Anda di halaman 1dari 13

ISU MASALAH GLOBALISASI DALAM

PENGAJARAN IPS SD/MI DI KELAS TINGGI

Kelompok 1:
Arsi Kamilia Pratiwi (2280433)
Eti Hayati (22844029)
Neng Dewi Siti Julaeha (22844030)

Institut Pendidikan Indonesia


Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengajaran IPS bersumber dari masyarakat yang meliputi pertumbuhan,
perkembangan, dan kemajuan kehidupan termasuk segala aspek dengan
permasalahannya. Dengan demikian, pengajaran IPS tidak akan kehabisanmateri untuk
dibahas dan dipermasalahkan. Materi tersebut bukan hanya apayang terjadi hari ini,
melainkan juga yang telah terjadi pada masa lampau,dan lebih jauh pada masa yang akan
datang. Ditinjau dari lingkupwilayahnya, meliputi apa yang terjadi setempat secara lokal,
nasional,regional sampai ke tingkat global. Hal tersebut jadi perhatian dan lahangarapan
pengajaran IPS.
Kemajuan IPTEK telah membantu kita manusia “melihat” pristiwa dan
permasalahan kehidupan yang secara fisik tidak ada dihadapan kita. Dengan
bantuan IPTEK itu juga, kita manusia mampu menganalisis, memprediksi,dan meyakini
pristiwa serta permasalahan diluar jangkauan pikiran yangmelekat pada diri masing-
masing.
Globalisasi menjadi hal yang sudah pasti tidak bisa setiap orang hindari.
Kemajuannya begitu cepat terutama dalam segi majunya perkembangan tekonologi.
Setiap individu, harus memiliki kemampuan untuk mempersiapkan diri terutama dalam
menghadapi pengaruh negatif dari globalisasi. Ketika globalisasi bisa di manfaatkan
dengan baik dan bijaksana, maka hal ini akan membawa kemajuan yang positif, terutama
dalam bidang pendidikan. Kemajuan dalam bidang teknologi, menuntut keterampilan
yang tinggi bagi pendidik khususnya, terutama dalam memanfaatkan teknologi pada saat
proses pembelajaran.Pendidikan IPS mampu mengembangkan kemampuan sosial di
lingkungan masyarakat, terutama di tengah-tengah arus globalisasi yang semakin
meningkat. Pendidikan IPS juga membekali kemampuan peserta didik untuk bisa
memecahkan berbagai macam permasalahan sosial baik dalam lingkungannya maupun
yang terkait dengan isu-isu global.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja isu-isu global dalam pembelajaran IPS SD?
2. Apa manfaat mempelajari isu-isu global dalam pembelajaran IPS SD?
3. Apa yang menjadi masalah Isu Global dalam Pembelajaran IPS SD?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui isu-isu global dalam pembelajaran IPS SD.
2. Mengetahui manfaat mempelajari isu-isu global dalam pembelajaran IPS SD.
3. Mengetahu cara menyampaikan isu-isu global dikelas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Isu-isu Globalisasi dalam Pembelajaran IPS SD Kelas Tinggi
Telah kita sadari bahwa pengajaran IPS bersumber dari masyarakatyang meliputi
pertumbuhan, perkembangan, kemajuan kehidupan termasuksegala aspek dengan
permasalahannya. Dengan demikian, pengajaran IPStidak akan kehabisan materi untuk
dibahas dan dipermasalahkan. Materitersebut bukan hanya apa yang terjadi hari ini,
melainkan juga yang telahterjadi masa yang lampau, dan lebih jauh pada masa yang akan
datang.Ditinjau dari lingkup wilayahnya meliputi apa yang terjadi setempat secaralocal,
nasional, regional sampai ke tingkat global. Hal tersebut menjadi perhatian dan lahan
garapan pengajaran IPS.
Perkembangan, perubahan dan kemajuan pengetahuan, kesadaran perilaku, sikap
dan pemikiran manusia saat ini akan berpengaruh terhadapsikap perilaku dan tindakannya
di hari-hari mendatang. Oleh karena ituselaku guru IPS harus memperhitungkan dan
mengantisipasinya.
Beberapa hal yang berkenaan dengan isu-isu global dalam pembelajaran IPS
diantaranya sebagai berikut :
1. Kemajuan dan pemanfaatan IPTEK dalam komunikasi transportasi;multimedia,
kamera dan pemotretan jarak jauh, teropong serta penginderaan dari satelit, telah
memperluas cakrawala pandang manusiayang memperkaya materi pembelajar IPS
2. Kontak antarmanusia dan arus barang berita dan informasi baik secarafisik langsung
tanpa perantara, maupun tidak langsung melalui berbagaimedia, memperluas cara
pandang manusia mulai dari tingkat locak,regional sampai ke tingkat global, untuk
membina perspektif global dalamdiri manusia. Proses yang demikian itu merupakan
salah satu tugas yangharus diperhatikan pada pembelajaran IPS
3. Secara alamiah, baik kondisi alam fisik maupun social budaya manusia di permukaan
bumi, tersebar tidak merata dan beraneka ragam. Ketidakmerataan dan
keanekaragaman SDA dan SDM ini menjadi dasar terjadinya penjelajahan, kontak
social, perdagangan serta kemajuan cara pandang manusia terhadap kehidupan baik
dalam konteks keruanganmaupun dalam perkembangan waktunya. Kenyataan yang
demikian itumenjadi landasan materi pada kajian pembelajaran IPS.
4. Perbedaan tingkat kemakmuran masyarakat, Negara-negara di permukaan bumi,
tidak terletak pada kaya miskinnya SDA setempat, melainkan lebihditentukan oleh
kemampuan SDM-nya memanfaatkan SDA yang dimiliki bagi kesejahteraan mereka
masing-masing. Kenyataan yang demikian itumenjadi landasan peningkatan
kesadaran kita semua, khususnya kesadaranguru IPS peningkatan kesadaran kita
semua, khususnya kesadaran guruIPS akan pentingnya pendidikan memperbaiki
kualitas kemampuan peserta didik sebagai masa yang akan datang.
5. Fenomena dan masalah kehidupan di permukaan bumi sebagai suatukenyataan,
merupakan proses yang berkembang dalam ruang tertentu pada perjalanan dari waktu
ke waktu. Kenyataan yang demikian, merupakan perpaduan jalinan antara factor
ruang dengan factor waktu yangmencirikan karakter aspek kehidupan tersebut.
Factor waktu yangmencirikan karekter aspek kehidupan tersebut. Fenomena itu
merupakanhal yang menarik bagi pembelajaran IPS
B. Masalah-masalah Globalisasi Dalam Pembelajaran IPS Kelas Tinggi
Berkenaan dengan masalah-masalah global, Merry M. Merryfield (1997:8) antara lain:
1. Penduduk dan Keluarga Bencana
Masalah penduduk terletak pada tingkat kesejaheraan dankemakmuran yang rendah
sebagai akibat adanya kesenjangan yang besar antara pertumbuhan pertumbuhan serta
jumlah penduduk yang terusmeningkat dengan pertumbuhan segala kebutuhan
terbatas. Sedangkanupaya-upaya yang dilakukan untuk menyeimbangkan
danmenanggulanginya yaitu progam keluarga berencana yang masih belum berhasil.
2. Pembangunan
Masyarakat dan Negara-negara yang miskin yang seharusnyamelakukan
pembangunan untuku mengentaskan diri dari kemiskinan, justru tidak mampu
melaksanakannya. Pembangunan sebagai rangkaiankegiatan perencanaan, pengkajian,
uji kelayakan, pengelolaan, pelaksanaan, evaluasi memerlukan SDM yang handal,
dana yangmendukung, dan suasana yang kondusif. Dengan demikian
pembangunanyang seharusnya menjadi upaya pemecahan masalah, untuk bangsa-
bangsa yang terbelakang dan miskin, justru menjadi masalah. Dalam halini SDM
dengan kualitas kemampuannya, menjadi kunci utama.
3. Hak Asasi Manusia
Mengapa yang melekat pada diri tiap orang itu menjadi masalah, bahkan menjadi
masalah global? Persoalannya terletak pada pelanggaranyang terjadi dialami oleh
orang-orang tertentu, baik sebagai individumaupun sebagai kelompok oleh pihak-
pihak tertentu yang memilikikekuasaan atau yang berkuasa. Oleh karena itu, kita
masing-masinngharus menyadari hak dan kewajiban dan memahami serta
menghormatihak dan kewajiban orang lain. Hal itu sebagai upaya untuk memberikan
pengertian dan kesadaran kepada peserta didik atas hak dan kewajibannya.
4. Migrasi
Migrasi sebgai suatu gerak suatu gerak penduduk yang menjadimasalah global, yaitu
emigrasi (perpindahan penduduk menuju Negaralain yang akan menetap di Negara
baru tersebut), imigrasi (perpindahan penduduk dari suatu Negara ke dalam negeri
tertentu yang diperkirakanakan menetap di negeri terakhir), dan pengungsian
(perpindahansekelompok penduduk dari suatu kawasan atau Negara ke kawasan atau
Negara lain, karena factor-faktor tertentu yang mendesak). Bahwa orang atau orang-
orang yang berpindah itu membawa masalah, masalahekonomi (lapangan kerja,
kekurangan bahan pangan), masalah politik(perang saudara, perbedaan ideology)
masalah atau bencana alam (banjir,kekeringan, wabah). Bagi kawasan atau Negara
yang didatangi, menjadimasalah karena berkaitan dengan pemenuhan segala
kebutuhan para pendatang, mulai dari tempat tinggal, pekerjaan, bahan
pangan,kriminalitas, dan kemungkinan wahab penyakit yang mereka bawa.Masalah
tersebut membawa dampak luas dalm berbagai aspek kehidupandi antara dua belah
pihak.oleh kiarena itu, pada tingkat makro, kenyataantersebut telah menjadi masalah
global.
5. Kepemilikan bersama secara global
Tiap kawasan dengan kawasan lain, tiap Negara dengan Negara lainyang ditetapkan
sebagai batas wilayah (darat, perairan, dan udara). Namundalam konteks dunia
(global), khususnya berkenaan dengan samudra danudara terbuka, merupakan milik
seluruh manusia, yang dapatdimanfaatkan oleh siapa saja. Pada kenyataannya, baik
samudra luasterbuka dan angkasa luar yang tidak bertuan itu, menjadi sengketa
yangdapat menimbulkan masalah besar. Oleh karena itu, hal-hal yangsesungguhnya
menjadi milik bersama umat manusia, tidak dapat diklamoleh pihak manapun, harus
diatur bersama secara global oleh hokuminternational.
6. Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam
Lingkungan hidup bagi manusia yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya
keadaan dan mahluk hidup termasuk didalamnya mansia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dankesejahteraan manusia serta mahluk
hidup lainnya (UURI No. 4/1982:3).Sedangkan sumber daya menurut undang-undan
republic Indonesia nomor 4 tahun 1982 itu adalah “unsur lingkungan hidup yang
terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam non
hayati, dan sumber daya buatan” . oleh karena itu benda atau fenomena yang sama
dapat kita sebut sebagai lingkungan dan dapat pula kita nyatakansebagai sumberdaya
tergantung dari sudut pandang yang kita tetapkan.
Sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk manusia dengansegala kebutuhannya,
lingkungan sebagai sumber daya, secara alamiahtidak dapat lagi menjamin kehidupan
manusia tanpa penerapan dan pemanfaatan IPTEK dalam merekayasa lingkungan
sebagai sumber daya,kesejahteraan umat manusia tidak dapat terjamin. Namun,
penerapan dan pemanfaatan IPTEK tersebut, bermata dua atau dilematis. Secara
positifmendatangkang rahmat dalam arti meningkatkan kesejahteraan manusia.
Namun membawa dampak negatif atau membawa laknat dalam bentukmasalah
lingkungan seperti pencemaran, kekeringan, banjir, tanah longsordan kenaikan suhu
udara globa. Oleh karena itu, kita umat manusia harus penuh kewaspadaan dalam
menerapkandan memanfaatkan IPTEK
7. Kelaparan dan bahan pangan
Kelaparan dan keterbatasan persediaan bahan pangan, merupakanmasalah yang tidak
dapat dilepaskan dari kehidupan umat manusia, baiklocal dan regional maupun
global. Oleh karena itu peningkatan produksi pangan, khususnya produksi pertanian
bahan pangan menjadi tuntutanuntuk memenuhi kebutuhan pangan. Namun karena
berbagai kendalayang meliputi kendala social tidak meratanya kualitas kemampuan
SDM,kendala politik dan kekuasaan, panen kendala cuca (El Nino dan La Nina)yang
menyebabkan kegagalan panen, kesenjangan antara pertumbuhankebutuhan pangan
dengan pertumbuhan persediaan bahannya tidak dapatdihindarkan. Hal tersebut
mengakibatkan kelaparan di berbagai kawasandi dunia. Gejolak politik dan ekonomi
global juga menjadi salah satu penyebab yang mendasar kelaparan di berbagai
belahan bumi tadi.
8. Perdamaian dan keamanan
Perdamaian dan keamanan adalah dua aspek social psikologis yangsangat mendasar
serta didambakan oleh tiap individu umat manusia. Namun demikian, sangat sulit
terealisasikan secara wajar dalamkehidupan. Kerawanan-kerawanan terhadap
perdamaian keamanan, bermula dari pertentangan etnis ke pertentangan rasial,
pertentangan politik ke ekonomi, dari ambisi gengsi arogansi elit yang berkuasa
tingkat nasional ke tingkat regional sampai ke tingkat global yang meresahkan
perdamaian serta mengganggu keamanan global.
9. Prasangka dan diskriminasi
Masalah rpasangka dan diskriminasi, meliputi aspek-aspek etnis(kesukuan), ras,
kelas, jenis atau kelamin (gender), agama, ekonomi dan politik. Secara ilmiah di alam
raya termasuk di dalam biosfer tempat kitahidup ini, perbedaan secara
keanekaragaman merupakan hal wajar. Olehkarena itu, kemajemukan tersebut harus
kita terima, bahkan harus kitasyukuri. Namun demikian dalam kehidupan social,
budaya, ekonomi, dan politik menjadi sumber kersahan kesenjangan bahkan masalah.
Dengandasar alas an perbedaan kepentingan, perbedaan serta
keanekaragamanmenjadi benih berkembangnya prasangka antar etnis, antar ras,
antaragama; antar kelompok ekonomi dan antar kelompok politik. Hal inilahyang
menjadi wajib diwaspadai secara sungguh-sunggu oleh seluruh umatmanusia,
terutama oleh kelompok elit yang tersebut harus mulaiditanamkan sejak dini di
tingkat sekolah dasar. Anak-anak di tingkat SD inilah yang akan menjadi SDM masa
yang akan datang yang idealnya bersih dari sikap dan tindakan prasangka serta
diskriminasi
C. Kecenderungan Negatif Globalisasi (Materialisme, Hedonisme, dan Konsumerisme)
lobalisasi pada dasarnya memiliki nilai-nilai positif. Sebagai contoh tentang
pemanfaatan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan manusia, peningkatan
profesionalitas, revolusi informasi, demokrasi, toleransi, Hak Asasi Manusia, termasuk
juga emansipasi wanita. Tetapi, selain memberikan manfaat, globalisasi menyimpan
bahaya laten yang menjadi tantangan bagi kaum muda. Pergaulan anak muda usia remaja,
serta mobilitas dan komunikasinya sering disebut sebagai generasi layar kaca (televis),
generasi Mall, generasi Handphone, generasi KFC, materialisme, konsumerisme dan
hedonisme serta gaya hidup kebarat-baratanseolah-olah telah menjadi trend dan candu
bagi mereka.
Materialisme adalah pandangan yang menganggap bahwa segala sesuatu itu
hanyalah benda atau barang, tidak lebih, tidak kurang (Muhammad Rifai, 2010:68).
Kebahagian hidup penganut paham ini terletak pada materi bukan pada landasan spiritual.
Di era globalisasi ini kesejahteraan materi ditawarkan dengan sangat gencar dan bertubi-
tubi. Setiap hari iklan menghiasi layar kaca Televisi, menyuguhkan berbagai impian
tentang kesejahteraan materi, sehingga secara tidak sadar kehidupan masyarakat saat ini
telah menjadikan perolehan materi sebagai barometer sukses atau tidaknya seseorang.
Orang yang menganut pandangan materialisme ini akan membahayakan manusia lainnya
jika mereka mengorbankan manusia demi mencapai tujuan materialnya.
Hedonisme adalah pandangan atau ajaran yang menganggap kenikmatan (materi)
sebagai tujuan hidup. Kaum hedonis adalah orang-orang yang hidupnya hanya untuk
mengejar kenikmatan dan kesenangan semata. Mereka memuja kenikmatan dan hidup
hanya untuk mencari kenikamatan. Konsekuensinya mereka menghindari hal-hal yang
tidak menyenangkan. Mereka juga mudah mengeluh pada saat menghadapi kesulitan
hidup (Muhammad Rifai, 2010:69). Sedangkan konsumerisme adalah sebuah mentalitas
dan gaya hidup boros. Mengahabiskan, menghambur-hamburkan barang dan jasa secara
berlebihan. Hal itu lah yang menjadi salah satu penyebab krisis kepribadian yang menjadi
bagian dari masalah akibat globalisasi.
D. Peran Pembelajaran IPS Dalam Mengahadapi Tantangan Globalisasi
IPS adalah integrasi dari berbagai cabang ilmu social seperti sosiologi, ekonomi,
sejarah, dan geografi. Mata pelajaran ini merupakan program pendidikan yang
berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa
ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli serta tanggung jawab terhadap lingkungan
social dan alam. Pembelajaran IPS bisa menjadi salah satu senjata untuk menangkal
pengaruh negatif dari globalisasi. Tetapi itu semua harus ada konektivitas antara guru,
peserta didik, orang tua dan masyarakat. Lingkungan masyarakat dengan berbagai
problematikanya menjadi kajian IPS yang membantu peserta didik untuk memahami
segala persoalan kehidupan di masyarakat.
Pembelajaran IPS mempunyai peran yang besar dalam membentuk karakter peserta
didik. Pembelajaran IPS merupakan penunjuk yang berfungsi menuntun peserta didik
untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. Pembelajaran
tersebut secara langsung maupun tidak langsung telah mentransfer muatan budaya yang
berisi nilai-nilai,sikap, peran dan pola perilaku, sehingga peserta didik mampu untuk
menerapkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat seperti menghargai
pendapat orang lain, menghormati keberagaman, mematuhi hukum, menghindari
kekerasan, dan lain-lain.
IPS juga berperan untuk mengembangkan pengetahuan (knowledge), keterampilan
skill) dan sikap (attitudes) yang diperlukan untuk hidup secara efektif dan efisien dalam
dunia yang sumber daya alamnya semakin menipis dan ditandai saling ketergantungan.
Alam dan masyarakat merupakan laboratorium IPS yang menjadi sumber utama
dalam pembelajaran. Oleh karena itu IPS menekankan bagaimana membelajarkan para
pembelajar untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat sehingga nantinya
memiliki ketajaman intuisi dan prediktif yang berfungsi dalam memecahkan masalah-
masalah yang ada di sekelilingnya.
Pembelajaran IPS diharapkan untuk dapat menciptakan manusia-manusia Indonesia
yang mampu bersaing dengan semua masyarakat dari Negara lain. Masalah daya saing
dalam era globalisasi yang semakin terbuka merupakan tantangan yang tidak ringan.
Tanpa dibekali dengan kemampuan dan keunggulan saing yang tinggi maka bangsa
Indonesia tidak akan mampu bersaing di dunia internasional. Menurut Nu’man
Somantri (2001) daya saing Indonesia akan terwujud bila didukung oleh sumber daya
manusia yang handal. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang
diperlukan adalah pendidikan. Sebab pendidikan dianggap sebagai mekanisme
kelembagaan pokok dalam mengembangkan keahlian dan pengetahuan.
Globalisasi menyasar setiap lapisan masyarakat. Menyiapkan masyarakat yang
cerdas, kompeten, dan memiliki keahlian merupakan sebuah keharusan. Tapi itu semua
tidak cukup, harus diimbangi dengan sikap dan karakter yang baik, sehingga masyarakat
Indonesia nantinya tidak jatuh dalam sifat materialisme, hedonis, konsumerisme dan gaya
hidup kebarat-baratan yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Bangsa ini
memiliki sejarah panjang dijajah oleh negara-negara barat. Penjajahan secara fisik itu
menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi rakyat. Setelah merdeka, tidak serta merta
penderitaan rakyat itu berhenti, meskipun negara ini merdeka tapi kenyataannya kita
masih dijajah secara non fisik. SDA alam kita dikeruk oleh negara lain, westernisasi
membuat kearifan lokal mulai terpinggirkan. Oleh karena itu, melalui pembelajaran IPS
Kompetensi pendidikan karakter seperti cinta tanah air, peduli, rela berkorban, gotong
royong dan lain-lain dapat ditanamkan, karena IPS selalu terkait dengan masalah-masalah
kehidupan manusia dan lingkungannya.
Globalisasi harus dimanfaatkan oleh guru, menjadikannya sebuah kekuatan agar
bisa menyiapkan peserta didik untuk menghadapi globalisasi, sebab sitiasi sosial yang
dinamis mengharuskan peserta didik untuk siap dalam menghadapi perubahan-perubahan
yang terjadi. Langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh guru untuk peserta didik dalam
mengahadapi globalisasi adalah:
1. Mendesain pembelajaran IPS yang tidak hanya bertumpu pada aspek kognitif saja,
tetapi lebih menekankan pada kemampuan social siswa dengan cara terjun langsung
dalam masyarakat, melihat permasalahan-permasalahan yang ada untuk dipecahkan
bersama.
2. Menggunakan berbagai media komunikasi dalam pembelajaran IPS, seperti Televisi,
Radio, surat kabar, internet dan media lainnya. Dengan menggunakan media tersebut
maka peserta didik dapat mengetahui kasus-kasus yang sedang berkembang dalam
masyarakat untuk dipelajari.
3. Guru harus menanamkan kearifan lokal untuk menangkal pengaruh negatif
globalisasi dengan cara Think Globally Act Locally.
4. Guru harus menguasai teknologi untuk mengimbangi peserta didik zaman sekarang
yang telah cakap dalam menggunakan teknologi. Kemajuan teknologi memiliki andil
yang sangat besar dalam pembelajaran IPS. Guru dan peserta didik dapat dengan
mudah mengakses bahan pembelajaran. Guru harus mampu membimbing dan
mengarahkan peserta didik untuk dapat memilih dan memilah mana informasi yang
baik dan informasi yang tidak baik, agar tidak terjadi penyimpangan terhadap
penggunaan teknologi yang dapat menyebabkan pergeseran terhadap nilai-nilai
budaya dalam masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pembelajaran IPS dapat menangkal pengaruh negatif dari globalisasi. IPS
menekankan bagaimana membelajarkan para pembelajar untuk berpartisipasi aktif dalam
kehidupan masyarakat sehingga nantinya memiliki ketajaman intuisi dan prediktif yang
berfungsi dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di sekelilingnya. Pembelajaran
IPS juga dapat mentaransfer muatan budaya yang berisi nilai-nilai, sikap, peran dan pola
perilaku, sehingga peserta didik mampu untuk menerapkan nilai-nilai luhur dalam
kehidupan masyarakat. Nilai-nilai moral itu yang nantinya akan memfilter globalisasi,
menyerap sesuatu yang baik dan membuang yang buruk.
Globalisasi merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Memahami dan
memaknai globalisasi dalam pendidikan penting agar tidak memandang globalisasi itu
dari satu sudut pandang saja. Memang globalisasi memberikan ruang terhadap budaya
asing yang bertentangan dengan norma yang dipegang oleh masyarakat, sehingga hal
seperti itu harus dihindari. Tetapi, dari sudut pandang yang lain globalisasi itu adalah
sebuah wahana untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu mengendalikan
dan memanfaatkan perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh proses globalisasi.
B. Saran
Pemebelajaran IPS di tingkat SD secara terpadu harus mencakupaspek tentang isu global.
Fenomena dan isu dalam kehidupan dapat berkembang menjadi masalah baru. Oleh
karena itu sebagai guru IPS ditingkat SD dituntut untuk memberikan pengertian dan
pemahaman kepadasiswa agar bisa mampu menyerap informasi global, dengan
mencermatimasalah dan dampak negatif yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai