POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA KARANGANYAR 2019 A. Sustainable Development Goals 1. Apakah yang dimaksud dengan Sustainable Development Goals (SDG)? Jelaskan jawaban saudara. Berikan ilustrasi historis komitmen global negara-negara dalam SDG. Sustainable Delevolpment Goals (SDGs) merupakan program kelanjutan dari Milenium Development Goals (MDGs) yang belum tercapai tujuannya sampai dengan akhir tahun 2015 berupa agenda Pembangunan Global tahun 2030 yang telah menjadi komitmen negara – negara anggota PBB dalam sebuah dokumen kesepakatan yang akan menjadi acuan untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dalam menghadapi tantangan pada proses pembangunan secara universal dalam lingkup yang luas dan mencapai tujuan bersama. Konsep SDGs itu sendiri lahir pada kegiatan Koferensi mengenai Pembangunan Berkelanjutan yang dilaksanakan oleh PBB di Rio de Jainero tahun 2012. Kemudian, menjelang berakhirnya era Milenium Development Goals (MDGs) pada tahun 2015, Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menyelenggarakan sidang umum ke 70 pada bulan september 2015 di New York, Amerika Serikat. Dihadiri sebanyak 193 kepala negara dan pemerintahan dunia bersama – sama menyepakati agenda pembangunan universal. Pada perundingan internasional ini membahas tentang perubahan target atau sasaran yang semula MDGs hanya ditujukan pada negara-negara berkembang saja, menjadi SDGs yang memiliki sasaran lebih universal. Kedua, merealisasikan beberapa target MDGs belum tercapai dan akan dilanjutkan pencapaiannya pada SDGs 2015-2030. Ketiga, memperoleh tujuan bersama guna memelihara keseimbangan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan: lingkungan, sosial dan ekonomi. Untuk mencapai tiga tujuan mulia tersebut, disusunlah 17 Tujuan utama Pembangunan Global dalam SDGs ini yang akan menjadi tuntunan kebijakan dan pendanaan untuk 15 tahun ke depan (2030). Tujuan utama ini diharapkan mampu memberikan kontribusi besar bagi perubahan dunia kearah yang lebih baik dalam berbagai sektor kehidupan dimasa yang akan datang. Armida Alisjahbana, et all, 2018, ‘Menyongsong SDGs Kesiapan Daerah- daerah di Indonesia, --Cet. 2 – Bandung, Unpad Press, dilihat 28 Februari 2019 Hamong Santono dan Sugeng Bahagijo, Pembangunan Global Baru: Perkembangan Penyusunan Agenda Pembangunan Pasca-2015. (INFID, 2015), h.10. (https://sustainabledevelopment.un.org/futurewewant.html), diakses tanggal 1 Maret 2019 2. Apa saja tujuan utama dalam SDG? Mengapa tujuan SDG penting? Apakah implikasinya jika tujuan SDG tidak tercapai? Uraikan analisis saudara. Tujuan SDGs antara lain : a. Tanpa Kemiskinan b. Tanpa Kelaparan c. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan Tenjamin d. Pendidikan Berkualitas e. Kesetaraan Gender f. Air Bersih dan Sanitasi g. Energi Bersih dan Terjangkau h. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak i. Industri, Inovasi dan Infrastruktur yang berkualitas j. Mengurangi Kesenjangan k. Keberlanjutan Kota dan Komunitas l. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab m. Aksi Terhadap Iklim n. Kehidupan bawah laut o. Kehidupan di Darat p. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian untuk seluruh kalangan. q. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan 17 Tujuan utama SDGs diatas merupakan penyumbang besar bagi keberlangsungan kemajuan kehidupan dunia, itulah mengapa tujuan SDGs sangat penting. Pengupayaan untuk terrealisasinya tujuan tersebut agar tercapainya kesejahteraan sosial berupa standart hidup dan kesehatan yang memuaskan, merupakan tugas kita bersama untuk mewujudkannya, dimulai dari kesadaran terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi berupa pertolongan, perawatan, penjagaan, perlindungan, pencegahan, dan pemberdayaan secara menyeluruh terhadap masyarakat yang berada dalam suatu negara. Implikasi yang akan terjadi apabila tidak tercapainya tujuan SDGs adalah permasalahan yang timbul akibat keterkaitan satu sama lain disetiap tujuan utama yang akan dicapai memberikan efek misalnya : dalam suatu negara problematika kemiskinan sukar ditangani, sebagian masyarakat masih merasakan kelaparan, terlebih kualitas pendidikan yang buruk maka akan menimbulkan kesenjangan yang lebih tinggi, dan hal ini akan berakibat terhadap sektor yang lain seperti kesehatan masyarakatnya sendiri menurun, dan dijumpai banyak kasus berupa busung lapar, gizi buruk, masalah pencernaan karena sukar mendapat air bersih dan sanitasi yang bagus. Oleh karena itu, dampak dari tujuan utama yang tidak terlaksana dapat memberikan pengaruh yang besar di sektor yang lain. Ishartono dan Santoso Tri Raharjo, 2015, Sustainable Development Goals (SDGs) dan Pengentasan Kemiskinan, Bandung, Unpad Press, dilihat tanggal 1 Maret 2019 (https://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Berkelanjutan), diakses tanggal 1 maret 2019 (http://www.uclg.aspac.org ), diakses tanggal 1 Maret 2019 (http://www.sdgsindonesia.or.id/ ), diakses tanggal 1 Maret 2019 3. Apakah ada hubungan antara tujuan SDG dan tujuan kesehatan masyarakat? Jelaskan jawaban saudara. Ada, karena di dalam tujuan utama SDG terdapat acuan untuk mewujudkan tujuan kesehatan masyarakat sebagai target menyalurkan program-program kepada masyarakat berupa menurunkan tingkat kelaparan, kesehatan yang baik, kesetaranaan gendre, air bersih dan sanitasi. Pada tahun 2030 mengacu pada telah terlaksanannya pemberian jaminan pangan, gizi, ketercukupan bagi seluruh masyarakat dan menurunkan tingkat malnutrisi yang berakibat stunting dan washing yang masih sering kita jumpai pada masa kini. Kedua, kesehatan yang baik dalam penyaluran obat-obatan yang aman, vaksin yang tercukupi akan mendorong kesadaran masyarakat untuk memiliki kesejahteraan sosial yang tinggi, mampu melakukan aktivitas fisik dengan rutin, dan menurunkan resiko angka kematian dalam berbagai usia. Ketiga, setiap masyarakat mampu menghindar dari praktik-praktik berbahaya seperti pernikahan anak dibawah usia dan memiliki kesadaran menjaga kesehatan reproduksi. Ke empat, masyarakatat telah mampu mengatur kebutuhan air dengan sanitasi yang aman dan higienis hingga terciptanya pemerataan keseluruh masyarakat dalam negara. ( http://www.mitrakesmas.com ), diakses tanggal 2 Maret 2019 4. Apakah indikator-indikator (indicators), nilai-nilai (values), praktik (practice) yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan SDG? Nilai- nilai apa? Siapa yang melakukan? Jelakan jawaban saudara. Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep pengembangan SDGs yaitu: Indikator pertama Human Development, di antaranya pendidikan, kesehatan. Indikator kedua Social Economic Development, seperti ketersediaan sarana dan prasarana lingkungan, serta pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, indikator ketiga Environmental Development, berupa ketersediaan sumber daya alam dan kualitas lingkungan yang baik. Nilai-nilai kehidupan yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan utama dalam SDG berupa nilai kesehatan, nilai rasa sejahtera dan aman, nilai pengetahuan, nilai kekayaan dan nilai keadilan. Sedangkan contoh praktik yang dapat kita lakukan dibidang kesehatan berupa pelayanan kesejahteraan umum, pelayanan rekreasional, pelayanan kesehatan mental, pelayanan sosial medis bagi setiap orang yang membutuhkan pertolongan. Dan siapa saja yang melakukan agar tujuan SDG tercapai ialah dimulai dari membangun kesadaran diri sendiri, kemudian berlanjut ke lingkungan keluarga, komunitas, pelayan kesehatan, pemerintah daerah dan pemerintah pusat bersama-sama membangun Indonesia untuk menjadi negara maju. Wahyuningsih, 2017, Millenium Development Goals (MDGs) dan Sustainable Delevolpment Goals (SDGs) dalam kesejahteraan sosial, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 11, Hal. 390 – 399, Bandung, Unpad Press, dilihat 28 Februari 2019 (http://tutizulia22.blogspot.com/2016/04/nilai-nilai-kehidupan-tugas-bk.html? m=1), diakses tanggal 2 Maret 2019