Anda di halaman 1dari 4

PENDIDIKAN IPS DI SD

MODUL 4 : ISU DAN MASALAH SOSIAL BUDAYA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD

 Kegiatan Belajar 1 : Tren Globalisasi dan Keragaman Budaya

A. Globalisasi

Globalisasi artinya suatu keadaan atau kondisi dimana isu dan masalah – masalah
yang ada menyangkut berbagai bangsa dan negara, atau bahkan seluruh dunia (Nursid
Sumaatmadja, 2008).

Anderson dalm Kuswaya Wihardit (1999:122) mengatakan bahwa tidak ada satu
pun negara di dunia yang mampu menolak bahkan menghindari globalisasi, tidak ada
pilihan lain kecuali menyesuaikan diri dengan langkah melakukan perubahan.

Pendidikan global adalah salah satu sarana agar peserta didik mengerti bahwa
mereka adalah bagian dari masyarakat dunia, dengan demikian sebagai warga negar
yang baik harus menjadi warga dunia yang baik. Pendidikan global mencoba lebih
banyak mengangkat persamaan dari pada perbedaan yang dimiliki oleh berbagai bangsa.

Contoh masalah dan isu-isu yang bersifat global:

1. Krisis energi
2. Jurang antara negara kaya dan miskin
3. Kepadatan penduduk
4. Populasi
5. Perang nuklir
6. Perdagangan internasional
7. Komuniksi
8. Perdagangan obat terlarang

B. Keragamaan Budaya
Keaanekargaman budaya dapat diartikan sebagai suatu keadaan dimana suatu
masyarakat memiliki lebih dari satu perangkat gagasan, tindakan, dan hasil karya.
(Koentjaraningrat, 1980:193). Triandis di kutip dalaam Skeel, membedakan antara objek
budaya dan subjek budaya. Objek budaya meliputi hal-hal yang dapat dilihat oleh mata,
sedangkan subjek budaya meliputi gagasan, tindakan, nilai-nilai sikap, dsb.
Keanekaragaman budaya mengambil wujud perbedaan ras dan etnik yang dimiliki oleh
masyarakat. Masyarakat yang memiliki keanekaragaman budaya dapat menimbulkan
masalah dan isu seperti pembauran, prasangka dan ethnocentrism.
Menurut Koentjaraningrat pembauran adalah proses sosial yang timbul jika adal
hal berikut:
1. Manusia dengan latar belakang berbeda
2. Saling bergaul secara intensif untuk waktu yang lama
3. Golongan tadi sifatnya berubah wujud jadi unsur kebudayaan campuran

Faktor yang menghambat proses pembauran:

1. Kurang pengetahuan terhadap budaya yang dihadapi


2. Takut terhadap kekuatan kebudayaan lain
3. Memandang terlalu tinggi kebudayaan sendiri dan memandang terlalu rendah
kebudayaan lain

Dari permasalahan di atas maka akan menimbulkan ketidakpercaya dirian pada individu
sehingga akan sulit menanamkan sifat toleransi yang di dasari oleh simpati. Adanya
pendidiman global ini diharapkan peserta didik dapat memahami perkembangan sejarah
nasional dan sejarah dunia termasuk golongan minoritas.

C. Globalisasi dan Keragaman Budaya di Indonesia


Perkembaangan karakter global dapat menyebabkan lahirnya umpan balik
budaya baru yaitu kebijakan pemerintah. Indonesa sellain strategis dari segi geografi dan
ekonomi, tetapi juga dalam SDM dan telekomunikasi. Indonesia lebih dulu menyadari
pentingnya telekomunikasi dalam membina persatuan dan kesatuan bangsa.
Langkah indonesia menyikapi globalisasi:
1. Indonesia yang luas dapat di perpendek dengan teknologi komunikasi satelit. Pada
tahun 70-an sampan 80-an indonesia menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang
menggunakan satelit milik sendiri yaitu zatelit palapa dan tidak menggunakan satelit
dari negar lain.
2. Beroperasinya stasiun TV swasta dari tahun 2007 sampaisaat ini lebih dari 17 stasiun
TV swasta nasional dan daerah
Alvin Toffler mengatakan bahwa TV, radio dan komputer membuat
dunianmenjadi homogen. Maka dengan adanya media masa akan menambah
informasi yang menjadi pengetahuan. Dari medka masa juga kita dapat mengetahui
tren di dunia pada saat ini. Tren globalisasi di indonesia pada saat ini terkait dengan
penggunaan jaringan internet dan telekomunikasi, sehingga indonesia dapat
mengetahui negara lain dan sebaliknya.
Pembaruan dalam masyarakat menjadi perhatian husus, seperti selain etnis
Cina ada juga etnis lain seperti arab dan india. Golongan etnis Cina, India dan Arab di
Indonesia merupakan golongan minoritas.
Menurut Koentjaraningrat (1980:270) mengatakan bahwa latar belakang dari
kelambanan pembaruan adalah belum cukup sikap saling toleransi dan bersimpati.

D. Pembelajaran IPS dalam Era Globaliasasi dan Keragaman Budaya


Pembelajjaran IPS dalam proses pembelajarannya harus mampu
mengembangkan sikap hormat dan memghargai akan tanggung jawab sebagai warga
negara dan menerima keanekaragaman budaya.
Pembelajaran keanekaragaman dalam IPS memiliki tujuan :
1. Mentransformasikan sekolah dapat memberikan pengalaman dan kesempatan bagi
peserta didik dengan perbedaan budaya, ras, etnik dan agama.
2. Membimbing peserta didik untuk mengembangkan sikap positif dalam mendekati
masalah perbedaan budaya, ras, etnik dan agama.
3. Memberikan keterampilan kepada peserta didik dalam memgambil keputusan dan
mengembangkan sikap sosial
4. Membimbing peserta didik dalam mengembangkan kemampuan memahami saling
keterhubungan dan ketergantungan budaya yang berbeda.
Pembelajaran global dalam IPS memiliki tujuan:
1. Menanamkan pengertian tentang perbedaan dan persamaan
2. Mengembangkan kemampuan pemahaman peserta didik bahwa manusia hidup di
bumi memiliki ketergantungna dan lebih banyak memiliki kesamaan budaya dari
pada perbedaan
3. Membantu peserta didik memahami kenyataan bahwa ada masalah yang di hadapi
bersama
4. Membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir kritis

Dari tujuan di atas dapat di ketahui bahwa pembelajaran IPS diharapkan melahirkan
generasi muda yang penuh pengertian akan kergaman budaya dan bertanggung jawab
serta peduli terhadap masalah dan isu global.

 Kegiatan Belajar 2 : Masalah-masalah Lingkungan dan Pendidikan Lingkungan


Manusia hidup dalam ruang dan waktu. Dalam konteks ruang tidak lepas dari
lingkungan yang bersifat fungsional, yaitu saling ketergantungan antara satu dengan yang
lain. Sedangkan dalam konteks waktu, manusia meningkatkan kemampuan dengan daya
dukung dari lingkungan.
Lingkungan menjadi hal penting bagi manusia, dengan pemeliharaan dan
pemanfaatan lingkungan yang baik dapat memberikan kenyamanan dan kesejahteraan bagi
manusia, dan begitupun sebaliknya.
Aspek-aspek konsep lingkungan hidup:
1. Lingkungan abiotik, yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang
bukan berupa organisme hidup.
2. Lingkungan biotik, yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar makhluk hidup yang
berupa organisme hidup.
3. Lingkungan alam, yaitu kondisi alami baik secara abiotik atau biotik yang belum di
pengaruhi oleh tangan manusia.
4. Lingkungan sosial, yaitu manusia secara individu maupun kelompok yang ada di luar
dirinya.
5. Lingkungan budaya, yaitu segala sesuatu secara materi atau non materi yang
dihasilkan manusia melalui proses penciptaan rasa, karsa dan karyanya.

Lingkungan dalam prespektif sejarah dari waaktu ke waktu mengalami perubaha. Faktor
yang mempengaruhi bisa dari alam itu sendiri dan juga akibat dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.

Menurut Nursid Sumaatmadja (1999: 46-65) ada 4 masalah yang berkaitan dengan
lingkungan manusia:

1. Perkembangan populasi manusia yang cepat


2. Daya dukung lingkungan yang tidak memadai
3. Keterbatasan daya dukung lingkungan hidup dan kemampuan manusia
4. Keyimpangan hidup itu sendiri

Mencermati permasalahan dalam lingkungan hidup diambil langkah berupa pikiran yang
konsepsional dan tindakan praktis yang profesional sehingga kelestarian dan keselarasan
lingkungan dalam kelangsungan hidup manusia dapat terjaga.

Salah satu ilmu yang mempelajari tentang lingkungan hidup adalah ekologi. Cabang-cabang
ekologi adalah:
1. Auteknologi, yaitu ekologi yang mempelajari jenis organisme yang berinteraksi dengan
lingkungan. Contoh: ekologi yang khusus mengkaji aspek siklus hidup.
2. Sinekologi, yaitu ekologi yang mengkaji berbagai kelompok organisme sebagai satu
kesatuan yang saling berinteraksi dalam suatu daerah tertentu. Contoh: ekologi
populasi, ekologi komunitas dan ekologi ekosistem.
3. Ekologi habitat, yaitu ekologi yang mempelajari habitat tertentu. Contoh:ekologi bahari,
ekologi terestrial, ekologi padang rumput.
4. Ekologi taksonomi, yaitu ekologi yang mengkaji sesuai sistematika makhluk hidup.
Contoh:ekologi tumbuhan, ekologi hewan, ekologi mikroba.

 Kegiatan Belajar 3 : Masalah-masalah Hukum, Ketertiban dan Kesadaran Hukum


A. Masalah – Masalah Hukum
Masalah-masalah adalah permasalahan yang muncul sebagai akibat dari
interaksi manusia sebagai makhluk sosial. Permaslahan tersebut dikategorikan
sebagai masalah hukum.
B. Ketertiban
Ketertiban adalah keadaan yang menunjukan adanya patokan, aturan dan
petunjuk yang berlaku dan ditaati oleh setiap individu. Ketertiban merupakan
hasil akumulasi dari kebebasan tiap individu yang selaras dengan tujuan hukum.
C. Kesadaran Hukum
Kesadaran hukum adalah sikap individu untuk menerima dengan rela dan
bertanggung jawab terhadap konsekuensi dari peristiwa hukum yang terjadi.
D. Hubungan Masalah Hukum, Ketertiban dan Kesadaran Hukum dengan
Pendidikan IPS
Pendidikan IPS akan dapat menghubungkan aspek-aspek masalah hukum,
ketertiban dan kesadaran hukum. Pendidikan IPS ini berpotensial mengkaji
permasalahan yang di timbulkan dalam berbagai hubungan antar manusia,
karena dalam hubungan antar manusia akan memicu peristiwa hukum dan
akibat hukum.

Anda mungkin juga menyukai