Anda di halaman 1dari 8

Modul 4

Isu dan masalah sosial budaya dalam pembelajaran


IPS di SD
TREND GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA
A. Globalisasi
Globalisasi inti katanya adalah global, yang artinya bumi atau dunia. Globalisasi artinya
suatu keadaan atau kondisi dimana isu dan masalah-masalah yang ada menyangkut
berbagai bangsa dan negara atau bahkan seluruh dunia (Nursid Sumaatmadja, 2008).
Pengertian lain berasal dari kata global yang bermakna keseluruhan.

Pendidikan global adalah salah satu sarana agar peserta didik mengerti bahwa mereka
adalah bagian dari masyarakat dunia, sekalipun demikian tidak berarti harus mengingkari
dirinya sebagai warga dari sebuah bangsa. Adapun contoh masalah- maslaah dan isu-isu
yang sifatnya global, antara lain:
1. Krisis energy
2. Kesenjangan antara negara kaya dan miskin
3. Kepadatan pendudu dan lain-lain
B.Keragaman Budaya
Keragaman budaya dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana suatu masyarakat memiliki
lebih dari satu perangkat gagasan, tindakan dan hasil karya (Koentjaraningrat, 1980:193).
Keanekaragaman budaya bisa diperkenalkan sejak usia sekolah dasar, di Indonesia sejak kelas 1,
dimulai dengan memperkenalkan perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik di kelasnya.

Faktor-faktor yang menghambat proses pembaruan, antara lain:


1. Kurangnya pengetahuan tentang budaya yang dihadapi
2. Sifat takut terhadap kekuatan kebudayaan lain atau inferioritas
3. Memandang terlalu tinggi terhadap kebudayaan sendiri dan memandang rendah kebudayaan
lain atau perasaan superioritas.

C.Globalisasi dan Keragaman Budaya di Indonesia


Dengan melihat keuntungan dan kerugian yang diakibatkan oleh gencarnya arus globalisasi,
rasanya kita sepakat bahwa kita harus mewaspadai perkembangan lebih lanjut demi
kelangsungan generasi muda kita dimasa yang akan datang. Pembentukan warga negara yang
baik bisa dilakukan melalui, antara lain pendidika formal, pendidikan yang mamppu menghasilkan
peserta didik yang menghormati dan menghargai keberagaman budaya. Bahkan perbedaan
budaya harus dianggap sebagai suatu modal untuk memperkaya budaya itu sendiri.
D. Pembelajaran IPS Dalam Era Globalisasi dan Keragaman Budaya

Fungsi pembelajaran IPS, antar lain membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
pemahaman terhadap diri pribadinya, menolong mereka untuk mampu mengetahui dan menghargai
masyarakat dengan keanekaragaman budaya, memperkenalkan proses sosialisasi, memberikan
pengertian tentang pentingnya mempertimbangkan masa lampau dan masa kini dalam engambil
keputusan untuk masa datang.

Pembelajaran keanekaragaman dalam IPS haruslah mengandung tujuan, sebagai berikut:


1.Mampu mentransformasikan bahwa “Sekolah” akan memberikan pengalaman dan kesempatan yang
sama kepada kepada semua peserta didik baik putra maupun putri sekalipun mereka memiliki
perbedaan budaya, sosial, ras, dan kelompok etnik.

2.Membimbing peserta didik untuk mengembangkan sikap-sikap positif dalam mendakati masalah
perbedaan budaya, ras, etnik, dan kelompok agama.

3.Mendorong peserta didik untuk tidak jadi kelompok yang dirugikan, dengan cara memberikan
keterampilan dalam mengambil keputusan dan mengembangkan sikap-sikap sosial.
Sementara pebelajaran globalisasi dalam IPS harus mengandung tujuan, seperti berikut ini:

1.Mampu menanamkan pengertian bahwa sekalipun mereka berbeda, tetapi sebagai manusia
memiliki kesamaan-kesamaan.

2.Membantu peserta didik memahami kenyataan bahwa ada masalah-masalah yang dihadapi
bersama, yaitu masalah kelebihan penduduk bumi, pencemaran air dan udara, kelaparan dan
masalah-masalah global lainnya.

3.Membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap masalah-


masalah dunia dan keterampilan menganalisis informasi yang diterimanya.
Dari tujuan-tujuan yang terumuskan di atas, jelas bahwa melalui pembelajaran IPS diharapkan
akan lahir generasi muda yang penuh pengertian akan keragaman budaya dan ikut bertanggung
jawab dan peduli terhadap masalah dan isu global sesuai dengan tingkat pendidikan dan
kematangan jiwa.
Masalah-masalah lingkungan dan Pendidikan Lingkungan
Menurut undang-undang RI no 32 tahun 2009 tentang lingkungan hidup merupakan
sebagai kesatuan ruang dengan semua benda , daya , keadaan dan makhluk hidup
termasuk didalamnya manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perkehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Lima konsep-konsep lingkungan hidup:
1. Lingkungan Abioti
2.Lingkungan Biotik
3Lingkungan alam
4Lingkungan Sosial
5Lingkungan Budaya

Menurut Nursid Sumaatmajda (1999:46-65 ), ada empat masalah yang berkaitan


dengan lingkungan hidup manusia :
1. Perkembangan Populasi manusia yang cepat
2. Daya dukung lingkungan yang tidak memadai
3. Keterbatasan daya dukung lingkungan hidup dan kemampuan manusia
4. Ketimpangan hidup itu sendiri
Masalah-masalah hukum , Ketertiban, dan kesadaran hukum
Hukum merupakan kumpulan aturan-aturan ( baik yang tertulis maupun yang tidak )
tersebut akan bersifat memaksa karena mau tidak mau harus ditaati oleh setiap
individu ( tanpa kecuali ) .
A. Masalah-masalah hukum
B. Ketertiban
C. Kesadaran Hukum
D.Hubungan Masalah Hukum , Ketertiban , dan kedaraan hukum dengan Pendidikan
IPS.
Melalui pendidikan IPS kita dapat membentuk siswa sebagai warga negara yang mendukung
ketertiban sesuai kaidah-kaidah hukum yang berlaku misalnya :
1.Upaya dalam mensosialisasikan perlunya memelihara lingkungan alam yang sehat, sehingga
pendirian pabrik yang tidak memnuhi persyaratan (menimbulkan polusi dan merusak lingkungan)
akan mendapat sangsi hukum.
2. Menanamkan kesadaran hukum dalam diri peserta didik sebagai wajib pajak (pajak
kendaraanm tanah, rumah, pendapatan, dan sebaginya ).
3.Menanamkan saling pengertian antar individu peserta didik dalam menghormati ha dan
kewajiban masing-masing da sebagainya.
Menurut Cerlach dan Lamprecht’s hubungan tujuan aspek hukum dengan
pendidikan sosial antara lain :

1. Untuk menanamkan pemahaman peserta didik terhadap aspek-aspek


sosial dan sistem hukum yang dikandungnya, serta bagaimana peserta didik
dapat berpartisipasi secara aktif didalam melaksanakan ketentuan-ketentuan
hukum.
2.Menanamkan sikap-sikap , nilai-nilai , dan pemahaman mereka terhadap
hukum dan sistem yang berlaku .
3.Mengembangkan kemmpuan berpikir kritis peserta didik dan keterampilan
dalam memecahkan permaslahan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pengkajian aspek-aspek hukum melaui
pendidikan IPS akan berkontribusi besar terhadap upaya penanaman
pemahaman peserta didik didalam permasalahan hukum, ketertiban, dan
kesadaran hukum.

Anda mungkin juga menyukai