Anda di halaman 1dari 39

ISU DAN MASALAH

SOSIAL BUDAYA
DALAM PENGAJARAN IPS
Ni Nyoman Damayanti, S.Pd., M.Pd
SESI INI MEMPELAJARI ANTARA LAIN:
• Menjelaskan trend globalisasi beserta pengaruhnya terhadap
pembelajaran IPS;
• Mengidentifikasi masalah-masalah sosial yang timbul dari
keragaman budaya;
• Mengidentifikasi masalah-masalah lingkungan dan pendidikan
lingkungan
• Mengidentifikasi masalah-masalah hukum dan ketertiban
• Mengidentifikasi masalah-masalah kesadaran hukum dan
pendidikan kesadaran hukum.
TREN GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA
Globalisasi

Sejak berakhirnya perang dingin, dunia telah


dilanda oleh suatu arus perubahan yang
bersifat global. Perubahan semiperubahan
akan terus berlanjut pada abad ke-21.

Globalisasi inti katanya adalah global, yang


artinya bumi atau dunia.

Globalisasi artinya suatu keadaan atau


kondisi dimana isu dan masalah-masalah
yang ada menyangkut berbagai bangsa dan
negara atau bahkan seluruh dunia.

Pengertian lain berasal dari kata global yang


bermakna keseluruhan.
MENURUT KING, GLOBALISASI
YAITU:
• Pengertian terhadap bumi beserta manusia sebagai bagian dari jaringan
yang memiliki keterkaitan.
• Kepedulian bahwa terdapat pilihan-pilihan yang bersifat individu,
nasional maupun universal. Namun demikian, keputusan yang diambil
haruslah demi tatanan dunia yang lebih baik di masa datang.
• Menerima bahwa bangsa-bangsa lain memiliki pandangan-pandangan
yang berbbeda dan mungkin lebih senang pada pilihan-pilihan yang lain.
1. DAMPAK POSITIF
2. DAMPAK NEGATIF
/CONTOH-CONTOH MASALAH DAN ISU YANG
SIFATNYA GLOBAL SEBAGAI BERIKUT:
• Krisis energi, baik persediaan kandungan minyak bumi yang tersisa, masalah harga maupun
penelitian tentang sumber sumber energi pengganti.
• Jurang antara negara kaya dan miskin.
• Kepadatan penduduk yang mendorong urbanisasi serta terjangkitnya penyakit-penyakit
yang diakibatkan oleh kelaparan dan kemiskinan.
• Populasi yang meliputi seluruh lingkungan bumi, seperti kerusakan hutan, pencemaran akibat
industrialisasi, pencemaran udara sampai lapisan ozon yang semakin menipis.
• Perang nuklir
• Perdagangan internasional
• Komunikasi
• Perdagangan obat terlarang
KRISIS ENERGI
NEGARA KAYA DAN NEGARA MISKIN
KEPADATAN PENDUDUK
POPULASI
CIRI-CIRI ISU DAN MASALAH
GLOBAL:
• Ruang lingkupnya bersifat transnasional. Asal-usul dan
akibat dari masalahnya melintasi lebih dari satu negara.
• Tindakan multilateral: penyelesaian dan perbaikaan tidak
dapat dicapai hanya oleh tindakan satu negara.
• Konflik berasal dari ketidaksepakatan tentang hakikat dan
sebab masalah dalam membedakan nilai dan tujuan tentang
hasil dan cara, dan dalam kesulitan menemukan tindakan yang
tepat yang diperlukan untuk menjamin hasil yang diharapkan.
• Sifat terus menerus (persistence). Masalah dan isu telah
berkembang sebagai masalah dan isu yang berkelanjutan.
• Isu dan masalah terkait dengan hal lain.
KERAGAMAN BUDAYA
• Keanekaragaman budaya dapat diartikan
sebagai suatu keadaan di mana suatu
masyarakat memiliki lebih dari satu
perangkat gagasan, tindakan, dan hasil
karya. Keanekaragaman budaya di
antaranya mengambil wujud perbedaan
ras dan etnik yang dimiliki oleh sebuah
masyarakat.
• Dalam masyarakat yang memiliki
keanekaragaman budaya timbul berbagai
masalah dan isu-isu diantaranya
adalah pembauran, prasangka dan
ethnocentrism (melahirkan
superioritas dan inferioritas).
FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT
PROSES PEMBAURAN, ANTARA LAIN:
• Kurang pengetahuan terhadap kebudayaan yang dihadapi.
• Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain atau inferioritas.
• Memandang terlalu tinggi terhadap kebudayaan sendiri dan memandang
rendah terhadap kebudayaan lain atau perasaan superioritas.
Pendidikan tentang keanekaragan budaya akan mampu
membebaskan siswa-siswi kita dari cara berpikir dan
memandang yang sempit terhadap perbedaan kebudayaan
sehingga melalui pendidikan pula diharapkan mampu
dikembangkan sikap toleran yang didasari simpati dan kasih
sayang.
GLOBALISASI DAN KERAGAMAN
BUDAYA INDONESIA
GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA
DI INDONESIA
Indonesia sebagai dari masyarakat dunia merasakan gelombang globalisasi
yang semakin lama semakin terasa menerpa segala segi kehidupan
masyarakat, baik dalam bidang ekonomi, teknologi, politik, sosial, dan
budaya.

Derasnya arus informasi yang masuk ke Indonesia memberikan keuntungan-


keuntungan, misalnya penyerapan ilmu pengetahuan lebih cepat dilakukan.
Peristiwa penting di seluruh dunia bisa diketahui dengan cepat karena jarak
menjadi tidak begitu berarti, terutama bagi yang menggunakan parabola.
GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA
DI INDONESIA
Masalah globalisasi yang melanda Indonesia adalah penggunaan jaringan
internet dalam telekomunikasi. Individu yang menjadi anggota atau
mempunyai akses dalam jaringan tersebut tidak lagi mengenal batas
kepentingan.
Orang Indonesia bisa mengetahui informasi tentang negara dan bangsa lain.
Sebaliknya, bangsa lain pun bisa memperoleh informasi yang berkaitan
dengan Indonesia.
GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA
DI INDONESIA
Media global telah banyak memberikan manfaat bagi Indonesia sekaligus
dampak negatifnya, terutama di kalangan generasi muda. Beberapa media
surat kabar menyebutkan berbagai hasil penelitian yang menunjukkan adanya
keterkaitan antara pola tingkah laku generasi muda, umumnya di perkotaan
sebagai masyarakat urban dengan sajian televisi, baik televisi nasional
maupun internasional.
Masalah global lainnnya yang sangat populer meningkat akhir-akhir ini yaitu
narkoba dan jenis obat ectasy. Kebanyakan para penggunanya adalah
kalangan muda di kota-kota, bahkan orang yang lebih tua pun menjadi
pengguna obat terlarang tersebut.
GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA
DI INDONESIA
Salah satu masalah yang menjadi perhatian khusus yaitu tentang pembauran
dalam masyarakat. Masalah pembauran menjadi salah satu program
pemerintah maka usaha ke arah itu patut mendapat dukungan dari kita semua.
PEMBELAJARAN IPS DALAM ERA
GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA
Pengajaran keanekaragaman dalam IPS harus mengandung tujuan, yaitu:
• Mampu mentransformasikan bahwa “sekolah” akan memberikan pengalaman dan
kesempatan yang sama kepada semua siswa baik putra maupun putri sekalipun mereka
memiliki perbedaan budaya, susila, ras, dan kelompok etnik.
• Membimbing para siswa untuk mengembangkan sikap-sikap positif dalam mendekati
masalah perbedaan budaya, ras, etnik, dan kelompok agama.
• Mendorong siswa untuk tidak jadi kelompok yang dirugikan dengan cara memberikan
ketrampilan dalam mengambil keputusan dan mengembangkan sikap-sikap sosial.
• Membimbing para siswa mengembangkan kemampuan memahami saling keterhubungan dan
ketergantungan budaya dan mampu melihatnya dari pandangan yang berbeda-beda.
SEMENTARA PENGAJARAN GLOBALISASI DALAM IPS
HARUS MENGANDUNG TUJUAN SEBAGAI BERIKUT:
• Mampu menanamkan pengertian bahwa sekalipun mereka berbeda tetapi
sebagai manusia memiliki kesamaan-kesamaan.
• Membantu para siswa untuk mengembangkan kemampuan pemahaman
bahwa bumi dihuni oleh manusia yang memiliki saling ketergantungan dan
lebih banyak memiliki kesamaan budaya daripada perbedaannya.
• Membantu para siswa memahami kenyataan bahwa ada masalah-masalah
yang dihadapi bersama.
•  Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap
masalah-masalah dunia dan keterampilan menganalisis informasi yang
diterimanya.
MASALAH-MASALAH LINGKUNGAN DAN
PENDIDIKAN LINGKUNGAN
Dengan Iptek manusia di satu sisi dapat menjelajahi, mengungkap cakrawala,
dan menaklukkan alam dengan cara-cara yang eksplosif,
tetapi di sisi lain dengan Iptek pula manusia dihadapkan pada masalah-
masalah baru sehubungan dengan semakin rusak dan terganggunya semena-
mena untuk keperluan industri perkayuan, penyerobotan lahan-lahan
pertanian untuk keperluan pendirian pabrik-pabrik, dan akibat-akibat dari
proses industrialisasi, seperti populasi, urbanisasi, sanitasi yang tidak sehat
merupakan dampak-dampak yang kurang menguntungkan dalam pengalaman
hidup manusia.
MASALAH LINGKUNGAN TERKINI
• 1. Populasi manusia terus
meningkat setiap tahunnya
terutama di negara
berkembang.
• 2. Kepadatan penduduk yang
membawa dampak dalam
berbagai aspek kehidupan.
APA YANG TERJADI SEKARANG EFEK DARI
MASALAH LINGKUNGAN TERSEBUT?

PENCEMARAN AIR

PENCEMARAN UDARA
MENINGKATNYA URBANISASI BERKURANGNYA LAHAN
KEPADATAN PENDUDUK MENINGKATNYA PEMAKAIAN LISTRIK
DAN TRANSPORTASI
MASALAH-MASALAH HUKUM, KETERTIBAN
DAN KESADARAN HUKUM
• Interaksi manusia membutuhkan aturan-aturan
• Aturan-aturan tersebut kemudian dikenal dengan istilah hukum.
• Apabila di antara individu tersebut tidak mengindahkan kaidah-kaidah
hukum yang berlaku maka akan muncul masalah hukum. Masalah-masalah
hukum adalah suatu keadaan yang memperlihatkan ketidakselarasan antara
kepentingan satu individu/kelompok dengan individu/kelompok lain, yang
ditandai adanya pelanggaran terhadap tatanan hukum yang berlaku. Di
sinilah pentingnya kesadaran hukum dimiliki oleh setiap individu atau
anggota masyarakat sehingga suasana tertib, aman dan damai dapat
terwujud.
MASALAH HUKUM DAN PENDIDIKAN
KESADARAN HUKUM
MASALAH-MASALAH KESADARAN HUKUM DAN
PENDIDIKAN KESADARAN HUKUM WARGA NEGARA
• Masalah-Masalah Keadaan Hukum
Dalam melakukan interaksinya, manusia selalu menghadapi dua lingkungan, yaitu
lingkungan fisik atau alam dan lingkungan sosial atau masyarakat.
Ketika manusia melakukan interaksi dengan kedua lingkungan tersebut maka dihadapkan
pada aturan-aturan atau hukum-hukum yang tertulis maupun tidak tertulis. Interaksi dalam
suatu kelompok masyarakat, baik interaksi di antara sesama anggota kelompok masyarakat
tersebut maupun dengan alam sekitarnya yang diikat oleh hukum yang berlaku dalam
masyarakat tersebut akan terbentuk suatu masyarakat hukum.
MASALAH-MASALAH KESADARAN HUKUM DAN
PENDIDIKAN KESADARAN HUKUM WARGA NEGARA
Terbangunnya kesadaran hukum dalam masyarakat sangat penting karena tujuan hukum
memberikan peraturan-peraturan (petunjuk, pedoman) dalam pergaulan hidup, untuk
melindungi individu dalam hubungannya dengan masyarakat.
Hukum memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
• Penertiban (penataan) masyarakat dan pengaturan pergaulan hidup.
• Penyelesaian pertikaian.
• Memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan-aturan jika perlu dengan kekerasan.
• Pengubahan tata tertib dan aturan-aturan dalam rangka penyesuaian pada kebutuhan-
kebutuhan dari masyarakat.
• Pengaturan tentang perubahan hukum harus mewujudkan fungsi-fungsi tersebut di atas agar
ia dapat memenuhui tuntutan keadilan, hasil guna dan kepastian hukum.
MASALAH-MASALAH KESADARAN HUKUM DAN
PENDIDIKAN KESADARAN HUKUM WARGA NEGARA
Selain itu, terdapat pula dalam kehidupan bermasyarakat terdapat hukum
yang tidak tertulis dan tidak ada sanksinya apabila ada yang melanggar.
Walaupun demikian, hukum wajib ditaati oleh masyarakat dan memiliki
kekuatan mengikat. Hukum dinamakan juga norma.
Besar kecilnya kekuatan mengikat norma, secara sosiologis dapat dibedakan
dalam empat pengertian sebagai berikut.
• Cara (usage)
• Kebiasaan (folkways)
• Tata kelakuan (mores)
• Adat istiadat (custom)
PENDIDIKAN KESADARAN HUKUM
WARGA NEGARA
Manusia sebagai makhluk yang bermasyarakat memperlihatkan sifat-sifat
yang paradoks.
Sifat-sifat tersebut, misalnya di satu pihak ia menjadi produk masyarakat,
sedangkan di pihak lain ia juga menjadi produser masyarakat, di satu pihak ia
menjadi pengendali masyarakat (controller), sedangkan di pihak lain ia
merupakan objek yang dikendalikan masyarakat (controlled).
PENDIDIKAN KESADARAN HUKUM
WARGA NEGARA
Sifat paradoksnya tersebut terjadi pula dalam hal hukum, satu sisi manusia
memiliki kebijakan menentukan hukum dan pada sisi lain manusia harus pula
memiliki kesadaran untuk mematuhi hukum yang telah menjadi kesepakatan
bersama.
Dengan sifat yang paradoks, lebih baik manusia mampu membangun suasana
yang seimbang antara dirinya sebagai objek dan sebagai subjek atau antara
hak dan kewajiban yang dimilikinya
PENDIDIKAN KESADARAN HUKUM
WARGA NEGARA
Untuk membangun kesadaran hukum terhadap warga negara, dapat dilakukan dengan
pendidikan. Pengenalan dan penanaman nilai, mana yang baik dan tidak mana yang boleh
dan tidak mana hak dan kewajiban akan lebih mudah dilakukan dengan proses pendidikan.
Jadi, pendidikan nilai sangat berperan, bahkan penanaman nilai harus ditanamkan sedini
mungkin.
Pendidikan tidak hanya dipahami sebagai transfer ilmu pengetahuan saja. Sebab kalau hal ini
saja dilakukan akan membuat kecenderungan siswa yang hanya sekedar menghafal dan tidak
berdampak pada sikap. Perlu ditanamkan nilai dan skill yang mampu membangkitkan
kesadaran hukum dalam diri siswa.
Antara pengetahuan, nilai, dan skill harus terintegrasi dalam proses pendidikan. Sudah
barang tentu penerapan pendidikan, dapat bertitik tolak dari patokan nilai atau standar yang
sudah diterima oleh warga negara secara umum. Dengan cara ini, siswa akan mengetahui,
apabila terjadi pelanggaran hukum baik menurut tata peraturan negara maupun menurut
norma masyarakat.
KETERKAITAN PENDIDIKAN IPS DENGAN MASALAH-MASALAH
KESADARAN HUKUM DAN PENDIDIKAN KESADARAN HUKUM
NEGARA
Menurut E. Wesley, IPS bukan ilmu sosial, tetapi bidang perhatiannya sama, yaitu hubungan
timbal balik di kalangan manusia.
IPS hanya terdapat pada pengajaran program sekolah semata-mata. Ilmu-ilmu sosial
dipolakan untuk menggambarkan human knowledge melalui penelitian, penemuan,
eksperimen, dan sebagainya, dengan materi dan permasalahan yang kompleks.
IPS dipolakan untuk tujuan-tujuan instruksioanl dengan materi sesederhana mungkin,
menarik, mudah dimengerti, dan mudah dipelajari.
PERANAN IPS
IPS harus dapat berperan bagi siswa dalam mengembangkan berbagai
aspek kehidupan di masyarakat. Peranan dari IPS ini adalah berikut ini.
• Sosialisasi. Membantu siswa menjadi anggota masyarakat yang
berguna dan efektif.
• Pengambilan keputusan. Membantu siswa mengembangkan
ketrampilan berpikir (intelektual), dan ketrampilan akademis.
• Sikap dan nilai. Membantu siswa menandai, menyelidiki,
merumuskan, dan menilai diri sendiri dalam hubungannya dengan
kehidupan masyarakat sekitarnya.
• Kewargan negara. Membantu siswa menjadi warga negara yang baik.
• Pengetahuan. Tanggap dan peka terhadap kemajuan pengetahuan dan
teknologi, dapat mengambil manfaat dari padanya
TUJUAN IPS
Menurut Bruce Joyce, IPS memiliki tiga tujuan sebagai berikut.
• Pendidikan kemanusiaan (Human education), yaitu membantu siswa memahami
pengalamannya dan menemukan arti kehidupan.
• Pendidikan kewarganegaraan (citizenship education), yaitu siswa ikut berpartisipasi secara
efektif dalam dinamika kehidupan masyarakat dengan penuh kesadaran sebagai warga
negara.
• Pendidikan intelektual (Intellectual education), siswa mampu menganalisis dan
memecahkan masalah dengan menggunakan ilmu sosial sebagai alat.
TUJUAN IPS
Pendidikan kesadaan hukum dapat ditanamkan kepada anak didik melalui IPS dengan syarat
sebagai berikut:
• Guru IPS memiliki pengetahuan yang luas mengenai permasalahan sosial, melalui kemampuan
membaca, mendengar, dan melihat.
• Guru tidak semata-mata berorientasi kepada subjek matter, tetapi juga harus dapat
mengintegrasikan bahan ilmu-ilmu sosial melalui pendekatan interdisipin dengan menampilkan
permasalahan sehari-hari dari masyarakat.
• Guru IPS harus dapat memilih materi yang aktual dan menarik.
• Latar belakang kebudayaan anak didik hendaknya mendapat perhatian.
• Untuk memudahkan pelaksanaan integrasi bahan pelajaran, guru IPS harus mengetahui
“struktur dasar” dari berbagai cabang ilmu sosial (konsep-konsep, metode), dan dapat
bekerjasama dengan guru-guru lain di dalam kelompok Team Teaching.

Anda mungkin juga menyukai