Pendahuluan
77
Meskipun pembangunan pertanian masih menjadi prioritas dalam rangka
menunjang perekonomian masyarakat, akan tetapi permasalahan yang dihadapi
dalam pelaksanaan pembangunan pertanian terus meningkat seiring dengan
perkembangan dan kemajuan sistem pertanian itu sendiri.
Kaharuddin (1992), mengatakan bahwa pengelolaan pertanian tidak lagi
menjadi sederhana, melainkan terkait dengan sektor-sektor lain sebagai suatu
sistem yang tidak mungkin terlepas satu sama lain. Masalah pembangunan
pertanian tidak hanya merupakan beban para petani, melainkan secara tidak
langsung sudah menjadi masalah yang terkait dengan segala aspek kehidupan
masyarakat. Lebih lanjut Kaharuddin mengatakan bahwa permasalahan dalam
pembangunan pertanian, yaitu;
a) Mengecilnya lahan pertanian dan fragmentasi tanah
b) Sikap mental masyarakat masih merupakan penghambat dalam
pembangunan
c) Keterbatasan pengetahuan masyarakat
d) Masalah sosial budaya belum sejalan dengan konsep perencanaan
pembangunan.
e) Faktor ekonomi sebagai penghambat pembangunan. Fragmentasi
lahan umumnya disebabkan oleh pewarisan.
Hal tersebut merupakan bukti bahwa tekanan penduduk muncul ketika
pertumbuhan penduduk yang bekerja di sektor pertanian menekan penggunaan
sumber daya lahan pertanian sehingga akan menimbulkan kemiskinan dan
pengangguran.
Menurut Soetrisno (2002), juga diikuti dengan munculnya berbagai
masalah generasi kedua, seperti: (1) rentannya sistem pertanian pangan di Negara-
negara sedang berkembang terhadap serangan hama penyakit; (2) ketergantungan
petani pada input-input modern (pupuk kimiawi, pestisidan dan herbisida); (3)
masalah sosial (perbedaan antara petani kaya dan petani miskin) yang disebabkan
oleh adanya perubahan dalam berbagai situasi tradisional yang semula berperan
dalam mekanisme pemerataan; dan (4) berkembangnya ekonomi uang di daerah
pedesaan.
78
9.2Komunikasi Pembangunan dalam Bidang Pendidikan
Pendidikan pada hakikatnya berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu,
secara hakiki, pembangunan pendidikan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dalam upaya pembangunan manusia. Upaya-upaya pembangunan di bidang
pendidikan, pada dasarnya diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan manusia
itu sendiri. Karena pendidikan merupakan hak setiap warga negara, di dalamnya
terkandung makna bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu,
masyarakat, dan warga negara adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah,
masyarakat dan keluarga.
Karena itu, manajemen sistem pembangunan pendidikan harus didesain
dan dilaksanakan secara terpadu, serta diarahkan pada peningkatan akses
pelayanan yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat, dengan mengutamakan
mutu, efektivitas dan efisiensi.
79
Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari berbagai
segi, diantaranya, segi sasaran, lingkungan, jenjang pendidikan, dan pembidangan
kerja.
1. Segi Sasaran Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik
agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta
bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia yang dapat menjadi
sumber daya pembangunan yang manusiawi.
2. Segi Lingkungan Pendidikan
Klasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai
lingkungan atau sistem. Lingkungan keluarga(pendidikan
informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal), lingkungan
masyarakat (pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem
pendidikan prajabatan dan dalam jabatan.
3. Segi Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan meliputi pendidikan dasar (basic education),
pndidikan lanjutan, menengah, dan pendidikan tinggi.
4. Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan
Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi bidang
ekonomi, hukum, sosial politik, keuangan, perhubungan,
komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-lain.
80
Seiring dengan program WHO lahirlah sebuah istilah komunikasi
kesehatan (health communication). Komunikasi kesehatan yang dimaksud tidak
lain adalah suatu penerapan komunikasi pembangunan untuk keperluan kesehatan
masyarakat (Nasution, 1988).
Komunikasi kesehatan secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu
usaha sistematis, untuk mempengaruhi secara positif prilaku kesehatan penduduk
yang besar jumlahnya dengan menggunakan prinsip dan metode komunikasi
massa, dengan pengajaran, pemasaran sosial, analisis prilaku dan antropologis
medis (USAID,1988). Tujuan utama dari komunikasi kesehatan tersebut adalah
terciptanya perubahan prilaku kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat.
Di Indonesia sendiri mengenai penerapan komunikasi pembangunan
dalam bidang kesehatan bisa dilihat dari proyek pengembangan penyuluhan gizi
(Nutrition Communication and Behavior Change Project). Dengan mengggunakan
praktek komunikasi untuk memantapkan peranan ibu-ibu dalam pemberian makan
anak, setelah 24 bulan hasil survei membuktikan terdapat 40% anak-anak
diwilayah kegiatan praktek komunikasi yang dilakukan menampakkan status
gizinya lebih baik dari pada anak-anak di wilayah pembanding.
Komunikasi di bidang pembangunan kesehatan tidak bisa di anggap
sebelah mata, beberapa negara melakukan studi tentang hal ini dan hasilnya
menunjukkan bahwa dengan menghadirkan peranan komunikasi di bidang
kesehatan akan ikut menentukkan tercapainya tujuan pembangunan kesehatan itu
sendiri.
Penerapan komunikasi pembangunan di bidang kesehatan, termasuk yang
intensif pengembangannya. Di lapangan ini sudah di kenal istilah “health
communication” atau komunikasi kesehatan, yang pada dasarnya merupakan
penerapan komunikasi pembangunan untuk keperluan pelayanan kesehatan
masyarakat (Nasution, 2007; 206).
DalammewujudkanVisi Indonesia Sehat,
telahditetapkanmisipembangunankesehatan (DepKes RI, 1999)
1. MenggerakkanpembangunannasionalberwawasankesehatanUntukda
patterwujudnya Indonesia Sehat, para
81
penanggungjawabprogrampembangunanharusmemasukkanpertimba
ngan-
pertimbangankesehatandalamsemuakebijakanpembangunannya.
OlehkarenaituseluruhelemendariSistemKesehatanNasionalharusberp
eransebagaipenggerakutamapembangunannasionalberwawasankese
hatan
2. Mendorongkemandirianmasyarakatuntukhidupsehat. Perilakusehat
dan kemampuanmasyarakatuntukmemilih dan
mendapatkanpelayanankesehatan yang
bermutusangatmenentukankeberhasilanpembangunankesehatan.
3. Memelihara dan meningkatkanpelayanankesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau.
Salahsatutanggungjawabsektorkesehatanadalahmenjamintersediany
apelayanankesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkauolehmasyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
tidak hanya berada ditangan pemerintah, melainkan
mengikutsertakan masyarakat dan potensi swasta.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat beserta lingkungannya. Untuk
terselenggaranya tugas penyelenggaraan upaya kesehatan yang
harus diutamakan adalah bersifat promotif dan preventif yang
didukung oleh upaya kuratif dan rehabilitatif.
82
9.4 Komunikasi Pembangunan dalam Bidang Keluarga
Berencana (KB)
Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
(KKBPK) lahir untuk mengendalikan jumlah penduduk demi mewujudkan
pertumbuhan penduduk yang seimbang dan berkualitas.Ketika Keluarga
Berencana (KB) menjadi program nasional tahun 1970, tenaga Penyuluh KB
(PKB) atau Petugas Lapangan KB (PLKB) menjadi motor penggerak untuk
menyosialisasikan program-program kependudukan, KB, dan pembangunan
keluarga yang berkualitas.
Program-program penyuluhan tersebut berjalan efektif dan terasa nyata di
masyarakat. Namun sejak era desentralisasi, sebagian kewenangan program
KKBPK dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah. Berjalannya waktu ternyata
program-program KB berjalan tidak efektif, akhirnya pemerintah pusat
mengambil alih agar program KB mendapat perhatian.
Kembalinya urusan pengelolaan tenaga PKB atau PLKB ke tingkat pusat
menjadi kabar baik untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang berkualitas dan
sejahtera. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
dan Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri 120/253/SJ memberikan
memberikan harapan baru bangkitnya program kependudukan dan keluarga
berencana di Indonesia.
Sektor ini agaknya dapat disebut sebagai aktivitas yang paling serius
hubungannya dengan komunikasi. Memang dapat dilihat dan dirasakan bahwa
setidak-tidaknya satu dekade belakangan ini, kegiatan komunikasi keluarga
berencana (KB) merupakan aktivitas yang paling gencar dan intensif dilakukan di
mana saja di negara sedang berkembang.
Secara garis besar, kegiatan komunikasi KB berkisar pada beberapa hal pokok,
yaitu:
1. Menanamkan pengertian bahwa jumlah anak perlu dikendalikan / direncanakan.
2. Mengubah persepsi bahwa semakin banyak anak berarti banyak rezeki.
3. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan menggunakan alat kontrasepsi
4. Mengubah sikap dan perilaku yang berkenaan dengan usia perkawinan.
83
Ada beberapa penyebab intensifnya kegiatan komunikasi di lapangan KB,
yaitu (Nasution, 2007; 178):
a) Belajar dari keberhasilan yang dicapai pada bidang yang lain,
seperti pertanian, pendidikan, dan sebagainya.
b) Mendesaknya prioritas masalah kependudukan bagi sebagian besar
negara sedang berkembang.
c) Tersedianya dana dan sumber (resources) yang bukan saja cukup,
bahkan berlimpah, dari bahan-bahan internasional seperi Bank
Dunia, Population, Council, Rockefeller Foundation, dan lain
sebagainya.
Kesimpulan
Di lapangan pertanian, penerapan komunikasi pembangunan sudah sejak
lama dilaksanakan.Kaharuddin mengatakan bahwa permasalahan dalam
pembangunan pertanian, yaitu; (1)Mengecilnya lahan pertanian dan fragmentasi
tanah;(2)Sikap mental masyarakat masih merupakan penghambat dalam
pembangunan;(3)Keterbatasan pengetahuan masyarakat;(4)Masalah sosial budaya
belum sejalan dengan konsep perencanaan pembangunan;(5)Faktor ekonomi
sebagai penghambat pembangunan. Fragmentasi lahan umumnya disebabkan oleh
pewarisan.
Upaya-upaya pembangunan di bidang pendidikan, pada dasarnya
diarahkan untuk mewujudkan kesejahteraan manusia itu sendiri. Karena
1
(http://erpandsima.blogspot.com/2015/05/komunikasi-pembangunan-dalam.html)
84
pendidikan merupakan hak setiap warga negara, di dalamnya terkandung makna
bahwa pemberian layanan pendidikan kepada individu, masyarakat, dan warga
negara adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan
keluarga.
Di Indonesia sendiri mengenai penerapan komunikasi pembangunan
dalam bidang kesehatan bisa dilihat dari proyek pengembangan penyuluhan gizi
(Nutrition Communication and Behavior Change Project).
Adapun berbagai strategi komunikasi pembangunan yang dipakai adalah
komunikasi dan pengembangan diri, memanfaatkan media rakyat dalam
pembangunan,memaksimalkan peran komunikator sebagai agen
pembangunan, memanfaatkan jasa tekhnologi komunikasi dalam pembinaan
keluarga.
PertanyaanDiskusi!
Yangdijadikansumberdiskusidiantaranyasebagaiberikut:
1. Penerapan komunikasi pembangunan dalam bidangpertanian
2. Penerapan komunikasi pembangunan dalam bidangkeluargaberencana
3. Penerapan komunikasi pembangunan dalam bidangpendidikan
4. Penerapan komunikasi pembangunan dalam bidangkesehatan
85