Anda di halaman 1dari 14

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/361227504

IMPLEMENTASI VISI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)


KESEHATAN & KESEJAHTERAAN PADA GENERASI Z SEBAGAI WUJUD
PEMBANGUNAN NASIONAL.docx

Article · June 2022

CITATIONS READS
0 1,548

2 authors, including:

Lamtiur Ruth
Universitas Pembanguan Nasional "Veteran" Jakarta
2 PUBLICATIONS 0 CITATIONS

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Lamtiur Ruth on 14 June 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


IMPLEMENTASI VISI SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS
(SDGs) KESEHATAN & KESEJAHTERAAN PADA GENERASI Z
SEBAGAI WUJUD PEMBANGUNAN NASIONAL

Lamtiur R J Lumban Gaol


2110112135
S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta 2110112135@mahasiswa.upnvj.ac.id

Ari Febriansyah
2110112134
S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan Nasional
Veteran Jakarta
2110112134@mahasiswa.upnvj.ac.id

Abstrak

Ari Febriansyah, Lamtiur R J Lumban Gaol, Implementasi Visi Sustainable Development Goals (SDGs)
Pada Kesehatan dan Kesejahteraan Gen Z. Jurnal Ilmiah Jakarta : Program Studi S1 Akuntansi, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta, 2021.

Sustainable development goals (SDGs) merupakan program aksi global yang akan dijadikan acuan bentuk
kegiatan pengabdian masyarakat. Penelitisan ini bertujuan untuk mengetahui implementasi tujuan SDGs
03 pada tingkat kualitas kesehatan dan kesejahteraan generasi Z sebagai wujud pembangunan nasional.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan teknik studi literatur dengan kajian
kepustakaan (library research). Dari penelitian ini diperoleh hasil terkait faktor-faktor yang
mempengaruhi kesejahteraan dan tingkat kesehatan generasi z dalam keberlangsungan pembangunan
nasional. Data tersebut diperoleh dari kajian pustaka dengan membandingkan beberapa penelitian
terdahulu. Dapat dijadikan sumber informasi serta sumber pengetahuan selama pengkajian materi
pengaruh citra produk pada keputusan pembelian.
Kata Kunci: Generasi Z, Kesejahteraan, Sustainable Development Goals.

Abstract

Sustainable development goals (SDGs) are the global actions that will be referred to as the community
service program. This study aims to determine the implementation of SDGs 03 goals at the level of quality
of health and welfare of Generation Z as a form of national development. This research was conducted
with a qualitative approach with a literature study technique with library research. From this research,
the results are related to the factors that affect the welfare and health level of generation z in the
sustainability of national development. The data was obtained from a literature review by comparing
several previous studies. Can be used as a source of information and a source of knowledge during the
study of the effect of product image on purchasing decisions.
Keywords: Generation Z, Well-being, Sustainable Development Goals.

5
PENDAHULUAN

Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan sebuah program


pembangunan berskala dunia yang sifatnya universal, tanpa mendikotomikan antara
negara berkembang dan negara maju. Hal ini sebagai wujud dari kepedulian bersama
untuk membangun visi global bahwa pembangunan yang berkelanjutan adalah
kewajiban bagi seluruh negara di dunia. Mengingat bahwa sebelumnya telah terbentuk
program pembangunan dengan tujuan serupa SDGs, meskipun cakupan yang
dimilikinya tidak seluas dan seambisius SDGs, yaitu Millennium Development Goals
(MDGs). Namun, MDGs dalam pelaksanaannya tidak bersifat terbuka, yang mana
hanya menjadikan negara-negara berkembang sebagai objek dari pembangunan.
Implikasi dari objektifikasi negara berkembang dalam pembangunan MDGs adalah
bahwa negara-negara berkembang hanya menjadi ajang program pembangunan yang
diselenggarakan oleh negara-negara adidaya (Woodbridge 2015).
Kesehatan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya peningkatan kualitas
sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan dan pembangunan ekonomi.
Kesehatan merupakan komponen utama untuk mengukur pembangunan manusia.
Kondisi umum kesehatan Indonesia dipengaruhi oleh faktor lingkungan, perilaku, dan
pelayanan kesehatan. Dengan demikian, bisa kita lihat bahwa kesehatan sangat
berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat.
Di Indonesia masih banyaknya ditemukan permasalahan kesehatan, baik dari
golongan muda, maupun golongan tua. Permasalahan kesehatan ini juga berdampak
pada generasi Z. Sebagai pewaris masa depan bangsa yang akan mewujudkan
pembangunan nasional, generasi Z masih memiliki berbagai permasalahan kesehatan,
baik secara jasmani maupun rohani. Hal ini lah yang akan menjadi rumusan masalah
pada penulisan ini yang terbagi menjadi dua, yaitu 1) Bagaimanakah upaya peningkatan
kesehatan Generasi Z sebagai wujud pembangunan nasional. 2) Bagaimana pengaruh
kesejahteraan Generasi Z dalam upaya wujud pembangunan nasional.
Dari rumusan masalah tersebut, dapat diketahui tujuan penulisan ini adalah
untuk mengetahui sikap generasi Z terhadap kesehatan diri dan mengetahui
permasalahan kesehatan yang mengancam masa depan bangsan dan menghambat
pembangunan nasional.

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep dan Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs)


Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu sebuah dokumen yang akan
menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-negara di
dunia. Konsep SDGs diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang

6
mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDGs. Terutama yang
berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000.
SDGs memiliki 5 pondasi yaitu manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian, dan
kemitraan yang ingin mencapai tiga tujuan mulia di tahun 2030 berupa mengakhiri
kemiskinan, mencapai kesetaraan dan mengatasi perubahan iklim. Untuk mencapai tiga
tujuan mulia tersebut, maka disusunlah 17 Tujuan Global berikut ini:
1. Tanpa kemiskinan. Tidak ada kemiskinan dalam bentuk apapun di seluruh penjuru
dunia.
2. Tanpa kelaparan. Tidak ada lagi kelaparan, mencapai ketahanan pangan,
perbaikan nutrisi, serta mendorong budidaya pertanian yang berkelanjutan.
3. Kesehatan yang baik dan kesejahteraan. Menjamin kehidupan yang sehat serta
mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur.
4. Pendidikan berkualitas. Menjamin pemerataan pendidikan yang berkualitas dan
meningkatkan kesempatan belajar untuk semua orang.
5. Kesetaraan gender. Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan kaum ibu
dan perempuan.
6. Air bersih dan sanitasi. Menjamin ketersediaan air bersih dan sanitasi yang
berkelanjutan untuk semua orang.
7. Energi bersih dan terjangkau. Menjamin akses terhadap sumber energi yang
terjangkau, terpercaya, berkelanjutan dan modern untuk semua orang.
8. Pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan yang layak. Mendukung perkembangan
ekonomi yang berkelanjutan, lapangan kerja yang produktif dan layak.
9. Industri, inovasi dan infrastruktur. Membangun infrastruktur yang berkualitas,
mendorong peningkatan industri yang berkelanjutan serta mendorong inovasi.
10. Mengurangi kesenjangan. Mengurangi ketidaksetaraan baik di dalam sebuah
negara maupun di antara negara-negara di dunia.
11. Keberlanjutan kota dan komunitas. Membangun kota-kota serta pemukiman yang
berkualitas, aman dan berkelanjutan.
12. Konsumsi dan produksi bertanggung jawab. Menjamin keberlangsungan
konsumsi dan pola produksi.
13. Aksi terhadap iklim. Bertindak cepat untuk memerangi perubahan iklim dan
dampaknya.
14. Kehidupan bawah laut. Melestarikan dan menjaga keberlangsungan laut dan
kehidupan sumber daya laut untuk perkembangan yang berkelanjutan.
15. Kehidupan di darat. Melindungi, mengembalikan, dan meningkatkan
keberlangsungan pemakaian ekosistem darat, mengelola hutan secara
berkelanjutan, mengurangi tanah tandus serta tukar guling tanah.
16. Institusi peradilan yang kuat dan kedamaian. Meningkatkan perdamaian termasuk
masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses untuk keadilan

7
bagi semua orang termasuk lembaga dan bertanggung jawab untuk seluruh
kalangan.
17. Kemitraan untuk mencapai tujuan. Memperkuat implementasi dan menghidupkan
kembali kemitraan global untuk pembangunan yang berkelanjutan
Tujuan pertama dari Sustainable Development Goals adalah tanpa kemiskinan (no
poverty) yaitu mengakhiri kemiskinan dimanapun dan dalam semua bentuk. Adapun
target-target yang memuat tujuan tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Menghapus kemiskinan ekstrim (penduduk di bawah garis kemiskinan) dengan
daya beli kurang dari $1,25 PPP (Purchasing Power Parity) atau sekitar Rp. 7.800,
per hari.
2. Mengurangi setidaknya separuh dari jumlah penduduk miskin berdasarkan
definisi nasional.
3. Di tingkat nasional mengimplementasikan sistem dan ukuran perlindungan sosial
yang tepat bagi semua level masyarakat.
4. Memastikan semua penduduk, terutama penduduk miskin dan rentan mendapat
hak setara mengakses sumber ekonomi. Kepemilikan hak akses pada lahan.
5. Membangun yang dibutuhkan dan layanan keuangan termasuk keuangan mikro,
daya tahan dan kesiapan masyarakat miskin dan kelompok rentan menghadapi
perubahan iklim, krisis lingkungan, ekonomi, sosial dan bencana.

Generasi Z

Menurut (Nasution 2020), Generasi saat ini dikelompokan beberapa bagian, ada
generasi X, generasi Y, dan generasi Z. Generasi Z merupakan generasi muda yang saat
ini masih duduk dibangku sekolah, atau bahkan sudah mulai memasuki dunia
perkuliahan. Menggunakan kemajuan teknologi dalam kesehariannya menjadi ciri
utama generasi ini. Penggunaan teknologi memiliki beraneka ragam kegunaannya, dari
mulai mencari informasi, melakukan jual beli secara online, dan yang paling utama
adalah tidak terlepasnya dalam menggunakan media sosial. Generasi Z adalah generasi
yang sudah dikenalkan dengan kemajuan teknologi sejak lahir, bahkan cara mengasuh
generasi ini banyak dilibatkan oleh teknologi dan internet. Generasi ini lahir di antara
tahun 1995 sampai 2012 membuat mereka tidak dapat merasakan kehidupan tanpa
teknologi dan internet (Hastini, Fahmi, and Lukito 2020). Generasi Z sering juga
disebut sebagai generasi internet. Hal ini dikarenakan generasi ini berkembang dan
bertumbuh diiringi dengan kemajuan teknologi diberbagai aspek kehidupan. Generasi
ini memiliki keahlian dalam mengoperasikan berbagai media teknologi ditambah
multi-tasking yang menjadi pembeda dengan generasi sebelumnya (Christiani and
Ikasari 2020). Generasi Z memiliki karakteristik multitasking dengan melakukan
beberapa pekerjaan bersamaan. Generasi ini gemar mengambil keputusan yang cepat
dalam berbagai persoalan. Pengambilan keputusan tersebut dibekali dengan internet

8
yang merupakan sumber melimpah untuk mengambil keputusan (Purnomo et al. 2020).
Kebiasaan sehari-hari generasi Z secara langsung terpengaruh akibat penggunaan dan
pemanfaatan smartphone. Hal ini dicontohkan dengan adanya dampak pada sisi
pembelajaran. Dengan dibekali kemahiran dalam menggunakan teknologi, membuat
generasi ini mudah untuk menemukan informasi yang berguna dalam proses belajarnya.
Banyaknya konten-konten yang mudah ditemukan menjadi pendukung pernyataan
bahwa dampak dari penggunaan kemajuan teknologi berpengaruh dalam pembelajaran
generasi ini (Nasution 2020).

Pembangunan Nasional

Pembangunan Nasional adalah bentuk usaha pembangunan berkelanjutan.


Pembangunan berkelanjutan ini melibatkan seluruh kehidupan masyarakat, bangsa, dan
negara. Untuk mewujudkan pembangunan nasional ini diperlukannya peran segala
aspek kehidupan, seperti aspek politik, aspek ekonomi, sosial budaya dan pertahanan
keamanan. Hal ini ditujukan untuk menyamai gaya hidup yang sejajar dan sederajat
dengan negara-negara maju (Azizah 2020). Pembangunan merupakan usaha yang
dilakukan dengan tujuan mempertahankan serta meningkatkan taraf hidup manusia baik
lahir maupun batin. Berdasarkan UUD 1945 dan Pancasila, tujuan pembangunan di
Indonesia adalah menjadikan masyarakat manusia seutuhnya serta mewujudkan
keadilan dan kemakmuran yang merata baik material maupun spiritual. Pembangunan
Nasional meliputi seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
untuk mencapai keberhasilan dan mencapai tujuan. Dengan demikian seluruh lapisan
masyarakat memiliki tanggung jawab penuh terhadap kemajuan bangsa dan negara
(Prasetyo 2015). Tujuan utama negara pada umumnya adalah mewujudkan
kesejahteraan rakyat. Rakyat menyerahkan sebagian haknya dengan tujuan dapat diatur
agar mendapatkan kesejahteraan dalam kehidupannya. Pembangunan nasional
merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan negara. Pembangunan nasional dapat
diartikan usaha bersama antara rakyat dan negara untuk memperbaiki diri ke arah yang
lebih baik secara bersama-sama. Namun, pembangunan nasional yang dilakukan oleh
masyarakat Indonesia hanyalah pembangunan yang hanya sampai titik tertentu saja,
tidak memiliki kelanjutan hanya bersifat sementara. Akibat pembangunan yang sifatnya
sementara ini menimbulkan banyak permasalahan dalam setiap sektor terutama
permasalahan ekonomi, permasalahan sosial, dan permasalahan lingkungan (Yorisca
2020).

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik analisis deskriptif atau studi
literatur dengan kajian kepustakaan (library research), dimana peneliti berusaha mencari
informasi melalui jurnal penelitian terdahulu yang berkaitan dengan kesehatan dan

9
kesejahteraan generasi Z dalam mewujudkan pembangunan nasional. Lalu
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung saat ini atau dimasa
lampau.

HASIL

1. Bagaimana upaya peningkatan kesehatan Generasi Z sebagai wujud


pembangunan nasional.

Generasi Z merupakan generasi yang akan mewarisi masa depan bangsa. Dalam
pendewasaannya, generasi ini mengalami berbagai macam permasalahan, salah satunya
adalah masalah kesehatannya. Masalah kesehatan ini dapat berupa masalah kesehatan
fisik, maupun masalah kesehatan non-fisik dengan kata lain masalah kesehatan mental
dan jiwa. Maka dari itu, kualitas kesehatan generasi Z merupakan faktor penting yang
dapat mewujudkan pembangunan nasional. Berikut adalah penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan kesehatan generasi Z yang dirangkum ke dalam table.

1.1 Tabel penelitian terdahulu mengenai kesehatan generasi Z

Nama Penulis Hasil Tulisan

Siti Isfandari dan Dina Bisara Kondisi Kesehatan Generasi Z akan


Lolong menentukan gambaran kondisi bangsa
pada dekade berikutnya.

Imam Sohibbulbet dan Dini Destiani Generasi Z harus waspada terhadap


Siti Fatimah segala jenis penyakit, karena akan
menimbulkan dampak yang berbahaya
pada diri mereka.

Hart dkk dalam Maria Yustina Masalah kesehatan yang kerap dialami
Suprihatining Tyas, Ahmad Guntur oleh Generasi Z adalah masalah
Alfianto, dan Wenny Rahmawati psikososial.

10
Akhmad Azmiardi Penggunaan narkotika dan obat-obatan
terlarang pada remaja akan berpengaruh
terhadap kehidupan berbangsa dan
bernegara.

Pulung Siswantara,Oedojo Untuk meningkatkan kualitas remaja


Soedirham, dan Muthmainnah adalah dengan meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan peduli remaja.

2. Bagaimana pengaruh kesejahteraan Generasi Z dalam upaya wujud


pembangunan nasional.

Tingkat kesejahteraan generasi Z berperan penting dalam performa karya yang


diberikan generasi Z dalam kontribusi pembangunan nasional. Faktor kesejahteraan ini
cukup luas dan tidak spesifik dikarenakan setiap pribadi memiliki tingkat kebutuhan
kesejahteraan yang berbeda. Beberapa contoh diantaranya adalah seperti tingkat kualitas
pendidikan, kualitas kesehatan, tingkat fasilitas keamanan yang mempengaruhi
kesejahteraan Generasi Z di masa kini. Berikut adalah penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan kesejahteraan generasi Z yang dirangkum ke dalam table.

1.2 Tabel penelitian terdahulu mengenai tingkat kesejahteraan generasi Z

Nama Penulis Hasil Tulisan

Pipit Fitriyani Karakter Generasi Z cenderung memiliki


kaitan erat dengan ketergantungan
teknologi dengan produktivitas dan
performa Generasi Z. Generasi Z
memiliki daya adopsi pengetahuan yang
tinggi, menghargai keberagaman,
multitasking, namun cenderung
ketergantungan pada kegiatan dan
aktivitas di media sosial

11
Ade Maya Saraswati, Arif Widodo Generasi Z diharapkan sudah mampu
Nugroho mengelola keuangan dan mengatasi
berbagai masalah keuangan yang
dihadapi dengan pengetahuan,
keterampilan, keyakinan serta sikap yang
telah dimiliki, serta dapat merencanakan
keuangan baik jangka pendek maupun
jangka panjang

Silvia Fardila Soliha Penggunaan sosial media yang


berlebihan menimbulkan adanya
gangguan kesejahteraan kesehatan
mental.

Kazia Laturette, Luky Patricia Generasi yang memiliki kemampuan dan


Widianingsih, Lucky Subandi keterampilan akan keuangan juga akan
mendukung kemajuan dan kesejahteraan
suatu bangsa.

Mariesta Firdha Aulia, Agung Minto Tujuan hidup merupakan prediktor


Wahyu, Panji Galih Anugrah, Tutut kesejahteraan psikologi pada generasi Z.
Chusniyah, dan Gamma Rahmita Salah satu karakter generasi Z
Ureka Hakim mementingkan hubungan positif dengan
orang lain adalah salah satu faktor
meningkatnya kesejahteraan psikologi
mahasiswa generasi Z.

PEMBAHASAN

1. Bagaimana upaya peningkatan kesehatan Generasi Z sebagai wujud


pembangunan nasional.

Masa remaja atau Generasi Z adalah fase dimana fungsi fisik seseorang hampir
mencapai puncaknya. Pada masa ini akan membentuk pola kesehatan di masa dewasa
karena kesehatan Generasi Z mencapai titik optimal. Kesehatan generasi Z menempati
posisi terpenting dalam skala global. Status kesehatan Generasi Z saat ini akan
menentukan gambaran kondisi kesehatan penduduk dewasanya dalam dekade atau

12
tahun yang akan datang. Banyaknya permasalahan mengenai penyelewengan terhadap
kesehatan seperti penggunaan tembakau, penyalahgunaan napza, dan juga alkohol
menjadi penghambat Generasi Z untuk memperoleh status kesehatan yang normal.
Selain itu perilaku merokok, alkohol, pola makan, aktivitas fisik, perilaku berlalu lintas
dan distress emosional menjadi faktor yang dapat mengganggu kesehatan Generasi Z.
Sikap tersebut akan sangat beresiko dan berpengaruh terhadap penyakit kronis dalam
dekade berikutnya. (Isfandari et al. 2014). Maka dari itu, Generasi Z perlu untuk
menyaring masuknya budaya yang dapat mengancam kesehatan. Karena untuk
membangun bangsa, diperlukan jiwa yang sehat dan bersih sebagai salah satu wujud
pembangunan nasional.
Berbagai jenis penyakit dapat masuk dengan mudah kepada generasi Z, baik yang
mengancam kesehatan fisik, maupun kesehatan mental. Terjadinya pubertas pada masa
remaja tentu menyebabkan pula terjadinya perubahan hormonal. Menurut Sohibbulbet,
Destiani, dan Fatimah (2014), masa remaja merupakan periode terjadinya pertumbuhan
dan perkembangan yang pesat pada diri generasi Z. Perkembangan tersebut merupakan
gabungan efek perubahan hormonal yang dimulai saat pubertas dengan faktor-faktor
psikologis dalam berkembangnya kemandirian dan hal ini juga dapat menimbulkan
masalah kesehatan pada Generasi Z. Pubertas juga dapat menyebabkan masalah mental
pada generasi Z, karena terjadinya perubahan tubuh, anemia, kebugaran serta masalah
kesehatan wajah seperti komedo dan jerawat yang dapat membuat mereka canggung
dan tidak percaya diri. Masalah kesehatan pada saat pubertas tersebut mungkin
dianggap ringan dan biasa, namun para remaja harus waspada karena hal tersebut dapat
menyebabkan masalah yang beresiko. Kepercayaan diri merupakan faktor penting bagi
generasi Z untuk dapat menyuarakan dan mempresentasikan kemampuannya didepan
banyak orang.
Masalah mengenai kesehatan mental bagi generasi Z juga masih menjadi
masalah utama yang harus segera diatasi, karena dari tahun ketahun banyak
ditemukannya kasus kematian yang disebabkan oleh masalah kesehatan mental. Hal ini
dijelaskan oleh Hart (dalam Tyas, Alfianto, dan Rahmawati ,2022). Menurutnya
masalah kesehatan yang sering dialami oleh generasi Z adalah masalah psikososial.
Masalah psikososial yang sering terjadi pada generasi Z diantaranya adalah cemas,
depresi hingga resiko bunuh diri.
Depresi dan cemas juga memiliki keterkaitan dengan penyalahgunaan narkoba dan
juga obat-obatan terlarang lainnya. Masih terdapat celah bagi penyalur obat-obatan ini
menjadi masalah utama bagi negara untuk mengatasi masalah penyalahgunaan
obat-obatan terlarang. Menurut Azyumardi (2020) Penggunaan narkotika dan
obat-obatan terlarang oleh generasi Z dinilai sangat mengkhawatirkan. Hal ini dapat
dibuktikan pada hasil riset dari Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 2017, bahwa
berdasarkan data, 2,2% dari total populasi orang di Indonesia terjerat narkoba. Tentunya
hal ini sangat mengancam masa depan bangsa, terlebih lagi bila penggunaan narkoba ini

13
dilakukan oleh para remaja. Penyalahgunaan narkoba pada generasi Z dapat
menimbulkan masalah yang berhubungan dengan pendidikannya, seperti prestasi dan
munculnya sikap malas untuk belajar.
Dengan adanya masalah kesehatan yang dapat menyerang generasi Z tentunya
dapat menghambat pembangunan nasional dan juga dapat berdampak pada masa depan
bangsa. Maka dari itu seluruh elemen masyarakat perlu untuk membangun kualitas
kesehatan generasi Z yang baik, dan juga menjaganya. Menurut Siswantara,
Soerdirham, dan Muthmainnah (2019) Program peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan peduli remaja (PKPR) yang meliputi pemberian informasi kesehatan generasi
Z dan pelayanan konseling dapat menjadi upaya atau program untuk meningkatkan
kualitas remaja. Program PKPR perlu ditingkatkan dengan mengkoordinasikan program
seperti kesehatan reproduksi remaja. Selain itu, program lainnya juga perlu untuk
dilaksanakan dan juga disinkronisasikan satu sama lain agar tujuan utama untuk
menjaga kesehatan generasi Z dapat terwujud. Untuk mewujudkan program ini,
diperlukannya strategi yang dibangun untuk melaksanak kebijakan tersebut, diantaranya
adalah pelaksanaan kesehatan remaja yang dilakukan dengan melibatkan generasi Z
secara efektif dan efisien sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Program PKPR
juga memiliki prinsip yang dapat memudahkan generasi Z untuk berkonsultasi yang
diantaranya adalah dapat terakses oleh semua golongan generasi Z, menyenangkan,
menerima dengan tangan terbuka, menghargai, menjaga kerahasiaan, peka serta efektif
dan efisien dalam memenuhi kebutuhan.
Selain dari program yang tersedia, lingkungan sekitar generasi Z juga sangat berperan
penting dalam membangun kualitas kesehatan generasi Z yang baik. Menurut Fitria dan
Maulidia (2018) Dukungan sosial yang datangnya dari keluarga, sekolah, maupun
lingkungan luar adalah faktor penting bagi kesehatan generasi Z, baik kesehatan fisik
dan kesehatan jiwa dalam menjalani masa-masa transisi menjadi dewasa.

2. Bagaimana pengaruh kesejahteraan Generasi Z dalam upaya wujud


pembangunan nasional.

Tingkat kesejahteraan generasi Z memiliki peran yang sama penting dengan


faktor kesehatan. Berdasarkan pembahasan sebelumnya tingkat status kesehatan dan
kesejahteraan Generasi Z saat ini akan menentukan gambaran kondisi masyarakat dalam
tahun-tahun mendatang.

Berdasarkan tabel 1.2 dapat dilihat bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi
tingkat kesejahteraan Generasi Z saat ini diantaranya adalah literasi keuangan/finansial
di kalangan muda, kualitas pendidikan karakter, tingkat ketergantungan sosial media
dan hubungannya dengan kecemasan atau gangguan mental lainnya.

14
Menurut Pipit Fitriyani (2018) Pendidikan berkarakter harus berjalan secara baik
dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik dalam mempersiapkan generasi
muda bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik di masa
depan. Selain itu, salah satu karakteristik Generasi Z akan produktif jika tetap terhubung
internet dan media sosial. Karenanya lembaga pendidikan harus memasukan nilai-nilai
karakter yang baik dalam memanfaatkan teknologi ini sebagai media pembelajaran agar
para Generasi Z produktif dalam menggunakan teknologi namun tetap menjaga nilai
karakter yang dimiliki setiap peserta didik.

Hal ini tentunya juga berkaitan dengan faktor selanjutnya yaitu tingkat
ketergantungan sosial media. Kemudahan yang diberikan teknologi komunikasi baru
membuat penggunanya menjadi ketergantungan. Dependency Theory mendefinisikan
bahwa ketergantungan berkaitan dengan upaya pemenuhan kebutuhan atau pencapaian
tujuan dengan bergantung pada sumber daya lain, dalam hal ini media sosial (Schrock,
2006: 4). Media tersebut dianggap oleh mereka sebagai satu-satunya cara untuk
memenuhi kebutuhan. Seolah-olah manusia tidak bisa hidup tanpa bantuannya.
Sehingga masyarakat mencari kepuasaan dalam teknologi dan menerima perintah dari
teknologi. Keberadaannya dianggap sebagai kekuatan sosial yang dominan. Seperti
halnya yang diungkapkan Neil Postman, bahwa teknologi mendorong budaya
technopoly yaitu suatu budaya dimana masyarakat di dalamnya mendewakan teknologi
dan teknologi tersebut mengontrol semua aspek kehidupan (Straubhaar, 2010: 50). Para
ahli menilai bahwa seseorang mengalami kecanduan atau ketergantungan pada internet
disebabkan rasa cemas yang dimiliki oleh individu (Young, 2011: 39). Seseorang
dengan kecemasan sosial menggunakan internet berfungsi sebagai cara untuk mengobati
kesendirian dan sebagai pengganti hubungan tatap muka yang tidak diperolehnya dalam
kehidupan sehari-hari karena takut untuk melakukan kontak langsung dengan orang lain
dan lebih memilih hanya komunikasi online.

Faktor berikutnya yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan Generasi Z adalah


literasi keuangan / finansial. Seseorang yang memiliki literasi keuangan, setidaknya
memiliki pengetahuan akan konsep keuangan, memiliki kemampuan untuk menjelaskan
dan mengkomunikasikan konsep keuangan, seseorang yang memiliki pengelolaan
keuangan dan memiliki keterampilan dalam membuat keputusan keuangan di masa
yang akan datang, seseorang yang memiliki keyakinan kedepannya dalam
merencanakan kebutuhan keuangan. Remund (2020). Kesadaran akan penerapan literasi
keuangan di kalangan generasi Z saat ini tentunya menjadi salah satu faktor penting
penentu kesejahteraan hidup, melihat dari banyaknya faktor kebutuhan finansial saat ini
dan tahun-tahun kedepan

15
KESIMPULAN

Pembangunan nasional adalah tanggung jawab seluruh elemen masyarakat di Indonesia.


Tujuan dari pembangunan nasional ini tentunya adalah untuk mewujudkan cita-cita
pendiri bangsa yang memimpikan kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang.
Generasi Z merupakan warisan bangsa yang diharapkan mampu untuk meneruskan
perjuangan para pendahulu bangsa untuk mencapai cita-cita bangsa. Kualitas kesehatan
generasi Z ini menjadi salah satu faktor yang dapat menentukan masa depan bangsa.
Maka dari itu, seluruh elemen masyarakat harus ikut serta untuk menjaga kualitas
kesehatan generasi ini, baik dimulai dari keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan
sekolah, bahkan pemerintah juga harus peduli terhadap kualitas kesehatan generasi ini.
Masa depan bangsa saat ini berada di tangan para generasi Z, maka semua elemen
negara perlu sadar untuk menepis jauh-jauh budaya yang menyimpang yang dapat
merusak kualitas kesehatan generasi Z. Selain itu, kesejahteraan generasi Z juga
menjadi faktor penting penentu keberlangsungan pembangunan nasional. Maka dari itu
pentingnya kesadaran akan kesejahteraan generasi muda bahkan seluruh masyarakat,
bisa dilihat dari beberapa faktor yang dijelaskan sebelumnya. Terlebih dari faktor-faktor
tersebut, penting nya partisipasi generasi muda untuk turut memberikan kontribusi
dalam faktor kesehatan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, Kurnia. 2020. “Tujuan Pembangunan Nasional Dan


Berkelanjutan,Tingkatkan Kualitas Hidup Seluruh Dunia | Merdeka.Com.”
Azmiardi, A. (2020). Pengaruh Perilaku Merokok, Konsumsi Alkohol dan
Hiburan Malam Terhadap Risiko Penggunaan Narkotika. Faletehan Health Journal,
7(1), 30–36. https://doi.org/10.33746/fhj.v7i1.86
Christiani, Lintang Citra, and Prinisia Nurul Ikasari. 2020. “Generasi Z Dan
Pemeliharaan Relasi Antar Generasi Dalam Perspektif Budaya Jawa.” Jurnal
Komunikasi Dan Kajian Media 4(2):84–105.
Fitria, Y., & Maulidia, R. (2018). Hubungan antara Dukungan Sosial Keluarga
dengan Depresi pada Remaja di SMPN Kota Malang. Prosiding Seminar Nasional
Hasil Penelitian Dan Pengabdian Epada Masyarakat III, September, 270–276.
Fitriyani, P. (2018). Pendidikan karakter bagi generasi Z. Prosiding Konferensi
Nasional Ke-7 Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah
Aisyiyah (APPPTMA). Jakarta, 23-25.
Hastini, Lasti Yossi, Rahmi Fahmi, and Hendra Lukito. 2020. “Apakah
Pembelajaran Menggunakan Teknologi Dapat Meningkatkan Literasi Manusia Pada
Generasi Z Di Indonesia?” Jurnal Manajemen Informatika (JAMIKA) 10(1):12–28. doi:
10.34010/jamika.v10i1.2678.

16
View publication stats

Isfandari, S., & Dina Bisara Lolong. (2014). Analisa Faktor Risiko Dan Status
Kesehatan Remaja Indonesia Pada Dekade Mendatang Risk Factor and Health Status of
Indonesia Young Adults : Indonesia Picture of Next Decade. 122–130.
Janitra, P. A., Prihandini, P., & Aristi, N. (2021). Pemanfaatan Media Digital
Dalam Pengelolaan Kesehatan Mental Remaja Di Era Pandemi. Buletin Udayana
Mengabdi, 20.
Laturette, K., Widianingsih, L. P., & Subandi, L. (2021). Literasi Keuangan Pada
Generasi Z. Jurnal Pendidikan Akuntansi (JPAK), 9(1), 131-139.
Nasution, Awal Kurnia Putra. 2020. “Integrasi Media Sosial Dalam
Pembelajaran Generasi Z.” Jurnal Teknologi Informasi Dan Pendidikan 13(1):80–86.
doi: 10.24036/tip.v13i1.277.
Prasetyo, Yudik. 2015. “Kesadaran Masyarakat Berolahraga Untuk Peningkatan
Kesehatan Dan Pembangunan Nasional.” Medikora 11(2):219–28. doi:
10.21831/medikora.v11i2.2819.
Purnomo, Agus, Nurul Ratnawati, Nevy Farista Aristin, The Comparative
Morphology, Agusmanto Hutauruk, Ropinus Sidabutar, Nur Isnaini Parihah, Sari
Hartini, Juarni Siregar, Asnaini, Noor Hafidhoh, and M. Riza. Rifa’i. 2020.
“Karakteristik Penilaian Pembelajaran Pada Kurikulum 2013 Di MI.” Journal of
Mathematics Education and Applied 1(1):10–16.
Saraswati, A. M., & Nugroho, A. W. (2021). Perencanaan Keuangan dan
Pengelolaan Keuangan Generasi Z di Masa Pandemi Covid 19 melalui Penguatan
Literasi Keuangan. Warta LPM, 24(2), 309-318.
Siswantara, P., Soedirham, O., & Muthmainnah, M. (2019). Remaja Sebagai
Penggerak Utama dalam Implementasi Program Kesehatan Remaja. Jurnal Manajemen
Kesehatan Indonesia, 7(1), 55–66. https://doi.org/10.14710/jmki.7.1.2019.55-66
Sohibbulbet, I., & Fatimah, D. D. S. (2015). Perancangan Sistem Pakar Masalah
Kesehatan Remaja Berbasis Android. Jurnal Algoritma, 14(2), 323–332.
https://doi.org/10.33364/algoritma/v.14-2.323
Soliha, S. F. (2015). Tingkat ketergantungan pengguna media sosial dan
kecemasan sosial. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 1-10.
Tyas, M. Y. S., Alfianto, A. G., & Rahmawati, W. (2022). GAMBARAN
KESEHATAN JIWA PADA GENERASI Z DI KELOMPOK PEMUDA GEREJA
KOTA MALANG: LAPORAN KASUS. Jurnal Kesehatan Hesti Wira Sakti,
10(January), 29–34. https://doi.org/10.47794/jkhws
Yorisca, Yenny. 2020. “Pembangunan Hukum Yang Berkelanjutan: Langkah
Penjaminan Hukum Dalam Mencapai Pembangunan Nasional Yang Berkelanjutan.”
Journal of Chemical Information and Modeling 17(1):100.

17

Anda mungkin juga menyukai