MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan
Dosen Pengampu: Eka Widyanti, M.Pd
Disusun Oleh:
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan................................................................................................7
B. Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat nilai pendidikan sebagai private investment
Hakikat dan konsep nilai pendidikan sebagai private invesment
dilihat dari segi sifat kebutuhan, pengadaannya pendidikan pada tingkat ini
merupakan barang publik. Kemudian dilihat dari motivasinya, maka
pendidikan sebagai konsumsi ini dimotivasi oleh keinginan untuk
memuaskan kebutuhan akan pengembangan kepribadian, kebutuhan sosial,
kebutuhan akan pengetahuan dan pemahaman. Selanjutnya mengenai
orientasi waktunya adalah sekarang. Permintaan pendidikan ini
dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan disposibel.
Pendidikan sebagai investasi bertujuan untuk memperoleh
pendapatan neto atau rate of return yang lebih besar di masa yang akan
datang. Biaya pendidikan dalam jenis pendidikan ini dipandang sebagai
jumlah uang yang dibelikan untuk memperoleh atau ditanamkan dalam
sejumlah modal manusia (human capital) yang dapat memperbesar
kemampuan ekonomi di masa yang akan datang. 1
Pendidikan sebagai investasi didasarkan atas anggapan bahwa
manusia merupakan suatu bentuk kapital (modal) sebagaimana bentuk-
bentuk kapital lainnya yang sangat menentukan terhadap pertumbuhan
produktivitas suatu bangsa. Melalui investasi dirinya seseorang dapat
memperluas alternatif untuk kegiatan-kegiatan lainnya sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan hidupnya di masa yang akan datang. Ada dua
jenis indikator yang dijadikan acuan untuk menilai bentuk manfaat dari
investasi pendidikan, yaitu: Private rate of return Private rate of return
(nilai kembali bagi perseorangan) dimaksudkan untuk mengukur
keuntungan secara individu dalam menghabiskan biaya/uang pada
pendidikannya sendiri, seperti dengan cara mengukur penambahan
1
Suryadi, Ace. 1999. Pendidikan, Investasi SDM, dan Pembangunan. Jakarta: Balai
Pustaka. Hlm 11
2
pendapatan di masa yag akan datang.
Jadi Private rate of return berhubungan secara langsung dengan
kebutuhan pendidikan dan pembiayaan pendidikan, dimana nilai
manfaatnya dilihat dari dua jenis: a) kenaikan produksi barang dan jasa
oleh seorang anggota angkatan kerja yang diakibatkan proses
pendidian/latihan yang diterimanya. b) Kenaikan mutu kehidupan atau
kepuasaan jiwa yang dinikmati oleh seseorang disebabkan pendidikannya.
2
https://www.academia.edu/12737875/PENDIDIKAN_SEBAGAI_INVESTASI
3
pendidikan yang diikuti dengan kemampuan masyarakat atau orang tua
peserta didiknya yang beragam pula.
4
keluaran yang diharapkan. Keluaran pendidikan dibedakan atas dua jenis,
yang pertama berupa hasil-hasil pendidikan yang diperoleh secara
langsung di sekolah, dan yang kedua adalah “dampak” pendidikan pada
kehidupan lulusan dari suatu sistem pendidikan.3
Efisiensi internal suatu sistem pendidikan dapat digambarkan
melalui dua kategori indikator, yaitu indikator kuantitatif dan indikator
kualitatif. Indikator kuantitatif adalah indikator yang dapat
dikuantifikasikan melalui perhitungan statistic dalam bentuk angka-angka
sebagai satuan ukurannya. Indikator kuantitatif ini mencakup: (1) angka
mengulang kelas, (2) angka putus sekolah, (3) angka bertahan (retention
rate), (4) tingkat kelulusan, serta (5) jangka waktu/lamanya penyelesaian
studi. Indikator kualitatif adalah indikator yang menggambarkan kualitas,
yang tidak dapat ditunjukan dalam bentuk angka-angka sebagai satuan
ukurannya. Aspek efisiensi internal ini tidak mudah untuk diukur
(misalnya pengetahuan, keterampilan, perubahan sikap dan nilai
modernitas, produktivitas kerja dan aspek sosial).
Kemajuan individual dalam memperoleh kemampuan bergantung
pada karakteristik pribadi (motivasi, kecakapan, latar belakang keluarga,
dsb.), lingkungan pendidikan (pemilikan buku, bahan, dsb.), dan
karakteristik sekolah (ruang kelas, guru-guru, dan teman-temannya).
Adanya perbedaan factor-faktor ini, maka tantangan bagi
perencanaan pendidikan untuk mengkombinasikan factor lingkungan dan
siswa yang paling baik dan efsien. 2. Analisis efisiensi eksternal (external
efficiency) Teknik analisis yang dapat digolongkan ke dalam analisis
efisiensi eksternal adalah: a. Model fungsi produksi pendidikan (education
production function model) Pendekatan pertumbuhan ini didasarkan pada
konsepsi “fungsi produksi” yang mengasosiasikan antara keluaran (Y) dan
factor-faktor masukan yang terdiri atas factor capital (K) dan factor tenaga
kerja (L).
3
Nurulfalik, I, 2004. Pendidikan dan Investasi, TEROPONG Suplemen PIKIRAN
RAKYAT, Bandung, Edisi 05 April 2004. Hlm 5
5
Bentuk yang paling sederhana dari fungsi produksi ini ialah fungsi
produksi linier homogen, seperti yang dapat digambarkan bahwa Y = f (K,
L). jika pertumbuhan ini secara keseluruhan ditentuka oleh modal fisik (K)
dan tenaga kerja (L), sangat dimungkinkan untuk merinci tingkat
pertumbuhan keluaran tersebut terhadap komponen (K) dan komponen
(L), pertumbuhan ekonomi yang ditentukan oleh komponen (L) dapat
ditafsirkan sebagai sumbangan pendidikan terhadap pertumbuhan. b.
Model analisis biaya dan manfaat pendidikan (cost and benefit model)
Analisis cost & benefit yaitu dengan membandingkan seberapa
besar manfaat investasi pendidikan (pada suatu jenjang atau jenis tertentu)
relative terhadap biaya yang dikeluarkan. Model analisis ini menggunakan
asumsi bahwa pasar tenaga kerja bersifat kompetitif penuh sehingga
penghasilan yang diperoleh seorang lulusan pendidikan merupakan
indikator penting dari produktivitas (pengetahuan, keterampilan, dan
keahlian) yang dimiliki oleh lulusan yang bersangkutan.4
Teknik analisis yang sering digunakan untuk menghitung cost &
benefit, antara lain: 1) Benefit Cost Ratio (BCR) yaitu perbandingan
jumlah keuntungan masa depan dengan jumlah biaya yang telah
dikeluarkan, yang masing-masing telah dilakukan pengurangan nilai agar
dapat diperoleh angka nilai sekarang. 2) Net Present Value (NPV) yaitu
nilai sekarang dari seluruh keuntungan yang akan diperoleh dari suatu
kegiatan investasi dikurangi dengan nilai sekarang dari seluruh biaya yang
dikeluarkan. 3) Internal Rate of Return (IRR) yaitu suatu angka besaran
(rate of discount) yang dapat menyamakan antara besarnya biaya dalam
nilai sekarang yang diharapkan diperoleh di masa depan sebagai hasil dari
suatu investasi.
Net profit merupakan keuntungan bersih dari suatu kegiatan usaha yang
diproleh dari pendapatan kotor setelah dikurangi pajak dan biaya-biaya
4
Tilaar, HAR dan Suryadi, Ace. 1999. Analisis Kebijakan Pendidikan, Suatu Pengantar.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Hlm 14
6
operasional. Sedangkan total asset merupakan biaya investasi keseluruhan yang
dikorbankan untuk membiayai suatu kegiatan. Apabila ROI rata-rata sepanjang
masa kegiatan atau proyek diperoleh lebih rendah dari tingkat balik yang
dibutuhkan berarti investasi tersebut tidak layak;Sebaliknya jika rata-rata nilai
proyek lebih tinggi dari tingkat balik yang dibutuhkan berarti investasi tersebut
layak. Sedangkan Internal Rate of Return (IRR) dapat dihitung dengan:
5
https://www.academia.edu/18898277/
Nilai_Pendidikan_dan_Peran_Pemerintah_dalam_Pendidikan
7
menolak usulan investasi tersebut. Untuk menilai profitabilitas rencana investasi
dikenal dua macam metode, yaitu metode konvensional dan metode non-
konvensional (discounted cash flow).
Menurut Kasmir (2003:157) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih
sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV Investasi
selama umur investasi. Sedangkan menurut Ibrahim (2003:142) Net Present Value
(NPV) merupakan net benefit yang telah di diskon dengan menggunakan social
opportunity cost of capital (SOCC) sebagai discount factor.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Investasi dalam bidang pendidikan tidak semata-mata untuk
mendongkrak pertumbuhan ekonomi tetapi lebih luas lagi yaitu
perkembangan ekonomi. Selama Orde Baru kita selalu bangga dengan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun pertumbuhan ekonomi yang
tinggi itu hancur lebur karena tidak didukung oleh adanya sumber daya
manusia yang berpendidikan. Orde Baru banyak melahirkan orang kaya
yang tidak memiliki kejujuran dan keadilan, tetapi lebih banyak lagi
melahirkan orang miskin.
Akhirnya pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati sebagian orang
dan dengan tingkat ketergantungan yang amat besar. Perkembangan
ekonomi akan tercapai bila sumber daya manusianya memiliki etika,
moral, rasa tanggung jawab, rasa keadilan, jujur, serta menyadari hak dan
kewajiban yang kesemuanya itu merupakan indikator hasil pendidikan
yang lebih baik, berkualitas dan bermutu. Inilah saatnya bagi negeri ini
untuk merenungkan bagaimana merencanakan sebuah sistem pendidikan
yang baik untuk mendukung perkembangan ekonomi. Selain itu
pendidikan juga sebagai alat pemersatu bangsa yang saat ini sedang
diancam perpecahan. Investasi di bidang pendidikan merupakan suatu
bentuk jaminan masa depan bangsa yang lebih baik.
B. Saran
Pendidikan merupakan salah satu investasi yang sangat
menjanjikan dimasa depan. Banyak orang bijak mengatakan hal senada.
Bahkan dalam agama menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang mulai dari
ayunan sampai keliang lahat. Namun, terkadang bangsa kita tidak banyak
yang menyadari akan hal ini. Hanya segelintir orang yang yang memahami
arti penting sebuah pendidikan. Tentu hal ini sangat ironi sekali "hari gini"
masih belum menyadarinya.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/12737875/PENDIDIKAN_SEBAGAI_INVESTASI
Https://www.academia.edu/18898277/
Nilai_Pendidikan_dan_Peran_Pemerintah_dalam_Pendidikan
Balai Pustaka.
Tilaar, HAR dan Suryadi, Ace. 1999. Analisis Kebijakan Pendidikan, Suatu