Anda di halaman 1dari 15

PERTEMUAN 10

 Populasi penelitian
 Sampel Penelitian
 Ukuran Sampel
 Beberapa metode sampling
POPULASI dan SAMPEL
 Dalam penelitian sosial, peneliti tidak harus meneliti seluruh objek yang dijadikan pengamatan
 Peneliti dapat mempelajari, memprediksi dan menjelaskan sifat2 suatu objek atau fenomena hanya dengan
mempelajari dan mengamati sebagian objek/fenomena tersebut

 Sebagian dari keseluruhan objek atau fenomena yang akan diamati inilah yang disebut SAMPEL
 Keseluruhan objek atau fenomena yang diteliti disebut POPULASI
 POPULASI (kumpulan objek penelitian) bisa berupa orang, organisasi, kata – kata, kalimat, symbol
nonverbal, surat kabar, radio , TV, iklan dan sebagainya.
 Objek penelitian disebut juga satuan/unit analisis atau unsur – unsur populasi
 Unit analisis merupakan unit yang akan diteliti
CONTOH POPULASI
 Seluruh iklan televisi di RCTI yang ditayangkan pada tanggal 17 Agustus 2020
 Semua alumni komunikasi yang di wisuda Juni dan September 2020
 Semua anak berusia 6 bulan – 5 tahun di kelurahan penfui
Contoh
 Peneliti ingin meneliti opini mahasiswa terhadap film korea, tidak perlu meneliti mahasiswa se-
Indonesia atau se-Kota Kupang
 Cukup sebagian mahasiswa saja yang dijadikan sampel
 Syarat sampel harus memenuhi unsur representative atau mewakili sifat – sifat mahasiswa yang akan
diteliti
 Dalam riset kuantitatif, representative sampel sangat diperlukan karena riset kuantitatif bersifat
dapat digeneralisasikan
 Dalam contoh diatas, meskipun peneliti hanya meneliti sebagian mahasiswa, namun hasilnya dapat
digeneralisasikan bahwa seluruh mahasiswa mempunyai sifat – sifat seperti yang ditemukan dalam
riset.
 Sampel yang representative artinya sampel tersebut mencerminkan semua unsur dalam populasi
secara proporsional atau memberikan kesempatan yang sama pada semua unsur populasi untuk
dipilih, sehingga dapat mewakili keadaan sebenarnya dalam keseluruhan populasi
Teknik Sampling
 Seorang periset sulit menjamin sampel yang dipilih benar – benar representative, jika
tidak mengikuti prosedur pemilihan sampel dengan benar.
 Prosedur pemilihan sampel disebut teknik sampling
 2 jenis teknik sampling: Sampel Probabilitas dan Sampel Nonprobabilitas
 Sampel Probalilitas: Sampel yang ditarik berdasarkan probalilitas dimana setiap
unsur dalam populasi mempunyai kemungkinan yang sama untuk dipilih melalui
perhitungan secara matematis
 Sampel Nonprobabilitas: Sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan –
pertimbangan tertentu dari peneliti
Teknik Penarikan sampel/ Rancangan sampling
RANCANGAN SAMPLING PROBABILITAS
1. Sampling Random Sederhana: cukup siapkan daftar sampling, lalu pilih secara
acak
2. Sampling Sistematis: mengambil 500 orang dari 1000 orang. bisa dipilih secara
interval dari daftar sampling yang dimiliki, hingga mencapai angka 500
3. Sampling Berstrata: misalnya penelitian terhadap dosen dan mahasiswa. Ada 100
mahasiswa dan 10 dosen. Jika dipilih secara proposional 10% maka akan ada 10
mahasiswa dan 1 dosen yang menjadi sampel penelitian
4. Sampling Klaster: misalnya pemilihan sampel menurut lokasi tempat tinggal.
Diurutkan dari provinsi hingga kelurahan. Di provinsi 100 orang, dibagi dalam 5
kabupaten, maka tiap kabupaten ada 20 sampel, dan seterusnya
RANCANGAN SAMPLING NONPROBABILITAS
1. Sampling Purposif
2. Sampling Kuota
3. Sampel berdasarkan kemudahan/ Available Sampling
4. Sampling Kebetulan / Accidental Sampling
5. Sampling Snowball
 Penentuan jenis sampling tergantung pada karakteristik
populasi, tipe dan analisis data yang akan diteliti
TEKNIK SAMPLING VS SENSUS
 TEKNIK SAMPLING: Teknik Meneliti Sebagian tertentu dari anggota populasi
 SENSUS: Penelitian Survei dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai respondennya. Jadi sensus adalah total
sampling atau penelitian total populasi
 Keuntungan metode sensus: memungkinkan data yang lengkap karena mencerminkan sifat – sifat populasi
 Kekurangan: butuh biaya besar, waktu yang lama, tenaga (Sulit dilakukan hanya oleh 1 orang saja). Oleh karena itu
metode sensus jarang dipakai dalam penelitian

 Teknik sampling lebih banyak dipilih dibandingkan sensus karena:


1. Anggota populasi terlalu besar, sulit mengumpulkan seluruh anggota populasi
2. Proses pengumpulan data lebih mudah dan cepat, analisis juga cepat karena data sedikit
3. Penelitian cepat sehingga bisa memenuhi kebutuhan informasi yang berkaitan dengan topic riset secara actual
4. Efektif dan efisien untuk kasus pengujian standar mutu produk/ meneliti kerusakan produk
Sensus dalam penelitian layak juga dilakukan bila:

1. Anggota populasi tidak terlalu besar dan variabilitas anggota populasi atau
heterogenitasnya tinggi
2. Jika penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik setiap anggota
populasi
Tahapan penentuan sampel penelitian
 Menentukan populasi dan mengidentifikasinya
misalnya : meneliti opini pembaca pos kupang, maka target populasinya adalah
pelanggan/pembaca pos kupang
 Menentukan kerangka sampling / daftar sampling
misalnya : daftar pelanggan pos kupang (Umumnya digunakan dalam teknik
sampling probabilitas)
 Menentukan teknik sampling: Probabilitas atau nonprobabilitas
 Menentukan unit analisis, apakah individu atau leompok yang dijadikan sampel
UKURAN SAMPEL
 Riset kuantitatif bertujuan generalisasi, karena itu sampel yang baik harus memenuhi
unsur representative
 Tidak ada ukuran pasti dalam penentuan sampel. Yang penting adalah representative
 Sampel besar atau kecil memiliki kekurangan dan kelebihan masing – masing
 Sampel besar butuh biaya, waktu dan tenaga yang besar, namun daya generalisasinya
besar, terpercaya, akurat dan sampling error kecil
 Semakin kecil sampel, hemat waktu, tenaga dan biaya, namun daya generaslisasinya
kecil
 Semakin homogen suatu populasi, semakin sedikit jumlah sampel yang diperlukan
Menentukan ukuran sampel dengan
rumus
 Rumus Slovin

n = Ukuran sampel
N = Ukuran Populasi
e = tingkat signifikansi yang diinginkan (0.05 atau 0.01)
 Rumus Yamane
TUGAS
 Buatlah Populasi dan Sampel pada penelitian anda

Anda mungkin juga menyukai