DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I .. PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Pendidikan. Kami juga berterima kasih pada Ibu Nina selaku Dosen mata kuliah
Pengantar Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Dan terima kasih pula kepada seluruh anggota kelompok 9 yang telah berperan aktif dalam membantu
penyelesaian tugas makalah ini.
Tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu,
kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 9
BAB 1
PENDAHULUAN
Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada keunggulan sumber
daya manusia, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-tantangan yang sangat cepat.
Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar dan praktisi pendidikan melakukan kajian
sistematik untuk membenahi atau memperbaiki sistem pendidikan nasional. Agar lulusan sekolah
mampu beradaptasi secara dinamis dengan perubahan dan tantangan itu, pemerintah melontarkan
berbagai kebijakan tentang pendidikan yang memberikan ruang yang luas bagi sekolah dan
masyarakatnya untuk menentukan program dan rencana pengembangan sendiri sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi masing-masing.
Pendidikan juga sangat berpengaruh dalam pembangunan, baik itu dalam pembangunan sumber daya
manusia, ekonomi, sosial, dan bahkan masih lebih banyak lagi peranan pendidikan dalam pembangunan
masyarakat, bangsa, dan Negara.
1.2 Tujuan
1.2.4 Menjelaskan posisi manusia sebagai objek dan manusia sebagai subjek pembangunan.
1.2.5 Menjelaskan dengan menggunakan ilustrasi sumbangan pendidikan pada pembangunan diliat
dari segi: sasaran pendidikan, sistem/lingkungan pendidikan, dan jenjang pendidikan.
1.2.7 Menjelaskan aspek-aspek dari sistem pendidikan yang menjadi sasaran pembangunan.
1.2.9 Memberikan contoh yang dapat memperjelas pembangunan terhadap aspek-aspek sistem
pendidikan
1.3 Manfaat
1.3.1 sebagai salah satu referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang terkait dengan
masalah pendidikan dan pembangunan nasional.
1.3.2 salah satu wahana dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang menulis.
BAB 2
2.1 Pengertian
Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan
kualitas SDM. Oleh sebab itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan dari seluruh sektor
pembangunan. Terdapat suatu kesan bahwa persepsi masyarakat umum tentang arti pembangunan
lazimnya bersifat menjurus. Pembangunan semata-mata hanya beruang lingkup pembangunan material
atau pembangunan fisik berupa gedung, jembatan, pabrik, dan lain-lain. Padahal sukses tidaknya
pembangunan itu justru sangat ditentukanoleh keberhasilan di dalam pembangunan rohaniah/spiritual,
yang secara bulat di artikan pembangunan manusia, dan yang terakhir ini menjadi tugas utama
pendidikan.
Menurut paham umumnya kata “pembangunan” lazimnya diasosiasikan dengan pembangunan ekonomi
dan industri yang selanjutnya diaosiasikan dengan dibangunnya pabrik-pabrik, jalanan, jembatan sampai
kepada pelabuhan, alat-alat transportasi, komunikasi dan sejenisnya. Sedangkan hal yang mengenai
sumber daya manusia tidak secara langsung terlihat sebagai sasaran pembicaraan. Padahal banyak bukti
yang dialami oleh banyak negara menunjukkan bahwa kemajuan di bidang ekonomi da industri yang di
tandai oleh kenaikan GNP, lalu kenaikan volume ekspor dan impor sebagai indikator, ternyata tidak
otomatis membawa kesejahteraan masyarakatnya.
Pembangunan dalam arti yang terbatas pada bidang ekonomi dan industri saja beelumlah
menggambarkan esensi yang sebenarnya dari pembangunan, jika kegiatan-kegiatan tersebut belum
dapat mengatasi masalah yang hakiki yaitu terpenuhinya hajat hidup dari rakyat banyak material dan
spiritual.
Pembangunan ekonomi dan industri mungkin dapat memenuhi aspek tertentu dan kebutuhan misalnya:
kebutuhan akan sandangan, pangan, dan papan, tetapi mungkin tidak untuk kebutuhan spiritual yang
lain.
Bukankah kenyataan menunjukkan bahwa banyak orang yang secara material cukup mampu, tetapi
secara spiritual menanggung banyak masalah.
Dinyatakan dalam GBHN, hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia indonesia.
Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa yang menjadi tujuan akhir pembangunan adalah manusia,
yaitu dapatnya dipenuhi hajat hidup, jasmaniah dan rohaniah, sebagai makhluk individua, makhluk
sosial, dan makhluk religius, agar dengan demikian dapat meningkatkan martabatnya selaku makhluk.
Sebagai objek pembangunan manusia dipandang sebagai sasaran yang di bangun. Dalam hal ini
pembangunan meliputi ikhtiar ke dalam diri manusia, berupa pembinaan pertumbuhan jasmani, dan
perkembangan rohani yang meliputi kemampuan penalaran, sikap diri, sikap sosial, dan sikap terhadap
lingkungannya, tekad hidup yang positif serta keterampilan kerja. Ikhtiar ini disebut pendidikan.
Jadi pendidikan mengarah ke dalam diri manusia, sedangkan pembangunan mengarah ke luar yaitu ke
lingkungan sekitar manusia.
Jika pendidikan dan pembangunan dilihat sebagai suatu garis proses, maka keduanya merupakan suatu
garis yang terletak kontinu yang saling mengisi. Proses pendidikan pada suatu garis menempatkan
manusia sebagai titik awal. Pembangunan yang dapat memenuhi hajat hidup masyarakat luas serta
mengangkat martabat manusia sebagai makhluk.
Pendidikan sebagai upaya yang bulat dan menyeluruh hasilnya tidak segera dapat diliat. Ada jarak
penantian yang cukup panjang antara dimulainya proses usaha dengan tercapainya hasil. Jika
pembangunan di pandang sebagai sistem makro maka pendidikan merupakan sebuah komponen atau
bagian dari pembangunan.
Pendidikan adalah usaha sadar yang di tunjukkan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang
berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia pendidikan adalah
terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.
2. Segi Lingkungan Pendidikan
Klasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkungan atau sistem. Lingkungan
keluarga (pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal), lingkungan masyarakat
(pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan pra-jabatan dan dalam jabatan.
1) Lingkungan Keluarga
Di dalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang baik (habit formation) tentang hal-
hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral.
2) Lingkungan Sekolah
Di lingkungan sekolah (pendidikan formal),peserta didik dibimbing untuk memperluas bekal yang telah
di peroleh dari lingkungan kerja keluarganya berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
3) Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal) perserta didik memperoleh bekal praktis untuk
berbagai jenis pekerjaan, khususnya mereka yang tidak sempat melanjutkan proses belajarnya melalui
jalur formal.
Jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah (SM), dan pendidikan tinggi (PT) memberikan bekal
kepada para peserta didik secara bersinambungan.
Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi antara lain: bidang ekonomi, hukum, sosial
politik, keuangan, perhubungan, dan komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-lain.
Pembinaan dan pengenmbangan bidang-bidang tersebut hanya mungkin dikerjakan jika diisi oleh orang-
orang yang memiliki kemampuan seperti yang di butuhkan. Orang orang dimaksud hanya tersedia jika
pendidikan berbuat untuk itu.
Setiap pendidikan selalu berurusan dengan manusia karena hanya manusia yang dapat dididik dan harus
selalu dididik (demikian menurut Langeveld). Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dikarunia
potensi untuk selalu menyempurnakan diri.
Bisa dikatakan manusia hanya akan mengejar kesempurnaan agar dekat dengan kesempurnaan, tetapi
tidak pernah akan menyatu dengan kesempurnaan itu sendiri.
Persoalan tentangf bagaimana wujud manusia sebagai makhluk yang ingin menyempurnakan diri, tetapi
yang tidak kunjung dapat sempurna itu, banyak dibahas oleh para filosofi di dalam bidang filsafat
antropologi.
Untuk dapat menyongsong suasana hidup yang diperlukan itu sistem pendidikan yang harus berubah.
Jika tidak, maka pendidikan sebagai an agent of social change (angen perubahan sosial) tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Strukturnya, kurikulum, pengelolaannya, tentang kependidikan mau tidak mau
harus disesuaikan dengan tuntutan baru tersebut.
Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama bertali erat, yaitu:
Aspek filosofi, keilmuan, dan yuridis menjadi landasan bagi butir-butir yang lain, karena memberikan
arah serta mewadahi butir-butir yang lain.
Meskipun aspek filosofi itu menjadi landasan tetapi tidak harus di artikan bahwa setiap terjadi
perubahan filosofi dan yuridis harus diikuti dengan perubahan aspek-aspek yang lain itu secara total.
Aspek filosofi berupa penggarapan tujuan nasional pendidikan. Rumusan tujuan nasional yang tentunya
memberikan paluang bagi pengembangan sifat hakikat manusia yang bersifat kodrati yang berarti pula
bersifat wajar.
c) Aspek yuridis
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan hukum pendidikan sifatnya relatif tetap.
d) Aspek struktur
Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya pembenahan struktur pendidikan
yang mencakup jenjang dan jenis pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang satu ke jenjang yang
lain, sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya dan politik.
e) Aspek kurikulum
Kurikulum merupakan sarana pencapaian tujuan. Jika tujuan kurikulum berubah, maka kurikulum
berubah pula. Kurikulum dalam sistem pendidikan persekolahan di negara kita telah mengalami
penyempurnaan dalam perjalanannya.
Bila dianalisis secara filosofi pembangunan terjadi dalam ruang yang berinteraksi penuh dengan factor
budaya, sosial dan historis yang bersaman dalam satu kelompok atau masyarakat.
Hasil pendidikan adalah orang terdidik yang mempunyai kemampuan melaksanakan penelitian dan
pengembangan yang dapat menghasilkan teknologi baru. Lembaga – lembaga penelitian dan
pengembangan seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan-badan Penelitian dan
Pengembangan di setiap departemen, dan sebagainya, orang-orang terdidik hasil pendidikan bekerja,
dan menghasilkan berbagai teknologi baru.
Orang-orang terdidik hasil pendidikan, juga masuk dan aktif bekerja di bidang konstruksi yang
menghasilkan rancang bangun berbagai macam pabrik dan perusahaan. Pabrik-pabrik ini yang akan
menghasilkan berbagai barang kebutuhan hidup dan jasa.
Orang-orang terdidik hasil pendidikan menjadi pula masukan dalam pabrik-pabrik dan perusahaan-
perusahaan, sebagai tenaga kerja produktif yang memproses produksi barang-barang kebutuhan hidup
dan jasa. Dengan demikian, adalah penghasil barang dan jasa yang diperlukan masyarakat.
Orang-orang terdidik hasil pendidikan tidak hanya merevisi kebudayaan masa lampau, tetapi juga
sekaligus individu-individu atau kelompok individu yang melakukan perbaikan dan penciptaan unsure-
unsur budaya baru berdasarkan budaya lama yang telah dimilikinya. Mereka inilah yang memelihara dan
memperbaiki nilai-nilai budaya dalam masyarakat.
Orang-orang terdidik hasil pendidikan merupakan generasi baru yang mengkonsumsi barang-barang dan
jasa yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik dan perusahaan-perusahaan. Sebagai konsumen, mereka
merupakan konsumen yang lebih banyak jenis kebutuhannya serta lebih kritis dalam menggunakan
barang-barang keperluan hidup dan jasa, apabila dibandingkan dengan orang-orang yang tidak/kurang
terdidik.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jika manusia memiliki jiwa pembangunan sebagai hasil pendidikan maka di harapkan lingkungannya
akan terbangun dengan baik.
Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari segi sasarannya, lingkungan
pendidikan, jenjang pendidikan, dan sektor kehidupan.
3.2 Saran
· Bila pembangunan di Negara kita ingin maksimal, maka harus meningkatkan mutu sumber daya
manusianya lewat pendidikan yang lebih maju.
· Memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, agar menunjang peningkatan mutu
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Share
7 comments:
Reply
Reply
Reply
Reply
Reply
Reply
Home
Powered by Blogger.
About Me
Unknown
View my complete profile