Anda di halaman 1dari 14

PENDIDIKAN SEBAGAI PRIVATE INVESMENT

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ekonomi Dan Pembiayaan Pendidikan
Dosen Pengampu: Eka Widyanti, M.Pd

Disusun Oleh:

NURUL QOMARIYAH MAULIDINA


NIM: 19.1.12.01

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MP


I)
FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SANGATTA
KUTAI TIMUR
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunian-Nya sehingga penyusunan makalah ”Pendidikan Sebagai
Private Invesment” dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung
dalam penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk mengetahui
hakikat, teori, strategi pengelolaan pendidikan sebagai private investment. Dengan
makalah ini diharapkan baik penulis sendiri maupun pembaca dapat memilki
pengetahuan yang lebih luas mengenai private investment. Penulis mengucapkan
syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat
fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas ekonomi dan pembiayaan pendidikan.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Sangatta, 12 oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Hakikat nilai Pendidikan sebagai Private Invesment................................2

B. Konsep analisis nilai pendidikan sebagai Private Invesment....................3

C. Perhitungan dan Analisis Nilai Pendidikan sebagai Private Investment...4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................7

B. Saran..........................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan suatu bentuk investasi SDM yang tidak
kalah pentingnya dengan investasi modal fisik. Pendidikan sebagai
investasi dapat dilihat dari tiga tataran, yaitu 1). tataran makro pendidikan,
2). mikro pendidikan, dan 3). proses belajar mengajar di kelas. Secara
makro, dibalik pemahaman pendidikan sebagai investasi, terkandung
konsep pendekatan yang meletakkan pendidikan dalam konteks system
yang lebih luas, yaitu pertumbuhan ekonomi dan/atau pembangunan
bangsa. Artinya, produk pendidikan tidak semata-mata dilihat sebagai
luaran yang berdiri sendiri melainkan juga merupakan masukan komponen
dari system yang lebih luas. Ini berarti bahwa investasi pendidikan
mengandung biaya kesempatan (opportunity costs). Maksudnya dengan
menginvestasikan di bidang pendidikan berarti suatu bangsa pada suatu
priode tertentu akan kehilangan kesempatan untuk berinvestasi dibidang
lain. Isunya menjadi, seberapa besar proporsi dari sumber daya yang ada
perlu diinvestasikan dibidang pendidikan dan seberapa besar perlu
diinvestasikan dalam bidang lain yang ikut membentuk kapasitas sumber
daya modal manusia dan seberapa besar investasi perlu diberikan untuk
modal fisik. Pendidikan merupakan salah satu agenda penting dan strategis
dalam pembangunan bangsa yang menuntut perhatian serius dari semua
pihak. Sebab, Pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi modal
manusia (human investment), yang akan menentukan kualitas sumber daya
manusia (SDM) suatu
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat dari investasi pendidikan?
2. Bagaimana analisis dan pengukuran nilai Pendidikan sebagai private
investment?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hakikat nilai pendidikan sebagai private investment 
Hakikat dan konsep nilai pendidikan sebagai private invesment
dilihat dari segi sifat kebutuhan, pengadaannya pendidikan pada tingkat ini
merupakan barang publik. Kemudian dilihat dari motivasinya, maka
pendidikan sebagai konsumsi ini dimotivasi oleh keinginan untuk
memuaskan kebutuhan akan pengembangan kepribadian, kebutuhan sosial,
kebutuhan akan pengetahuan dan pemahaman. Selanjutnya mengenai
orientasi waktunya adalah sekarang. Permintaan pendidikan ini
dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan disposibel.
Pendidikan sebagai investasi bertujuan untuk memperoleh
pendapatan neto atau rate of return yang lebih besar di masa yang akan
datang. Biaya pendidikan dalam jenis pendidikan ini dipandang sebagai
jumlah uang yang dibelikan untuk memperoleh atau ditanamkan dalam
sejumlah modal manusia (human capital) yang dapat memperbesar
kemampuan ekonomi di masa yang akan datang. 1
Pendidikan sebagai investasi didasarkan atas anggapan bahwa
manusia merupakan suatu bentuk kapital (modal) sebagaimana bentuk-
bentuk kapital lainnya yang sangat menentukan terhadap pertumbuhan
produktivitas suatu bangsa. Melalui investasi dirinya seseorang dapat
memperluas alternatif untuk kegiatan-kegiatan lainnya sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan hidupnya di masa yang akan datang. Ada dua
jenis indikator yang dijadikan acuan untuk menilai bentuk manfaat dari
investasi pendidikan, yaitu: Private rate of return Private rate of return
(nilai kembali bagi perseorangan) dimaksudkan untuk mengukur
keuntungan secara individu dalam menghabiskan biaya/uang pada
pendidikannya sendiri, seperti dengan cara mengukur penambahan
1
Suryadi, Ace. 1999. Pendidikan, Investasi SDM, dan Pembangunan. Jakarta: Balai
Pustaka. Hlm 11

2
pendapatan di masa yag akan datang.
Jadi Private rate of return berhubungan secara langsung dengan
kebutuhan pendidikan dan pembiayaan pendidikan, dimana nilai
manfaatnya dilihat dari dua jenis: a) kenaikan produksi barang dan jasa
oleh seorang anggota angkatan kerja yang diakibatkan proses
pendidian/latihan yang diterimanya. b) Kenaikan mutu kehidupan atau
kepuasaan jiwa yang dinikmati oleh seseorang disebabkan pendidikannya.

B. Konsep analisis nilai pendidikan sebagai private investment


Pendidikan sebagai investasi tidak hanya bagi pemerintah atau
bangsa, tetapi juga individu peserta didik yang bersangkutan karena
keuntungan yang diperoleh dari pendidikan dapat bersifat keuntungan
pribadi maupun sosial (Solmon, 1997; Supriadi, 2002). Isu makro perlu
memperoleh perhatian adalah siapa yang harus membiayai pendidikan
sebagaai investasi, pemerintahkah, orang tua peserta didikkah, masyarakat
pemakai hasil pendidikankah, atau kombinasi diantara ketiga unsur
tersebut?. Pasal 33 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 menyiratkan
bahwa ketiga unsur itulah yang membiayai penyelenggaraan pendidikan,
tetapi seberapa besar kontribusi masingmasingnya tidak ditetapkan. Ada
pemerintah negara yang membiayai penyelenggaraan pendidikan
sepenuhnya di seluruh jenjang dan jenis pendidikan. 2
Namun demikian, pada umumnya negara yang sudah maju
membiayai sepenuhnya penyelenggaraan pendidikan pada jenjang yang
diwajibkan. Pada tataran ini pertimbangan pemerintah, keadilan, kualitas,
dan efisiensi menjadi isu yang mengemuka diantara debat tokoh ekonomi
dan pendidikan. Kaitannya dengan pelaksanaan otonomi daerah, isu yang
dapat menjadi bahan diskusi adalah manakah yang lebih tepat
mengalokasikan anggaran untuk pendidikan, oleh Pemerintah Pusat,
Daerah, atau kombinasi keduanya? Dalam konteks ini, tantangan yang
dihadapi Indonesia adalah beragamnya kemampuan daerah membiayai

2
https://www.academia.edu/12737875/PENDIDIKAN_SEBAGAI_INVESTASI

3
pendidikan yang diikuti dengan kemampuan masyarakat atau orang tua
peserta didiknya yang beragam pula.

C. Perhitungan dan Analisis Nilai Pendidikan sebagai Private Investmen


t
Investasi pendidikan memberikan nilai balik (Rate Of Return) yang
lebih tinggi dari pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan
adalah perbandingan antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai
pendidikan dengan total pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang
lulus dan memasuki dunia kerja.
Menurut Elchanan C (1979:62), menyebutkan bahwa: “Direct cost
have received by far the bulk of attention, perhaps because the
consequences of such costs are directly and strongly felt by the tax payer
and, of course, because statistics on direct school outlays are readily
available (or estimable), where as indirect cost must be imputed. The
majority of direct cost are incured by the school systems themselves”. 1.
Private Costs dan Social Costs Private cost adalah biaya yang dikeluarkan
keluarga untuk membiayai sekolah anaknya dan termasuk didalamnya
opportunity cost.Social cost sebagai biaya publik, yaitu sejumlah biaya
yang dibayar masyarakat untuk pembiayaan sekolah.
Alam menganalisis efisiensi eksternal, dalam bidang pendidikan dapat
dibedakan dalam dua jenis, yaitu keuntungan perorangan (private rate of return),
yaitu perbandingan keuntungan pendidikan kepada individu dengan biaya
pendidikan dari individu yang bersangkutan.
Analisis efisiensi internal (internal efficiency) Analisis efisiensi
internal diperlukan untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan
benar-benar dapat mendayagunakan sumber daya secara efektif untuk
mencapai output pendidikan setinggi mungkin.
Satuan pendidikan dinilai memiliki efisiensi internal jika dapat
menghasilkan keluaran yang diharapkan dengan biaya minimal atau jika
untuk suatu masukan sumber pendidikan tertentu, dapat memaksimalkan

4
keluaran yang diharapkan. Keluaran pendidikan dibedakan atas dua jenis,
yang pertama berupa hasil-hasil pendidikan yang diperoleh secara
langsung di sekolah, dan yang kedua adalah “dampak” pendidikan pada
kehidupan lulusan dari suatu sistem pendidikan.3
Efisiensi internal suatu sistem pendidikan dapat digambarkan
melalui dua kategori indikator, yaitu indikator kuantitatif dan indikator
kualitatif. Indikator kuantitatif adalah indikator yang dapat
dikuantifikasikan melalui perhitungan statistic dalam bentuk angka-angka
sebagai satuan ukurannya. Indikator kuantitatif ini mencakup: (1) angka
mengulang kelas, (2) angka putus sekolah, (3) angka bertahan (retention
rate), (4) tingkat kelulusan, serta (5) jangka waktu/lamanya penyelesaian
studi. Indikator kualitatif adalah indikator yang menggambarkan kualitas,
yang tidak dapat ditunjukan dalam bentuk angka-angka sebagai satuan
ukurannya. Aspek efisiensi internal ini tidak mudah untuk diukur
(misalnya pengetahuan, keterampilan, perubahan sikap dan nilai
modernitas, produktivitas kerja dan aspek sosial).
Kemajuan individual dalam memperoleh kemampuan bergantung
pada karakteristik pribadi (motivasi, kecakapan, latar belakang keluarga,
dsb.), lingkungan pendidikan (pemilikan buku, bahan, dsb.), dan
karakteristik sekolah (ruang kelas, guru-guru, dan teman-temannya). 
Adanya perbedaan factor-faktor ini, maka tantangan bagi
perencanaan pendidikan untuk mengkombinasikan factor lingkungan dan
siswa yang paling baik dan efsien. 2. Analisis efisiensi eksternal (external
efficiency) Teknik analisis yang dapat digolongkan ke dalam analisis
efisiensi eksternal adalah: a. Model fungsi produksi pendidikan (education
production function model) Pendekatan pertumbuhan ini didasarkan pada
konsepsi “fungsi produksi” yang mengasosiasikan antara keluaran (Y) dan
factor-faktor masukan yang terdiri atas factor capital (K) dan factor tenaga
kerja (L).
3
Nurulfalik, I, 2004. Pendidikan dan Investasi, TEROPONG Suplemen PIKIRAN
RAKYAT, Bandung, Edisi 05 April 2004. Hlm 5

5
Bentuk yang paling sederhana dari fungsi produksi ini ialah fungsi
produksi linier homogen, seperti yang dapat digambarkan bahwa Y = f (K,
L). jika pertumbuhan ini secara keseluruhan ditentuka oleh modal fisik (K)
dan tenaga kerja (L), sangat dimungkinkan untuk merinci tingkat
pertumbuhan keluaran tersebut terhadap komponen (K) dan komponen
(L), pertumbuhan ekonomi yang ditentukan oleh komponen (L) dapat
ditafsirkan sebagai sumbangan pendidikan terhadap pertumbuhan. b.
Model analisis biaya dan manfaat pendidikan (cost and benefit model)
Analisis cost & benefit yaitu dengan membandingkan seberapa
besar manfaat investasi pendidikan (pada suatu jenjang atau jenis tertentu)
relative terhadap biaya yang dikeluarkan. Model analisis ini menggunakan
asumsi bahwa pasar tenaga kerja bersifat kompetitif penuh sehingga
penghasilan yang diperoleh seorang lulusan pendidikan merupakan
indikator penting dari produktivitas (pengetahuan, keterampilan, dan
keahlian) yang dimiliki oleh lulusan yang bersangkutan.4
Teknik analisis yang sering digunakan untuk menghitung cost &
benefit, antara lain: 1) Benefit Cost Ratio (BCR) yaitu perbandingan
jumlah keuntungan masa depan dengan jumlah biaya yang telah
dikeluarkan, yang masing-masing telah dilakukan pengurangan nilai agar
dapat diperoleh angka nilai sekarang. 2) Net Present Value (NPV) yaitu
nilai sekarang dari seluruh keuntungan yang akan diperoleh dari suatu
kegiatan investasi dikurangi dengan nilai sekarang dari seluruh biaya yang
dikeluarkan. 3) Internal Rate of Return (IRR) yaitu suatu angka besaran
(rate of discount) yang dapat menyamakan antara besarnya biaya dalam
nilai sekarang yang diharapkan diperoleh di masa depan sebagai hasil dari
suatu investasi.
Net profit merupakan keuntungan bersih dari suatu kegiatan usaha yang
diproleh dari pendapatan kotor setelah dikurangi pajak dan biaya-biaya

4
Tilaar, HAR dan Suryadi, Ace. 1999. Analisis Kebijakan Pendidikan, Suatu Pengantar.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Hlm 14

6
operasional. Sedangkan total asset merupakan biaya investasi keseluruhan yang
dikorbankan untuk membiayai suatu kegiatan. Apabila ROI rata-rata sepanjang
masa kegiatan atau proyek diperoleh lebih rendah dari tingkat balik yang
dibutuhkan berarti investasi tersebut tidak layak;Sebaliknya jika rata-rata nilai
proyek lebih tinggi dari tingkat balik yang dibutuhkan berarti investasi tersebut
layak. Sedangkan Internal Rate of Return (IRR) dapat dihitung dengan:

IRR = NetProfit + Depresiasi

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa efisiensi internal dan efisiensi


eksternal mempunyai kaitan yang sangat erat. Kedua aspek tersebut saling
melengkapi satu sama lain dalam menentukan efisiensi system pendidikan secara
keseluruhan (Cohn, 1979; Mingat Tan, 1988, dalam Nanang Fattah, 2000:40).
Secara konseptual efisiensi pendidikan meliputi costefectiveness dan cost benefit. 
Cost effectiveness dikaitkan dengan perbandingan biaya input pendidikan
dan efektivitasnya dalam mendukung hasil- hasil belajar. Efisiensi internal atau
cost effectiveness sangat bergantung pada dua faktor utama yaitu: 1. Faktor
institusional 2. Faktor manajerial Dalam analisanya dapat juga digunakan metode
RoR (Rate of Return) atau tingkat kembali, dimana membandingkan keuntungan
moneter dengan biaya pelaksanaan program, yang mencakup perhitungan
perkiraan biaya-biaya. Net income dapat diartikan sebagai laba bersih yang
didapatkan setelah hasil keuntungan yang diperoleh tersebut dikurangi dengan
biaya -biaya yang harus dibayarkan selama operasional bisnis berjalan. 5
Penambahan sumber alternatif lain juga dapat ditambahkan ke d alam
income tentunya. Pada umumnya, langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
pengambilan keputusan investasi adalah sebagai berikut: 1. Adanya usulan
investasi (proposal investasi). 2. Memperkirakan arus kas (cash flow) dari usulan
investasi tersebut. 3. Mengevaluasi profitabilitas investasi dengan menggunakan
beberapa metode penilaian kelayakan investasi. 4. Memutuskan menerima atau

5
https://www.academia.edu/18898277/
Nilai_Pendidikan_dan_Peran_Pemerintah_dalam_Pendidikan

7
menolak usulan investasi tersebut. Untuk menilai profitabilitas rencana investasi
dikenal dua macam metode, yaitu metode konvensional dan metode non-
konvensional (discounted cash flow).
Menurut Kasmir (2003:157) Net Present Value (NPV) atau nilai bersih
sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih dengan PV Investasi
selama umur investasi. Sedangkan menurut Ibrahim (2003:142) Net Present Value
(NPV) merupakan net benefit yang telah di diskon dengan menggunakan social
opportunity cost of capital (SOCC) sebagai discount factor. 

8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Investasi dalam bidang pendidikan tidak semata-mata untuk
mendongkrak pertumbuhan ekonomi tetapi lebih luas lagi yaitu
perkembangan ekonomi. Selama Orde Baru kita selalu bangga dengan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun pertumbuhan ekonomi yang
tinggi itu hancur lebur karena tidak didukung oleh adanya sumber daya
manusia yang berpendidikan. Orde Baru banyak melahirkan orang kaya
yang tidak memiliki kejujuran dan keadilan, tetapi lebih banyak lagi
melahirkan orang miskin.
Akhirnya pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati sebagian orang
dan dengan tingkat ketergantungan yang amat besar. Perkembangan
ekonomi akan tercapai bila sumber daya manusianya memiliki etika,
moral, rasa tanggung jawab, rasa keadilan, jujur, serta menyadari hak dan
kewajiban yang kesemuanya itu merupakan indikator hasil pendidikan
yang lebih baik, berkualitas dan bermutu. Inilah saatnya bagi negeri ini
untuk merenungkan bagaimana merencanakan sebuah sistem pendidikan
yang baik untuk mendukung perkembangan ekonomi. Selain itu
pendidikan juga sebagai alat pemersatu bangsa yang saat ini sedang
diancam perpecahan. Investasi di bidang pendidikan merupakan suatu
bentuk jaminan masa depan bangsa yang lebih baik.

B. Saran
Pendidikan merupakan salah satu investasi yang sangat
menjanjikan dimasa depan. Banyak orang bijak mengatakan hal senada.
Bahkan dalam agama menuntut ilmu itu wajib bagi setiap orang mulai dari
ayunan sampai keliang lahat. Namun, terkadang bangsa kita tidak banyak
yang menyadari akan hal ini. Hanya segelintir orang yang yang memahami
arti penting sebuah pendidikan. Tentu hal ini sangat ironi sekali "hari gini"
masih belum menyadarinya.

7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/12737875/PENDIDIKAN_SEBAGAI_INVESTASI

Https://www.academia.edu/18898277/

Nilai_Pendidikan_dan_Peran_Pemerintah_dalam_Pendidikan

Nurulfalik, I, 2004. Pendidikan dan Investasi, TEROPONG Suplemen PIKIRAN

RAKYAT, Bandung, Edisi 05 April 2004.

Suryadi, Ace. 1999. Pendidikan, Investasi SDM, dan Pembangunan. Jakarta:

Balai Pustaka.

Tilaar, HAR dan Suryadi, Ace. 1999. Analisis Kebijakan Pendidikan, Suatu

Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Anda mungkin juga menyukai