Anda di halaman 1dari 5

SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDG)

DAN SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Disusun oleh :

NAMA : DWI INDAH ARUNDATI

NIM : P27226017064

PRODI : D III B FISIOTERAPI

SEMESTER : 4 (EMPAT)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FISIOTERAPI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURAKARTA
KARANGANYAR
2019
A. Sustainable Development Goals
1. Apakah yang dimaksud dengan Sustainable Development Goals (SDG)? Jelaskan
jawaban saudara. Berikan ilustrasi historis komitmen global negara-negara dalam
SDG.
Sustainable Delevolpment Goals (SDGs) merupakan program kelanjutan dari
Milenium Development Goals (MDGs) yang belum tercapai tujuannya sampai dengan
akhir tahun 2015 berupa agenda Pembangunan Global tahun 2030 yang telah menjadi
komitmen negara – negara anggota PBB dalam sebuah dokumen kesepakatan yang
akan menjadi acuan untuk melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dalam
menghadapi tantangan pada proses pembangunan secara universal dalam lingkup
yang luas dan mencapai tujuan bersama.
Konsep SDGs itu sendiri lahir pada kegiatan Koferensi mengenai
Pembangunan Berkelanjutan yang dilaksanakan oleh PBB di Rio de Jainero tahun
2012. Kemudian, menjelang berakhirnya era Milenium Development Goals (MDGs)
pada tahun 2015, Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menyelenggarakan sidang
umum ke 70 pada bulan september 2015 di New York, Amerika Serikat. Dihadiri
sebanyak 193 kepala negara dan pemerintahan dunia bersama – sama menyepakati
agenda pembangunan universal. Pada perundingan internasional ini membahas
tentang perubahan target atau sasaran yang semula MDGs hanya ditujukan pada
negara-negara berkembang saja, menjadi SDGs yang memiliki sasaran lebih
universal. Kedua, merealisasikan beberapa target MDGs belum tercapai dan akan
dilanjutkan pencapaiannya pada SDGs 2015-2030. Ketiga, memperoleh tujuan
bersama guna memelihara keseimbangan tiga dimensi pembangunan berkelanjutan:
lingkungan, sosial dan ekonomi. Untuk mencapai tiga tujuan mulia tersebut,
disusunlah 17 Tujuan utama Pembangunan Global dalam SDGs ini yang akan
menjadi tuntunan kebijakan dan pendanaan untuk 15 tahun ke depan (2030). Tujuan
utama ini diharapkan mampu memberikan kontribusi besar bagi perubahan dunia
kearah yang lebih baik dalam berbagai sektor kehidupan dimasa yang akan datang.
Armida Alisjahbana, et all, 2018, ‘Menyongsong SDGs Kesiapan Daerah-
daerah di Indonesia, --Cet. 2 – Bandung, Unpad Press, dilihat 28 Februari 2019
Hamong Santono dan Sugeng Bahagijo, Pembangunan Global Baru:
Perkembangan Penyusunan Agenda Pembangunan Pasca-2015. (INFID, 2015), h.10.
(https://sustainabledevelopment.un.org/futurewewant.html), diakses tanggal 1
Maret 2019
2. Apa saja tujuan utama dalam SDG? Mengapa tujuan SDG penting? Apakah
implikasinya jika tujuan SDG tidak tercapai? Uraikan analisis saudara.
Tujuan SDGs antara lain :
a. Tanpa Kemiskinan
b. Tanpa Kelaparan
c. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan Tenjamin
d. Pendidikan Berkualitas
e. Kesetaraan Gender
f. Air Bersih dan Sanitasi
g. Energi Bersih dan Terjangkau
h. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak
i. Industri, Inovasi dan Infrastruktur yang berkualitas
j. Mengurangi Kesenjangan
k. Keberlanjutan Kota dan Komunitas
l. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab
m. Aksi Terhadap Iklim
n. Kehidupan bawah laut
o. Kehidupan di Darat
p. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian untuk seluruh kalangan.
q. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
17 Tujuan utama SDGs diatas merupakan penyumbang besar bagi
keberlangsungan kemajuan kehidupan dunia, itulah mengapa tujuan SDGs sangat
penting. Pengupayaan untuk terrealisasinya tujuan tersebut agar tercapainya
kesejahteraan sosial berupa standart hidup dan kesehatan yang memuaskan,
merupakan tugas kita bersama untuk mewujudkannya, dimulai dari kesadaran
terhadap lingkungan, sosial dan ekonomi berupa pertolongan, perawatan, penjagaan,
perlindungan, pencegahan, dan pemberdayaan secara menyeluruh terhadap
masyarakat yang berada dalam suatu negara.
Implikasi yang akan terjadi apabila tidak tercapainya tujuan SDGs adalah
permasalahan yang timbul akibat keterkaitan satu sama lain disetiap tujuan utama
yang akan dicapai memberikan efek misalnya : dalam suatu negara problematika
kemiskinan sukar ditangani, sebagian masyarakat masih merasakan kelaparan,
terlebih kualitas pendidikan yang buruk maka akan menimbulkan kesenjangan yang
lebih tinggi, dan hal ini akan berakibat terhadap sektor yang lain seperti kesehatan
masyarakatnya sendiri menurun, dan dijumpai banyak kasus berupa busung lapar, gizi
buruk, masalah pencernaan karena sukar mendapat air bersih dan sanitasi yang bagus.
Oleh karena itu, dampak dari tujuan utama yang tidak terlaksana dapat memberikan
pengaruh yang besar di sektor yang lain.
Ishartono dan Santoso Tri Raharjo, 2015, Sustainable Development Goals
(SDGs) dan Pengentasan Kemiskinan, Bandung, Unpad Press, dilihat tanggal 1 Maret
2019
(https://id.wikipedia.org/wiki/Tujuan_Pembangunan_Berkelanjutan), diakses
tanggal 1 maret 2019
(http://www.uclg.aspac.org ), diakses tanggal 1 Maret 2019
(http://www.sdgsindonesia.or.id/ ), diakses tanggal 1 Maret 2019
3. Apakah ada hubungan antara tujuan SDG dan tujuan kesehatan masyarakat? Jelaskan
jawaban saudara.
Ada, karena di dalam tujuan utama SDG terdapat acuan untuk mewujudkan
tujuan kesehatan masyarakat sebagai target menyalurkan program-program kepada
masyarakat berupa menurunkan tingkat kelaparan, kesehatan yang baik, kesetaranaan
gendre, air bersih dan sanitasi.
Pada tahun 2030 mengacu pada telah terlaksanannya pemberian jaminan
pangan, gizi, ketercukupan bagi seluruh masyarakat dan menurunkan tingkat
malnutrisi yang berakibat stunting dan washing yang masih sering kita jumpai pada
masa kini. Kedua, kesehatan yang baik dalam penyaluran obat-obatan yang aman,
vaksin yang tercukupi akan mendorong kesadaran masyarakat untuk memiliki
kesejahteraan sosial yang tinggi, mampu melakukan aktivitas fisik dengan rutin, dan
menurunkan resiko angka kematian dalam berbagai usia. Ketiga, setiap masyarakat
mampu menghindar dari praktik-praktik berbahaya seperti pernikahan anak dibawah
usia dan memiliki kesadaran menjaga kesehatan reproduksi. Ke empat, masyarakatat
telah mampu mengatur kebutuhan air dengan sanitasi yang aman dan higienis hingga
terciptanya pemerataan keseluruh masyarakat dalam negara.
( http://www.mitrakesmas.com ), diakses tanggal 2 Maret 2019
4. Apakah indikator-indikator (indicators), nilai-nilai (values), praktik (practice) yang
bisa dilakukan untuk mencapai tujuan SDG? Nilai- nilai apa? Siapa yang melakukan?
Jelakan jawaban saudara.
Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep pengembangan SDGs
yaitu: Indikator pertama Human Development, di antaranya pendidikan, kesehatan.
Indikator kedua Social Economic Development, seperti ketersediaan sarana dan
prasarana lingkungan, serta pertumbuhan ekonomi. Sementara itu, indikator ketiga
Environmental Development, berupa ketersediaan sumber daya alam dan kualitas
lingkungan yang baik.
Nilai-nilai kehidupan yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan utama
dalam SDG berupa nilai kesehatan, nilai rasa sejahtera dan aman, nilai pengetahuan,
nilai kekayaan dan nilai keadilan. Sedangkan contoh praktik yang dapat kita lakukan
dibidang kesehatan berupa pelayanan kesejahteraan umum, pelayanan rekreasional,
pelayanan kesehatan mental, pelayanan sosial medis bagi setiap orang yang
membutuhkan pertolongan. Dan siapa saja yang melakukan agar tujuan SDG tercapai
ialah dimulai dari membangun kesadaran diri sendiri, kemudian berlanjut ke
lingkungan keluarga, komunitas, pelayan kesehatan, pemerintah daerah dan
pemerintah pusat bersama-sama membangun Indonesia untuk menjadi negara maju.
Wahyuningsih, 2017, Millenium Development Goals (MDGs) dan Sustainable
Delevolpment Goals (SDGs) dalam kesejahteraan sosial, Jurnal Bisnis dan
Manajemen, Vol. 11, Hal. 390 – 399, Bandung, Unpad Press, dilihat 28 Februari 2019
(http://tutizulia22.blogspot.com/2016/04/nilai-nilai-kehidupan-tugas-bk.html?
m=1), diakses tanggal 2 Maret 2019

Anda mungkin juga menyukai