Pendidikan global adalah salah satu sarana agar peserta didik mengerti bahwa mereka
adalah bagian dari masyarakat dunia, sekalipun demikian tidak berarti harus mengingkari
dirinya sebagai warga dari sebuah bangsa. Adapun contoh masalah- maslaah dan isu-isu
yang sifatnya global, antara lain:
1. Krisis energy
2. Kesenjangan antara negara kaya dan miskin
3. Kepadatan pendudu dan lain-lain
B.Keragaman Budaya
Keragaman budaya dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana suatu masyarakat memiliki
lebih dari satu perangkat gagasan, tindakan dan hasil karya (Koentjaraningrat, 1980:193).
Keanekaragaman budaya bisa diperkenalkan sejak usia sekolah dasar, di Indonesia sejak kelas 1,
dimulai dengan memperkenalkan perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik di kelasnya.
Fungsi pembelajaran IPS, antar lain membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan
pemahaman terhadap diri pribadinya, menolong mereka untuk mampu mengetahui dan menghargai
masyarakat dengan keanekaragaman budaya, memperkenalkan proses sosialisasi, memberikan
pengertian tentang pentingnya mempertimbangkan masa lampau dan masa kini dalam engambil
keputusan untuk masa datang.
2.Membimbing peserta didik untuk mengembangkan sikap-sikap positif dalam mendakati masalah
perbedaan budaya, ras, etnik, dan kelompok agama.
3.Mendorong peserta didik untuk tidak jadi kelompok yang dirugikan, dengan cara memberikan
keterampilan dalam mengambil keputusan dan mengembangkan sikap-sikap sosial.
Sementara pebelajaran globalisasi dalam IPS harus mengandung tujuan, seperti berikut ini:
1.Mampu menanamkan pengertian bahwa sekalipun mereka berbeda, tetapi sebagai manusia
memiliki kesamaan-kesamaan.
2.Membantu peserta didik memahami kenyataan bahwa ada masalah-masalah yang dihadapi
bersama, yaitu masalah kelebihan penduduk bumi, pencemaran air dan udara, kelaparan dan
masalah-masalah global lainnya.