Disusun Oleh:
Nama Kelompok
1. (2270750041) Raquel Olivia Carolline
2. (2270750043) Elkata Agustinus Batista Atua
3. (2270750088) Matthew Natanael Gideon Nainggolan
4. (2270750093) Irwan Sulaiman Zebua
DAFTAR ISI
Target SDGs. SDGs Dirancang Secara Partisipatif berbeda dari pendahulunya Millenium
Development Goals (MDGs), SDGs dirancang dengan melibatkan seluruh aktor
pembangunan, baik itu Pemerintah, Civil Society Organization (CSO), sektor swasta,
akademisi, dan sebagainya. Kurang lebih 8,5 juta suara warga di seluruh dunia juga
berkontribusi terhadap Tujuan dan Target SDGs. Tidak Meninggalkan Satu Orangpun
merupakan Prinsip utama SDGs. Dengan prinsip tersebut setidaknya SDGs harus bisa
menjawab dua hal yaitu, Keadilan Prosedural yaitu sejauh mana seluruh pihak terutama
yang selama ini tertinggal dapat terlibat dalam keseluruhan proses pembangunan dan
Keadilan Subtansial yaitu sejauh mana kebijakan dan program pembangunan dapat atau
mampu menjawab persoalan-persoalan warga terutama kelompok tertinggal.
2). 1 Januari 2016: SDGs mulai diberlakukan secara resmi dan berlaku hingga
tahun 2030. Sejak adopsi SDGs pada tahun 2015, negara-negara anggota PBB
berkomitmen untuk melaksanakan upaya-upaya yang mengarah pada pencapaian tujuan-
tujuan tersebut dalam jangka waktu 15 tahun hingga tahun 2030. Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) secara resmi diadopsi oleh
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 25 September 2015 dalam Sidang PBB
tingkat tinggi mengenai Pembangunan Berkelanjutan. Proses pembentukan tujuan SDGs
melibatkan negara-negara anggota PBB serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
Berikut adalah rangkaian peristiwa penting dalam pembentukan tujuan SDGs:
4). Dengan demikian, tanggal penting dalam pembentukan tujuan SDGs adalah sebagai
berikut:
- 19-20 September 2011: Pertemuan Rio+20.
- Juli 2014: Pembentukan Kelompok Kerja PBB mengenai Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (OWG).
- 19-23 Januari 2015: Diskusi di Sidang ke-69 Majelis Umum PBB dan adopsi Proposal
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan oleh OWG.
6
- 25-27 September 2015: Sidang PBB tingkat tinggi dan adopsi resmi Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan.
Solusi dari 8 tujuan MDGs Solusi yang ditawarkan SDGs cukup banyak dan
kebanyakan hanya tidak berpatokan kepada hal yang umum, karena
berpatokan kepada masalah tujuan dari SDGs sendiri adalah untuk merombak
kimiskinan atau lingkungan struktur dan sistem, contoh solusi:
hidup.
1. Kesetaraan gender
2. Tata pemerintahan
1.5.1.(c) Pendampingan
psikososial korban bencana
sosial.
1.5.1.(d) Jumlah daerah
bencana alam/bencana
sosial yang mendapat
pendidikan layanan khusus.
1.5.1.(e) Indeks risiko
bencana pada pusat-pusat
pertumbuhan yang berisiko
tinggi.
1.5.2 Jumlah kerugian
ekonomi langsung akibat
bencana terhadap GDP
global.
1.5.2.(a) Jumlah kerugian
ekonomi langsung akibat
bencana.
1.5.3 Dokumen strategi
pengurangan risiko bencana
(PRB) tingkat nasional dan
daerah.
4.1.3 Meningkatnya
persentase SMA/MA
terakreditasi minimal B
18
4.1.5 APK
SMP/MTs/sederajat
5. Kesetaraan Gender 5.1 Mengakhiri segala bentuk 5.1.1 Jumlah kebijakan yang
diskriminasi terhadap kaum responsif gender
perempuan dimanapun. mendukung pemberdayaan
perempuan.
21
6. Air Bersih dan Sanitasi Layak 6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses
universal dan merata terhadap air
minum yang aman dan terjangkau
bagi semua.
11. Kota dan Pemukiman yang 11.1 Pada tahun 2030, menjamin
berkelanjutan akses bagi semua terhadap
perumahan yang layak, aman,
terjangkau, dan pelayanan dasar,
serta menata kawasan kumuh.
12. Konsumsi dan Produksi yang 12.1 Melaksanakan the 10-Year 12.1.1Jumlah kolaborasi
bertanggung jawab Framework of Programmes on tematik quickwins program.
Sustainable Consumption and
Production Patterns, dengan semua
negara mengambil tindakan,
dipimpin negara maju, dengan
mempertimbangkan pembangunan
dan kapasitas negara berkembang.
perubahan iklim)
diarusutamakan dalam (a)
kebijakan pendidikan
nasional (b) kurikulum (c)
pendidikan guru dan (d)
penilaian siswa.
13. Penanganan Perubahan Iklim 13.1 Memperkuat kapasitas 13.1.1 Dokumen strategi
ketahanan dan adaptasi terhadap pengurangan risiko bencana
bahaya terkait iklim dan bencana (PRB) tingkat nasional dan
alam di semua negara. daerah.
14. Ekosistem Laut 14.1 Pada tahun 2025, mencegah dan 14.1.1 Indeks eutrofikasi
secara signifikan mengurangi semua pesisir (ICEP) dan
jenis pencemaran laut, khususnya kepadatan sampah plastik
dari kegiatan berbasis lahan, terapung.
termasuk sampah laut dan polusi
nutrisi.
14.2.1.(b) Terkelolanya 11
wilayah pengelolaan
perikanan (WPP) secara
berkelanjutan.
15. Ekosistem Darat 15.1 Pada tahun 2020, menjamin 15.1.1 Kawasan hutan
pelestarian, restorasi dan sebagai persentase dari total
pemanfaatan berkelanjutan dari luas lahan.
ekosistem daratan dan perairan darat
serta jasa lingkungannya, khususnya 15.1.1.(a) Proporsi tutupan
ekosistem hutan, lahan basah, hutan dan lahan terhadap
pegunungan dan lahan kering, luas lahan keseluruhan.
39
15.7.1.(b) Jumlah
penambahan spesies satwa
liar dan tumbuhan alam
yang dikembangbiakan pada
lembaga konservasi.
16. Perdamaiaan, Keadilan, dan 16.1 Secara signifikan mengurangi 16.1.1 Angka korban
kelembagaan tangguh segala bentuk kekerasan dan terkait kejahatan pembunuhan per
angka kematian dimanapun. 100.000 penduduk
berdasarkan umur dan jenis
kelamin.
penduduk terpilah
berdasarkan jenis kelamin,
umur dan penyebab
kematian.
16.1.2.(a) Kematian
disebabkan konflik per
100.000 penduduk.
16.1.3.(a) Proporsi
penduduk yang menjadi
korban kejahatan kekerasan
dalam 12 bulan terakhir.
16.2.1.(b) Prevalensi
kekerasan terhadap anak
laki-laki dan anak
perempuan.
16.2.3.(a) Proporsi
perempuan dan laki-laki
muda umur 18-24 tahun
yang mengalami kekerasan
seksual sebelum umur 18
tahun.
16.6.1* Proporsi
16.6 Mengembangkan lembaga yang pengeluaran utama
efektif, akuntabel, dan transparan di pemerintah terhadap
semua tingkat. anggaran yang disetujui.
16.6.1.(a) Persentase
peningkatan Opini Wajar
Tanpa Pengecualian (WTP)
atas Laporan Keuangan
Kementerian/ Lembaga dan
Pemerintah Daerah
(Provinsi/Kabupaten/Kota).
16.6.1.(b) Persentase
peningkatan Sistem
Akuntabilitas Kinerja
45
Pemerintah (SAKIP)
Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah
(Provinsi/ Kabupaten/Kota).
16.6.1.(c) Persentase
penggunaan E-procurement
terhadap belanja pengadaan.
16.6.1.(d) Persentase
instansi pemerintah yang
memiliki nilai Indeks
Reformasi Birokrasi Baik
Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah
(Provinsi/ Kabupaten/Kota).
16.6.2.(a) Persentase
Kepatuhan pelaksanaan UU
Pelayanan Publik
Kementerian/Lembaga dan
Pemerintah Daerah
(Provinsi/ Kabupaten/Kota).
16.7.1.(a) Persentase
keterwakilan perempuan di
Dewan Perwakilan Rakyat
(DPR) dan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah
(DPRD).
16.7.1.(b) Persentase
keterwakilan perempuan
sebagai pengambilan
keputusan di lembaga
46
16.9.1.(a) Persentase
kepemilikan akta lahir untuk
penduduk 40%
berpendapatan bawah.
16.10.1.(a) Jumlah
penanganan pengaduan
pelanggaran Hak Asasi
Manusia (HAM).
16.10.1.(b) Jumlah
penanganan pengaduan
pelanggaran Hak Asasi
Manusia (HAM) perempuan
terutama kekerasan terhadap
perempuan.
16.10.2.(a) Tersedianya
Badan Publik yang
menjalankan kewajiban
sebagaimana diatur dalam
UU No. 14 Tahun 2008
tentang Keterbukaan
Informasi Publik.
16.10.2.(b) Persentase
penyelesaian sengketa
informasi publik melalui
mediasi dan/atau ajudikasi
non litigasi.
16.10.2.(c) Jumlah
kepemilikan sertifikat
Pejabat Pengelola Informasi
dan Dokumentasi (PPID)
untuk mengukur kualitas
PPID dalam menjalankan
tugas dan fungsi
sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-
undangan.
dan kejahatan.
17. Kemitraan untuk mencapai 17.1 Memperkuat mobilisasi sumber 17.1.1* Total pendapatan
Tujuan daya domestik, termasuk melalui pemerintah sebagai proporsi
dukungan internasional kepada terhadap PDB menurut
negara berkembang, untuk sumbernya.
meningkatkan kapasitas lokal bagi
pengumpulan pajak dan pendapatan 17.1.1.(a) Rasio penerimaan
lainnya. pajak terhadap PDB.
17.6.2.(a) Persentase
jaringan tulang punggung
serat optik nasional yang
menghubungkan Ibukota
Kabupaten/Kota (IKK).
berkelanjutan.
17.18.1.(b). Persentase
konsumen yang menjadikan
data dan informasi statistik
BPS sebagai rujukan utama.
17.18.1.(d) Persentase
indikator SDGs terpilah
yang relevan dengan target.
17.18.3.(a) Tersusunnya
National Strategy for
Development of Statistics
(NSDS).
SDGs No. 6
-Air limbah hasil pengolahan yang terkontrol agar dapat
mencegah terjadinya Antropogenik
-Intensitas Penarikan jumlah air Tawar serta
memperhitungkan kebutuhan air dan lingkungan.
SDGs No. 11
-Proposi penduduk perkotaan yang tinggal di daerah kumuh
-Kepuasan dengan transportasi umum
SDGs Keenam :
Freshwater Withdrawal :
SDGs Kesebelas :
Kebijakan/Program
Penyelesaian Masalah Prevalence of undernourishment :
SDGs Keenam :
Freshwater Withdrawal :
SDGs Kesebelas :
66
DAFTAR PUSTAKA
MDG vs SDG: What’s the Difference?. (2023, Februari 05). Theimpactinvestor.com. Diakses
pada, 19 Juni 2023. https://theimpactinvestor.com/mdg-vs-sdg/
Riza B. (2019). Warga Irak Tuntut Reformasi Ekonomi untuk Atasi Kemiskinan.
Dunia.tempo.co. Diakses pada, 11 Juni 2023.
https://dunia.tempo.co/read/1256619/warga-irak-tuntut-reformasi-ekonomi-untuk-
atasi-kemiskinan
Sustainable Development Goals Achievements In Iraq. (2022). Undp.org. Diakses pada 11
Juni 2023. https://www.undp.org/iraq/publications/sustainable-development-
goals-achievements-iraq
Our Work on the Sustainable Development Goals in Iraq. Iraq.un.org. Diakses pada, 11 Juni
2023. https://iraq.un.org/en/sdgs