Anda di halaman 1dari 10

ASPEK EKONOMI PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA

Ali Murdhani Ngandoh *)

Abstract : Education is a very important role in improving the quality of human resources.
Education affects the full growth of a nation's economy. This is not only because education
will affect the level of productivity, but also affect the fertility community. With education we
can make human resources can be more responsive and ready to face any change in the
workplace. Therefore, it is not surprising that the country has a population with a high level
of education will have a rapid rate of economic growth.

Keywords: Economics, Education, Education Funding, Human Resources

Pendahuluan hubungannya dengan permasalahan


Pada hubungan antara biaya dengan pendidikan.
manfaat maka pendidikan dapat dipandang Mengenai investasi sumber daya
sebagai salah satu wujud dari investasi manusia yang sebenarnya telah dipikirkan
(human investment) dalam rangka sejak zamannya Adam Smith dan para
meningkatkan kualitas manusia seutuhnya, teoritis lainnya sejak abad ke-15. Bank
dimana pemerintah merupakan suatu Dunia dengan program internasionalnya
sistem yang terkait dengan pihak swasta telah mengukuhkan kepercayaan terhadap
dan masyarakat. Hubungan pemerintah, peranan investasi sumber daya manusia
masyarakat, dan swasta merupakan bagi pertumbuhan ekonomi (World
hubungan yang tidak terpisahkan dalam Development Report, 1980) kepercayaan
peranannya meningkatkan pemerataan dan ini didasarkan atas studi yang dilakukan
mutu pendidikan di Indonesia. Oleh karena pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-
itu, pendidikan menjadi tanggung jawab an, di antaranya Hicks (1980) dan Wheeler
bersama pemerintah dan masyarakat, baik (1980) yang telah dapat membuktikan
dalam pembiayaan maupun tenaga dan kembali pentingnya pendidikan untuk
fasilitas. Nilai ekonomi pendidikan dapat menunjang pertumbuhan ekonomi. Sum-
dilihat dan sumbangan atas manfaat bangan pendidikan terhadap pertumbuhan
terhadap pembangunan sosial ekonomi ini semakin kuat setelah memperhitungkan
melalui peningkatan pengetahuan, efek pendidikan dan bentuk investasi fisik
keterampilan, kecakapan, sikap, dan lainnya terhadap pertumbuhan ekonomi.
produktivitas. Bagi masyarakat, pendidi- (Psacharopoulos, 1984)
kan bermanfaat untuk memperkaya Investasi pendidikan per sekolahan
kehidupan ekonomi, politik, dan budaya. telah tumbuh dengan cepat pada negara-
Pendidikan memperkuat kemampuan negara berkembang (termasuk Indonesia).
dalam memanfaatkan teknologi demi Investasi pendidikan ini dianggap telah
kemajuan di bidang sosial dan ekonomi. menjelaskan faktor residu yang menerang-
Karena manfaatnya yang begitu luas dan kan peningkatan pendidikan, baik bagi per
dapat meresap ke berbagai bidang, maka orangan maupun bagi masyarakat pada
pembiayaan pendidikan seyogyanya wajib umumnya. Tampaknya, tidak sulit melaku-
menjadi prioritas utama bagi pemerintah kan pengukuran terhadap biaya pendidikan
dan masyarakat. Mengacu kepada aspek di yang secara konvensional terdiri dan biaya
atas, masalah pembiayaan menjadi amat pelayanan guru, pengelola dan tenaga
strategis untuk dikaji, bagaimana administratif, biaya sarana dan fasilitas
belajar, dan biaya operasional lainnya.
56
Namun, yang sulit diukur ialah apa yang tua/keluarga dan biaya kesempatan pen-
disebut income forgone atau biaya didikan dalam penelitian ini tidak ter-
kesempatan yang hilang atau dikembalikan masuk dalam pengertian pengertian biaya
oleh siswa selama mengikuti pendidikan. pendidikan yang sifatnya nonbugetair.
Biaya kesempatan ini relatif besar dan Pengertian pembiayaan pendidikan yang
harus diperhitungkan di dalam mengukur bersifat budgetair, yaitu biaya pendidikan
biaya pendidikan formal, baik kesempatan yang diperoleh dan akan dibelanjakan oleh
yang dikembangkan oleh pemerintah sekolah sebagai suatu lembaga. Artinya,
maupun oleh individu setiap siswa itu biaya pendidikan yang bersifat budgetair
sendiri. dan nonbugetair termasuk dalam penger-
Berdasarkan pokok pikiran ter- tian biaya pendidikan dalam arti yang
sebut, maka masalah pokok dalam artikel luas.
ini yaitu: Bagaimana aspek ekonomi dan Secara umum, aspek biaya itu
pendidikan saling berhubungan satu sama mulai berlaku dalam produksi barang dan
lain? jasa, dimana biaya erat kaitannya dengan
Sedangkan tujuan dari pembahas- transaksi ekonomi yang dilakukan oleh
an ini adalah sebagai berikut: produsen, penjual, pembeli atau konsumen
1. Membahas mengenai aspek biaya dalam bentuk uang atau moneter. Beberapa
dalam pendidikan ahli ekonomi, membedakan biaya yang
2. Membahas aspek dasar ekonomi dan sebenarnya dengan pengeluaran. Sallis
pendidikan (2003) menyatakan bahwa terdapat per-
3. Membahas aspek pengembangan bedaan antara biaya yang sebenarnya yang
sumber daya manusia berhubungan dengan usaha atau peng-
4. Membahas aspek dasar ekonomi orbanan yang diperlukan untuk untuk
pendidikan memproduksi barang dan jasa dengan
Dengan artikel ini diharapkan dapat biaya yang terdiri dan pengeluaran untuk
menambah wawasan, khususnya bagi para membayar para pemilik faktor produksi.
pengambil kebijakan dalam upaya Biaya dalam pengertian uang bagi
meningkatkan mutu pendidikan di seorang konsumen dianggap mewakili atau
Indonesia. semua dengan biaya yang sebenarnya
yang dikeluarkan oleh seorang produsen.
Aspek Biaya Dalam Pendidikan Namun demikian, karena ada rantai
Biaya dalam pendidikan meliputi transaksi ekonomi yang dimulai oleh
biaya langsung (direct cost) dan biaya pemilik atau produsen dan berakhir di
tidak langsung (indirect cost). Biaya lang- konsumen terakhir, maka bagi transaksi di
sung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluar- bagian atas sama atau lebih rendah bagi
kan untuk keperluan pelaksanaan penga- biaya transaksi bagi bagian bawah. Sebagai
jaran dan kegiatan belajar berupa pem- contoh, biaya produksi makanan bagi
belian alat-alat pelajaran, sarana belajar, konsumen terakhir harga ecerannya lebih
biaya tranportasi, gaji dosen, baik yang tinggi dari pada harga grosir, karena ada
dikeluarkan oleh pemerintah, orangtua, tambahan ongkos pembelian. Demikian
maupun mahasiswa itu sendiri. Sedangkan pula harga grosir lebih tinggi daripada
biaya tidak langsung adalah berupa harga yang ditentukan oleh produsen.
keuntungan yang hilang (earning forgone) Secara teoritis, aspek biaya di
dalam bentuk biaya kesempatan yang bidang lain mempunyai kesamaan dengan
hilang (opportunity cost) yang dikorban- bidang pendidikan, dimana lembaga
kan oleh siswa selama belajar (Cohn, pendidikan dipandang sebagai produsen
1988). jasa pendidikan yang menghasilkan
Biaya-biaya pendidikan yang keahlian, keterampilan, ilmu pengetahuan,
dibelanjakan oleh mahasiswa, atau orang karakter, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh
57
seorang lulusan. Kegiatan pendidikan Nilai modal manusia (human
sebenarnya dapat dipandang sebagai capital value) suatu bangsa tidak hanya
pelayanan (services) terhadap mahasiswa ditentukan oleh jumlah populasi penduduk
atau peserta didik selama belajar. atau tenaga kerja kasar (labour intensif),
Pendidikan sebagai proses produksi yang tetapi sangat ditentukan oleh tenaga kerja
menghasilkan lulusan yang berhasil dapat intelektual (brain intensif). Adam Smith
ditentukan oleh jumlah pendaftar dan (1952), pakar ekonomi klasik mengakui
komponen-komponen input dalam suatu bahwa pendidikan dan latihan akan dapat
sistem pendidikan. Namun demikian, pada meningkatkan pengetahuan dan keahlian
skala ekonomi mikro dan tingkatan yang pada gilirannya dapat meningkatkan
keluarga atau suatu lembaga pendidikan, produktivitas kerja. Ia mengatakan bahwa
tidak terdapat hubungan yang fungsional kesejahteraan dan kekayaan suatu bangsa
antara biaya bagi produsen (lembaga) sangat bergantung pada keunggulan
dengan biaya bagi konsumen (keluarga). inteligensia dan intelektual.
Permasalahannya adalah lembaga pen- Tingkat pengeluaran biaya pen-
didikan pada umumnya tidak langsung didikan merupakan indikator upaya
menanggung seluruh biaya, karena gaji keuangan negara untuk investasi dari
dosen dan sarana pendidikan dominan sumber daya manusia (human capital
bersumber dari pemerintah. Sedangkan resources) dan menunjukkan skala
uang pemerintah sebagian besar dan prioritas di antara sector-sektor dalam
masyarakat melalui pembebasan wajib pengalokasian keuangan negara. Pada
pajak. Pajak yang dibayar oleh masyarakat umumnya, pengeluaran belanja pendidikan
dipandang sebagai biaya tidak langsung. negara ditunjukkan dengan persentase
Oleh karena itu, pendidikan (dapat dipan- GNP, baik secara keseluruhan maupun
dang, sebagai suatu aktivitas yang bersifat menurut jenjang pendidikan. Pada umum-
pelayanan umum. nya, satuan biaya di negara-negara Asia
Transaktor ekonomi yang ber- mempunyai kesamaan dengan negara-
hubungan dengan pendidikan dapat negara belahan dunia lain, kecuali Afrika.
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu (1) Pada pendidikan dasar, satuan biaya
golongan produsen dan (2) golongan pendidikan diperkirakan 10% dan per-
konsumen. Para produsen pendidikan kapita GNP hampir sebanding dengan
terdiri dari pendidik, pengelola pendidikan, Timur Tengah (12%) dan Amerika Latin
badan/lembaga pemerintah dan swasta, (9%). Pada pendidikan menengah satuan
keluarga yang membantu mendidik anak- biaya di Asia sebesar 15%, sedangkan
anak di rumah. Sedangkan para konsumen Timur Tengah rata-rata 28% dan Amerika
(costumers) pendidikan dapat terdiri dan Latin 26%. Pada pendidikan Tinggi, di
keluarga atau orangtua siswa, siswa itu Asia mencapai 149% sebanding dengan
sendiri, lembaga-lembaga pemerintahan Amerika Latin yang memiliki rata-rata
atau swasta, dan masyarakat secara umum. sebesar 88% (Pusat Informatika, 2005).
Biaya bagi keluarga ialah uang sekolah dan Adanya perbedaan dalam pem-
pajak yang dibayar kepada pemerintah biayaan di atas dapat ditelusuri melalui
yang sebagian oleh pemerintah digunakan perbedaan dalam pilihan kebijakan yang
untuk membiayai pendidikan. Di samping mempengaruhi organisasi dan sistem
itu, biaya kesempatan (opportunity cost) manajemen pendidikan terutama dalam
dan pendapatan yang hilang (earning for- penggunaan input per sekolahan. Pada
gone) selama mengikuti pendidikan, yang pendidikan dasar dan menengah penentuan
masih perlu dipertanyakan apakah biaya utama biaya pendidikan adalah gaji guru
tersebut harus diperhitungkan (Fattah, dan rasio guru, siswa. Di negara-negara
2000). Asia, peraturan dan keuangan pendidikan
pada umumnya merupakan tugas negara
58
dan pendidikan dan pemerintah merupakan menggunakan berbagai sumber daya yang
yang terbesar dan tersebar lebih merata. relatif terbatas atau langka (scarcity),
Pendidikan dalam operasionalnya seperti tenaga kerja, mesin dan peralatan,
tidak dapat dilepaskan dari masalah biaya uang untuk memproduksi atau menghasil-
atau moneter. Biaya pendidikan yang kan berbagai komoditas (makanan,
dikeluarkan untuk penyelenggaraan pakaian, perumahan dan penyalurannya
pendidikan tidak akan tampak hasilnya (distribusi) kepada berbagai kelompok
sccara nyata dalam waktu relatif singkat. masyarakat yang memakai atau
Oleh karena itu, uang yang dikeluarkan mengkonsumsinya.
oleh pemerintah, masyarakat, maupun Kelima, Ilmu Ekonomi merupakan
orang tua (keluarga) untuk menghasilkan suatu studi tentang uang, perbankan,
pendidikan atau membeli pendidikan bagi modal, dan kekayaan.
anaknya harus dipandang sebagai suatu Keenam, Ilmu Ekonomi merupakan
investasi. suatu disiplin yang berkenaan dengan
efisiensi, pengalokasian sumber-sumber
Karakteristik Ilmu Ekonomi yang langka (scarcity) untuk mencapai
Pada dasarnya masalah apakah tingkat kepuasan yang setinggi-tingginya
yang sebenarnya yang dianalisis oleh para (Jones, 1985)
ahli ekonomi, dari mulai Adam Smith Ketujuh, Ilmu Ekonomi dapat
sampai Marx, hingga generasi sekarang? dipandang sebagai studi tentang produksi
Jawaban atas pertanyaan tersebut dapat dan distribusi semua sumber-sumber yang
diamati dari beberapa karakteristik ilmu langka, baik dalam bentuk barang yang
ekonomi, sebgai berikut. kongkret (tangible) niaupun jasa atau
Pertama, Ilmu Ekonomi menanya- barang yang sifatnya abstrak (intangible)
kan barang apa (what) yang akan dipro- dalam memenuhi kebutuhan setiap
duksi, bagaimana (how) barang dan jasa individu dan kelompok dalarn masyarakat
itu diproduksi, dan untuk siapa (for whom) (Samuelson, 2005)
barang dan jasa itu diproduksi. Menurut Samuelson (2005) ilmu
Kedua, Ilmu Ekonomi menganalisis ekonomi dalam melakukan kedua peran di
setiap gerakan dan perubahan yang terjadi atas dibedakan ke dalam dua aspek, yaitu
dalam keseluruhan ekonomi; seperti kecen- aspek normatif (nilai) dan aspek positif
derungan (trend) dalam harga, hasil (fakta). Berdasarkan aspek positif, ilmu
produksi, pengangguran dan perdagangan ekonomi menggambarkan fakta dan
di dalam dan di luar negeri. Begitu gejala- perilaku dalam perekonomian, misalnya,
gejala tersebut dipahami, maka ilmu apa penyebab kemiskinan? Bagaimana
ekonomi dapat dimanfaatkan oleh peme- pertumbuhan ekonomi suatu negara? Per-
rintah untuk mengembangkan kebijakan- tanyaan tersebut dapat dijawab berdasar-
kebijakan ekonomi dalam upaya keter- kan fakta. Sedangkan aspek normatif, ilmu
bukaan perekonomian suatu bangsa. ekonomi melibatkan etika dan pertim-
Ketiga, Ilmu Ekonomi mempelajari bangan nilal. Misalnya, apakah pemerintah
perdagangan di antara berbagai negara. harus membagikan uang kepada orang
Ilmu ekonomi membantu menjelaskan miskin? Apakah sebabnya gaji pegawai
mengapa negara-negara mengekspor dinaikkan? Seberapa besar sebaiknya ting-
komoditi tertentu dan mengimpor yang kat inflasi? Permasalahan itu dapat diper-
lain. Ilmu ekonomi juga menganalisis debatkan, tetapi mungkin tidak pernah
pengaruh pembatasan terhadap per- dapat diselesaikan oleh pertimbangan ilmu
dagangan internasional. dan fakta. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
Keempat, Ilmu Ekonomi merupa- memberikan jawaban atau keputusan
kan ilmu mengenai pilihan, yaitu politik dan bukan oleh ilmu ekonomi;
bagaimana seseorang memilih dalam dengan demikian, para pembuat keputusan
59
politik (kebijakan) memerlukan bantuan adalah kondisi dinamis yang merupakan
ilmu ekonomi yang dapat memberikan keterpaduan antara pola pikir, pola sikap,
masukan yang relevan dalam pembuatan dan pola tindak individu. Pembentukan
kebijakan. Tentu saja para pemimpin dan kepribadian mencakup proses transfer dan
pengelola negara tidak perlu menjadi ahli tranformasi pengetahuan, sikap dan per-
dalam ilmu ekonomi namun pembuat lakuan mengenai aspek logika, etika dan
kebijakan, khusus menjadi “ konsumen” estetika yang masing-masing terdiri dan
atas rekomendasi atau pertimbangan- unsur kognitif, afektif, dan psikomotorik.
pertimbangan nilai yang berlaku dalam Dalam mengkaji objek tersebut, ilmu
ilmu ekonomi dalam memecahkan per- pendidikan menyusun batang tubuh penge-
masalahan yang dihadapinya. Per- tahuan teoritis berdasarkan epistomologi
masalahan yang dihadapi oleh suatu keilmuan secara logis, analitis, sistematis,
lembaga, baik yang bersifat ekonomi dan teruji dengan mengembangkan pos-
maupun lembaga sosial pada dasarnva tulat, asumsi, dan prinsip dalam konsep
dihadapkan pada 3 (tiga) masalah pokok pendidikan dengan bantuan teori keilmuan
yaitu : di luar bidang pendidikan.
1. Komoditas apa yang harus dihasilkan Dalam mempelajari interaksi antara
dan berapa banyak, kapan harus pendidik dengan peserta didik dipengaruhi
diproduksi, apakah sekarang atau oleh unsur psikologis, sosial, dan budaya
sekian tahun yang akan datang? dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan
2. Bagaimana komoditas itu harus yang diinginkan. Tekanan tujuan pendidik-
diproduksi? Dengan perkataan lain, an setelah pembentukan kepribadian yang
siapa yang melakukan produksi, mandiri.
dengan cara bagaimana? Dalam kamus Websters New World
3. Untuk siapa komoditas itu dihasilkan? Dictionary (1962), pendidikan dirumuskan
Siapa yang akan memanfaatkannya sebagai proses pengembangan dan latihan
dan bagaimana mendistribusikannya? yang mencakup aspek pengetahuan (know-
Ketiga pertanyaan di atas tersebut ledge), keterampilan (skill) dan kepri-
sangat mendasar dan akan dihadapi oleh badian (character) terutama yang dilakukan
semua corak organisasi, tetapi dengan cara dalam suatu bentuk formula (per
dan sistem yang berbeda. sekolahan) kegiatan pendidikan mencakup
proses dalam menghasilkan (production)
Karakteristik Ilmu Pendidikan dan transfer (distribution) ilmu penge-
Menurut ahli pendidikan yang tahuan yang dilakukan oleh individu atau
terkenal dengan bukunya Beknopte organisasi belajar (learning organization).
Theoretische Pa Padagogik, bernama M.J. Organisasi belajar dimaksud dapat tercapai
Langefeld, seorang penganut aliran feno- dari lembaga-lembaga pemerintab atau
menologi dari Belanda, ilmu pendidikan swasta, tingkat dasar, menengah, dan
dipandang sebagai ilmu teoritis dan ilmu pendidikan tinggi.
praktis mempelajari proses pembentukan Bertolak dan landasan filosofis,
kepribadian manusia yang dirancang psikologis, dan sosial budaya dan nilai-
secara sistematis dalam proses interaksi nilai yang menjadi acuan, ilmu pendidikan
antara pendidik dengan peserta didik, baik yang membentuk batang tubuh ilmu
di dalam maupun di luar sekolah. bergantung pada komponen-komponen
Ilmu pendidikan mempelajari sebagal berikut:
proses pembentukan kepribadian manusia
dengan kegiatan belajar yang dirancang a. Kurikulum
secara sadar dan sistematik dalam interaksi Kurikulum merupakan komponen ilmu
antara pendidik dengan peserta didik. pendidikan yang berkenaan dengan
Menurut Natawijaya (2005), kepribadian tujuan dan bahan acuan interaksi, baik
60
yang bersifat eksplisit maupun implisit/ ini mencakup teori tentang model
tersembunyi. Teori-teori yang dikem- penilaian, metode, dan teknik, serta
bangkan dalam komponen meliputi, instrumen penilaian.
antara lain, teori tentang tujuan
pendidikan, organisasi kurikulum, isi Konsep Pengembangan Sumber Daya
kurikulum, dan modul-modul pengem- Manusia
bangan kurikulum. Inti permasalahan dalam pengem-
bangan sumber daya manusia berada pada
b. Belajar peningkatan kualitas kerja hingga mampu
Belajar merupakan komponen ilmu menjadi para pelaku kerja yang handal
pendidikan yang berkenaan dengan dalam menghadapi berbagai tantangan
proses pelaksanaan interaksi ditinjau kehidupan. Tenaga kerja itu sendiri pada
dari sudut peserta didik. Teori-teori yang dasarnya adalah sumber daya manusia
dikembangkan dalam komponen ini yang berdimensi banyak, baik manusia
meliputi, antara lain, teori tentang dipandang secara fisik, intelektual, maupun
karakteristik peserta didik, jenis-jenis moral. Karena keragamannya dari dimensi
belajar cara-cara belajar hirarki, jenis- sumber daya manusia tersebut, maka
jenis, dan kondisi-kondisi belajar. pengembangannya bisa cukup dibekukan
oleh salah satu sektor semata-mata. Namun
c. Mendidik dan Mengajar demikian, di antara sektor-sektor dalam
Mendidik dan mengajar merupakan pembangunan, tanggung jawab terbesar
komponen ilmu pendidikan yang ber- dalam lingkaran kualitas sumber daya
kaitan dengan proses pelaksanaan manusia berada pada Dinas Pendidikan
interaksi ditinjau dan sudut pendidik. Nasional (Disdiknas) sebagai penanggung
Teori-teori yang dikembangan dalam jawab Sistem Pendidikan Nasional, baik
komponen ini meliputi, antara lain, teori pendidikan pengelolaan atau pendidikan
tentang karakteristik pendidik, sekolah. Pendidikan luar sekolah terdiri
karakteristik perbuatan pendidikan dan dari berbagai bentuk, di antaranya pen-
mengajar, metode dan teknik mendidik didikan keluarga, pendidikan masyarakat,
dan mengajar dan sistem pengolahan dan pendidikan di lingkungan industri.
kelas. Sumber daya manusia terdiri dari
dimensi kuantitatif dan dimensi kualitatif
d. Lingkungan Pendidikan tenaga kerja. prestasi tenaga kerja yang
Lingkungan pendidikan berkenaan memasuki dunia kerja dalam jumlah waktu
dengan situasi dimana interaksi belajar- belajar adalah dimensi kualitatif dari
mengajar berlangsung. Teori yang sumber daya manusia, sedangkan dimensi
berkaitan dengan lingkungan pendidikan kuantitatif mencakup berbagai potensi
adalah perencanaan pendidikan, yang terkandung pada setiap manusia,
manajemen pendidikan bimbingan antara lain pikiran (ide), pengetahuan,
konseling, kebijakan pendidikan daktik), sikap, dan keterampilan yang memberikan
dan ekonomi pendidikan. pengaruh terhadap kapasitas kemampuan
manusia untuk melaksanakan pekerjaan
e. Tujuan Pendidikan yang produktif. Jika pengeluaran untuk
Evaluasi berkenaan dengan prinsip, meningkatkan kapasitas tersebut ditingkat-
mental, teknik, dan prosedur dengan kan, maka nilai produktivitas dari sumber
cara-cara bagaimana mengenai pen- daya manusia akan menghasilkan nilai
capaian tujuan pendidikan. Sejauh mana balik (rate of return) yang positif.
kualitas program dan proses pendidikan Pada dasarnya teori human capital,
yang bermutu telah tercapai. Teori-teori yaitu suatu aliran pengeluaran yang
yang dikembangkan dalam komponen menganggap bahwa manusia merupakan
61
suatu bentuk kapital sebagaimana bentuk- pengembangan sumber daya manusia harus
benruk kapital lainnya, seperti mesin, berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai
teknologi, tanah, uang, material yang berikut:
menentukan pertumbuhan produktivitas 1. Pembatasan dan perluasan pendidikan
melalui investasi dirinva sendiri. Sese- harus diciptakan bersama; dengan ini,
orang dapat memperluas alternatif untuk dilakukan upaya peningkatan relevansi
memilih profesi atau pekerjaan yang pada pendidikan secara lebih merata dan
gilirannya akan meningkatkan kesejah- meluas dalam berbagai jenis, panjang,
teraan. Human Capital ini dapat diaplikasi- dan jalur pendidikan.
kan melalui berbagai bentuk investasi 2. Pengembangan dan pendayagunaan
sumber daya manusia di antaranya IPTEK yang memungkinkan untuk
pendidikan formal, pendidikan informal, menjadi sumber penggerak bagi
pengalaman kerja, kesehatan, dan gizi serta perluasan motivasi lapangan kerja.
transmigrasi. 3. Reformasi di bidang pendidikan di
Cara berpikir yang tertuang dalam negara yang sedang berkembang,
teori sumber daya manusia (human capital dimana kondisi ekonomi sudah maju
resources) ini sebenarnya mirip dengan dengan berbasis perindustrian, maka
“technological functionalism”. Teori ini strategi pengembangan SDM diarahkan
menekankan pada fungsi teknologis dan untuk teoritis pendidikan fungsi dan
pendidikan dan pendayagunaan sumber pengembangan RISTEK untuk
daya manusia secara efisien. Teori ini mendorong terciptanya IPTEK yang
menerangkan bahwa pendidikan memiliki sesuai dengan kebutuhan industri.
efisien. Teori ini menerangkan bahwa 4. Di negara yang sudah maju perlu
pendidikan memiliki peran yang sangat dilakukan inovasi di tiap bidang
menentukan di dalam perkembangan suatu sehingga strategi pengembangan sum-
masyarakat. Menurut teori sumber daya ber daya manusia lebih terfokus pada
manusia, tenaga kerja dianggap sebagai peningkatan mutu pendidikan tinggi.
kapital yang tercermin di dalam penge- 5. Berdasarkan pada hasil analisis kondisi
tahuan, gagasan (ide), kreativitas, dan ketenagakerjaan secara lengkap yang
keterampilan dan produktivitas kerja. Jika mencakup:
tenaga kerja dipandang sebagai pemegang a. Kebutuhan tenaga kerja,
kapital, mereka dapat menginvestasikan b. Sistem pendidikan formal dan
dirinya untuk kepentingan dirinya bukan nonformal,
dimanfaatkan bagi keuntungan seseorang c. Struktur tenaga kerja dan
atau kelompok (majikan, tuan tanah, penggunaan tenaga kerja terdidik
pemilik modal). Jika eksploitasi ini terjadi, yang berkualitas.
tenaga kerja hanya memiliki fungsi sebagai 6. Inventarisasi kebutuhan tenaga kerja
alat produksi, maupun hasil produksi. dalam jangka pondok berdasarkan pada
Dengan demikian, keuntungan potensial estimasi kebutuhan tenaga kerja dalam
mereka telah dipindahkan ke tangan para perspektif jangka panjang.
pemilik modal.
Di dalam suatu sistem produksi, Konsep Dasar Ekonomi Pendidikan
peningkatan produktivitas dapat dilakukan Ekonomi pendidikan merupakan
jika faktor-faktor produksi lainnya bagian terpenting dari ilmu ekonomi yang
diberdayakan oleh tenaga kerja. Dengan merupakan hal yang tak terpisahkan dari
konsep ini, sumber daya manusia tidak ilmu ekonomi sumber daya manusia untuk
semata-mata dianggap sebagai faktor pembangunan nasional. Sebagai landasan
produksi yang konvensional, tetapi peng- konseptual tentang ilmu ekonomi pen-
gerak sistem produksi secara menyeluruh. didikan berikut ini diuraikan definisi yang
Sejalan dengan konsep ini, maka strategi dikemukakan oleh Cohn (1979) sebagai
62
berikut: “Ekonomi pendidikan adalah suatu kemampuan, keterampilan, dan penge-
studi tentang bagaimana manusia, baik tahuan yang dimiliki sesuai dengan
secara perorangan maupun di dalam kebutuhan hidup dan sekiur pembangunan
kelompok masyarakatnya mampu mem- yang memberikan keuntungan, baik
buat keputusan dalam rangka member- kepada individu maupun kepada
dayagunakan sumber daya yang terbatas masyarakat (Harbison dan Meyers, 1964).
agar dapat menghasilkan berbagai bentuk Pusat perhatian mendasar dari
pendidikan dan latihan, pengembangan konsep ekonomi adalah bagaimana meng-
ilmu pengetahuan dan keterampilan, alokasikan sumber-sumber yang terbatas
mengemukakan pendapat, sikap dan nilai- untuk mencapai tujuan yang beraneka
nilai khususnya melalui pendidikan formal, ragam mungkin tak terhingga jumlahnya.
serta bagaimana mendiskusikannya secara Pertimbangan ekonomis didasarkan pada
merata (equal) dan adil (equality) di antara tujuan masyarakat secara menyeluruh.
berbagai kelompok masyarakat” Namun demikian, skala prioritas adalah
Ilmu ekonomi pendidikan tumbuh pertumbuhan ekonomi dan keadilan yang
dan berkembang oleh prespektif investasi biasanya merupakan prioritas tertinggi,
sumber daya manusia (human capital khususnya di Negara yang sedang ber-
resources). Konsep investasi sumber daya kembang. Bank Dunia sejak tahun 1960-an
manusia ini menganggap penting kaitannya menentukan empat criteria untuk investasi
antara pendidikan, produktivitas kerja dan SDM dalam memberikan bantuannya
pertumbuhan ekonomi. Teori human terhadap Negara dunia ketiga di Asia,
capital menganggap bahwa tenaga kerja Afrika, dan Amerika Latin dalam
merupakan pemegang kapital (capital pengembangan SDM, yaitu (1) kebutuhan
holder) yang tercermin dalam keterampil- tenaga kerja yang terampil dalam lapangan
an, pengetahuan, dan produktivitas kerja- kejuruan dan teknologi, (2) perluasan
nya. Jika tenaga kerja merupakan peme- pendidikan dasar dan ini dinilai memiliki
gang kapital, orang dapat melakukan tingkat balik (rate of return) yang lebih
investasi untuk dirinya dalam rangka tinggi sehubungan dengan rendahnya
memilih profesi atau pekerjaan yang dapat biaya, (3) pengembangan sektor pedesaan
meningkatkan kesejahteraan hidupnya. sehingga memperlihatkan peranan pen-
Investasi sebagai suatu konsep didikan missal untuk meningkatkan pro-
umum dapat diartikan sebagai upaya untuk duktlvitas sektor pedesaan, serta (4)
meningkatkan nilai tambah barang ataupun keadilan dan pemerataan yang menun-
jasa di kemudian hari dengan mengorban- jukkan pentingnya distribusi kesempatan
kan nilai konsumsi sekarang (Cohn, 1979, pendidikan dan bentuk-bentuk pengem-
Psacharopoulos, 1988). Investasi dalam. bangan SDM lainnya, baik secara
bidang SDM memiliki prinsip yang tidak geografis, sosial maupun secara ekonomi
berbeda dengan konsep investasi manusia (Djojonegoro dan Suryadi, 1995)
juga bisa dianggap sebagai suatu entitas Perhatian terhadap kriteria peme-
yang nilainya bisa berkembang di rataan kesempatan pendidikan telah ber-
kemudian hari melalui suatu proses kembang teramat pesat sejak Bank Dunia
pengembangan nilai seperti peningkatan terlibat di dalam investasi pendidikan di
sikap. negara-negara berkembang. Di Indonesia
Perilaku, wawasan, keahlian, dan sejak tahun 1978, dilakukan penghapusan
keterampilan manusia dengan nilai-nilai SPP untuk SD untuk menjamin peme-
tersebut merupakan subjek dan konsepsi rataan kesempatan pendidikan dasar.
SDM atau Human Capital. Pengembangan Namun demikian, investasi dalam peme-
SDM tersebut dapat dilakukan melalui rataan pendidikan sebagai investasi SDM,
pendidikan dan latihan pada berbagai terdapat beberapa aspek yang perlu dikaji
jenjang dan jalur. SDM ini bernilai jika dan diperhitungkan sebagai criteria
63
keberhasilan, yaitu (1) nilai baik ekonomis Kesimpulan
langsung dan suatu investasi, yaitu Nilai ekonomi pendidikan dapat
perimbangan antara biaya kesempatan dilihat dan sumbangan atas manfaat
(opportunity cost) dan keuntungan masa terhadap pembangunan sosial ekonomi
depan yang diharapkan melalui pening- melalui peningkatan pengetahuan,
katan produktivitas tenaga kerja, (2) nilai keterampilan, kecakapan, sikap, dan
balik ekonomis tidak langsung, yaitu produktivitas. Bagi masyarakat, pendidik-
keuntungan eksternal yang mempengaruhi an bermanfaat untuk memperkaya
pendapatan anggota masyarakat lain, (3) kehidupan ekonomi, politik, dan budaya.
keuntungan fiskal, yaitu peningkatan Pendidikan memperkuat kemampuan
penerimaan negara dan sektor pajak yang dalam memanfaatkan teknologi demi
diakibatkan oleh meningkatnya peng- kemajuan di bidang sosial dan ekonomi.
hasilan tenaga kerja terdidik, (4) peme- Biaya yang dikeluarkan di bidang
nuhan kebutuhan tenaga kerja terampil pendidikan sebagai bentuk investasi pada
dan terlatih, (5) permintaan masyarakat jangka waktu tertentu, di masa yang akan
akan pendidikan, (6) efisiensi internal dari datang harus dapat menghasilkan keun-
lembaga pendidikan itu sendiri, yaitu tungan (benefit) atau manfaat, baik dalam
hubungan antara input dan output yang bentuk uang (financial) maupun nonfinan-
diukur dengan indikator-indikator pem- sial. Dalam bentuk uang yang diperoleh
borosan, pengulangan, putus sekolah, dan sebagai balas jasa atas produktivitas tenaga
efektivitas biaya, (7) terciptanya distribusi kerja dan dalam bentuk nonfinansial nilai-
kesempatan pendidikan yang semakin nilai, seperti meningkatkan kesehatan,
merata untuk semua penduduk usia keamanan atau ketertiban masyarakat, baik
sekolah, (8) dampak positif dan peme- dari aspek individu, sosial, maupun
rataan kesempatan pendidikan terhadap ekonomi.
distribusi pendapatan dan kontribusi Konsep ekonomi dan pembiayaan
pendidikan terhadap pengurangan angka pendidikan, khususnya keterkaitan pen-
kemiskinan, (9) kaitan antara investasi di didikan dengan ekonomi secara makro
sektor pendidikan dan investasi di sektor yang mengandung implikasi terhadap
lain, di antaranya kesehatan, industri, kebijakan dalam pembiayaan pendidikan.
pertanian. Investasi SDM diperkuat oleh Pendidikan dipandang sebagai alat vital
beberapa hasil penelitian yang telah dalam memajukan dan membuat suatu
membuktikan pentingnya pendidikan bangsa menjadi modern, mempunyai
dalam menunjang pertumbuhan ekonomi. ketangguhan dalam menghadapi per-
Sumbangan pendidikan terhadap partum- masalahan kehidupannya. Selain itu
buhan ekonomi semakin kuat setelah pendidikan pun merupakan faktor yang
memperhitungkan efek transaksi antara dapat menentukan kualitas hidup atau
pendidikan dengan bentuk investasi fisik meningkatkan standar hidup suatu bangsa.
lainnya (Psacharopoulos, 1984). Pende- Peningkatan standar hidup suatu bangsa
katan di dalam analisis hubungan antara juga merupakan tujuan utama ekonomi
pendidikan dan pertumbuhan ekonomi melalui pemenuhan kebutuhan barang dan
menggunakan beberapa model, baik yang jasa dalam mencapai kepuasan hidup.
langsung maupun tidak langsung
menghubungkan indikator ekonomi dan DAFTAR PUSTAKA
indikator pendidikan, seperti model fungsi
produksi, analisis cost-benefit, cost- Anonim. 2005. Peningkatan Kualitas
effectivess. Sumber Daya Manusia Untuk
Pembangunan. Depdikbud,
Jakarta

64
Bank Dunia. 1993. The East Asia Miracle. Collier MacMillan Publishers,
University Press, Oxford. London.

Djojonegoro,W dan Suryadi, A. 2005. Morphet, E.C. 1983. The Economics &
Peningkatan Kualitas SW Untuk Financing of Education. Prentice
Pembangunan, Depdikbud, Hall Inc.Engetwood Cliffs, New
Jakarta. Yersey.

Cohn, E. 1979. The Economics of Psacharopoulos. 1988. Return to


Education: An Introduction. Education; a Further
Ballinger Publishing Company, International Update and
Massachussets. Implication. Journal of Human
Resources.
Fattah, N. 2000. Ekonomi & Pembiayaan
Pendidikan. Penerbit PT Remaja Sallis, E. 2003. Total Quality Management
Rosdakarya, Bandung. in Education. Kogan Page
Limited, London.
Harbbison F. dan Meyrs C. 1964.
Education, Main Power and *) Penulis adalah Dosen Tetap Yayasan
Economic Growth. McGraw-Hill pada STIE Nobel Indonesia Makassar
Book Company New York.

Jones,T.H. 1985. School Finance:


Technique and Social Policy.

65

Anda mungkin juga menyukai