Anda di halaman 1dari 15

SUSTAINABLE DEVEL0PMENT GOALS

( SDGs )

Untuk memenuhi tugas mata kuliah

Kebijakan Kesehatan Nasional Yang di bimbing oleh Ibu Dr Erlina Suci Astuti,
S.Kep.Ns.,M.Kep

Oleh :

Shervin Anggraeni (P17211191002)

Windri Shinta Dewi Sugianti (P17211191010)

Prahita Ayu Wulandarii (P17211191021)

Dewi Isnaini Febrianti M (P17211193051)

Iswandi (P17211193054)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MALANG

OKTOBER 2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan upaya
pembangunan berkelanjutan yang menjadi acuan dalam kerangka
pembanggunan dan perundingan negara-negara di dunia sebagai pengganti
pembangunan global Millenium Development Goals (MDGs) yang telah
berakhir di tahun 2015. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau
Sustainable Development Goals (SDGs) dideklarasikan pada tanggal 25
September 2015 di Kantor Pusat PBB New York oleh 193 negara sebagai
komitmen Agenda Pembangunan Global. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari Tujuan
Pembangunan Milenium atau Millennium Development Goals (MDGs)
yang sudah dilaksanakan selama periode 2000-2015.
SDGs merupakan penyempurnaan dari Agenda Pembangunan
Global sebelumnya, karena komitmen pembangunan tidak hanya berfokus
pada pembangunan manusia, namun juga pembangunan ekonomi ramah
lingkungan serta pembangunan lingkungan hidup. SDGs menempatkan
manusi sebagai pelaku sentral dan penikmat hasil pembangunan yang
bertujuan untuk kesejahteraan manusia atau human wellbeing. Apakah
pembangunan akan menghasilkan kesejahteraan yang diinginkan manusia
tergantung dari perilaku manusia itu sendir iterhadap alam dan
pemanfaatannya untuk tujuan kesejahteraan saat ini dan untuk generasi
mendatang. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan sebagian
diperlambangkan dalam 17 Tujuan atau Goals yang terukur untuk
memudahkan dalam pelaksanaannya. Meskipun demikian, pembangunan
berkelanjutan menuntut manusia untuk memperhatikan keterkaitan
(interlinkages) antarke 17 Tujuan, dan saling ketergantungan antar 167
Target yang diukur melalui 241 indikator dan dengan memperhatikan
bahwa alam dan seisinya adalah pembatas kelangsungan kehidupan.
Ide dari SDGs dilandasi oleh adanya urgensi pembangunan
berkelanjutan untuk seluruh dunia. Meskipun definisi spesifik dari
pembangunan berkelanjutan bervariasi, namun mempertahankan
pembangunan yang mampu mencakup pendekatan garis bawah untuk
kesejahteraan manusia masih menjadi concern dari beberapa negara.
Dalam hal ini, hampir semua masyarakat dunia mengakui bahwa mereka
memiliki tujuan yang sama terhadap pentingnya pembangunan ekonomi
yang berkontribusi terhadap pembangunan masyarakat di semua aspek.
SDGs dilihat sebagai salah satu jalan bagi terjadinya konsensus mengenai
sinergi linta sekonomi, lingkungan, dan tujuan sosial. Dengan demikian,
fokus bersama tujuan ekonomi, lingkungan, dan sosial adalah ciri khas
pembangunan berkelanjutan dan pada akhirnya dapat tercipta konsensus
untuk membangun dunia (Sachs, 2012).
Pergeseran fokusdari MDGs yang lebih bermotivasi sosial ke
SDGs secara holistik adalah bentuk ujian komitmen dari seluruh negara.
Sebagai perbandingan MDGs, yang difokuskan pada negara berkembang
serta sumberdaya negara-negara maju yang dapat membantu negara
berkembang, SDGs akan memberi tantangan bagi negara di semua tingkat
pembangunan ekonomi dengan keharusan moral untuk meningkatkan
konsumsisumberdaya untuk mempertahankan arus pembangunan
berkelanjutan yang memberikan manfaat kepada pembangunan manusia di
tingkat global, regional dan lokal. Pembangunan ini tentu saja diharapkan
akan memberikan dampak pada pembangunan untuk generasi berikutnya.
Ini tentu akan menjadi pergeseran paradigma yang selama ini ada di
MDGs. Dalam hal ini, negara - negara maju dituntut untuk melakukan
introspeksi, konsultasi, dan peninjauan keberlanjutan dari kebijakan
pembangunan yang sudah dijalankan saat ini. Di samping itu, peninjauan
dan konsultasi juga ditujukan pada upaya untuk membantu negara
berkembang dalam meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan.
Mekanisme ini diharapkan akan membentuk adanya kerjasama dan
kolaburasi global antara negara maju dan negara berkembang dalam
mengimplementasikan komitmen dalam mewujudkan pembangunan
berkelanjutan (Williams, 2013).

1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang dan identifikasi masalah, maka
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan SDGs?
2. Bagaimana konsep mengenai SDGs?
3. Apa saja tujuan SDGs?
4. Apa saja indikator dari SDGs?
5. Apa perbedaan dari SDGs dan MDGs?
6. Apa saja prinsip SDGs?

1.3 Tujuan
a. TujuanUmum
Untuk menghasilkan kesejahteraan yang diinginkan manusia
tergantung dari perilaku manusia itu sendiri terhadap alam dan
pemanfaatannya untuk tujuan kesejahteraan saat ini dan untuk generas
imendatang
b. TujuanKhusus
1. Untuk mengetahui pengertian dari SDGs
2. Untuk mengetahui bagaimana konsep SDGs
3. Untuk mengetahui tujuan SDGs
4. Untuk mengetahui indikator dari SDGs
5. Untuk mengetahui perbedaan dari SDGs
6. Untuk mengetahui prinsip dari SDGs

1.4 Manfaat
a. Secara Teoritis
Diharapkan dari hasil makalah ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam pengembangan ilmu pengetahuan di bidang
kesehatan masyarakat dan berguna untuk menjadi referensi bagi
mahasiswa yang melakukan kajian berkaitan dengan judul yang
diteliti.
b. Secara Praktis
Manfaat praktis yang diharapkan dari penulisan ini adalah bahwa
seluruh tahapan penulisan makalah serta hasil penelitian yang
diperoleh dapat memperluas wawasan dan sekaligus memperoleh
pengetahuan empiric. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan
hasil penulisan makalah, penulis berharap manfaat hasil penulisan
dapat diterima sebagai diskusi model pembangunan masyarakat yang
efektif pada masa mendatang, serta dapat menambah wawasan dan
pengalaman belajar dalam mengaplikasikan ilmu yang telah didapat
selama perkuliahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian SDGs


Singkatan atau kepanjangan dari sustainable development goals, yaitu
sebuah dokumen yang akan menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan
dan perundingan negara-negara di dunia. SDG’s merupakan kelanjutan dari apa
yang sudah dibangun pada MDGs (Millenium Development Goals), Tujuan
Pembangunan Millenium, yang mulaidijalankan pada September 2000 dan
berakhir di tahun 2015. Adapun target MDGs adalah tercapainya
kesejahteraan rakyat dan pembangunan masyarakat pada 2015 yang merupakan
tantangan utama dalam pembangunan di seluruh dunia yang terurai dalam
Deklarasi Milenium. Deklarasi ini diadopsi oleh 189 negara serta ditanda
tangani oleh 147 kepala pemerintahan dan kepala negara pada saat Konferensi
Tingkat Tinggi (KTT) Milenium di New York pada bulan September 2000
tersebut
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan agenda untuk
mencapai pembangunan berkelanjutan secara global pada tiga dimensi, yakni
ekonomi, sosial, dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk rencana aksi
untuk manusia, bumi, kemakmuran, dan perdamaian dunia. Tujuan dan sasaran
SDGs terintegrasi dan menyeluruh, bersifat global dan dapat diterapkan secara
universal, memperhitungkan realitas nasional yang berbeda-beda kapasitas dan
tingkat pembangunannya, serta menghormati setiap kebijakan dan prioritas
nasional setiap negara. Oleh karena itu, peran negara sangat penting dalam
melakukan pendekatan dan menyusun strategi yang menyeluruh antara
pembangunan ekonomi, inklusi sosial, dan keberlanjutan lingkungan dengan tetap
mengedepankan karakteristik dan prioritas nasional (United Nations, 2015: 3, 14;
Badan Pusat Statistik, 2016: 3; Panuluh & Fitri, 2016: 11).

2.2 Konsep SDGs


Tujuan pembangunan dalam Millennium Development Goals(MDGs)
sebagai nomenklatur tidak akan berhenti pada tahun 2015. Agenda kedepan
untuk melanjutkan MDGs, dikembangkan suatu konsepsi dalam konteks
kerangka/agenda pembangunan pasca 2015, yang disebut Sustainable
Development Goals (SDGs). Konsep SDGs ini diperlukan sebagai kerangka
pembangunan baru yang mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca
2015-MDGs. Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejaktahun
2000 mengenai isu deplation sumber daya alam, kerusakan lingkungan,
perubahan iklim semakin krusial, perlindungan sosial, food and energy security,
dan pembangunan yang lebih berpihak pada kaum miskin.
konsep keberlanjutan dapat diperinci menjadi tiga aspek pemahaman,
yaitu:
1. Keberlanjutan ekonomi, yang diartikan sebagai pembangunan yang
mampu menghasilkan barang dan jasa secara kontinu untuk memelihara
keberlanjutan pemerintahan dan menghindari terjadinya ketidak
seimbangan sektoral yang dapat merusak produksi pertanian dan industri.
2. Keberlanjutan lingkungan adalah sistem yang berkelanjutan secara
lingkungan harus mampu memelihara sumberdaya yang stabil,
menghindari eksploitasi sumberdaya alam dan fungsi penyerapan
lingkungan. Konsepini juga menyangkut pemeliharaan keanekaragaman
hayati, stabilitas ruang udara, dan fungis ekosistem lainnya yang tidak
termasuk kategori sumber-sumber ekonomi.
3. Keberlanjutan sosial adalah keberlanjutan secara sosial diartikan
sebagaisistem yang mampu mencapai kesetaraan, menyediakan layanan
sosial termasuk kesehatan, pendidikan, gender, dan akuntabilitas politik.

2.3 Tujuandari SDGs


SDGs mencakup 17 tujuan dan 169 sasaran yang berlaku mulai
tahun 2016 hingga 2030. SDGs meliputi masalah-masalah pembangunan
yang menyeluruh dan menargetkan penyelesaian yang tuntas dari setiap
tujuan dan sasaran yang ada. Hal ini menjadikannya bersifat universal,
memberikan peran yang seimbang kepada setiap negara, baik negara maju,
negara berkembang, maupun negara kurang berkembang untuk
berkontribusi penuh. Upaya pencapaian tujuan dan sasaran SDGs harus
memberikan manfaat bagi semua, no one left behind (Badan Pusat
Statistik, 2016: 3; Panuluh & Fitri, 2016: 4-5, 11).
SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan,
perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030
berupa mengakhir ikemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan
iklim. Untuk mencapai tiga tujuan mulia tersebut, disusunlah 17 Tujuan Global
berikutini:
a. Tanpa Kemiskinan
Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru dunia.
b. TanpaKelaparan
Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan, perbaikan nutrisi,
serta mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan
c. Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan
Menjamin kehidupan yang sehat serta mendorong kesejahteraan hidup
untuk seluruh masyarakat di segala umur.
d. Pendidikan Berkualitas
Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan meningkatkan
kesempatan belajar untuk semua orang, menjamin pendidikan yang
inklusif dan berkeadilan serta mendorong kesempatan belajar seumur
hidup bagi semua orang.
e. Kesetaraan Gender
Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu dan
perempuan.
f. Air Bersih dan Sanitasi
Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang berkelanjutan untuk
semua orang.
g. Energi Bersih dan Terjangkau
Menjamin akses terhadap sumber energi yang terjangkau, terpercaya,
berkelanjutan dan modern untuk semua orang.
h. Pertumbuhan Ekonomi dan Pekerjaan yang Layak
Mendukung perkembangan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,
lapangankerja yang penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak
untuks emua orang.
i. Industri, Inovasi dan Infrastruktur
Membangun infrastruktur yang berkualitas, mendorong peningkatan
industri yang inklusif dan berkelanjutan serta mendorong inovasi.
j. MengurangiKesenjangan
Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah negara maupun di
antara negara-negara di dunia.
k. Keberlanjutan Kota dan Komunitas
Membangun kota-kota serta pemukiman yang inklusif, berkualitas,
aman, berketahanan dan bekelanjutan.
l. Konsumsi dan Produksi Bertanggung Jawab
Menjamin keberlangsungan konsumsi dan polaproduksi.
m. Aksi Terhadap Iklim
Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya.
n. Kehidupan Bawah Laut
Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan kehidupan
sumber daya laut untuk perkembangan pembangunan yang berkelanjutan.
o. Kehidupan di Darat
Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan keberlangsungan
pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara berkelanjutan,
mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah, memerangi
penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta
menghentikan kerugian keanekaragaman hayati.
p. Institusi Peradilan yang Kuat dan Kedamaian
Meningkatkan perdamaian termasuk masyaraka tuntuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan bagi semua orang
termasuk lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh kalangan, serta
membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif di seluruh
tingkatan.
q. Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Memperkuatimplementasi dan menghidupkan kembali kemitraan global
untuk pembangunan yang berkelanjutan

2.4 Indikatord ari SDGs


Adapun tiga pilar yang menjadi indikator dalam konsep pengembangan
SDGs yaitu, pertama indikator yang melekat pembangunan manusia (Human
Development), di antaranya pendidikan, kesehatan. Indikatorkedua yang melekat
pada lingkungan kecilnya (Social Economic Development), seperti ketersediaan
sarana dan prasarana lingkungan, serta pertumbuhan ekonomi. Sementara itu,
indikator ketiga melekat pada lingkungan yang lebih besar (Environmental
Development), berupa ketersediaan sumber daya alam dan kualitas
lingkungan yang baik. Dalam penyusunan indikator dalam konsep SDGs
pasca MDGs 2015, selain memikirkan standar global dalam mengedepankan
suatu konsep pembangunan yang berkelanjutan, tetapi ada beberapa hal yang
juga harus diperhatikan. Di antaranya, segala sesuatu itu harus terukur, tidak
terlepas dari prinsip Environ mental Sustainability, Economic Sustainability dan
Social Sustainability. Serta juga ditentukan apakah ini difokuskan pada negara
berkembang atau negara maju.

2.5 Perbedaan SDGs dengan MDGs


Padadasarnya MDGs danSDGs punya persamaandan kesamaan tujuan
yang sama. Yakni, SDGs melanjutkan cita-citamulia MGDs yang ingin
konsen menanggulangi kelaparan dan kemiskinan di dunia.Namun, dokumen
yang disepakati pimpinan dunia pada tahun 2000 tersebut habis pada tahun
2015. Para pemimpin dunia merasa agenda Millenium Development Goals
perlu dilanjutkan, sehingga muncul sebuah dokumen usulan bernama Sustainable
Development Goals.7 alasan mengapa SDGs akan jauh lebih baik dari MDGs,
yakni:
a. SDGs lebih global dalam mengkolaborasikan program-programnya.
MDGs sebelumnya dibuat oleh anggota negara OECD dan
beberapalembaga internasional. Sementara SDGs dibuat secara detail
dengan negosiasi internasional yang juga terdiridari negara berpendapatan
menengah dan rendah.
b. Sekarang, sektor swasta juga akan memiliki peran yang sama, bahkan
lebih besar.
c. MDGs tidak memiliki standar dasar hak asasi manusia (HAM). MDGs
dianggap gagal untuk memberikan prioritas keadilan yang merata dalam
bentuk-bentuk diskriminasi dan pelanggaran HAM, yang akhirnya
berujung kepada masih banyaknya orang yang terjebak dalam
kemiskinan. Sementara SDGs dinilai sudah didukung dengan dasar-dasar
dan prinsip-prinsip HAM yang lebih baik.
d. SDGs adalah program inklusif. Tujuh target SDG sangat eksplisit tertuju
kepada orang dengan kecacatan, dan tambahan enam target untuk situasi
darurat, ada juga tujuh target bersifat universal dan dua target ditujukan
untuk anti diskriminasi.
e. Indikator-indikator yang digunakan memberikan kesempatan untuk
keterlibatan masyarakat sipil.
f. PBB dinilai bisa menginspirasi negara-negara di dunia dengan SDGs.
g. COP21 di Paris adalah salah satu kesempatan untuk maju.

2.7 Prinsipdari SDGs


Prinsip-prinsip SDGs berdasarkan Outcome Document Rio+20, yaitu:
a. Tidak melemahkan komitmen internasional terhadap pencapaian
MDGs pada tahun 2015.
b. Mempertimbangkan perbedaan kondisi, kapasitas dan prioritas
nasional.
c. Fokus pada pencapaian ketiga dimensi pembangunan berkelanjutan
secara berimbang ekonomi, sosial dan lingkungan.
d. Koheren dan terintegrasi dengan agenda pembangunan pasca 2015

2.8 Empat Pilar SDGs.

1. Pilar Pembangunan Sosial


Pembangunan Sosial SDGs adalah tercapainya pemenuhan hak dasar
manusia yang berkualitas secara adil dan setara untuk meningkatkan
kesejahteraan bagi seluruh masyarakat
2. Pilar Pembangunan Lingkungan
Pembangunan Pembangunan Lingkungan SDGs adalah tercapainya
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang berkelanjutan sebagai
penyangga seluruh kehidupan
3. Pilar Pembangunan Ekonomi
Pembangunan Ekonomi SDGs adalah tercapainya pertumbuhan ekonomi
berkualitas melalui keberlanjutan peluang kerja dan usaha, inovasi,
industri inklusif, infrastruktur memadai, energi bersih yang terjangkau dan
didukung kemitraan
4. Pilar Pembangunan Hukum dan Tata kelola
Pembangunan Hukum dan Tata Kelola SDGs adalah terwujudnya
kepastian hukum dan tata kelola yang efektif, transparan, akuntabel dan
partisipatif untuk menciptakan stabilitas keamanan dan mencapai negara
berdasarkan hukum
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan,


perdamaian, dan kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030
berupa mengakhiri kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan
iklim. SDGs sendiri memiliki 17 tujuan dengan 169 target spesifik dengan Good
Health and Wellbeing berada diurutan ketiga dalam targetnya kedepan.
Diharapkan dengan adanya perbaikan kesehatan dan kesejahteraan manusia, yakni
dengan menurunkan angka mortalitas dan morbiditas, secara tidak langsung akan
memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan berkat penurunan beban
biaya kesehatan yang akhirnya dapat mengakhiri kemiskinan dengan peningkatan
produktivitas masyarakat. Masyarakat yang sehat menjadi kunci pembangunan
berkelanjutan.

Berdasarkan ulasan mengenai tujuan, target, serta indikator Tujuan


Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), berikut beberapa butir pokok yang dapat
disimpulkan:

 Dari 17 tujuan SDGs, terdapat 109 indikator utama dan 111 indikator
tambahan yang diusulkan pada publikasi SDSN. Indikator utama dan
tambahan untuk SDGs tersebut dapat dipetakan ke dalam 40 target.

 Dari indikator usulan SDSN tersebut terdapat 73 indikator utama dan 62


indikator tambahan yang tersedia di Indonesia. Berkurangnya jumlah
indikator disebabkan ketidaktersediaan indikator, adanya indikator untuk
lembaga tertentu, indikator global/ internasional, indikator untuk negara maju
(developed country), dan untuk negara berpendapatan tinggi (high income
country).

 Indikator yang tersedia bersumber dari beberapa kementerian/ lembaga


berupa registrasi, dan banyak juga dari sensus/ survei yang dilakukan oleh
BPS. Selain itu juga diperoleh dari lembaga internasional karena merupakan
indikator khusus yang dibangun dan dihitung agar bisa dibandingkan
antarnegara.

 Dari indikator yang tersedia, masih terdapat banyak keterbatasan terkait level
dan periode penyajian serta disagregasi data yang belum rinci.

3.2 Saran

Berdasarkan ketersediaan indikator dan kelengkapan data, maka beberapa


hal yang dapat disarankan adalah sebagai berikut:

Persiapan untuk memantau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan akan


membutuhkan adanya revolusi data seperti memperkuat kapasitas dan kualitas
pengumpulan data. Diharapkan kementerian/ lembaga sebagai penanggungjawab
atas ketersediaan data dapat memperluas cakupan pengumpulan data yang dapat
merujuk pada keterangan dan disagregasi tiap indicator.
DAFTAR PUSTAKA

Sachs, Jeffrey D. 2012. From Millennium Development Goals to Sustainable


Development Goals. The Lancet Volume 379 Issue 9832: 2206-2211.

Williams, Eloise. 2013. An equitable challenge: when sustainable development


goals set the post-2015 agenda. Australian And New Zealand Journal of Public
Health Vol. 37 No. 6: 591-592.

Alisjahbana, A. S., & Murniningtyas, E. (2018). Tujuan pembangunan


berkelanjutan di Indonesia: Konsep, target, dan strategi implementasi
https://docplayer.info/73072922-Makalah-konsep-sustainable-development-goals
sdgs-makalah-ini-disusun-untuk-memenuhi-tugas-mata-kuliah-kebijakan
kesehatan-nasional.html, diakses 30 juli 2021 http://sdgsindonesia.or.id/

Anda mungkin juga menyukai