Anda di halaman 1dari 4

Nama : Stevi Gretlin Madi

Nim : 1803050136
Kelas/semester : C/IV
Mata Kuliah : Psikologi Komunikasi

A. Karakteristik Manusia Komunikan

Ada Empat pendekatan utama untuk melihat perilaku manusia (jalaludin rakhamt)
yaitu

1. Pendekatan psikoanalisis (sigmund freud)

Asumsi dasar dari psikoanalisis yakni perilaku manusia di tentukan oleh instingk
bawaan dan sebagian besar tidak di sadari dan tindakan manusia mempumnyai sebab.

Menurut freud, perilaku merupakan hasil intraksi 3 dalam kepribadian manusia : Id


(menyimpan dorongan bilogis manusia) Ego (yang membuat keinginan kita
terpenuhi ), superego ( berkaitan dengan norma norma sosial dan cultural masyarakat )
.

2. Pendekatan Kognitif . (kurt lewin)

Pendapat psikologi kognitif manusia bukan Hanya penerima stimuli yang pasif.
Mental manusia mengolah informasi dan mengubah bentuk menjadi baru, ini berarti
manusia adalah penerima istmul yang aktif .

Pendekatan lahir sebagai tanggapan atas keresahan behaviorisme yang tidak mampu
menjawab mengampa ada orang dapat berperilaku berbeda dengan lingkungan.

3. Pendekatan behaviorisme (john b Watson)

watson mengumumkan objek utama psikologi adalah perlilaku manusia dapat diamati
dan perilaku tersebut merupakan hasil belajar. behaviorisme sebagai reaksi terhadap
instropeksionisme ( yang menganalisis jiwa manusia berdasarkan laporan subjektif)
dan juga psiko analisis ( yang berbicara tentang alam bawah sadar dan tidak tampak )
4. Pendekatan humanistic

Psikologi humanistic yang menenkankan pada kreativitas, vitaliyta emosi, eutensitas


dan pencarian makna di atas keputusan. Sehinga manusia bebasa memilih dan
menentukan tindakannya sendoiri serta tidak dapat menyalahkan lingkungan , orang
tua atau keadang sekitarnya.

Ada tiga tumpuan dasar dari pendekatan humanistik yaitu :

 Keunikan manusia,
 Pentingnya nilai ,
 Kemampuan manusia untuk mengembangkan diri.

B. Konsep Diri.

Kosep diri adalah pandangan dan perasaan kita dan tentang diri kita. Konsep diri
meliput apa yang pikirkan dan apa yang di rasakan tetanag diri sendiri. konsep diri
atau gamabran diri merupakan semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang di
ketahui induvidu tentang dirinya dan mempengaruhi individu yang berhubungan
dengan orang lain.

Faktor faktor yang mempengaruhi kosep diri yaitu : orang lain dan kelompok rujukan.

konsep manusia dalam perspektif psikologi eksistensial menurut Ludwig binswanger,


dunia manusia memiliki eksistensi meliputi tiga wilayah yaitu :

1. Umweit ( lingkungan ) adalah dunia objek dan benda sekitar kita. Termasuk
didalamnya adalah dorongan biologis rasa lapar, mengantuk, bahakn kelahiran dan
kematian
2. Mitweit ( dunia bersama) adalah dunia penghubung antar manusia. Dalam
perhubungan tersebut terdapat perasaan cinta dan benci yang tidak dapat pahami
sebagai sesuatu yang bersifat biologis
3. Eigenweit ( dunia milik sendiri ) manusia di tuntut untuk sadar dirinya sebagai
manusia.

C.Karakteristik Budaya Lahan Kering Masyrakat NTT (sabu)

Penduduk NTT yang sebagian besar bekerja di sektor pertanian dengan tingkat
pendidikan yang rendah memiliki berbagai keterbatasan dalam berusaha tani. Selain itu adanya
keterbatasan sumber air menyebabkan usaha tani umumnya dilakukan dengan cara berladang
yaitu pertanian di lahan kering yang disesuaikan dengan kondisi musim. Petani mengelola
lahannya dengan menanam berbagai macam tanaman sebagai sumber pangan keluarga terutama
jagung dan kacang-kacangan. lahan yang dikelola oleh petani NTT ditanami tanaman semusim
yang tidak berkayu. Keterbatasan pengetahuan dan terknologi yang dimiliki petani menyebabkan
budidaya tanaman dilakukan secara tradisional. Pembukaan lahan baru dengan cara tebas bakar
masih dilakukan dan menanam pada lahan yang dianggap subur untuk beberapa musim tanam.
Apabila lahan sudah tidak subur mereka akan meninggalkan lahan tersebut dan mencari lahan
lain untuk diolah dan ditanami. Kebiasaan tersebut masih dilakukan karena masih luasnya lahan
yang belum ditanami. Produksi hasil pertanian masih rendah karena kemampuan mengelola
lahan juga terbatas. Petani NTT tergolong petani subsisten yaitu petani yang melakukan
usahatani untuk konsumsi sendiri sehingga mereka hanya melakukan usahatani pada lahan yang
sempit. Hasil pertanian yang dijual hanya kelebihan dari yang dikonsumsi keluarga. Oleh karena
itu pendapatan yang diperoleh juga sangat rendah.

Kondisi alam yang kering dan langkanya air di sebagian besar wilayah Sabu Raijua yang
disebabkan musim kemarau yang terjadi hampir sepanjang tahun berdampak pada minimnya
hasil pertanian seperti padi, palawija dan juga hortikultura di Kabupaten Sabu Raijua. Namun
demikian, penduduk setempat terus berusaha untuk menjadikan lahan di kabupaten ini bisa
dimanfaatkan menjadi lahan pertanian sehingga produksi pertanian dan pendapatan petanipun
dapat ditingkatkan. Beberapa cara diantaranya dengan pembangunan irigasi dan memanfaatkan
sumur gali. Selain itu,pemanfaatan lahan kering atau lahan tidur ditingkatkan serta dilakukan
penanaman tanaman pangan seperti palawija dan hortikultura pada lahan-lahan yang memiliki
sumber daya air sekalipun saat musim kemarausehingga panen dapat dilakukan pada musim
kemarau dimana hal seperti ini tidak biasa dilakukan oleh petani di Sabu Raijua. 
Pendidikan dapat menjadi media dalam upaya mengatasi masalah kemiskinan dan menjadi
sarana paling efektif karena pendidikan memberi bekal pengetahuan dan keterampilan bagi
setiap warga masyarakat untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya (Ustama, 2009). Peranan
pendidikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan penduduk bukan sekedar sebagai isu
namun secara langsung dapat berfungsi sebagai kekuatan untuk mengurangi jumlah kemiskinan
yang terjadi. Hal ini dapat diwujudkan melalui peningkatan kualitas pendidikan masyarakatnya.
Pendidikan yang baik akan menjadi bekal pengetahuan dan keterampilan, sehingga mereka
mempunyai pilihan dalam bekerja, juga menjadi lebih produktif sehingga dapat meningkatkan
pendapatan untuk kemudian meningkatkan kualitas hidup dan mewujudkan kesejahteraan
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai