Anda di halaman 1dari 21

ULANGAN TENGAH SEMESTER

KETERAMPILAN BERBAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Ujian Tengah Semester (UTS)

Dosen Pengampu: Gusti Ayu Putu Sukma Trisna, S.Pd., M.Pd.

Nama : Putu Eka Agustini Putri


NIM : 2211031292
No. Absen : 07
Kelas : G
Prodi : S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2023
Temukan dan analisislah kesalahan-kesalahan berbahasa atau ketidaksesuaian
dengan pedoman penulisan karya ilmiah serta PUEBI dalam tulisan berikut ini.
Anda bebas menandai atau menulis ulang kesalahan tersebut dan melakukan
pembahasan terhadap kekeliruan yang ditemukan serta rekomendasi perbaikan
atas kesalahan yang ditemukan.
Selamat mengerjakan.

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


` Perspektif global adalah suatu pandangan, di mana guru dan murid secara bersama-
sama mengembangkan perspektif dan keterampilan untuk menyelidiki suatu yang berkaitan
dengan isu global. Yang dimaksud dengan isu global antara lain isu lingkungan, hak asasi
manusia, keadilan, studi tentang dunia, dan pengembangan pendidikan. Peserta didik harus
belajar tentang dirinya dan dunia.

Berkaitan dengan masalah global, Merry M. Merryfield (1997 : 8) mengemukakan


pokok-pokok masalah global, yaitu: penduduk dan keluarga berencana (population and family
planning); hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self-
determination); pembangunan (development); hak asasi manusia (human right); emigrasi,
imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugees); kepemilikan bersama
secara global (the global commnos); lingkungan hidup dan sumber daya alam (environment
and natural resources); persebaran kemakmuran; teknologi informasi; sumber daya; jalan
masuk ke pasar; kelaparan dan bahan pangan; perdamaian dan keamanan; prasangka dan
diskriminasi.

Perspektif global yang berfokus pada isu pembangunan adalah salah satu upaya untuk
menciptakan masyarakat yang adil, makmur, berdaya saing, maju dan sejahtera. Berbagai
kegiatan pembangunan telah dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia khususnya didaerah yang
masih tertinggal dibandingkan daerah lainnya untuk menyamaratakan pembangunan
diberbagai wilayah. Salah satu indikator utama keberhasilan pembangunan adalah penurunan
jumlah penduduk miskin. Efektivitas dalam penurunan jumlah miskin merupakan pertumbuhan
utama dalam memilih strategi atau instrument pembangunan. Hal ini berarti salah satu kriteria
utama pemilihan sektor titik berat atau sektor andalan pembangunan nasional adalah efektivitas
dalam penurunan jumlah penduduk miskin. (Simatupang dan Saktyanu,2003)

Selain untuk meraih pertumbuhan ekonomi setinggi-tingginya, prinsip keadilan sosial


merupakan tujuan utama dari pembangunan. Pembangunan berarti memberikan hak setiap
warga negara untuk berperan berdasarkan hak yang sama. Pembangunan tidak hanya mampu
memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan, tetapi juga menimbulkan perubahan sosial
dan budaya terhadap masyarakatnya, baik pola hidup maupun masalah sosial lainnya. Sebagai
rangkaian untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, pembangunan harus dilakukan secara
1
terus menerus dengan melibatkan masyarakat sebagai objek maupun subjek. Pembangunan
seharusnya memperhatikan kepentingan dan keterlibatan masyarakat untuk berperan serta, baik
langsung maupun tidak langsung untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Di era Globalisasi sekarang ini, pengetahuan tentang isu pembangunan sangat


diperlukan oleh para siswa agar mereka mampu memberdayakan dirinya untuk menemukan,
menafsirkan, menilai, menggunakan informasi dan melahirkan gagasan kreatif untuk
menentukan sikap dalam pengambilan keputusan, serta menghadapi pembanguan masa depan
yang penuh tantangan. Untuk dapat mencapai hal itu tentu saja guru maupun calon guru harus
memiliki pengetahuan tentang Isu pembangunan. Oleh karena itu, kami menyusun makalah
tentang perspektif global dalam Isu-isu pembanguan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakekat Pembangunan


Hakekat pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia adalah pembangunan
Indonesia seutuhnya dengan membangun seluruh masyarakat yang meliputi bidangekonomi,
politik, sosial, budaya dan pertahanan keamanan. Sedangkan titik berat pembangunan jangka
panjang adalah pembangunan perekonomian yang mandiri dan handal sebagai usaha bersama
berdasarkan azas kekeluargaan, demokrasi ekonomi yang berdasarkan Pancasila dan UUD
1945 dengan meningkatkan kemakmuran rakyat yang semakin merata, pertumbuhan ekonomi
yang semakin tinggi, stabilitas nasional yang semakin baik.
Suatu transformasi dalam arti perubahan struktural, yaitu perubahan dalam struktur
ekonomi masyarakat yang meliputi perubahan pada perimbangan-perimbangan keadaan yang
melekat pada landasan kegiatan ekonomi dan bentuk susunan ekonomi (sumitro d, 1994).
Pembangunan berkaitan dengan perbaikan kualitas hidup rakyat, memperluas kemampuan
mereka untuk membentuk masa depan mereka sendiri. Secara umum, pembangunan menuntut
pendapatan per kapita yang lebih tinggi, dan hal-hal lain yang lebih luas. (bank dunia, 2000).

2.2 Definisi Pembangunan

Dari perspektif kaum humanis: pembangunan didefinisikan sebagai “pembebasan dari


kemelaratan, memupuk harga diri dan rasa penuh dayaguna atau kemampuan untuk membuat
pilihan-pilihan mengenai masa depan. Implikasinya adalah pengembangan kapasitas untuk
melakukan perubahan, keadilan dalam distribusi ekonomi, pemberdayaan masyarakat, adanya
saling ketergantungan , dan keberlanjutan” (bryant & white, 1987: p. 20)

Pembangunan hakikatnya mengandung tiga nilai utama yaitu; “menunjang


kelangsungan hidup, harga diri, dan kemerdekaan dari penjajahan dan perbudakan” (michael
todaro, p. 63).

2.3 Isu – Isu Pembangunan

Pembangunan yang oleh Bartelmus (1986 : 3) dinyatakan sebagai proses yang berupaya
memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi material maupun non material termasuk
kebutuhan-kebutuhan fisik, telah – sedang – dan akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia
ini. Namun demikian, karena pada pelaksanaannya melibatkan segala sumber daya, baik alam
(SDA) maupun manusia (SDM) termasuk kemampuan IPTEKnya, maka pembangunan masih

3
banyak menghadapi masalah. Oleh karena itu, pembangunan sebagai upaya pemecahan
masalah kesejahteraan masyarakat, pada sisi lain masih menjadi masalah. Kenyataan demikian
masih dialami oleh sebagian besar bangsa-bangsa di dunia. Dengan demikian, pembangunan
sebagai suatu masalah, juga menjadi masalah global.

2.3.1 Kondisi Umum Pembangunan Indonesia

1. Pendapatan rata – rata penduduk Indonesia selalu meningkat tiap tahunnya,namun


tidak terdistribusi merata diantara masyarakat.
2. Kesempatan mendapatkan pendidikan & kesehatan tidak merata menurut daerah,
kota-desa, kaya miskin;
3. Pada Agustus 2022,penduduk bekerja masih didominasi oleh tamatan SD ke
bawah, pekerja lulusan SMA 19,53 %,SMP 17,54%,SMK 11,81%,Diploma I/II/III
2,45%,dan Diploma IV,SI,S2,S3 sebesar 9,87%
4. Proyeksi THN penduduk kota 73% , indonesia menjadi negara kepulauan/kota
serta pembagian kepadatan penduduk tidak merata (terkecil Kalimantan Utara,
Gorontalo& Papua )
5. Ketimpangan pembangunan antar daerah, KTI tertinggal, infrastruktur
perhubungan ; buruk;
6. Aspek lingkungan belum menjadi prioritas pembangunan

2.3.2 Masalah-Masalah Pembangunan

1. Pengangguran
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau
para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang
mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam
perekonomian, karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Ada berbagai cara dalam mengatasi pengangguran,yaitu : 1). Peningkatan
Mobilitas Tenaga kerja dan Modal, 2). Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan
Tenaga Kerja, 3). Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja, 4). Menggalakkan
program transmigrasi, 5). Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan, 6).
Mengintensifkan program keluarga berencana, 7). Menekan impor dan
memperbanyak ekspor.
4
2. Masalah Keterbelakangan
Jika dilihat dari segi penguasaan teknologi, Indonesia masih dikategorikan
sebagai Negara berkembang. Ciri lain Negara berkembang adalah rendahnya
tingkat pendapatan dan pemerataannya,rendahnya tingkat kemajuan dan
pelayanan kesehatan,kurang terpeliharanya fasilitas umum,rendahnya tingkat
disiplin masyarakat, rendahnya tingkat keterampilan penduduk, rendahnya
pendidikan formal, kurangnya modal, rendahnya produktivitas tenaga kerja,serta
lemahnya tingkat manajemen usaha.
Beberapa cara dalam mengatasi keterbelakangan yaitu: 1). meningkatkan
kualitas SDM, 2). melakukan pertukaran tenaga ahli, 3). melakukan transfer
teknologi dari Negara yang maju.

3. Tingkat Pendapatan Rendah


Persandingan data Profil Kemiskinan di Indonesia per September 2022 dan
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) per Agustus 2022 yang dirilis Badan
Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, hampir semua provinsi dengan angka
kemiskinan tertinggi memiliki tingkat rata-rata upah serta standar upah minimum
yang rendah.
Ada total 16 provinsi yang memiliki tingkat kemiskinan dua digit di atas
rata-rata persentase kemiskinan nasional 9,57 persen. Dari jumlah tersebut,
sebanyak 14 provinsi mempunyai tingkat upah di bawah rata-rata nasional (Rp
3,07 juta per bulan). Sebagian besar juga merupakan daerah dengan standar upah
minimum provinsi (UMP) paling rendah se-Indonesia (Kompas, 2023).
Dengan pendapatan perkapita yang masih rendah berakibat penduduk tidak
mampu memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, sehingga sulit mencapai
manusia yang sejahtera. Pendapatan per kapita rendah juga berakibat kemampuan
membeli (daya beli) masyarakat rendah, sehingga hasil-hasil industri harus
disesuaikan jenis dan harganya. Bila industri terlalu mahal tidak akan terbeli oleh
masyarakat. Hal ini akan mengakibatkan industri sulit berkembang dan mutu hasil
industri sulit ditingkatkan. Penduduk yang mempunyai pendapatan perkapita
rendah juga mengakibatkan kemampuan menabung menjadi rendah. Bila

5
kemampuan menabung rendah, pembentukan modal menjadi lambat, sehingga
jalannya pembangunan menjadi tidak lancar.
Ada berbagai cara mengatasi tingkat pendapatan rendah yaitu: 1).
Meningkatkan pengolahan dan pengelolaan sumber daya alam yang ada, 2).
Meningkatkan kemampuan bidang teknologi agar mampu mengolah sendiri
sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia, 3). Memperkecil pertambahan
penduduk diantaranya dengan penggalakan program KB dan peningkatan
pendidikan, 4). Memperbanyak hasil produksi baik produksi pertanian,
pertambangan, perindustrian, perdagangan maupun fasilitas jasa (pelayanan), 5).
Memperluas lapangan kerja agar jumlah pengangguran tiap tahun selalu
berkurang.

4. Masalah Kekurangan Modal


Masalah Kekurangan modal ini disebabkan karena tingkat pendapatan
masyarakat yang rendah,yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan
modal menjadi rendah.Pendapatan yang rendah juga menyebabkan kemampuan
investasi rendah yang menyebabkan modal dan produktivitas rendah.
Beberapa cara dalam mengatasi kekurangan modal yaitu: 1). meningkatkan
kualitas SDM dan 2). peningkatan investasi menjadi lebih produktif.
5. Inflasi
Proses naiknya harga-harga secara umum dan berlangsung secara terus-
menerus dan biasanya disebabkan oleh beberapa faktor antara lain konsumsi
masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas dipasar yang memicu
konsumsi bahkan spekulasi dan adanya ketidak lancaran dalam proses distribusi
barang. Dengan kata lain, inflasi merupakan proses penurunan mata uang secara
terus-menerus. Beberapa cara dalam mengatasi inflasi yaitu: 1). Menjaga
keserasian antara laju penambahan uang beredar dengan laju pertumbuhan barang
dan jasa, 2). Politik diskonto dan bunga pinjaman, 3). Menjaga kestabilan nilai
tukar mata uang, 4). Melakukan intervensi pasar.
6. Masalah Kemiskinan
Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung,
pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
6
pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya
dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut
ilmiah yang telah mapan.
Tingkat kemiskinan September 2022 tercatat sebesar 9,57% atau sebanyak
26,36 juta orang berada di bawah garis kemiskinan. Tingkat kemiskinan ini naik
tipis dari Maret 2022 (9,54%) tetapi lebih rendah dibanding tingkat kemiskinan
pada September 2021 (9,71%). Ambang batas garis kemiskinan pada September
2022 meningkat sebesar 5,95% menjadi Rp535.547 dari sebelumnya Rp505.468
pada Maret 2022 (Kemenkeu, 2023).
Ada berbagai cara dalam mengatasi kemiskinan yaitu: 1). Menciptakan
lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja sehingga pengangguran
penyebab kemiskinan bisa berkurang, 2). Mendirikan BLK (Balai Latihan Kerja)
bagi orang kurang mampu sehingga memiliki bekal yang cukup untuk maju di
dunia usaha, 3). Memberi Subsidi bagi orang kurang mampu seperti BLT (Bantuan
Langsung Tunai), subsidi BBM, dan pengobatan gratis bagi orang tidak mampu,
4). Menarik minat pengangguran dengan menaikkan upah minimum sehingga
mereka berhasrat untuk bekerja, 5). Memberikan subsidi pada kebutuhan pokok
manusia, sehingga setiap masyarakat bisa menikmati makanan yang berkualitas.
Hal ini akan berdampak pada meningkatnya angka kesehatan masyarakat.

7. Masalah Kependudukan
Masalah-masalah kependudukan di Indonesia yaitu: a). Jumlah penduduk
yang sangat besar, b). Laju pertumbuhan penduduk yang pesat, c). Komposisi
penduduk menurut umur yang tidak menguntungkan, d). Penyebaran penduduk
yang tidak merata, e). Arus urbanisasi yang relatif tinggi.
Beberapa cara dalam mengatasi masalah kependudukan yaitu: 1).
Mengendalikan tingkat kelahiran dengan Program KB, 2). Menurunkan tingkat
kematian ibu dan anak melalui program peningkatan gizi anak, 3). Mengadakan
transmigrasi lokal maupun nasional sebagai penyebaran penduduk, 4).
Menyelenggarakan proyek-proyek di daerah serta proyek padat karya.

7
8
BAB III
PENUTUP

1.1 Simpulan
Pembangunan tidak hanya tentang perubahan fisik sebuah wilayah atau negara
tetapi juga berkaitan dengan perbaikan kualitas hidup rakyat, memperluas kemampuan
mereka untuk membentuk masa depan mereka sendiri. Dari perspektif kaum humanis:
pembangunan didefinisikan sebagai “pembebasan dari kemelaratan, memupuk harga diri
dan rasa penuh dayaguna atau kemampuan untuk membuat pilihan-pilihan mengenai masa
depan. Pembangunan sebagai upaya pemecahan masalah kesejahteraan masyarakat, pada
sisi lain masih menjadi masalah. Kenyataan demikian masih dialami oleh sebagian besar
bangsa-bangsa di dunia. Dengan demikian, pembangunan sebagai suatu masalah, juga
menjadi masalah global. Adapun masalah-masalah pembangunan yang terjadi di
Indonesia, yaitu : 1) Pengangguran, 2) Masalah Keterbelakangan, 3) Tingkat Pendapatan
Rendah, 4) Masalah Kekurangan Modal, 5) Inflasi, 6) Masalah Kemiskinan, 7) Masalah
Kependudukan.

1.2 Saran

Dengan disusunnya makalah ini, diharapkan pembaca mampu memahami mengenai Isu
dan Masalah Global tentang Pembangunan. Serta pembaca mampu memikirkan dan mampu
memberikan masukan tentang masalah pembangunan yang ada di Indonesia sesuai dengan
bidang yang dikuasai, misalnya seorang guru mampu membantu mengatasi masalah
pembangunan di bidang pendidikan walaupun hanya di lingkungannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.undwi.ac.id/public/files/penelitian/0818098602_NI-LUH-GEDE-
KARANG-WIDIASTUTI_UNDWI_MODUL-PERSPEKTIF-GLOBAL-&-
PROBLEMATIKA-PENDIDIKAN-2018-2019-GENAP_35357.pdf
https://slideplayer.info/slide/2672434/
https://osf.io/dv8up/download?format=pdf
https://osf.io/dvsgc/download/?format=pdf

Merryfield M.M, J. E. (1997). Preparing Teacher to Teach Global Perspectives. A Handbook For
Teacher Educator. California: Corwin Press Inc

Pantjar Simatupang dan Saktyanu K. Dermoredjo. 2003. Produksi Domestik Bruto, Harga, dan
Kemiskinan, dalam Media Ekonomi dan Keuangan Indonesia.

10
a. Berkaitan dengan masalah global, Merry M. Merryfield (1997 : 8) mengemukakan
pokok-pokok masalah global, yaitu: penduduk dan keluarga berencana (population
and family planning); hak rakyat menentukan pemerintahan sendiri (self-
determination); pembangunan (development); hak asasi manusia (human right);
emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and refugees);
kepemilikan bersama secara global (the global commnos); lingkungan hidup dan
sumber daya alam (environment and natural resources); persebaran kemakmuran;
teknologi informasi; sumber daya; jalan masuk ke pasar; kelaparan dan bahan
pangan; perdamaian dan keamanan; prasangka dan diskriminasi.
Kesalahan terjadi pada paragraf ini yang dimana pada paragraph ini kata yang
menggunakan Bahasa asing atau Bahasa inggris ini tidak menggunakan huruf
miring, karena sesuai pedoman EYD yang dimana setiap terdapat kata atau
ungkapan dalam Bahasa daerah dan juga Bahasa asing menggunakan huruf miring.
Perbaikan: Berkaitan dengan masalah global, Merry M. Merryfield (1997 : 8)
mengemukakan pokok-pokok masalah global, yaitu: penduduk dan keluarga
berencana (population and family planning); hak rakyat menentukan pemerintahan
sendiri (self-determination); pembangunan (development); hak asasi manusia
(human right); emigrasi, imigrasi dan pengungsian (emigration, immigration and
refugees); kepemilikan bersama secara global (the global commnos); lingkungan
hidup dan sumber daya alam (environment and natural resources); persebaran
kemakmuran; teknologi informasi; sumber daya; jalan masuk ke pasar; kelaparan
dan bahan pangan; perdamaian dan keamanan; prasangka dan diskriminasi.
b. Kesalahan yang kedua terdapat pada kalimat berikut
Hal ini berarti salah satu kriteria utama pemilihan sektor titik berat atau sektor
andalan pembangunan nasional adalah efektivitas dalam penurunan jumlah
penduduk miskin. (Simatupang dan Saktyanu,2003)
Kesalahan pada kalimat tersebut terdapat pada kutipan yang dikutip. Setelah selesai
membuat kalimat yang telah dikutip tersebut seharusnya tidak menggunakan tanda
titik untuk diakhirannya karena sesudah membuat kalimat yang dikutip selanjutnya
adalah menuliskan nama serta tahun penulis lalu setelah itu dilanjutkan dengan
tanda titik sebagai akhiran. Kesalahan selanjutnya adalah tanda koma yang tidak
diisi dengan spasi, yang dimana seharusnya setelah tanda koma dilanjutnya satu
spasi lalu dilanjutkan dengan kata selanjutnya.

11
Perbaikan: Hal ini berarti salah satu kriteria utama pemilihan sektor titik berat
atau sektor andalan pembangunan nasional adalah efektivitas dalam penurunan
jumlah penduduk miskin (Simatupang dan Saktyanu, 2003).
c. Suatu transformasi dalam arti perubahan struktural, yaitu perubahan dalam struktur
ekonomi masyarakat yang meliputi perubahan pada perimbangan-perimbangan
keadaan yang melekat pada landasan kegiatan ekonomi dan bentuk susunan
ekonomi (sumitro d, 1994). Pembangunan berkaitan dengan perbaikan kualitas
hidup rakyat, memperluas kemampuan mereka untuk membentuk masa depan
mereka sendiri. Secara umum, pembangunan menuntut pendapatan per kapita yang
lebih tinggi, dan hal-hal lain yang lebih luas. (bank dunia, 2000).
Kesalahan pada paragraf tersebut adalah huruf awal dari nama penulis tidak
menggunakann huruf kapital. Sesuai dengan EYD dan PUEBI dalam menuliskan
nama seseorang huruf pertama pada nama adalah huruf kapital dan juga dalam
menuliskan nama penulis juga tidak perlu menuliskan inisial nama selanjutnya.
Selain itu juga pengutipan selanjutnya juga salah karena dalam menuliskan penulis
tersebut terlebih dahulu harus menggunakan huruf kapital untuk di awal, lalu jika
terdapat dua kata dalam nama penulis maka kata yang kedua juga di awali juga
dengan huruf kapital.
Perbaikan: Suatu transformasi dalam arti perubahan struktural, yaitu perubahan
dalam struktur ekonomi masyarakat yang meliputi perubahan pada perimbangan-
perimbangan keadaan yang melekat pada landasan kegiatan ekonomi dan bentuk
susunan ekonomi (Sumitro, 1994). Pembangunan berkaitan dengan perbaikan
kualitas hidup rakyat, memperluas kemampuan mereka untuk membentuk masa
depan mereka sendiri. Secara umum, pembangunan menuntut pendapatan per
kapita yang lebih tinggi, dan hal-hal lain yang lebih luas (Bank Dunia, 2000).
d. Dari perspektif kaum humanis: pembangunan didefinisikan sebagai “pembebasan
dari kemelaratan, memupuk harga diri dan rasa penuh dayaguna atau kemampuan
untuk membuat pilihan-pilihan mengenai masa depan. Implikasinya adalah
pengembangan kapasitas untuk melakukan perubahan, keadilan dalam distribusi
ekonomi, pemberdayaan masyarakat, adanya saling ketergantungan , dan
keberlanjutan” (bryant & white, 1987: p. 20)
Kesalahan pada kalimat kutipan ini juga sama seperti sebelumnya, yang dimana
nama penulis pada huruf awal tidak menggunakan huruf kapital, selain itu tanda
baca yang penggunaannya masih salah, yang dimana dalam menggunakan tanda
12
baca koma setelah sebuah kalimat diberikan tanda koma maka harus ada satu spasi
lalu dilanjutkan dengan kalimat selanjutnya. Tanda baca koma setelah kalimat
tersebut harus menempel atau tanpa spasi lalu dilanjutkan dengan spasi dan
dilanjutkan dengan kalimat selanjutnya. Kesalahan selanjutnya ada pada halaman
yang dikutip, yang dimana setelah penulisan tahun selanjutnya bukan diberikan
tanda titik dua melainkan menggunakan tanda baca koma, lalu dilanjutkan dengan
halaman yang dikutip. Pada akhir paragraph tersebut juga tidak diberikan tanda
baca titik.
Perbaikan: Dari perspektif kaum humanis: pembangunan didefinisikan sebagai
“pembebasan dari kemelaratan, memupuk harga diri dan rasa penuh dayaguna atau
kemampuan untuk membuat pilihan-pilihan mengenai masa depan. Implikasinya
adalah pengembangan kapasitas untuk melakukan perubahan, keadilan dalam
distribusi ekonomi, pemberdayaan masyarakat, adanya saling ketergantungan, dan
keberlanjutan” (Bryant & White, 1987, p. 20).
e. Pembangunan hakikatnya mengandung tiga nilai utama yaitu; “menunjang
kelangsungan hidup, harga diri, dan kemerdekaan dari penjajahan dan perbudakan”
(michael todaro, p. 63).
Kesalahan pada kalimat ini juga terdapat pada nama penulis, yang dimana dalam
menuliskan nama penulis tersebut harus di awali dengan huruf kapital. Dalam
menuliskan nama penulis pada kutipan tersebut hanya menggunakan nama
belakang penulis. Selanjutnya dalam menuliskan nama penulisnya ke dalam daftar
Pustaka nama belakang, lalu diikuti dengan inisial nama depan (Todaro, M.)
Perbaikan: Pembangunan hakikatnya mengandung tiga nilai utama yaitu;
“menunjang kelangsungan hidup, harga diri, dan kemerdekaan dari penjajahan dan
perbudakan” (Todaro, p. 63).
f. Pendapatan rata – rata penduduk Indonesia selalu meningkat tiap tahunnya,namun
tidak terdistribusi merata diantara masyarakat.
Kesalahan pada kalimat ini terdapat pada penggunaan tanda baca koma yang masih
salah, sebelumnya sudah dijelaskan bahwa dalam menggunakan tanda baca koma
setelah menuliskan kalimat lalu diberikan tanda baca koma lalu setelahnya
diberikan satu spasi lalu dilanjutkan dengan kalimat selanjutnya.
Perbaikan: 1. Pendapatan rata – rata penduduk Indonesia selalu meningkat tiap
tahunnya, namun tidak terdistribusi merata diantara masyarakat.

13
g. Kesempatan mendapatkan pendidikan & kesehatan tidak merata menurut daerah,
kota-desa, kaya miskin;
2. Pada Agustus 2022,penduduk bekerja masih didominasi oleh tamatan SD ke
bawah, pekerja lulusan SMA 19,53 %,SMP 17,54%,SMK 11,81%,Diploma
I/II/III 2,45%,dan Diploma IV,SI,S2,S3 sebesar 9,87%
3. Proyeksi THN penduduk kota 73% , indonesia menjadi negara kepulauan/kota
serta pembagian kepadatan penduduk tidak merata (terkecil Kalimantan Utara,
Gorontalo& Papua )
4. Ketimpangan pembangunan antar daerah, KTI tertinggal, infrastruktur
perhubungan ; buruk;
5. Aspek lingkungan belum menjadi prioritas pembangunan
Kesalahan pada kalimat tersebut terdapat pada penggunaan tanda baca. Pada
kalimat nomor dua penggunaan tanda baca yang salah adalah tanda baca koma
yang masih menyatu dengan kalimat setelahnya, lalu tidak terdapat tanda baca
titik pada bagian akhir kalimat. Pada kalimat yang ketiga juga penggunaan
tanda baca koma yang masih salah, yang dimana tanda baca koma tersebut
terpisah dengan kalimat awal dan kalimat selanjutnya. Selain itu, penggunaan
simbol “&” yang dimana setelah penulisan nama daerah Gorontalo seharusnya
terdapat satu spasi. Pada kalimat yang keempat
Pada kalimat tersebut juga tidak terdapat tanda baca titik sebagai akhiran.
Perbaikan:
2. Pada Agustus 2022, penduduk bekerja masih didominasi oleh tamatan SD
ke bawah, pekerja lulusan SMA 19,53 %, SMP 17,54%, SMK 11,81%,
Diploma I/II/III 2,45%, dan Diploma IV, SI, S2, S3 sebesar 9,87%.
3. Proyeksi THN penduduk kota 73%, indonesia menjadi negara
kepulauan/kota serta pembagian kepadatan penduduk tidak merata (terkecil
Kalimantan Utara, Gorontalo & Papua).
4. Ketimpangan pembangunan antar daerah, KTI tertinggal, infrastruktur
perhubungan buruk.
5. Aspek lingkungan belum menjadi prioritas pembangunan.
h. Jika dilihat dari segi penguasaan teknologi, Indonesia masih dikategorikan sebagai
Negara berkembang. Ciri lain Negara berkembang adalah rendahnya tingkat
pendapatan dan pemerataannya,rendahnya tingkat kemajuan dan pelayanan
kesehatan,kurang terpeliharanya fasilitas umum,rendahnya tingkat disiplin
14
masyarakat, rendahnya tingkat keterampilan penduduk, rendahnya pendidikan
formal, kurangnya modal, rendahnya produktivitas tenaga kerja,serta lemahnya
tingkat manajemen usaha.
Kesalahan yang terdapat pada dua paragraf tersebut adalah penggunaan tanda baca
koma yang masih salah. Paragraf tersebut juga mengalami kesalahan pada
penulisan kata “Negara” yang masih menggunakan huruf kapital di tengah kalimat.
Perbaikan: Jika dilihat dari segi penguasaan teknologi, Indonesia masih
dikategorikan sebagai negara berkembang. Ciri lain Negara berkembang adalah
rendahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya tingkat kemajuan
dan pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat
disiplin masyarakat, rendahnya tingkat keterampilan penduduk, rendahnya
pendidikan formal, kurangnya modal, rendahnya produktivitas tenaga kerja, serta
lemahnya tingkat manajemen usaha.
i. Beberapa cara dalam mengatasi keterbelakangan yaitu: 1). meningkatkan kualitas
SDM, 2). melakukan pertukaran tenaga ahli, 3). melakukan transfer teknologi dari
Negara yang maju.
Kesalahan pada kalimat ini adalah terdapat pada awalan huruf yang tidak
menggunakan huruf kapital. Dalam penulisan kalimat tersebut setelah penulisan
angka lalu tanda titik, lalu dilanjutkan dengan satu spasi dan penulisan huruf awal
kalimat tersebut seharusnya menggunakan huruf kapital serta kata “Negara” pada
kalimat tersebut menggunakan huruf kapital di tengah kalimat, yang dimana dalam
suatu kalimat hanya terdapat satu huruf kapital yakni kata yang berada paling
depan pada kalimat.
Perbaikan: Beberapa cara dalam mengatasi keterbelakangan yaitu: 1).
Meningkatkan kualitas SDM, 2). Melakukan pertukaran tenaga ahli, 3). Melakukan
transfer teknologi dari negara yang maju.
j. Proses naiknya harga-harga secara umum dan berlangsung secara terus-menerus
dan biasanya disebabkan oleh beberapa faktor antara lain konsumsi masyarakat
yang meningkat, berlebihnya likuiditas dipasar yang memicu konsumsi bahkan
spekulasi dan adanya ketidak lancaran dalam proses distribusi barang. Dengan kata
lain, inflasi merupakan proses penurunan mata uang secara terus-menerus.
Beberapa cara dalam mengatasi inflasi yaitu: 1). Menjaga keserasian antara
laju penambahan uang beredar dengan laju pertumbuhan barang dan jasa, 2).

15
Politik diskonto dan bunga pinjaman, 3). Menjaga kestabilan nilai tukar mata uang,
4). Melakukan intervensi pasar.
Kesalahan pada kalimat tersebut adalah penulisan ketidak lancaran. Penulisan
ketidak lancaran tersebut seharusnya tersambung dan bukan terpisah. Kesalahan
selanjutnya adalah penggunaan spasi yang lebih dari satu spasi.
Perbaikan: Proses naiknya harga-harga secara umum dan berlangsung secara
terus-menerus dan biasanya disebabkan oleh beberapa faktor antara lain konsumsi
masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas dipasar yang memicu konsumsi
bahkan spekulasi dan adanya ketidaklancaran dalam proses distribusi barang.
Dengan kata lain, inflasi merupakan proses penurunan mata uang secara terus-
menerus. Beberapa cara dalam mengatasi inflasi yaitu: 1). Menjaga keserasian
antara laju penambahan uang beredar dengan laju pertumbuhan barang dan jasa,
2). Politik diskonto dan bunga pinjaman, 3). Menjaga kestabilan nilai tukar mata
uang, 4). Melakukan intervensi pasar.
k. Dari perspektif kaum humanis: pembangunan didefinisikan sebagai “pembebasan
dari kemelaratan, memupuk harga diri dan rasa penuh dayaguna atau kemampuan
untuk membuat pilihan-pilihan mengenai masa depan. Pembangunan sebagai
upaya pemecahan masalah kesejahteraan masyarakat, pada sisi lain masih menjadi
masalah. Kenyataan demikian masih dialami oleh sebagian besar bangsa-bangsa di
dunia. Dengan demikian, pembangunan sebagai suatu masalah, juga menjadi
masalah global. Adapun masalah-masalah pembangunan yang terjadi di Indonesia,
yaitu : 1) Pengangguran, 2) Masalah Keterbelakangan, 3) Tingkat Pendapatan
Rendah, 4) Masalah Kekurangan Modal, 5) Inflasi, 6) Masalah Kemiskinan, 7)
Masalah Kependudukan.
Pada paragraf tersebut terdapat kalimat yang diawali dengan tanda petik, namun
tidak di akhiri juga dengan tanda baca petik, sehingga hal tersebut dapat
menyebabkan pembaca menjadi kebingungan. Sebaiknya jika di awal kalimat
menggunakan tanda baca petik maka diakhir kalimat juga di akhiri dengan tanda
baca petik. Pada kalimat tersebut juga terdapat titik dua, namun titik dua tersebut
tidak menyatu pada kata pertama tersebut dan juga pada urutan angka dalam
kalimat tersebut tidak dilengkapi dengan tanda titik seperti urutan angka
sebelumnya.
Perbaikan: Dari perspektif kaum humanis: pembangunan didefinisikan sebagai
“pembebasan dari kemelaratan, memupuk harga diri dan rasa penuh dayaguna atau
16
kemampuan untuk membuat pilihan-pilihan mengenai masa depan. Pembangunan
sebagai upaya pemecahan masalah kesejahteraan masyarakat, pada sisi lain masih
menjadi masalah. Kenyataan demikian masih dialami oleh sebagian besar bangsa-
bangsa di dunia. Dengan demikian, pembangunan sebagai suatu masalah, juga
menjadi masalah global. Adapun masalah-masalah pembangunan yang terjadi di
Indonesia, yaitu: 1). Pengangguran, 2). Masalah Keterbelakangan, 3). Tingkat
Pendapatan Rendah, 4). Masalah Kekurangan Modal, 5). Inflasi, 6). Masalah
Kemiskinan, 7). Masalah Kependudukan.
l. Di era Globalisasi sekarang ini, pengetahuan tentang isu pembangunan sangat
diperlukan oleh para siswa agar mereka mampu memberdayakan dirinya untuk
menemukan, menafsirkan, menilai, menggunakan informasi dan melahirkan
gagasan kreatif untuk menentukan sikap dalam pengambilan keputusan, serta
menghadapi pembanguan masa depan yang penuh tantangan.
Kesalahan yang terdapat pada kalimat tersebut adalah kata “Globalisasi” pada
kalimat tersebut menggunakan huruf kapital, sedangkan pada aturan penulisan
sebuah kalimat hanya ada satu huruf kapital yakni di kata bagian paling depan.
Perbaikan: l. Di era globalisasi sekarang ini, pengetahuan tentang isu
pembangunan sangat diperlukan oleh para siswa agar mereka mampu
memberdayakan dirinya untuk menemukan, menafsirkan, menilai, menggunakan
informasi dan melahirkan gagasan kreatif untuk menentukan sikap dalam
pengambilan keputusan, serta menghadapi pembanguan masa depan yang penuh
tantangan.
m. Hakekat pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia adalah pembangunan
Indonesia seutuhnya dengan membangun seluruh masyarakat yang meliputi bidang
ekonomi, politik, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.
Kesalahan yang terdapat pada kalimat tersebut adalah pada kata “Hakekat” yang
dimana itu merupakan bentuk kata yang tidak baku. Dalam KBBI kata yang benar
dari “Hakekat” adalah “Hakikat”. Pada judul sub bab juga mengalami kesalahan
pada penulisan “Hakikat” yang dimana judul sub bab tersebut menggunakan kata
dalam bentuk tidak baku.
Perbaikan: Hakikat pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia adalah
pembangunan Indonesia seutuhnya dengan membangun seluruh masyarakat yang
meliputi bidang ekonomi, politik, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.

17
n. http://repository.undwi.ac.id/public/files/penelitian/0818098602_NI-LUH-
GEDE-KARANG-WIDIASTUTI_UNDWI_MODUL-PERSPEKTIF-GLOBAL-
&-PROBLEMATIKA-PENDIDIKAN-2018-2019-GENAP_35357.pdf
https://slideplayer.info/slide/2672434/
https://osf.io/dv8up/download?format=pdf
https://osf.io/dvsgc/download/?format=pdf
Kesalahan yang terdapay pada daftar pustaka tersebut adalah hanya mencantumkan
link saja. Dalam pembuatan daftar pustaka tersebut harus jelas yang dilengkapi
dengan nama penulis, tahun terbit, nomor halaman, nama jurnal apabila sumber
yang dikutip adalah sebuah karya ilmiah, dan menuliskan tempat terbit apabila
sumber yang dikutip adalah buku. Serta apabila mengutip melalui website maka
diisi dengan tanggal akses beserta link. Kesalahan pada daftar pustaka tersebut
hanya mencantumkan link saja, tanpa adanya penjelasan seperti nama penulis,
tahun terbit, ataupun nomor halaman.
Perbaikan: Dalam memperbaiki daftar pustaka tersebut pada link pertama, files
penelitian tersebut tidak tersedia, dan juga pada link kedua merupakan bahan
sumber yang berbentuk PPT
Pada link ketiga file ditemukan, namun nama serta tahun terbit tidak tercantum
pada makalah tersebut.
Pada link keempat adalah makalah yang ditulis mahasiswa sebagai tugas kuliah.
Hal tersebut karena makalah tersebut merupakan tugas kuliah mahasiswa, dan
bukan merupakan tugas akhir mahasiswa ataupun makalah seminar yang resmi.
o. Pantjar Simatupang dan Saktyanu K. Dermoredjo. 2003. Produksi Domestik Bruto, Harga,
dan Kemiskinan, dalam Media Ekonomi dan Keuangan Indonesia.
Kesalahan yang terdapat pada daftar pustaka tersebut adalah pada penulisan nama
penulis, dan juga pada penulisan judul artikel dan juga nama jurnalnya. Pada daftar
pustaka tersebut juga tidak dilengkapi dengan volume serta nomor dan juga tidak
terdapat nomor halaman. Penulisan daftar pustaka tersebut juga menggunakan font
calibri dengan ukuran 11, yang dimana jika disesuaikan dengan pedoman penulisan
daftar pustaka menggunakan font times new roman dengan ukuran 12.
Perbaikan: Simatupang, S dan Saktyanu K. Dermoredjo. 2003. Produksi
Domestik Bruto, Harga, dan Kemiskinan, dalam Media Ekonomi dan Keuangan.
Volume. 51, Nomor 3 (hlm 191-324).

18
p. Merryfield M.M, J. E. (1997). Preparing Teacher to Teach Global Perspectives. A Handbook
For Teacher Educator. California: Corwin Press Inc
Pada penulisan daftar pustaka tersebut juga menggunakan huruf calibri dengan
ukuran 11, yang dimana dalam menuliskan daftar pustaka tersebut seharusnya
menggunakan huruf times new roman dengan ukuran 12 dan juga pada akhir
penulisan daftar pustaka tidak dilengkapi dengan tanda titik untuk mengakhirinya.
Perbaikan: Merryfield M.M, J. E. (1997). Preparing Teacher to Teach Global
Perspectives. A Handbook For Teacher Educator. California: Corwin Press Inc.
q. Pembangunan yang oleh Bartelmus (1986 : 3) dinyatakan sebagai proses yang
berupaya memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi material maupun
non material termasuk kebutuhan-kebutuhan fisik, telah – sedang – dan akan
dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini. Namun demikian, karena pada
pelaksanaannya melibatkan segala sumber daya, baik alam (SDA) maupun
manusia (SDM) termasuk kemampuan IPTEKnya, maka pembangunan masih
banyak menghadapi masalah.
Kesalahan yang terdapat pada kalimat tersebut adalah terletak pada bagian
pengutipan, yang dimana apabila pengutipan diserta halaman buku dan juga tahun,
maka tahun dan juga nomor halaman menyatu dengan tanda titik dua tersebut.
Perbaikan: Pembangunan yang oleh Bartelmus (1986:3) dinyatakan sebagai
proses yang berupaya memperbaiki kondisi hidup masyarakat, baik kondisi
material maupun non material termasuk kebutuhan-kebutuhan fisik, telah – sedang
– dan akan dilakukan oleh semua bangsa di dunia ini. Namun demikian, karena
pada pelaksanaannya melibatkan segala sumber daya, baik alam (SDA) maupun
manusia (SDM) termasuk kemampuan IPTEKnya, maka pembangunan masih
banyak menghadapi masalah.

19

Anda mungkin juga menyukai