A. Globalisasi
Globalisasi artinya suatu keadaan atau kondisi dimana isu dan masalah – masalah
yang ada menyangkut berbagai bangsa dan negara, atau bahkan seluruh dunia (Nursid
Sumaatmadja, 2008).
Anderson dalm Kuswaya Wihardit (1999:122) mengatakan bahwa tidak ada satu
pun negara di dunia yang mampu menolak bahkan menghindari globalisasi, tidak ada
pilihan lain kecuali menyesuaikan diri dengan langkah melakukan perubahan.
Pendidikan global adalah salah satu sarana agar peserta didik mengerti bahwa
mereka adalah bagian dari masyarakat dunia, dengan demikian sebagai warga negar
yang baik harus menjadi warga dunia yang baik. Pendidikan global mencoba lebih
banyak mengangkat persamaan dari pada perbedaan yang dimiliki oleh berbagai bangsa.
1. Krisis energi
2. Jurang antara negara kaya dan miskin
3. Kepadatan penduduk
4. Populasi
5. Perang nuklir
6. Perdagangan internasional
7. Komuniksi
8. Perdagangan obat terlarang
B. Keragamaan Budaya
Keaanekargaman budaya dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana suatu
masyarakat memiliki lebih dari satu perangkat gagasan, tindakan, dan hasil karya.
(Koentjaraningrat, 1980:193). Triandis di kutip dalaam Skeel, membedakan antara objek
budaya dan subjek budaya. Objek budaya meliputi hal-hal yang dapat dilihat oleh mata,
sedangkan subjek budaya meliputi gagasan, tindakan, nilai-nilai sikap, dsb.
Keanekaragaman budaya mengambil wujud perbedaan ras dan etnik yang dimiliki oleh
masyarakat. Masyarakat yang memiliki keanekaragaman budaya dapat menimbulkan
masalah dan isu seperti pembauran, prasangka dan ethnocentrism.
Menurut Koentjaraningrat pembauran adalah proses sosial yang timbul jika adal
hal berikut:
1. Manusia dengan latar belakang berbeda
2. Saling bergaul secara intensif untuk waktu yang lama
3. Golongan tadi sifatnya berubah wujud jadi unsur kebudayaan campuran
Dari permasalahan di atas maka akan menimbulkan ketidakpercaya dirian pada individu
sehingga akan sulit menanamkan sifat toleransi yang di dasari oleh simpati. Adanya
pendidiman global ini diharapkan peserta didik dapat memahami perkembangan sejarah
nasional dan sejarah dunia termasuk golongan minoritas.
Dari tujuan di atas dapat di ketahui bahwa pembelajaran IPS diharapkan melahirkan
generasi muda yang penuh pengertian akan kergaman budaya dan bertanggung jawab
serta peduli terhadap masalah dan isu global.
Lingkungan dalam prespektif sejarah dari waaktu ke waktu mengalami perubaha. Faktor
yang mempengaruhi bisa dari alam itu sendiri dan juga akibat dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Menurut Nursid Sumaatmadja (1999: 46-65) ada 4 masalah yang berkaitan dengan
lingkungan manusia:
Mencermati permasalahan dalam lingkungan hidup diambil langkah berupa pikiran yang
konsepsional dan tindakan praktis yang profesional sehingga kelestarian dan keselarasan
lingkungan dalam kelangsungan hidup manusia dapat terjaga.
Salah satu ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup adalah ekologi. Cabang-cabang
ekologi adalah:
1. Auteknologi, yaitu ekologi yang mempelajari jenis organisme yang berinteraksi dengan
lingkungan. Contoh: ekologi yang khusus mengkaji aspek siklus hidup.
2. Sinekologi, yaitu ekologi yang mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai satu
kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Contoh: ekologi
populasi, ekologi komunitas dan ekologi ekosistem.
3. Ekologi habitat, yaitu ekologi yang mempelajari habitat tertentu. Contoh:ekologi bahari,
ekologi terestrial, ekologi padang rumput.
4. Ekologi taksonomi, yaitu ekologi yang mengkaji sesuai sistematika makhluk hidup.
Contoh:ekologi tumbuhan, ekologi hewan, ekologi mikroba.