Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN

Dosen pengampu : Rila Melyana Fitri, M. Pd.

Kelompok III

Disusun Oleh :

Anggun Setiya Ningrum (PGSD / 86206210026)

Uswatun khasanah (PBSI / 88201210010)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI BREBES


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I .. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Tujuan Penulisan

1.3. Manfaat Penulisan

BAB II . KAJIAN TEORI

2.1. Pengertian

2.2. Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Titik Temunya

2.3. Sumbangan Pendidikan Pada Pembangunan

2.4. Peran Pendidikan Dalam Pembangunan

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

I
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu pendidikan.

Kami juga berterima kasih pada Ibu Rila Melayana Fitri, M.Pd. selaku Dosen mata kuliah
Pengantar Pendidikan Universitas Muhadi Setiabudi Brebes yang telah memberikan tugas pengantar
ilmu pendidikan ini kepada kami.

Terima kasih kepada anggota kelompok 3 yang telah berperan aktif dalam membantu
penyelesaian tugas makalah ini dan tidak lupa juga kepada sumber yang memberikan
informasi mengenai materi yang terkait dengan makalah yang sederhana ini.

Oleh karena itu, kami memohon kritik dan saran dari berbagai pihak agar karya kami
selanjutnya semakin lebih baik lagi. Semoga makalah menganai pendidikan dan pembangunan
ini dapat diambil manfaatnya.

Brebes, 27 oktober 2021

Penyusun

II
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada
keunggulan sumber daya manusia, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-
tantangan yang sangat cepat. Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar dan
praktisi pendidikan melakukan kajian sistematik untuk membenahi atau memperbaiki sistem
pendidikan nasional.

Pendidikan juga sangat berpengaruh dalam pembangunan, baik itu dalam pembangunan
sumber daya manusia, ekonomi, sosial, dan bahkan masih lebih banyak lagi peranan pendidikan
dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan Negara.

Dalam konteks pembangunan bangsa pendidikan hendaknya dipahami dalam dua dimensi.
Pertama, pendidikan harus dapat meningkatkan kecerdasan masyarakat dan pada gilirannya
dapat mendongkrak kesejahteraan kehidupan bangsa. Pada dimensi lain, pendidikan harus
berkontribusi pada bidang-bidang pembangunan lain, sehingga tampak jelas ketertautan atau
kontribusi pendidikan terhadap bidang lain.

Pada dasarnya pembangunan pendidikan difokuskan untuk memperluas kesempatan


memperoleh pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat di setiap jenjang pendidikan hingga SLTP,
serta untuk meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan dengan perkembangan dunia usaha.
Disadari bahwa meskipun upaya perbaikan pendidikan telah berlangsung cukup lama, namun
mutu pendidikan selama ini masih belum memenuhi harapan.

1.2. TUJUAN PENULISAN


1. Mengetahui apa itu pendidikan dan pembangunan
2. Mengetahui sumbangan pendidikan pada pembangunan
3. Mengetahui pembangunan sistem pendidikan nasional
4. Mengetahui bagaimana pembangunan nasional
1.3. MANFAAT PENULISAN
1. sebagai salah satu referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang terkait dengan
masalah pendidikan dan pembangunan nasional.

III
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN

Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah


peningkatan kualitas SDM. Oleh sebab itu, pendidikan juga merupakan alur tengah pembangunan
dari seluruh sektor pembangunan. Terdapat suatu kesan bahwa persepsi masyarakat umum tentang
arti pembangunan lazimnya bersifat menjurus. Pembangunan semata-mata hanya beruang lingkup
pembangunan material atau pembangunan fisik berupa gedung, jembatan, pabrik, dan lain-lain.
Padahal sukses tidaknya pembangunan itu justru sangat ditentukanoleh keberhasilan di dalam
pembangunan rohaniah/spiritual, yang secara bulat di artikan pembangunan manusia, dan yang
terakhir ini menjadi tugas utama pendidikan.

2.2 ESENSI PENDIDIKAN DAN PEBANGUNAN SERTA TITIK TEMUNYA

Menurut paham umumnya kata “pembangunan” lazimnya diasosiasikan dengan pembangunan


ekonomi dan industri yang selanjutnya diaosiasikan dengan dibangunnya pabrik-pabrik, jalanan,
jembatan sampai kepada pelabuhan, alat-alat transportasi, komunikasi dan sejenisnya. Sedangkan hal
yang mengenai sumber daya manusia tidak secara langsung terlihat sebagai sasaran pembicaraan.
Padahal banyak bukti yang dialami oleh banyak negara menunjukkan bahwa kemajuan di bidang
ekonomi da industri yang di tandai oleh kenaikan GNP, lalu kenaikan volume ekspor dan impor sebagai
indikator, ternyata tidak otomatis membawa kesejahteraan masyarakatnya.

Pembangunan ekonomi dan industri mungkin dapat memenuhi aspek tertentu dan kebutuhan
misalnya: kebutuhan akan sandangan, pangan, dan papan, tetapi mungkin tidak untuk kebutuhan
spiritual yang lain. Bukankah kenyataan menunjukkan bahwa banyak orang yang secara material
cukup mampu, tetapi secara spiritual menanggung banyak masalah. Dinyatakan dalam GBHN,
hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia indonesia. Pernyataan tersebut dapat
diartikan bahwa yang menjadi tujuan akhir pembangunan adalah manusia, yaitu dapatnya dipenuhi
hajat hidup, jasmaniah dan rohaniah, sebagai makhluk individua, makhluk sosial, dan makhluk
religius, agar dengan demikian dapat meningkatkan martabatnya selaku makhluk. Sebagai objek
pembangunan manusia dipandang sebagai sasaran yang di bangun.

Dalam hal ini pembangunan meliputi ikhtiar ke dalam diri manusia, berupa pembinaan
pertumbuhan jasmani, dan perkembangan rohani yang meliputi kemampuan penalaran, sikap
diri, sikap sosial, dan sikap terhadap lingkungannya, tekad hidup yang positif serta keterampilan
kerja. Ikhtiar ini disebut pendidikan. Jadi pendidikan mengarah ke dalam diri manusia, sedangkan
pembangunan mengarah ke luar yaitu ke lingkungan sekitar manusia. Jika pendidikan dan
pembangunan dilihat sebagai suatu garis proses, maka keduanya merupakan suatu garis yang
terletak kontinu yang saling mengisi. Proses pendidikan pada suatu garis menempatkan manusia
sebagai titik awal. Pembangunan yang dapat memenuhi hajat hidup masyarakat luas serta
mengangkat martabat manusia sebagai makhluk.

IV
2.3 SUMBANGAN PENDIDIKAN PADA PEMBANGUNAN

Pendidikan sebagai upaya yang bulat dan menyeluruh hasilnya tidak segera dapat diliat. Ada
jarak penantian yang cukup panjang antara dimulainya proses usaha dengan tercapainya hasil.
Jika pembangunan di pandang sebagai sistem makro maka pendidikan merupakan sebuah
komponen atau bagian dari pembangunan.

Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat diliat pada beberapa segi

(a.) Segi sasaran.

(b.) Segi lingkungan.

(c.) Segi jenjang pendidikan.

(d.) Segi pembidangan kerja atau sektor kehidupan.

1. Segi Sasaran Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar yang di tunjukkan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang
berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia pendidikan adalah
terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.

2. Segi Lingkungan Pendidikan

Klasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkungan atau sistem. Lingkungan
keluarga (pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal), lingkungan masyarakat
(pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan pra-jabatan dan dalam jabatan.

1) Lingkungan Keluarga

Di dalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang baik (habit formation)
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral.

2) Lingkungan Sekolah

Di lingkungan sekolah (pendidikan formal),peserta didik dibimbing untuk memperluas bekal


yang telah di peroleh dari lingkungan kerja keluarganya berupa pengetahuan,
keterampilan, dan sikap.

3) Lingkungan Masyarakat

Di lingkungan masyarakat (pendidikan nonformal) perserta didik memperoleh bekal praktis


untuk berbagai jenis pekerjaan, khususnya mereka yang tidak sempat melanjutkan proses
belajarnya melalui jalur formal

3.Segi Jenjang Pendidikan

Jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah (SM), dan pendidikan tinggi (PT)
memberikan bekal kepada para peserta didik secara bersinambungan.

V
4.Segi Pembidangan Kerja Atau Sektor Kehidupan

Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi antara lain: bidang ekonomi,
hukum, sosial politik, keuangan, perhubungan, dan komunikasi, pertanian,
pertambangan, pertahanan, dan lain-lain.

Pembinaan dan pengenmbangan bidang-bidang tersebut hanya mungkin dikerjakan jika diisi oleh
orang-orang yang memiliki kemampuan seperti yang di butuhkan. Orang orang dimaksud hanya
tersedia jika pendidikan berbuat untuk itu.

2.4 PEMBANGUNAN SUMBANGAN PENDIDIKAN


Pada bagian ini dikemukakan dua hal, yaitu:

1. Mengapa Sistem Pendidikan Harus Dibangun

Setiap pendidikan selalu berurusan dengan manusia karena hanya manusia yang
dapat dididik dan harus selalu dididik (demikian menurut Langeveld). Manusia adalah
satu-satunya makhluk yang dikarunia potensi untuk selalu menyempurnakan diri.

Persoalan tentang bagaimana wujud manusia sebagai makhluk yang ingin


menyempurnakan diri, tetapi yang tidak kunjung dapat sempurna itu, banyak dibahas
oleh para filosofi di dalam bidang filsafat antropologi.

Untuk dapat menyongsong suasana hidup yang diperlukan itu sistem pendidikan yang
harus berubah. Jika tidak, maka pendidikan sebagai agen perubahan sosial tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Strukturnya, kurikulum, pengelolaannya, tentang kependidikan
mau tidak mau harus disesuaikan dengan tuntutan baru tersebut.

2. Wujud Pembangunan Sistem Pendidikan

Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama bertali erat, yaitu:

a)Hubungan Antar Aspek-aspek

Aspek filosofi, keilmuan, dan yuridis menjadi landasan bagi butir-butir yang lain,
karena memberikan arah serta mewadahi butir-butir yang lain.

Meskipun aspek filosofi itu menjadi landasan tetapi tidak harus di artikan bahwa setiap
terjadi perubahan filosofi dan yuridis harus diikuti dengan perubahan aspek-aspek
yang lain itu secara total.

b) Aspek Filosofi Keilmuan

Aspek filosofi berupa penggarapan tujuan nasional pendidikan. Rumusan tujuan


nasional yang tentunya memberikan paluang bagi pengembangan sifat hakikat manusia
yang bersifat kodrati yang berarti pula bersifat wajar.

VI
c) Aspek yuridis

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan hukum pendidikan sifatnya relatif tetap.

Tetapi kemajuan zaman menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru, khususnya kebutuhan


akan penyempurna sistem pendidikan yang sesuai dengan tuntunan kebutuhan-
kebutuhan baru tersebut.

d) aspek struktur

Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada upaya pembenahan


struktur pendidikan yang mencakup jenjang dan jenis pendidikan, lama waktu belajar
dari jenjang yang satu ke jenjang yang lain, sebagai akibat dari perkembangan sosial
budaya dan politik.

e) Aspek kurikulum

Kurikulum merupakan sarana pencapaian tujuan. Jika tujuan kurikulum berubah, maka
kurikulum berubah pula. Kurikulum dalam sistem pendidikan persekolahan di negara
kita telah mengalami penyempurnaan dalam perjalanannya.
2.4 PERANAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN

1) Mengembangkan Teknologi Baru hasil pendidikan


2) Menjadi Tenaga Produktif dalam Bidang Konstruksi
3) Menjadi Tenaga Produktif yang Menghasilkan Barang dan Jasa
4) Pelaku Generasi dan Penciptaan Budaya

VII
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN

Pendidikan mempunyai misi pembangunan. Mula-mula membangun manusianya,


selanjutnya manusia yang sudah terbentuk oleh pendidikan menjadi sumber daya
pembangunan. Pembangunan yang di maksud baik yang bersasaran lingkungan fisik
mau pun yang bersasaran lingkungan sosial yaitu diri manusia itu sendiri . Jika manusia
memiliki jiwa pembangunan sebagai hasil pendidikan maka di harapkan lingkungannya
akan terbangun dengan baik.

Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari segi


sasarannya, lingkungan pendidikan, jenjang pendidikan, dan sektor kehidupan. Secara
khusus sumbangan pendidikan terhadap pembangunan adalah pembangunan atas
penyempurnaan sistem pendidikan itu sendiri.

3.2 SARAN
1. Bila pembangunan di Negara kita ingin maksimal, maka harus meningkatkan
mutu sumber daya manusianya lewat pendidikan yang lebih maju.
2. Meningkatkan dan meratakan pendidikan di seluruh Negara.
3. Memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, agar
menunjang peningkatan mutu pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Mudyahardjo, Redja. 1995. Pengantar Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo


Persada.
Tirtarahardja, Umar. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
http://dynazar.blogspot.com/2015/11/makalah-pengantar-pendidikan-
pendidikan.html?m=1
http://wahidah61.blogspot.com/2016/11/makalah-pendidikan-dan-
pembangunan.html?m=1

VIII

Anda mungkin juga menyukai