Menurut Ahmadi (1991 :2-3) IPS merupakan ilmu-ilmu sosial yang dipilih dan disesuaikan bagi penggunaan program pendidikan di sekolah atau bagi kelompok belajar lainnya yang sederajat. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial seperti geografi, sejarah, sosiologi, antropologi, psikologi sosial, ekonomi, ilmu politik, dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Konsep Dasar IPS adalah ilmu sosial dan pembelajaran IPS yang dilaksanakan baik pada pendidikan dasar maupun pada pendidikan tinggi tidak menekankan pada aspek teoritis keilmuannya,tetapi aspek praktis dalam mempelajari, menelaah, mengkaji gejala, dan masalah sosial masyarakat.
2. Karakteristik IPS di Sekolah Dasar
1) Materi IPS Mempelajari IPS pada hakikatnya adalah menelaah interaksi antara individu dan masyarakat dengan lingkungan (fisik, sosial dan budaya). Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari dimasyarakat. Menurut Mulyono Tjokrodikaryo (1986:21) ada lima macam sumber materi IPS antara lain: Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan luas Negara dan dunia dengan berbagai permasalahannya. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi, komunikasi, transportasi. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh- tokoh dan kejadian yang besar. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dan makanan, pakaian, permainan dan kelua
2) Strategi Penyampaian Pengajaran IPS
Strategi penyampaian pengajaran IPS sebagian besar adalah didasarkan pada suatu tradisi, yaitu materi disusun dalam urutan: anak (diri sendiri), keluarga, masyarakat, kota, region, Negara, dan dunia. Tipe kurikulum seperti ini disebut “The Wedining Horizon or Expanding Enviroment Curriculum”(Mukminan, 1996:5). Tipe kurikulum tersebut, didasarkan pada asumsi bahwa anak pertama-tama dikenalkan atau perlu memperoleh konsep yang berhubungan dengan lingkungan terdekat. Selanjutnya secara bertahap dan sistematis bergerak dalam lingkungan konsentrasi keluar dari lingkaran tersebut, kemudian mengembangkan kemampuannya untuk menghadapi unsur dunia yang lebih luas.
3. Ruang lingkup pendidikan IPS SD pada kurikulum 2013
Dalam kurikulum 2013, pembelajaran IPS diintegrasukan pada kompetensi dasar disiplin ilmu lain yang dihubungkan melelui keterkaitan topic atau makna, yang biasa kita sebut sebagai tema. Pendekatan tematik terpadu adalah pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan beragam kompetensi mata pelajaran ke dalam satu tema (Prastowo, 2015). Meskipun belajar dilakukan secara tematik, namun kompetensi dasar untuk IPS tetap terpisah dengan kompetensi dasar yang lain (Meldina, Agustin, & Harahap, 2020. Pembelajaran IPS di SD/MI pada kurikulum 2013 yang mencakup hal-hal seperti pembelajaran IPS di SD dalam berbagai hal seperti struktur keilmuan, karaktristik perkembangan peserta didik, HOTS (High, Order, Thinking, Skill) atau berfikir siswa tingkat tinggi kemudian sesuai dengan kemampuan abad 21 berupa 4C yaitu critical, thinking, communication, collaboration, creativity yang dibutuhkan peserta didik dalam menghadapi arus globalisasi.
4. Manfaat mempelajari konsep IPS dasar
1) Membekali peserta didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupannya kelak di masyarakat. 2) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan di masyarakat. 3) Membekali peserta didik agar dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial secara rasional dan bertanggung jawab. 4) Mengenal konsep yang berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat dan lingkungan. 5) Memudahkan peserta didik untuk terjun dan hidup dalam satu kelompok karena sudah mengenal tradisi yang ada dalam kelompok. 6) Meningkatkan kesadaran tentang nilai-nilai sosial kemanusiaan. 7) Memberikan kesadaran kepada kita bahwasannya kita merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan dan tidak bias menjalani kehidupan ini sendiri.
5. Isu-isu tentang IPS di Sekolah Dasar
Pengajaran IPS bersumber dari masyarakat yang meliputi pertumbuhan, perkembangan, dan kemajuan kehidupan termasuk segala aspek dengan permasalahannya. Dengan demikian, pengajaran IPS tidak akan kehabisan materi untuk dibahas dan dipermasalahkan. Materi tersebut bukan hanya yang terjadi hari ini, melainkan juga yang terjadi setempat secara lokal, nasional, regional bahkan global. Hal tersebut menjadi perhatian dan lahan garapan pengajaran IPS. Berkenaan dengan masalah-masalah global, Merry M. Merryfield (1997:8) antara lain mengemukakan:
1) Penduduk dan Keluarga Berencana
Masalah penduduk terletak pada tingkat kesejahteraan dan kemakmuran yang rendah sebagai akibat adanya kesenjangaan antara pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan kebutuhan yang terbatas. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk menyeimbangkan dan menanggulanginya yaitu keluarga berencana masih mengalami hambatan baik psikologi, sosial, budaya maupun ekonomi. 2) Pembangunan Pembangunan merupakan salah satu upaya berencana untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun dalam pelaksanaannya pada beberapa negara miskin justru malah menjadi masalah. Masyarakat dari negara miskin yang seharusnya melakukan pembangunan untuk memantaskan diri justru tidak mampu melaksanakannya. 3) Hak Asasi Manusia (HAM) HAM merupakan hal yang melekat pada diri setiap manusia, baik sebagai individu, anggota masyarakat, maupun sebagai warga negara. Mengapa HAM menjadi masalah global? Permasalahannya terletak pada pelanggaran yang terjadi dan dialami oleh orang-orang tertentu baik sebagai individu maupun kelompok oleh pihak yang memiliki kekuasaan. 4) Migrasi Migrasi sebagai suatu gerak penduduk yang menjadi masalah global, yaitu emigrasi ( perpindahan penduduk menuju negara lain yang akan menetap di negara baru), imigrasi (perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara terakhir). Perpindahan tersebut membawa dampak luas dalam berbagai aspek kehidupan di antara dua belah pihak, karena berkaitan dengan pemenuhan segala kebutuhan para pendatang. 5) Kepemilikan Bersama Tiap kawasan dengan kawasan lain terdapat apa yang ditetapkan sebagai batas wilayah (darat,perairan,udara). Namun dalam konteks global, khususnya berkenaan dengan samudra dan udara terbuka menjadi kepemilikan bersama. Baik samudra dan udara terbuka yang tidak bertuan menjadi sengketa yang dapat menimbulkan masalah besar. Oleh karena itu hal hal yang menjadi kepemilikan bersama tidak boleh diklaim oleh pihak manapun, dan harus diatur secara hukum. 6) Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Lingkungan hidup bagi manusia yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang mempengarushi peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Sebagai akibat meningkatnya jumlah penduduk dengan segala kebutuhannya, lingkungan sebagai sumber daya secara alamiyah tidak dapat lagi menjamin kehidupan manusia tanpa penerapan IPTEK di dalamnya. Walaupun untuk mempermudah kehidupan, IPTEK juga memberikan dampak negative bagi lingkungan seperti banjir, tanah longsor, kenaikan suhu global. Oleh karena itu kita harus meningkatkan kewaspadaan dalam memanfaatkan IPTEK. 7) Kelaparan dan Bahan Pangan Dilihat dari lesunya pasar ekspor ditambah dengan keadaan pandemi yang menurunkan perekonomian negara yang memicu PHK bagi karyawan, hal ini menciptakan kemiskinan baru dan ancaman ketahanan pangan nasional jika pemerintah tidak berhati-hati. Karena inti permasalahan ketahanan pangan adalah masalah kemiskinan dan kelaparan.