Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM STUDI PENGEMBANGANMASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERISULTAN SYARIFKASIM RIAU

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)

MATA KULIAH : SOSIOLOGI PEMBANGUNAN

DOSEN PENGAMPU : Bayu Indra Laksana S.Sos, M.A

SOAL :

1. Sebutkan tujuan dan target dari sustainable development goals?


2. Bagaimana pandangan saudara terhadap kolaborasi pemerintah dan
masyarakat dalam penanggulangan covid-19 di Indonesia?
3. Berikan analisis kritis saudara dan contoh tentang kebijakan terhadap salah
satu pembangunan berkelanjutan di Indonesia saat ini dalam konteks
akademisi? berikan pula rekomendasi (saran) tentang hal tersebut?
NAMA : AMALIA SALSABILA
NIM : 11940120651
KELAS : PMI 6 A

JAWAB :

1. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs)


adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat
secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan
sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan hidup serta
pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola yang mampu
menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya.

TPB/SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk


menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu (1) Tanpa Kemiskinan; (2)
Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4) Pendidikan Berkualitas; (5)
Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak; (7) Energi Bersih dan
Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; (9) Industri, Inovasi
dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota dan Permukiman yang
Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab; (13)
Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15) Ekosistem Daratan; (16)
Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17) Kemitraan untuk
Mencapai Tujuan.  

SDGs berisi 17 Tujuan dan 169 Target yang diharapkan dapat dicapai pada
tahun 2030.SDGs berlaku bagi seluruh negara (universal), sehingga seluruh negara
tanpa kecuali negara maju memiliki kewajiban moral untuk mencapai Tujuan dan
Target SDGs. SDGs mencakup berbagai isu pembangunan sosial dan ekonomi.
Termasuk di dalamnya kemiskinan, kelaparan, kesehatan, pendidikan, perubahan
iklim, air, sanitasi, energi, lingkungan dan keadilan sosial. SDGs juga dikenal sebagai
Transforming our World: the 2030 Agenda for Sustainable Development
atau”Transformasi Dunia Kita: Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan”.
Secara umum target utamanya adalah mengentaskan kemiskinan, tapi
Indonesia akan menggunakan tiga indikator terkait dengan dokumen SDGs yakni
pembangunan manusia atau human development yang meliputi pendidikan dan
kesehatan. Lingkungan dalam skala kecil atau social economic development dan
lingkungan yang besar atau environmental development berupa ketersediaan kualitas
lingkungan dan sumber daya alam yang baik.
2. Menurut saya pribadi awal mula kedatangan kasus covid pertama di Indonesia sampai
pada tahun pertama covid naik secara signifikan melonjak drastis bahkan pernah
menjadi salah satu Negara dengan angka kematian terbanyak di dunia. Dari data dan
informasi ini dapat saya simpulkan bahwa awal mula hingga menjelang pertahun
covid melanda menjadi penyakit serius, masih sangat kurang jauh dari efektif nya
kolaborasi pemerintah dan masyarakat, khususnya pada masyarakat sendiri. Hal ini
karna saya pribadi menyaksikan langsung banyak nya yang masih saja tidak percaya
pada covid sehinggal enggan mematuhi peraturan pemerintah seperti menjaga jarak,
mencuci tangan, menggunakan masker dan lain sebagainya. Tetapi belakangan
setelah adanya vaksinasi covid walaupun terkesan memaksa, perlahan kolaborasi
pemerintah dan masyarakat mulai terjalin dengan baik, masyarakat mulai sadar
bahwa hal ini serius dan mulai dapat mematuhi walaupun tak jarang juga lengah
terhadap diri sendiri dan keluarga, hal ini menurut saya wajar terutama pada
masyarakat awam yang masih kurang akses media sosial dan pendidikan.
Alhamdulillah dengan kolaborasi yang mulai membaik anatara pemerintah dan
masyarakat juga yang membuat kasus covid di Indonesia bahkan dunia jauh turun.
Semoga lekas menghilang 100% Aamiin.
3. Contoh kebijakan pembangunan berkelanjutan dalam akdemisi yakni
Program Indonesia Pintar (PIP) yang merupakan program prioritas Presiden Joko
Widodo yang dirancang khusus untuk membantu anak dari keluarga miskin/tidak
mampu agar tetap mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat pendidikan
menengah/sederajat. Selain itu, PIP ditujukan untuk membantu meringankan biaya
personal pendidikan, mencegah agar siswa tidak putus sekolah, serta mendorong
siswa.putus sekolah dapat melanjutkan pendidikan di satuan pendidikan formal
maupun non formal. Dengan adanya program KIP (Kartu Indonesia Pintar), dan
program beasiswa Bidikmisi, masyarakat merasa sangat terbantu dengan program ini.
Tetapi dampak negative yang dapat di timbulkan dari program ini sendiri adalah
sering terdapat banyak penyalahgunaan dana yang dilakukan oleh beberapa penerima
serta ada kecemburuan sosial antara siswa yang menerima bantuan dengan yang tidak
mendapat, tak jarang mereka memalsukan data diri demi mendapatkan dana dan
mempergunakan untuk memanjakan mata dan pakaian. Untuk saran sendiri, menurut
saya penting dilakukan peng check an ulang setiap data yang masuk, agar tidak terjadi
penyalahgunaan bantuan dan memang jatu pada masyarakat yang tepat mendapatkan
nya.

Anda mungkin juga menyukai