Anda di halaman 1dari 17

ADNEXITIS (penyakit menular seksual)

Nurul Fithriati Haritsah

1
 Adnexitis adalah infeksi atau radang pada adnexa rahim
yang disebabkan oleh virus atau bakteri

 Adnexa adalah organ reproduksi wanita berupa jaringan


yang berada di samping kanan dan kiri melekat pada
rahim, yang bernama tuba fallopi dan ovarium

 Istilah lain yang sering digunakan untuk menyebut


adnexitis adalah PID (Pelvic Inflammatory Disease)

 Adnexitis hanya menyerang kaum wanita, karena mereka


yang memiliki rahim, sedangkan pada pria tidak.

2
 Adnexitis jika tidak segera ditangani akan menyebabkan
kemandulan, kehamilan diluar rahim, keluarnya nanah
dari vagina, dan nyeri panggul kronis.

 Adnexitis disebabkan oleh virus dan bakteri yaitu


Neisseria Gonorrhoeae dan Chlamydia Trachomatis

 Organisme ini naik ke rahim, tuba fallopi dan ovarium


sebagai akibat dari hubungan seksual, melahirkan, masa
nifas, pemasangan IUD, aborsi, laparatomi (operasi
abdomen), perluasan radang dari apendiks

3
 Beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko terkena
adnexitis antara lain :

a. Melakukan aktivitas seks tanpa kondom


b. Ganti ganti pasangan seks
c. Pasangan seks nya menderita infeksi chlamidia ataupun
gonorrhea (kencing nanah)
d. Sebelumnya sudah pernah terkena pelvic inflammatory
disease
e. Penyakit yang ditularkan melalui aktivitas seksual

4
PENATALAKSANAAN FT PADA KASUS
ADNEKSITIS KRONIS

Terapi : medika mentosa utk mengatasi peradangan


trtm yg akut

Utk yg kronis diberikan terapi kombinasi antara medika


mentosa dgn fisioterapi, dimana dokter memberikan
obat sedang fisioterapi memberikan terapi SWD

5
Penatalaksanaan FT pada adneksitis kronis
Pemeriksaan :
Ax : pasien merupakan rujukan dari dokter obsgin, dgn
keluhan nyeri perut bagian bawah kn/kr
Fisioterapis melakukan anamnesis umum dan hal hal yang
berhubungan dengan penyakitnya
Nama, alamat, pekerjaan, kapan mulai terkena
penyakit?riwayat pengobatan?keluhan apa yang
dirasakan?
Utk penerapan SWD harus dilakukan pemeriksaan berhub
dgn kontra indikasi.
Apakah pasien baru menstruasi ? Ya, sudah berapa
lama ?

6
 Apakah pasien menggunakan logam implan di
daerah sekitar rongga perut ? (IUD, internal
fiksasi ?)
 Tes sensibilitas panas dingin daerah perut
bagian bawah
 Pemeriksaan palpasi : untuk memastikan
adanya spasme daerah perut

7
 Metode pemasangan elektrode dgn “Cross fire
treatment” atau dilakukan secara kontraplanar
2 kali saling tegak lurus.Satu elektrode
diletakkan pada SIAS agak ke atas dan ke
bawah menempel pada handuk, sedangkan satu
elektrode dipasang di daerah pantat sejajar
dengan elektrode yang didepan
 Dosis : sub mitis (kondisi akut dengan
intensitas rendah) sampai dengan fortis
(kondisi kronis dengan intensitas tinggi)

8
 Selama pemberian terapi SWD pasien
tetap mengkonsumsi obat dari dokter.
 Evaluasi dilakukan setelah 6 atau 12 kali
terapi

9
KEHAMILAN EKTOPIK (hamil di luar
kandungan)
 adalah kondisi yang terjadi saat sel telur yang
dibuahi tidak berpindah ke rahim, namun
menempel dan bertumbuh di tuba fallopi

 Saat wanita hamil , proses pembuahan sel telur


seharusnya terjadi di tuba fallopi yang
kemudian berpindah ke rahim, dimana sel telur
yang sudah di buahi akan menempel pada
dinding rahim dan menjadi janin. Namun pada
kehamilan ektopik, sel telur yang sudah di
buahi tidak pindah menuju rahim.
10
 Tanda dan gejala kehamilan ektopik adalah :
a. Perdarahan vagina ringan
b. Mual dan muntah
c. Nyeri pada perut bawah
d. Kram perut
e. Pusing
f. Nyeri pada pundak dan leher

11
 Siapa saja yang beresiko mengalami kehamilan
ektopik :
a. Menggunakan IUD dan pil KB
b. Riwayat penyakit seksual menular
c. Riwayat salpingitis/adnexitis
d. Gangguan pada tuba fallopi
e. Merokok
f. Riwayat kehamilan ektopik sebelumnya
g. Penggunaan diethylstilbestrol (DES) selama
kehamilan : DES pada tahun 1938-1971
digunakan untuk mencegah terjadinya
keguguran dan persalinan prematur, namun
sekarang sudah dihentikan
12
h. Riwayat terapi infertilitas
Kehamilan yang merupakan hasil konsepsi yang
diabntu seperti pada IVF (in vitro fertilisation) dan
ICSI (intracytoplasmic sperm injection) dapat
meningatkan resiko terjadinya kehamilan ektopik.
(program bayi tabung)

13
INFORMASI TAMBAHAN
 IVF adalah proses pembuahan dengan cara
mengekstraksi (pemisahan) telur, mengambil
sempel sperma, kemudian menggabungkan
telur dan sperma secara manual pada wadah
kaca di laboratorium. Embrio kemudian
dipindahkan ke rahim
 Perbedaan terbesar antara IVF dengan ICSI
adalah bagaimana proses mempertemukan
sperma dengan telur sehingga menyebabkan
terjadinya pembuahan.

15
 IVF atau biasa disebut dengan metode bayi
tabung konvensional sperma akan tetap
berenang dan menembus dinding telur,
sehingga terjadi fertilisasi yang membedakan
dari pembuahan normal adalah tempat
pembuahannya.
 Tetapi ketika ICSI dilakukan maka sperma tidak
lagi harus menembus sendiri dinding telurnya,
melainkan dibantu dengan teknologi dan
peralatan medis sehingga membuat sperma
masuk ke telur dengan mudah

16
TERIMAKASIH…….

Anda mungkin juga menyukai