Kelompok 1: Arsi Kamilia Pratiwi (2280433) Eti Hayati (22844029) Neng Dewi Siti Julaeha (22844030)
Institut Pendidikan Indonesia
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran IPS bersumber dari masyarakat yang meliputi pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan kehidupan termasuk segala aspek dengan permasalahannya. Dengan demikian, pengajaran IPS tidak akan kehabisanmateri untuk dibahas dan dipermasalahkan. Materi tersebut bukan hanya apayang terjadi hari ini, melainkan juga yang telah terjadi pada masa lampau,dan lebih jauh pada masa yang akan datang. Ditinjau dari lingkupwilayahnya, meliputi apa yang terjadi setempat secara lokal, nasional,regional sampai ke tingkat global. Hal tersebut jadi perhatian dan lahangarapan pengajaran IPS. Kemajuan IPTEK telah membantu kita manusia “melihat” pristiwa dan permasalahan kehidupan yang secara fisik tidak ada dihadapan kita. Dengan bantuan IPTEK itu juga, kita manusia mampu menganalisis, memprediksi,dan meyakini pristiwa serta permasalahan diluar jangkauan pikiran yangmelekat pada diri masing- masing. Globalisasi menjadi hal yang sudah pasti tidak bisa setiap orang hindari. Kemajuannya begitu cepat terutama dalam segi majunya perkembangan tekonologi. Setiap individu, harus memiliki kemampuan untuk mempersiapkan diri terutama dalam menghadapi pengaruh negatif dari globalisasi. Ketika globalisasi bisa di manfaatkan dengan baik dan bijaksana, maka hal ini akan membawa kemajuan yang positif, terutama dalam bidang pendidikan. Kemajuan dalam bidang teknologi, menuntut keterampilan yang tinggi bagi pendidik khususnya, terutama dalam memanfaatkan teknologi pada saat proses pembelajaran.Pendidikan IPS mampu mengembangkan kemampuan sosial di lingkungan masyarakat, terutama di tengah-tengah arus globalisasi yang semakin meningkat. Pendidikan IPS juga membekali kemampuan peserta didik untuk bisa memecahkan berbagai macam permasalahan sosial baik dalam lingkungannya maupun yang terkait dengan isu-isu global. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja isu-isu global dalam pembelajaran IPS SD? 2. Apa manfaat mempelajari isu-isu global dalam pembelajaran IPS SD? 3. Apa yang menjadi masalah Isu Global dalam Pembelajaran IPS SD? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui isu-isu global dalam pembelajaran IPS SD. 2. Mengetahui manfaat mempelajari isu-isu global dalam pembelajaran IPS SD. 3. Mengetahu cara menyampaikan isu-isu global dikelas BAB II PEMBAHASAN A. Isu-isu Globalisasi dalam Pembelajaran IPS SD Kelas Tinggi Telah kita sadari bahwa pengajaran IPS bersumber dari masyarakatyang meliputi pertumbuhan, perkembangan, kemajuan kehidupan termasuksegala aspek dengan permasalahannya. Dengan demikian, pengajaran IPStidak akan kehabisan materi untuk dibahas dan dipermasalahkan. Materitersebut bukan hanya apa yang terjadi hari ini, melainkan juga yang telahterjadi masa yang lampau, dan lebih jauh pada masa yang akan datang.Ditinjau dari lingkup wilayahnya meliputi apa yang terjadi setempat secaralocal, nasional, regional sampai ke tingkat global. Hal tersebut menjadi perhatian dan lahan garapan pengajaran IPS. Perkembangan, perubahan dan kemajuan pengetahuan, kesadaran perilaku, sikap dan pemikiran manusia saat ini akan berpengaruh terhadapsikap perilaku dan tindakannya di hari-hari mendatang. Oleh karena ituselaku guru IPS harus memperhitungkan dan mengantisipasinya. Beberapa hal yang berkenaan dengan isu-isu global dalam pembelajaran IPS diantaranya sebagai berikut : 1. Kemajuan dan pemanfaatan IPTEK dalam komunikasi transportasi;multimedia, kamera dan pemotretan jarak jauh, teropong serta penginderaan dari satelit, telah memperluas cakrawala pandang manusiayang memperkaya materi pembelajar IPS 2. Kontak antarmanusia dan arus barang berita dan informasi baik secarafisik langsung tanpa perantara, maupun tidak langsung melalui berbagaimedia, memperluas cara pandang manusia mulai dari tingkat locak,regional sampai ke tingkat global, untuk membina perspektif global dalamdiri manusia. Proses yang demikian itu merupakan salah satu tugas yangharus diperhatikan pada pembelajaran IPS 3. Secara alamiah, baik kondisi alam fisik maupun social budaya manusia di permukaan bumi, tersebar tidak merata dan beraneka ragam. Ketidakmerataan dan keanekaragaman SDA dan SDM ini menjadi dasar terjadinya penjelajahan, kontak social, perdagangan serta kemajuan cara pandang manusia terhadap kehidupan baik dalam konteks keruanganmaupun dalam perkembangan waktunya. Kenyataan yang demikian itumenjadi landasan materi pada kajian pembelajaran IPS. 4. Perbedaan tingkat kemakmuran masyarakat, Negara-negara di permukaan bumi, tidak terletak pada kaya miskinnya SDA setempat, melainkan lebihditentukan oleh kemampuan SDM-nya memanfaatkan SDA yang dimiliki bagi kesejahteraan mereka masing-masing. Kenyataan yang demikian itumenjadi landasan peningkatan kesadaran kita semua, khususnya kesadaranguru IPS peningkatan kesadaran kita semua, khususnya kesadaran guruIPS akan pentingnya pendidikan memperbaiki kualitas kemampuan peserta didik sebagai masa yang akan datang. 5. Fenomena dan masalah kehidupan di permukaan bumi sebagai suatukenyataan, merupakan proses yang berkembang dalam ruang tertentu pada perjalanan dari waktu ke waktu. Kenyataan yang demikian, merupakan perpaduan jalinan antara factor ruang dengan factor waktu yangmencirikan karakter aspek kehidupan tersebut. Factor waktu yangmencirikan karekter aspek kehidupan tersebut. Fenomena itu merupakanhal yang menarik bagi pembelajaran IPS B. Masalah-masalah Globalisasi Dalam Pembelajaran IPS Kelas Tinggi Berkenaan dengan masalah-masalah global, Merry M. Merryfield (1997:8) antara lain: 1. Penduduk dan Keluarga Bencana Masalah penduduk terletak pada tingkat kesejaheraan dankemakmuran yang rendah sebagai akibat adanya kesenjangan yang besar antara pertumbuhan pertumbuhan serta jumlah penduduk yang terusmeningkat dengan pertumbuhan segala kebutuhan terbatas. Sedangkanupaya-upaya yang dilakukan untuk menyeimbangkan danmenanggulanginya yaitu progam keluarga berencana yang masih belum berhasil. 2. Pembangunan Masyarakat dan Negara-negara yang miskin yang seharusnyamelakukan pembangunan untuku mengentaskan diri dari kemiskinan, justru tidak mampu melaksanakannya. Pembangunan sebagai rangkaiankegiatan perencanaan, pengkajian, uji kelayakan, pengelolaan, pelaksanaan, evaluasi memerlukan SDM yang handal, dana yangmendukung, dan suasana yang kondusif. Dengan demikian pembangunanyang seharusnya menjadi upaya pemecahan masalah, untuk bangsa- bangsa yang terbelakang dan miskin, justru menjadi masalah. Dalam halini SDM dengan kualitas kemampuannya, menjadi kunci utama. 3. Hak Asasi Manusia Mengapa yang melekat pada diri tiap orang itu menjadi masalah, bahkan menjadi masalah global? Persoalannya terletak pada pelanggaranyang terjadi dialami oleh orang-orang tertentu, baik sebagai individumaupun sebagai kelompok oleh pihak- pihak tertentu yang memilikikekuasaan atau yang berkuasa. Oleh karena itu, kita masing-masinngharus menyadari hak dan kewajiban dan memahami serta menghormatihak dan kewajiban orang lain. Hal itu sebagai upaya untuk memberikan pengertian dan kesadaran kepada peserta didik atas hak dan kewajibannya. 4. Migrasi Migrasi sebgai suatu gerak suatu gerak penduduk yang menjadimasalah global, yaitu emigrasi (perpindahan penduduk menuju Negaralain yang akan menetap di Negara baru tersebut), imigrasi (perpindahan penduduk dari suatu Negara ke dalam negeri tertentu yang diperkirakanakan menetap di negeri terakhir), dan pengungsian (perpindahansekelompok penduduk dari suatu kawasan atau Negara ke kawasan atau Negara lain, karena factor-faktor tertentu yang mendesak). Bahwa orang atau orang- orang yang berpindah itu membawa masalah, masalahekonomi (lapangan kerja, kekurangan bahan pangan), masalah politik(perang saudara, perbedaan ideology) masalah atau bencana alam (banjir,kekeringan, wabah). Bagi kawasan atau Negara yang didatangi, menjadimasalah karena berkaitan dengan pemenuhan segala kebutuhan para pendatang, mulai dari tempat tinggal, pekerjaan, bahan pangan,kriminalitas, dan kemungkinan wahab penyakit yang mereka bawa.Masalah tersebut membawa dampak luas dalm berbagai aspek kehidupandi antara dua belah pihak.oleh kiarena itu, pada tingkat makro, kenyataantersebut telah menjadi masalah global. 5. Kepemilikan bersama secara global Tiap kawasan dengan kawasan lain, tiap Negara dengan Negara lainyang ditetapkan sebagai batas wilayah (darat, perairan, dan udara). Namundalam konteks dunia (global), khususnya berkenaan dengan samudra danudara terbuka, merupakan milik seluruh manusia, yang dapatdimanfaatkan oleh siapa saja. Pada kenyataannya, baik samudra luasterbuka dan angkasa luar yang tidak bertuan itu, menjadi sengketa yangdapat menimbulkan masalah besar. Oleh karena itu, hal-hal yangsesungguhnya menjadi milik bersama umat manusia, tidak dapat diklamoleh pihak manapun, harus diatur bersama secara global oleh hokuminternational. 6. Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Lingkungan hidup bagi manusia yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan mahluk hidup termasuk didalamnya mansia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dankesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya (UURI No. 4/1982:3).Sedangkan sumber daya menurut undang-undan republic Indonesia nomor 4 tahun 1982 itu adalah “unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya manusia, sumber daya alam hayati, sumber daya alam non hayati, dan sumber daya buatan” . oleh karena itu benda atau fenomena yang sama dapat kita sebut sebagai lingkungan dan dapat pula kita nyatakansebagai sumberdaya tergantung dari sudut pandang yang kita tetapkan. Sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk manusia dengansegala kebutuhannya, lingkungan sebagai sumber daya, secara alamiahtidak dapat lagi menjamin kehidupan manusia tanpa penerapan dan pemanfaatan IPTEK dalam merekayasa lingkungan sebagai sumber daya,kesejahteraan umat manusia tidak dapat terjamin. Namun, penerapan dan pemanfaatan IPTEK tersebut, bermata dua atau dilematis. Secara positifmendatangkang rahmat dalam arti meningkatkan kesejahteraan manusia. Namun membawa dampak negatif atau membawa laknat dalam bentukmasalah lingkungan seperti pencemaran, kekeringan, banjir, tanah longsordan kenaikan suhu udara globa. Oleh karena itu, kita umat manusia harus penuh kewaspadaan dalam menerapkandan memanfaatkan IPTEK 7. Kelaparan dan bahan pangan Kelaparan dan keterbatasan persediaan bahan pangan, merupakanmasalah yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan umat manusia, baiklocal dan regional maupun global. Oleh karena itu peningkatan produksi pangan, khususnya produksi pertanian bahan pangan menjadi tuntutanuntuk memenuhi kebutuhan pangan. Namun karena berbagai kendalayang meliputi kendala social tidak meratanya kualitas kemampuan SDM,kendala politik dan kekuasaan, panen kendala cuca (El Nino dan La Nina)yang menyebabkan kegagalan panen, kesenjangan antara pertumbuhankebutuhan pangan dengan pertumbuhan persediaan bahannya tidak dapatdihindarkan. Hal tersebut mengakibatkan kelaparan di berbagai kawasandi dunia. Gejolak politik dan ekonomi global juga menjadi salah satu penyebab yang mendasar kelaparan di berbagai belahan bumi tadi. 8. Perdamaian dan keamanan Perdamaian dan keamanan adalah dua aspek social psikologis yangsangat mendasar serta didambakan oleh tiap individu umat manusia. Namun demikian, sangat sulit terealisasikan secara wajar dalamkehidupan. Kerawanan-kerawanan terhadap perdamaian keamanan, bermula dari pertentangan etnis ke pertentangan rasial, pertentangan politik ke ekonomi, dari ambisi gengsi arogansi elit yang berkuasa tingkat nasional ke tingkat regional sampai ke tingkat global yang meresahkan perdamaian serta mengganggu keamanan global. 9. Prasangka dan diskriminasi Masalah rpasangka dan diskriminasi, meliputi aspek-aspek etnis(kesukuan), ras, kelas, jenis atau kelamin (gender), agama, ekonomi dan politik. Secara ilmiah di alam raya termasuk di dalam biosfer tempat kitahidup ini, perbedaan secara keanekaragaman merupakan hal wajar. Olehkarena itu, kemajemukan tersebut harus kita terima, bahkan harus kitasyukuri. Namun demikian dalam kehidupan social, budaya, ekonomi, dan politik menjadi sumber kersahan kesenjangan bahkan masalah. Dengandasar alas an perbedaan kepentingan, perbedaan serta keanekaragamanmenjadi benih berkembangnya prasangka antar etnis, antar ras, antaragama; antar kelompok ekonomi dan antar kelompok politik. Hal inilahyang menjadi wajib diwaspadai secara sungguh-sunggu oleh seluruh umatmanusia, terutama oleh kelompok elit yang tersebut harus mulaiditanamkan sejak dini di tingkat sekolah dasar. Anak-anak di tingkat SD inilah yang akan menjadi SDM masa yang akan datang yang idealnya bersih dari sikap dan tindakan prasangka serta diskriminasi C. Kecenderungan Negatif Globalisasi (Materialisme, Hedonisme, dan Konsumerisme) lobalisasi pada dasarnya memiliki nilai-nilai positif. Sebagai contoh tentang pemanfaatan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan manusia, peningkatan profesionalitas, revolusi informasi, demokrasi, toleransi, Hak Asasi Manusia, termasuk juga emansipasi wanita. Tetapi, selain memberikan manfaat, globalisasi menyimpan bahaya laten yang menjadi tantangan bagi kaum muda. Pergaulan anak muda usia remaja, serta mobilitas dan komunikasinya sering disebut sebagai generasi layar kaca (televis), generasi Mall, generasi Handphone, generasi KFC, materialisme, konsumerisme dan hedonisme serta gaya hidup kebarat-baratanseolah-olah telah menjadi trend dan candu bagi mereka. Materialisme adalah pandangan yang menganggap bahwa segala sesuatu itu hanyalah benda atau barang, tidak lebih, tidak kurang (Muhammad Rifai, 2010:68). Kebahagian hidup penganut paham ini terletak pada materi bukan pada landasan spiritual. Di era globalisasi ini kesejahteraan materi ditawarkan dengan sangat gencar dan bertubi- tubi. Setiap hari iklan menghiasi layar kaca Televisi, menyuguhkan berbagai impian tentang kesejahteraan materi, sehingga secara tidak sadar kehidupan masyarakat saat ini telah menjadikan perolehan materi sebagai barometer sukses atau tidaknya seseorang. Orang yang menganut pandangan materialisme ini akan membahayakan manusia lainnya jika mereka mengorbankan manusia demi mencapai tujuan materialnya. Hedonisme adalah pandangan atau ajaran yang menganggap kenikmatan (materi) sebagai tujuan hidup. Kaum hedonis adalah orang-orang yang hidupnya hanya untuk mengejar kenikmatan dan kesenangan semata. Mereka memuja kenikmatan dan hidup hanya untuk mencari kenikamatan. Konsekuensinya mereka menghindari hal-hal yang tidak menyenangkan. Mereka juga mudah mengeluh pada saat menghadapi kesulitan hidup (Muhammad Rifai, 2010:69). Sedangkan konsumerisme adalah sebuah mentalitas dan gaya hidup boros. Mengahabiskan, menghambur-hamburkan barang dan jasa secara berlebihan. Hal itu lah yang menjadi salah satu penyebab krisis kepribadian yang menjadi bagian dari masalah akibat globalisasi. D. Peran Pembelajaran IPS Dalam Mengahadapi Tantangan Globalisasi IPS adalah integrasi dari berbagai cabang ilmu social seperti sosiologi, ekonomi, sejarah, dan geografi. Mata pelajaran ini merupakan program pendidikan yang berorientasi aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap peduli serta tanggung jawab terhadap lingkungan social dan alam. Pembelajaran IPS bisa menjadi salah satu senjata untuk menangkal pengaruh negatif dari globalisasi. Tetapi itu semua harus ada konektivitas antara guru, peserta didik, orang tua dan masyarakat. Lingkungan masyarakat dengan berbagai problematikanya menjadi kajian IPS yang membantu peserta didik untuk memahami segala persoalan kehidupan di masyarakat. Pembelajaran IPS mempunyai peran yang besar dalam membentuk karakter peserta didik. Pembelajaran IPS merupakan penunjuk yang berfungsi menuntun peserta didik untuk menjadi manusia yang berakhlak mulia dan berbudi pekerti luhur. Pembelajaran tersebut secara langsung maupun tidak langsung telah mentransfer muatan budaya yang berisi nilai-nilai,sikap, peran dan pola perilaku, sehingga peserta didik mampu untuk menerapkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan bermasyarakat seperti menghargai pendapat orang lain, menghormati keberagaman, mematuhi hukum, menghindari kekerasan, dan lain-lain. IPS juga berperan untuk mengembangkan pengetahuan (knowledge), keterampilan skill) dan sikap (attitudes) yang diperlukan untuk hidup secara efektif dan efisien dalam dunia yang sumber daya alamnya semakin menipis dan ditandai saling ketergantungan. Alam dan masyarakat merupakan laboratorium IPS yang menjadi sumber utama dalam pembelajaran. Oleh karena itu IPS menekankan bagaimana membelajarkan para pembelajar untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat sehingga nantinya memiliki ketajaman intuisi dan prediktif yang berfungsi dalam memecahkan masalah- masalah yang ada di sekelilingnya. Pembelajaran IPS diharapkan untuk dapat menciptakan manusia-manusia Indonesia yang mampu bersaing dengan semua masyarakat dari Negara lain. Masalah daya saing dalam era globalisasi yang semakin terbuka merupakan tantangan yang tidak ringan. Tanpa dibekali dengan kemampuan dan keunggulan saing yang tinggi maka bangsa Indonesia tidak akan mampu bersaing di dunia internasional. Menurut Nu’man Somantri (2001) daya saing Indonesia akan terwujud bila didukung oleh sumber daya manusia yang handal. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang diperlukan adalah pendidikan. Sebab pendidikan dianggap sebagai mekanisme kelembagaan pokok dalam mengembangkan keahlian dan pengetahuan. Globalisasi menyasar setiap lapisan masyarakat. Menyiapkan masyarakat yang cerdas, kompeten, dan memiliki keahlian merupakan sebuah keharusan. Tapi itu semua tidak cukup, harus diimbangi dengan sikap dan karakter yang baik, sehingga masyarakat Indonesia nantinya tidak jatuh dalam sifat materialisme, hedonis, konsumerisme dan gaya hidup kebarat-baratan yang tidak sesuai dengan karakter bangsa Indonesia. Bangsa ini memiliki sejarah panjang dijajah oleh negara-negara barat. Penjajahan secara fisik itu menyebabkan penderitaan yang luar biasa bagi rakyat. Setelah merdeka, tidak serta merta penderitaan rakyat itu berhenti, meskipun negara ini merdeka tapi kenyataannya kita masih dijajah secara non fisik. SDA alam kita dikeruk oleh negara lain, westernisasi membuat kearifan lokal mulai terpinggirkan. Oleh karena itu, melalui pembelajaran IPS Kompetensi pendidikan karakter seperti cinta tanah air, peduli, rela berkorban, gotong royong dan lain-lain dapat ditanamkan, karena IPS selalu terkait dengan masalah-masalah kehidupan manusia dan lingkungannya. Globalisasi harus dimanfaatkan oleh guru, menjadikannya sebuah kekuatan agar bisa menyiapkan peserta didik untuk menghadapi globalisasi, sebab sitiasi sosial yang dinamis mengharuskan peserta didik untuk siap dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi. Langkah-langkah yang bisa dilakukan oleh guru untuk peserta didik dalam mengahadapi globalisasi adalah: 1. Mendesain pembelajaran IPS yang tidak hanya bertumpu pada aspek kognitif saja, tetapi lebih menekankan pada kemampuan social siswa dengan cara terjun langsung dalam masyarakat, melihat permasalahan-permasalahan yang ada untuk dipecahkan bersama. 2. Menggunakan berbagai media komunikasi dalam pembelajaran IPS, seperti Televisi, Radio, surat kabar, internet dan media lainnya. Dengan menggunakan media tersebut maka peserta didik dapat mengetahui kasus-kasus yang sedang berkembang dalam masyarakat untuk dipelajari. 3. Guru harus menanamkan kearifan lokal untuk menangkal pengaruh negatif globalisasi dengan cara Think Globally Act Locally. 4. Guru harus menguasai teknologi untuk mengimbangi peserta didik zaman sekarang yang telah cakap dalam menggunakan teknologi. Kemajuan teknologi memiliki andil yang sangat besar dalam pembelajaran IPS. Guru dan peserta didik dapat dengan mudah mengakses bahan pembelajaran. Guru harus mampu membimbing dan mengarahkan peserta didik untuk dapat memilih dan memilah mana informasi yang baik dan informasi yang tidak baik, agar tidak terjadi penyimpangan terhadap penggunaan teknologi yang dapat menyebabkan pergeseran terhadap nilai-nilai budaya dalam masyarakat. BAB III KESIMPULAN A. Kesimpulan Pembelajaran IPS dapat menangkal pengaruh negatif dari globalisasi. IPS menekankan bagaimana membelajarkan para pembelajar untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat sehingga nantinya memiliki ketajaman intuisi dan prediktif yang berfungsi dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di sekelilingnya. Pembelajaran IPS juga dapat mentaransfer muatan budaya yang berisi nilai-nilai, sikap, peran dan pola perilaku, sehingga peserta didik mampu untuk menerapkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan masyarakat. Nilai-nilai moral itu yang nantinya akan memfilter globalisasi, menyerap sesuatu yang baik dan membuang yang buruk. Globalisasi merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari. Memahami dan memaknai globalisasi dalam pendidikan penting agar tidak memandang globalisasi itu dari satu sudut pandang saja. Memang globalisasi memberikan ruang terhadap budaya asing yang bertentangan dengan norma yang dipegang oleh masyarakat, sehingga hal seperti itu harus dihindari. Tetapi, dari sudut pandang yang lain globalisasi itu adalah sebuah wahana untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu mengendalikan dan memanfaatkan perubahan-perubahan yang diakibatkan oleh proses globalisasi. B. Saran Pemebelajaran IPS di tingkat SD secara terpadu harus mencakupaspek tentang isu global. Fenomena dan isu dalam kehidupan dapat berkembang menjadi masalah baru. Oleh karena itu sebagai guru IPS ditingkat SD dituntut untuk memberikan pengertian dan pemahaman kepadasiswa agar bisa mampu menyerap informasi global, dengan mencermatimasalah dan dampak negatif yang terjadi.