menyatakan bahwa globalisasi merupakan proses belajar tentang masalah-masalah dan isu- isu yang melintasi batas-batas negara (nation) dan tentang sistem keterhubungan dalam lingkungan, budaya, ekonomi, dan teknologi.
• Contoh-contoh masalah dan isu-isu yang bersifat
global antara lain krisis energi, jurang antara negara kaya dan miskin, kepadatan penduduk, populasi, perang nuklir, perdagangan internasinal, komunikasi dan perdagangan obat terlarang B. KERAGAMAN BUDAYA
• Keanekaragaman budaya dapat diartikan sebagai suatu keadaan
dimana suatu masyarakat memiliki lebih dari satu perangkat gagasan, tindakan, dan hasil karya (Koentjaraningrat, 1980:193) • Triandis dikutip dari Skeel, membedakan budaya menjadi dua antara lain: 1. Objek budaya meliputi hal-hal yang dapat dilihat oleh mata seperti makanan, pakaian, upacara (peralatannya 2. Subjek budaya meliputi gagasan, tindakan, nilai-nilai sikap, kebiasaan, dan kepercayaan, dimana semuanya hanya bisa diketahui keberadaanya dengan menggunakan rasa dan pikiran. Menurut Koenjtaraningrat, pembauran adalah proses sosial yang timbul apabila ada hal-hal berikut ini: Faktor-faktor penghambat proses pembauran 1. Golongan-golongan manusia 1. Kurang pengetahuan terhadap dengan latar belakang kebudayaan kebudayaan yang dihadapi. yang berbeda. 2. Sifat takut terhadap kekuatan 2. Saling bergaul secara intensif untuk dari kebudayaan lain atau waktu yang lama. inferioritas. 3. Kebudayaan-kebudayaan golongan 3. Memandang terlalu tinggi tadi masing-masing berubah terhadap kebudayaan sendiri dan sifatnya yang khas dan juga unsur- memandang rendah terhadap unsurnya berubah wujud menjadi kebudayaan lain atau perasaan unsur-unsur kebudayaan campuran. superioritas. C. GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA DI INDONESIA • Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia merasakan gelombang globalisasi yang semakin lama semakin terasa menerpa segala segi kehidupan masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan tentu saja budaya. • Berkembangnya karakter global dari teknologi timbul masalah lingkungan, keuangan, telekomunkasi, dan media yang menyebabkan lahirnya umpan balik budaya baru yakni kebijakan suatu pemerintah, termasuk pemerintah Indonesia yang menjadi perhatian bagi negara lain. Implikasinya adalah tidak ada negara manapun di dunia yang dengan sendirinya bisa menyimpan atau menutupi fakta dari negara lainnya. D. PEMBELAJARAN IPS DALAM ERA GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA
• Pembelajaran keanekaragaman dalam IPS haruslah mengandung tujuan:
1. Mampu mentranasformasikan pengalaman dan kesempatan yang sama kepada semua peserta didik sekalipun mereka perbedaan budaya, sosial, ras, dan kelompok etnik. 2. Membimbing peserta didik untuk mengembangkan sikap-sikap positif dalam mendekati masalah perbedaan budaya, ras, etnik, dan kelompok agama. 3. Mendorong peserta didik untuk tidak jadi kelompok yang dirugikan dengan cara memberikan keterampilan dalam mengambil keputusan dan mengebangkan sikap- sikap sosial. 4. Membimbing peserta didik mengembangkan kemampuan memahami saling keterhubungan dan ketergantungan budaya dan mampu melihatnya dari pandangan yang berbeda-beda. Pembelajaran globalisasi dalam IPS harus mengandung tujuan, seperti berikut ini.
1.Mampu menanamkan pengertian bahwa sekalipun mereka
berbeda, tetapi sebagai manusia memiliki kesamaan-kesamaan. 2.Membantu peserta didik untuk mengembangkan kemampuan pemahaman bahwa bumi dihuni oleh manusia yang memiliki saling ketergantungan dan lebih banyak memiliki kesamaan budaya daripada perbedaannya. 3.Membantu peserta didik memahami kenyataan bahwa ada masalah-masalah yang dihadapi bersama. 4.Membantu peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap masalah-masalah dunia keterampilan menganalisi informasi yang diterima. • Lingkungan hidup manusia mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan itu dapat disebabkan oleh manusia itu sendiri dalam rangka memanfaatkan kekayaan alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. KB 2. MASALAH-MASALAH Perubahan LINGKUNGAN juga dapat disebabkan oleh factor DANadanya alam itu sendiri seperti PENDIDIKAN LINGKUNGAN bencana alam ataupun perubahan iklim yang drastic dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. • Dalam rangka menjaga kelestarian dan keselarasan lingkungan dalam hubungannya dengan kelangsungan hidup manusia dapat terjaga, maka perlu dilakukan langkah-langkah pengamanannya yang berupa pikiran yang konsepsional dan tindakan praktis yang professional. Sehubungan dengan hal itu, pendidikan lingkungan hidup menjadi sangat penting dalam upaya untuk menumbuhkan kesadaran, sikap dan perilaku yang mencintai dan melestarikan lingkungan hidup manusia. KB 3. Hubungan Masalah Hukum Ketertiban dan Kesadaran Hukum dengan Pendidikan IPS C. Kesadaran hukum Kesadaran hukum adalah suatu sikap A. Masalah-masalah hukum adalah masalah- individu untuk menerima dengan rela masalah yang timbul akibat dari ketidak dan bertanggung jawab terhadap selarasan antara kepentingan individu konsekuensi dari peristiwa hukum atau kelompok yang ditandai dengan adanya pelanggaran terhadap tatanan yang terjadi. hukum yang berlaku antara kepentingan D. Hubungan masalah hukum, individu atau kelompok yang ditandai ketertiban, dan kesadaran hukum dengan adanya pelanggaran terhadap dengan IPS. Dilihat dari tujuannya, tatanan hukum yang berlaku. IPS bertujuan untuk membentuk B. Ketertiban adalah suasana yang bebas, warganegara yang baik melalui Selaras, terarah, dan tertuju pada kondisi pemahaman terhadap pengetahuan yang diharapkan masyarakat yang dan kemampuan berinteraksi dengan sekaligus menjadi tujuan hukum yaitu suasana yang aman, nyaman, tentram, lingkungan sekitar. Dalam tertib, dan adil. berinteraksi dengan lingkungan tentunya akan bermunculan peristiwa hukum dan akibat hukum.