Kelompok III
Disusun Oleh :
KATA PENGANTAR
BAB I .. PENDAHULUAN
2.1. Pengertian
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
I
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah
SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu pendidikan.
Kami juga berterima kasih pada Ibu Rila Melayana Fitri, M.Pd. selaku Dosen mata kuliah
Pengantar Pendidikan Universitas Muhadi Setiabudi Brebes yang telah memberikan tugas pengantar
ilmu pendidikan ini kepada kami.
Terima kasih kepada anggota kelompok 3 yang telah berperan aktif dalam membantu
penyelesaian tugas makalah ini dan tidak lupa juga kepada sumber yang memberikan
informasi mengenai materi yang terkait dengan makalah yang sederhana ini.
Oleh karena itu, kami memohon kritik dan saran dari berbagai pihak agar karya kami
selanjutnya semakin lebih baik lagi. Semoga makalah menganai pendidikan dan pembangunan
ini dapat diambil manfaatnya.
Penyusun
II
BAB 1
PENDAHULUAN
Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan pada
keunggulan sumber daya manusia, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-
tantangan yang sangat cepat. Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong pakar dan
praktisi pendidikan melakukan kajian sistematik untuk membenahi atau memperbaiki sistem
pendidikan nasional.
Pendidikan juga sangat berpengaruh dalam pembangunan, baik itu dalam pembangunan
sumber daya manusia, ekonomi, sosial, dan bahkan masih lebih banyak lagi peranan pendidikan
dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan Negara.
Dalam konteks pembangunan bangsa pendidikan hendaknya dipahami dalam dua dimensi.
Pertama, pendidikan harus dapat meningkatkan kecerdasan masyarakat dan pada gilirannya
dapat mendongkrak kesejahteraan kehidupan bangsa. Pada dimensi lain, pendidikan harus
berkontribusi pada bidang-bidang pembangunan lain, sehingga tampak jelas ketertautan atau
kontribusi pendidikan terhadap bidang lain.
III
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 PENGERTIAN
Pembangunan ekonomi dan industri mungkin dapat memenuhi aspek tertentu dan kebutuhan
misalnya: kebutuhan akan sandangan, pangan, dan papan, tetapi mungkin tidak untuk kebutuhan
spiritual yang lain. Bukankah kenyataan menunjukkan bahwa banyak orang yang secara material
cukup mampu, tetapi secara spiritual menanggung banyak masalah. Dinyatakan dalam GBHN,
hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia indonesia. Pernyataan tersebut dapat
diartikan bahwa yang menjadi tujuan akhir pembangunan adalah manusia, yaitu dapatnya dipenuhi
hajat hidup, jasmaniah dan rohaniah, sebagai makhluk individua, makhluk sosial, dan makhluk
religius, agar dengan demikian dapat meningkatkan martabatnya selaku makhluk. Sebagai objek
pembangunan manusia dipandang sebagai sasaran yang di bangun.
Dalam hal ini pembangunan meliputi ikhtiar ke dalam diri manusia, berupa pembinaan
pertumbuhan jasmani, dan perkembangan rohani yang meliputi kemampuan penalaran, sikap
diri, sikap sosial, dan sikap terhadap lingkungannya, tekad hidup yang positif serta keterampilan
kerja. Ikhtiar ini disebut pendidikan. Jadi pendidikan mengarah ke dalam diri manusia, sedangkan
pembangunan mengarah ke luar yaitu ke lingkungan sekitar manusia. Jika pendidikan dan
pembangunan dilihat sebagai suatu garis proses, maka keduanya merupakan suatu garis yang
terletak kontinu yang saling mengisi. Proses pendidikan pada suatu garis menempatkan manusia
sebagai titik awal. Pembangunan yang dapat memenuhi hajat hidup masyarakat luas serta
mengangkat martabat manusia sebagai makhluk.
IV
2.3 SUMBANGAN PENDIDIKAN PADA PEMBANGUNAN
Pendidikan sebagai upaya yang bulat dan menyeluruh hasilnya tidak segera dapat diliat. Ada
jarak penantian yang cukup panjang antara dimulainya proses usaha dengan tercapainya hasil.
Jika pembangunan di pandang sebagai sistem makro maka pendidikan merupakan sebuah
komponen atau bagian dari pembangunan.
Pendidikan adalah usaha sadar yang di tunjukkan kepada peserta didik agar menjadi manusia yang
berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi. Jadi tujuan citra manusia pendidikan adalah
terwujudnya citra manusia yang dapat menjadi sumber daya pembangunan yang manusiawi.
Klasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkungan atau sistem. Lingkungan
keluarga (pendidikan informal), lingkungan sekolah (pendidikan formal), lingkungan masyarakat
(pendidikan nonformal), ataupun dalam sistem pendidikan pra-jabatan dan dalam jabatan.
1) Lingkungan Keluarga
Di dalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang baik (habit formation)
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan, kesopanan, dan moral.
2) Lingkungan Sekolah
3) Lingkungan Masyarakat
Jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah (SM), dan pendidikan tinggi (PT)
memberikan bekal kepada para peserta didik secara bersinambungan.
V
4.Segi Pembidangan Kerja Atau Sektor Kehidupan
Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi antara lain: bidang ekonomi,
hukum, sosial politik, keuangan, perhubungan, dan komunikasi, pertanian,
pertambangan, pertahanan, dan lain-lain.
Pembinaan dan pengenmbangan bidang-bidang tersebut hanya mungkin dikerjakan jika diisi oleh
orang-orang yang memiliki kemampuan seperti yang di butuhkan. Orang orang dimaksud hanya
tersedia jika pendidikan berbuat untuk itu.
Setiap pendidikan selalu berurusan dengan manusia karena hanya manusia yang
dapat dididik dan harus selalu dididik (demikian menurut Langeveld). Manusia adalah
satu-satunya makhluk yang dikarunia potensi untuk selalu menyempurnakan diri.
Untuk dapat menyongsong suasana hidup yang diperlukan itu sistem pendidikan yang
harus berubah. Jika tidak, maka pendidikan sebagai agen perubahan sosial tidak berfungsi
sebagaimana mestinya. Strukturnya, kurikulum, pengelolaannya, tentang kependidikan
mau tidak mau harus disesuaikan dengan tuntutan baru tersebut.
Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu sama bertali erat, yaitu:
Aspek filosofi, keilmuan, dan yuridis menjadi landasan bagi butir-butir yang lain,
karena memberikan arah serta mewadahi butir-butir yang lain.
Meskipun aspek filosofi itu menjadi landasan tetapi tidak harus di artikan bahwa setiap
terjadi perubahan filosofi dan yuridis harus diikuti dengan perubahan aspek-aspek
yang lain itu secara total.
VI
c) Aspek yuridis
Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan hukum pendidikan sifatnya relatif tetap.
d) aspek struktur
e) Aspek kurikulum
Kurikulum merupakan sarana pencapaian tujuan. Jika tujuan kurikulum berubah, maka
kurikulum berubah pula. Kurikulum dalam sistem pendidikan persekolahan di negara
kita telah mengalami penyempurnaan dalam perjalanannya.
2.4 PERANAN PENDIDIKAN DALAM PEMBANGUNAN
VII
BAB III
PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
1. Bila pembangunan di Negara kita ingin maksimal, maka harus meningkatkan
mutu sumber daya manusianya lewat pendidikan yang lebih maju.
2. Meningkatkan dan meratakan pendidikan di seluruh Negara.
3. Memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, agar
menunjang peningkatan mutu pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
VIII