SOSIAL BUDAYA
DALAM PENGAJARAN IPS
Ni Nyoman Damayanti, S.Pd., M.Pd
SESI INI MEMPELAJARI ANTARA LAIN:
• Menjelaskan trend globalisasi beserta pengaruhnya terhadap
pembelajaran IPS;
• Mengidentifikasi masalah-masalah sosial yang timbul dari
keragaman budaya;
• Mengidentifikasi masalah-masalah lingkungan dan pendidikan
lingkungan
• Mengidentifikasi masalah-masalah hukum dan ketertiban
• Mengidentifikasi masalah-masalah kesadaran hukum dan
pendidikan kesadaran hukum.
TREN GLOBALISASI DAN KERAGAMAN BUDAYA
Globalisasi
PENCEMARAN AIR
PENCEMARAN UDARA
MENINGKATNYA URBANISASI BERKURANGNYA LAHAN
KEPADATAN PENDUDUK MENINGKATNYA PEMAKAIAN LISTRIK
DAN TRANSPORTASI
MASALAH-MASALAH HUKUM, KETERTIBAN
DAN KESADARAN HUKUM
• Interaksi manusia membutuhkan aturan-aturan
• Aturan-aturan tersebut kemudian dikenal dengan istilah hukum.
• Apabila di antara individu tersebut tidak mengindahkan kaidah-kaidah
hukum yang berlaku maka akan muncul masalah hukum. Masalah-masalah
hukum adalah suatu keadaan yang memperlihatkan ketidakselarasan antara
kepentingan satu individu/kelompok dengan individu/kelompok lain, yang
ditandai adanya pelanggaran terhadap tatanan hukum yang berlaku. Di
sinilah pentingnya kesadaran hukum dimiliki oleh setiap individu atau
anggota masyarakat sehingga suasana tertib, aman dan damai dapat
terwujud.
MASALAH HUKUM DAN PENDIDIKAN
KESADARAN HUKUM
MASALAH-MASALAH KESADARAN HUKUM DAN
PENDIDIKAN KESADARAN HUKUM WARGA NEGARA
• Masalah-Masalah Keadaan Hukum
Dalam melakukan interaksinya, manusia selalu menghadapi dua lingkungan, yaitu
lingkungan fisik atau alam dan lingkungan sosial atau masyarakat.
Ketika manusia melakukan interaksi dengan kedua lingkungan tersebut maka dihadapkan
pada aturan-aturan atau hukum-hukum yang tertulis maupun tidak tertulis. Interaksi dalam
suatu kelompok masyarakat, baik interaksi di antara sesama anggota kelompok masyarakat
tersebut maupun dengan alam sekitarnya yang diikat oleh hukum yang berlaku dalam
masyarakat tersebut akan terbentuk suatu masyarakat hukum.
MASALAH-MASALAH KESADARAN HUKUM DAN
PENDIDIKAN KESADARAN HUKUM WARGA NEGARA
Terbangunnya kesadaran hukum dalam masyarakat sangat penting karena tujuan hukum
memberikan peraturan-peraturan (petunjuk, pedoman) dalam pergaulan hidup, untuk
melindungi individu dalam hubungannya dengan masyarakat.
Hukum memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
• Penertiban (penataan) masyarakat dan pengaturan pergaulan hidup.
• Penyelesaian pertikaian.
• Memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan-aturan jika perlu dengan kekerasan.
• Pengubahan tata tertib dan aturan-aturan dalam rangka penyesuaian pada kebutuhan-
kebutuhan dari masyarakat.
• Pengaturan tentang perubahan hukum harus mewujudkan fungsi-fungsi tersebut di atas agar
ia dapat memenuhui tuntutan keadilan, hasil guna dan kepastian hukum.
MASALAH-MASALAH KESADARAN HUKUM DAN
PENDIDIKAN KESADARAN HUKUM WARGA NEGARA
Selain itu, terdapat pula dalam kehidupan bermasyarakat terdapat hukum
yang tidak tertulis dan tidak ada sanksinya apabila ada yang melanggar.
Walaupun demikian, hukum wajib ditaati oleh masyarakat dan memiliki
kekuatan mengikat. Hukum dinamakan juga norma.
Besar kecilnya kekuatan mengikat norma, secara sosiologis dapat dibedakan
dalam empat pengertian sebagai berikut.
• Cara (usage)
• Kebiasaan (folkways)
• Tata kelakuan (mores)
• Adat istiadat (custom)
PENDIDIKAN KESADARAN HUKUM
WARGA NEGARA
Manusia sebagai makhluk yang bermasyarakat memperlihatkan sifat-sifat
yang paradoks.
Sifat-sifat tersebut, misalnya di satu pihak ia menjadi produk masyarakat,
sedangkan di pihak lain ia juga menjadi produser masyarakat, di satu pihak ia
menjadi pengendali masyarakat (controller), sedangkan di pihak lain ia
merupakan objek yang dikendalikan masyarakat (controlled).
PENDIDIKAN KESADARAN HUKUM
WARGA NEGARA
Sifat paradoksnya tersebut terjadi pula dalam hal hukum, satu sisi manusia
memiliki kebijakan menentukan hukum dan pada sisi lain manusia harus pula
memiliki kesadaran untuk mematuhi hukum yang telah menjadi kesepakatan
bersama.
Dengan sifat yang paradoks, lebih baik manusia mampu membangun suasana
yang seimbang antara dirinya sebagai objek dan sebagai subjek atau antara
hak dan kewajiban yang dimilikinya
PENDIDIKAN KESADARAN HUKUM
WARGA NEGARA
Untuk membangun kesadaran hukum terhadap warga negara, dapat dilakukan dengan
pendidikan. Pengenalan dan penanaman nilai, mana yang baik dan tidak mana yang boleh
dan tidak mana hak dan kewajiban akan lebih mudah dilakukan dengan proses pendidikan.
Jadi, pendidikan nilai sangat berperan, bahkan penanaman nilai harus ditanamkan sedini
mungkin.
Pendidikan tidak hanya dipahami sebagai transfer ilmu pengetahuan saja. Sebab kalau hal ini
saja dilakukan akan membuat kecenderungan siswa yang hanya sekedar menghafal dan tidak
berdampak pada sikap. Perlu ditanamkan nilai dan skill yang mampu membangkitkan
kesadaran hukum dalam diri siswa.
Antara pengetahuan, nilai, dan skill harus terintegrasi dalam proses pendidikan. Sudah
barang tentu penerapan pendidikan, dapat bertitik tolak dari patokan nilai atau standar yang
sudah diterima oleh warga negara secara umum. Dengan cara ini, siswa akan mengetahui,
apabila terjadi pelanggaran hukum baik menurut tata peraturan negara maupun menurut
norma masyarakat.
KETERKAITAN PENDIDIKAN IPS DENGAN MASALAH-MASALAH
KESADARAN HUKUM DAN PENDIDIKAN KESADARAN HUKUM
NEGARA
Menurut E. Wesley, IPS bukan ilmu sosial, tetapi bidang perhatiannya sama, yaitu hubungan
timbal balik di kalangan manusia.
IPS hanya terdapat pada pengajaran program sekolah semata-mata. Ilmu-ilmu sosial
dipolakan untuk menggambarkan human knowledge melalui penelitian, penemuan,
eksperimen, dan sebagainya, dengan materi dan permasalahan yang kompleks.
IPS dipolakan untuk tujuan-tujuan instruksioanl dengan materi sesederhana mungkin,
menarik, mudah dimengerti, dan mudah dipelajari.
PERANAN IPS
IPS harus dapat berperan bagi siswa dalam mengembangkan berbagai
aspek kehidupan di masyarakat. Peranan dari IPS ini adalah berikut ini.
• Sosialisasi. Membantu siswa menjadi anggota masyarakat yang
berguna dan efektif.
• Pengambilan keputusan. Membantu siswa mengembangkan
ketrampilan berpikir (intelektual), dan ketrampilan akademis.
• Sikap dan nilai. Membantu siswa menandai, menyelidiki,
merumuskan, dan menilai diri sendiri dalam hubungannya dengan
kehidupan masyarakat sekitarnya.
• Kewargan negara. Membantu siswa menjadi warga negara yang baik.
• Pengetahuan. Tanggap dan peka terhadap kemajuan pengetahuan dan
teknologi, dapat mengambil manfaat dari padanya
TUJUAN IPS
Menurut Bruce Joyce, IPS memiliki tiga tujuan sebagai berikut.
• Pendidikan kemanusiaan (Human education), yaitu membantu siswa memahami
pengalamannya dan menemukan arti kehidupan.
• Pendidikan kewarganegaraan (citizenship education), yaitu siswa ikut berpartisipasi secara
efektif dalam dinamika kehidupan masyarakat dengan penuh kesadaran sebagai warga
negara.
• Pendidikan intelektual (Intellectual education), siswa mampu menganalisis dan
memecahkan masalah dengan menggunakan ilmu sosial sebagai alat.
TUJUAN IPS
Pendidikan kesadaan hukum dapat ditanamkan kepada anak didik melalui IPS dengan syarat
sebagai berikut:
• Guru IPS memiliki pengetahuan yang luas mengenai permasalahan sosial, melalui kemampuan
membaca, mendengar, dan melihat.
• Guru tidak semata-mata berorientasi kepada subjek matter, tetapi juga harus dapat
mengintegrasikan bahan ilmu-ilmu sosial melalui pendekatan interdisipin dengan menampilkan
permasalahan sehari-hari dari masyarakat.
• Guru IPS harus dapat memilih materi yang aktual dan menarik.
• Latar belakang kebudayaan anak didik hendaknya mendapat perhatian.
• Untuk memudahkan pelaksanaan integrasi bahan pelajaran, guru IPS harus mengetahui
“struktur dasar” dari berbagai cabang ilmu sosial (konsep-konsep, metode), dan dapat
bekerjasama dengan guru-guru lain di dalam kelompok Team Teaching.