Anda di halaman 1dari 15

SUSTANABLE DEVELOPMENT GOALS (SDG’S)

(Bank Negara Indonesia)


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matrikulasi Dasar-Dasar Ilmu Administrasi
Dosen pengampu : Dr. Ipah Ema Jumiati, S.IP., M.Si

Disusun oleh :

Isnaeni Wuri Lestari

(7775220017)

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PUBLIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
SDGs adalah sebuah proposal pembangunan bangsa-bangsa yang
merupakan kelanjutan dan penyempurnaan dari proposal pembangunan terdahulu
yang terkenal dengan nama Millenium Development Goals (MDGs) atau Tujuan
Pembangunan Milenium. Proposal itu berisi tujuan-tujuan pembangunan dan target-
target yang hendak dicapai, dalam mana tujuan-tujuan dan target-target itu
merupakan tanggapan terhadap isu-isu krusial atau persoalan-persoalan yang
dihadapi oleh bangsa-bangsa di dunia, seperti isu kemiskinan, kematian ibu dan bayi,
air dan kebersihan, dan yang lainnya
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development
Goals (SDGs) adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan
ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga
keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas
lingkungan hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya
tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
Keberlanjutan menjadi kunci bagi kesejahteraan bangsa kita dan bagi
seluruh dunia. Inisiatif keberlanjutan merupakan sebuah tujuan besar yang tidak
dapat dicapai dengan upaya sekedarnya dan oleh satu dua pihak saja. BNI sebagai
salah satu bank terbesar di Indonesia berkomitmen untuk menyatukan energi
bersama dengan para pemangku kepentingan untuk mencapai Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/TPB (Sustainable Development Goals/SDGs).
Sebagai salah satu bank yang menjadi motor penggerak pelaksana
Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) atau lebih dikenal sebagai “first
movers on sustainable banking” di Indonesia, BNI juga menggalang energi dari
seluruh BNI Hi-Movers untuk terus berada di garda terdepan penerapan keuangan
berkelanjutan. Komitmen BNI dalam keberlanjutan ditandai dengan menerapkan
keuangan berkelanjutan (sustainable finance) sebagai payung nilai-nilai (values),

2
sikap dan budaya kerja, strategi perusahaan, kebijakan operasional serta sistem dan
prosedur operasional perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Sustanable Development Goals (SDG’s)?
2. Apa Tujuan dari Sustanable Development Goals (SDG’s)?
3. Bagaimana Penerapan Sustanable Development Goals (SDG’s) di
BNI?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sustanable Development
Goals (SDG’s)
2. Untuk mengetahuiapa tujuan dari Sustanable Development Goals
(SDG’s)
3. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Sustanable Development
Goals (SDG’s) di BNI

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sustanable Development Goals (SDG’s)


Sustainable development goals (SDGs) atau tujuan pembangunan
berkelanjutan adalah salah satu agenda internasional yang disusun oleh PBB dalam
rangka ingin menyejahterakan masyarakat dunia. Tujuan utamanya adalah untuk
mengatasi masalah sosial dan ekonomi di negara yang membutuhkan bantuan.
SDGs adalah suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia,
termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan, dan
melindungi lingkungan.
Sustainable Developmpent Goals (SDGs) atau dalam bahasa Indonesia
adalah Tujuan Perkembangan Berkelanjutan merupakan agenda Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) yang diusulkan oleh berbagai negara pada 25 September
2015 dengan tujuan akhir mengakhiri kemiskinan, melindungi planet bumi dan
menjamin kemakmuran bagi seluruh umat manusia. SDGs merupakan agenda
pengganti Millenium Development Goals (MDGs) yang mulai berjalan dari
20152030. (SDGs) memuat 17 tujuan dengan 169 capaian terukur. 17 tujuan ini
diharapkan dapat tercapai pada tahun 2030.
Tujuan no. 7 dalam SDGs berbunyi energi bersih dan terjangkau, dimana
Energi dan cara menggunakannya harus efisien, berkelanjutan dan sebisa mungkin
terbarukan. Dalam 20 tahun terakhir, beberapa negara telah melakukan langkah
besar dalam mengurangi intensitas energi. Apabila semua teknologi efisiensi energi
yang tersedia saat ini diterapkan, konsumsi energi secara signifikan bisa dipangkas
menjadi sekitar sepertiga. Namun hanya sebagian kecil dari potensi ini yang
terealisasi.
Melalui kombinasi beberapa teknologi efisiensi energi, desain bangunan
yang baik, dan teknologi atap terbarukan yang baru, gedung zero net energy sudah
bisa dibangun. Dalam banyak kasus, gedung-gedung tersebut menghasilkan tenaga
matahari yang dialirkan ke dalam jaringan untuk dipakai pihak lain.

4
2.2 Tujuan Sustanable Development Goals (SDG’s)
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals
(SDGs) adalah pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi
masyarakat secara berkesinambungan, pembangunan yang menjaga keberlanjutan
kehidupan sosial masyarakat, pembangunan yang menjaga kualitas lingkungan
hidup serta pembangunan yang menjamin keadilan dan terlaksananya tata kelola
yang mampu menjaga peningkatan kualitas hidup dari satu generasi ke generasi
berikutnya. TPB/SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya
untuk menyejahterakan masyarakat mencakup 17 tujuan yaitu (1) Tanpa
Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4)
Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak;
(7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi;
(9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan; (11) Kota
dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang
Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan;
(15) Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang
Tangguh; (17) Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Upaya pencapaian target TPB/SDGs menjadi prioritas pembangunan
nasional, yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional dan
di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Target-target TPB/SDGs di tingkat
nasional telah sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2015-2019 dalam bentuk program, kegiatan dan indikator yang terukur
serta indikasi dukungan pembiayaannya. TPB/SDGs merupakan penyempurnaan
dari Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals/MDGs) yang
lebih komprehensif dengan melibatkan lebih banyak negara baik negara maju
maupun berkembang, memperluas sumber pendanaan, menekankan pada hak asasi
manusia, inklusif dengan pelibatan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan
media, Filantropi dan Pelaku Usaha, serta Akademisi dan Pakar.

5
2.3 Sustanable Development Goals (SDG's) di BNI
BNI mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan melalui aktivitas green
banking yang dirangkum dalam satu brand yang dikenal sebagai BNI Go Green.
BNI Go Green merupakan implementasi dari dukungan BNI terhadap Tujuan
Pembangunan Berkelanjutan/TPB (Sustainable Development Goals/SDGs) no. 7
yaitu energi bersih dan terjangkau.
Dukungan tersebut diterjemahkan kedalam beberapa program dan bantuan
langsung diantaranya pengelolaan gedung yang ramah lingkungan, dukungan
finansial untuk berbagai sektor energi terbarukan, instalasi panel matahari, dan
kampanye program penghijauan. Dalam hal ini BNI mendukung upaya pelestarian
lingkungan, tidak hanya melalui kebijakan pendanaan, namun juga melalui kegiatan
operasional sehari-hari. Perubahan iklim akibat pelepasan emisi gas rumah kaca
secara masif ke atmosfir merupakan sebuah fenomena yang dirasakan secara global.
Aktivitas manusia, termasuk bisnis, terutama setelah era revolusi industri turut
berkontribusi terhadap pelepasan emisi gas rumah kaca. Sebagai salah satu entitas
bisnis, BNI menyadari betul peran pentingnya untuk ikut mengelola dampak
aktivitas perusahaan. Bagi BNI, kelestarian alam dan lingkungan harus terus dijaga
untuk keberlangsungan hidup manusia. Hal ini sejalan dengan konsep Sustainable
Development, yang menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan generasi saat ini
tidak boleh mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi yang akan datang.
Untuk itu, BNI menyusun dan mengimplementasikan kebijakan lingkungan untuk
memitigasi dampak negatif dan menambah dampak positifnya terhadap
lingkungan.
A. KEBIJAKAN LINGKUNGAN
Kebijakan lingkungan di BNI menaungi dua aspek, yakni aspek internal dan
aspek eksternal. Aspek internal ditujukan untuk mengelola dampak terkait dengan
aktivitas internal Perusahaan. Sedangkan aspek eksternal terkait dengan
pengelolaan dampak melalui bisnis terkait nasabah dan masyarakat. Pada aspek
internal, BNI berfokus kepada operasi ramah lingkungan dengan mengelola
pemakaian material, energi, dan air; serta mengelola keluaran limbah dan emisi.

6
BNI juga berupaya meningkatkan kepedulian dan pengetahuan pegawai terkait isu
lingkungan dengan kampanye perilaku hidup hijau pegawai (green attitude),
tindakan hemat energi, dan pelatihan tentang risiko lingkungan dan sosial dalam
analisa kelayakan kredit. Terkait produk dan layanan perbankan, BNI juga
menyediakan produk dan layanan yang mendorong gaya hidup hijau seperti KPR
Hijau, kartu kredit BNI-WWF, fitur Adopsi Orangutan dan Penanaman Pohon, dan
layanan perbankan yang paperless (e-billing, formless transfer). Divisi Komunikasi
Perusahaan dan Kesekretariatan juga melakukan internalisasi ramah lingkungan
yang diatur dalam PP Pola Hidup Ramah Lingkungan dengan menyampaikan ke
seluruh unit.
Sementara itu, pada aspek eksternal, BNI berfokus terhadap pembiayaan
kredit berwawasan lingkungan dan pelestarian lingkungan hidup. Pembiayaan
kredit berwawasan lingkungan di antaranya adalah pembiayaan proyek-proyek
ramah lingkungan dan energi terbarukan, seperti: pembangkit listrik tenaga panas
bumi (geothermal), biomass, biogas, hydro dan waste management. Sementara
pelestarian lingkungan diantaranya adalah rehabilitasi lahan kritis dan konservasi
flora dan fauna.
a) Energi
Kegiatan operasional bank sangat mengandalkan penggunaan perangkat
elektronik. Oleh karena itu, pengelolaan energi dan efisiensi energi,
terutama penggunaan listrik, menjadi hal yang sangat diperhatikan oleh
BNI. Pengelolaan lingkungan BNI mengacu pada UU No. 32 tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan, serta PP No. 47 Tahun
2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Pada tahun 2020,
BNI telah melaksanakan inisiatif penghematan energi untuk meminimalkan
dampak lingkungan, sekaligus mendukung mitigasi dampak perubahan
iklim. Inisiasi program efisiensi energi telah dilakukan di seluruh kantor
wilayah dan outlet BNI melalui Ketentuan Pelaksanaan Efisiensi di Outlet-
outlet BNI No. JAL/2.2/1799, serta Efisiensi Penerangan dan Pendingin
Ruangan No. JAL/3/3564. Penghematan energi ini meliputi penghematan
listrik, air, dan kertas di Kantor Pusat BNI. Implementasi dilakukan secara

7
kolektif oleh seluruh divisi di Kantor Pusat BNI dan dikoordinasikan oleh
Divisi Procurement and Fix Asset (PFA) dan Divisi Pengelolaan Jaringan
(JAL). Divisi PFA melaporkan hasil kinerja penghematan energi kepada
Direktur Keuangan untuk dievaluasi.
Dalam upaya pengurangan konsumsi energy BNI senantiasa berupaya untuk
melakukan penghematan energi, dengan berbagai program efisiensi energi,
di antaranya:

(Sumber: Laporan Keberlanjutan 2020 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk)


b) Air
BNI menggunakan air untuk kebutuhan operasional gedung dan kebutuhan
domestik. Air yang BNI gunakan berasal dari Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) yang jumlahnya sebesar 193.833 liter (193.833 ini
penggunaan air dari gedung BNI di Jakarta), atau naik sebesar 8%
dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 180.047 m3. Kenaikan air
ini disebabkan oleh project revitalisasi MEP (mechanical, electrical, and
plumbing) sistem gedung Grha BNI. * Perhitungan konsumsi air dihitung
dengan menggunakan asumsi berdasarkan total tagihan air. Konsumsi air
PAM dihitung dari total tagihan dibagi harga per m3 sebesar Rp12.550,00.
Aksi ramah lingkungan konsumsi energi (listrik dan air) di seluruh unit kerja
seperti mengambil air secukupnya, melaporkan kebocoran keran.

8
BNI mengupayakan penghematan air dengan menerapkan teknologi
pengelolaan air yang BNI tempatkan di Plaza BNI. BNI dapat menggunakan
kembali 37 m3 air/hari, atau 13.381m3 per tahun, yang digunakan untuk
menyiram tanaman, dan flushing toilet. Jumlah ini adalah 40% dari total air
yang BNI konsumsi dalam setahun. Perhitungan konsumsi air dihitung
dengan menggunakan asumsi berdasarkan total tagihan air. Konsumsi air
PAM dihitung dari total tagihan dibagi harga per m3 sebesar Rp12.550,00.
Aksi ramah lingkungan konsumsi energi (listrik dan air) di seluruh unit kerja
seperti mengambil air secukupnya, melaporkan kebocoran keran.

(Sumber: Laporan Keberlanjutan 2020 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk)

c) Limbah
Dalam operasional BNI, BNI tidak menghasilkan limbah B3 (bahan
berbahaya dan beracun) maupun efluen. Limbah yang BNI hasilkan
sebagian besar adalah limbah kertas yang kemudian didaur ulang untuk
digunakan kembali (recycle) atau dikelola untuk menjadi produk bernilai
guna (upcycle). Limbah lainnya berupa limbah domestik yang dikelola oleh
pengelola gedung atau pihak ketiga yang berijin. Aksi ramah lingkungan
mengurangi penggunaan kertas di seluruh unit kerja seperti aktif
menggunakan email sebagai sharing informasi dan undangan rapat internal.
Untuk mengurangi timbunan sampah dan meningkatkan upaya pelestarian
lingkungan, BNI mengurangi penggunaan kertas dengan cara menerapkan

9
paperless office, atau administrasi yang menggunakan sistem elektronik,
yang BNI namakan E-Office BNI.

(Sumber: Laporan Keberlanjutan 2020 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk)

B. Program di BNI yang mendukung Sustanable Development Goals (SDGs)


1. E-Office
Melalui sistem ini, karyawan dapat melaporkan absensi, mengajukan
cuti, dan menulis laporan lainnya. Di samping itu, manajemen juga
menyajikan SOP, penagihan, dan surat-menyurat lainnya melalui E-
Office. Diperkirakan penggunaan E-Office ini:
 Electronic SOP/BNI e-PP: penghematan kertas 40.450 lembar
dalam setahun, Rp400 juta;
 Digitalisasi Persuratan/BNI e-Office: penghematan kertas
2.138.751 lembar dalam setahun, Rp213,8 juta;
 BNI e-Billing: penghematan kertas 13.386.237 lembar dalam
setahun, Rp91,95 miliar;
 Amplop e-Billing: penghematan kertas 151.376 lembar dalam
setahun, Rp1.039,87 juta.
2. Ayo Menabung Dengan Sampah
Ayo Menabung dengan Sampah merupakan program inovasi dari BNI
yang menggabungkan kepedulian lingkungan dengan inklusi keuangan
bagi masyarakat. Para siswa di sekolah-sekolah dan masyarakat di
rumah masing-masing didorong untuk memilah sampah,
menyetorkannya pada bank sampah, untuk kemudian ditukar dengan
tabungan. Untuk inisiatif ini, BNI melibatkan Agen46 dan bekerja sama

10
dengan sejumlah bank sampah, sekolah, dan pemerintah daerah.
Diharapkan melalui kegiatan yang dimulai tahun 2017 ini, BNI dapat
membangun kepedulian masyarakat terhadap lingkungan, sambil
mengajak mereka untuk gemar menabung. Konversi sampah menjadi
setoran rekening
 Pemilahan sampah oleh siswa dan rumah tangga
 Penyetoran sampah ke bank sampah secara periodik. Warga dan
siswa diwajibkan membawa kartu ATM saat penyetoran
 Penimbangan sampah
 Pencatatan sampah, kemudian sampah dikonversi berdasarkan
harga dan bobotnya. Pencatatan dilakukan secara online
menggunakan EDC Agen46. Konversi sampah langsung tercatat
di buku tabungan siswa atau rumah tangga
 Laporan Buku Tabungan untuk mengetahui rincian transaksi
penyetoran sampah dikoordinasi oleh Agen46

Ayo Menabung dengan Sampah memberi dampak positif pada setiap


pihak yang terlibat, termasuk bagi BNI. Untuk terus menggalakkan
program ini, BNI memberi apresiasi untuk setiap pemangku
kepentingan yang terlibat dalam gerakan Ayo Menabung dengan
Sampah, seperti: siswa, warga masyarakat, ASN, bank sampah, sekolah,
dan pihak-pihak lainnya

11
(Sumber: Laporan Keberlanjutan 2020 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk)

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sebagai sebuah bank BUMN, BNI telah mengimplementasikan praktek
Keuangan Berkelanjutan sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga
Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik (POJK Keuangan Berkelanjutan).
Sasaran praktek Keuangan Berkelanjutan yaitu mendorong pertumbuhan ekonomi
melalui peningkatan portofolio dan kemampuan manajemen risiko khususnya aspek
sosial dan lingkungan hidup. BNI memastikan bahwa setiap pembiayaan BNI telah
memenuhi peraturan perundangan dalam bidang lingkungan dan sosial, untuk
mencegah dampak negatif dari operasional para debitur BNI. Sedangkan dari pihak
BNI sendiri, kegiatan operasional BNI tidak secara langsung berdampak negatif pada
lingkungan. Aktivitas BNI yang terkait lingkungan adalah sebatas penggunaan listrik
dan air dalam kegiatan operasional sehari-hari, di mana BNI mengupayakan
penghematan dari tahun ke tahun.

3.2 Saran
Tentunya selain efisiensi energi, reformasi kebijakan dan penghapusan subsidi,
perlu juga memastikan bahwa negara-negara beralih dari bahan bakar fosil ke energi
terbarukan. Kemajuan teknologi yang pesat telah menurunkan biaya energi terbarukan
bagi setiap orang. Melihat investasi skala besar dalam energi terbarukan yang sudah
umum – seperti tenaga air – juga teknologi maju seperti tenaga panas bumi, matahari
dan angin. Antara tahun 2010 dan 2012, kenaikan sebesar 4 persen secara global dalam
penggunaan energi terbarukan yang modern – tiga perempat disediakan oleh tenaga
angin, matahari dan air.
Dalam mendukung implementasi tujuan implementasi berbagai program untuk
mecapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) yang telah dilakukan oleh
berbagai elemen baik negeri ataupun swasta, peran masyarakat sangat penting dalam
mendukung tercapainya tujuan tersebut. Untuk itu perlu dilakukannya sosialisi secara

13
masif untuk dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tercapainya tujuan dari
Sustainable Development Goals (SDGs).

14
DAFTAR PUSTAKA

Bank Negera Indonesia. 2020. Laporan Keberlanjutan 2020 PT Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk

https://sdgs.bappenas.go.id/sekilas-sdgs/ (Diakses pada 16 Agustus 2022)


https://www.bni.co.id/ (Diakses pada 16 Agustus 2022)

https://www.sdg2030indonesia.org/ (Diakses pada 16 Agustus 2022)

15

Anda mungkin juga menyukai