Anda di halaman 1dari 6

PENDIDIKAN DAN PENGENTASAN KEMISKINAN

DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Dibuat Oleh :
Lola Aulia Rahim
E071201044
Antropologi Sosial
Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik
Universitas Hasanuddin
2022
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada tahun 2000 PBB menggagas adanya skema pembangunan abad


millennium atau Millenium Development Goals (MDG) dan berakhir pada tahun
2015. Skema MDG focus pada upaya pengentasan kemiskinan, kelaparan,
kesehatan, pendidikan, ketidak setaraan gender dan kelestarian lingkungan. Tahun
2012 dilaporkan bahwa MDG berhasil dilakukan di bebrapa Negara anggota PBB
(Lisbet,2013). Meskipun demikian di beberapa Negara berkembang dan Negara
miskin cukup terseok-seok mengejar delapan target tersebut. Pada tahun 2015 PBB
kembali mengadakan siding dan memutuskan untuk melanjutkan skema MDG menjadi
Sustainable Development Goals (SDG), tujuan utama SDG sendiri adalah
mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim di
tahun 2030. SDG berisikan 17 tujuan dan 169 sasaran. Perhatian terhadap
pengentasan kemiskinan dan penerapan MDG telah banyak dilakukan baik secara
global maupun nasional diantaranya adalah (Asadullah and Savoia 2018). Pengentasan
kemiskinan masih menjadi sasaran utama dalam pembangunan ekonomi suatu Negara.
Dalam upaya pengentasan kemiskinan terdapat beberapa faktor yang menentukan salah
satunya melalui peningkatan pedidikan.

Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan (selanjutnya disebut PuPB)


memegang peran penting dalam tercapainya tujuan pembangunan
berkelanjutan.PuPB merupakan konsep multi disiplin yang melihat konsep
pembangunan dari perspektif sosial, ekonomi, dan lingkungan. Konsep ini sudah
tertuang dalam Undang-undang no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional tentang tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Salah satu bentuk warga
negara yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab adalah dapat memenuhi
kebutuhan saat ini,tanpa mengesampingkan kewajiban menjaga kelangsungan
lingkungan bagi generasi mendatang.
Masalah kemiskinan dan pendidikan merupakan dua hal yang saling berkaitan
dimana kemiskinan dapat berpengaruh pada pendidikan dan begitu pula sebaliknya. Hal
tersebut dapat dilihat pada kebanyakan masyarakat yang memiliki ekonomi rendah
tidak dapat mengenyam pendidikan secara layak, baik dari strata tingkat dasar sampai
jenjang yang lebih tinggi. Selain itu juga ada sebagian masyarakat yang sudah dapat
mengenyam pendidikan dasar namun akhirnya putus sekolah juga. Keadaan ini dalam
jangka panjang akan mempengaruhi perkembangan ekonomi suatu masyarakat.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah pada penelitian
ini adalah : Strategi Pembangunan Berkelanjutan dalam Pendidikan dan kemiskinan
II. TINJAUAN PUSTAKA

Banyak penelitain telah menunjukkan hubungan yang kuat antara


kemiskinan dan tingkat pendidikan. Pendidikan merupakan kunci utama untuk
mengembangkan individu, rumah tangga dan masyarakat. Tingkat pendidikan yang
rendah dan penguasaan keterampilan yang buruk akan menghambat pertumbuhan
ekonomi yang pada akhirnya akan memperlambat pengurangan kemiskinan
(UNESCO 2017). Standar pendidikan suatu masyarakat akan menentukan tingkat
keberhasilannya dalam menangani isu-isu kompleks untuk mempromosikan
pembangunan berkelanjutan; tingkat pendidikan akan berpengaruh secara langsung
dan mempengaruhi pencapaian SDG (Kolb, Fröhlich, and Schmidpeter 2017),
(Avelar, Silva-Oliveira, and Pereira 2019). SDG merupakan agenda pembangunan
berkelanjutan yang harus dilaksanakan oleh semua negara pada tahun 2030 (PBB,
2018). Pendidikan yang berkualitas bertujuan tidak hanya untuk menyediakan
pendidikan yang inklusif dan merata, tetapi juga untuk mempromosikan kesempatan
belajar, yang dijadikan sebagai prioritas dalam pembangunan berkelanjutan.
Awan et al. (2011) menyatakan pendidikan dan kesehatan indivu merupakan
komponen yang diperlukan dan sangat penting dalam pembentukan modal manusia
untuk menjadi produkstif dan meningkatkan taraf hidup. Pendidikan dan
pengentasan kemiskinan memiliki hubungan yang linier dengan pendidikan dan
penghasilan, Selain itu yang menentukan kemiskinan adalah kepala keluarga yang
buta huruf atau berpenddikan rendah.

III. PEMBAHASAN

A. Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan merupakan istilah terjemahan dari istilah bahasa
inggris sustainable development. Di Indonesia, definisi pembangunan berkelanjutan
menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan
aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk
menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan,
kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Berbagai
definisi mengenai pembangunan berkelanjutan tersebut mengarahkan kita untuk
memandang dunia ini sebagai sebuah sistem dimana manusia merupakan bagian dari
sistem. Setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia di bagian manapun di bumi akan
berdampak pada bagian bumi yang lain.

Pemerintah Indonesia menetapkan Undangf-undang No 59 Tahun 2017 tentang


Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB). TPB bertujuan
untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara
berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan social masyarakat, menjaga
kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata
Kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Pelaksanaan TPB dilakukan oleh pemerintah yaitu kementerian
dan pemerintah daerah, serta ormas, filantropi, pelaku usaha, akademisi, dan pemangku
kepentingan lainnya.

B. Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (PuPB)


Pendidikan memiliki peran penting untuk mencapai pembangunan
berkelanjutan. Melalui proses Pendidikan dapat ditanamkan pemahaman mengenai
konsep pembangunan berkelanjutan dan urgensinya. Pendidikan secara langsung
berpengaruh pada pembangunan berkelanjutan dalam tiga, berikut:
1. implementasi : penduduk yang berpendidikan lebih mudah dalam menerima
informasi dan mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan;
2. pengambilan keputusan : keputusan masyarakat yang baik dalam hal sosial,
ekonomi dan lingkungan, bergantung pada tingkat pendidikan masyarakat tersebut;
3. kualitas hidup: pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas
hidup manusia.
Istilah pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dapat diartikan bahwa
pendidikan merupakan salah satu alat untuk mencapai kondisi berkelanjutan
(sustainability). PuPB memberikan pandangan untuk menyeimbangkan kehidupan
manusia dan perbaikan ekonomi dengan tetap menjaga tradisi dan penghormatan
terhadap lingkungan.

Pendidikan berpotensi besar memberikan dampak pada peningkatan maupun


pengurangan kemiskinan. Pada tingkat individu, anak-anak dengan pendidikan yang
buruk memiliki kesempatan yang tidak setara untuk perkembangan mereka dan pada
tingkat masyarakat, Negara yang memiliki sistem pendidikan yang rendah akan sulit
untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas. Sumber : (Filho et al. 2021).
Tantangan pengentasan kemiskinan terus meningkat seiring dengan laju
pengentasan kemiskinan melambat dalam beberapa tahun terakhir. Dari tahun 2008
hingga 2015, tingkat kemiskinan menurun sebesar 0,8%, sedangkan antara 2015 dan
2019 tingkat penurunannya hanya 0,31% per tahun (Nugroho et al., 2021). Di Indonesia
Alokasi anggaran bagi pendidikan terus dipertahankan sebesar 20 persen dari APBN,
anggaran digunakan pada peningkatan kualitas pengajar, pembangunan sekolah di
pelosok wilayah Indonesia, pengembangan pembelajaran dan bagaimana metode
pembelajaran yang cocok di zaman sekarang.

Selain tertuang dalam APBN, setiap daerah pun memiliki porsi belanja fungsi.
Peran pendidikan dapat menanggulangi kemiskinan, sesuai tujuan SDGs agar
kemiskinan dapat ditekan sekecil mungkin. Anggaran pendidikan terus ditingkatkan
dan TNP2K berupaya membuat program seperti dana BOS, BSM, dan PKH yang
bertujuan untuk mengurangi jumlah anak putus sekolah sebesar 4,5 juta anak dan
penuruna kemiskinan. Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dan skill, dapat
memberikan efek multiplier, karena pendidikan tinggi membuat wawasan seseorang
luas dan dapat bersaing dalam dunia kerja. Seseorang dengan pendidikan tinggi
cenderung memiliki pendapatan yang tinggi juga. Sehingga konsumsi akan meningkat
dan kemiskinan dapat menurun.
IV. PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesadaran untuk melaksanakan pembangunan berkelanjutan merupakan salah
satu solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang timbul akibat peningkatan
aktivitas manusia. Dengan demikian, sangat penting untukmelaksanakan
pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan sedini mungkin. Kombinasi teknik-
teknik pedagogis dengan muatan PuPB berkontribusi untuk mengajarkan
kreativitas, berpikir kritis, dan menumbuhkan kemauan untuk belajar sepanjang
hayat, serta semua kebiasaan yang akan mendukung tercapainya masyarakat yang
berkelanjutan.
Pendidikan mengurangi ketimpangan dan kemiskinan secara langsung, yaitu:
dengan meningkatkan produktivitas bagi golongan miskin, memperbaiki kesempatan
mereka untuk memperoleh pekerjaan dengan upah yang lebih baik. Pendidikan
muncul sebagai strategi pembangunan yang hampir tak terbantahkan untuk
mengatasi beberapa bentuk kesenjangan sosial, politik, ekonomi dan geografis di
negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

B. Saran
Dengan adanya strategi pembangunan berkelanjutan ini, diharapkan tingkat kualitas
Pendidikan akan meningkat yang akan perbengaruh juga terhadap tingat ekonomi
masyarakat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016).Permendikbud No 21Tahun 2016 tentang


Standar Isi.Jakarta.
Listiawati, N. (2013). Pelaksanaan Pendidikan untuk PembangunanBerkelanjutan
Oleh Beberapa Lembaga.Jurnal Pendidikan danKebudayaan, Vol. 19, Nomor 3, 430-
450.
Republik Indonesia. (2003).Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentangSistem Pendidikan
Nasional.Jakarta.
Isnaini,N.S., & Azizah,F. Z. (2020). Pentingnya Pendidikan Dalam Menanggulangi
Kemiskinan Di Indonesia. Researchgate.Net(August).
isbet, S. (2013). Pencapaian Millenium Development Goals ( MDGs ).4(1), 129–56.

Anda mungkin juga menyukai