Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENDIDIKAN DAN PEMBANGUNAN

OLEH :

KELOMPOK VII

YUBLINA PATI BEBE

JOVANTO DANGGA UMMA

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM

IKIP SARASWATI TABANAN

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena makalah ini dapat
selesai pada waktunya. Tak lupa kami ucapan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam pembuatan dan penyelesaian makalah ini.

Sebagai salah satu makalah yang membahas tentang pendidikan dan


pembangunan nasional di Indonesia, diharapkan bisa menjadi bahan pembelajaran
untuk ditelaah lebih lanjut dan dipelajari bersama.

Pendidikan dan pembangunan nasional merupakan salah satu materi


pengantar pendidikan dalam perkuliahan. Mahasiswa yang membaca malakah ini
semoga bisa lebih bertambah ilmunya, mengingat bahwa pendidikan di Indonesia
masa kini punya banyak pro kontra.

Berdasarkan sumber yang telah dihimpun, penulis mengambil topik pendidikan


dan pembangunan nasional yang juga sebagai judul dari makalah ini.
Sebagaimana upaya peningkatan kualitas pendidikan yang terus berubah dari
masa ke masa dan tidak pernah selesai, demikian pula makalah ini nantinya
memerlukan revisi guna lebih baik lagi. Oleh sebab itu, saran-saran perbaikan dan
masukan lainnya harap disampaikan kepada penulis.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memenuhi fungsinya.

Tabanan,09 September 2022

                                                                     Penyusun

2
DAFTAR ISI

JUDUL…..…………..……………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A Latar Belakang..............................................................................................1
B Rumusan Masalah.........................................................................................2
C Tujuan Penulisan Makalah............................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................3
A Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Titik Temunya.........................3
B Sumbangan Pendidikan pada Pembangunan.................................................4
C Pembangunan Nasional.................................................................................9
D Lima Fokus Dalam Pembangunan Indonesia Dalam Lima Tahun Kedepan
11
BAB  III.................................................................................................................13
PENUTUP..............................................................................................................13
Daftar Pustaka........................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Pendidikan dan pembangunan nasional merupakan hal yang saling berkaitan.
Kualitas pendidikan di Indonesia akan sangat berpengaruh dalam majunya
negeri ini.
Dewasa ini banyak lontaran kritik terhadap sistem pendidikan yang pada
dasarnya mengatakan bahwa perluasan kesempatan belajar cenderung telah
menyebabkan bertambahnya pengangguran tenaga terdidik dari pada
bertambahnya tenaga produktif yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja.
Kritik ini tentu saja beralasan karena data sensus penduduk memperhatikan
kecenderungan yang menarik bahwa proporsi jumlah tenaga penganggur
lulusan pendidikan yang lebih tinggi ternyata lebih besar dibandingkan dengan
proporsi penganggur dari lulusan yang lebih rendah .
Dalam konteks pembangunan bangsa pendidikan hendaknya dipahami
dalam dua dimensi. Pertama, pendidikan harus dapat meningkatkan
kecerdasan masyarakat dan pada gilirannya dapat mendongkrak kesejahteraan
kehidupan bangsa. Pada dimensi lain, pendidikan harus berkontribusi pada
bidang-bidang pembangunan lain, sehingga tampak jelas ketertautan atau
kontribusi pendidikan terhadap bidang lain. Selama ini, ketertautan atau
kontribusi itu belum tampak benar, terutama dalam bentuk angka-angka
kuantitatif pertumbuhan ekonomi, baru pada tingkat analisis kualitatif. Oleh
karena itu, salah satu penyebab rendahnya komitmen pemerintah terhadap
pembangunan pendidikan di Indonesia karena kontribusi pendidikan belum
tampak secara nyata dalam hitungan-hitungan (kalkulasi) sektor ril terlebih
Indonesia pada saat yang sama masih membutuhkan pembangunan
infrastruktur fisik.
Pada dasarnya pembangunan pendidikan difokuskan untuk memperluas
kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat di setiap
jenjang pendidikan hingga SLTP, serta untuk meningkatkan mutu dan

4
relevansi pendidikan dengan perkembangan dunia usaha. Disadari bahwa
meskipun upaya perbaikan pendidikan telah berlangsung cukup lama, namun
mutu pendidikan selama ini masih belum memenuhi harapan.

B Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa pertanyaan yang terkait
pendidikan dan pembangunan nasional, yaitu:
A. Apa esensi pendidikan dan pembangunan serta titik temunya?
B. Apa sumbangan pendidikan pada pembangunan?
C. Bagaimana pembangunan sistem pendidikan nasional?
D. Sebutkan Lima Fokus Dalam Pembangunan Indonesia Dalam Lima
Tahun Ke Depan ?

C Tujuan Penulisan Makalah


Berangkat dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penulisan ini adalah
untuk:
1. Mengetahui pendidikan dan pembangunan serta titik temunya.
2. Mengetahui sumbangan pendidikan pada pembangunan.
3. Mengetahui pembangunan sistem pendidikan nasional.
4. Menyebutkan Lima Fokus Dalam Pembangunan Indonesia Dalam Lima
Tahun

5
BAB II

PEMBAHASAN

A Esensi Pendidikan dan Pembangunan Serta Titik Temunya

Menurut paham umum kata “pembangunan”lazimnya diasosiasikan dengan


pembangunan ekonomi dan industri yang selanjutnya diasosiasikan dengan
dibangunnya pabrik-pabrik, jalanan, jembatan sampai kepada pelabuhan, alat-
alat transportasi, komunikasi, dan sejenisnya. Sedangkan hal yang mengenai
sumber daya manusia tidak secara langsung terlihat sebagai sasaran
pembicaraan.
Seperti yang dinyatakan dalam GBHN, hakikat pembangunan nasional
adalah pembangunan manusia Indonesia. Pernyataan tersebut dapat diartikan
bahwa yang menjadi tujuan akhir pembangunan adalah manusianya, yaitu
dapatnya dipenuhi hajat hidup, jasmani dan rohani, sebagai makhluk individu,
makhluk sosial, dan makhluk religius, agar dengan demikian dapat
meningkatkan martabatnya selaku makhluk.
Jika pembangunan bertolak dari sifat hakikat manusia, berorientasi kepada
pemenuhan hajat hidup manusia sesuai dengan kodratinya sebagai manusia
maka dalam ruang gerak pembangunan, manusia dapat dipandang sebagai
“objek” dan sekaligus juga sebagai “subjek” pembangunan.
Sebagai objek pembangunan manusia dipandang sebagai sasaran yang
dibangun. Dalam hal ini pembangunan meliputi ikhtisar ke dalam diri manusia,
berupa pembinaan pertumbuhan jasmani, dan perkembangan rohani yang
meliputi kemampuan penalaran, sikap diri, sikap sosial, dan sikap terhadap
lingkungannya, tekad hidup yang positif serta keterampilan kerja.
Manusia sebagai sasaran pembangunan wujudnya diubah dari keadaan yang
masih bersifat “potensial” ke keadaan “aktual”.
Potensi-potensi kebaikan yang perlu dikembangkan aktualisasinya seperti
kemampuan berusaha, berkreasi, kesediaan menerima kenyataan, berpendrian,

6
rasa bebas yang bertanggung jawab, kejujuran, toleransi, rendah hati, tenggang
rasa, kemampuan bekerjasama, menerima, melaksanakan kewajiban sebagai
keniscayaan, menghormati hak orang lain dan seterusnya.
Manusia dipandang sebagai “subjek” pembangunan karena ia dengan
segenap kemampuannya menggarap lingkungannya secara dinamis dan kreatif,
baik terhadap sarana lingkungan alam maupun lingkungan sosial/ spiritual.

Uraian di atas menunjukkan “status” pendidikan dan pembangunan masing-


masing dalam esensi pembangunan serta antar keduanya.

Pendidikan merupakan usaha dalam diri manusia sedangkan pembangunan


merupakan usaha ke luar dari diri manusia.

Pendidikan menghasilkan sumber daya tenaga yang menunjang


pembangunan dan hasil pembangunan dapat menunjang pendidikan
(pembinaan, penyediaan sarana, dan seterusnya).

B Sumbangan Pendidikan pada Pembangunan


Pendidikan sebagai upaya yang bulat dan menyeluruh hasilnya tidak
segera dilihat. Ada jarak yang panjang antara dimulainya proses  usaha denga
tercapainya hasil.

Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat pada beberapa segi :

(a)    Segi sasaran

(b)    Segi lingkungan

(c)    Segi jenjang pendidikan

(d)    Segi pembidangan kerja atau sektor kehidupan

1.      Segi Sasaran Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar yang ditujukan kepada peserta didik agar
menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan utuh serta bermoral tinggi.

7
2.      Segi Lingkungan Pendidikan

Terdiri dari :

1)      Lingkungan Keluarga

Di dalam lingkungan keluarga anak dilatih berbagai kebiasaan yang


baik (habit formation) tentang hal-hal yang berhubungan dengan kecekatan,
kesopanan, dan moral.

2)      Lingkungan Sekolah

Di lingkungan sekolah (pendidikan formal), peserta didik dibimbing,


untuk memperluas bekal yang telah diperoleh dari lingkungan kerja
keluarganya berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

3)      Lingkungan Masyarakat

Di lingkungan masyarakat (pendidikan non formal), peserta didik


memperoleh bekal praktis untuk berbagai jenis pekerjaan.

3.      Segi Jenjang Pendidikan

Pendidikan dasar merupakan basic education yang memberikan bekal


dasar bagi pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Artinya pendidikan
tinggi berkualitas, jika pendidikan menengahnya berkualitas, dan
pendidikan menengah berkualitas, jika pendidikan dasarnya berkualitas.

4.      Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan

Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi antara lain :


bidang ekonomi, hukum, sosial politik, keuangan, perhubungan, dan
komunikasi, pertanian, pertambangan, pertahanan, dan lain-lain.

8
C. Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional

Pada bagian ini akan dikemukakan dua hal, yaitu :

Mengapa sistem pendidikan harus dibangun.

Wujud pembangunan sistem pendidikan

1.   Mengapa Sistem Pendidikan Harus Dibangun

Setiap  pendidikan selalu berurusan dengan manusia karena hanya


manusia yang dapat mendidik dan harus selalu mendidik. Bayi akan
menjadi manusia jika melalui pendidikan sedangkan manusia adalah satu
– satunya mahluk yang dikaruniai potensi untuk selalu menyempurnakan
diri.

Adalah logis jika sistem pendidikan yang merupakan sarana bagi manusia
untuk mengantarkan dirinya menuju kepada kesempurnaan itu juga perlu
disempurnakan.

Sistem pendidikan sebagai sarana yang menghantar manusia untuk


menemukan jawaban atas teka-teki mengenai dirinya, juga selalu
disempurnakan.

Selanjutnya persoalan pendidikan juga dapat dilihat sebagai


persoalan nasional karena pendidikan berhubungan dengan masa depan
bangsa.

2.      Wujud Pembangunan Sistem Pendidikan

Secara makro, sistem pendidikan meliputi banyak aspek yang satu


sama lain bertalian erat, yaitu :

-          Aspek filosofis dan keilmuan

-          Aspek yuridis atau perundang-undangan

-          Struktur

9
-          Kurikulum yang meliputi materi, metodologi, pendekatan, orientasi

a)      Hubungan Antar Aspek-Aspek

Aspek filosofis, keilmuan, dan yuridis menjadi landasan bagi butir-


butir yang lain, karena memberikan arah serta mewadahi butir-butir yang
lain. Artinya, struktur pendidikan, kurikulum, dan lain-lain yang lain itu
harus mengacu kepada aspek filosofis, aspek keilmuan, dan aspek yuridis.

b)      Aspek Filosofis Keilmuan

Aspek filosofis berupa penggarapan tujuan nasional pendidikan.


Bagi kita pengembangan sifat kodrati manusia itu paralel dengan jiwa
Pancasila. Filsafat Pancasila ini menggantikan secara total falsafah
pendidikan penjajah. Penjajah memfungsikan pendidikan sebagai sarana
untuk menghasilkan tenaga kerja yang terampil tetapi bersifat bergantung
dan loyal kepada penjajah.

Pendidikan yang sehat harus merupakan titik temu antara “teori”


dengan “praktek”, demikian kata J. H. Gunning, “Theorie zonder praktijk
is voor genieen, praktijk zonder theorie is voor gekken en schurken”. Teori
tanpa praktek hanya cocok bagi orang-orang pintar, sedangkan praktek
tanpa teori hanya terdapat para orang gila.

c)      Aspek Yuridis

Kemajuan zaman menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru,


khususnya kebutuhan akan penyempurnaan sistem pendidikan yang sesuai
dengan tuntutan kebutuhan-kebutuhan baru tersebut. Jelasnya sistem
pendidikan perlu disempurnakan, dan tugas ini hanya dapat dilakukan
dengan mendasarkan diri pada Undang-Undang Pendidikan.

a)      Isi UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan


Nasional (SPN) lebih komprehensif, dalam arti bahwa UU No. 2 Tahun
1989 ini mencakup semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan.

10
b)      Sifat UU RI No. 2 Tahun 1989 lebih fleksibel dp. UU No.
4/1950 dan UU No. 22/61. Fleksibilitas ini terlihat dalam hal-hal seperti :

(1)      Masih memberi peluang untuk dilengkapi dengan


peraturan-peraturan pemerintah dan keputusan menteri.

(2)      Adanya badan pertimbangan pendidikan nasional

(3)   Adanya tanggung jawab bersama antara pemerintah,


masyarakat, dan keluarga dalam menyelenggarakan pendidikan
sehingga pendidikan dapat mengarah kepada keserasian
pemenuhan tujuan negara di satu pihak dan kepentingan rakyat
banyak di pihak yang lain pada masa mendatang.

c)      Undang-Undang RI No. 2 Tahun 1989 tidak hanya bersifat


mengatur (seperti UU Pendidikan yang lalu), tetapi juga memiliki
kekuatan hukum yang bersifat memaksa.

d)     UU No. 2 Tahun 1989 lebih memperhatikan prospek masa


depan.

e)      Aspek Struktur

Aspek struktur pembangunan sistem pendidikan berperan pada


upaya pembenahan struktur pendidikan yang mencakup jenjang
dan jenis pendidikan, lama waktu belajar dari jenjang yang satu ke
jenjang yang lain, sebagai akibat dari perkembangan sosial budaya
dan politik.

f)      Aspek Kurikulum

Kurikulum merupakan sarana pencapaian tujuan. Jika tujuan


kurikuler berubah, maka kurikulum berubah pula. Perubahan
dimaksud mungkin mengenai materinya, orientasinya,
pendekatannya ataupun metodenya.

11
Pembangunan Nasional

Tujuan pembangunan nasional bisa dikatakan khusus yang


mencakup mencerdaskan kehidupan bangsa, melindungi seluruh tumpah
darah Indonesia, dan berperan serta dalam mewujudkan perdamaian.

1.      Batasan

Pembangunan ekonomi berarti suatu proses perubahan struktur produksi


(pendapatan nasional) struktur penduduk dan mata pencaharian (lapangan
kerja) dan struktur lalu lintas barang, jasa dan modal dalam hubungan
internasional.

2.      Tujuan (masyarakat masa depan)

Pembangunan nasional Indonesia pada akhirnya harus bertujuan mencapai


negara kesatuan yang berkedaulatan rakyat serta adil dan makmur
berdasarkan Pancasila.

3.      Strategi pelaksanaan

Strategi dasar pembangunan nasional Indonesia selama kurang lebih 30


tahun, baik jangka panjang maupun jangka pendek, bertumpu pada
pembangunan ekonomi yang terkait dengan pembangunan bidang-bidang
lainnya.

4.      Karakteristik

Pembangunan nasional merupakan :

-          Bentuk pengamalan Pancasila

-          Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan


pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya

-          Dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu,


terarah, bertahap dan berlanjut

12
-          Pembangunan dari, oleh dan untuk rakyat

-          Trilogi pembangunan yaitu : pertumbuhan ekonomi,


pemerataan dan stabilitas sosial

5.      Asas :

Terdiri dari

-          Kemampuan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha


Esa

-          Manfaat

-          Adil dan merata

-          Keseimbangan, keserasian, keselarasan dalam


perikehidupan

-          Mandiri

-          Hukum

-          IPTEK

6.      Kedudukan Pembangunan Pendidikan

Mencakup 7 bidang yaitu :

-          Bidang ekonomi

-          Bidang kesejahteraan rakyat, pendidikan dan kebudayaan

-          Bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha


Esa

-          Bidang IPTEK

-          Bidang hukum

13
-          Bidang politik

- Bidang pertahanan dan keagamaan

Peranan pembangunan Nasional

1.      Payung pembangunan pendidikan nasional yang berfungsi menjadi


salah satu pembatas lingkungan pembangunan pendidikan nasional, dan
parameter atau tolak ukur kontribusi keberhasilan fungsi pembangunan
pendidikan nasional terhadap pembangunan nasional.

2.      Sumber yang memberikan masukan pada pembangunan pendidikan


nasional berupa hasil-hasil pembangunan seperti informasi, energi
(tenaga), bahan-baha

D. Lima Fokus Dalam Pembangunan Indonesia Dalam Lima Tahun Kedepan

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago menyampaikan


beberapa fokus pemerintah dalam pembangunan ekonomi dalam lima tahun ke
depan. Paparan tersebut disampaikan oleh Menteri Andrinof dalam peresmian
MarkPlus Center for Economy and Business di Kantor MarkPlus, Jakarta, Senin
(25/5/2015).

Ada lima fokus dalam pembangunan Indonesia dalam lima tahun ke depan.

 Pertama, pemerintah fokus pada masalah pangan. Permasalahan pangan ini


amat penting karena hal ini di Indonesia dibayang-bayangi oleh potensi
kelangkaan pangan. "Masalahnya, lahan pertanian tidak bisa
dikembangbiakkan. Ini menjadi salah satu fokus kami dalam lima tahun ke
depan," ujar Andrinof.
 Kedua, pemerintah juga memfokuskan pada masalah kelautan dan
perikanan. Sebagai negara dengan 70% wilayahnya berupa laut, Indonesia
dihadapkan dengan permasalahan sebagai negara bukan pengekspor ikan

14
nomor satu di Asia. Padahal potensi untuk menjadi nomor satu terbuka
luas.
 "Selain itu, permasalahan kemiskinan juga masih menghinggapi para
nelayan kita di pesisir laut. Sayang sekali kekayaan besar ini besar tapi
justru dinikmati oleh pihak lain," kata Andrinof.
 Fokus keempat, terkait permasalahan industri. Menurutnya, belakangan
ini, peranan sektor industri tampak menurun.
 Kelima, pemerintah berusaha meningkatkan industri pariwisata.
Pemerintah menargetkan 20 juta kunjungan wisatawan asing sampai tahun
2019. Industri pariwisata di Indonesia masih bisa untuk dikembangkan
karena angka kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia hanya
sepertiga dari kunjungan wisatawan mancanegara ke Malaysia dan
Thailand. "Sektor pariwisata ini merupakan sektor yang memiliki tingkat
kemudahan apabila dibandingkan dengan sektor yang lain. Tinggal
bagaimana memperbaiki infrastruktur wisata, fasilitas dan cara
memasarkannya," ujar Andrinof.

Ke depannya, Andrinof menjabarkan Indonesia harus menjadi negeri dengan


struktur ekonomi yang kuat dan kokoh dengan usia produksi selama mungkin dan
tumbuh secara berkelanjutan.

15
BAB  III

PENUTUP
A.  KESIMPULAN

Pendidikan mempunyai misi pembangunan. Mula-mula membangun


manusianya, selanjutnya manusia yang sudah terbentuk oleh pendidikan menjadi
sumber daya pembangunan. Pembangunan yang dimaksud baik yang bersasaran
lingkungan fisik maupun yang bersasaran lingkungan social yaitu diri manusia itu
sendiri.

Jika manusia memiliki jiwa  pembangunan sebagai hasil pendidikan maka


diharapkan lingkungannya akan terbangun dengan baik.

Sumbangan pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari segi sasarannya,


lingkungan pendidikan, jenjang pendidikan, dan sektor kehidupan.

Secara khusus sumbangan pendidikan terhadap pembangunan adalah


pembangunan atas penyempurnaan sistem pendidikan itu sendiri.

B.  SARAN

Ø    Bila pembangunan di Negara kita ingin maksimal, maka harus meningkatkan


mutu sumber daya manusianya lewat pendidikan yang lebih maju.

Ø    Meningkatkan dan meratakan pendidikan di seluruh Negara.

Ø    Memberikan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap, agar menunjang


peningkatan mutu pendidikan.

16
Daftar Pustaka

Arifin Diah, La Sula, Umar Tirtarahardja., Pengantar Pendidikan, Rineka


Cipta
https://www.academia.edu/9749816/Artikel_Pembangunan_Indonesia
http://marketeers.com/article/ini-dia-lima-fokus-dan-masalah-
pembangunan-indonesia-saat-ini.html

17

Anda mungkin juga menyukai