengkaji dan melakukan evaluasi Giovanni, Ridzky. 2018. Analisis
Pengaruh PDRB, Pengangguran
kinerja program pengentasan dan Pendidikan terhadap Tingkat
kemiskinan dan menjaga kestabilan Kemiskinan di Pulau Jawa tahun
2009-2016. Economics
inflasi, agar harga kebutuhan pokok Development Analysis Journal
tidak melonjak karena masyarakat Vol. 7 No. 1 Hal. 23-31.

miskin sangat rentan dengan Gujarati, D.N. 2003. Basic


kenaikan harga kebutuhan pokok. Econometrics 4 ed. New York:
th

The Graw Hill Companies.

DAFTAR PUSTAKA Halim, Abdul. 2016. Manajemen


Keuangan Sektor Publik. Jakarta:
Aziz, Gamal Abdul, Eny Rochaida dan Salemba Empat.
Warsilan. 2012. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Hardinandar, Fajrin. 2019. Determinan
Kemiskinan di Kabupaten Kutai Kemiskinan (Studi Kasus 29
Kartanegara. Jurnal Ekonomi Kota/Kabupaten di Provinsi
Keuangan dan Manajemen Vol. Papua). Jurnal REP (Riset
12 No. 1 Hal. 29-48. Ekonomi Pembangunan) Vol. 4
No. 1 Hal. 1.
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2019.
Penduduk Berumur 15 tahun ke
1002
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

Harlik, Amri Amir dan Hardiani. 2013. Belanja Modal Pemerintah dan
Faktor-faktor yang Investasi Pembangunan Manusia
Mempengaruhi Kemiskinan dan dalam Mengurangi Tingkat
Pengangguran di Kota Jambi. Kemiskinan di Indonesia. Jurnal
Jurnal Perspektif Pembiayaan Ekonomi dan Kebijakan
dan Pembangunan Daerah Vol. Pembangunan Vol. 6 No. 2 Hal.
1 No. 2 Hal. 109-120. 1-15.

Ishartono dan Santoso Tri Raharjo. 2016. Probosiwi, Ratih. 2016. Pengangguran
Sustainable Development Goals dan Pengaruhnya terhadap
(SDGs) dan Pengentasan Tingkat Kemiskinan. Jurnal
Kemiskinan. Social Work Jurnal PKS Vol. 15 No. 2 Hal. 89-100.
Vol. 6 No. 2 Hal. 154-272.
Sa’adah, Nuvi Wikhdatus dan Putu
Kementerian Keuangan Indonesia. 2019. Sardha Ardyan. 2016. Analisis
Ringkasan APBN 1999-2018. Pengaruh Upah Minimum
Jakarta: Kementerian Keuangan. Pekerja dan Jumlah Penduduk
Miskin terhadap Tingkat
Khairi, Muhammad Wahyu dan Nur Pengangguran di Surabaya.
Aidar. 2018. Pengaruh Subsidi Jurnal Ekonomi & Bisnis Vol. 1
Energi terhadap Kemiskinan di No. 2 Hal. 129-149.
Indonesia. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Ekonomi Sujarweni, Wiratna. 2015 Metodologi
Pembangunan Fakultas Penelitian Bisnis & Ekonomi.
Ekonomi dan Bisnis Unsyiah Yogyakarta:
Vol. 3 No. 3 Hal. 359-369. PUSTAKABARUPRESS.

Kuncoro, Mudrajad. 2007. Metode Sukirno, Sadono. 2004. Makro Ekonomi


Kuantitatif Edisi Ketiga. Teori Pengantar. Jakarta: PT
Yogyakarta:UPP STIM YKPN. Raja Grafindo Persada.

________________. 2009. Metode Riset Sukma, Dewiaulia Adi, Lucia Rita


Untuk Bisnis & Ekonomi Edisi3. Indrawati dan Whinarko
Jakarta: Erlangga. Juliprijanto. 2019. Analisis
Pengaruh Tingkat Pengangguran
________________. 2010. Dasar- dan Rasio Ketergantungan
Dasar Ekonomika Pembangunan. terhadap Pertumbuhan Ekonomi
UPP STIM YKPN. Yogyakarta. di Provinsi Jawa Tengah tahun
2001-2017. DINAMIC:
Misdawita dan Arini Putri Sari. 2013. Directory Journal of Economic
Analisis Dampak Pengeluaran Vol. 1 No. 3 Hal. 269-281.
Pemerintah di Bidang
Pendidikan, Kesehatan dan Todaro, Michael. 2011. Pembangunan
Pengeluaran Subsidi terhadap Ekonomi Edisi Kesebelas Jilid 1.
Kemiskinan Indonesia. Jurnal Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ekonomi & Kebijakan Publik,
Vol. 4 No. 2 Hal. 147. Widarjono, Agus. 2007. Ekonometrika
Teori dan Aplikasi untuk
Mustaqimah, Khodijah, Sri Hartoyo dan Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:
Idqan Fahmi. 2017. Peran EKONISIA.

1003
DINAMIC: Directory Journal of Economic Volume 2 Nomer 4

Widarjono, Agus. 2018. Ekonometrika


Pengantar dan Aplikasinya
Disertai Panduan Eviews.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Wulandari, Sri. 2013. Peran Badan


Perencanaan Pembangunan
Daerah dalam Pelaksanaan
Musrenbang di Kota Tarakan.
eJournal Administrasi Negara
Vol. 4 No. 1 Hal 1540-1553.

1004

Anda mungkin juga menyukai